• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Indo Setu Bara Resources Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak di bidang peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Indo Setu Bara Resources Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak di bidang peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam&LK Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28

November 2011

INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING UNTUK DIBACA DAN DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM

PT INDO SETU BARA RESOURCES TBK (“Perseroan”)

Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik atau penasehat profesional lainnya.

PT Indo Setu Bara Resources Tbk Kegiatan Usaha:

Bergerak di bidang peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan

Kantor Pusat: Wisma Intra Asia Lt.2, JL. Prof. Dr. Soepomo SH No. 58

Jakarta 12870, Indonesia Telepon: (021) 8370 3300 Faksimili: (021) 8370 3300

DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA SEPANJANG PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN MEREKA TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.

(2)

1 DEFINISI

Kecuali disebutkan lain dalam Keterbukaan Informasi ini, istilah-istilah yang dicetak dengan huruf besar dalam Keterbukaan Informasi ini akan memiliki arti sebagai berikut:

Direksi : Para anggota Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada saat Keterbukaan Informasi ini diumumkan

Keterbukaan Informasi : Informasi-informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini yang dilaksanakan dalam kerangka pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.2

Komisaris : Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat pada saat Keterbukaan Informasi ini diumumkan

MoU : Memorandum of Understanding pada tanggal 12 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Perseroan, SAR dan Sagelock

OJK Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Pemegang Saham Perseroan : Para pemegang saham Perseroan yang

namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, yakni PT EDI Indonesia

Peraturan No. IX.E.1 : Peraturan Bapepam&LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam&LK No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

Peraturan No. IX.E.2 : Peraturan Bapepam&LK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam&LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011, tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama

Perseroan : PT Indo Setu Bara Resources Tbk, suatu perseroan terbuka yang didirikan dan tunduk kepada hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan

Piutang Perseroan : Piutang Perseroan terhadap SAR per 31 Desember 2013 sebesar Rp 7.993.757.062 (tujuh miliar sembilan ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu enam puluh dua Rupiah)

PSB : PT Pratama Sumber Bumibara, sebuah

perusahaan yang didirikan dan tunduk pada hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Kalimantan Timur

(3)

2 RSR : Kantor Jasa Penilai Publik Ruky, Safrudin & Rekan, yang telah mendapat izin usaha dari Kementerian Keuangan No. B-1.10.00269 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 34/KM.1/2010, tanggal 19 Januari 2010, dan juga terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam&LK No. 09/BL/STTD-P/B/2010, sebagai penilai independen yang ditunjuk Perseroan untuk memberikan laporan penilaian atas nilai saham dan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi

Rencana Transaksi : Penjualan dan pengalihan 99,95% (sembilan puluh sembilan koma sembilan lima persen) saham yang dimiliki Perseroan pada SAR serta pengalihan piutang Perseroan terhadap SAR, kepada pihak ketiga yaitu Sagelock

Sagelock : Sagelock Investments Pte. Ltd. suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk kepada hukum Negara Singapura

Saham SAR : 99,95% (sembilan puluh sembilan koma sembilan lima persen) saham ditempatkan dan disetor SAR yang dimiliki oleh Perseroan SAR : PT Sentra Alam Resources, sebuah perusahaan

yang didirikan dan tunduk pada hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan

Transaksi Afiliasi : Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan afiliasi dari Perusahaan atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Angka 1 huruf d Peraturan No. IX.E.1

Transaksi Material : Transaksi yang salah satunya mencakup pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aset atau segmen usaha dengan nilai 20% (dua puluh persen) atau lebih dari ekuitas Perusahaan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Angka 1 huruf d 2) Peraturan No. IX.E.2

UUPT : Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

(4)

3 I. PENDAHULUAN

Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan untuk mengumumkan keterbukaan informasi atas Rencana Transaksi.

Sebagaimana akan diterangkan pada Bagian II.3 Keterbukaan Informasi ini (Nilai Material dari Transaksi), nilai dari Rencana Transaksi berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2013, adalah melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan, sehingga Rencana Transaksi dapat dikategorikan sebagai sebuah Transaksi Material sesuai dengan ketentuan Peraturan No.IX.E.2.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Rencana Transaksi sebagaimana dimaksud di atas, Direksi Perseroan dengan ini mengumumkan Keterbukaan Informasi dengan maksud untuk memberikan penjelasan, pertimbangan serta alasan dilakukannya Rencana Transaksi tersebut kepada para Pemegang Saham Perseroan sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.2.

KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI

II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI 1. Alasan dan Latar Belakang

Sejak tahun 2009, Perseroan memiliki Saham SAR dan SAR memiliki 98% (sembilan puluh delapan persen) saham ditempatkan dan disetor pada PSB. PSB memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi yang mencakup 3.612 hektar yang berlokasi di Desa Tumbit Dayak dan Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur dan Sambaliung, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur, berdasarkan Keputusan Kabupaten Berau No. 351 tahun 2012, tanggal 28 Juni 2012 tentang Persetujuan untuk Meningkatkan Persetujuan Kegiatan Usaha dari Izin Kegiatan Eksplorasi Pertambangan menjadi Izin Kegiatan Operasi Pertambangan dan Produksi Perseroan.

Namun, PSB hingga saat ini belum memulai aktivitas produksi pada wilayah pertambangannya dan akibatnya, PSB tidak memiliki penghasilan. Selama ini, Perseroan telah membiayai pengembangan wilayah pertambangan tersebut. Dampaknya adalah saat ini Perseroan memiliki utang dalam jumlah yang besar, hal ini telah menyebabkan Perseroan mengalami kesulitan dalam mempertahankan usahanya.

Besarnya utang Perseroan serta kerugian Perseroan yang terus menerus menjadi dasar bagi Perseroan untuk melakukan Rencana Transaksi, yaitu, penjualan dan pengalihan Saham SAR serta Piutang SAR kepada Sagelock. Sehubungan dengan Rencana Transaksi tersebut, Perseroan, SAR dan Sagelock telah menandatangani MoU, dengan rincian sebagaimana akan diterangkan di bawah ini.

2. MoU

Berikut adalah intisari dari MoU yang ditandatangani Perseroan, SAR dan Sagelock sehubungan dengan Rencana Transaksi:

(5)

4 a. Pihak Yang Melakukan Transaksi

Rencana Transaksi akan dilakukan antara Perseroan dengan Sagelock, yang tidak merupakan perusahaan terkendali maupun afiliasi dari Perseroan.

b. Obyek Transaksi

Obyek Transaksi adalah Saham SAR dan Piutang SAR kepada yang akan Perseroan jual dan alihkan kepada Sagelock.

c. Nilai Transaksi dan Tahapan Pembayaran

Berdasarkan MoU, nilai transaksi adalah sebesar Rp 30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah), dengan rincian tahapan pembayaran sebagai berikut: 1) Sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) yang dapat

dikembalikan (refundable) yang harus dibayarkan Sagelock pada rekening Perseroan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terpenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan, sebagaimana diterangkan pada Bagian II.2.d di bawah ini; dan

2) Sisa pembayaran sejumlah Rp 29.000.000.000 (dua puluh sembilan miliar Rupiah) yang harus dibayarkan sebelum atau paling lambat pada tanggal penandatanganan perjanjian definitif dan final yaitu Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Saham dan Piutang.

Berdasarkan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pengalihan Saham SAR dan Pengalihan Piutang Perseroan terhadap SAR No. RSR/R/B.160514 tanggal 16 Mei 2014 jo. Laporan Penilaian Saham SAR dan Anak Perusahaan No. RSR/R/B.090514 tanggal 9 Mei 2014, keduanya dibuat oleh RSR (ringkasan akan dijelaskan di Bagian V), nilai Rencana Transaksi di atas telah dianggap wajar bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan.

d. Persyaratan Pendahuluan

Berikut adalah persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi agar Rencana Transaksi dapat diselesaikan, sebagai berikut (“Persyaratan”):

1) Penandatanganan MoU;

2) Diterimanya seluruh persetujuan perusahaan yang diperlukan, kesepakatan kewenangan dan/atau pengesampingan oleh Perseroan dan SAR sebagaimana diharuskan oleh Anggaran Dasarnya atau lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada:

a) Penerimaan laporan penilai yang terkait dengan transaksi material Perseroan, yang dibuat oleh penilai independen.

b) Persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Dewan Komisaris Perseroan terkait dengan transaksi material sehubungan dengan Rencana Transaksi.

(6)

5 c) Persetujuan dari RUPS SAR terkait dengan Rencana Transaksi. d) Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

sehubungan dengan konversi SAR menjadi PT Penanaman Modal Asing (PT PMA) (sebagaimana relevan).

Setelah Persyaratan sebagaimana dimaksud di atas telah terpenuhi atau dikesampingkan oleh masing-masing pihak sesuai dengan kewajibannya, maka Perseroan dan Sagelock akan menandatangani perjanjian definitif dan final, yaitu, Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Saham dan Piutang.

e. Masa Berlaku

MoU akan berlaku selama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penandatanganannya dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama oleh para pihak.

f. Hukum Yang Berlaku

Hukum yang berlaku terhadap MoU adalah hukum Negara Republik Indonesia. g. Penyelesaian Sengketa

Para Pihak dengan ini sepakat bahwa sengketa, perbedaan atau perselisihan terkait MoU (yang tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan) akan diserahkan kepada dan diselesaikan secara final oleh arbitrase di Indonesia sesuai dengan Aturan Arbitrase Badan Nasional Arbitrase Indonesia - BANI yang berlaku, peraturan mana dianggap telah dimasukkan melalui referensi ke dalam ketentuan ini. Majelis arbitrase terdiri dari tiga arbiter. Bahasa arbitrase adalah Bahasa Inggris.

3. Nilai Material dari Transaksi

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2013 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan, ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar Rp 700.461.595 (tujuh ratus juta empat ratus enam puluh satu ribu lima ratus sembilan puluh lima Rupiah). Nilai transaksi seluruhnya yaitu Rp 30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah), melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan, sehingga Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Material sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2 dalam angka 2 huruf b.

4. Keterbukaan Informasi terkait dengan Transaksi

Sebagaimana disebutkan di atas, Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Material sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2. Hal ini berarti Perseroan diwajibkan untuk melakukan keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.2 dan anggaran dasar Perseroan untuk mengumumkannya dalam paling sedikit dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, satu diantaranya harus yang berperedaran nasional.

(7)

6 merupakan suatu Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1. Oleh karena itu, dengan ini Perseroan melakukan Keterbukaan Informasi sesuai dengan Peraturan No. IX.E.2.

5. Tujuan atau Manfaat Pelaksanaan Rencana Transaksi Terhadap Perseroan Tujuan atau manfaat yang dapat diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Rencana Transaksi, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Perseroan tidak lagi memiliki beban utang, yang akan memperkuat posisi keuangan Perseroan dengan ekuitas bersih yang lebih tinggi.

b. Perseroan akan memiliki dana yang memadai.

c. Dana yang tersisa setelah membayar utangnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam aset produktif lainnya.

d. Perseroan akan dapat memulai kegiatan baru di bidang perdagangan batubara dengan kondisi keuangan yang lebih baik.

Dapat disimpulkan bahwa Rencana Transaksi tidak akan memberi dampak yang merugikan kepada pemegang saham Perseroan bahkan, Perseroan menilai bahwa Rencana Transaksi akan memberikan manfaat dan keuntungan antara lain Perseroan dapat melakukan pengelolaan terhadap usaha-usaha Perseroan menjadi lebih terorganisir dan terfokus dan Perseroan dapat berkonsentrasi untuk mencari peluang-peluang investasi baru yang ada di pasar sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

MENGENAI TRANSAKSI

III. KETERANGAN MENGENAI PARA PIHAK 1. Keterangan Mengenai Perseroan

a. Umum

Perseroan didirikan dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, berdasarkan Akta Pendirian No. 90, tertanggal 25 November 1970, dibuat di hadapan Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan anggaran dasar yang termuat di dalamnya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (“Menkeh”) melalui keputusannya No. I.A 5/79/25, tanggal 7 Juni 1972, didaftarkan dalam Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 173, tanggal 17 Juni 1972, dan diumumkan dalam Tambahan No. 188 dari Berita Negara No. 22, tanggal 16 Maret 1973.

Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dalam rangka penyesuaian dengan UUPT dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam & LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No.Kep-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, sebagaimana termuat dalam Akta No. 272, tanggal 18 September 2008 dan Akta No. 1 tanggal 3 November 2008, yang keduanya dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa NG, S.H., S.E., M.H., Notaris di

(8)

7 Jakarta Pusat, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menkumham”) berdasarkan Keputusan No. AHU-90388.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 26 November 2008 (“Anggaran Dasar”).

b. Maksud dan Tujuan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan.

c. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Modal Dasar : Rp 80.000.000.000 (delapan puluh miliar Rupiah) terbagi dalam 80.000.000 (delapan puluh juta) saham.

b. Modal

Ditempatkan : Rp 34.198.115.000 (tiga puluh empat miliar seratus sembilan puluh delapan juta seratus lima belas ribu Rupiah).

c. Modal Disetor : Rp 34.198.115.000 (tiga puluh empat miliar seratus sembilan puluh delapan juta seratus lima belas ribu Rupiah).

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT EDI Indonesia per 30 April 2014, komposisi kepemilikan saham Perseroan sebagaimana termuat adalah sebagai berikut:

No Pemegang

Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) 1. Kena Asset

Management Ltd

32.277.798 32.277.798.000 94,38 2. Masyarakat 1.920.317 1.920.317.000 5,62

TOTAL 34.198.115 34.198.115.000 100,00

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 19, tanggal 17 Mei 2013, yang dibuat di hadapan R. F. Limpele, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 19/2013”), dan diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH-AH.01.10-26996, tanggal 3 Juli 2013, susunan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi

Presiden Direktur : Robijanto

(9)

8 Direktur : Umakanth Yeluri

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Fakir Chand

Komisaris : Hari Kiran Vadlamani

Komisaris Independen : Djunggu Harungguan Sitorus e. Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan

Berikut adalah Ikhtisar Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian untuk tahun buku 2013 yang berakhir 31 Desember 2013:

(dalam Rupiah)

2. Keterangan Mengenai SAR a. Umum

KETERANGAN 31 Desember 2013 31 Desember 2012 NERACA

ASET

Aset Lancar 425.612.826 2.634.487.408 Aset Tidak Lancar 10.128.053.258 10.018.244.374 Jumlah Aset 10.553.666.084 12.652.731.782 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek 9.637.471.191 10.518.697.402 Liabilitas Jangka Panjang 215.733.298 39.350.000 Ekuitas-Bersih 700.461.595 2.094.684.380 Jumlah Liabilitas dan

Ekuitas 10.553.666.084 12.652.731.782 LABA RUGI

KOMPREHENSIF

Pendapatan 0 3.803.000.000

Beban Usaha (1.448.436.111) (2.393.072.310) Laba (Rugi) Usaha (1.448.436.111) 1.409.927.690 Pendapatan

Keuangan 280.001 27.344

Laba (Rugi) Sebelum

Pajak Penghasilan (1.448.156.110) 1.409.955.034 Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan 53.933.325 0 Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (1.394.222.785) 1.409.955.034

(10)

9 SAR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 17, tanggal 3 Juli 2008, dibuat di hadapan H. Dana Sasmita, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 17/2008”). Akta No. 17/2008 telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-55506.AH.01.01. Tahun 2008, tanggal 26 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 18741 dari Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008.

Akta SAR telah beberapa kali mengalami perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 05, tanggal 18 Januari 2010, dibuat di hadapan Hamidah Meutiasari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta (“Akta No. 05/2010”). Akta No. 05/2010 telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-14372.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 19 Maret 2010.

b. Maksud dan Tujuan Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar SAR, maksud dan tujuan SAR adalah melakukan usaha di bidang perdagangan, industri, pertambangan dan jasa. c. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 17/2008, struktur permodalan SAR adalah sebagai berikut:

a. Modal Dasar : Rp 420.000.000 (empat ratus dua puluh juta Rupiah) yang terbagi dalam 4.200 (empat ribu dua ratus) saham, dengan nilai nominal Rp. 100.000 (seratus ribu Rupiah) per saham. b. Modal Ditempatkan : Rp 210.000.000 (dua ratus sepuluh juta

Rupiah).

c. Modal Disetor : Rp 210.000.000 (dua ratus sepuluh juta Rupiah).

Berdasarkan Akta Keputusan Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 03 tanggal 15 Desember 2009, dibuat di hadapan Arman Lany, S.H., Notaris di Jakarta, komposisi kepemilikan saham SAR adalah sebagai berikut:

No Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) 1. Perseroan 2.099 209.900.000 99,95

2. Fakir Chand 1 100.000 0,05

TOTAL 2.100 210.000.000 100,00

d. Pengurusan dan Pengawasan

(11)

10 Juni 2012, yang dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja S.H., Notaris di Jakarta, dan diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-31505, tanggal 29 Agustus 2012, susunan Direksi dan Komisaris SAR adalah sebagai berikut: Direksi

Direktur Utama : Fakir Chand

Direktur : Ravindra Kumar Sankara

Direktur : Satyanarayana Murthy Vadlamani Dewan Komisaris

Komisaris : Simer Deep f. Ikhtisar Data Keuangan Penting SAR

Berikut adalah Ikhtisar Laporan Keuangan SAR yang telah diaudit oleh Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan dengan pendapat Wajar untuk tahun buku 2013 yang berakhir 31 Desember 2013 dan tahun buku 2012 yang berakhir 31 Desember 2012:

(dalam Rupiah) KETERANGAN 31 Desember 2013 31 Desember 2012 NERACA

ASET

Aset Lancar 36.054.190 6.863.536

Aset Tidak Lancar 9.175.773.926 9.043.190.726 Jumlah Aset 9.211.828.116 9.050.054.262 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek 15.543.807.891 14.779.783.912 Liabilitas Jangka Panjang 0 0 Ekuitas-Bersih (6.331.979.776) (5.729.729.650) Jumlah Liabilitas dan

Ekuitas 9.211.828.116 9.050.054.262 LABA RUGI KOMPREHENSIF Penjualan 0 0 Beban Usaha (602.250.125) (1.042.914.772) Rugi Usaha (602.250.125) (1.042.914.772) Pendapatan Keuangan 0 0

Rugi Sebelum Beban

Pajak Penghasilan (602.250.125) (1.042.914.772) Beban Pajak

Penghasilan 0 0

Rugi Komprehensif

(12)

11 3. Keterangan Mengenai Sagelock

a. Umum

Sagelock merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum Negara Republik Singapura berdasarkan Registration No. 201213810G, tanggal 4 Juni 2012. Sagelock beralamat di 80 Robinson Road #02-00, Singapura (068898).

b. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, struktur permodalan, susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Sagelock berdasarkan Business Profile (Company) of Sagelock adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai (SGD) %

Mantha Ravi Kanth 1 1 100%

c. Pengurusan dan Pengawasan

Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini disampaikan, direktur Sagelock berdasarkan Business Profile (Company) of Sagelock adalah Rina Chandran dan Mantha Ravi Kanth.

I. IV. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI

Pihak-pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan dalam pelaksanaan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

a. DNC Advocates at Work selaku Konsultan Hukum yang ditunjuk oleh Perseroan untuk membantu Perseroan dalam mempersiapkan keterbukaan informasi dan transaksi kepada publik sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi;

b. KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan yang melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan merupakan akuntan publik independen yang ditunjuk oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi;

c. KAP Morhan dan Rekan yang telah melakukan riviu atas proforma laporan keuangan konsolidasi Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir ada tanggal 31 Desember 2013; dan

d. RSR selaku penilai independen yang melakukan penilaian saham dan memberi pendapat kewajaran atas pelaksanaan Rencana Transaksi.

V. PENDAPAT PENILAI INDEPENDEN Perseroan telah menunjuk RSR sehubungan dengan Rencana Transaksi.

Berdasarkan Laporan Penilaian Independen sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Penilaian Saham SAR dan Anak Perusahaan No. RSR/R/B.090514 tanggal 9 Mei 2014 (“Laporan Penilaian”) dan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Pengalihan Saham

(13)

12 SAR dan Pengalihan Piutang Perseroan terhadap SAR No. RSR/R/B.160514 tanggal 16 Mei 2014 (“Pendapat Kewajaran”), RSR telah memberikan pendapat berikut ini atas Rencana Transaksi:

1. Laporan Penilaian Saham SAR dan Anak Perusahaan a. Tujuan Penilaian

Hasil dari penilaian ini ditujukan untuk kepentingan internal manajemen Perseroan berkenaan untuk menentukan nilai pasar wajar dari Saham SAR dan Anak Perusahaan, per tanggal 31 Desember 2013, sehubungan dengan rencana pengalihan Saham SAR dan anak perusahaannya, serta pengalihan Piutang Perseroan, kepada Sagelock.

b. Obyek Penilaian

Obyek dalam penilaian ini adalah Saham SAR dan anak perusahaan, yaitu 98% saham PSB.

c. Tanggal Penilaian

Penilaian saham ini dilakukan per tanggal 31 Desember 2013, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis didasarkan pada data per tanggal 31 Desember 2013.

d. Informasi yang digunakan (sumber data)

Dalam menyusun Penilaian ini, RSR melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data sebagaimana diberikan manajemen Perseroan, yang mana berdasarkan hakekat kewajaran adalah benar, lengkap, dapat diandalkan, serta tidak menyesatkan. Sumber data/informasi utama yang digunakan terutama: Laporan keuangan audit SAR dan anak perusahaan, proyeksi keuangan SAR dan anak perusahaan, serta berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak dan elektronik dan hasil analisis lain yang dianggap relevan.

e. Asumsi dan Kondisi Pembatas

Laporan Penilaian ini bersifat non-disclaimer opinion. RSR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian, data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. Laporan Penilaian ini disusun dengan menggunakan proyeksi keuangan yang disediakan oleh manajemen Perseroan yang telah Penilai sesuaikan sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan dengan kemampuan pencapaiannya. Penilai bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan yang telah disesuaikan tersebut. Laporan Penilaian ini terbuka untuk publik terkecuali apabila terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. RSR bertanggung jawab atas opini yang dihasilkan dalam rangka penugasan Laporan Penilaian dan telah memperoleh informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas.

(14)

13 Untuk menentukan nilai pasar wajar Saham SAR dan Anak Perusahaan, RSR mengaplikasikan 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan pendapatan dengan Metode Diskonto Arus Kas Bersih (Discounted Cash Flow - DCF), dan pendekatan aset dengan Adjusted Net Assets Method - ANAM.

g. Kesimpulan Nilai

Berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan pendapatan dan pendekatan pasar, serta dengan mempertimbangkan kondisi pembatas yang tercantum pada laporan, maka menurut pendapat RSR, nilai pasar wajar dari Saham SAR dan anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 19.945 juta (dibulatkan) (Sembilan Belas Miliar Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Juta Rupiah).

2. Laporan Pendapat Kewajaran a. Para Pihak Dalam Transaksi

Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi sehubungan dengan laporan pendapat kewajaran ini adalah Perseroan selaku pihak penjual, Sagelock sebagai pihak pembeli serta SAR dan anak perusahaan selaku obyek Rencana Transaksi.

b. Tujuan dan Analisa Kewajaran

Tujuan Pendapat Kewajaran ini adalah untuk memberikan opini atas kewajaran rencana Perseroan melakukan pengalihan Saham SAR, serta Piutang Perseroan, sebagaimana didefinisikan dalam laporan ini, serta tidak untuk bentuk rencana transaksi lainnya.

c. Obyek dari Analisa Kewajaran

Objek analisis Pendapat Kewajaran ini adalah rencana Perseroan untuk melakukan pengalihan Saham SAR dan Piutang Perseroan kepada Sagelock. d. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam Analisa Kewajaran

Dalam penyusunan pendapat independen kepada pemegang saham Perseroan atas Rencana Transaksi untuk meyakinkan bahwa Rencana Transaksi dilaksanakan pada kondisi arm’s length di dalam batasan komersial yang berlaku umum dan tidak merugikan kepentingan-kepentingan pihak Perseroan dan para pemegang saham, RSR menggunakan beberapa asumsi antara lain : (i) Pendapat Kewajaran bersifat non-disclaimer opinion; (ii) RSR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian, data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya; (iii) Pendapat Kewajaran ini disusun dengan menggunakan proyeksi keuangan yang disediakan oleh manajemen Perseroan yang telah RSR sesuaikan sehingga lebih mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan dengan kemampuan pencapaiannya; (iv) RSR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan yang telah disesuaikan tersebut; (v) Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik terkecuali apabila terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat

(15)

14 mempengaruhi operasional perusahaan; (vi) RSR bertanggungjawab atas opini yang dihasilkan dalam rangka penugasan Pendapat Kewajaran; (vii) RSR telah memperoleh informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas. e. Tanggal Penilaian

Analisis Pendapat Kewajaran dilaksanakan per tanggal 31 Desember 2013, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis menggunakan data per 31 Desember 2013.

f. Metode Pengkajian Kewajaran Rencana Transaksi

Dalam menilai kewajaran Rencana Transaksi, RSR menggunakan metodologi analisis sebagai berikut:

1) Analisis kualitatif berupa analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi dan analisis keterkaitan, analisis perjanjian dan persyaratan rencana transaksi, analisis industri, serta analisis manfaat dan resiko Rencana Transaksi.

2) Analisis kuantitatif berupa analisis kinerja historis, analisis kewajaran harga dan dan analisis uji nilai tambah.

g. Kesimpulan

1) Analisis Kualitatif

a) Berdasarkan analisis perjanjian dan persyaratan Rencana Transaksi yang dilakukan terhadap MoU antara Perseroan, SAR dan Sagelock, ketentuan – ketentuan penting yang diajukan dalam perjanjian tersebut adalah ketentuan-ketentuan yang umum digunakan dalam perjanjian. Selain itu, tidak terdapat ketentuan-ketentuan yang dapat membatasi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan dalam melaksanakan perjanjian tersebut. Dengan demikian, Rencana Transaksi adalah Wajar bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan.

b) Analisis Industri

Batubara merupakan salah satu sumber energi terpenting saat ini, memenuhi hingga lebih dari 40% kebutuhan energi pembangkit listrik di seluruh dunia. Dari semua sumber energi utama dunia, batubara adalah sumber energi yang memiliki pertumbuhan tercepat secara global dalam beberapa tahun terakhir. Cadangan batubara yang belum dieksplorasi masih berlimpah dan terdistribusi di seluruh dunia.

Indonesia merupakan eksportir batubara untuk Cina, India, Korea Selatan dan negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan data Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, angka ekspor batubara ke Cina, India, dan Korea Selatan masing-masing mencapai sekitar 43,32 juta ton, 36,68 juta ton, dan 19,45 juta ton pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa selain Cina dan India,

(16)

15 pangsa pasar yang menjanjikan mulai tumbuh di Korea Selatan. Ekspor ke negara Korea Selatan tersebut melampaui jumlah ekspor negara-negara Asia Timur dan tetangga Indonesia seperti Taiwan, Malaysia dan Filipina yang masing-masing tercatat sekitar 12,59 juta ton, 7,60 juta ton, dan 5,48 juta ton pada periode yang sama.

Berdasarkan data BP Energy Outlook 2035, Januari 2014 konsumsi batubara secara global diproyeksikan akan terus naik hingga tahun 2035. Pada tahun 2035, konsumsi batubara secara global akan mencapai 4,97 miliar ton. Wilayah Asia Pasifik merupakan wilayah yang paling banyak mengkonsumsi batubara diikuti Eropa dan Eurasia serta Amerika Utara dalam kurun waktu 2015-2035.

Menurut artikel Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Maret 2013, dinyatakan bahwa produksi batu bara Indonesia akan mencapai 500 juta ton pada 2020 serta diprediksikan akan tetap menjadi salah satu pemimpin dalam perdagangan batubara dunia hingga 10 tahun mendatang.Namun, ke depannya Indonesia perlu menekan ekspor batubara untuk kebutuhan domestik. Hal ini didukung oleh data BP Statistical Review of World Energy di mana konsumsi batubara Indonesia persentasenya masih sangat kecil yaitu 1,4%, dibandingkan dengan jumlah konsumsi batubara di seluruh kawasan Asia Pasifik pada tahun 2012.

Berdasarkan analisis manfaat dari Rencana Transaksi, manfaat yang diharapkan diterima oleh Perseroan antara lain: (i) Perseroan tidak memiliki beban utang, yang akan memperkuat posisi keuangan Perseroan dengan ekuitas bersih yang lebih tinggi; (ii) Perseroan akan memiliki dana yang memadai; (iii) Dana yang tersisa setelah membayar utangnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam aset produktif lainnya; dan (iv) Perseroan akan dapat memulai kegiatan baru di bidang perdagangan batubara dengan kondisi keuangan yang lebih baik. Sedangkan risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi diperkirakan adalah: (i) Tidak mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa; (ii) Risiko fluktuasi nilai mata uang asing; (iii) Risiko persaingan; (iv) Risiko perubahan kebijakan pemerintah; dan (v) Risiko tidak berjalannya bisnis perdagangan batubara sebagaimana direncanakan.

2) Analisis Kuantitatif a) Analisis Historis

Aset Perseroan mengalami penurunan dengan CAGR sebesar 2,05% per tahun selama periode 2009-2013. Penurunan Aset terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 16,59%, terutama karena penurunan pada Piutang Usaha. Peningkatan

(17)

16 tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 15,03%, terutama peningkatan pada Piutang Usaha. Selama periode 2009-2010 Jumlah Aset Perseroan mengalami peningkatan dengan CAGR sebesar 37,25% per tahun terutama peningkatan pada Persediaan dan Aset Tetap.

Selama periode 2011-2013 Jumlah Liabilitas Perseroan mengalami penurunan dengan CAGR sebesar 2,26% per tahun. Penurunan terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 6,68%, terutama karena Utang Pajak dan Utang Pihak Berelasi. Peningkatan terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,36%, terutama Utang Pihak Berelasi dan Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan. Rata-rata rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset selama periode 2011-2013 yaitu sebesar 90,19% per tahun. Selama periode 2009-2010 Jumlah Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan dengan CAGR sebesar 23,52% per tahun terutama Utang Pihak Berelasi dan Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan. Rata-rata rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset selama periode 2009-2010 yaitu sebesar 90,24%. Jumlah Ekuitas Perseroan selama periode 2009-2010 mengalami peningkatan dengan CAGR sebesar 297,35% per tahun terutama karena penurunan Defisit. Rata-rata rasio Jumlah Ekuitas terhadap Jumlah Aset selama periode 2009-2010 yaitu sebesar 9,76% per tahun.

Selama periode 2011-2013 Laba Komprehensif Perseroan mengalami peningkatan fluktuatif dengan CAGR sebesar 84,97% per tahun. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 128,11% seiring dengan peningkatan pendapatan bersih. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2013 yait sebesar 198,88% terutama karena Perseroan belum membukukan pendapatan. Rata-rata marjin Laba Komprehensif terhadap Pendapatan Bersih selama periode 2011-2013 adalah sebesar -166,79% per tahun. Selama periode 2009-2010 Laba Komprehensif Perseroan mengalami peningkatan dengan CAGR sebesar 140,40% per tahun terutama penurunan pada Beban Pokok Pendapatan. Rata-rata marjin Laba Komprehensif terhadap Pendapatan Bersih selama periode 2009-2010 adalah sebesar -6,31% per tahun.

b) Analisis kewajaran harga Rencana Transaksi dilakukan dengan membandingkan harga Rencana Transaksi berdasarkan MoU dengan (i) nilai pasar wajar Saham SAR berdasarkan laporan penilai independen dan (ii) Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2013.

Nilai pasar wajar Saham SAR per 31 Desember 2013, berdasarkan Laporan Penilaian Saham SAR oleh RSR No. RSR/R/B.090514 tanggal 9 Mei 2014 adalah sebesar Rp 19.945 juta,- (dibulatkan). Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2013,

(18)

17

Total Nilai Pasar Wajar

99,95% Saham SAR

dan Nilai Buku Piutang

27.939

30.000

Harga

Transaksi

nilai buku Piutang Perseroan adalah sebesar Rp 7.994 juta,- (dibulatkan).

Sehingga total nilai pasar wajar Saham SAR dan Nilai Buku Piutang Perseroan adalah sebesar Rp 27.939 juta,- (dibulatkan). Berdasarkan MoU, harga Rencana Transaksi adalah sebesar Rp 30 miliar.

(dalam Juta Rupiah)

Dengan membandingkan nilai pasar wajar 99,95% Saham SAR ditambah Nilai Buku Piutang SAR dengan harga Rencana Transaksi, maka harga Rencana Transaksi adalah lebih tinggi dari total nilai pasar wajar Saham SAR dan Nilai Buku Piutang Perseroan, oleh karena itu Rencana Transaksi adalah Wajar bagi pemegang saham Perseroan.

c) Uji Nilai Tambah

Analisis uji nilai tambah Rencana Transaksi dilakukan dengan melakukan (i) analisis kinerja keuangan Perseroan tanpa dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, (ii) analisis terhadap Laporan Posisi Keuangan proforma dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Proforma Perseroan.

 Analisis Kinerja Keuangan Perseroan Tanpa dan Dengan Rencana Transaksi, dilakukan dengan menganalisis proyeksi keuangan Perseroan periode 2014-2022:

 Pertumbuhan aset Perseroan tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi diproyeksikan mengalami peningkatan dengan rata-rata CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 11,98% per tahun, sedangkan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi diproyeksikan jumlah aset Perseroan meningkat menjadi rata-rata 17,08% per tahun. Jumlah aset Perseroan tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi diproyeksikan sebesar Rp 200.625 juta,- pada akhir tahun 2022, sedangkan jika Rencana Transaksi dilaksanakan maka jumlah aset Perseroan diproyeksikan menjadi Rp 329.868 juta,- pada akhir tahun 2022.

 Pertumbuhan ekuitas Perseroan tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata CAGR sebesar 20,11% per tahun, sedangkan

(19)

18 dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, ekuitas Perseroan diproyeksikan tumbuh 21,98% per tahun. Tanpa dilaksanakan Rencana Transaksi, Perseroan akan membutuhkan penambahan modal sebesar Rp 52.033 juta,- (dibulatkan) untuk dapat menjalankan operasional pertambangan PSB.

 Rata-rata ROA Perseroan diperkirakan menurun dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi dari 7,54% tanpa Rencana Transaksi menjadi 7,37% dengan Rencana Transaksi. Rata-rata ROE Perseroan diperkirakan meningkat dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi dari 9,94% tanpa Rencana Transaksi menjadi 23,40% dengan Rencana Transaksi. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan menjalankan Rencana Transaksi, tingkat balikan kepada pemegang saham yang dihasilkan dari Perseroan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tidak dilaksanakan Rencana Transaksi.

 Analisis terhadap Laporan Posisi Keuangan proforma dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Proforma Perseroan per tanggal 31 Desember 2013, yang telah diriviu oleh KAP Morhan dan Rekan:

Berdasarkan analisis terhadap Laporan Keuangan Proforma Perseroan, dengan dilakukannya Rencana Transaksi, Pada sisi aset, Kas Perseroan mengalami peningkatan, karena adanya penerimaan pembayaran atas Rencana Transaksi, namun beberapa aset lancar dan tidak lancar Perseroan mengalami penurunan sehubungan dengan Rencana Transaksi. Secara keseluruhan, Proforma Total Aset Perseroan setelah Rencana Transaksi mengalami peningkatan.

Pada sisi liabilitas terdapat penurunan sebagai dampak pelunasan kewajiban Perseroan. Pada sisi Ekuitas, mengalami peningkatan akibat penurunan pada akun Defisit Perseroan.

Beban Usaha Perseroan mengalami penurunan, sehubungan dengan Rencana Transaksi. Laba Operasional Perseroan juga mengalami peningkatan yang diikuti oleh kenaikan pada Beban Pajak Perseroan. Secara keseluruhan, Proforma Laba Komprehensif Perseroan mengalami peningkatan.

(20)

19 h. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi

Dengan mempertimbangkan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi yang dilakukan meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, menurut pendapat RSR, Rencana Transaksi adalah Wajar bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan.

Mengingat bahwa ada kemungkinan terjadinya perbedaan waktu dari tanggal laporan ini dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, maka kesimpulan di atas berlaku bila tidak ada perubahan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai dari Rencana Transaksi. Perubahan tersebut termasuk perubahan baik secara internal pada masing-masing perusahaan maupun secara eksternal meliputi: kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah Indonesia setelah tanggal laporan ini dikeluarkan. Bila mana setelah tanggal laporan ini dikeluarkan terjadi perubahan tersebut diatas, maka pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi ini mungkin berbeda.

VI. INFORMASI TAMBAHAN

Bagi para Pemegang Saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai Rencana Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini, dapat menghubungi:

PT Indo Setu Bara Resources Tbk. Kantor Pusat:

Wisma Intra Asia Lt.2, JL. Prof. Dr. Soepomo SH No. 58

Jakarta 12870, Indonesia Telepon: (021) 8370 3300 Faksimili: (021) 8370 3300

Jakarta, 26 Mei 2014 Direksi Perseroan

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara alat serpih dari penemuan di Indonesia, mulai dari ukuran yang bersifat masif maupun tidak, bahan alat, beberapa teknik yang

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan,

35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik; dan (iii) mempunyai Unit Audit Internal dan Piagam Unit Audit

58 bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Renstra-SKPD untuk merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan

TANGGUNGJAWAB EMITEN TERHADAP PEMEGANG SAHAM PUBLIK DALAM MASA PRA DELISTING OLEH BURSA (Studi Kasus PT Asia Natural Resources dan PT Indo Setu Batu Bara) SKRIPSI Oleh ARINDYSA WULANDARI

Saran-saran yang dapat diberikan adalah: menemukan aspek lain yang juga mempengaruhi investor dalam merespon tidakan perataan laba yang dilakukan perusahaan seperti

Sistem ekonomi pasar yang telah diuraikan sebelumnya, menunjukkan bahwa keseimbangan akan terjadi melalui bimbingan invisible hand.. harga keseimbangan akan terjadi melalui

Smart packaging berupa active packaging for intip dengan konsep eco-design memiliki nilai tambah dimana seiring berkembangnya jaman dengan munculnya produk PIEMIRSA