DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KAT
KATA PENGA PENGANTAR ANTAR ... ... ii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iiii BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN... )) A.
A. +at+atar ar ,el,elakaakang ng ... )) ,.
,. -um-umusausan n MasMasalaalah..h... '' .
. TuTujuajuan n PenPenuliulisansan... '' #.
#. ManManaat aat PenPenuliulisansan... ''
BAB
BAB II II PEMBAHASANPEMBAHASAN .... ... // A.
A. #e#eenienisi .si ... // ,.
,. KarKarakteakteristristik ik malmalprapraktekktek... ... 00 .
. TTeoeori1tri1teoreori i malmalprapraktek ktek ... 00 #.
#. MaMalplpraraktktek dalaek dalam m kekepeperarawawatatan n ... 22 3.
3. #a#asasar hur hukukum pem perurundndanang1g1ududanangagan prn prakaktetek kek kepeperarawawatatan ..n ... 44 5
5.. ,eb,eberaperapa bena bentuk mtuk malpalpraktraktek dek dalamalam keperaw
keperawatan atan ... 44 6.
6. #am#ampak malprpak malprakteaktek..k... )()( 7.
7. TiTinjauan Kanjauan Kasus dan Asus dan Analisa Kanalisa Kasus malpsus malpraktek dalraktek dalamam pelayanan keperawatan...
pelayanan keperawatan... )))) BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP... )4)4 A.
A. KesiKesimpumpulan lan ... )4)4 ,.
,. SarSaran an ... )4)4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan salah satu proesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan langsung baik kepada indi9idu& keluarga dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga proesional& keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. #imana $iri sebagai proesi adalah mempunyai body o knowledge yang dapat diuji
kebenarannya serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk implementasi praktek keperawatan yang ditujukan kepada pasien:klien baik kepada indi9idu& keluarga dan masyarakat dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan guna mempertahankan dan memelihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit& dengan kata lain upaya praktek keperawatan berupa promoti& pre9enti& kurati dan rehabilitasi.
#alam melakukan praktek keperawatan& perawat se$ara langsung berhubungan dan berinteraksi kepada penerima jasa pelayanan& dan pada saat
interaksi inilah sering timbul beberapa hal yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja& kondisi demikian inilah sering menimbulkan konlik baik pada diri pelaku dan penerima praktek keperawatan. %leh karena itu proesi
keperawatan harus mempunyai standar proesi dan aturan lainnya yang didasari oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya& guna memberi perlindungan kepada masyarakat. #engan adanya standar praktek proesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang perawat melakukan malpraktek& kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan lainnya.
#engan berbagai latar belakang diatas maka kelompok membahas
B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini& se$ara umum adalah mahasiswa dapat memahami malpraktek dalam pelayanan keperawatan
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui ;
a. #eenisi hukum dalam keperawatan dan malpraktek b. Karakteristik malpraktek
$. Teori1teori malpraktek
d. Malpraktek dalam keperawatan
e. #asar hukum perundang1undangan praktek keperawatan . ,eberapa bentuk malpraktek dalam keperawatan
g. #ampak malpraktek
h. Tinjauan Kasus dan Analisa Kasus malpraktek dalam pelayanan keperawatan
C. MANFAAT PENULISAN
). Menambah pengetahuan dan inormasi mengenai malpraktek dalam pelayanan keperawatan.
'. Merangsang minat pemba$a untuk lebih mengetahui malpraktek dalam pelayanan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
). 7ukum dalam keperawatan
7ukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah1kaidah hukum& sedangkan etika adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah1kaidah non hukum& yaitu kaidah1kaidah tingkah laku <etika= <Supriadi& '(()=.
7ukum adalah ” A binding custom or practice of acommunity: a rule of conduct or action, prescribed or fomally recognized as binding or
enforced by a controlling authority ! <Webster>s& '((/=.
,anyak sekali deinisi1deinisi yang berkaitan dengan hukum& tetapi yang penting adalah hukum itu siatnya rasionalogi$& sedangkan tentang hukum
dalam keperawatan adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah1kaidah hukum keperawatan yang rasionalogi$ dan dapat dipertanggung jawabkan. 5ungsi hukum dalam keperawatan& sebagai berikut;
a. Memberi kerangka kerja untuk menetapkan kegiatan praktek perawatan apa yang legal dalam merawat pasien.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dari proesi kesehatan lain $. Membantu menetapkan batasan yang independen tentang kegiatan
keperawatan
d. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan membuat perawat akontabilitas dibawah hukum yang berlaku
'. Malpraktek
Mal ; buruk
Praktek ; Akti9itas:kegiatan:perbuatan
Malpraktek adalah kegiatan atau akti9itas buruk yg dilakukan oleh tenaga kesehatan atau kesalahan yg dilakukan tenaga proesional dalam
,al$k>s law di$tionary mendeinisikan malpraktek sebagai
" professional misconduct or unreasonable lack of skill” atau failure of one rendering professional services to exercise that degree of skill and
learning commonly applied under all the circumstances in the community by the average prudent reputable member of the profession with the result of injury, loss or damage to the recipient of those services or those entitled to rely upon them”.
,ila dilihat dari deinisi diatas maka ma!"a#$%# dapat terjadi karena tindakan yang disengaja <intentional= seperti pada mis$ondu$t tertentu& tindakan kelalaian <negligen$e=& ataupun suatu kekurang1 mahiran:ketidakkompetenan yang tidak beralasan (ampurno, !""#$% Malpraktek dapat dilakukan oleh proesi apa saja& tidak hanya dokter& perawat. Proesional perbankan dan akutansi adalah beberapa proesi yang
dapat melakukan malpraktek.
?inik Mariyanti& malpraktek sebenarnya mempunyai pengertian yang luas& yang dapat dijabarkan sebagai berikut;
a. #alam arti umum ; suatu praktek yang buruk& yang tidak memenuhi standar yang telah ditentukan oleh proesi.
b. #alam arti khusus <dilihat dari sudut pasien= malpraktek dapat terjadi di dalam menentukan diagnosis& menjalankan operasi& selama
B. KARAKTERISTIK MALPRAKTEK a. Malpraktek Murni
)= Melakukan tindakan yang melanggar @@
'= Sudah mengetahui tindakan itu salah tapi tetap dilakukan b. Malpraktek disengaja
)= #idalamnya tidak selalu terdapat unsur kelalaian '= Tindakan sengaja melanggar @@
/= Tindakan dilakukan se$ara sadar $. Malpraktek tidak sengaja
)= Karena kelalaian
'= ontohnya menelantarkan pengobatan pasien karena lupa atau sembrono
C. TEORI&TEORI MALPRAKTEK
Ada tiga teori yang menyebutkan sumber dari perbuatan malpraktek yaitu; ). Teori Pelanggaran Kontrak
Teori pertama yang mengatakan bahwa sumber perbuatan
malpraktek adalah karena terjadinya pelanggaran kontrak. ni berprinsip bahwa se$ara hukum seorang tenaga kesehatan tidak mempunyai
kewajiban merawat seseorang bilamana diantara keduanya tidak terdapat suatu hubungan kontrak antara tenaga kesehatan dengan pasien.
7ubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien baru terjadi apabila telah terjadi kontrak diantara kedua belah pihak tersebut.
Sehubungan dengan adanya hubungan kontrak pasien dengan tenaga kesehatan ini& tidak berarti bahwa hubungan tenaga kesehatan dengan pasien itu selalu terjadi dengan adanya kesepakatan bersama. #alam keadaan penderita tidaksadar diri ataupun keadaan gawat darurat misalnya& seorang penderita tidak mungkin memberikan persetujuannya.
Apabila terjadi situasi yang demikian ini& maka persetujuan atau kontraktenaga kesehatan pasien dapat diminta dari pihak ketiga& yaitu keluargapenderita yang bertindak atas nama dan mewakili kepentingan penderita.Apabila hal ini juga tidak mungkin& misalnya dikarenakan penderita gawat darurat tersebut datang tanpa keluarga dan hanya diantar
oleh orang lain yang kebetulan telah menolongnya& maka demi kepentingan penderita& menurut perundang1undangan yang berlaku& seorang tenaga kesehatan diwajibkan memberikan pertolongan dengan
sebaik1baiknya. Tindakan ini& se$ara hukum telah dianggap sebagai perwujudan kontrak tenaga kesehatan1pasien.
'. Teori Perbuatan Yang #isengaja
Teori kedua yang dapat digunakan oleh pasien sebagai dasar untuk menggugat tenaga kesehatan karena perbuatan malpraktek adalah
kesalahan yang dibuat dengan sengaja <intentional tort=& yang
mengakibatkan seseorang se$ara isik mengalami $edera <asssult and battery=
/. Teori Kelalaian
Teori ketiga menyebutkan bahwa sumber perbuatan malpraktek adalah kelalaian <negligen$e=. Kelalaian yang menyebabkan sumber perbuatan yang dikategorikan dalam malpraktek ini harus dapat
dibuktikan adanya& selain itu kelalaian yang dimaksud harus termasuk dalam kategori kelalaian yang berat <$ulpa lata=. @ntuk membuktikan hal yang demikian ini tentu saja bukan merupakan tugas yang mudah bagi aparat penegak hukum.
Selain dikenal adanya beberapa teori tentang sumber perbuatan
malpraktek& yang apabila ditinjau dari kegunaan teori1teori tersebut tentu saja sangat berguna bagi pihak pasien dan para aparat penegak hukum& karena dengan teori1teori tersebut pasien dapat mempergunakannya sebagai dasar suatu gugatan dan bagi aparat hukum dapat dijadikan dasar untuk melakukan penuntutan.
D. MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN
,anyak kemungkinan yang dapat memi$u perawat melakukan kelalaian atau malpraktek. Perawat dan masyarakat pada umumnya tidak dapat
membedakan antara kelalaian dan malpraktek walaupun se$ara nyata dan jelas perbedaannya . malpraktek lebih spesiik dan terkait dengan status proesional
Bestal & K.W. <)880= mengatakan bahwa untuk mengatakan se$ara pasti malpraktik& apabila penggugat dapat menunjukkan hal1hal di bawah ini ;
&% 'uty
Pada saat terjadinya $edera& terkait dengan kewajiban mempergunakan segala ilmu dan kepandaian untuk menyembuhkan atau setidaknya meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar proesi . hubungan perawat1klien menunjukkan bahwa melakukan kewajiban berdasarkan standar keperawatan.
!% reach of the duty
Pelanggaran terjadinya sehubungan dengan kewajiban& artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar proesinya. ontoh pelanggaran yang terjadi terhadap pasien antara
lain& kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan sebagai kebijakan rumah sakit.
)% *njury
Seseorang mengalami $edera<injury= atau kerusakan <damage= yang dapat dituntu se$ara hukum& misalnya pasien mengalami $edera sebagai akibat pelanggaran. Keluhan nyeri& adanya penderitaan& atau stress emosi dapat dipertimbangkan sebagai akibat $edera jika terkait dengan $edera isik.
+% roximate caused
Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan $edera yang dialami pasien. Misalnya & $edera yang terjadi se$ara
langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap kewajiban perawat terhadap pasien.
E. DASAR HUKUM PERUNDANG&UNDANGAN PRAKTEK KEPERA'ATAN.
,eberapa perundang1undangan yang melindungi bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan yang ada di ndonesia& adalah sebagai berikut;
). @ndang C undang ?o.'/ tahun )88' tentang kesehatan& bagian kesembilan pasal /' <penyembuhan penyakit dan pemulihan=
'. @ndang C undang ?o.4 tahun )888 tentang perlindungan konsumen
/. Peraturan menteri kesehatan ?o.)08b:Men.Kes::)884 tentang -umah Sakit
*. Peraturan Menkes ?o.DD(:MenKes:SK:E:)842 yang dilengkapi surat ederan #irektur Fendral Pelayanan Medik
?o.)(0:Yan.Med:-S.@mdik:-aw::44 tentang penerapan standard praktek keperawatan bagi perawat kesehatan di -umah Sakit.
0. Kepmenkes ?o.D*2:SK:B:'((( tentang registrasi dan praktik perawat dan dire9isi dengan SK Kepmenkes
?o.)'/8:Menkes:SK:E:'(() tentang registrasi dan praktik perawat.
Perlindungan hukum baik bagi pelaku dan penerima prakte k keperawatan memiliki akontabilitas terhadap keputusan dan tindakannya. #alam menjalankan tugas sehari1hari tidak menutup kemungkinan perawat berbuat kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja.
%leh karena itu dalam menjalankan prakteknya se$ara hukum perawat harus memperhatikan baik aspek moral atau etik keperawatan dan juga aspek hukum yang berlaku di ndonesia. 5ry <)88(= menyatakan bahwa akuntabilitas mengandung dua komponen utama& yakni tanggung jawab dan tanggung gugat. 7al ini berarti tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan& kode etik dan undang1undang dapat dibenarkan atau absah (riharjo, &--#$
F. BEBERAPA BENTUK MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN Pelayanan kesehatan saat ini menunjukkan kemajuan yang $epat& baik dari segi pengetahuan maupun teknologi& termasuk bagaimana penatalaksanaan medis dan tindakan keperawatan yang ber9ariasi. Sejalan dengan kemajuan tersebut kejadian malpraktik dan juga adanya kelalaian juga terus meningkat sebagai akibat kompleksitas dari bentuk pelayanan kesehatan khususnya keperawatan yang diberikan dengan standar keperawatan. (.raven / 0irnle, !"""$%
,eberapa situasi yang berpotensial menimbulkan tindakan malpraktek dalam keperawatan diantaranya yaitu ;
). Kesalahan pemberian obat; ,entuk malpraktek yang sering terjadi. 7al ini dikarenakan begitu banyaknya jumlah obat yang beredar metode
pemberian yang ber9ariasi. Kelalaian yang sering terjadi& diantaranya kegagalan memba$a label obat& kesalahan menghitung dosis obat& obat diberikan kepada pasien yang tiak teoat& kesalahan mempersiapkan
konsentrasi& atau kesalahan rute pemberian. ,eberapa kesalahan tersebut akan menimbulkan akibat yang atal& bahkan menimbulkan kematian. '. Mengabaikan Keluhan Pasien; termasuk perawat dalam melalaikan dalan
melakukan obser9asi dan memberi tindakan se$ara tepat. Padahal dapat saja keluhan pasien menjadi data yang dapat dipergunakan dalam
menentukan masalah pasien dengan tepat (1ozier, &--&$
/. Kesalahan Mengidentiikasi Masalah Klien; Kemunungkinan terjadi pada situasi -S yang $ukup sibuk& sehingga kondisi pasien tidak dapat se$ara rin$i diperhatikan. (1ozier, &--&$%
*. Malpraktek di ruang operasi; Sering ditemukan kasus adanya benda atau alat kesehatan yang tertinggal di tubuh pasien saat operasi. Kelalaian ini juga kelalaian perawat& dimana peran perawat di kamar operasi harusnya
mampu mengoser9asi jalannya operasi& kerjasama yang baik dan terkontrol dapat menghindarkan kelalaian ini.
G. DAMPAK MALPRAKTEK
Malpraktek yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang luas& tidak saja kepada pasien dan keluarganya& juga kepada pihak -umah Sakit& ndi9idu perawat pelaku malpraktek dan terhadap proesi. Selain gugatan pidana& juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (ampurna, !""#=.
,ila dilihat dari segi etika praktek keperawatan& bahwa malpraktek
merupakan bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersiat pelanggaran autonomy& justi$e& nonmaleen$e& dan lainnya. (1ozier, &--&$ dan penyelesainnya dengan menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik se$ara indi9idu dan proesi dan juga institusi penyelenggara pelayanan praktek keperawatan.
H. TINJAUAN KASUS
KASUS (
Tn.T umur 00 tahun& dirawat di ruang '(D perawatan neurologi -umah Sakit AA& tn.T dirawat memasuki hari ketujuh perawatan. Tn.T dirawat di r uang tersebut dengan diagnosa medis stroke iskemi$& dengan kondisi saat masuk Tn.T tidak sadar& tidak dapat makan& T#; )2(:)((& --; '* G:mt& ?; D4 G:mt. Kondisi pada hari ketujuh perawatan didapatkan Kesadaran $ompos mentis& T#; )0(:)((& ?; D4& hemiparese:kelumpuhan anggota gerak deGtra atas dan bawah& bi$ara pelo& mulut men$ong kiri. Tn.T dapat mengerti bila diajak bi$ara dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik tetapi jawaban Tn.T tidak jelas <pelo=. Tetapi saat sore
hari sekitar pukul )2.(( wib terdengar bunyi gelas plastik jatuh dan setelah itu terdengar bunyi seseorang jatuh dari tempat tidur& diruang '(D dimana tempat Tn.T dirawat. Saat itu juga perawat yang mendengar suara tersebut mendatangi dan masuk ruang '(D& saat itu perawat mendapati Tn.T sudah berada dilantai dibawah tempatt tidurnya dengan barang1barang disekitarnya berantakan.
Ketika peristiwa itu terjadi keluarga Tn.T sedang berada dikamar mandi& dengan adanya peristiwa itu keluarga juga langsung mendatangi tn.T& keluarga juga terkejut dengan peristiwa itu& keluarga menanyakan kenapa terjadi hal itu dan
mengapa& keluarga tampak kesal dengan kejadian itu. Perawat dan keluarga menanyakan kepada tn.T kenapa bapak jatuh& tn.T mengatakan "sa ya akan mengambil minum tiba1tiba saya jatuh& karena tidak ada pengangan pad tempat tidurnya"& perawat bertanya lagi& kenapa bapak tidak minta tolong kami " saya pikir kan hanya mengambil air minum".
#ua jam sebelum kejadian& perawat merapikan tempat tidur tn.T dan perawat memberikan obat injeksi untuk penurun darah tinggi <$aptopril= tetapi perawat lupa memasng side drill tempat tidur tn.T kembali. Tetapi saat itu juga perawat memberitahukan pada pasien dan keluarga& bila butuh sesuatu dapat
ANALISA KASUS
ontoh kasus diatas merupakan salah satu bentuk kasus malpraktek dari perawat dalam memberikan asuhan keperawatan& seharusnya perawat memberikan
rasa aman dan nyaman kepada pasien <Tn.T=. rasa nyaman dan aman salah satunya dengan menjamin bahwa Tn.T tidak akan terjadi injuri:$edera& karena kondisi Tn.T mengalami kelumpuhan seluruh anggota gerak kanan& sehingga mengalami kesulitan dalam beraktiitas atau menggerakan tubuhnya.
Pada kasus diatas menunjukkan bahwa kelalaian perawat dalam hal ini lupa atau tidak memasang pengaman tempat tidur <side drill= setelah memberikan obat injeksi $aptopril& sehingga dengan tidak adanya penghalang tempat tidur membuat Tn.T merasa leluasa bergerak dari tempat tidurnya tetapi kondisi inilah yang menyebabkan Tn.T terjatuh.
,ila melihat dari hubungan perawat C pasien dan juga tenaga kesehatan lain tergambar pada bentuk pelayanan praktek keperawatan& baik dari kode etik dan standar praktek atau ilmu keperawatan. Pada praktek keperawatan& perawat dituntut untuk dapat bertanggung jawab baik etik& disiplin dan hukum. #an
prinsipnya dalam melakukan praktek keperawatan& perawat harus menperhatikan beberapa hal& yaitu; Melakukan praktek keperawatan dengan ketelitian dan
ke$ermatan& sesuai standar praktek keperawatan& melakukan kegiatan sesuai kompetensinya& dan mempunyai upaya peningkatan kesejaterahan serta kesembuhan pasien sebagai tujuan praktek.
Malpraktek implikasinya dapat dilihat dari segi etik dan hukum& bila penyelesaiannya dari segi etik maka penyelesaiannya diserahkan dan ditangani
oleh proesinya sendiri dalam hal ini dewan kode etik proesi yang ada
diorganisasi proesi& dan bila penyelesaian dari segi hukum maka harus dilihat apakah hal ini sebagai bentuk pelanggaran pidana atau perdata atau keduannya dan ini membutuhkan pakar dalam bidang hukum atau pihak yang berkompeten dibidang hukum.
,ila dilihat dari beberapa teori diatas& maka kasus Tn.T& merupakan malpraktek dengan alasan& sebagai berikut;
). Kasus kelalaian Tn.T terjadi karena perawat tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan kewajiban perawat terhadap pasien& dalam hal ini perawat tidak melakukan tindakan keperawatan sesuai standar proesi keperawatan& dan bentuk malpraktek perawat ini termasuk dalam bentuk ?oneasan$e.
Terdapat beberapa hal yang memungkinkan perawat tidak melakukan tindakan keperawatan dengan benar& diantaranya sebagai berikut;
a. Perawat tidak kompeten <tidak sesuai dengan kompetensinya= b. Perawat tidak mengetahui SAK dan S%P
$. Perawat tidak memahami standar praktek keperawatan d. -en$ana keperawatan yang dibuat tidak lengkap
e. Super9ise dari ketua tim& kepala ruangan atau perawat primer tidak dijalankan dengan baik
. Tidak mempunyai tool e9aluasi yang benar dalam super9ise keperawatan
g. Kurangnya komunikasi perawat kepada pasien dan kelaurga tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perawatan pasien. Karena kerjasama pasien dan keluarga merupakan hal yang penting.
h. Kurang atau tidak melibatkan keluarga dalam meren$anakan asuhan keperawatan
'. #ampak C dampak malpraktek
#ampak dari malpraktek se$ara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran etik dan pelanggaran hukum& yang jelas mempunyai dampak bagi pelaku& penerima& dan organisasi proesi dan administrasi.
a. Terhadap Pasien
)= Terjadinya ke$elakaan atau injury dan dapat menimbulkan masalah keperawatan baru
'= ,iaya -umah Sakit bertambah akibat bertambahnya hari rawat
/= Kemungkinan terjadi komplikasi:mun$ulnya masalah kesehatan:keperawatan lainnya.
*= Terdapat pelanggaran hak dari pasien& yaitu mendapatkan perawatan sesuai dengan standar yang benar.
0= Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut pihak -umah Sakit atau perawat se$ara peroangan sesuai dengan
ketententuan yang berlaku& yaitu K@7P. b. Perawat sebagai indi9idu:pribadi
)= perawat tidak diper$aya oleh pasien& keluarga dan juga pihak proesi sendiri& karena telah melanggar prinsip1prinsip moral:etik
keperawatan& antara lain;
a= ,enei$ien$e& yaitu tidak melakukan hal yang sebaiknya dan merugikan pasien
b= Bera$ity& yaitu tidak mengatakan kepada pasien tentang tindakan1tindakan yang harus dilakukan oleh pasie n dan keluarga untuk dapat men$egah pasien jatuh dari tempat tidur $= A9oiding killing& yaitu perawat tidak menghargai
kehidupan manusia& jatuhnya pasien akan menambah penderitaan pasien dan keluarga.
d= 5idelity& yaitu perawat tidak setia pad komitmennya karena perawat tidak mempunyai rasa !$aring" terhadap pasien dan keluarga& yang seharusnya siat $aring ini selalu menjadi dasar dari pemberian bantuan kepada pasien.
'= Perawat akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga pasien dan ganti rugi atas kelalaiannya. Sesuai K@7P.
/= Terdapat unsur kelalaian dari perawat& maka perawat akan mendapat peringatan baik dari atasannya <Kepala ruang C #irektur -S= dan juga organisasi proesinya.
)= Kurangnya keper$ayaan masyarakat untuk memanaatkan asilitas pelayanan kesehatan -S
'= Menurunnya kualitas keperawatan& dan kemungkinan melanggar 9isi misi -umah Sakit
/= Kemungkinan -S dapat dituntut baik se$ara hukum pidana dan perdata karena melakukan kelalaian terhadap pasien
*= Standarisasi pelayanan -umah Sakit akan dipertanyakan baik se$ara administrasi dan prosedural
d. ,agi proesi
)= Keper$ayaan masyarakat terhadap proesi keperawatan berkurang& karena menganggap organisasi proesi tidak dapat
menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang melakukan asuhan keperawatan adalah perawat yang sudah kompeten dan memenuhi standar keperawatan.
'= Masyarakat atau keluarga pasien akan mempertanyakan mutu dan standarisasi perawat yang telah dihasilkan oleh pendidikan keperawatan
/. 7al yang perlu dilakukan dalam upaya pen$egahan dan perlindungan bagi penerima pelayanan asuhan keperawatan& adalah sebagai berikut;
,agi Proesi atau %rganisasi Proesi keperawatan ;
a. ,agi perawat se$ara indi9idu harus melakukan tindakan
keperawatan:praktek keperawatan dengan ke$ermatan dan ketelitian tidak $eroboh.
b. Perlunya standarisasi praktek keperawatan yang di buat oleh organisasi proesi dengan jelas dan tegas.
$. Perlunya suatu badan atau konsil keperawatan yang menyeleksi perawat yang sebelum bekerja pada pelayanan keperawatan dan
melakukan praktek keperawatan.
d. Memberlakukan segala ketentuan:perundangan yang ada kepada perawat:praktisi keperawatan sebelum memberikan praktek keperawatan
hukum& missal; SP dikeluarkan dengan sudah melewati proses1 proses tertentu.
,agi -umah Sakit dan -uangan
a. 7endaknya -umah Sakit melakukan uji kompetensi sesuai standarisasi yang telah ditetapkan oleh proesi keperawatan
b. -umah Sakit dalam hal ini ruangan rawat melakukan uji kompetensi pada bidangnya se$ara bertahap dan berkesinambungan.
$. -umah Sakit:-uang rawat dapat melakukan system regulasi keperawatan yang jelas dan sesuai dengan standar& berupa registrasi& sertiikasi& lisensi bagi perawatnya.
d. Perlunya pelatihan atau seminar se$ara periodi$ bagi semua perawat berkaitan dengan etik dan hukum dalam keperawatan.
e. -uangan rawat harus membuat SAK atau S%P yang jelas dan sesuai dengan standar praktek keperawatan.
. ,idang keperawatan:ruangan dapat memberikan pembinaan kepada perawat yang melakukan kelalaian.
g. -uangan dan -S bekerjasama dengan organisasi proesi dalam pembinaan dan persiapan pembelaan hukum bila ada tuntutan dari keluarga.
Penyelesaian Kasus Tn.T dan malpraktek perawat diatas& harus
memperhatikan berbagai hal baik dari segi pasien dan kelurga& perawat se$ara perorangan& -umah Sakit sebagai institusi dan juga bagaimana padangan dari
organisasi proesi.
Pasien dan keluarga perlu untuk dikaji dan dilakukan testomoni atas kejadian tersebut& bila dilihat dari kasus bahwa Tn.T dan kelurga telah diberikan penjelasan oleh perawat sebelum& bila membutuhkan sesuatu dapat memanggil perawat dengan menggunakan alat bantu yang ada. ni menunjukkan juga bentuk
kelalaian atau ketidakdisiplinan dari pasien dan keluarga atas jatuhnya Tn.T. Segi perawat se$ara perorangan& harus dilihat dahulu apakah perawat tersebut kompeten dan sudah memiliki Surat ijin perawat& atau lainnya sesuai ketentuan perudang1undangan yang berlaku& apa perawat tersebut memang
kompete dan telah sesuai melakukan praktek asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke& seperti Tn.T.
Tetapi bagaimanapun perawat harus dapat mempertanggung jawabkan semua bentuk kelalaian sesuai aturan perundangan yang berlaku.
,agi pihak -umah Sakit& harus juga memberikan penjelasan apakah
perawat yang dipekerjakan di -umah Sakit tersebut telah memenuhi syarat1syarat yang diperbolehkan oleh proesi untuk mempekerjakan perawat tersebut. Apakah -S atau ruangan tempat Tn.T dirawat mempunyai standar <S%P= yang jelas. #an harus diperjelas bagaimana 7ubungan perawat sebagai pemberi praktek asuhan keperawatan di dan kedudukan -S terhadap perawat tersebut.
,agi organisasi proesi juga harus diperhatikan beberapa hal yang memungkinkan perawat melakukan kelalaian& organisasi apakah sudah
mempunyai standar proesi yang jelas dan telah diberlakukan bagi anggotannya& dan apakah proesi telah mempunyai aturan hukum yang mengikat anggotannya sehingga dapat mempertanggung jawabkan tindakan praktek keperawa tannya dihadapan hukum& moral dan etik keperawatan.
Keputusan ada atau tidaknya malpraktek bukanlah penilaian atas hasil akhir pelayanan praktek keperawatan pada pasien& melainkan penilaian atas sikap dan tindakan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh tenaga medis
dibandingkan dengan standar yang berlaku.
CONTOH MALPRAKTEK LAINN)A (
Pada pasien pas$abedah disarankan untuk melakukan ambulasi. Perawat se$ara drastis menganjurkan pasien melakukan mobilisasi berjalan& padahal di saat itu pasien mengalami demam& denyut nadi $epat& dan mengeluh nyeri abdomen. Perawat melakukan ambulasi pada pasien sesuai dengan ren$ana keperawatan yang telah di buat tanpa mengkaji terlebih dahulu kondisi pasien. Pasien
kemudian bangun dan berjalan& pasien mengeluh pusing dan jatuh sehingga mengalami trauma kepala.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja <intentional= seperti pada mis$ondu$t tertentu& tindakan kelalaian <negligen$e=& ataupun suatu kekurang1mahiran:ketidakkompetenan yang tidak beralasan.
,erdasarkan uraian sebelumnya& jelas bahwa masalah malpraktek bersiat kompleks karena berbagai aktor yang terkait di dalamnya. Perawat proesional dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya untuk mengikuti
perkembangan yang terjadi& baik perkembangan PT3K khusunya PT3K
keperawatan serta tuntunan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
B. SARAN
). Standar proesi keperawatan dan standar kompetensi merupakan hal penting untuk menghindarkan terjadinya malpraktek& maka perlunya pemberlakuan standar praktek keperawatan se$ara ?asional dan
terlegalisasi dengan jelas.
'. Perawat sebagai proesi baik perorangan dan kelompok hendaknya memahami dan mentaati aturan perundang1undangan yang telah diberlakukan di ndonesia& agar perawat dapat terhindar dari bentuk pelanggaran baik etik dan hukum.
/. Pemahaman dan bekerja dengan kehati1hatian& ke$ermatan&
menghindarkan bekerja dengan $erobah& adalah $ara terbaik dalam melakukan praktek keperawatan sehingga dapat terhindar dari kelalaian:malpraktek.
*. -umah Sakit sebagai institusi pengelola layanan praktek keperawatan dan asuhan keperawatan harus memperjelas kedudukannya dan hubungannya dengan pelaku:pemberi pelayanan keperawatan& sehingga dapat diperjelas bentuk tanggung jawab dari masing1masing pihak
DAFTAR PUSTAKA
Ake& Fulianus. '(('. 2alpraktik 'alam 1eperawatan% Fakarta ; 36
Amir H 7anaiah& <)888=. 3tika 1edokteran dan 0ukum 1esehatan& edisi ketiga; Fakarta; 36.
ra9en H 7irnle. <'(((=. 4undamentals of nursing . Philadelphia. +ippin$ott. Kepmenkes - ?omor )'/8:Menkes:SK:E:'(()& Tetang -esgistrasi Praktik Perawat.
Priharjo& - <)880=. engantar etika keperawatanI Yogyakarta; Kanisius.
-edjeki& S. <'((0=. 3tika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak diterbitkan.
Supriadi& <'(()=. 0ukum 1edokteran ; ,andung; B Mandar Maju.
Sampurno& ,. <'((0=. 2alpraktek dalam pelayanan kedokteran. Materi seminar tidak diterbitkan.
Soenarto Soerodibroto& <'(()=. 150 / 150A dilengkapi yurisprodensi 2ahkamah Agung dan 0oge 6oad: Fakarta ; PT.-aja6raindo Persada. @ndang1undang Perlindungan Konsumen nomor 4 tahun )888. Fakarta; Sinar