• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri)."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN

(Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri)

Tugas Akhir

diajukan guna melengkapi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik Sipil

disusun oleh :

ARIS MIDAYANI NIM : D 100 030 035 NIRM : 03 6 106 03010 5 0035

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan transportasi di Indonesia pada saat ini sangatlah pesat. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan taraf hidup masyarakat yang semakin meningkat. Salah satu sarana transportasi pada saat ini yang paling mudah didapatkan dan sering digunakan adalah angkutan umum. Angkutan umum merupakan angkutan yang disediakan untuk keperluan umum yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Umumnya masyarakat menghendaki pelayanan angkutan umum yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Tarif adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa angkutan umum per satuan berat atau penumpang per km. Pemerintah daerah menetapkan besarnya tarif dengan menetapkan batas atas dan batas bawah yang disesuaikan dengan besarnya biaya operasi kendaraan, sehingga diharapkan agar besarnya tarif yang dikenakan kepada penumpang tidak memberatkan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tarif menjadi faktor yang penting dalam mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Besarnya tarif juga disesuaikan berdasarkan evaluasi

biaya operasi kendaraan.

Bus Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri karena merupakan salah satu bus yang menyediakan jasa angkutan umum penumpang khususnya jurusan Baturetno – Wonogiri. Daerah Baturetno merupakan daerah pedesaan dengan penduduk yang lebih sedikit. Lain halnya dengan daerah Wonogiri yang berpenduduk lebih banyak dan merupakan pusat kota. Namun demikian daerah Baturetno – Wonogiri merupakan daerah keramaian. Dikatakan daerah keramaian karena rute yang dilewati oleh bus Garuda Tiga melewati beberapa pasar tradisional, instansi pemerintahan, daerah industri, rumah sakit, sekolah, pertokoan, perkantoran, puskesmas.

(3)

Jalur yang ditempuh oleh bus Garuda Tiga mempunyai jarak kurang lebih 43,5 km. Jalan yang dilalui mempunyai alinyemen vertikal dan alinyemen horisontal yang kurang menguntungkan, sehingga biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan cukup besar. Untuk mendapatkan besarnya tarif yang sesuai perlu adanya evaluasi tarif berdasarkan biaya operasi kendaraan. Besarnya biaya operasi

kendaraan mempengaruhi besar tarif pokok penumpang/km.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan mengenai tarif dan biaya operasi kendaraan adalah sebagai berikut:

1. Berapa besar tarif berdasarkan BOK bus Garuda Tiga jurusan Baturetno – Wonogiri?

2. Apakah besarnya tarif yang berlaku pada saat ini masih sesuai dengan hasil analisa tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan maupun tarif berdasarkan peraturan yang berlaku?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Tarif Angkutan Umum Pedesaan (Studi kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno – Wonogiri) mempunyai tujuan antara lain :

1. Mengetahui besarnya tarif berdasarkan BOK bus Garuda Tiga jurusan Baturetno – Wonogiri.

(4)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :

1. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak yang terkait dalam penetapan tarif angkutan umum berdasarkan biaya operasi kendaraan terutama bus Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri.

2. Menambah pengetahuan dalam penetapan tarif berdasarkan biaya operasi kendaraan angkutan umum.

E. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, biaya serta kemampuan yang ada, maka perlu adanya pembatasan masalah, yaitu:

1. Lokasi penelitian dibatasi hanya rute angkutan umum jurusan Baturetno - Wonogiri.

2. Perusahaan yang ditinjau adalah perusahaan bus Garuda Tiga, bus yang akan disurvai sebanyak 3 bus, dan dilaksanakan dalam waktu 3 hari.

3. Pengambilan data jumlah penumpang dengan membedakan antara penumpang umum dan pelajar .

4. Peneliti hanya mengambil sampel bus sebanyak 20% dari jumlah bus yang ada. Alasannya adalah batas minimal masalah sosial masyarakat yaitu 20%. 5. Analisa biaya operasi kendaraan menggunakan standar Direktorat Jendral

Perhubungan Darat tahun 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur.

F. Keaslian Penelitian

(5)

1. Evaluasi Tarif Angkutan Umum Penumpang Bus AKDP jurusan Kartasura- Sukoharjo (Studi kasus Bus PO. Wahyu Putra jurusan Kartasura-Sukoharjo) oleh Nur Slamet, (2006).

Referensi

Dokumen terkait

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Sarat tahun 2012 Konsumsi kacang-kacangan (kacang tanah, kaeang kedelai, kaeang hijau, kacang mede, kacang lainnya, tahu, tempe, taueo, oncom,

Untuk menunjang proses pengambilan keputusan dalam manajemen rantai pasok karet alam, sistem ini dilengkapi dengan empat model utama yakni model pemilihan produk

PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI.. Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada penelitian ini tanaman Andalas ditemukan pada enam nagari dari sembilan nagari yang ada di Kecamatan X Koto yaitu: Nagari Paninjauan, Nagari Tambangan, Nagari Aie Angek,

Terdapat peningkatan akurasi pada model modifikasi dengan nilai galat statistik yang lebih kecil dibandingkan model orisinal, sehingga pada wilayah kajian,

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul “ Peancangan Visual Branding Festival Pulau Seribu Sebagai Destinasi Wisata Di

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kecepatan difusi NaCl dalam beton bertulang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap korosi yang

1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi. 2) Melaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing. 3) Melakukan tes siklus I untuk