• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Sektor Keuangan, Perdagangan Jasa dan Investasi pada LQ-45 Berdasarkan Model Indeks Tunggal Periode Februari 2013-Januari 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Sektor Keuangan, Perdagangan Jasa dan Investasi pada LQ-45 Berdasarkan Model Indeks Tunggal Periode Februari 2013-Januari 2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Rendahnya tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan inflasi memaksa masyarakat untuk lebih pintar mengelola dananya dengan cara berinvestasi di pasar modal. Salah satu instrumen investasi yang banyak diminati adalah saham. Langkah yang perlu dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh keuntungan yang maksimum dan menghindari risiko investasi saham adalah dengan membentuk portofolio. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk portofolio optimal pada saham-saham sektor keuangan, perdagangan jasa dan investasi yang selalu masuk kelompok saham LQ-45 periode Februari 2013-Januari 2015 dengan menggunakan model indeks tunggal.

Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel di mana tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan model indeks tunggal, terdapat enam saham yang masuk kandidat portofolio optimal, yaitu MNCN dengan proporsi saham sebesar 11.67%, JSMR sebesar 22.35%, BBNI sebesar 26.40%, BBCA sebesar 20.91%, BSDE sebesar 7.89%, dan BBRI sebesar 10.78%. Return dari portofolio optimal yang terbentuk sebesar 1,75% dengan risiko portofolio sebesar 0,12%.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Low levels of interest rates are almost the same with inflation forces people to be smarter to manage their funds by investing in capital markets. One of the many popular investment instrument is a stock. Measures to be undertaken by the people to gain maximum profit and avoid the risk of stock investment is by establishing a portfolio. This study aims to analyze the form of optimal portfolio in financial, trade in services and investment sector shares are always enter the LQ45 period February 2013-January 2015 using single index model.

This study using nonprobability sampling technique which is a technique where each member of the population don’t have the same opportunity to be used as a sample. The sample selection was done by purposive sampling. The results showed that by using single index model, there are six stocks listed in optimal portfolio candidates, which is MNCN with 11.67% proportion, JSMR 22.35%, BBNI 26.40%, BBCA 20.91%, BSDE 7.89%, and BBRI 10.78%. Return of the optimal portfolio formed 1.75% with 0.12% risk.

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR . iii KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Investasi ... 8

2.1.1.1 Proses Keputusan Investasi ... 9

2.1.1.2 Jenis-Jenis Investasi ... 11

2.1.2 Pasar Keuangan ... 12

2.1.3 Pasar Modal ... 13

2.1.3.1 Manfaat Pasar Modal ... 14

2.1.3.2 Instrumen Pasar Modal ... 15

2.1.3.3 Indeks Harga Saham ... 16

2.1.4 Portofolio ... 17

2.1.4.1 Evaluasi Kinerja Portofolio ... 18

2.1.4.2 Model Indeks Tunggal ... 19

2.1.5 Return dan Risiko Investasi ... 20

2.1.5.1 Return ... 20

2.1.5.2 Risiko ... 21

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 29

2.1.7 Rerangka Teori ... 31

2.2 Rerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 34

3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.5 Metode Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.2 Pembahasan ... 57

BAB V PENUTUP ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59

5.3 Implikasi Penelitian ... 60

5.4 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan ... 35

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 36

Tabel 4.1 Expected Return, Standar Deviasi dan Varian Saham Individual ... 49

Tabel 4.2 Alpha, Beta, dan Variance Error Saham ... 51

Tabel 4.3 Perhitungan ERB 15 Saham Sampel ... 52

Tabel 4.4 Perhitungan Ci Masing-Masing Saham ... 54

Tabel 4.5 Saham Kandidat Portofolio Optimal dan Hasil Perhitungan Proporsi Dana (Zi) ... 55

Tabel 4.6 Expected Return Portofolio ... 56

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Harga Saham Penutupan ... 64 Lampiran B Tingkat Keuntungan Saham Individual ... 65 Lampiran C Return Realisasi Pasar Indeks LQ-45 Februari 2013-

(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian

banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan

pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Rendahnya

tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan inflasi memaksa masyarakat

untuk lebih pintar mengelola dananya. Hasil investasi yang diperoleh dari

penghasilan masyarakat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

Pertumbuhan investasi diperkirakan tetap stabil di tahun 2014. Terlebih,

investasi tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan cukup baik. Investasi lebih

banyak ditopang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ketimbang

Penanaman Modal Asing (PMA) pada tahun 2014 (Bambang, 2014). Asian

Development Bank memprediksi pertumbuhan investasi Indonesia pada tahun

2015 akan membaik, seiring dengan stabilnya arah kebijakan ekonomi

pemerintahan yang baru. Prospek investasi yang membaik ini dikarenakan inflasi

yang lebih rendah, defisit transaksi berjalan yang membaik, serta menguatnya

perdagangan dunia. Potensi untuk meningkatkan pertumbuhan investasi ini cukup

besar jika pemerintah bisa memfasilitasi investor yang akan masuk. Pemerintah

perlu mempermudah birokrasi bagi investor yang mau berinvestasi karena selama

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk

mendapatkan hasil laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001). Sedangkan

menurut Sunariyah (2004), investasi ialah penanaman modal untuk satu ataupun

lebih aktiva yang dimiliki dan juga biasanya berjangka waktu lama dengan

harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Pasar

investasi secara garis besar dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu investasi di

pasar uang dan investasi di pasar modal.

Investasi di pasar uang bersifat jangka pendek dan memiliki risiko yang

relatif rendah. Jenis-jenis instrumen investasi di pasar uang adalah deposito,

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat berharga (commercial paper). Investasi

pada pasar modal biasanya memiliki risiko yang relatif besar, namun dapat

memberikan hasil investasi yang besar. Jenis-jenis instrumen investasi di pasar

modal adalah obligasi dan saham. Banyaknya instrumen investasi mengharuskan

investor membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Salah satu

instrumen investasi yang banyak digemari investor adalah saham. Investor yang

rasional akan menginvestasikan dananya dengan memilih saham efisien, yang

memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu dengan risiko

minimal. Return yang diharapkan dari investasi merupakan kompensasi atas biaya

kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat pengaruh

inflasi (Tandelilin, 2010).

Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki

oleh setiap investor maupun calon investor untuk meminimalkan risiko yang

mungkin diperolehnya dalam investasi. Risiko bisa diartikan sebagai

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis (systematic

risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis merupakan

risiko yang tidak dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi

pasar secara keseluruhan, seperti keadaan ekonomi dan politik), sedangkan risiko

tidak sistematis adalah risiko investasi yang dapat dihindari melalui diversifikasi

saham dengan membentuk portofolio optimal (Tandelilin, 2010).

Menurut Widoatmodjo (2005), portofolio dapat didefinisikan sebagai

melakukan investasi pada beberapa instrumen investasi, bisa sejenis dan bisa juga

tidak sejenis, yang tujuannya adalah menurunkan risiko dan menghasilkan

pendapatan sesuai dengan tujuan. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang

memberikan return ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang sudah pasti

atau portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan tingkat return ekspektasi

yang sudah pasti (Jogiyanto, 2007). Menurut Tandelilin (2010), untuk membentuk

portofolio yang efisien, harus berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku

investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya. Salah satu

asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko

(risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang

menawarkan return yang sama dengan risiko yang berbeda, akan cenderung

memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Sedangkan pengertian

portofolio optimal menurut Tandelilin (2010) merupakan portofolio yang dipilih

seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio

efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai

dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

Model-model analisis portofolio yang dapat digunakan oleh investor untuk

melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio antara lain model

Markowitz dan model indeks tunggal. Menurut Tandelilin (2010), dalam

pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi

mereka terhadap return harapan dan risiko masing-masing pilihan portofolio.

Dalam model Markowitz, investor bisa menentukan pilihan portofolio optimal

dari berbagai pilihan portofolio yang ada pada garis portofolio yang efisien. Akan

tetapi, model Markowitz tersebut membatasi pilihan investor hanya pada

portofolio yang terdiri dari aset berisiko. Padahal pada kenyataannya, investor

bebas memilih portofolio yang juga terdiri dari aset bebas risiko. Investor

mempunyai pilihan untuk memasukan aktiva bebas risiko ke dalam portofolionya

pada model indeks tunggal. Setelah memilih saham-saham yang akan masuk

dalam portofolio, selanjutnya adalah menentukan komposisi portofolio yang

diharapkan akan memperoleh return yang optimal dengan risiko terbatas.

Beberapa penelitian yang mengkaji tentang pemilihan saham dan

pembentukan portofolio optimal telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu,

diantaranya Sukarno (2007) meneliti tentang analisis pembentukan portofolio

optimal saham menggunakan metode single index di Bursa Efek Jakarta periode

2004-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara return 14 saham kandidat dengan return 19 saham non kandidat

portofolio. Saham yang menjadi kandidat portofolio adalah saham yang

mempunyai nilai excess return to beta lebih besar atau sama dengan nilai

cut-of-point. Saham non kandidat adalah saham yang mempunyai nilai excess return to

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

tinggi dibandingkan rata-rata return saham non kandidat. Jadi portofolio optimal

dalam penelitian ini dibentuk oleh saham yang mempunyai return tertinggi pada

tingkat risiko yang relatif sama.

Penelitian serupa dilakukan oleh Wisnu (2008) yang menganalisis

portofolio saham dengan model indeks tunggal sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi pada Bursa Efek Jakarta tahun 2004-2006. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa investor dapat menginvestasikan dananya pada saham

ARNA, ACAP, LMSH, EKAD, AUTO, AALI, dan LION. Investor yang

berinvestasi pada saham ini akan menghasilkan keuntungan pasar sebesar 0.0552

dengan risiko mendekati nol persen. Sulistyowati (2012) meneliti tentang

pembentukan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal untuk

pengambilan keputusan investasi di BEI periode Agustus 2008 - Januari 2011

dengan hasil penelitian yaitu investor dapat menginvestasikan pada saham BBNI,

SMGR, UNTR, LISP, BBCA, ASII dan INDF. Berdasarkan perhitungan, investor

akan mendapatkan return portofolio sebesar 3.88% dengan risiko portofolio

sebesar 1.76%. Walaupun termasuk kandidat portofolio, akan tetapi rata-rata

frekuensi perdagangan saham kandidat portofolio menunjukkan bahwa investor

tidak memilih saham berdasarkan cut-off point (C*).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Portofolio Optimal

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Saham-saham mana yang dapat membentuk portofolio optimal dengan

menggunakan metode single index model ?

2. Bagaimana menetapkan proporsi masing-masing saham agar diperoleh

portofolio yang optimal ?

3. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang

terbentuk ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal dengan

menggunakan metode single index model.

2. Mengetahui proporsi masing-masing saham agar diperoleh portofolio yang

optimal.

3. Mengetahui tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio

yang terbentuk.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk melakukan analisis saham yang akan diperjualbelikan di

pasar modal dan menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model

indeks tunggal untuk mengambil keputusan investasi saham-saham LQ-45.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian,

referensi, dan pengembangan penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan

(15)

63

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka simpulan pada penelitian ini

adalah :

1. Saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal dengan

menggunakan metode single index model adalah saham MNCN, JSMR,

BBNI, BBCA, BSDE, dan BBRI.

2. Komposisi atau proporsi dana masing-masing saham pembentuk portofolio

optimal adalah sebesar 11,67% untuk saham MNCN, 22,35% untuk saham

JSMR, 26,40% untuk saham BBNI, 20,91% untuk saham BBCA, 7,89%

untuk saham BSDE, dan 10,78% untuk saham BBRI.

3. Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio yang terbentuk sebesar

0.017497 atau sebesar 1,75% dengan risiko sebesar 0.035440 atau sebesar

3.55%.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan baik secara teknis maupun teoritis,

antara lain:

1. Data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku Bunga Indonesia

yang digunakan adalah harga closing price bulanan sehingga kurang

(16)

Universitas Kristen Maranatha

2. Return saham hanya diperhitungkan dari capital gain saja sehingga tidak

mencerminkan return saham yang sebenarnya.

3. IHSG yang digunakan sebagai indeks pasar menimbulkan bias karena dalam

pembentukan IHSG terdapat juga saham-saham yang tidak aktif.

4. Return risk free rate yang digunakan adalah SBI-1 bulan yang pada

kenyataannya tidak dijual bebas kepada masyarakat tetapi ditujukan kepada

perbankan sehingga kurang tepat digunakan sebagai proxy return risk free

rate.

5. Periode pengamatan penelitian cukup pendek hanya dua tahun, yaitu dari

tahun 2013-2015.

5.3 Implikasi Penelitian

Investor disarankan untuk membentuk portofolio yang terdiri dari saham MNCN,

JSMR, BBNI, BBCA, BSDE, dan BBRI karena saham-saham tersebut

mempunyai excess return to beta yang tinggi dan relatif stabil selama dua tahun

terakhir. Expected return dan risiko portofolio yang dibentuk dari keenam saham

tersebut lebih efisien dibandingkan dengan return dan risiko individual saham.

Saham MNCN dengan nama perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, lebih

dikenal dengan nama MNC saja merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

dalam bidang media. Saham JSMR dengan nama perusahaan Jasa Marga adalah

Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa

jalan tol. Saham BBNI dengan nama perusahaan Bank Negara Indonesia atau BNI

adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan

(17)

Universitas Kristen Maranatha

adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Saham BSDE dengan nama perusahaan

PT Bumi Serpong Damai Tbk adalah salah satu pengembang kota mandiri

terbesar di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari Sinar Mas Land. Saham

BBRI dengan nama perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk adalah salah satu

bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Saham-saham tersebut

mempunyai prospek yang bagus bagi investor, baik investor jangka pendek

maupun jangka panjang yang akan berinvestasi pada sektor keuangan dan sektor

perdagangan jasa dan investasi.

5.4Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran pada penelitian ini

adalah :

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan harga closing price harian

sehingga kemungkinan dapat memberikan hasil yang lebih baik.

2. Sebaiknya return saham dihitung secara total dengan mempertimbangkan

dividen yield.

3. Penelitian selanjutnya dapat mempergunakan return risk free rate dan indeks

pasar yang lain atau dengan membentuk sendiri indeks pasar tersebut.

4. Perlu untuk memperpanjang waktu pengamatan agar hasil penelitian lebih

(18)

66

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Brodjonegoro, Bambang PS. (2014). Pertumbuhan Investasi pada 2014 Diprediksi Tetap Stabil. Jurnal Nasional 22 Januari 2014. Diakses dari http:// indef.or.id/id/berita/detail/236/pertumbuhan-investasi-pada-2014diprediksi -tetap-stabil.

Elton, J.Edwin; Gruber, M.J.; Brown, S.J.; Goetzmann, W.N. (2014). Modern PortfolioTheory and Investment Analysis. Edisi Kesembilan. Asia : Jhon Wiley & Sons.

Fahmi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Ginting, Edimon. (2014). ADB: Investasi Indonesia Naik 20 Persen di 2015. Katadata news & research, 1 April 2014. Diakses dari http:// katadata.co.id /berita/2014/04/01/adb-investasi-indonesia-naik-20-persen-di2015#sthash. GOqpj30u.dpbs.

Halim. (2005). Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

Hartanto. (2010). Property Cash Machine: Langkah Cerdas Membangun Kekayaan Melalui Property. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Husnan, Suad. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto. (2007). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Samsul. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sartono, R.Agus dan Sri Zulaihati. (1998). Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham dan Penentuan Portofolio Optimal dengan Model Indeks Tunggal di BEJ. Kelola No.17/VII/1998.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

(19)

Universitas Kristen Maranatha

Sulistyowati. (2012). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham LQ-45 di BEI Periode Agustus 2008-Januari 2011). Diponegoro Journal of Management. 1 (1). Hal. 1-15.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV Andi.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat. Yogyakarta: UUP AMP YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Wahyudi, Untung dan Hartini PP. (2000). Analisis Korelasi Antara Kandidat Portofolio dan Tingkat Keuntungan Saham: Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta. Ventura Vol.5, No. 2.

Widoatmodjo, Sawidji. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengantar Menjadi Investor Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Yuniarti, Sari. (2010). Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. Jurnal Keuangan dan Perbankan. 14 (3). Hal. 459-466.

www.bi.go.id

www.finance.yahoo.com

Gambar

Gambar 2.1   Investasi Langsung dan Investasi tidak Langsung ..................  Gambar 2.2   Rerangka Teori .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian susu kedelai selama 14 hari memberikan hasil penurunan kadar glukosa darah puasa yang bermakna (p=0.001) pada kelompok perlakuan sebesar 26,31 mg/dl,

Dengan potensi tersebut maka Goa Kreo dan Waduk Jatibarang mempunyai peluang untuk dapat dijadikan salah satu lokasi wisata andalan di Kota Semarang dengan melakukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dilapangan, maka peneliti dapat

Benjolan kecil atau benjolan yang terjadi tepat di bawah kulit kelamin, payudara, perut, wajah, leher, atau di tempat lain pada tubuh adalah gejala yang paling umum dari

Agung Automall Pekanbaru dan menuangkannya dalam bentuk penelitian dengan judul: Pengaruh Personal Selling Agen Penjualan Terhadap Brand Image Mobil Toyota Etios

Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menanggulangi masalah kemiskinan, di antaranya Program Pengembangan Ekonomi Produktif

overhead dan semua pemicu biaya dibebankan dalam perhitungan HPP menggunakan metode Activity Based Costing sedangkan pada metode sebelumnya tidak semua pemicu biaya

5 Kemurungan Psikotik berlaku apabila seseorang mengalami kemurungan yang teruk ditambah dengan beberapa bentuk psikosis, seperti kepercayaan palsu (delusi) atau mendengar