• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Mata Solo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Mata Solo"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO NOMOR 001/PER/DIR/II/2014

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN RUMAH SAKIT MATA SOLO DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO

Menimbang : a) bahwa untuk mewujudkan pelayanan exelent sesuai dengan perkembangan Rumah Sakit Mata Solo, perlu mengatur pedoman pelayanan di lingkungan Rumah Sakit Mata Solo;

b) bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, diatas perlu ditetapkan Pedoman pelayanandi lingkungan Rumah Sakit Mata Solo dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Mata Solo.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah Sakit; 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.07.06/III/4437/09

Tentang Penetapan Kelas Kepada Rumah Sakit MataYayasan Sejahtera Progress untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Mata Solo;

(2)

Menetapkan Kesatu

Kedua

Ketiga

MEMUTUSKAN

: PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO TENTANG PEDOMAN PELAYANAN RUMAH SAKIT MATA SOLO;

: Pedoman Pelayanan di Lingkungan Rumah Sakit Mata Solo digunakan sebagai acuan dalam Pelayanan di lingkungan Rumah Sakit Mata Solo;

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

2

Ditetapkan di Surakarta Pada tanggal 21 Oktober 2014 Direktur,

(3)

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO NOMOR : 001/PER/DIR/II/2014

TANGGAL : 21 Oktober 2014

PEDOMAN PELAYANAN RUMAH SAKIT MATA SOLO

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PEDOMAN

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN D. BATASAN OPERASIONAL E. LANDASAN HUKUM

(4)

BAB II. STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

No Nama Pendidikan Jabatan

Tenaga Medik

1 Prof. Dr. Wasisidi Gunawan Sp. M (K) Dokter Spesialis Anggota Konmed

2 dr. Djoko Susianto Sp. M Dokter Spesialis Ketua Konmed

3 dr. Rochasih Mudjajanti Sp. M Dokter Spesialis Anggota Konmed

4 dr. Halida Wibawati Sp.M Dokter Spesialis Anggota Konmed

5 dr. Rita Hendrawati Sp.M Dokter Spesialis Anggota Konmed

6 dr. Amania Fairuzia Sp.M Dokter Spesialis Direktur RSMS

7 dr. Ade Evie Sylvia M Sp. AnKIC Dokter Spesialis Anggota Konmed

8 dr. Rumi Sekarsati Dokter Spesialis Anggota Konmed

9 Dr. Eddy Raharjo Sp. S

Tenaga Paramedik

1 Nina Setyowati, Amk DIII Keperawatan Kep. Ruang Operasi

2 Vitra Kustiah, RO DIII AMRO Kep. Rawat Jalan

3 Riana Ermasari, Amk DIII Keperawatan IGD

4 Tri Ari Ayunaningrum, Amk DIII Keperawatan Kep. Rawat Inap

5 Mega Aristyana, Amk DIII Keperawatan Staf

No NAMA Continuing Education/ Ahli

1 Prof. dr. Wasisdi Gunawan Sp. M (K) Icon mata Jateng- DIY

2 dr. Djoko Susianto Sp. M Palstik recon, fako

3 dr. Rochasih Mudjajanti Sp. M Vitrioretina, fako

4 dr. Halida Wibawati Sp. M Uvea, fako, imunologi inf

5 dr. Rita Hendrawati Sp. M Strabismus, fako

6 dr. Amania Fairuzia Sp M General Optalmologi

7 dr. Ade Evie Sylvia Marinten SpAnKIC Spesialis Anestesi

8 dr. Eddy Raharjo, Sp.S Spesialis Saraf

(5)

6 Nurhasanah, Amk DIII Keperawatan Staf

7 Estining Tri Utami, Amk DIII Keperawatan Staf

8 Maya Dwi Nurtanti, Amk DIII Keperawatan Staf

9 Sri Istriyani, Amk DIII Keperawatan Staf

10 Yoga Indria Putri, Amk DIII Keperawatan Staf

11 Selly Nur Hapsari, Amk DIII Keperawatan Staf

12 Dea Pisces Anggorowati, Amk DIII Keperawatan Staf

13 Agus Basuki, Amk DIII Keperawatan Staf

14 Ana Kurnianingsih, Amk DIII Keperawatan Staf

Tenaga Non Medik

1 dr. Eddy Raharjo Sp.S Dokter Spesialis Manajer Operasional

2 dr. Abi Sambuda Dokter Umum Sekretariat

3 Siti Nur Rohmatul H. S. Farm, Apt Apoteker Instalasi Farmasi

4 Resa Setiaji, Amd Asisten Apoteker Instalasi Farmasi

5 Untoro Hananto, Amd Asisten Apoteker Instalasi Farmasi

6 Shinta Widya Sentyakto Putri, Amd Asisten Apoteker Instalasi Farmasi

7 Aya Sophia SH M Hum S2 Manajer HRD

8 Rita Andriyani, Amd D3 Akuntansi

9 Riski Faedatun, SE SI Akuntansi

10 Dian Anggraeni Mustika S. S.Sos SI Bendahara

11 Veronica Rahmawati SMA Bendahara

12 Ana Marlupi Dewi, Amd D3 Perekam Medik Rekam Medis

13 Deby Nur Azizah, Amd D3 Perekam Medik Rekam Medis

14 Puji Koesuma Sari, Amd D3 Administrasi

15 Iva Serifa SMK Administrasi

16 Jehat Rohjianti, Spd SI Administrasi

17 Reni Septiawati DI Administrasi

18 Setyoningsih D2 Administrasi

19 Rahajeng Ratnaningsih, S.Kom SI Administrasi

20 Setiyono SMA IPRS

21 Bariyanti SMA Linen

22 Parso SMA Security

23 Anan Rahmanto SMA Security

24 Lilik Mei Riyanto SMA Security

25 Nardi Mulyono SMA ME

Konsultan

1 Dr. Rori Hartono Sp F, SH MH S2

2 Waruju, SE,Akt S1

(6)

C. PENGATURAN JAGA

BAB III. STANDAR FASILITAS

A.DENAH RUANG

Alur Pendaftaran pasien

NO. DOKUMEN : NO. REVISI :

PROSES KENDALI MUTU

PASIEN 1. Kotak Antrian : 3 detik 1. Target Tahun I : 2. FO : 3 mnt 2. Apabila pasien 3. Periksa awal : 5 mnt dikonsulkan harap UMUM ASURANSI VIP BPJS 4. Antrian dokter : 10 mnt mengisi lembar konsul

5. Pemeriksaan 10 mnt 3. a. Apabila pasien Dokter konsul / rawat bersama KOTAK

ANTRIAN

6. Pemeriksaan

Lanjutan :15 mnt dikenakan cas dokter 7.Resep : 10 mnt utama + konsul 8.Optik : 10 mnt

UMUM VIP BPJS

FO b. Bila diserahkan / 3 alih rawat dikenakan

FO FO cas dokter yg merawat

1 2 sedang dokter pertama terserah

4. Urutan pasien tdk wajib pada kondisi a. Emergensi b. Bayi dan anak DOKTER

VIP D I D II / dst

KAMAR

PERIKSA c. Difabel / Geriatri

LANTAI 2 F 5. Via telepon :

KAMAR NO.8 a. Daftar VIP langsung

dapat urutan antrian b. Bukan VIP hanya antrian FO

PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN

BPJS EXECUTIVE PERIKSA AWAL BPJS REGULER HALAMAN 1/1 CATATAN :

(7)

B.STANDAR FASILITAS

1. RUMAH SAKIT MATA SOLO, RUMAH SAKIT BERNUANSA HOTEL

Untuk kenyamanan pelanggan, Rumah Sakit Mata Solo mendesain bangunan dan fasilitasnya tidak hanya berdasar kaidah Rumah Sakit tetapi juga mengkombinasikan nuansa hotel berbintang. Kaidah patient safety, flow, efficient dan effective tetap menjadi acuan. Secara fisik, bangunan rumah sakit harus kokoh, jalur masuk dan ke luarnya harus jelas, dan jalur difabel harus ada. Nuansa hotelnya didapat dari warna, bahan-bahan almuniumcomposite untuk penutup fasad, desain interior dan mebelernya. Fasilitas toilet difabel dan ruang ibu–anak sebagai prasyarat layanan umum juga tersedia.

Karena Rumah Sakit Mata Solo bertingkat 5, kelengkapan sistem hidran mutlak dibutuhkan. Rumah pompa dilengkapi sistem jocky-pump menjamin semprotan hidran bertekanan tinggi sampai pada atap gedung, apabila terjadi kebakaran. Sementara sistem telpon PABX akan mengkoneksi kantor pemadam kebakaran untuk segera memberikan pertolongan (SOS). Letak rumah pompa di bawah tanah lebih rendah dari permukaan air di groundtank, di atasnya dimanfaatkan sebagai rumah Satpam dan Mushola. Cadangan air bersih di groundtank 30.000 liter kubik, 20.000 liter diantaranya untuk menyuplai sistem Hidran. Hoosreal tersedia di tiap lantai disamping Aplar. Sumber air dari sumur dalam, ditampung di groundtank dipompa ke roof tank kotor dan dialirkan ke rooftank bersih melalui filter pasir, filter arang dan filter resin. Khusus aliran air bersih yang menuju kamar operasi di saring lagi dengan sinar UV. Air panas di kamar perawatan VIP dibuat dengan teknologi “hijau” yaitu dengan memfaatkan outdoor AC Ruang lift. Untuk menjamin pancaran air bersih yang merata dipasang pompa booster yang letaknya di atap bangunan.

Limbah kotor cair dikelola dengan sistem biotech STP. Air buangan dari wastafel, janitor, spoolhoek dan floor drainage dengan sistem plumbing yang rapi dialirkan ke dalam sumpit kemudian masuk ke dalam sistem IPAL sebelum akhirnya masuk dalam riol kota sudah dalam bentuk air bersih. Demikian juga air limbah dari toilet dengan sistem plumbing yang sama tetapi dengan perpipaan yang berbeda masuk dalam sumpit dan diproses di dalam Septictank STP dan akhirnya mengalir ke riol kota, air dalam kondisi “bersih”. Parameter air buangan bersih ditandai BOD < 50 mg/ L, COD < 80 mg / L, senyawa Biru Met < 2 mg / L, Minyak dan Lemak < 20 mg/ L, Amoniak < 10 mg/ L, TSS < 50 mg / L, KMNO4 < 85 mg/ L dan PH 6 – 9.

Pasokan listrik dari PLN membutuhkan daya 200 KVA. Untuk menjamin aliran yang kontinyu semua ruang yang ada fasilitas peralatan medik dan elektronik dilengkapi dengan UPS. Back up genset silent berdaya 200 KVA yang secara otomatis menyala dalam 5 detik setelah lampu PLN padam. Rumah genset di sisi kiri depan berdekatan dengan fasilitas ATM Bank.

(8)

Meskipun ruang depan bisa untuk parkir beberapa mobil, tetapi disediakan juga tempat parkir mobil di area yang aman dan cukup luas.

Tampak depan Rumah Saki Mata Solo kokoh berdiri, bangunan kiri gedung satpam dan Mushola dan di bawahnya rumah pompa. Bagian Tengah area hosrael dan Siamese untuk sistem hidran yang di dalamnya terdapat ground tank sebagai tandon air. Sebelah kanan terdapat rumah genset.

(9)

Nampak front office yang nyaman dengan suasana redup layaknya suasana hotel. Mesin atrian terletak di kanan untuk menjamin kepastian antrian untuk mendapart pelayanan.

(10)
(11)

Ruang OPTIK menyediakan frame dan lensa yang berkualitas.

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Rapat yang menegangkan saat menanti keputusan team Dinas Kesehatan Kota Surakarta, bersyukur mendapat IJIN OPERSIONAL TETAP

2. KAMAR OPERASI DI RUMAH SAKIT MATA SOLO

Dalam menyiapkan ruang operasi, Rumah Sakit Mata Solo berprinsip patient safety. Atas paradigma itu, maka sterilitas ruang operasi sangat diperhatikan. Ruang Operasi tidak sekedar hanya dingin oleh karena ber AC, tetapi harus dilengkapi: (a) tekanan positif, (b) sistem

air return, (c) pengedalian kelembapan (humidity), (d) temperatur, (e) sistem Hepafilter, dan (e)

mudah perawatannya (maintenance). Secara design harus harus cantik estetikanya tapi pula memperhatikan flow, eficient dan efectivenya.

Jalur masuknya pasien dan petugas harus berbeda. Ruang persiapan operasi dan pasca operasi dibuat sedemikian agar perawat pemantaunya bisa mengawasinya sekaligus. Kedua ruang tersebut dilengkapi ruang ganti pakaian, kamar mandi kering, wastafel dan loker untuk menyimpan pakaian. Perlengkapan oksigen dan suction dibuat sentral dan outletnya ke luar dari dinding tepat di atas kedudukan kepala pasien pada saat pasien berbaring di recycling seat.

(17)

Jalur petugas, dokter dan perawat melalui sisi yang berbeda. Ruang tunggunya dilengkapi kamar ganti, wastafel dan kamar mandi. Ruang antara yang mempunyai tekanan (presure) + 2 terhadap kedua ruang tunggu, disekat dengan dua pintu dengan sistem interlocking (bila pintu kamar operasi terbuka, keduan pintu ruang antara terkunci). Di dalam ruang antara terdapat

Scrub tempat cuci operator sebelum operasi (yang dialiri air hasil filterisasi dan penyinaran UV),

lemari tempat menyimpan peralatan dan bahan operasi dalam kondisi steril. Tipe pintu kamar operasi semi-hermetikal, pada dindingnya terdapat alat pemantau kelembapan, tekanan dan temperatur. Pada kondisi ideal (siap untuk operasi) pada alat pantau akan terbaca tekanan +2, temperatur 19 – 21 Celsius, dan kelembapannya 45 – 55 %.

Dinding-dinding kamar operasi berupa double sandwich terbuat dari campuran logam almunium doubel yang diantaranya terdapat stirofoam sebagai insulator dengan ketebalan 100cm. Dengan ketebalan tersebut semua fasilitas gas, sistem elektrikal dan panel-panel dapat tertanam di dalam dinding secara rapi. Pada dinding terdapat panel-kontrol yang memuat parameter gas Oksigen, N2O, suction, Air compress, Scavengging, temperatur, tekanan, kelembapan, penunjuk waktu dan neon box (untuk membaca film radiologi). Setiap sudut dinding bawah perbatasan dengan lantai dibuat plenum ventilasi untuk sistem return udara yang dialirkan hepafilter ke area operasi. Hepafilter, sound, cctv dan sistem penerangan tertanam di dinding atap (wall mouented). Di dalam kamar operasi tekanan udara + 1 dibanding ruang antara, temperaturnya 19 – 21 Celsius, kelembapannya 45 – 55% dan tes partikelnya < 5 aungstrom. Pada dinding sudut ke arah kaki terdapat passbox untuk jalur ke luarnya material “kotor” pasca operasi. Pada tes kuman oleh bagian sanitasi RSUD dr Moewardi 9 Pebruari 2013 baik udara, dinding, lantai menunjukkan angka kuman 0 (angka normal 0 – 5 koloni).

Di atas atap kamar operasi, terangkai sistem ducting untuk mengalirkan udara bersih dan bertekanan yang disaring oleh sistem hepafilter utama (outlet tepat pada area operasi). Pada keempat sudutnya terdapat ducting return yang mengalirkan udara “ kotor” dari area operasi ke dalam sistem hepafilter awal. Mesin –mesin indoor sistem AC dirangkai di atas atap ruang tunggu petugas dan ruang pre dan post operasi, sedangkan outdoornya ada di luar area kamar operasi. Hal ini untuk menjamin kemudahannya dalam hal pemeliharaan. Dengan sistem tersebut dapat meminimalkan tumbuhnya kuman yang hasil akhirnya sterilitas kamar operasi selalu terjaga.

(18)

Kamar operasi di Rumah Sakit Mata Solo, nampak peralatan operasi, meja operasi, alat faco, microskop dan

(19)

Pintu kamar operasi semihermetikal, nampak jendela kaca untuk pengecekan. Pada dinding nampak parameter tekanan, kelembapan dan temperatur.

(20)

Scrub, peralatan untuk mencuci tangan operator dengan tombol on/of memakai lutut dan sabun memakai sensor. Aliran air bersih yang mengalir adalah hasil sistem filterisasi dan penyinaran UV untuk menjamin strilitasnya.

Pada dinding dalam ruang operasi nampak controlbox yang di dalamnya terdapat telpon, jam, parameter tekanan, suhu, dan neon box.

(21)

(22)

Ruang persiapan operasi dan pasca operasi yang dilengkapi kursi reclyning, menjadi satu kesatuan sehingga perawat mudah dalam pengontrolannya dan hemat ruangan juga petugasnya.

Secara skematis sistem suplai udara steril dan bertekanan dan return udara kotor untuk dilalukan treatment udara sebagai berikut :

Pada atap kamar operasi terangkai sistem ducting untuk mengendalikan udara steril yang bertekanan . Nampak bahwa suplai udara bersih yang telah melewati filter awal dan berakhir setelah melewati filter utama lansung mengalir di area operasi.

(23)

Lebih detil sistem ducting yang menghubungkan sistem AHU dan outlet keluarnya udara bertekanan dan hasil filterisasi.

(24)

Secara skematis nampak udara bertekanan yang mengalir tepat pada area operasi sebelumnya melalui proses filterisasi dengan hepafilter awal (letaknya pada AHU) dan hepafilter utama tepat di atas atap area operasi. Udara “kotor” selanjutnya mengalir pada kassa plenum yang letaknya pada tiap sudut dinding bawah dan lantai. Udara “kotor” ini masuk ke dalam ducting return, untuk selanjutnya diproses lagi ke dalam sistem hepafilter awal. Demikian seterusnya berulang-ulang, sehingga didapat udara bertekanan yang betul-betul steril.

(25)

BAB IV. TATALAKSANA PELAYANAN

BAB V. LOGISTIK

BAB VI. KESELAMATAN PASIEN

BAB VII. KESELAMATAN KERJA

BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU

Referensi

Dokumen terkait

Promosi kesehatan Rumah sakit adalah suatu tim rumah sakit yang terdiri dari tim medis dan non medis yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi medis

Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana anak didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain ia mengalami kesulitan

Di dalam proses pembuatan air bebas mineral pada sistem Air 8ebas Mineral di RSG-GAS, air baku dialirkan melewati resin penukar ion yang berada dalam tangki/kolom resin yang

Karena permasalahan yang bisa timbul didalam timbulnya mengenai Indikasi Geografis adalah apakah masyarakat Indonesia benar- benar membutuhkan perlindungan hukum

menumbuhkan persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian ini. Oleh karena itu, manaje-men BPR di Provinsi Bali

Pembuatan Sigaret Kretek Tangan (SKT) dilakukan di daerah yang terletak di Jalan Niaga Janti Malang. Bentoel Prima memperkerjakan 2934 staff, 2858 karyawan harian dan 3032 karyawan

Laju pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh jenis dan kualitas pakan yang diberikan berkualitas baik, jumlahnya mencukupi, kondisi lingkungan mendukung, dan dapat dipastikan laju

Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader menggunakan metode stroke histogram merupakan sebuah aplikasi berbasis desktop yang pada intinya memiliki