• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website Pada ENCAR Daihatsu Palembang Dengan Pendekatan Model DeLone Dan McLean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website Pada ENCAR Daihatsu Palembang Dengan Pendekatan Model DeLone Dan McLean"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Pemasaran

Berbasis

Website

Pada ENCAR Daihatsu Palembang

Dengan Pendekatan Model DeLone Dan McLean

Oktaviani*1, Dien Novita2 1,2

STMIK GI MDP; Jl. Rajawali No.14 Palembang, +62 (711) 376400 Kampus STMIK GI MDP 3

Jurusan Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang e-mail:1okta.zukeechan@gmail.com, 2dien@mdp.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem informasi pemasaran berbasis website yang disebut dengan SIP-ENCAR untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kualitas informasi dan kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna yang selanjutnya akan berpengaruh kepada manfaat-manfaat bersih yang akan diperoleh individu dan organisasi. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan DeLone dan McLean dan metode penelitian yang digunakan penulis adalah SEM (Structuarl Equation Modeling) dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Penulis menganalisis data yang diperoleh dari 50 responden yang terdiri dari 23 karyawan dibidang pemasaran dan 27 pelanggan dari perusahaan ENCAR Daihatsu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kualitas informasi dan kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna nilai yang dihasilkan sebesar 75% dengan nilai masing-masing 30,1% dan 61,1% oleh sebab itu, perusahaan perlu memperhatikan kualitas dari informasi yang terdapat pada SIP-ENCAR karena, informasi merupakan hal yang sangat penting didalam sebuah pemasaran. Selanjutnya, kepuasan pelanggan berpengaruh sebesar 67% terhadap manfaat-manfaat bersih. Hasil yang diperoleh termasuk dalam kategori “moderat” dan “kuat” hal ini membuktikan bahwa variabel dalam model penelitian ini berpengaruh besar dalam manfaat-manfaat yang akan diperoleh individu dan perusahaan.

Kata kunciEvaluasi, Kesuksesan sistem, SEM, DeLone dan McLean.

Abstract

This research aims to evaluate marketing system information based website which are known for SIP-ENCAR, to understand how great influence of information quality and system quality to user satisfaction that will influence to many benefit that will be obtain by individual and organisation. This research use success model of DeLone and McLean, the research method that the writer used is SEM (Stuctural Equation Modeling) using SmartPLS application. The writer analyse data that obation from 50 respondents, which consist of 23 employee from marketing and 27 from ENCAR Daihatsu customers. The result from this research on information quality and system quality have positive effect on user satisfaction, value that have been produced in the amount of 75% with each value of 30,1% and 61,1% therefore, the company needs to pay attention on quality from the information on SIP-ENCAR cause, information is very important in e-commerce. Then, user satisfaction have 67% influence on the benefits. The result obation included in “moderate” and “strong” category, this proved that this research model have large impact on the benefits which gain from individual and company.

(2)

1. PENDAHULUAN

i era ICT (Information and Communications Technologies) sekarang ini setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dan bertumbuh dimasa yang akan datang perlu mengimplementasikan sistem informasi yang didukung oleh perkembangan infrastruktur teknologi informasi.Sistem informasi pemasaran berbasis website pada ENCAR Daihatsu yang dapat dilihat pada encar.co.id merupakan strategi pemasaran yang dimiliki ENCAR Daihatsu dan sangat berpengaruh bagi kegiatan operasional.Website yang dimiliki oleh ENCAR Daihatsu sudah sangat lengkap dan memiliki nilai lebih dibandingkan pesaing tetapi, sistem informasi ini memerlukan evaluasi kesuksesan sistem, salah satu model yang dapat digunakan antaranya model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean agar sistem informasi yang ada dapat dievaluasi sehingga, jika sistem informasi ini masih terdapat kekurangan atau kelemahan maka perusahaan dapat memperbaikinya.

Terdapat penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap variabel penelitian dari model kesuksesan sistem yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean, menurut peneliti seperti DeBrabander King dan Rodriguez (1981), Fuerst dan Cheney (1982), Perry (1983), DeBrabander dan Thiers (1984), Snitkin dan King (1986), Istaningsih dan Utami (2009) menggagaskan bahwa pengukuran sebuah sistem dapat dilakukan dengan variabel quality system, information quality, user satisfactiondan net benefit.

Kesuksesan sistem informasi merupakan suatu tingkat dimana sistem informasi mampu memberikan konstribusi pada organisasi dalam pencapaian tujuannya. Sebaliknya dikatakan gagal apabila, sistem tersebut kurang atau bahkan tidak dimanfaatkan oleh penggunanya. Agar suatu sistem informasi dapat beroperasi secara optimal, perlu adanya evaluasi terhadap sistem informasi. Karena biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi tidak sedikit. Kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat bersih yang akan diperoleh merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap sistem informasi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website pada ENCAR Daihatsu Palembang dengan Pendekatan Model DeLone dan McLean”.

2. METODOLOGI 2.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. [1] 2. 2 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. [2]

2.3 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.Sedangkankualitas dari informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.[3]

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.[4]

D

(3)

2.5 Pengertian Dasar Pemasaran

Menurut Vankatesh & Pealoza (2006, h. 4), Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk dijual dan disampaikan kepada para pelanggan. [5]

2.6 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran adalah sekumpulan unsur-unsur yang terkait yang meliputi orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu dan akurat kepada pembuat keputusan pemasaran.[6]

2.7 Pengertian Website

Web adalah layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet). [7]

2.8 Sistem Informasi Pemasaran ENCAR

Sistem informasi pemasaran ENCAR yang selanjutnya disebut dengan SIP-ENCAR adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memasarkan, mengenalkan dan memberikan informasi perusahaan dan produk atau jasa yang ada kepada pelanggan. Website ini dapat digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses dengan mudah pada alamat www.encar.co.id. Sistem informasi pemasaran ENCAR sudah digunakan oleh perusahaan sejak tahun 2011. SIP-ENCAR biasanya digunakan oleh karyawan yang termasuk didalam bagian pemasaran. Ruang lingkup SIP-ENCAR meliputi home, jaringan, fasilitas, produk, iklan TVC, price list harga, service berkala dan price list, produk dan buku manual, warranty, ENCAR community and friends.

2.9 Model Kesuksesan Sistem DeLone dan McLean

Pada tahun 1992 model kesuksesan DeLone dan McLean terdiri dari keenam elemen atau variabel yang terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (user satisfaction), dampak individual (individual impact), dan dampak organisasi (organizational impact).[8]

Gambar 1 dibawah ini akan menunjukkan model awal kesuksesan sistem yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean, yaitu sebagai berikut:

Gambar 1 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean Tahun 1992

Pada tahun 2003 DeLone dan McLean memperbaiki modelnya dan mengusulkan model yang telah dimutakhirkan terutama untuk e-commerceyang merupakan aplikasi yang belum banyak dimunculkan dimodel awal. Perubahan dari model sebelumnya yaitu, menambahkan variabel kualitas pelayanan, menggabungkann variabel dampak individu dan dampak organisasi menjadi variabel manfaat-manfaat bersih, menambah dimensi minat

(4)

memakai (intention to use) sebagai alternatif dari dimensi pengguna (use),untuk variabel pengguna (use)dan kepuasan pengguna (user satisfaction) sangat erat berhubungan. Penggunaan (use)harus mendahului kepuasan pengguna (user satisfaction) sebagai suatu proses, tetapi pengalaman yang positif karena, menggunakan (use) akan mengakibatkan kepuasan pengguna yang lebih tinggi sebagai suatu kausal lalu, jika manfaat-manfaat bersih (net benefit)positif akan menguatkan minat memakai, dan menggunkan serta tingkat kepuasan pengguna, model yang diperbaharui mempunyai arah panah untuk mendemonstrasikan hubungan yang diusulkan antar dimensi-dimensi kesuksesan dalam bentuk proses, tetapi tidak menunjukkan arah hubungannnya yang positif atau negatif dalam bentuk kausal, sifat hubungan kausal seharusnya dihipotesiskan dalam konteks penelitian yang khusus.

Berikut merupakan gambar model kesuksesan sistem DeLone dan McLean yang telah diperbaharui dan digunakan untuk e-commercedapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2 Model Kesuksesan Sistem Diperbaharui 2.10 Penelitian Terdahulu

1. Budiyanto (2009) melakukan penelitian untuk mengevaluasi kesuksesan sistem informasi dengan pendekatan model DeLone dan McLean dengan melakukan studi kasus implentasi billing system di RSUD Kabupaten Sragen.

2. Istaningsih dan Wiwik Utami (2009) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kepuasan pengguna sistem informasi terhadap kinerja individu dengan melakukan studi empiris pada pengguna paket program aplikasi akuntansi di Indonesia.

3. Susanti Purwaningsih (2010) melakukan analisis kesuksesan penerapan sistem informasi pada sistem informasi pelayanan terpadu (SIPT) online dengan melakukan studi pada PT Jamsostek Persero.

4. Dita Septi Elvandari (2011) melakukan penelitian untuk melihat keberhasilan dari implementasi aplikasi operasional bank bagi individu pengguna dengan melakukan studi empiris pada bank umum di kota Semarang, dengan menggunakan adaptasi model DeLone dan McLean yang dimodifikasi.

5. Indira Januarti (2012) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kepuasan pengguna sistem inforasi terhadap kinerja individu dengan melakukan studi pada PT. PLN Persero distribusi Jawa Tengan dan DIY.

6. Riza Wahyudi, Endang Siti Astuti dan Riyadi (2012) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan SIAKAD terhadap kepuasan mahasiswa dengan melakukan studi pada mahasiswa program sarjana fakultas ilmu administrasi di Universitas Brawijaya.

7. Fitri Adriany (2012) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kepuasan pengguna SIM-KAS terhadap kinerja individu dengan melakukan studi kasus pada Universitas Indonesia.

(5)

8. Kristiono (2015) melakukan analisis untuk melihat pengaruh kualitas informasi website terhadap minat beli ulang pelanggan belanja online.

2.11 Hipotesis dan Model Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membangun sebuah model dengan pendekatan model kesuksesan sistem yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (2003) untuk e-commerce. Dari model tersebut penulis memilih variabel yang telah disesuaikan dan cocok dengan penelitian yang akan dilakukan pada sistem informasi pemasaran berbasis website pada perusahaan ENCAR Daihatsu Palembang, variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), kepuasan Pengguna (user satisfaction), manfaat bersih (net benefit). 2.11.1 Pengaruh Information Quality dan System Quality Terhadap User Satisfaction

yang Mempengaruhi Net Benefit

Variabel yang digunakan penulis dalam penelitian hanya variabel yang sesuai dengan konteks pada objek atau lingkup penelitian yaitu website pemasaran yang terdiri dari information quaity, system quality, user satisfaction an net benefit (organizational impact).Setiap variabel memiliki pengukuran masing-masing dengan dasar tersebut peneliti menyesuaikan pengukuran tersebut terhadap sistem informasi pada perusahaan. Sistem informasi pemasaran berbasis website pada perusahaan merupakan website yang tidak terdapat transaksi jual-beli hanya berisikan informasi tentang produk dan informasi tentang perusahaan seperti lokasi, fasilitas, iklan, harga-harga produk dan spare part kendaraan. Berbeda dengan website pada umumnya yang dapat digunakan untuk proses transaksi tetapi, website ini penggunaannya lebih ke satu arah dalam penyampaian informasi.

Penyesuaian pertama yang dilakukan adalah tidak memasukkan variabel use. Hal ini dikarenakan sistem informasi pemasaran berbasis website merupakan sarana pemasaran dan pencarian informasi yang sudah sering digunakan oleh karyawan dan pelanggan saat ini, hal ini diperkuat dengan data jumlah visitor terhadap website encar.co.id mengalami peningkatan untuk bulan Mei 2015 jumlah visitor website encar.co.id sebanyak 468 visitor dan untuk bulan Juni 2015 mencapai 557 visitor . Kemudian, seluruh responden yang mengisi kuesioner setidak-tidaknya pernah mengakses website encar.co.id sebanyak satu kali dan dalam kuesioner terdapat indikator ketergantungan dan keandalan. Ketergantungan berarti responden memiliki ketergantungan informasi terhadap website, karena kesibukan yang dimiliki oleh masyarakat menyebabkan informasi lebih banyak dicari menggunakan website hal itu berarti website juga dapat diandalkan untuk mendapatkan informasi, hal ini diperkuat dengan jawaban responden terbanyak sebesar 41% memilih “setuju” dengan indikator tersebut berarti responden pernah melakukan pemakaian ulang website encar.co.id. Sehingga, untuk variabel Use tidak perlu lagi dimasukkan kedalam model penelitian karena, responden sudah termasuk didalam variabel ini.

Penyesuian kedua yang dilakukan penulis adalah tidak memasukkan variabel service quality / kualitas pelayanan hal ini dikarenkan website pemasaran encar.co.id tidak menyediakan layanan yang langsung terhubung seperti live chat dan customer service online. Jadi, website ini tidak memberikan tanggapan timbal balik yang cepat terhadap keluhan pelanggan ataupun permintan pelanggan melalui website dikarenakan, website ini hanya merupakan website yang berisikan informasi perusahaan dan informasi produk-jasa yang dipasarkan sehingga, pelanggan yang ingin berkonsultasi, memberikan keluhan, dan melakukan pemesanan tidak dapat melalui website ini tetapi, website encar.co.id hanya memberikan informasi seperti nomor telepon perusahaan dan

(6)

alamat perusahaan sehingga, pelanggan harus menelpon atau langsung datang ke perusahaan untuk melakukan hal tersebut. Hal ini diperkuat dengan pengukuran-pengukuran kualitas pelayanan (service quality)menurut Jogiyanto (2007, hal. 155) yang diantaranya kecepatan respon (quick responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan pelayanan setelahnya (following-up service). Kualitas pelayanan juga diukur dengan efektivitas dari kemampuan dukungan online semacam jawaban-jawaban pertanyaan yang sering ditanyakan, situs yang dapat disesuaikan sendiri dengan pelacakan order. Jadi, didalam variabel penelitian penulis harus memiliki minimal 3 pengukur yang akan digunakan nantinya dalam penyebaran kuesioner dan analisis data tetapi, dari pengukuran-pengukuran yang telah diuraikan diatas yang bersumber dari sebuah buku yang dipedomani, penulis tidak menemukan kecocokan pengukuran yang sesuai dengan website yang akan diteliti karena, website yang diteliti ini bukan merupakan website jual-beli tetapi merupakan website satu arah dalam penyampaian informasi dan tidak dapat menerima timbal balik dari tanggapan pelanggan.

Dari penyesuaian-penyesuaian model dan objek penelitian seperti penjelasan diatas penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Kualitas informasi (information quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

H2: Kualitas sistem ( system quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction).

H3: Kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh positiif terhadap manfaat-manfaat bersih individu dan perusahaan (Net benefit).

2.11.2 Model Penelitian

Bagian ini menampilkan model yang akan digunakan dalam penelitian penulis, yang telah dibangun sesuai dengan kombinasi variabel dan hipotesis yang telah disusun berdasarkan model penelitian yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (2004) dengan penyesuaian yang dilakukan terhadap obejek penelitian yaitu sebuah sistem informasi pemasaran berbasis website.

Gambar 3 Hipotesis Penelitian 2.12 Structural Equation Modeling (SEM)

2.12.1 Konsep Dasar SEM

SEM merupakan sebuah teknik analisis multivariant yang dikembangkan untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki secara luas dalam penelitian statistik. Model-model analisis tersebut antara lain analisis regresi, analisis jalur, dan analisis fakor konfirmatori. [9]

2.13 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini digunakan kuesioner dengan Skala

(7)

Likert dimana pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan nilai 1 sampai 5 untuk mewakili pendapat atau jawaban dari responden seperti sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

Variabel dalam penelitian ini memiliki indikator masing-masing dalam rancangan kuesioner ini diambil dari beberapa penelitian terdahulu, buku yang dipedomani, dan telah didiskusikan dengan pembimbing. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam metode angket yaitu :

1.Angket terbuka, berisi pertanyaan mengenai data pribadi responden seperti nama, jenis kelamin, status pekerjaan, dan usia.

2.Angket tertutup, berisi pertanyaan untuk mengukur variabel-variabel pada penelitian ini dengan memberikan pilihan jawaban kepada responden yang telah tersedia dengan skala interval 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini :

Gambar 4 Skala Linkert 2.14 Populasi dan Sampel

Responden yang akan diberi kuesioner ini adalah karyawan yang bekerja pada bagian yang berhubungan langsung dan menggunakan SIP-ENCAR serta pelanggan ENCAR. Jadi, populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Encar Daihatsu Palembang di bidang pemasaran dan pelanggan yang pernah menggunakan SIP-ENCAR. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan metode non-probability samplingdan bentukpurposive samplingdengan pemilihan elemen yang menjadi sampel berdasarkan pertimbangan tidak acak dan digunakan untuk tujuan tertentu. [10]Untuk penyebaran kuesioner peneliti menggunakan kuesioner on-line yang nantinya akan disebar melalui akun jejaring sosial yang dimiliki oleh perusahaan Encar Daihatsu selama jangka waktu tertentu. Untuk pembuatan kuesioner on-line penulis menggunakan alat pembuatan kuesioner yang telah disediakan oleh Google.

2.15Tahapan Penelitian

Berikut ini menunjukkan tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Identifikasi Masalah

2. Studi literatur

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian 4. Perancangan Model

5. Penentuan Indikator 6. Penentuan Jumlah Sampel 7. Pembuatan Kuesioner 8. Pengumpulan Data 9. Analisis Data

10. Penarikan Kesimpulan

2.16 Variabel dan Indikator Model Penelitian

Variabel independen (X) pada penelitian ini adalah kualitas informasi dan kualitas sistem sedangkan variabel dependen (Y) pada penelitian ini terdiri dari kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat bersih.

1. Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas informasi digunakan untuk mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Menurut Baiey dan Person (dikutip dalam Jogiyanto, 2007, h.112) mengidentifikasi 6 indikator kualitas informasi yaitu : kelengkapan (completeness), ketepatan (precision), akurasi (accuracy), keandalan(reliability), kekinian (currency), bentuk keluaran

(8)

(format of output), Isi dinamik (dynamic content), personalisasi isi (content personalization), dan keragaman informasi (variety of information).

2. Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas sistemdigunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri menurut Menurut Baiey dan Person (dikutip dalam Jogiyanto, 2007, h.111) mengidentifikasi 6 indikator kualitas informasi yaitu : fleksibilitas sistem (flexibility of the system),integritas sistem (integration of the system),waktu respon (response time), perbaikan kesalahan (error recovery),kenyamanan akses (convenience of access),bahasa (language),kemanfaatan (usefulness),ketergantungan (usability), lama memuat (download time).

3. Kepuasan Pengguna (User Satisfication)

Kepuasan penggunaadalah respon pengguna terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Indikator pengukuran yang sering dipakai dalam model ini adalah pengukuran menurut Chin et.al (1998) yang terdiri dari: kepuasan dengan kekhususan (satisfaction with specifics), kepuasan menyeluruh (overall satisfaction), kepuasan informasi: perbedaan antara informasi dibutuhkan dengan yang diterima (information satisfaction: difference between information needed and received), kesenangan (enjoyment). kepuasan pengambilan keputusan (decision-making satisfaction), pengukuran item tunggal/banyak (single/multi item measure). [11]

4. Manfaat-manfaat Bersih (Net Benefits)

Sebuah sistem e-commerce atau e-business dapat memberikan manfaat kepada pengguna tunggal misalnya seorang pelanggan, seorang karyawan dan memberikan manfaat kepada sebuah organisasi atau perusahaan. Berikut ini beberapa indikator pengukuran untuk melihat dampak individu terhadap sistem informasi menurut beberapa sumber dalam Jogiyanto (2009 h.157) adalah sebagai berikut : meningkatkan dukungan dan pelayanan pelanggan (enchanced customer support and service), meningkatkan pengetahuan pelanggan (improved customer knowledge),.mengurangi lama pencarian informasi (reduced information search time)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Diagram Jalur

Pada bagian ini penulis menganalisis konstruk diagram jalur yang telah dirancang mengenai pengaruh dari variabel kualitas informasi, kualitas sistemterhadap kepuasan pengguna (user satisfaction), dan pengaruh kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap manfaat-manfaat bersih (net benefit). Diagram jalur hasil pengolahan data dengan bantuan aplikasi SmartPLS (Partial Least Square) dapat dilihat pada gambar berikut.

(9)

3.2 Evaluasi Measurement Model

Evaluasi measurement model dengan pendekatan PLSpada aplikasi SmartPLS dilakukan beberapa tahap, yang akan dijabarkan dalam uji validitas sebagai berikut. 3.2.1 Uji Validitas

Uji validitas didalam PLSterdapat dua tahap uji yang dilakukan, yaitu uji convergent validity dan uji discriminant validity. Tahap uji tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Uji validitas konvergen indikator reflektif dengan program SmartPLS 2.0 M3 dapat dilihat dari nilai loading factor untuk tiap indikator konstruk, nilai AVE (Average Variance Extracted), dan nilai communality. Nilai average variance extracted (AVE) dan communality harus lebih besar dari 0,5. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading factor 0,5-0,6 masih dianggap cukup (Chin 1998). Berdasarkan hasil penghitungan PLS semua indikator penelitian telah memenuhi syarat yaitu diatas 0,5. Output diagram jalur pada loading factor untuk semua variabel dapat dilihat pada tabel berikut.

Uji convergent validity dengan cara melihat nilai AVE (Average Variance Extracted) dan nilai communality yang merupakan hasil output pada setiap konstruk. Nilai AVE dan nilai communality harus di atas 0,50 (Chin, 1998).

Tabel1 Nilai AVE

AVE

KI (Kualitas Informasi) 0,521385

KS (Kualitas Sistem) 0,528278

KP (Kepuasan Pengguna) 0,543870

MB (Manfaat-Manfaat Bersih) 0,518630

Semua konstruk memiliki AVE >0,50 atau diatas 0,50 sehingga memenuhi validitas konvergen. Nilai terendah AVE adalah sebesar 0,518630 pada konstruk MB (Manfaat-manfaat berisih).

Tabel 2 Nilai Communality

Communality

KI (Kualitas Informasi) 0,521385

KS (Kualitas Sistem) 0,543869

KP (Kepuasan Pengguna) 0,528278

MB (Manfaat-Manfaat Bersih) 0,518630

Semua konstruk pada nilai communality >0,50 atau diatas 0,50 sehingga memenuhi validitas konvergen. Nilai terendah communality adalah sebesar 0,518630 pada konstruk MB (Manfaat-manfaat berisih).

2. Uji Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Cara lain yang dapat digunakan untuk menguji validitas diskriminan adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model. Nilai pengukuran dalam pengujian diskriminan harus lebih besar dari 0,50. Hasil dari perbandingan

(10)

antara akar kuadrat AVE dengan korelasi antar konstruk dapat dilihat padatabel 11 berikut.

Tabel 3 Perbandingan Akar Kuadrat AVE dengan Korelasi Variabel Laten KI KP KS MB KI 0,722069* KP 0,787418 0,737474* KS 0,794968 0,850885 0,726827* MB 0,772539 0,818662 0,855733 0,720159*

Keterangan * = nilai akar kuadrat AVE

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai akar AVE yang paling kecil adalah 0,720159 sehingga, nilai tersebut lebih dari 0,50 dan dapat disimpulkan bahwa, perbandingan dari nilai akar kuadrat AVE dengan korelasi variabel laten telah memenuhi uji validitas deskriminan. 3.2.2 Uji Reliability

Composite Reliability merupakan uji reliabilitas dalam PLS yangmenunjukkan akurasi, konsistensi dari ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Jogiyanto dan Willy, 2009).Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus lebih besar dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat exploratory.

Tabel 4Composite Reliability

Composite Reliability

KI (Kualitas Informasi) 0,906911

KS (Kualitas Sistem) 0,876519

KP (Kepuasan Pengguna) 0,909189

MB (Manfaat-Manfaat Bersih) 0,894845

Dari tabel diatas dapat disimpulkan semua indikator konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas.

3.3Evaluasi Structural Model

Evaluasi struktur model menggunakan PLS dilihat dari nilai yang ada pada tabel nilai determinasi (R-Squares), Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values), dan hasil Path Coefficients. Nilai R-Squares dapat dikategorikan menjadi tiga untuk 0,75 atau diatas 0,75 dapat disimpulkan bahwa model kuat, untuk 0,50 atau sekitar 0,50 dapat disimpulkan bahwa model moderate, dan untuk 0,25 atau sekitar 0,25 dapat disimpulkan bahwa model lemah (Latan & Ghozali, 2012).

Tabel 5 Nilai Determinasi (R-Squares)

R-Squares

KP (Kepuasan Pengguna) 0,757479

(11)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa R-Squares untuk variabel kepuasan penggunayang dipengaruhi oleh dua variabel endogen yang terdiri dari kualitas informasi (KI) dan kualitas sistem (KS) menunjukkan hasil sebesar 0.757 yang berarti variabel tersebut masuk kedalam kategori kuat dan nilai R-Squares untuk variabel manfaat-manfaat bersihyang dipengaruhi oleh variabel kepuasan pengguna (KP) menunjukan hasil yang lebih kecil yaitu 0,670 yang berarti variabel tersebut masuk kedalam kategori moderate.

Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat nilai t-statistics pada setiap path coefficient.Akan dilakukan teknik resampling bootstrapping untuk mendapatkan nilai dari tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values). Pada level signifikan sebesar 0,05, suatu hipotesis akan diterima bila memiliki t-statistics lebih besar dari 1,96 (Latan & Ghozali, 2012).

Tabel 6 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR ) >1.96 KI -> KP 0,301586 0,315496 0,104443 0,104443 2,887563 KP -> MB 0,818662 0,831575 0,047147 0,047147 17,363861 KS -> KP 0,611134 0,602156 0,105798 0,105798 5,776436

Tabel 7 Path Coefficients Original

Sample (O)

T Statistics(|O/STERR|)

>1.96 Keterangan Kesimpulan

KI -> KP 0,301586 2,887563 Signifikan Hipotesis diterima

KS -> KP 0,611134 5,776436 Signifikan Hipotesis diterima

KP -> MB 0,818662 17,363861 Signifikan Hipotesis diterima

Terdapat tiga hipotesis dalam penelitian ini.Hipotesis dan hasil uji hipotesis model penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hipotesis: Kualitas informasi (Information quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)

Hasil hipotesis: Variabel kualitas informasi (information quality) terbukti mempengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction) secara signifikan karena memiliki t-value diatas 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima. Kesimpulanya bahwa, information quality terbukti memang mempengaruhi user satisfaction.

2. Hipotesis: Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positi terhadap kepuasan pelanggan (user satisaction)

Hasil Penelitian: Variabel kualitas sistem (system quality) terbukti mempengaruhi kepuasan pengguna (user satisfaction) secara signifikan kerena t-value diatas 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 2 dalam penelitian ini dapat diterima. Kesimpulanya bahwa, system quality terbukti memang mempengaruhi user satisfaction.

3. Hipotesis: Kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh positif terhadap manfaat-manfaat bersih individu maupun perusahaan (Net benefit)

(12)

Hasil Penelitian: Variabel kepuasan pengguna (user satisfaction) terbukti mempengaruhi manfaat-manfaat bersih (net benefits) secara signifikan karena t-value diatas 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa, hipotesis 3 dalam penelitian ini dapat diterima. Kesimpulanya bahwa user satisfaction terbukti memang mempengaruhi net benefits.

4.KESIMPULAN

1. Evaluasi kesuksesan sistem informasi pemasaran berbasis website pada Encar Daihatsu Palembang dengan pendekatan model DeLone dan McLean, hasil yang diperoleh masuk dalam kategori “moderat” pada nilai 0,670 dan “kuat” pada nilai 0.757. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa SIP-ENCAR memberikan pengaruh yang baik dalam perusahaan. 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa, faktor kualitas

informasi(information quality) dan kualitas sistem(system quality) mempengaruhi secara signifikankepuasan pengguna (user satisfaction). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut berpengaruh positif bagi kepuasan pelanggan yang menggunakan sistem informasi pemasaran berbasis website pada perusahaan ENCAR Daihatsu Palembang.

3. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepuasan pengguna (user satisfaction) berpengaruh signifikan terhadap manfaat-manfaat bersih (net benefits). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan yang dirasakan karyawan dan pelanggan yang menggunakan sistem informasi pemasaran berbasis website dapat memberikan manfaat-manfaat yang baik bagi individu pengguna dan perusahaan ENCAR Daihtsu Palembang.

5. SARAN

Bagi perusahaan ENCAR Daihatsu Palembang terdapat beberapa saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut :

1. Penting untuk meningkatkan kualitas dari sistem informasi pemasaran yang berbasis website ini dengan menambahkan fitur-fitur yang lebih lengkap seperti fitur yang berhubungan dengan faktor pengguna (use) yang diantaranya penerimaan pesanan-pesanan pelanggan (receiving customer orders), penerimaan pembayaran-pembayaran pelanggan (accepting customer payments), permintaan-permintaan layanan pelanggan (customer service request), pesanan-pesanan pembelian (purchase order) dan menambahkan fitur-fitur yang berhubungan dengan faktor pelayanan (service quality) yang diantaranya kecepatan respon dalam kemampuan dukungan online seperti live chat dan customer service online (quick responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy).

2. Tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari informasi, sistem, kepuasan pengguna sehingga, sistem informasi pemasaran yang berbasis websitedapat terus memberikan manfaat-manfaat yang baik kepada individu pengguna dan perusahaan.

Untuk penelitian selanjutnya, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan peneliti berikutnya dapat melakukan extending model penelitian atau menambah konstruk baru pada model penelitian ini.

2. Diharapkan peneliti berikutnya tidak hanya berpatokan pada model ini tetapi, dapat mencoba model lain untuk bahan pembelajaran dan perbandingan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

[1]Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J. 1985. Systematic evaluation Kluwer Nijhof Publishing, Boston

[2]AlFattah, Hanif 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta [3]Jogiyanto 2009, Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset,Yogyakarta.

[4]C.Laudon, Kenneth 2011, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

[5]Vankatesh, A. and L. Penaloza 2006, From Marketing To Market : A Call For Paradigm Shift, New York : M.E. Sharpe, Inc., pp. 134-150.

[6]Fajar, Laksana 2008, Manajemen Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[7]Ardhana, K.YM 2013, PHP Menyelesaikan Website 30 Juta, Penerbit Jasakom, Jakarta. [8]Jogiyanto, H.M 2007, Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, Andi Ofset,

Yogyakarta.

[9]Kristiono 2015, Analisis Pengaruh Kualitas Informasi Website Terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan Belanja Online, STMIK GI MDP, Palembang.

[10]Adriani, Fitri 2012, Pengaruh Kepuasan Pengguna SIM-KAS Terhadap Kinerja Individu (Studi Kasus Pada Universitas Indonesia), Universitas Indonesia, Depok

[11]Budiyanto 2009, Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi dengan Pendekatan Model Delone dan Mclean (Studi Kasus Implementasi Billing System di RSUD Kabupaten Sragen), Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Gambar

Gambar  1  dibawah  ini  akan  menunjukkan  model  awal  kesuksesan  sistem  yang  dikembangkan oleh DeLone dan McLean, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2 Model Kesuksesan Sistem Diperbaharui
Gambar 3 Hipotesis Penelitian  2.12  Structural Equation Modeling (SEM)
Gambar 5 Diagram Jalur
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sensor suhu LM 35 mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian

Saya menyukai pekerjaan saya, tetapi jika ada pekerjaan yang lebih baik saya tidak ragu untuk pindah (Skor

Learning atau belajar aktif.Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan secara pribadi menari hati. Belajar aktif dapat membantu mendengarkan,

Kalau memasuki kampung kuno seperti kampung Kauman, banyak dijumpai rumah kauman yang telah dipengaruhi beberapa budaya.. Kebudayaan

Sedangkan risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi diperkirakan adalah: (i) Tidak mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang

penelitian kuantitatif penulis gunakan karena untuk mengetahui bagaimana pengaruh program Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) terhadap Profesionalitas

Lalu dipilihlah 2 soal yang mempunyai persentase rendah dari kedua indikator, yaitu soal no 2 untuk indikator mengidentifikasi unsur-unsur kecukupan data, dan merencanakan

menangani permasalahan dan keterbatasan yang dihadapi oleh anak. Apabila orang tua tidak cukup memahami bagaimana kondisi anak dan penanganannya lebih lanjut, maka