1
SURVIVAL (THAB)
Oleh
Komunitas Gunung Hutan
Madawirna
2
Survival adalah keahlian untuk bertahan hidup dal;am situasi yang mendesak. Keahlian survival sangat diperlukan oleh setiap pelaku kegiatan alam bebas. Pembahasan disini hanya pada elemen dasar dari seni survival saja. Beberapa bagian dari halaman ini disadur dari buku SAS SURVIVAL GUIDE karangan John Wiesman, serta sumber-sumber lainnya. Topik bahasan disini hanya bersifat global saja.
Jika dianggap keahlian survival itu sebagai suatu piramid yang dibangun dengan suatu pondasi dari keinginan untuk bertahan hidup(survive). Lapisan berikutnya dari pyramid itu adalah pengetahuan yang membangun rasa percaya diri dan menghilangkan rasa takut. Layer yang ketiga adalah latihan: penguasaan keahlian dan mempertahankan keahlian itu sendiri. Puncak dari pyramid itu adalah perlengkapan (kit).
KOMBINASI DARI INSTING UNTUK BERTAHAN
HIDUP DENGAN PENGETAHUAN, LATIHAN DAN
PERLENGKAPAN (KIT) DAN ANDA AKAN SIAP UNTUK KEADAAN YANG BAGAIMANAPUN.
PERHATIAN...!!!!!!!!!!
TEKNIK SURVIVAL YANG DITULIS DISINI, DIGUNAKAN UNTUK KEDAAN YANG BERBAHAYA, DIMANA KESELAMATAN SESEORANG INDIVIDU BERADA DALAM BAHAYA, OLEH KARENA ITU PENULIS TIDAK MENERIMA
BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP
PENUNTUTAN ATAU TINDAKAN-TINDAKAN YANG
DILAKUKAN OLEH BADAN-BADAN ATAU PERSEORANGAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN PEMAKAIAN ATAU PEMAHAMAN DARI TEKNIK YANG DIULAS DISINI, ATAU KERUGIAN CACAT, ATAU KERUSAKAN PERMANEN YANG DISEBABKAN SEMUA BERADA DILUAR TANGGUNG JAWAB PENULIS.
Pengetahuan Dasar SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
3
Mengapa Ada SURVIVAL?Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
1) Keadaan alam (cuaca dan medan)
2) Keadaan makhluk hidup disekitar kita (binatang dan
tumbuhan)
3) Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tersebut biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. Dalam keadaan tersebut ada beberapa faktor yang menentukan mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita.
Arti survival sendiri terdapat berbagai versi, yang akan kita bahas disini hanyalah menurut versi pecinta alam.
S: Sadar dalam keadaan gawat darurat. U: Usahakan untuk tetap tenang dan tabah. R: Rasa takut dan putus asa hilangkan. V: Vitalitas tingkatkan.
I : Ingatlah selalu dimana kau berada V: Viva: hargailah hidupmu
A: Asal mengerti, berlatih, dan tahu caranya. L: Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arati survival tersebut agar dapat membantu Anda keluar dari kesulitan, dan yang perlu ditekan jika Anda tersesat yaitu istilah STOP yang artinya:
S: Stop dan sitting / berhenti dan duduklah T: Thingking / berfikirlah
O: Observe / amati keadaan sekitar.
P: Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan.
Kebutuhan Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor:
1. Sikap mental : semangatlah untuk tetap hidup,
kepercayaan diri, akal sehat disiplin dan rencana matang, kemampuan belajar dari pengalaman.
4
2. Matahari / Panas : kelelahan panas, kejang panas,
sengatan panas.
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
Penyakit akut atau kronis
Baru sembuh dari penyakit
Demam, penyakit kulit.
Baru memperoleh vaksinasi
Kurang tidur, lelah, minum alkohol
Penyakit kulit merata
Pencegahan kedaan panas: aklimatisasi, persediaan air, mengurangi aktivitas, garam dapur, pakaian longgar lengan panjang.
3. Serangan penyakit: demam, disentri, typus,
malaria.
4. Kemerosotan mental
Gejala: lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histerius.
Penyebab: mekanan dan minuman beracun. Pencegahan: usahakan tenang, banyak berlatih.
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa (keracunan)
Gejala: pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: makanan dan minuman beracun Pencegahan: air garam diminum, minum air sabun mandi yang panas, minum teh pekat, ditohok anak tekaknya.
6. Keletihan yang amat sangat
Pencegahan: makan makanan berkalori,
membatasi kegiatan.
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Penurunan suhu tubuh
Untuk penurunan suhu tubuh dibawah 30 derajat celcius bisa menyebabkan kematian.
Lima Asas Skill Ikhtiar Hidup B : Bivak (perlindungan) A : Air
5
A : ApiK : Komunikasi/isyarat : pertolongan
Satu elemen terpenting dalam ikhtiar hidup (survival) adalah yang terletak diantara dua telinga Anda, yaitu otak. JANGAN PANIK, gunakan akal dan Anda haruslah berlatih menggunakan 5 elemen asas sebelum Anda terpaksa bergantung didepannya.
Bivak >>> Perlindungan
Perlindungan bermaksud untuk melindungi diri Anda dari sengatan matahari yang berlebihan, sejuk, angin, dan hujan. Apa saja yang boleh menambah dan mengurangi suhu badan Anda boleh menjadi musuh Anda. Pakaian merupakan cara perlindungan pertama, pakaian sesuai kondisi, tempat, dan iklim. Senantiasa memakai topi. Usahakan selalu pakaian yang terdekat dengan tubuh senantiasa kering.
Efektifkan waktu dan tenaga untuk membuat tempat perlindungan, manfaatkan alam yang telah
menyediakannya (seperti gua dan lainnya).
Berlatihlah untuk membuat tempat perlindungan anda untuk mengelak dari kelembapan, atau untuk menutup tempat perlindungan Anda atau gunakan selimut dengan keadaan duduk mencangkung (squad posisition) untuk memberi konsentrasi kehangatan di dalam badan.
Air
Air sangatlah dibutuhkan dalam
mempertahankan hidup. Anda hanya bisa bertahan hidup selama tiga hari tanpa meminum air. Bawa sejumlah makanan dengan mengnandaikan bahwa anda akan memerlukan makan dan air lebih dari perncanaan perjalanan Anda. Bawa makanan yang ringkas dan berprotein, bertenaga, dan berglukosa
tinggi (coklat, gula). Masaklah air dengan
menambahkan 10 menit atau lebih waktu memasak air saat kedudukan anda meningkat 1000 mdpl. Jangan tunggu hingga anda benar-benar kehabisan air baru hendak mencari air. Anda boleh
6
mengumpulkannya diatas permukaan tanah yang tinggi dan sedikit terbuka.
Jerat
Jerat, simpul, ikat atau segala yang
berhubungan dengan tali temali sangatlah diperlukan dalam kondisi survival. Khususnya dalam mencari makanan atau berburu binatang atau memudahkan kita dalam perjalanan dan kondisi goegrafis alam yang tidak menentu. Pengetahuan, kemempuan, cara, dan penggunaan tali haruslah dilatih dan dikuasai bila ingin berkegiatan di alam terbuka.
Api
Api boleh digunakan untuk memasak air, memasak makanan, memberi isyarat kepada penyelamat, memanaskan badan, cahaya dan ketenangan, membantu menghalau binatang liar, dan merupakan sahabat bila sendirian. Setiap merak melibatkan diri dengan aktivitas luar (outdoor) harus mempunyai pengetahuan tentang cara menyalakan api sekurang-kurangnya dalam dua keadaan, satu dengan peralatan dan satu lagi tanpa peralatan.
Komunikasi
Isyarat menandakan kehadiran kita dan kebolehan kita menarik perhatian orang lain untuk meminta bantuan. Api, lampu, suluh, penanda berwarna merah, cermin, dan wisel boleh membantu anda untuk ditemui. Tiga tumpukan api unggun yang membentuk segitiga dapat menandakan bahwa anda dalam kondisi darurat. Gunakan cermin isyarat atau cermin biasa apabila Anda melihat kapal terbang, atau orang pada jarak jauh. Gunakan pemancar cahaya kecemasan EMERGENCY STROBE LIGHT pada malam hari untuk menarik perhatian mereka yang mungkin berada pada kawasan tersebut. Buat api unggun dengan bahan organik misalnya rumput lembab atau getah untuk menghasilkan asap yang tebal pada siang hari. Cari kawasan yang luas untuk membuat isyarat udara seperti S.O.S dari batu, kayuan, atau pakaian berwarna, dan apa saja yang membedakan dengan warna permukaan tanah.
7
Mengatasi Gangguan Binatang1. Nyamuk
Obat nyamuk bakar ataupun lotion dll
Bunga kluwih dibakar
Kain / Lap dan minyak dibakar, kemudian
dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan
nyamuk.
2. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak bisa
menggunakan cabe yang digantung.
3. Lebah
Apabila disengat lebah :
Oleskan air bawang merah pada luka
berkali-kali.
Tempelkan tanah basah / liat diatas luka.
Jangan dipijit-pijit
Tempelkan pecahan genting panas pada luka.
4. Lintah
Apabila digigit lintah:
Teteskan air tembakau pada lintahnya.
Taburkan garam diatas lintahnya.
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya.
Taburkan asap rokok diatas lintahnya
5. Semut
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
Letakkan cabe pada jalan semut.
Letakkan sobekkan daun sirih pada jalan semut.
6. Kalajengking dan Lipan
Pijatlah daerah sekitar luka hingga racun keluar.
Ikatlah tubuh dibagian pangkal yang digigit.
Tempelkan asam yang telah dilumatkan diatas
luka.
Bubuhkan serbuk lada dan minyak goreng pada
8
Taburkan gambar disekeliling bivak untuk
pencegahan.
7. Ular
Pembahasan lebih lanjut pada materi ular. CARA MENEMUKAN AIR
Cari didasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak ditemukan sungai atau kolam, carilah rumpunan tanaman hijau dan galilah disitu. Gali yang dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi pantai galilah diatas garis aira yang tinggi, atau carilah vegetasi yang tumbuh subur direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan ditemukan sumber air. BAHAYA...!!!!
Berhati-hatilah dengan kolam atau telaga yang tidak ditumbuhi tanaman hijau di sekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya terpolusi. Cek pinggirannya mungkin terdapat indikasi mineral yang menunjukan kondisi adanya alkaline. Selalu masak air yang berasal dari kolam. Di padang pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan menjadikannya danau bergaram, airnya harus diseterilkan sebelum duminum.
Ransum Keringat
Jika kita harus meransum air, lakukanlah dengan menghirupnya atau menghisapnya. Setelah berjalan tanpa air untuk waktu yang lama, saat menemukan air jangan langsung meminumnya dengan tegukan besar. Hiruplah atau hisaplah untuk pertama kali dulu. Tegukan yang besar akan menyebabkan orang yang dehidrasi muntah, bahkan akan kehilangan cairan tubuh yang tersisa.
Mendapatkan Air dengan Proses Kondensasi
Pohon bisa menyalurkan kelembaban 15m dari batas bawah dari tanah yang mengadung air atau lebih dalam lagi ini terlalu dalam untuk digali, biarkan pohon
9
memompanya untuk kita denga jalan mengikatkan kantong plastik pada cabang pohon yang berdaun sehat dan segar atau tempatkan polythene (fly sheet) tenda diatas tumbuhan. Proses penguapan dari daun-daun akan memproduksi kondensasi didalam kantong. Contohnya sebagai berikut:
Tempatkan mulut kantong plastik kearah atas dan bagian sudut bawah
lebih rendah untuk memudahkan
pengumpulan air.
Gantungkan polythene tenda pada titik yang tertinggi atau ganjal denga
tongkat, hindari daun-daun
bersentuhan dengan sisi polythene, ini
akan mengalihkan tetesan dari
penampungan di plastik yang tersedia
didasar, bahkan tumbuhan yang
dipotong akan menghasilkan
kondensasi bila ditemapatkan didalam kantung plastik yang lebar.
Jaga daun-daunnya jauh dari tanah
dengan menempatkan batu-batu,
dengan begitu air bisa tertampung
dibawahnya dan jangan sampai
menyentuh sisi-sisinya. Jaga plastik tetap kencang dengan batu dan sanggah bawahnya dengan tongkat.
Atur kantong menurun agar
kondensasinya mengalir kebawah
sampai tempat penampungan. Penyulingan dengan Matahari (Solar Still)
Gali lobang kira-kira 90 cm dalamnya, tempatkan penampung air ditengah-tengah lobang dan tutup lobang dangan plastik hingga rapat-rapat. Tempatkan batu ditengah-tengah palstik bagian atas agar air menetes dan mengalir kebawah (tempat penampungan). Matahari meningkatkan suhu dari udara dan tanah dibawah plastik, hal ini akan menyebabkan terproduksinya uap air.
10
Pengembunan air yang terjadi dibawah
permukaan palstik akan mengalirkan air ketempat penampunga air. Cara ini sangat efektif pada siang hari yang panas dan malam hari yang dingin. Cara penyulingan ini setidaknya bisa mengumpulkan 550 ml setiap 24 jam. Penyulingan ini bisa berfungsi ganda sebagai jebakan. Serangga dan ular kecil akan tertarik terhadap plastik, meluncur kebawah kerucut dan terjebak dilubangnya dan tidak bisa naik kembali. Penyulingan air dengan matahari ini bisa juga digunakan sebagai
menyulingkan kembali air yang sudah
tercemar/terkontaminasi racun atau cairan yang
berbahaya.
Gunakan batu untuk menjaga permukaan plastik. Tempatkan kaleng atau nesting sedemikian rupa hingga tidak bisa dimasuki oleh benda lain atau binatang kecil. Jika memungkinkan tempatkan pipa kecil ditempat yang lebih rendah guna mengambil air tanpa mengganggu proses penyulingan.
Air dari Tanaman
Pengumpul air: tumbuhan kadang-kadang menyimpan air dirongga-rongga. Rongga bamboo penuh air, goyangkan dan jika terdengar bunyi air, potong menukik bagian bawah dari setiap sambungan dan air akan mengalir keluar.
Keterangan gambar:
Kuncup tumbuhan menangkap dan menahan air, yang disaring untuk
memisahkan serangga dan
potongan kcil daun-daun. Garam
Garam adalah hal lain penting bagi manusia untuk bertahan hidup. Pada makanan normal sehari-hari terkandung 10gram. Tubuh kehilangan garam lewat keringat an urine, dan Anda perlu menggantikannya. Gejala pertama kekurangan garam adalah keram perut,
11
pusing, rasa mual dan kecapaian. Cara
penanggulangannya adalah dengan mengambil sedikit garam masukan kedalam segelas air. Jika ada tablet
garam dalam SURVIVAL KIT Anda, ambil dan larutkan
dalam air. Jangan diminum sekaligus akan menyebabkan sakit perut dan kerusakan ginjal.
Air yang Tidak Perlu Dimurnikan
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ketempat penampungan.
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan kedalam mulut.
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar)
dan lumut.
Pohon bambu hijau merupakan sumber air terbaik
untuk mendapatkan air yang segar. Air pada bambu hijau sangat jernih dan tidak berbau. Untuk mendapatkan air tersebut, lenturkan kebawah pada ujung bambu tersebut dan kemudian ikatkan. Setelah itu potong pada bagian ujung bambu dan air akan mulai menetes pada pagi hari. Bambu tua yang pecah pada bagian ruasnya munngkin mengandung air didalamnya.
Setengah batang
pohon pakis (tropical
vine) dapat
menghasilkan air.
Kerat atau deres
pada bagian batang
pohon tesebut
setinggi yang anda
dapat capai,
kemudian potong
pada bagian bawah
sekali (mendekati
12
batang tersebut.
Kumpulkan
titisan-titisan air kedalam
tempatnya atau
terus kedalam mulut anda.
Anda juga dapat mendapatkan air pada tumbuhan
yang memiliki batang lembab dan lembut di tengah. Potong pada bagian batang pokok tersebut dan peraslah supaya dapat air dan kumpulkan air tersebut.
Akar pada tumbuhan juga mengandung air. Cabut
atau keluarkan akar suatu tumbuhan, potong pada bagian pendek, kemudian tumbuk dan peras akar tersebut hingga mengeluarkan air.
Daun yang berurat ataupun beranting
mengandung air. Potong pada pangkal ranting atau daun tersebut untuk mendapatkan air yang menetes keluar.
Pokok-pokok jenis palma seperti pokok kelapa,
tebu, rotan, dan nipah mengandung air pada batang dan buahnya dengan cara mengerat atau menumbuk pada bagian batang atau buah tersebut untuk mendapatkan air.
Dimana saja anda menemui pohon pisang, Anda
dapat mendapatkan air. Potong bahan pohon pisang tersebut dengan hanya meninggalkan lebih kurang 30 cm pada pangkal batang tersebut. Korekkan pada bagian tengah potongan batang tersebut membentuk mangkuk. Air dari akar tersebut akan mulai memenuhi lubang tersebut. Air pada permulaan yang memenuhi ruangan tersebut akan berasa sedikit pahit tetapi lama-kelamaan ia akan berangsur tawar. Batang pokok tersebut dapat menghasilkan air hingga 4 hari. Pastikan ia senantiasa ditutup untuk menghindari masuknya serangga atau kotoran lain.
Embun tebal dapat menghasilkan air. Ikat sehelai
kain atau rumput halus dikelilingi kaki dan
13
berembun sebelum matahari mulai menaik. Setelah cebisan kain atau rumput tersebut menyerap embun tersebut, peraslah kain untuk mendapatkan air yang mencukupi ataupun hingga embun tadi hilang.
Lebah ataupun semut yang mengelilingi lubang
mungkin karena lubang tersebut mengandung air. Anda boleh menggunakan sembarang alat penyedot untuk menyedot air di dalam lubang pokok tersebut. Atau Anda dapat memasukkan kain kedalam lubang untuk menyerap air dan kemudian peraslah kain tersebut.
PERINGATAN:
1. Jangan meminum air jika berbau, keruh (keputihan)
ataupun rasanya pahit.
2. jangan menyimpan cairan yang dihasilkan dari pada
tumbuhan dalam waktu 24 jam. Air tersebut akan mulai berbuih atau basi dan menjadikan tidak selamat untuk diminum.
MAKANAN
Patokan memilih makanan :
makanan yang dimakan kera juga juga dapat
dimakan manusia.
Hatilah-hatilah pada tanaman dan buah yang
berwarna mencolok.
Hindari makanan yang mengeluarkan getah putih
seperti sabun kecuali sawo.
Tanaman yang akan dicoba dulu dioleskan pada
tangan.
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam.
Tumbuhan Survival
Sebelum dimakan, tumbuhan liar dihutan sebaiknya dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi
14
Dari batangnya: Batang pohon pisang (putihnya). Bambu yang masih muda(rebung). Pakis dalamnya berwarna putih. Sagu dalamnya berwarna putih. Tebu. Dari daunnya : selada air, rasamala (yang masih muda), daun mlinjo, singkong.
Akar dan umbinya : ubi jalar, talas, singkong. Buahnya: arbei, asam jawa, duwet / juwet.
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya: jamur merang, jamur kayu.
Ciri-ciri Jamur Beracun:
Mempunyai warna yang mencolok, baunya tidak sedap, bila dimasukkan kedalam nasi, nasinya menjadi kuning, sendok menjadi hitam bila dimasukkan kedalam masakan, bila diraba mudah hancur, punya cawan / bentuk mangkuk pada bagian pokok batangnya, tumbuh dari kotoran hewan, mengeluarkan getah putih.
Binatang yang Bisa Dimakan:
Belalang, jangkrik, tempayak putih (gendon), cacing, jenis burung, laron, lebah, larva, madu, siput, kadal: bagian belakang dan ekor, katak hijau, ular: 1/3 bagian tubuh tengahnya, binatang besar lainnya.
Binatang yang Tidak Bisa Dimakan : Mengandung bisa: lipan dan kalajengking, Mengandung racun: penyu laut,
Mengandung bau yang khas: sigung API
Cara Membuatnya :
Dalam situasi survival, kemampuan untuk menyalakan
api dapat membuat perbedaan antara hidup dan sekarat. Api dapat memnuhi banyak kebutuhan. Dapat
menyediakan kehangatan dan kenyamanan. Juga
dapat digunakan untuk memasak dan
menghangatkan makanan, serta dengan makanan yang hangat, kita dapat membuat kita menghemat kalori dalam tubuh kita yang biasanya diproduksi sewaktu
15
tubuh memproduksi panas tubuh. Anda dapat menggunakan api untuk memurnikan air, mensterilkan perban, isyarat untuk penolong, dan memberikan perlindungan dari binatang. Serta secara psikologis dapat memberikan kedamaian pikiran dari ketegangan, serta persahabatan. Anda dapat menggunakan api untuk menghasilkan perkakas dan senjata.
PRINSIP DASAR API
Untuk membuat api, perlu dipahami prinsip dasar api,
yaitu bahan bakar tidak membakar secara
langsung. Saat anda memberikan panas pada bahan bakar akan menghasilkan suatu gas. Gas ini berkombinasi dengan oksigen di udara dan terbakar. Pemahaman konsep segitiga api adalah sangat penting yang akan dengan tepat membangun dan memelihara suatu api. Ketiga sisi segitiga ini diwakili oleh udara, panas, dan bahan bakar, jika anda memindahkan apapun dari ketiganya, api akan mati. Perbandingan yang benar dari komponen ini sangatlah penting supaya api dap[t membakar pada kemempuan terbesarnya. Satu-satunya cara untuk belajar perbandingannya adalah dengan mempraktekkannya.
Pemilihan Tempat dan Persiapan
Anda perluuntuk memutuskan lokasi dan mengatur apa yang dipakai. Sebelum membuat api perhatikan hal-hal berikut ini:
Areal (medan dan cuaca) di tempat anda
beraktivitas,
Bahan dan alat yang tersedia,
Waktu (berapa lama waktu yang anda punya)
Kebutuhan (kenapa anda butuh api)
Keamanan (perhatikan arah angin dan sekeliling
anda, jangan sanpai mengakibatkan kebakaran hutan)
Carilah tempat kering yang:
Terlindung dari angin,
Tempatnya layak dan cocok untuk dengan shelter
16
Bisa mengkonsentrasikan panas pada arah yang
anda inginkan,
Ada persediaan kayu atau bahan bakar yang lain.
PEMILIHAN MATERIAL UNTUK API
Anda akan membutuhkan tiga tipe material untuk membuat api, yaitu:
1. Tinder (penyala)
yaitu material kering yang akan menyala dengan panas atau dengan satu percikan api.
Bahan yang bisa digunakan sebagai tinder antara lain:
Kayu kering yang diserut
Rumput kering Pakis mati Lumut kering Jamur kering Jerami Serbuk gergaji Dedaunan kering
Bagian yang mati atau membusuk dari batang
pohon
Serabut tumbuhan yang mengering
Daun palm atau kelapa yang mati
Mesiu
Kapas
Kain kasa
Bagian luar dari bambu yang diserut
2. Kinding (pemancing)
yaitu material yang sudah disiapkan dan gampang menyala yang akan ditambahkan setelah dahan tinder menyala. Metrial ini juga harus yang sudah kering dan mudah terbakar dengan cepat. Kinding ini meningkatkan temperatur api dan akan membuat nyalanya lebih besar. Bahan yang dapat digunakan sebagai kinding :
Ranting kecil, potongan kayu, kayu yang dipisah-pisahkan, karton tebal, potongan kayu yang diambil dari
17
bagian potongan kayu besar, kayu yang tersiram dengan cairan yang mudah terbakar seperti ; bensin, minyak, dan lilin.
3. Fuel
Material ini diperlukan saat api sudah menyala besar dan baru dibutuhkan bahan pembakar yang agak besar dan akan terbakar secara perlahan-lahan.
Bahan yang dapat digunakan sebagai fuel :
Kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering, bagian dalam yang kering dari pohon tumbang, dahan atau cabangnya, rumput kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah mengering, batu bara, serpih yang mengandung minyak. Bagaimana Menyalakan Api ?
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik di mana telah diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu
Cara ini adalah cara yang paling susah, yaitu dengan
menggesek-gesekkan dua buah kayu sehingga
menghasilkan panas, kemudian dekatkan bahan penyala sehingga terbakar.
3. Busur dan Gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan menggunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah terbakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul yang terdapat dalam dasar kelapa atau daun aren. Survival Kit
Adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan, di antaranya:
18
Perlengkapan memancing, pisau, tali kecil, senter, cermin suryakanta, cermin kecil, peluit, korek api yang disimpan dalam tempat yang kedap air, garam, norit, obat-obatan pribadi, jarum, benang, dan peniti.
Emergency Kit
Butuh pengalaman untuk belajar dan menguasai item-item yang dibutuhkan dalam perjalanan dan yang sebaiknya ditinggalkan / tak perlu dibawa. Setelah melakukan perjalanan, buanglah apapun yang dianggap tidak digunakan, dan hanya menambahkan item-item yang benar-benar perlu untuk dibawa. Terutama yang bersifat multiuse-item yang sangat banyak manfaatnya. Tali / Benang Pancing
Pilihlah yang kuat untuk menangkap ikan dan sesuaikan panjangnya dengan kebutuhan.
Mata Kail dan Pemberat
Siapkan secukup mungkin mata kail kecil, pengapung, dan pemberat. Mata kail yang kecil sangat efektif untuk menangkap ikan kecil ataupun ikan besar.
Scal / Pisau untuk Membedah
Item ini dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda, simpanlah mata pisau ini dalam kotak originalnya yang berminyak.
Gergaji Kawat
Gergaji ini bisa memotong hampir semua material. Simpanlah dalam kantong plastik.
Peniti Kait
Dapat digunakan untuk macam-macam hal, siaplah dalam berbagai ukuran.
Kawat Tipis
Kawat ini harus bisa dilipat dan tidak mudah putus. Kawat ini dapat membantu jika kita ingin membuat perangkap dan keperluan lainnya.
19
ReflektorKaca reflektor ini dirancang sudutnya untuk meminta pertolongan dari pesawat terbang. Caranya dengan membidik pesawat terbang lewat lubang yang di tengah dan cahaya matahari akan terpantul ke pesawat tersebut.
Pottasium Permanganate
Kristal-kristal halus ini berfungsi untuk mensterilkan air dan menetralkan bakteri-bakteri penyebab infeksi. Pensil
Dapat digunakan untuk mambuat plot jalur pada peta atau kegunaan lain selama perjalanan.
Peralatan Jahit
Siapkan jarum yang cukup besar beserta benang tahan air, kemudian simpan dalam kantong plastik besrta beberapa kancing dengan ukuran yang berbeda. Kancing-kancing ini bisa digunakan untuk keperluan yang mendadak, misalnya sebagai pengunci tenda jika retsletingnya bermasalah.
Garam
Berkeringat yang berkepanjangan dan buang air kecil menyebabkan menurunnya kadar garam dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan kram perut. Campurkan sedikit garam ke dalam makanan untuk mengantisipasi terjadinya kram perut.
Plester
Gunakan plester untuk mencegah luka dari infeksi, juga bisa ditempelkan pada kaki yang lecet akibat sepatu. Kantong Plastik
Selain bisa digunakan untuk mengambil air juga untuk berbagai keperluan dalam keadaan darurat seperti sewaktu berusaha mendapatkan air dengan cara kondensasi.
20
Button Compass
Siapkan dengan besar / ukuran yang cukup dan bisa disimpan bersama item lainnya.
Antibiotik Tablet & Tablet Pensteril Air
Untuk tablet antibiotik hanya digunakan pada saat darurat, sedangkan tablet untuk sterilisasi air, siapkan dengan jumlah yang cukup.
Korek Api
Saat ini telah ada korek api yang wind proof dan water proof, tetapi di Indonesia korek api seperti ini masih susah didapatkan. Namun kita dapat mensiasatinya dengan cara melapisi korek dengan lilin dan disimpan dalam wadah yang kedap air (bekas tabung film).
Lilin
Gunakan lilin sehemat mungkin, jangan dipakai sebagai penerangan, akan tetapi lebih baik jika digunakan sebagai fire starter (penyulut api).
Kaca Pembesar
Kaca pembesar bisa digunakan untuk membuat api. Arahkan ke arah matahari dan di bawahnya letakkanlah daun-daun kering, saat mulai berasap dan manimbulkan api, perlahan tambahkan sedikit dami sedikit ranting-ranting kecil hingga mengasilkan api baru kemudian ditambahkan dengan dahan kayu yang kering.
Kaleng Penyimpanan
Kotak kaleng bekas tembakau dengan tutup yang rapat bisa digunakan untuk menyimpan semua item-item darurat (Survival Kit) yang akan sangat berguna jika kita tersesat. Tutup rapat dengan selotip untuk menjaga agar isinya tetap kering. Simpanlah selalu kotak ini di tempat yang mudah untuk mengambilnya, bila perlu jangan pernah jauhkan dari bahan makanan anda. Bisa juga disimpan di tas pinggang atau di saku jaket.
21
MASALAH MENTAL DALAM SURVIVAL
Masalah mental seringkali mengganggu, terlebih lagi jika anda berhadapan dengan situasi / keadaan baru dalam hidup anda seperti misalnya ;
- Tidak mengetahui
- Tidak nyaman
- Kelemahan sendiri
- Kondisi alam dan cuaca
- Kesunyian
Walau apapun yang mengganggu pikiran anda, yang terpenting adalah bersikap tenang dan buatlah keputusan dengan bijak. Karena mental yang kuat akan turut
mempengaruhi kekuatan fisik dan pengambilan
keputusan anda.
BEBERAPA POINT PENTING SAFETY OUT DOOR Bawalah selalu 10 peralatan penting ini dan periksa / cek juga apakah semuanya dapat berfungsi dengan baik, jika seandainya anda berencana untuk bermalam di alam bebas.
1. Pakaian cadangan (synthetic atau wool)
2. Peta (dalam kantong water proof) + conector dan
alat tulis
3. Air minum dan makanan ekstra
4. Kompas
5. Plastik atau water sheet untuk shelter
6. P3K (First Aid Kit)
7. Pisau lipat multi fungsi
8. Sunscreen dan sunglasses
9. Korek api (Lighter)
10. Senter atau head lamp / flash light dengan ekstra battery serta bola lampu cadangan