• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NASABAH PRODUK TABUNGAN X-TRA (Studi Kasus di PT Bank CIMB, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NASABAH PRODUK TABUNGAN X-TRA (Studi Kasus di PT Bank CIMB, Tbk."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PERSONAL SELLING

TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NASABAH PRODUK TABUNGAN X-TRA

(Studi Kasus di PT Bank CIMB, Tbk. Cab Tasikmalaya) By :

Yuki Apriliyanti Permana (103402269)

Under Supervision of : Ane Kurniawati R. Lucky Radi Rinandiyana

ABSTRACT

The objectived of this study was to know how the response of customers on personal selling and the buying decision process at PT. Bank CIMB Niaga Branch Tasikmalya, how much influence personal selling to the buying decision process at PT. Bank CIMB Niaga Branch Tasikmalya.

The method used in this research is descriptive method of analysis with the survey approach. The study population consisted of 540 people, the consumers who come to the PT. Bank CIMB Niaga Branch Tasikmalya, using simple random sampling to obtain 85 respondents.

Results showed personal selling influence on the purchase decision process is 28.2%, while other contributing factors that were not studied was 71.2%.

Keywords: personal selling, buying decision process

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon nasabah tentang personal selling dan proses keputusan pembelian Pada PT. Bank CIMB Niaga Cab Tasikmalya, berapa banyak pengaruh personal selling terhadap proses keputusan pembelian Pada PT. Bank CIMB Niaga Cab Tasikmalya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survei. Populasi penelitian terdiri dari 540 orang, konsumen yang datang ke PT. Bank CIMB Niaga Cab Tasikmalya, menggunakan simple random sampling untuk mendapatkan 85 responden.

Hasil penelitian menunjukkan personal selling memberikan pengaruh terhadap proses keputusan pembelian adalah 28,2%, sedangkan faktor pendukung lain yang tidak diteliti adalah 71,2%.

(2)

2

1. Latar Belakang

Saat ini dunia bisnis menghadapi era baru persaingan yang sangat ketat, misalnya dalam industri perdagangan, ketatnya suatu persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya. Dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran yang tepat, para pelaku bisnis harus lebih siap dalam menghadapi era tersebut. Terlebih lagi dalam era globalisasi ini, akan muncul suatu fenomena baru yaitu global consumer (konsumen global), akibatnya perusahaan harus meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan usahanya melalui berbagai perbaikan, baik dalam hal harga, promosi, kualitas produk, distribusi, strategi penjualan, maupun pelayanan.

Mewakili perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, dalam hal promosi personal selling merupakan metode atau strategi promosi yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menghadapi era globalisasi ini. personal selling dianggap langkah kongkret dalam membangun penjualan langsung dan bertujuan bertemu dengan konsumen.

Sebagian besar orang hidup dari menjual, baik itu barang ataupun jasa, sedangkan seni penjualan yang paling tua dan termasuk penting adalah personal selling. Cara ini unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan two ways communication antar ide yang berlainan antara penjual dan pembeli. Cara ini satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli.

Personal selling atau penjualan personal adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen untuk membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi (Mahmud M:2010:42). Pengertian personal selling menurut Kotler dan Amstrong (2001:112), presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

Dalam melakukan pembelian, seorang konsumen akan melalui beberapa tahap proses keputusan pembelian yang terdiri atas pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Dengan personal selling terdapat pengaruh secara langsung yang timbul dalam pertemuan tatap muka antara penjual dan pembeli, dimana terdapat pengkomunikasian faktor yang diperlukan untuk mempengaruhi keputusan pembeli atau menggunakan faktor psikologis dalam rangka membujuk dan memberikan keberanian pada waktu pembuatan keputusan pembelian dengan tujuan agar terjadi transaksi penjualan, (Assauri,2004:278).

Para pengusaha berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Kegiatan pemasaran pada intinya adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang atau jasa disaat mereka membutuhkan. Oleh karena itu penting bagi seorang pemasar untuk mengetahui bagaimana konsumen dapat tertarik pada produk yang ditawarkan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk yang dihasilkan perusahaan sebagai upaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Keberhasilan pemasaran suatu produk diantaranya ditentukan oleh bagaimana tanggapan konsumen (perilaku konsumen) terhadap produk itu sendiri. Ketika seorang konsumen menginginkan produk tertentu, maka sebagai seorang pemasar harus bisa memahami tentang keinginan dan kebutuhan produk tersebut. Produk yang dihasilkan

(3)

3

oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh merek, kemasan, warna, kualitas, layanan, jaminan dan sebagainya. Dimana itu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan produk yang efektif. Tetapi konsumen masa kini menghadapi beraneka ragam pilihan produk. Untuk menentukan penawaran mana yang akan diambil konsumen dalam melakukan keputusan pembeliannya, maka konsumen akan mengira-ngira penawaran mana yang akan memberikan nilai tertinggi.

Keputusan pembelian konsumen, Menurut Kotler dan Amstrong (2010 : 162) keputusan pembelian produk merupakan tahap-tahap yang harus dilewati konsumen untuk informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan tingkah laku pasca pembelian. Sedangkan menurut Zeithan (dalam Martoat Modjo 2008:131:146) diungkapkan bahwa seorang konsumen membeli suatu produk dipengaruhi oleh 2 dimensi, yaitu:

1. Dimensi rasional seperti harga, kualitas, distribusi dan sebagainya yang mendorong seseorang untuk membeli suatu produk dengan alasan-alasan rasional.

2. Dimensi daya tarik seperti aroma produk, warna, bentuk, rasa dan sebagainya. Merek merupakan atribut yang memberikan manfaat non materil, yaitu kepuasan emosional, terdiri dari variabel: mempertimbangkan merek sebelum membeli barang, memilih merek barang yang terkenal. Kaitan antara citra merek dengan minat beli dikemukakan Habul (2004). Dikemukakan bahwa citra merek akan berpengaruh langsung terhadap tingginya minat beli terhadap suatu perkembangan produk. Hal tersebut didukung oleh pendapat gaeff (2006) yang menyatakan bahwa perkembangan pasar yang demikian pesat mendorong konsumen lebih memperhatikan citra merek dibandingkan karakteristik fisik suatu produk dalam memutuskan pembelian.

Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan di dalam produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas biasanya berhubungan dengan manfaat atau kegunaan serta fungsi dari suatu produk. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi. Kualiatas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada produk atau komponen lain, exclusive, kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkus). Peningkatan kualitas produk dirasakan perlu dengan demikian produk perusahaan semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan itu dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.

Bidang usaha yang menggunakan personal selling semakin marak di Negara Indonesia, seperti usaha dalam bidang perbankan mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat diantara para pengelola produk usaha tersebut. Mereka saling berusaha agar produk yang ditawarkan memperoleh tanggapan dan pembelian yang sesuai dengan keinginannya. Semakin tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan perbankan yang telah ada.

Setiap perusahaan perbankan berusaha untuk memberikan pelayanan dan promosi yang lebih baik dari hari ke hari. Menyesuaikan pendekatannya, usaha sia–sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat akan langsung membeli dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. yang berdomisili di Jl. Yudanegara No.61 kota Tasikmalaya adalah salah satu perusahaan merge perbankan antara Bank Niaga dengan Bank Lippo yang diresmikan

(4)

4

berdiri tanggal 1 November 2008. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Memiliki Produk Tabungan unggulan yaitu Tabungan XTRA dimana produk ini dirancang untuk bisa menarik lebih banyak minat nasabah dengan menawarkan berbagai kemudahan, kelengkapan fasilitas dan Kelebihan-kelebihan lainnya, seperti membebaskan segala biaya administrasi dengan menjaga saldo rata-rata hariannya sebesar Rp 25,000,000. Karena Produk yang dirancang memberikan banyak manfaat, maka ketentuan penawarannyapun diatur sedikit tinggi dengan mengendapkan saldo. Sehingga dalam segi pemasarannya, PT bank CIMB Niaga, Tbk. Menggunakan sistem pemasaran personal selling. Karena dengan model pemasaran personal selling, para pemasar akan lebih mudah menjelaskan tentang keunggulan produk sekaligus bisa mempengaruhi secara langsung calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

Menerapkan personal selling dengan menambah service penawaran jemput bola atau door to door yaitu Marketing funding untuk mempertahankan kualitas produk, pelayanan kepada konsumen dan pelanggannya, agar menciptakan kepuasan dengan tujuan tetap terjalin hubungan baik dimasa depan serta loyalitas pelanggan dapat dipertahankan dengan mendorong konsumen dalam mengambil keputusan. Ketika konsumen telah mengambil keputusan, kemudian mereka akan mengevaluasi. Selama evaluasi konsumen akan belajar dari pengalaman mereka. Pengalaman konsumsi secara langsung akan berpengaruh terhadap keputusan akan membeli kembali produk tersebut atau tidak. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. ini digunakan sebagai objek penelitian. Perbankan ini memiliki target penjualan yang harus dicapai. Tetapi, pada kenyataannya target penjualan yang terkadang tidak tercapai. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui Pengaruh personal selling yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga, Tbk. sehingga berangkat dari permasalahan tersebut, penulis mengangkat judul “ PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA NASABAH PRODUK TABUNGAN X-TRA. (Studi kasus di PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya).

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penulis menetapkan beberapa identifikasi masalah sebagai acuan dalam penyusunan bab-bab selanjutnya. Identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana personal selling yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya.

2. Bagaimana proses keputusan pembelian Nasabah di PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya.

3. Bagaimana Pengaruh Personal selling terhadap keputusan pembelian di PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya.

3. Tinjauan Pustaka

A. Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu komponen promotion mix di samping advertising, sales promotion dan publicity yang menekankan pada komunikasi yang bersifat persuatif untuk dapat menggugah kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian.

(5)

5

B. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Suharno (2010: 96) keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya.

4. Kerangka Pemikiran

Pemahaman terhadap personal selling memberikan arti penting bagi terwujudnya suatu pemasaran. Dengan demikian banyak para ahli yang berusaha menggali dimensi-dimensi yang membangun suatu konstruk personal selling secara utuh. Personal selling yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sehingga apa yang menjadi target akan tercapai.

Menurut Saladin 2000, indikator dari personal selling adalah:

 Prospecting  Communicating  Selling  Information gathering  Servising  Allocation

Dari indikator personal Selling diatas, Proses percepatan terhadap keputusan untuk melakukan pembelian akan terlaksana. Karena menurut Setiadi (2003) menerangkan bahwa kesan pertama seorang dapat melakukan pembelian karena informasi yang diberikan yaitu adanya pengenalan masalah, saat membutuhkan sebuah konsultasi pihak perusahaan dapat memenuhi segala informasi yang dibutuhkan.

Menurut Kotler dan Hendra (2001: 162) tahap – tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan Masalah b. Pencarian Informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan membeli

e. Tingkah laku pasca pembelian. .

5. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil hipotesis sebagai berikut: “Terdapat pengaruh personal selling terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada produk di PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Tasikmalaya”.

6. Objek Penelitian

Penulis melakukan Penelitian pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya dengan mengambil objek penelitian Nasabah PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Cab Tasikmalaya.

7. Metode Penelitian

Dalam menjalankan suatu penelitian, untuk mencapai suatu tujuan ilmiah tidak terlepas dari penggunaan metode, karena metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang dipergunakan dalam

(6)

6

penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survei (Mohammad.Nazir, 2005:56).

8. Operasionalisasi Variabel

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

variabel Indikator Ukuran Skala

1 2 3 4 5 Personal selling (X) Personal Selling yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga, Tbk

Prospecting Pencarian Pembeli untuk menjalin hubungan dengan baik

Ordinal

Targeting Mengalokasikan waktu penjual demi pembeli

Communicating Pemberian informasi produk kepada konsumen

Selling Pendekatan,presentasi,penju alan produk kepada konsumen

Servicing Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada konsumen

Information gathering

Melakukan riset dan intelijen pasar

Allocating Menentukan konsumen yang akan dituju

Variabel Konsep

variabel Indikator Ukuran Skala

1 2 3 4 5 Proses keputusan Pembelian (Y) Tahapan di dalam pelaksanaan pembelian yang dilakukan Nasabah di PT Bank CIMB Niaga,Tbk Pengenalan Masalah  Pengenalan kebutuhan  Pengenalan keinginan konsumen Ordinal

Pencarian Informasi Informasi mengenai PT Bank CIMB Niaga, Tbk tentang produknya mudah diperoleh

Evaluasi Alternatif Membandingkan dengan produk lain

Keputusan Pembelian

Melakukan pembelian produk karena pelayanan yang diberikannya

Perilaku Setelah Pembelian

Tingkat kepuasan konsumen

9. Model atau Paradigma Penelitian

Berdasarkan Kerangka pemikiran yangn telah diuraikan dapat disajikan dalam bentuk paradigma penelitian sebagai berikut: sebagai berikut:

(7)

7

Gambar 1

Model atau Paradigma Penelitian 10. Hasil Penelitian Dan Pembahasaan

a. Personal Selling Yang Dilakukan PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya

tanggapan Nasabah mengenai Personal Selling Pada PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya atas jumlah skor yang diperoleh sebesar 2.484 hal ini termasuk kepada kategori baik artinya bahwa Personal Selling Pada PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi sebesar 369, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil sebesar 350. Melihat dari kesimpulan tersebut diatas maka untuk penyempurnaan Personal Selling yang menunjukkan kriteria baik dalam hasil penelitian ini, namun perlu ada peningkatan yang harus diperhatikan terutama dalam hal peningkatan lebih update dalam pemberian informasi produk kepada Nasabah dibandingkan dengan Bank lain.

b. Proses Keputusan Pembeliandi PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya

Tanggapan Nasabah mengenai Proses Keputusan Pembelian Pada PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya atas jumlah skor yang diperoleh sebesar 1.729 hal ini termasuk kepada kategori baik artinya bahwa Proses Keputusan Pembelian Pada PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi sebesar 361, sedangkan yang memiliki skor yang paling kecil sebesar 333. Melihat dari kesimpulan tersebut diatas maka untuk penyempurnaan Proses keputusan Pembelian yang menunjukkan kriteria baik dalam hasil penelitian ini, namun perlu ada peningkatan yang harus diperhatikan terutama dalam hal peningkatan CIMB niaga melakukan pengenalan kebutuhan dan keinginan nasabah.

c. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Speedy Secara Parsial Maupun Simultan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Daerah Tasikmalaya

Hasil pengolahan SPSS 16 untuk analisis regresi berganda yang menunjukkan hubungan antara Personal Selling terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai berikut :

Y= 5,228 + 0,521 X

Dari persamaan tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : a = 5,228

b = 0,521

Nilai konstan (a) sebesar 5,228 menunjukkan tingkat perolehan loyalitas pelanggan yang dicapai yaitu sebesar 5,228 pada saat personal selling bernilai (0). Sedangkan untuk nilai b sebesar 0,521 menunjukkan setiap peningkatan personal selling sebesar 1 akan berakibat peningkatan sebesar 0,521 pada proses keputusan pembelian yang dicapai. Hal ini dikarenakan dengan adanya peningkatan personal selling maka perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan nasabah dalam personal selling.

.

Personal selling

Proses Keputusan pembelian konsumen

(8)

8

Hasil analisis diperoleh (hasil perhitungan terlampir, tabel coefficient,) t hitung sebesar 5,713 dan dari t tabel dengan dk = 83 pada tingkat keyakinan 95% α = 0.05 diperoleh t tabel sebesar 1,989. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa t hitung (5,713) > t tabel (1,989), atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig diperoleh 0,000, nilai tersebut kurang dari nilai α (0.05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa personal selling berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian.

11. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Personal Selling Yang Dilakukan PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya termasuk kepada kategori baik.

2. Proses Keputusan Pembelian Yang Dilakukan PT Bank CIMB Niaga Tbk Tasikmalaya termasuk kepada kategori baik.

3. Hasil uji regresi linear sederhana bahwa personal selling berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Bank CIMB Tasikmalaya..

12. Saran

Dari simpulan tersebut ada beberapa saran yang penulis ajukan yang dapat dijadikan acuan sesuai dengan hasil penelitian, diantaranya yaitu:

1. Mempertahankan personal selling PT. Bank CIMB Niaga Tasikmalaya yang selama ini sudah diterapkan serta meningkatkan promosi khususnya dalam hal lebih update dalam pemberian informasi produk kepada Nasabah dibandingkan dengan Bank lain dengan cara membuat program pelatihan karyawan dalam menawarkan produk kepada nasabah.

2. Mempertahankan nasabah PT. Bank CIMB Niaga Tasikmalaya yang selama ini sudah diterapkan serta meningkatkan nasabah dalam mengambil keputusan pembelian khususnya dalam hal melakukan pengenalan kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara pendekatan secara personal antara keryawan dengan nasabah. 3. Karena terlihat adanya pengaruh yang kecil antara personal selling terhadap proses

keputusan pembelian serta adanya hubungan positif antara personal selling dan proses keputusan pembelian pada PT. Bank CIMB Niaga Tasikmalaya maka sebaiknya lebih ditingkatkan lagi personal selling yang sudah ada. Salah satunya dengan pendekatan secara personal antar karyawan dengan nasabah agar dan menjalin hubungan dengan baik. Hendaknya penelitian selanjutnya memperdalam faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi proses keputusan pembelian, seperti citra merek, lokasi dan lain-lain.

13. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaslim Saladin, 2000, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Keempat, Linda Karya, Bandung.

Djaslim Saladin, 2000, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Keempat, Linda Karya, Bandung.

Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane. Manajemen Biasa Akuntansi dan Pengendalian. Buku Dua. Edisi Kesatu. Salemba Empat. Jakarta. 2001.

(9)

9

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, 14th Edition Pearson Education Limited, England.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management “Buying Behavior”. New Jersey, USA: Prentice hall International, Inc.

Kotler, Philip Dan Gary, Armstrong. 2010. Principles Of Marketing, 14th Edition, Prentice Hall Pearson, USA.

Lupiyoadi, Rambat Dan A, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mowen dan Michael. 2002. Perilaku konsumen. Edisi 5, Jilid 1. Erlangga.

Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk, 2002. Consumer Behavior, fifth Editions, Prentice Hall Inc, New Jersey, USA.

Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk, 2004. Consumer Behavior, fifth Editions, Prentice Hall Inc, New Jersey, USA.

Setiadi, Dan Effendi, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran, Kencama Prenada Media Group, Jakarta.

Singarimbun, Dan Effendi, 2003. Metode Penelitian Survey, Cetakan Kedua, Penerbit. PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Sofyan, Assauri. 2004. Manajemen Pemasaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sugiama, A. Gima. 2008. Metode Riset Bisnis Dan Manajemen. Bandung. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

www.Cimbniaga.co.id

14.JURNAL – JURNAL

Afridawanto, Teguh, 2013, “Pengaruh Personal Selling Terhadap Pencapaian Target Penjualan Produk Jasa Asuransi”. Universitas Bin Widya, Pekanbaru.

Ferdiany, Farah 2012, “ Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian Polis Asuransi Prudential Life Assurance”, Universitas Mercu Buana, Jakarta. NurCholis, Rahman, 2010, “ Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Tianshi Groups (Studi Pada Tianshi Group 124 Jalan Pasar Besar 04, Malang)”, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Persentase relatif asam lemak linolenat yang merupakan bagian dari asam lemak omega-3 dalam kuning telur dengan pemberian kayambang (Salvinia molesta) dalam ransum

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan informasi terlebih dahulu agar saat melakukan penelitian peneliti mendapatkan informasi yang akurat. Ujian proposal dan

Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau memperpanjang pinjaman, barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan akan di

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo,

Dengan melalui belajar penemuan, peserta didik akan merasakan suatu yang dipelajarinya akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan cara belajar klasik

Sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan statistik melalui sensus,

- Writing a description meta tag that has no relation to the content on the page - Using generic descriptions like "This is a web page" or "Page about faperta IPB"

Penelitian ini mengacu pada penelitian Retno M dan Priantinah (2012) tentang pengaruh good corporate governance, pengungkapan corporate social responsibility dan