• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

90

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Berdirinya LPP TVRI

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV, 25 Juli 1961, Menteri penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan panitia persiapan televisi (P2T).

Pada tanggal 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut :

a) Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang)

b) Membangun dua pemancar : 100 watt dan 10 kw dengan tower 80 meter. c) Mempersiapkan Software (program dan tenaga).

Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT proklamasi kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung Upacara pembukaan Asian Games IV dari Stadion utama Gelora Bung Karno.

20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 21/SK/1963 tentang pembentukan yayasan TVRI dengan pimpinan umum presiden RI pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan

(2)

Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan stasiun Medan, Surabaya, Ujung Pandang (Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan pertamina).

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan yang diberi status Direktorat langsung bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat komunikasi pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan kebijakan pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran- siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibu kota maupun daerah dengan cepat, tepat, dan baik. Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di daerah harus meletakan tekanan kerjanya kepada Integrasi, supaya TVRI menjadi suatu wall undergrated .

Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran / birokrasi. Bulan Juni 2000 diterbitkan peraturan pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi

(3)

perusahaan Jawatan (perjan), yang secara keseluruhan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.

Bulan Oktober 2001, diterbitkan peraturan pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara (BUMN) untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan Republik Indonesia, Departemen keuangan RI untuk urusan keuangan. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan peraturan pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan kantor Menteri Negara BUMN.

Selanjutnya melalui undang-undang Republik Indonesia Nomor. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik bersifat netral, mandiri, dan tidak komersial. Peraturan pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat, kontrol, dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 stasiun pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

(4)

Dengan perubahan status TVRI dari perusahaan Jawatan ke TVRI publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 2002, di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT.

Melalui PERSERO ini pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan – pembenahan baik di bidang Manajemen, struktur organisasi, SDM, dan keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan programming, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.

Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing – masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada di dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing masing dengan kualifikasi yang jelas.

Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga professional dari luar atau dapat memanfaatkan sumber daya TVRI yang tersedia. Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.

Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV Publik dengan sasaran khalayak yang jelas.

(5)

Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai stasiun Televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke- 44 (24 Agustus 2006). TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.

Motto TVRI pada awalnya adalah menjalin persatuan dan kesatuan, dan pada tahun 2000, mottonya berubah menjadi Makin Dekat di Hati.

4.1.2 Visi dan Misi TVRI

Visi :

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kekuatan nasional.

Misi :

a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus kontrol sosial yang dinamis.

b) Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.

c) Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

(6)

d) Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan Negara di dunia internasional.

4.1.3 Nilai Dasar, Identitas dan Posisi TVRI Nilai dasar :

a) Pengawal kepentingan Publik

b) Independen, tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain

c) Netral, tidak memihak kepada kepentingan salah satu pihak yang berbeda pendapat d) Tidak komersial, tidak semata- mata mencari keuntungan tetapi lebih mengutamakan

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Identitas TVRI :

a) Saluran keberagaman dan pemersatu bangsa

b) TVRI wajib mengembangkan kebhinekaan program siaran dan aneka pelayanan yang dapat dan mudah diakses oleh setiap penduduk dan rumah tangga.

c) Pengembangan kebhinekaan program siaran dilakukan dengan tidak membeda-bedakan setiap lapisan masyarakat dan ditujukkan sebagai perekat sosial untuk memotivasi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Posisi TVRI :

a) TVRI sebagai rumah bangsa Indonesia.

b) Rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengekspresikan dirinya dalam konteks wawasan nusantara dan jati diri bangsa Indonesia.

c) Rumah Bangsa Indonesia diartikan sebagai rumah yang beratap geostationer Indonesia, berdindingkan batas-batas wilayah Negara Indonesia, berlantaikan kebhinekaan dalam keiklasan, serta bertitian Negara kesatuan.

(7)

4.1.4 Logo TVRI Logo Lama TVRI :

24 Agustus 1962-24 Agustus 1974 24 Agustus 1974-24 Agustus 1982

24 Agustus 1982-24 Agustus 1999 24 Agustus 1999-24 Agustus 2001

(8)

Logo Baru TVRI :

Secara simbolis, bentuk logo ini menggambarkan “Layanan Public informative”, komunikatif, elegan, dan dinamis”. Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf TVRI dengan membentuk seperti huruf “P” mengandung 5 makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu “P” sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan Nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.”

Sedangkan bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis, melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi yang sempurna.

Warna biru bermakna elegan, jernih, cerdas, arif, informative dan komunikatif. Sedangkan perubahan waran jingga ke warna merah, melambangkan sinar atau cahaya yang membawa kepada pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : semangat serta dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

4.1.5 Tujuan Penyiaran TVRI

Memperkukuh integrasi Nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman serta bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dalam rangka membangun masyarakat bangsa indonesia yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera serta menumbuhkan industry penyiaran Indonesia. (pasal 3 UU No. 32/Th.2002, tentang penyiaran).

(9)

4.1.6 Target Audience

Segmentasi atau sasaran audience TVRI yaitu semua kalangan yang terdiri dari anak- anak, remaja, dewasa, dan orang tua, karena program-program acara yang ditayangkan dapat ditonton oleh semua kalangan atau masyarakat umum.

4.1.7 Waktu Siaran

Karyawan TVRI pada tahun Anggaran 2007 berjumlah 6,099, terdiri atas 5,085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor / kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antarannya adalah karyawan kantor pusat dan TVRI stasiun Pusat Jakarta.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung, dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur. TVRI pusat Jakarta Setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertaint.

4.1.8 Gedung TVRI

TVRI

Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270

(10)

www.tvri.co.id

Stasiun pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun pusat Jakarta, juga terdapat TVRI stasiun daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI stasiun daerah selain merelay TVRI Jakarta juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita daerah) pada jam – jam tertentu. TVRI stasiun daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.

Berikut adalah daftar TVRI stasiun daerah :

Sumatera :

1. TVRI Aceh (Banda Aceh) 2. TVRI Jambi (Jambi)

3. TVRI Sumatera Barat (Padang) 4. TVRI Sumatera Selatan (Palembang) 5. TVRI Riau (Pekanbaru)

6. TVRI Lampung (Bandar Lampung)

Jawa :

1. TVRI Jawa Barat (Bandung) 2. TVRI Jawa Tengah (Semarang) 3. TVRI Jawa Timur (Surabaya) 4. TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)

Bali dan Nusatenggara :

(11)

2. TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)

Kalimantan :

1. TVRI Kalimantan Timur (Balikpapan) 2. TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin) 3. TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)

Sulawesi :

1. TVRI Sulawesi Utara (Manado) 2. TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)

Maluku dan Papua :

1. TVRI Maluku (Ambon) 2. TVRI Papua (Jayapura)

Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun daerah dan 1 stasiun pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah :

1. TVRI stasiun DKI Jakarta

2. TVRI stasiun Nangroe Aceh Darussalam

3. TVRI stasiun Sumatera Utara

4. TVRI stasiun Sumatera Selatan

(12)

6. TVRI stasiun Jawa Tengah

7. TVRI stasiun Jogyakarta

8. TVRI stasiun Jawa Timur

9. TVRI stasiun Bali

10. TVRI stasiun Sulawesi Selatan

11. TVRI stasiun Kalimantan Timur

12. TVRI stasiun Sumatera Barat

13. TVRI stasiun Jambi

14. TVRI stasiun Riau dan Kepulauan Riau

15. TVRI stasiun Kalimantan Barat

16. TVRI stasiun Kalimantan Selatan

17. TVRI stasiun Kalimantan Tengah

18. TVRI stasiun Papua

19. TVRI stasiun Bengkulu

20. TVRI stasiun Lampung

21. TVRI stasiun Maluku dan Maluku Utara

(13)

23. TVRI stasiun Nusa Tenggara Barat

24. TVRI stasiun Gorontalo

25. TVRI stasiun Sulawesi Utara

26. TVRI stasiun Sulawesi Tengah

27. TVRI stasiun Sulawesi Tenggara

(14)

 Direktur Utama

Bertugas mengkoordinasikan dan memimpin tugas-tugas para anggota direksi dalam menjalankan bidang masing-masing dan melakukan pengawasan terhadap tugas di semua unsur TVRI.

Spesifikasi tugas direktur utama, diantaranya :

1. Pengkoordinasian tugas para anggota direksi 2. Pengaturan tugas-tugas para anggota direksi

3. Pengawasan pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan TVRI

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Utama dibantu oleh :

1. Sekretariat Perusahaan 2. Satuan Pengawas Intern  Direktorat Berita

Dipimpin oleh direktur pemberitaan, yang bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang berita serta bertanngung jawab atas keseluruhan kegiatan pemberitaan.

Fungsi-fungsinya adalah :

1. Penetapan kebijakan di bidang produksi penyiaran acara pemberitaan.

2. Penetapan kebijakan di bidang pendukung produksi dokumentasi acara pemberitaan 3. Pembinaan penyelenggaraan produksi siaran berita di lingkungan kerja TVRI.

(15)

4. Pengkoordinasian serta pengawasan pelaksanaan tugas produksi siaran berita secara keseluruhan satuan kerja di satsiun TVRI.

Status Kerja Direktorat Berita :

1. Bidang produksi Pemberitaan 2. Bidang pemberitaan

3. Sekretariat

4. Kelompok fungsional  Direktorat Program

Dipimpin oleh Direktur yang bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan serta menyelenggarakan kegiatan di bidang siaran, produksi, pemasaran dan penjualan.

Fungsi Direktorat Program :

1. Penyelenggaraan tayangan teknis administrasi program. 2. Pembinaan serta penyelenggaraan jasa produksi acara 3. Pembinaan serta penyelenggaraan operasional siaran 4. Pembinaan serta penyelenggaraan pemasaran penjualan

5. Pengawasan serta pengkoordinasian pelaksanaan produksi, siaran, penjualan, pemasaran keseluruhan satuan kerja di stasiun TVRI.

Direktorat Program terbagi menjadi :

1. Sekretariat

2. Kelompok fungsional 3. Bidang produksi

(16)

4. Bidang pemasaran serta penjualan 5. Bidang siaran

 Direktorat Teknik

Dipimpin oleh direktur teknik, yang bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan penyelenggaraan serta pembinaan kegiatan bidang teknik.

Fungsi Direktur Teknik :

1. Perencanaan, pengendalian serta pengevaluasian pemeliharaan peralatan teknik.

2. Perencanaan, pengendalian serta pengevaluasian pengadaan peralatan teknik dan prasarana.

3. Perencanaan, pengendalian serta pengawasan pengembangan peralatan teknik.

4. Perencanaan, pengendalian serta pengevaluasian operasional dan penggunaan peralatan teknik

5. Pengendalian aset serta fasilitas teknik untuk komersil 6. Perencanaan, pengendalian serta pengawasan SDM teknik.

Direktorat Teknik Terbagi menjadi :

1. Sekretariat

2. Bidang kerjasama teknik serta teknologi informasi 3. Bidang teknik transmisi serta prasarana

4. Bidang teknik produksi serta penyiaran 5. Kelompok fungsional

(17)

 Direktorat Keuangan

Dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang keuangan.

Fungsi direktorat keuangan :

1. Perencanaan jasa konsultasi bidang keuangan

2. Pengkoordinasian mekanisme pengelolaan keuangan serta akutansi

3. Perencanaan serta pengusulan sumber dana untuk pengelolaan kegiatan operasional perusahaan

4. Perencanaan anggaran TVRI yang meliputi anggaran program, non-program, permodalan dan investasi.

5. Laporan keuangan keseluruhan satuan kerja di satsiun TVRI 6. Pelaksanaan analisis anggaran, keuangan dan laporan keuangan

Direktorat Keuangan terbagi menjadi :

1. Sekretariat

2. Bidang akutansi serta perpajakan 3. Bidang anggaran

4. Bidang keuangan 5. Kelompok fungsional  Direktorat Umum

Dipimpin oleh Direktur yang bertugas menetapkan kebijakan, melaksanakan pembinaan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang umum serta SDM.

(18)

Fungsi Direktorat Umum terbagi menjadi :

1. Penetapan kebijaksanaan pengelolaan SDM

2. Penetapan kebijaksanaan proses pengadaan barang, pengadaan jasa serta pendistribusian 3. Pembinaan kegiatan bidang umum serta personalia keseluruhan satuan kerja di stasiun

TVRI.

Direktorat umum terdiri dari :

1. Bidang sumber daya manusia (SDM) 2. Sekretariat

3. Kelompok fungsional 4. Bidang prasarana umum

4.2 Gambaran Umum Tayangan Talk Show KILAS KPK 4.2.1 Profil Program KILAS KPK

Program Talk show Kilas KPK ini program yang baru dibuat tahun ini, program ini menyajikan tentang perbincangan- perbincangan hangat seputar permasalahan korupsi. Yang

(19)

ditayangkan oleh TVRI setiap hari kamis pukul 16.00 sampai pukul 17.00 WIB, yaitu Dialog Kilas KPK yang dibawakan oleh presenter Desy Indriany yang program acaranya sengaja dikemas dan disampaikan kepada masyarakat dengan tujuan informasi. Program ini biasanya berisi tentang berbagai tema atau topik seputar permasalahan korupsi yang tengah dijalankan oleh KPK. Program ini dibuat dengan dua narasumber yang satu dari anngota KPK dan yang satu dari tokoh politik lainnya. Dengan tema yang sudah dirapatkan terlebih dahulu. Program ini hasil kerjasama antara LPP TVRI dengan KPK.

4.2.2 Peran produser Dalam Proses Produksi

Dalam penelitian ini, penulis akan terlebih dahulu menguraikan beberapa peranan atau peran penting produser dalam proses produksi Kilas KPK, sebelum menguraikan tahapan-tahapan produksi baik itu pra produksi, Persiapan, Produksi, dan Pasca Produksi secara mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat atau memudahkan pemahaman terhadap peran penting Produser dalam proses produksi Kilas KPK di TVRI periode April-Juli 2011.

Produser dalam proses produksi berperan sebagai seorang leader dalam sebuah team atau pimpinan utama dan juga ujung tombak terhadap jalannya proses produksi.

Sebagaimana dijelaskan oleh Pipiet Irianto selaku Produser Eksekutif Kilas KPK :72

“Peran produser sangat penting, karena produser adalah leader sebuah team, ya bisa dibilang ujung tombak utama terhadap jalannya proses produksi ada diproduser”

Penjelasan tersebut ditambahkan oleh Subari Abdulah Zaini Selaku Produser Kilas KPK :73

72

(20)

“Posisi produser adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas suatu program acara. Baik dari segi keuangan yang menyangkut biaya produksi, materi produksi. Produser yang mengarahkan dan mengkoordinasi team, namun itu semua harus disertai dengan kerjasama dan rasa kekeluargaan.”

Selain itu, produser juga harus memikirkan hal-hal yang kecil sampai yang besar dalam upaya memperlancar jalannya proses produksi serta memiliki kemampuan yang kritis dan jeli terhadap suatu masalah yang akan timbul, sehingga dibuthkan adanya pengambilan keputusan yang cepat pada saat yang pas. Dan inilah peran produser.

Jadi, peran produser dalam proses produksi Kilas KPK ini sangat penting, karena dia bertindak sebagai leader (pemimpin) yang bertugas dan memiliki tanggung jawab secara menyeluruh untuk mengawasi konten acara, membuat target rating, mengefektifkan biaya produksi, dan menjaga kinerja team sehingga menghasilkan program yang menarik, berkualitas dan dapat diterima oleh semua pihak.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Peran Produser Pada Proses Pra Produksi

Dalam tahapan pra produksi seorang produser bertanggung jawab merencanakan sebuah program menjadi sebuah program yang baik dan berkualitas, dengan demikian pada proses perencanaan awal, seorang produser bersama team bekerjasama untuk mengembangkan ide.

ide-ide program Kilas KPK terisnpirasi dari bersama, maksudnya dari semua kru atau team Kilas KPK. Produser tidak hanya berperan atau bekerja sendiri tapi semua team Kilas KPK ikut membantu dan bertanggung jawab. Semua ikut berperan dalam menginspirasikan suatu

73

(21)

konsep. Semua terbentuk dari proses kerjasama antara TVRI dengan pihak KPK, seperti yang dikatakan oleh produser Kilas KPK Saudara Subari Abdulah Zaini.74

“ide Program Kilas KPK terinspirasi dari bersama, lahir dari proses kerjasama antara TVRI dengan pihak KPK dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat menyangkut bagaimana proses peradilan tindak hukum pidana korupsi”.

Produser juga melakukan meeting konsep, menentukan tema acara, menentukan pengisi acara, menyusun budgeting dan membuat rundown.

Sebagaimana dijelaskan oleh subari Abdulah Zaini selaku Produser kilas KPK :75

“Sebelum produksi berlangsung biasanya yang dilakukan adalah meeting konsep untuk menentukan tema acara, menentukan siapa bintang tamu yang sesuai dengan tema acara tersebut, menyusun budgeting, dan membuat rundown”.

Pada program Kilas KPK ini, konsep dasarnya merupakan sebuah paket kerja sama antara pihak TVRI dengan KPK. Seperti yang disampaikan oleh Produser kilas KPK, Subari Abdulah Zaini :76

“awalnya kilas KPK itu merupakan sebuah paket kerjasama antara TVRI dengan KPK. Dari

konten program adalah materi-materi aktual terkait dengan masalah-masalah korupsi. Makna dasarnya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat menyangkut bagaimana proses peradilan tindak pidana korupsi”

Di dalam program Kilas KPK, pihak KPK ikut terlibat langsung dalam proses pembuatan tema. Seperti yang dijelaskan oleh Produser Kilas KPK Saudara Subari Abdulah Zaini.77

74

Wawancara dengan Produser Kilas KPK Subari Abdulah Zaini, Rabu 15 Febuari 2012

75

Ibid. Produser Kilas KPK Subari Abdulah zaini

76

(22)

“pihak KPK terlibat langsung dalam pembahasan contect program dialog kilas KPK, namun secara teknis dilakukan oleh pihak TVRI yang diproduksi crew TVRI baik pemberitaan maupun unit kerja teknik”

Adapun kerjasama yang dilakukan Pihak TVRI dengan KPK dalam program tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Produser Eksekutif Saudara Pipiet Irianto :78

“kerja sama pihak TVRI dan KPK dalam memproduksi dialog KPK hanya terbatas menyangkut masalah content atau isi dialog kilas KPK dan tidak menyangkut masalah administrasi keuangan sehingga pendekatannya lebih kepada menghadirkan narasumber baik KPK maupun TVRI”.

Jadi, proses pra produksi, produser bertanggung jawab membantu kreatif bersama-sama mengembangkan ide, mempersiapkan kebutuhan materi, seperti memutuskan tema apa saja yang akan dibahas, memperhitungkan waktu tayang (durasi), script atau naskah.

Selain itu, produser juga bertanggung jawab melakukan riset program, meeting konsep untuk menghasilkan tema dalam setiap episodenya, memikirkan setting acara, menentukan konsep utama program, menentukan pengisi acara juga mengkomodir ide-ide lain sehingga menghasilkan tema yang menarik.

Pada proses pra produksi juga dilakukan persiapan memilih tema dan bintang tamu. Setiap bintang tamu yang dipilih harus melalui proses rapat atau meeting dengan pihak-iphak yang terlibat, terlebih dengan produser. Setelah produser setuju, lalu dilaporkan kepada produser eksekutif dan disetujui Manager jika sudah setuju maka akan diteruskan atau dijalankan.

77

Ibid. Produser Subari Abdulah Zaini

78

(23)

Bintang tamu dan tema yang dipilih adalah bintang tamu dan tema yang sedang update. Dalam hal ini, produser bertanggung jawab berkoordinasikan dengan kreatif dan Talent koordinator untu memilih bintang tamu yang sesuai dengan tema program.

Tugas dan tanggung jawab atau peran produser pada televisi, meskipun kita ketahui merupakan tugas kolektif, namun tetap saja dibutuhkan adanya peminpin, yang mempunyai tanggung jawab besar dalam merencanakan operasional serta dengan pertimbangan memutuskan sesuatu yang tepat pad saat yang pas, dan itulah peran produser televisi.

Seorang produser juga penanggung jawab dari seluruh produksi program televisi, berawal dari perencanaan, pembentukan dan pengeksekusian sebuah ide, konten yang berupa bahan mentah diolah menjadi sebuah tema atau materi siaran, kemudian dituangkan sebagai script (naskah) yang mendukung tema tersebut. Dengan demikian proses pra produksi lebih mengarah kepada perencanaan, pembuatan, dan pengembangan sebuah ide menjadi konsep, yang nantinya konsep tersebut siap untuk diproduksi.

Jadi pada intinya prose pra produksi selain pengembangan ide menjadi sebuah konsep program, tugas seorang produser pada saat ini adalah sebagai penanggung jawab prgram, melakukan meeting konsep, menentukan tema, pengisi acara, rundown dan menyusun budgeting.

Pada dasarnya, seorang produser bertugas menyiapkan materi siaran dan bekerja sama dengan team produksi lainnya, karena keberhasilan suatu program adalah keberhasilan kerja sama team.

(24)

4.3.2 Peran Produser Dalam Tahap Persiapan dan Latihan

Produser ikut terlibat langsung dalam mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan, seperti yang dijelaskan oleh Produser Kilas KPK Saudara Subari Abdulah Zaini :79

“produser melakukan pengawasan secara langsung dengan diawali pertemuan-pertemuan produksi mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi maupun jalannya produksi dialog kilas KPK yang ditayangkan secara langsung.”

Faktor-faktor yang meyebabkan terjadinya perubahan waktu akibat pengembangan, seperti yang dikatakan oleh Produser Eksekutif Pipiet Irianto :80

“pihak TVRI memiliki kewenangan penuh menyangkut penentuan waktu siaran, khususnya unit kerja program acara, hal ini dilakukan ketika terdapat acara-acara kenegaraan yang sifatnya harus diketahui oleh masyarakat luas.”

4.3.3 Peran Produser Dalam Tahap Produksi

Setelah proses perencanaan, maka selanjutnya adalah proses produksi. Dalam proses ini seorang produser memiliki fungsi lebih dari tahapan sebelumnya, dengan kata lain posisi dari produser sendiri menjadi amat penting.

Pada proses produksi program kilas KPK, peran produser sangatlah penting. Pada dasarnya program kilas KPK adalah program yang mempunyai visi dan misi dalam menyampaikan informasi, nilai moral, mendidik, dan juga dapat memberikan pengetahuan kepada audien.

Produser kilas KPK menjelaskan mengenai Visi dan Misi program Kilas KPK :81

79

Wawancara dengan Produser Kilas KPK Subari Abdulah Zaini, Rabu 15 Febuari 2012

80

(25)

“Visi : memberikan pendidikan kepada masyarakat, dan Misinya : menekan tingkat tindak pidana korupsi dan targetnya adalah masayarakat usia dewasa, mahasiswa, maupun orang dewasa.”

Setelah semua alat perlengkapan produksi tersebut sudah siap maka akan dilakukan proses syuting. Sebelum proses produksi berlangsung produser melakukan briefing atau mendiskusikan dengan semua kerabat kerja yang terlibat serta mengkoordinasikan rundown yang telah dibuat oleh team creativ. Rundown harus diikuti dari awal sampai akhir agar program tersebut berjalan dengan lancar dan tidak berantakan.

Dalam proses produksi produser bertanggung jawab besar untuk mengontrol, mengkoordinasikan crew dan memberikan arahan setiap adegan kepada talent untuk kelancaran tentang rencana produksinya dan seluruh anggota crew memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tadi dapat direalisasikan atas kesempatan bersama.

Produser kilas KPK menjelaskan mengenai koordinasi produser kepada crew pada saat proses produksi berlangsung :82

“Koordinasi saya kepada crew pada proses produksi berlangsung saya adalah orang yang sangat simpel yang tidak suka ribet. Walaupun omongan saya suka kasar bukan berarti saya galak, sebenanrya sih buat mereka cepet ngerti apa yang saya mau. Tapi untungnya memang mereka memahami saya dan memang saya suka bercanda. Tapi kalau keadaaan lagi ribet saya suka kebawa emosi.”

81

Wawancara dengan Produser Kilas KPK Subari Abdulah Zaini, Rabu 15 Febuari 2012

82

(26)

Produser bertanggung jawab dalam proses produksi sebuah program dan mengarahkan program tersebut dari awal sampai akhir. Seperti yang dijelaskan oleh Produser Eksekutif Kilas KPK Pipiet Irianto :83

“Produser itu adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses produksi sebuah program dan mengarakannya.”

Dalam proses produksi produser sangat berperan penting dan harus menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini juga dikatakan oleh produser Kilas KPK Subari Abdulah Zaini.

“Produser mempunyai peran mengatur jalannya produksi dengan melibatkan sejumlah tenaga baik di pemberitaan maupun tenaga teknis dilapangan, seperti pengarah acara, cameramen dll. Tapi memang masih banyak hal yang harus dibenahi, terutama dalam hal proses produksi, seperti riset yang tidak optimal, jadi tidak terkoordinasi dengan baik”.

Subari Abdulah Zaini, Produser Kilas KPK menerangkan bahwa produser mempunyai tugas dan tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi, dan pasca produksi, tugasnya antara lain:

Pra Produksi : mencari dan mengghubungi narasumber sesuai dengan tema yang kita angkat, menugaskan kepada anggota redaksi untuk membuat paket feature bekerja sama dengan cameramen, pengarah acara dan editor, menugaskan kepada redaktur untuk membuat susunan acara, menuggaskan kepada anggota redaksi untuk menghubungi pengelola studio menyangkut persiapan yang akan datang.

Produksi : mengawasi jalannya produksi, mengamati konten dialog dan memberikan arahan kepada pembawa acara.

83

(27)

Pasca Produksi : kami bersama team redaksi menggadakan sebuah pertemuan untuk mengadakan evaluasi pekerjaan / dialog yang telah kita lakukan, guna memperbaiki tugas berikutnya.

Dalam proses produksi pasti mengalami kendala, yang menjadi kendala dalam proses produksi yaitu tidak hadirnya narasumber karena berhalangan hadir. Hal ini disampaikan oleh produser Kilas KPK Subari Abdulah Zaini.

“A). karena live dialog sifatnya langsung, kadang kala narasumber yang telah kita hubungi berhalangan hadir karena terjebak kemacetan di jakarta, namun solusinya adalah bagi narasumber yang tidak bisa hadir di studio tetap kita lakukan dialog melalui telpon.

B). Secara teknis peralatan di studio kurang maksimal terlibat menyangkut audio dan komputer grafis yang sering kali menggalami trable.

Saudara Deasy Indriany selaku presenter Kilas KPK ikut berpendapat :84

“Bahwa ini adalah bicara masalah hulu dan hilir, ketika hulunya siap maka hilirnya juga pasti tidak akan menemui kendala apapun. Tapi kadang kala, kendala yang terjadi diluar skenario, atau bisa saja berasal dari situasi yang kita tidak duga sama sekali, misalnya masalah lampu atau aliran listrik putus tiba-tiba , yang sebelumnya jarang terjadi. Kemudian masalah kalau misalnya itu adalah dialog interaktif bisa saja itu disebabkan oleh saluran telpon, cara yang biasa kita lakukan adalah dengan menutup kalau masalah itu dari saluran telpon dan kita tidak menerima telpon lagi dari masyarakat”

Dalam menyampaikan dialog program Kilas KPK, seorang presenter yang baik dan handal itu mampu menyampaikan apa yang harus disampaikan secara lugas, tegas, dan cermat, agar pesannya itu tersampaikan dengan baik kepada audien.

Seperti yang disampaikan oleh Deasy indriany selaku presenter :85

84

(28)

“Dibutuhkan paling tidak 3 hal yaitu brain, behaviour, dan beauty.

Brain itu adalah dalam bahasa ketika kita mentranslatenya artinya adalah otak, untuk menjadi seorang presenter dibutuhkan kemampuan untuk menganalisa, mendapatkan informasi dan perlu juga menyampaikan informasi yang sudah diperoleh artinya seorang presenter harus selalu mengupdate dirinya dgn semua informasi yang terbaru, seorang presenter harus bisa menyampaikan apapun dalam situasi apapun.

Behaviuor atau sikap itu di refplesikan dalam bentuk etikat, maka etikat seseorang itu baik atau tidak itu juga sangat menentukan seseorang bisa menjadi seorang profesional dalam bidangnya. Kemudian masalah beauty, beauty bukan kemudian kita mengartikan dalam pengertian cantik dan tampan. Untuk menjadi seorang presenter bukan harus terlihat cantik ataupun terlihat tampan. tapi dalam pengertian ketika kita bicara layar maka seseorang itu harus aiketcing tidak memenuhi unsur yang simetris.

Presenter adalah seseorang yang membawakan, menyampaikan atau bahkan memberikan informasi lewat narasinya dalam sebuah program acara di stasiun televisi, atau yang biasa disebut dengan pembawa acara, untuk menuntun pemirsa, baik pemirsa yang ada di studio maupun pemirsa yang ada di rumah, agar pemrisa yang menyaksikan program tersebut dapat mengetahui isi atau content dari program yang sedang berlangsung/disiarkan, dan dengan adanya seorang presenter dapat menciptakan rasa nyaman dan ketertarikan bagi penonton/audien.

Produser harus selektif dalam menetukan presenter, seperti apa yang dikatakan produser kilas KPK Subari abdulah Zaini ;86

“untuk menentukan presenter tentu saja sangat selektif antara lain presenter harus menarik, berwawasan luuas minimal S1, cakap dalam berbicara, pandai bergaul dan harus selalu mengasah pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman”.

Dalam sebuah program televisi diharuskan memiliki seseorang yang bertugas membawakan acara yaitu yang biasa disebut dengan presenter atau host, oleh sebab itu tugas seorang presenter atau host perannya sangat penting sekali khususnya untuk presenter acara dalam program Kilas KPK.

Seperti yang disampaikan oleh Deasy indriany selaku presenter :87

85

Ibid. Presenter Kilas KPK Deasy Indriany

86

(29)

“Menurut saya sangat penting sekali, karena suksesnya suatu acara tidak lepas dari adanya seorang prsenter, dengan adanya prsenter dapat mendukung jalanya produksi, dimana seorang presenter harus dapat improvisasi dan menyampaikan pesan lewat berita-berita yang ia bawakan, untuk menyakinkan para penonton dirumah”.

Seorang presenter dalam membawakan sebuah program, khususnya program Kilas KPK harus bisa menyesuaikan dirinya terhadap program yang dibawakan presenter, agar pesan yang disampaikan presenter dapat dipahami oleh audien.

Seperti yang disampaikan Deasy indriany selaku presenter :88

“Karena dialog kilas KPK adalah dialog yang mengkhususkan tentang pmbahasan korupsi, dan hukum. Kita bicara masalah hukum pidana maka memang dibutuhkan kemampuan untuk menyakinkan kepada publik bahwa apa yang kita sampaikan, apa yang kita bicarakan dan kita diskusikan adalah sebuah topik yang penting bagi masyarakat, tapi juga tidak harus selalu dibawakan dengan unsur yang berat.

Dalam program kilas KPK terkadang dalam penanyangannya yang biasanya berada ditengah-tengah segment, seorang presenter melakukan live report by phone yang dilakukan presenter dengan pemirsa dirumah, tetapi pada saat melakukan live report by phone terkadang ada saja kendala-kendala yang timbul pada saat live report by phone sedang berlangsung, oleh karena itu seorang prsenter harus benar-benar siap dan harus dapat mengatasi hal semacam ini guna memberikan rasa nyaman bagi pemirsa dirumah yang menontonnya.

Seperti yang disampaikan Deasy Indriany selaku presenter :89

“Dengan adanya live report by phone, maka dari itu kita harus disadari dari awal, jadi tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan teknis, oleh karena itu apabila ada kesalahan teknis pada saat live report by phone, saya mengatasinya dengan cara menyatakan kepada pemirsa yaitu kami akan berusaha menghubungi kembali, namanya berusaha kan kadang iya kadang tidak, yang penting kami telah berusaha untuk menghubungi kembali”.

87

Wawancara dengan Prsenter Kilas KPK Deasy indriany, Senin 20 febuari 2012

88

Ibid. Presenter kilas KPK Deasy Indriany

89

(30)

Jadi, peran produser pada saat produksi berlangsung adalah melanjutkan tanggung jawab atas tahap pra produksi, yaitu mengembangkannya atau merealisasikannya dari bentuk materi yang dipersiapkan sebelumnya menjadi sebuah bentuk program, bertanggung jawab mengawasi jalannya produksi sesuai visi dan misi, memikirkan backup plan (solusi) jika terjadi kendala, serta berkoordinasi dengan banyak elemen seperti kreatif, floor director dan kameramen agar kegiatan proses produksi berlangsung dengan lancar dan menjadi program televisi yang baik dan berkualitas.

4.3.4 Peran Produser Dalam Tahap Pasca Produksi

Karena acara ini Live-OnAir setiap seminggu sekali yakni pada hari kamis pukul 16.00 WIB. Sehingga pasca produksi sangat jarang dilakukan seperti kegiatan editing.

Pasca produksi merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari proses produksi. Didalam program Kilas KPK, pasca produksi tidak terlalu banyak yang harus dilakukan. Produser hanya perlu melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, didalam evaluasi ini, kadang didapat hasil produksi yang kurang baik dan perlu diperbaiki.

Sebagaimana dijelaskan oleh Subari Abdulah Zaini selaku Produser kilas KPK :90

“Pada saat pasca produksi, biasanya mengevaluasi, berhasil atau tidaknya program dan apa saja kekurangannya yang terjadi selama proses produksi”.

Pada pasca produksi merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan dari proses produksi. Di dalam program Kilas KPK pasca produksi tidak terlalu banyak yang harus dikerjakan, hanya dilakukan apabila ada VT. Itu tergantung pada konsepnya itu sendiri. VT digunakan untuk menjelaskan suatu konsep persamalahan yang nantinya akan dibahas dalam

90

(31)

acara tersebut. VT merupakan hasil liputan yang didalamnya berisikan informasi yang berhubungan erat dengan tema atau bintang tamu pada saat proses produksi.

Di dalam pasca produksi tugas dan tanggung jawab Produser tidak terlalu banyak, biasanya setelah proses produksi selesai Produser hanya perlu melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, di dalam evaluasi ini dapat saja hasil produksi tadi kurang baik maka diperlukan beberapa catatan, misalnya masalah sound, property dan masalah teknis lainnya. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan pada saat produksi.

Jadi peranan Produser pada sebuah stasiun televisi sangat penting karena tugas seorang produser adalah memimpin dan bertanggung jawab secara penuh terhadap sebuah tayangan yang di pegang. Sesuai yang dikemukakan narasumber :91

“Pada sebuah stasiun televisi Produser adalah orang yang sangat penting/ dibutuhkan untuk bertanggung jawab terhadap program stasiun televisi. Intinya sih, setiap jabatan, produser, Executive Produser, Manager produksi lalu Manger Produksi itu semua ada tanggung jawabnya masing-masing. Saya yakin Executive Produser bisa memproduksi sebuah program tetapi dengan jabatan Executive produser ada yang lebih penting lagi artinya untuk urusan memproduksi suatu program acara lebih baik seorang Produser atau memang sudah seharusnya”.

Peran produser didalam pasca produksi dan seluruh tim produksi untuk mengevaluasi hasil produksi tersebut. Jadi pada intinya, peran seorang produser didalam pasca produksi adalah mengevaluasi hasil produksi live tersebut, dimana letak kekurangannya dan memperbaiki di episode selanjutnya.

91

(32)

4.4 Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada saat melakukan wawancara di kantor Lembaga Penyiaran Publik LPP TVRI, dapat dikaitkan dengan teori komunikasi massa DeFluer dan Dennis, yakni suatu proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media massa untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas, dan terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.

Program Talk show KILAS KPK ini program yang baru dibuat tahun ini, program ini menyajikan tentang perbincangan- perbincangan hangat seputar permasalahan korupsi. Yang ditayangkan oleh TVRI setiap hari kamis pukul 16.00 sampai pukul 17.00 WIB, yaitu Dialog KILAS KPK yang dibawakan oleh presenter Desy Indriany yang program acaranya sengaja dikemas dan disampaikan kepada masyarakat dengan tujuan informasi. Program ini biasanya berisi tentang berbagai tema atau topik seputar permasalahan korupsi yang tengah dijalankan oleh KPK. Program ini dibuat dengan dua narasumber yang satu dari anngota KPK dan yang satu dari tokoh politik lainnya. Dengan tema yang sudah dirapatkan terlebih dahulu. Program ini hasil kerjasama antara LPP TVRI dengan KPK.

Dalam proses produksi terdapat pola penyampaian ide kreatif atau pesan. Pesan atau ide mengenai konsep disampaikan langsung oleh Produser kepada Team, agar semua Team yang terlibat dapat mengerti konsep yang diinginkan oleh Produser dalam program tersebut. Sehingga acara berjalan dengan baik dan sesuai seperti yang telah direncanakan.

(33)

4.4.1. Peran Produser pada proses Pra produksi

Pada tahapan pra produksi yang merupakan proses awal dari seluruh kegiatan atau biasa disebut sebagai tahap perencanaan dimulai dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut sebagai ide atau gagasan ini menjadi tanggung jawab seorang Produser, tetapi tidak berarti bahwa ide datangnya harus dari Produser tadi, bisa saja datangnya dari luar, hanya tanggung jawab ide tadi telah diambil oleh produser.92

Dengan bertilik tolak dari gagasan tadi, produser segera mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk bahan pengembangan gagasan tadi, selanjutnya data-data yang diperoleh tersebut disampaikan kepada kreatif untuk dikembangkan menjadi bentuk naskah. Selanjutnya Produser menyelenggarakan planning meeting atau biasa disebut rapat perencanaan, yakni dengan mengundang kerabat kerja inti yang terdiri dari Produser, Eksekutif produser, Program Director, Kreatif, Production Assaitant, Floor Director, Techniqal director, Koordinator Kameramen, Koordinator Audioman, Koordinator lighting, Perwakilan Marketing dan sponsor (jika ada). Pada rapat perencanaan ini, produser sebagai orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan suatu produksi, memaparkan konsep acara yang sudah disepakati sebelumnya bersama kreatif dan seluruh anggota inti memberikan berbagai masukan yang diperlukan, sehingga akhirnya rencana produksi tadi akan dapat direalisasikan atas kesepakatan bersama.

Di pertemuan berikutnya, masing-masing penanggung jawab memaparkan segala persiapan, dari mulai Produser bertanggung jawab order artis, menyusun budgeting dan menyiapkan rundown. Program Director atau pengarah acara menjelaskan shooting breakdown.

92

(34)

Koordinator Lighting yang bertanggung jawab atas lighting di studio. Rapat perencanaan untuk program Kilas KPK biasanya seminggu dua kali. Intinya pada tahap ini semua team yang terlibat harus memahami :

1. Konsep acara 2. Tujuan acara

3. Sasaran yang ingin dicapai

Pra Produksi :

1. Penanggung jawab program.

2. Meeting konsep program untuk menentukan tema . 3. Menentukan setting panggung (acara).

4. Menentukan pengisi acara. 5. Menyusun Budgeting. 6. Membuat rundown.

Tahap pra Produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut :

a. Penemuan Ide

Tahap ini dilakukan seorang Produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan script atau naskah atau meminta kreratif untuk mengembangkan gagasan menjadi sebuah tema yang menarik.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi, penetapan jangka waktu kerja (time schedule), pemilihan bintang tamu dan pengisi acara, kru juga set up panggung. Selain estimasi biaya, penyediaan

(35)

biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

c. Persiapan

Tahap ini meliputi penyelesaian semua kontrak, booking studio, setting panggung, GR untuk bintang tamu dan pengisi acara, mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditentukan.

Telah dijelaskan diawal, bahwa perencanaan merupakan awal dari suatu kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan, demikian halnya masalah perencanaan kerja produksi, karena perencanaan kerja merupakan panduan dalam menuju tujuan yang telah ditetapkan, disamping pola sebagai alat koordinasi dan pengawasan.

Sehingga proses pra produksi yang dilakukan oleh Produser selain pengembangan ide menjadi sebuah konsep program, tugas seorang Produser pada pra produksi adalah sebagai penanggung jawab program, melakukan meeting konsep, menentukan tema, setting panggung, pengisi acara, rundown dan menyusun budgeting.

Untuk itulah, sebagai alat koordinasi merupakan hal penting didalam membentuk tim kerja yang homogen, sehingga terbentuk One Well Cordinated Unit. Karena itu, semua rencana kerja produksi perlu diinformasikan secara lengkap kepada seluruh Team, sebab apabila mereka tidak mendapatkan informasi tersebut, maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena seorang broadcaster profesional sebelum kegiatan produksi harus membuat perencanaan yang baik.93

93

(36)

4.4.2. Peran Produser pada proses persiapan & latihan

Setelah seluruh persiapan dilakukan oleh para penanggung jawab, maka untuk selanjutnya melakukan latihan di studio (Studio Rehearsal). Sebelum acara dimulai, Produser dengan kru yang lainnya melakukan persiapan dan latihan didalam studio. Dimungkinkan agar suatu acara dapat berjalan dengan baik dan lancar. Seperti pengecekan narasumber sudah datang apa belum, melakukan latihan dialog antara presenter dengan narasumber agar narasumber nanti tidak terlalu kaku saat produksi dimulai, persiapan teknis dan non teknis, dan mengatur posisi tempat duduk buat narasumber.

Pada Tahapan persiapan & latihan, setiap program yang akan di produksi pasti selalu ada persiapan yang matang yang melibatkan unit – unit terkait sesuai format acara. Adapun latihan ini dapat dilakukan jika persiapan distudio sudah selesai dilaksanakan, dari mulai set panggung, tata cahaya, tata suara, dan penempatan equipment pada posisi yang telah ditentukan.

Persiapan & Latihan :

1. Susunan Audio. 2. Kontruksi yang di-set.

3. Mempersiapkan Peralatan yang dibutuhkan. 4. Penataan Dekorasi (artistik)

5. Penataan cahaya. 6. Camera blocking. 7. Dress Rehearsal.

(37)

4.4.3. Peran Produser pada proses Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan sudah betul, pelaksanaan produksi pun siap di realisasikan. Seorang produser bekerjasama dengan para narasumber dan kru produksi mencoba apa yang telah di rencanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar. Biasanya, pada proses ini melibatkan banyak peralatan dan banyak orang. Selain itu proses ini juga sangat memerlukan suatu organisasi yang rapi serta perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Karena, setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahapan sebelumnya.94

Produksi :

1. Mengembangkan dan merealisasikan konsep. 2. Mengawasi dan memantau jalanya produksi.

3. memikirkan bakcup plan (solusi) jika terjadi kesalahan.

4. Berkoordinasi dengan team produksi, yakni kreatif, presenter, floor director dan kameramen.

Proses produksi Kilas KPK yang berlangsung Live-OnAir di studio 3 TVRI memerlukan setidaknya alat-alat berstandar broadcasting seperti switcher, mixer, boom mic, VTR dan lain-lain untuk menunjang kelancaran proses produksi. Yang dimaksud dengan produksi adalah upaya merubah naskah menjadi bentuk audio visual untuk televisi.95

Setelah semua alat perlengkapan produksi sudah siap, maka akan dilakukan proses produksi Live-OnAir. Pada saat GR atau sebelum acara berlangsung, Produser melakukan

94

Fred Wibowo.2007. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book publisher. Hal 38. Yogyakarta

95

(38)

briefing dengan Team serta bekerjasama untuk bersama-sama melaksanakannya sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Rundown diikuti dari awal sampai akhir agar program tersebut berjalan lancar.

Dalam proses produksi, Produser bertanggung jawab besar untuk mengontrol jalannya produksi serta mereleasikan konsep yang telah ditentukan juga sebagai pengambil keputusan pada saat terjadinya masalah serta memikirkan backup plan.

Sehingga peran Produser pada saat produksi berlangsung adalah melanjutkan tanggung jawab atas tahap pra produksi, yaitu mengembangkannya atau merealisasikannya dari bentuk materi yang dipersiapkan sebelumnya menjadi sebuah bentuk program, bertanggung jawab mengawasi jalannya produksi sesuai visi dan misi, memikirkan backup paln (solusi) jika terjadi kendala, serta berkoordinasi dengan banyak elemen seperti kreatif, floor Director dan Kameramen agar kegiatan proses produksi berjalan dengan lancar dan menjadi program televisi yang baik dan berkualitas. Dengan adanya live report by phone, maka dari itu kita harus disadari dari awal, jadi tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan teknis, oleh karena itu apabila ada kesalahan teknis pada saat live report by phone, saya mengatasinya dengan cara menyatakan kepada pemirsa yaitu kami akan berusaha menghubungi kembali, namanya berusaha kan kadang iya kadang tidak, yang penting kami telah berusaha untuk menghubungi kembali.

4.4.4. Peran Produser pada proses pasca produksi

Selanjutnya pada tahapan akhir atau tahap post production yang merupakan tahap penyelesaian dan penyempurnaan ini, Produser mengevaluasi hasil produksi live tersebut, dimana saja letak kekurangannya dan memperbaiki di episode selanjutnya.

(39)

Dalam proses siaran langsung kilas KPK, tidak terdapat proses editing didalam proses pasca produksi, proses editingnya hanya menggunakan tittle –tittle nama.

Pasca Produksi :

1. Mengevaluasi hasil produksi.

Dari hasil pengamatan peneliti mengenai peran Produser, ternyata terdapat keterkaitan hubungan peran Produser dengan fungsi Manajemen yang terdapat dalam buku Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir yang mengatakan dalam memproses suatu program harus ada yang namanya manejemen. Dalam manajemen itu terdapat tahapan perencanaan (planning) yang berhubungan dengan tahapan pelaksanaan pra produksi. Selain itu juga terdapat tahapan pengorganisasian (organizing) serta pengarahan dan memberikan pengaruh (directing/influencing) yang berhubungan dengan tahapan pelaksanaan produksi. Terakhir adalah tahapan pengawasan (controlling) yang berhubungan dengan tahapan pasca produksi.

Dari hasil keseluruhan penelitian maka peran Produser yang dilakukan tim kilas KPK mulai dari tahap pelaksanaan Pra produksi, tahap pelaksanaan persiapan & latihan, tahap pelaksanaan produksi sampai tahap pelaksanaan pasca produksi memang sudah sesuai dengan prosedur atau teori yang ada mengenai peran Produser.

Dari pembahasan mengenai peran seorang Produser di dalam acara Kilas KPK dapat disimpulkan betapa pentingnya peran seorang Produser. Karena Produser adalah orang yang bertanggung jawab berhubungan langsung dengan perkembangan suatu program di televisi sehingga dibutuhkan adanya pimpinan yang mempunyai wewenang, tanggung jawab, dan mempunyai bakat untuk merencanakan Operasional serta dengan penuh pertimbangan memutuskan sesuatu.

Referensi

Dokumen terkait

Namum sejauh ini, dalam penegakan hukum di dalam masyarakat adat Aceh, masih terdapat kendala-kedala yang dihadapi, sehingga proses pembangunan hukum adat di Indonesia, khususnya di

Garut yang telah dikembangkan menggunakan model waterfall menurut presman terdiri dari analisis, desain, kode, dan test, berdasarkan permasalahan pada sistem yang

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria dan mahasiswa akuntansi dengan akuntan wanita

Wujud saking jajan pasar menika sedaya wujud tetedan utawi jajanan tradhisional ingkang saged dipunpanggihi wonten ing pasar, kadosta jadah, wajik, krasikan, jenang,

Model time se- ries stasioner Auto Regressive - AR(1) memberikan nilai pendekatan nilai tukar yang baik bahkan memberikan nilai peramalan yang baik pula, na- mun demikian model

Hasil analisis lintas menunjukkan bahwa di Kabupaten Konawe Selatan unsur cuaca yang mempunyai pengaruh langsung positif besar terhadap peningkatan intensitas penyakit busuk

Kenyataan tersebut dapat di katakana bahwa penjualan merupakan fungsi dari waktu .Persoalannya adalah bagaiman menyajikan fungsi tersebut.I ni adalah persoalan yang sangat tidak

Berdasarkan grafik hubungan pengembangan dengan waktu di titik C pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6, tanah tanpa perkuatan kolom T-shape, mengalami pengembangan