• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

The Social Dynamics of Lakkang Community (The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)

SKRIPSI

MUHAMMAD TAUFIQ ARIF E 411 08 305

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2015

(2)

i HALAMAN JUDUL

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, sKota Makassar)

The Social Dynamics of Lakkang Community (The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)

SKRIPSI

MUHAMMAD TAUFIQ ARIF E 411 08 305

SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH DERAJAT KESARJANAAN PADA

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2015

(3)

ii HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

NAMA : Muhammad Taufiq Arif NIM : E 411 08 305

Telah diperiksa dan disetuiui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II setelah dipertahankan

di depan panitia Ujian Skripsi pada tanggal 07 Agustus 2015

Menyetujui, Pembimbing I

Dr. Rahmat Muhammad, M.Si NIP. 197005131997021002

Pembimbing II

Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si NIP. 19680715 199403 1004 Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosiologi FISIP UNHAS

Dr. H. M. Darwis, MA. DPS NIP. 19610709 198601 1002

(4)

iii LEMBAR PENERIMAAN TIM EVALUASI

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Evaluasi Skripsi Pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Oleh :

NAMA : Muhammad Taufiq Arif

NIM : E411 08 305

JUDUL : DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG

(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

Pada:

Hari / Tanggal : Jum’at, 07 Agustus 2015 Tempat : Ruang Ujian Jurusan Sosiologi Fisip Unhas

TIM EVALUASI SKRIPSI

Ketua : Dr. H.M. Darwis, MA, DPS (...) Sekretaris : Nuvida Raf., S.Sos, MA (...) Anggota : Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si (...) : Dr. Rahmat Muhammad, M.Si (...) : Sultan, S.Sos, M.Si (...)

(5)

iv HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Muhammad Taufiq Arif NIM : E411 08 305

JUDUL : Dinamika Sosial Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 7 Agustus 2015 Yang Menyatakan

(6)

v HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh insan yang ada di penjuru dunia. Teruntuk kepada kedua orangtua penulis yang telah sabar, tabah serta kepercayaannya kepada penulis yang sangat luar biasa H.Anthon Arif dan Hj. Nurhasni Madjid. Serta pula kedua adikku yang kelak menjadi kebanggan keluarga Ifrah Khumairah, S.Kgdan Iis Sholihat. Dengan ini kusampaikan kepada dunia bahwa telah lahir sosok manusia yang telah belajar tentang kehidupan. Dan berani menantang zaman untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Dan kepada guru-guruku, kawanku, orang yang mencintaiku dan orang yang belum sempat mencintaiku selama dibelantara kampus. “My life never grow without you all”

(7)

vi KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang satu. Atas segala sesuatu yang telah Dia ciptakan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebahai salah satu syarat memperoleh gelas kesarjanaan di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dengan judul “Dinamika Sosial Komunitas Lakkang (Kasus Kecamatan Tallo Kota Makassar).

Terlalu klasik jika penulis menyatakan bahwa taka da gading yang tak retak. Kesempurnaan pada hakekatnya bukanlah milik seorang manusia. Kekurangan pastinya selalu menyertai segala sesuatu yang berasal dari manusia. Namun menjadi sangat bijak jika kesalahan itu mendapatkan perhatian dari manusia lainnya. Sekedar menjadi masukan maupun kritik yang membangun.

Penulis tidak akan pernah ada apa-apanya bahakan tidak akan pernah ada tanpa kedua manusia yang telah membimbing dari perjumpaan pertama kepada dunia sampai saat ini. Ayahanda H. Anthon Arif dan Ibunda Hj Nurhasni Madjid, merekalah orang tua penulis. Tak ada cukupnya rasa syukur penulis telah dilahirkan dari pasangan yang saling mencintai ini. Semoga Tuhan tak ada habisnya pula memberikan kesehatan kepada mereka.

Juga kepada saudari-saudariku Ifrah Khumairah Arif, S.Kg yang telah lebih dulu menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran gigi Universitas Hasanuddin. Dan Iis Sholihat Arif yang baru saja menyelesaikan jenjang SMA.

(8)

vii Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan pula kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Dwia Tina. N. K. MA selaku Rektor Universitas Hasanuddin Makassar.

2. Prof Dr. Alimuddin Unde selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.

3. Dr. H. Darwis, MA, DPS selaku Ketua Jurusan dan Dr. Rahmat Muhammad M.Si

selaku Sekertaris Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama masa

pendidikan di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sehingga penulis bisa menyelesaikan studi dengan baik. Seluruh staf karyawan Jurusan Sosiologi dan Staf Perpustakaan yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.Terkhusus kepada Pak Passmudir dan Ibu Ros yang selalu membantu penulis dalam menghadapi masalah bagian administrasi.

5. Kepada Kawan-kawanku yang bersama-sama memasuki Kampus ini yang tidak

usah saya sebut namanya. Menghindari nama-nama yang terlewatkan dan rasa bingung harus memulai menyebut siapa.

6. Kepada orang orang yang telah atau masih memberikan “pengaruh” dalam

kehidupan penulis

7. Kepada adik-adik mahasiswa Sospol. Terkhusus adik-adik mahasiswa yang

(9)

viii

8. Kepada kawan-kawan yang bersama-sama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

gelombang 83 di Pulau Sebatik. Terkhusus kawan-kawan di posko V Desa Bukit Aru Indah.

9. Kepada Kawan-kawan di Civic Institute, Kompas, Mimbar Angler Community,

Sobat Muda, PT. Ambassador Zulias, CV. Cikindo, CV, Titanium Celebes, CV. Sebelas Pro, KNPI Kota Makassar, Teman-teman Sosial Media dan semua teman-teman yang pernah mengenal penulis.

10. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulisan ini. Terkhusus Lurah Kelurahan Lakkang, Pak Jamaluddin, Para Informan dan Masyarakat Lakkang. 11. Kepada orang yang membaca skripsi ini.

(10)

ix ABSTRAK

Muhammad Taufiq Arif, E 411 08 305. “Dinamika Sosial Komunitas Lakkang (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”. Dibimbing oleh Rahmat Muhammad dan Suparman Abdullah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dinamika sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mendorong dinamika sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Penelitian ini melibatkan enam orang warga kelurahan Lakkang yang merupakan tokoh masyarakat, pemuka adat dan pejabat kelurahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan dasar penelitian adalah studi kasus kemasyarakatan.

Dalam penelitian ini terungkap bahwa dinamika sosial komunitas Lakkang berlangsung secara progresif. Perubahan sosial sebagai pendorong dinamika komunitas Lakkang terjadi secara progres dan regres. progres terjadi dengan perencanaan dan ada pula yang tidak terencana. Perubahan progres seperti masuknya bantuan dari luar komunitas baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta. Sedangkan regres terjadi disaat komunitas ini mengalami peperangan pada pendudukan Jepang dan pemberontakan gerombolan Darul Islamiah/Tentara Islam Indonesia. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat dua faktor perubahan sosial di komunitas Lakkang. Yaitu, faktor endogen yang berasal dari dalam komunitas seperti bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pengetahuan akan teknologi. Sedangkan untuk faktor eksogen atau yang berasal dari luar komunitas seperti akulturasi dan peperangan yang pernah dialami komunitas ini.

(11)

x ABSTRACT

Muhammad Taufiq Arif, E 411 08 305. "The Social Dynamics of Lakkang Community (The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)". Guided by Rahmat Muhammad and Supaman Abdullah.

This study aims to determine the process of social dynamics experienced by the Lakkang community in Tallo sub-district Makassar City as well as to identify any factors that drive the social dynamics experienced by the Lakkang community District of Tallo Makassar.

The study involved six Lakkang village residents who are community leaders, traditional leaders and village officers. This study used a qualitative research approach. While basic research is a case study of community.

In this study show that the social dynamics of the community Lakkang take place progressively. Social change as the driving dynamics Lakkang community work in two ways, progress and regress. Progress is by planning and unplanning programs, such as the schemes from both the goverment & private parties. Meanwhile, the regress had been experienced by the community when they fought in the area of japan Colonization and the war of Darul Islam Rebellion. There are two factors of social change at The Lakkang Community; Firstly endegenous factor which are from inside of community it self such as increasing number of population and knowledge on technology; Secondly, Exegenous factors which are external side such as acculturation and the wars that had been faced by this community.

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENERIMAAN TIM EVALUASI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ... v KATA PENGANTAR ... vi ABSTRAK ... ix ABSTRACT ... x DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... Error! Bookmark not defined. A. Tinjauan Terhadap Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. B. Perubahan Sosial sebagai Pendorong Dinamika Sosial ... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Konseptual ... Error! Bookmark not defined. D. Defenisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... 23

A. Pendekatan dan Strategi Penelitian ... 23

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 24

C. Tipe dan Dasar penelitian ... 25

(13)

xii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Analisis Data ... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran Umum Kota Makassar ... Error! Bookmark not defined. B. Gambaran Umum Kecamatan Tallo ... Error! Bookmark not defined. C. Gambaran Umum Kelurahan Lakkang ... Error! Bookmark not defined. BAB V PEMBAHASAN ... 29

A. Karakteristik Informan... Error! Bookmark not defined. B. Dinamika Sosial Komunitas Lakkang ... Error! Bookmark not defined. C. Faktor-faktor yang menjadi pendorong Dinamika Sosial Komunitas Lakkang Error! Bookmark not defined. BAB IV PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(14)

xiii DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

4.1 Daftar Walikota Makassar dari zaman Belanda sampai sekarang 41-42

4.2 Tabel Sebaran Kecamatan Kota Makassar 44-45

(15)

xiv DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual 28

4.1 Logo Kota Makassar 40

4.2 Peta Kota Makassar dipantau dari google maps 43

4.3 Peta Kecamatan Tallo dipantau dari Google Maps 47

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zoon Politicon,manusia adalah makhluk sosial. Manusia memiliki naluri dasar untuk saling berinteraksi dengan manusia lain. Aristoteles menyebut

manusia sebagai hewan bermasyarakat atau zoon politicon. Zoon berarti hewan

dan kata politicon berarti bermasyarakat. Dalam penjelasan ini Aristoteles menjelaskan bahwa manusia memiliki kodrat untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.

Manusia tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalani kebutuhannya, manusia tidak mungkin hidup sendiri dalam memenuhi kehidupannya tanpa ada bantuan manusia lainnya. Manusia memiliki naluri gregarioness, yaitu naluri manusia untuk selalu hidup dengan

manusia lain. Dengan demikian manusia merupakan makhluk sosial (homo

socius) yaitu makhluk yang senantiasa ingin berinteraksi atau bergaul satu sama lain.

Sejak dahulu manusia hidup berkelompok. Manusia hidup berkelompok untuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan. Alasan lain manusia hidup di dalam suatu kelompok adalah kebutuhan akan rasa aman. Sejak manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah sampai pada hidup

(17)

2 menetap pada suatu tempat manusia telah membentuk kelompok. Dengan hidup berkelompok manusia dapat meminimalkan ancaman luar.

Kebutuhan bersama dan kebutuhan pribadi dalam kehidupan bermasyarakat telah mempersatukan mereka. Persatuan ini terjalin dikarenakan rasa memiliki nasib yang sama. Sehingga hubungan mereka terjalin.

Kehidupan manusia adalah suatu kehidupan sosial, dalam arti bahwa kehidupan manusia "bersifat sosial". Kebutuhan, prestasi, kesenangan dan aktivitas manusia semuanya bersifat sosial, karena semuanya itu terjalin erat dengan adat, kebiasaan, dan sistem kerja, pembagian keuntungan, dan pembagian pemenuhan kebutuhan tertentu. Hal yang membuat sekelompok tertentu orang tetap bersatu adalah pikiran dan kebiasaan tertentu yang dominan. Dengan kata lain, masyarakat adalah kumpulan orang yang, karena desakan kebutuhan dan pengaruh keyakinan, pikiran dan ambisi tertentu, tersatukan dalam kehidupan bersama.

Pada idealnya masyarakat menginginkan kehidupan yang sejahtera. Sehingga selalu timbul usaha untuk mewujudkannya, walaupun tidak pernah berhasil mencapai kesejahteraan yang penuh. Lebih lanjut menurut Soetomo(Soetomo, 2012), kondisi sejahtera secara penuh tidak akan pernah bisa terwujud, sehingga upaya untuk melakukan perubahan menuju kondisi ideal berlangsung sepanjang waktu.

(18)

3 Apabila kehidupan sekarang belum bisa menjawab kesejahteraan masyarakat. Akan selalu ada dorongan untuk melakukan perubahan untuk mewujudkannya. Begitupun jika terdapat realitas yang menghambat tercapainya kesejahteraan sebagai kondisi yang ideal, akan mendorong usaha untuk mengubah atau memperbaikinya. Realitas sosial yang dianggap sebagai masalah sosial selalu menginspirasi bagi munculnya usaha untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Lebih lanjut Soetomo (Soetomo, 2012)menjelaskan bahwa, pada umumnya kondisi ideal yang didambakan disebut sebagai kondisi sejahtera (social welfare), sedangkan kondisi yang merupakan masalah sosial adalah realitas sebaliknya karena bertentangan dengan kondisi ideal (social illfare).

Masalah sosial merupakan realita sosial yang tidak diharapkan. Sedang kesejahteraan merupakan realita sosial yang diharapkan. Kesejahteraan bersifat ideal. Dikarenakan kondisi ini tidak pernah terpenuhi pada kehidupan masyarakat, atau dapat dikatakan bersifat utopis. Sehingga selalu terhadap usaha-usaha untuk memperjuangkan kondisi kesejahteraan tersebut.

Untuk mempelajari perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini dibutuhkan konsep proses sosial. Seperti defenisi klasik yang dikemukakan oleh Pitirim Sorokin (Sztompka, 2010). menurutnya proses sosial adalahSetiap perubahan subjek tetentu dalam perjalanan waktu, entah itu perubahan tempatnya dalam ruang, atau modifikasi asprk kuantitatif atau

(19)

4 kualitatifnya”.Menurut Piotr Sztompka(Sztompka, 2010)“konsep perubahan sosial meliputi „atom‟ terkecil dinamika sosial, perubahan keadaan sistem sosial atau perubahan setiap aspeknya”.

Pada dasarnya masyarakat mengalami perubahan. Tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan atau stagnansi. Sekecil atau selambat apapun, masyarakat akan selalu berubah,baik berubah maju atau progres maupun mengalami kemunduran atau regres. Namun ada yang berpendapat bahwa masyarakat tidaklah mengalami regres. Karena regres itu adalah salah satu kemajuan yang dialami oleh masyarakat dalam dinamikanya.

Dinamika masyarakat dipengaruhi oleh tantangan yang dialami oleh komunitas itu sendiri. Kedatangan orang asing menjadi salah satu faktor terjadinya dinamika sosial. Kedatangan orang asing dalam suatu masyarakat tentunya akan memberi pengaruh tersendiri. Karena masyarakat memiliki kebudayaan yang cenderung unik atau berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Sehingga muncullah potensi asimilasi kebudayaan. Hal ini salah satu yang menjadi pendorong terjadinya dinamika masyarakat.

Namun dinamika masyarakat itu pun tergantung pada masyarakat itu sendiri. Suatu masyarakat kadang memilih untuk menutup diri dari pengaruh luar, atau bisa saja kondisi masyarakat itulah yang membuat suatu masyaraka memarginalkan diri atau termarginalkan. Seperti kondisi daerah bermukimnya

(20)

5 suatu masyarakat yang tidak mendukung atau menghambat dinamika masyarakat dikarenakan akses ke daerah tersebut yang tidak mudah

Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia. Kehidupan masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial budaya yang dialami manusia dapat dijelaskan sebagai proses penyesuaian hidup manusia dengan konstelasi yang ada, seperti yang ditegaskan oleh Ritzer(dalam Sztompka, 2010), Perubahan Sosial mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.

Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan

ilmu sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya

mengandalkan realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi perubahan sosial. Sementara itu, secara keilmuan, pengembangan kajian, penelitian, dan teori-teori baru juga dituntut dari sosiatri, baik melalui hasil kerja lapangan (penelitian dan proyek sosiatri), maupun

(21)

6 melalui berbagai kegiatan seminar dan diskusi.Seperti komunitas Lakkang di Kecamatan Tallo Kota Makassar. Komunitas Lakkang tinggal di delta sungai yang membuat akses ke daerah itu tidak semudah daerah lain.

Hal ini membuat komunitas lakkang termarginalkan. Pengaruh urbanisasi dihambat oleh akses ke daerah tersebut. Padahal secara geografis Lakkang yang juga merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tallo Kota makassar ini terletak hampir di tengah Kota Makassar. Namun karena aksesnya, komunitas inii tidak begitu besar mendapatkan pengaruh urbanisasi di Kota Makassar.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mempelajari dinamika sosial yang terjadi di komunitas Lakkang.

Sehingga peneliti mengangkat Penelitian yang berjudul “Dinamika Sosial

Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan proses penelitian dan guna menghindari pembahasan yang terlalu meluas diperlukan adanya perumusan masalah. Berangkat dari pernyataan tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan berusaha dibahas dalam penelitian yang berjudul berjudul “Dinamika Sosial Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”, yaitu:

(22)

7

1. Bagaimanakah dinamika sosial yang dialami komunitas Lakkang

Kecamatan Tallo Kota Makassar?

2. Apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya dinamika sosial yang

dialami komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui proses dinamika sosial yang dialami oleh komunitas

Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar.

2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mendorong dinamika

sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Kegunaan penelitian ini dibagi atas dua jenis. Yaitu kegunaan secara akademis dan kegunaan secara praktis.

1. Kegunaan Secara Akademis

a. Menunjukan dinamika yang di alami oleh masyarakat Lakkang

Kecamatan Tallo Kota Makassar

b. Menjadi penjelasan secara ilmiah faktor yang mempengaruhi suatu

(23)

8

c. Memperkaya khasanah kajian ilmu sosiologi untuk pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosiologi

d. Menjadi referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

penelitian ini

2. Kegunaan Secara Praktis

a. Memberikan rujukan informasi bagi masyarakat luas yang ingin

mengetahui kondisi sosial masyarakat Lakkang kecamatan Tallo kota Makassar

b. Menjadi rujukan kepada pemerintah dalam penentuan kebijakan

dalam mengembangkan daerah.

c. Sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh derajat sarjana pada

Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

(24)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Strategi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative). Penelitian dengan pandangan ini, merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari

masalah sosial atau kemanusiaan.

Penggunaan metode penelitian kualitatif awalnya dikenal dalam studi-studi dari Chicago School antara tahun 1910-1940. Selama periode ini peneliti-peneliti Universitas Chicago menghasilkan

penelitian-penelitian dengan pengamatan terlibat (participant observation) dan

berdasarkan catatan pribadi (personal documents). Sampai dengan tahun 1960-an, masyarakat ilmiah telah terbiasa dengan metode-metode participant observation, in-depth interviews, dan personal documents. Berbagai penelitian kualitatif yang dilakukan tersebut berakar dari sebuah paradigma yang disebut paradigma interpretatif.

(25)

24

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Susilo Rahardjo & Gudnant(Binham, 2015) studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

Studi kasus yang digunakan adalah studi kasus

kemasyarakatan. Studi kasus kemasyarakatan ini merupakan studi tentang

kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu

lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015. Waktu yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketersediaan data di lapangan.

(26)

25 2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu daerah delta Lakkang. Lakkang berada di wilayah pemerintahan Kota Makassar tepatnya terletak di Kelurahan Lakkang Kecamatan Tallo.

C. Tipe dan Dasar penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana proses dinamika terjadi dalam komunitas Lakkang. Penelitian ini menggambarkan seperti apa proses perubahan sosial dalam dinamika kemasyarakatan dan apa-apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya dinamika tersebut.

Dasar Penelitian ini adalah pengamatan yang memfokuskan dinamika yang dialami oleh komunitas Lakkang kecamatan Tallo Kota Makassar.

D. Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono(2009), penentuan sampel atau informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

(27)

26

1. Mereka menguasai atau memahami kondisi dan Perkembangan

khususnya dinamika komunitas Lakkang,

2. Mereka sedang berkecimpung atau terlibat dalam upaya pengembangan

komunitas Lakkang

3. Mereka mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai.

4. Mereka tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya

sendiri.

Ini sesuai dengan pendapat Spradley (dalam Sugiyono, 2009)yang menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui tetapi juga dihayati.

2. Mereka yang masih tergolong masih atau sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil

“kemasannya” sendiri.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti

sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.

(28)

27 Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan teknik purposive sampling, artinya dengan memilih nara sumber yang benar-benar mengetahui kondisi kemasyarakatan Kelurahan Lakkang, sehingga mereka akan dapat memberikan masukan secara tepat tentang Dinamika Sosial Komunitas.

Informan yang dipilih dalam penelitian ini berasal dari unsur pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, atau Pihak lain yang pernah mengadakan kajian kemasyarakatan di lokasi penelitian. sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009) bahwa yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah “tuntasnya” perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

1. Pengumpulan data Primer

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, observasi langsung dan dokumentasi

(29)

28 Teknik wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan bertatap muka dengan informan yang telah ditetapkan. Dengan tujuan mendapatkan informasi secara lengkap, mendalam, dan komprehensif sesuai dengan tujuan penelitian. Serta mencari tahu tentang masalah-masalah sosial kemasyarakatan setempat. Sehingga peneliti dapat mengetahui rekam jejak dinamika yang terjadi pada masyarakat.

Pertanyaan yang diajukan peneliti berupa pertanyaan lisan dengan tetap merujuk pada pedoman wawancara yang telah disusun, dan jawaban informan dijawab secara lisan. Kemudian pertanyaan berkembang sesuai dengan kebutuhan data.

b. Observasi langsung

Teknik observasi langsung berupa pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui obyektivitas dari kenyataan yang ada tentang keadaan dan kondisi objek yang akan diteliti. Penggunaan teknik observasi ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena yang tidak diperoleh melalui teknik wawancara. Peneliti lewat observasi akan mendapatkan pengalaman langsung dari observasi ini.

(30)

29

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi memungkinkan peneliti memperoleh informasi dari dokumen publik seperti makalah atau Koran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di lokasi penelitian. Dengan begitu, peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah social yang terjadi dilokasi penelitian pada masa lalu.

2. Pengumpulan data Sekunder

Pengumpulan data sekunder didasarkan pada data yang tersedia di kantor-kantor pemerintahan, yaitu demografi, sarana, prasa-rana, dan dokumen lain yang terkait.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa secara kualitatif dengan memberikan gambaran informasi yang jelas dan mendalam. Hasil dari gambaran informasi akan di interpretasikan sesuai dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan teori yang relevan. Data yang dianalisis adalah data tentang dinamika sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kelurahan Tallo Kota Makassar. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan sehingga data-data yang ada teruji validitasnya.

(31)

74 BAB IV

PENUTUP

Pada bagian ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran setelah merujuk hasil temuan dalam penelitian.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tipe Masyarakat Lakkang adalah gemeinschaft atau komunitas intim.

2. Pendorong Dinamika Sosial Komunitas Masyarakat Lakkang adalah

Perubahan Sosial yang berupa Progress (kemajuan)dan Regress

(kemunduran)

3. Perubahan Sosial Komunitas Masyarakat lakkang yang bersifat Proggress

(kemajuan) terbagi menjadi dua, yaitu planed progress dan unplaned

progress adalah sebagai berikut, a. Planed Progres, sebagai berikut

1) Pembangunan Sarana dan prasarana umum, meliputi pembangunan

sarana dan prasarana transportasi dan program pemberdayaan masyarakat,

2) Peningkatan teknologi pertanian dan tambak, meliputi penyuluhan

dan pelatihan teknologi dalam menunjang peningkatan kualitas peertanian dan tambak,

(32)

75

3) Perbaikan Sarana Pendidikan, meliputi perbaikan gedung sekolah,

4) Sarana Transportasi yang Memadai, meliputi kualitas moda

penyeberangan yang cukup,

5) Peningkatan Kualitas Hidup Manusia, meliputi Program keluarga

berencana, posyandu, Perawatan Lingkungan sehat dan kehadiran sanggar kerajinan tangan,

6) Dijadikannya Lakkang sebagai desa wisata

b. Unplaned Progres, sebagai berikut

1.) Peperangan pada Zaman pendudukan jepang dan pemberontakan

Kahar Mudzakkar

2.) Peninggalan situs sejarah di Kelurahan Lakkang

4. Perubahan Sosial Komunitas Masyarakat lakkang yang bersifat Regress

(kemunduran) adalah sebagai berikut,

a. Peperangan saat pendudukan Jepang

b. Peperangan saat penumpasan gerombolan DI/TII Kahar Mudzakkar

5. Yang menjadi faktor endogen perubahan sosial komunitas masyarakat

Lakkang adalah sebagai berikut,

a. Bertambahnya penduduk diakibatkan oleh perkawinan silang dengan

komunitas lain dan transmigrasi dalam skala kecil.

b. Penemuan-penemuan baru, meliputi kesadaran akan kebersihan, dan

(33)

76

6. Yang menjadi faktor eksogen perubahan sosial komunitas masyarakat

Lakkang adalah sebagai berikut,

a. Pengaruh kebudayaan masyarakat atau komunitas lain yaitu akulturasi.

b. Peperangan

B. Saran

Dari penelitian ini, peneliti memberikan saran:

1. Diperlukan perhatian oleh pihak pemerintah, swasta, atau pun organisasi non pemerintah untuk pendapingan untuk komunitas ini, mulai dari pengolahan sumber daya alam hingga dalam hal pemberdayaan.

2. Sebaiknya pembangunan berkoordinasi dengan komunitas masyarakat ini

guna terwujudnya pembangunan yang tepat guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Diperlukan reformasi birokrasi dan penyadaran terhadap masyarakat

mengenai kependudukan.

4. Diperlukan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

5. Perawatan dan pembinaan moda transportasi yang lebih memadai.

6. Memperluas jangkauan promosi Desa Wisata.

7. Diperlukan pengelolahan situs bersejarah dan kelengkapan

(34)

77 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. (2014). Makassar Dalam Angka. Makassar:

BPS Kota Makassar.

Binham. (2015, Mei 21). Binham's Blog. Diambil kembali dari wordpress:

https://binham.wordpress.com/2013/06/05/pengertian-studi-kasus/

Koentjaraningrat. (1965). Pengantar Antropologi. Jakarta: Penerbit Universitas.

Ritzer, G., & Goodman, D. (201). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala

Permasalahan Sosial; Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

Soekanto, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Soetomo. (2012). Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudarma, M. (2008). Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sztompka, P. (2010). Sosiologi Perubbahan Sosial. Jakarta: Prenada.

Tim Sosiologi. (2003). Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat: Kelas 1 SMA.

(35)

78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(36)

79

DOKUMENTASI

Foto Bersama Lurah Lakkang dan Ketua LPM

(37)

80 Dermaga Utama Kelurahan lakkang

(38)

81 Salah Satu Banker Jepang di Kelurahan Lakkang

(39)

82 RIWAYAT HIDUP PENULIS

Muhammad Taufiq Arif. Lahir di Palopo, 22 April 1990. Anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki dari tiga bersaudara. Menyelesaikan studinya di SDN 75 Surutanga Kota Palopo, SMP Negeri 3 Kota Palopo, SMA Negeri 3 Kota Palopo dan Studi S1 pada tahun 2015 di Universitas Hasanuddin pada bidang Ilmu Sosiologi. Pernah aktif sebagai Badan Pengurus Biro Humas dan Penerbitan, Sekretaris umum dan Presidium di Keluarga Mahasiswa Sosiologi FISIP UNHAS. Pendiri dan Direktur Bidang Riset di Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Civic Institute. Menyukai seni grafis, fotografi, cinematografi. Merupakan pengelolah sekaligus pemilik blog pilarputih.com. Dapat dihubungi melalui email pagarkayu@gmail.com atau mutaqrif@gmail.commelalui twitter dan Instagram @MT.rif dan WA/Line 082347911144.

Gambar

Foto Bersama Lurah Lakkang dan Ketua LPM

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh para siswa yang menyukai belajar agama Islam tergantung pada materi yang diajarkan, artinya jika menurut para siswa materi yang

Berdasarkan output diatas pada kolom adjusted R-Square, diperoleh nilai koefisien determinasinya sebesar 0,252 yang berarti 25,2% perubahan variabel keputusan pembelian

Ada beberapa dampak positif maupun negatif dari konflik sosial yang terjadi pada pondok pesantren waria di Yogyakarta, di antara dampak positif tersebut adalah jaringan

Parmalim awalnya merupakan gerakan spiritual untuk mempertahankan adat istiadat dan kepercayaan kuno suku Batak Toba yang terancam dengan masuknya agama baru yang

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Joinson, diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang dalam menggunakan Facebook terdapat 7 hal yang meliputi

Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar (Gambar 1). Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahapan, tahap pertama berupa

Nipah merupakan hasil hutan non kayu yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber bahan baku dibidang industri, di Desa Lakkang Kecamatan Tallo

Penelitian dalam variabel inflasi akan dilihat dari indikator sensitivitas inflasi yang merupakan tingkat pengaruh atas perubahan inflasi yang terjadi terhadap