• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkatan Materialitas (Studi Empiris pada Auditor di KAP Wilayah Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkatan Materialitas (Studi Empiris pada Auditor di KAP Wilayah Bandung)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research aims to examine the influence of auditor’s professionalism and auditor’s professional ethics toward materiality level judgement. This research uses primary data in distributing questionnaires, which conducted in Bandung with auditor respondents who work in the Office of Public Accountant. Determination of sample is done with using non probability sampling. There are fourty one questionnaires distributed, but only thirty eight questionnairs return. Analyzing the data for hypothesis testing is done by multiple regressions test. The results of this research indicate that the auditor’s professional does not have an impact on the level of materiality, and profession of auditor’s does not have an impact on the level of materiality. The results of this research indicate that the ethics of the profession of auditor’s significant influence on consideration of that both simultaneous auditor’s profesionalism and auditor’s ethics significantly affect the level of materiality level judgment.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan di Bandung dengan responden auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan tipe non probability sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah empat puluh satu tetapi hanya tiga puluh delapan yang kembali. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk mengetahui apakah ada hubungan antara auditor profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial profesionalisme auditor tidak memiliki pengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas, dan secara parsial etika profesi berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Sedangkan secara simultan profesionalisme auditor dan etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Kata-kata kunci: Profesionalisme, etika profesi, dan pertimbangan tingkat

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1. Teori Agensi (Agency Theory) ... 9

2.1.2. Teori Sikap dan Perilaku ... 11

2.1.3. Pengertian Auditing ... 12

2.1.3.1. Standar Profesional Akuntan Publik ... 15

2.1.3.2. Tipe-tipe Audit ... 16

2.1.3.3. Jenis-jenis Auditor ... 17

2.1.3.4. Tipe-tipe Pendapat Auditor ... 20

2.1.4. Profesionalisme Auditor ... 21

2.1.4.1. Pengertian Profesionalisme Auditor ... 21

2.1.4.2. Konsep Profesionalisme ... 22

2.1.4.3. Cara Auditor Mewujudkan Perilaku Profesional ... 24

2.1.5. Etika profesi ... 26

2.1.5.1. Pengertian Etika ... 26

2.1.5.2. Prinsip-prinsip Etika ... 28

2.1.6. Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 32

2.1.6.1. Pengertian Materialitas... 32

2.1.6.2. Konsep Materialitas ... 33

2.1.6.3. Menentukan Pertimbangan tingkat Materialitas ... 36

2.1.6.4. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan ... 38

2.2. Kerangka Pemikiran ... 36

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 45

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha 2.3.2. Pengaruh Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas ... 46

2.3.3. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 47

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian... 48

3.2. Populasi dan Sampel ... 48

3.2.1. Populasi ... 48

3.2.2. Sampel ... 49

3.3. Metode Penelitian ... 50

3.3.1. Jenis Penelitian ... 50

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.3.3. Jenis dan Sumber Data ... 54

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 55

3.4.1. Variabel Independen ... 55

3.4.2. variabel Dependen ... 55

3.5. Teknik Analisis Data ... 58

3.5.1. Uji Kualitas Data ... 58

3.5.1.1. Uji Validitas ... 58

3.5.1.2. Uji Reliabilitas ... 59

3.5.2. Uji Asumsi Klasik ... 60

3.5.2.1. Uji Normalitas ... 61

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.5.2.3. Uji Heterokedastisitas ... 62

3.5.3. Uji Hipotesis ... 63

3.5.3.1. Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t) ... 64

3.5.3.2. Uji Regresi secaraSimultanl (Uji-F) ... 64

3.5.3.3. Uji Koefisien Determinasi... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 66

4.1.1 Deskriptif Data ... 66

4.1.2. Karakteristik responden ... 68

4.1.3. Uji Kualitas Data ... 72

4.1.3.1. Uji Validitas ... 72

4.1.3.2. Uji Reliabilitas ... 76

4.1.4. Uji Asumsi Klasik ... 77

4.1.4.1. Uji Normalitas ... 77

4.1.4.2. Uji Multikolinieritas ... 78

4.1.4.3. Uji Heterokedastisitas ... 79

4.1.5. Uji Hipotesis ... 82

4.1.5.1. Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda ... 82

4.1.5.2. Uji Regresi secara Parsial (Uji-t) ... 84

4.1.5.3. Uji Regresi secara Simultan (Uji-F) ... 85

4.1.5.4. Uji Koefisien Determinasi... 86

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha 4.2.1. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Pertimbangan

tingkat materialitas ... 87

4.2.2. Pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas ... 88

4.2.3. Pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90

5.2. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN ... 97

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Etika Profesional AICPA ... 31

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 2.3 Model Penelitian ... 45

(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Nama Kantor Akuntan Publik dan Alamat ... 50

Table 3.2 Daftar Skala Likert ... 53

Tabel 3.3 Operasional Variabel... 57

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ... 67

Tabel 4.2 Pengembalian Kuisioner ... 68

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 70

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan jabatan dalam KAP ... 70

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berprofesi sebagai Auditor ... 71

Tabel 4.8 Bobot atas Kuisioner ... 72

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor ... 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Etika Profesi ... 74

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 75

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 77

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 78

Table 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 79

Tabel 4.15 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 81

(10)

xv

(11)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuisioner Penelitian dan Hasil Kuisioner ... 97

Lampiran B Hasil Uji Kualitas Data ... 106

Lampiran C Hasil Uji Asumsi klasik ... 116

Lampiran D Hasil uji Hipotesis ... 120

(12)

Bab I. Pendahuluan | 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara, kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi. Eksternal auditor yang independen menjadi salah satu profesi yang dicari. Profesi auditor diharapkan oleh banyak orang untuk dapat meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan dan pendapat yang diberikan sehingga profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013).

Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh auditor eksternal adalah profesionalisme. Hal ini diperlukan karena auditor eksternal memegang peranan penting akan mutu laporan keuangan yang dipercayakan kepadanya untuk di audit. Opini yang dikeluarkan oleh auditor eksternal menjadi pegangan orang-orang yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut sehingga profesionalisme menjadi nyawa dalam menjalankan perannya (Malik, 2010).

(13)

Bab I. Pendahuluan | 2

Universitas Kristen Maranatha lainnya, auditor dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2, menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk dapat mencapai kualitas relevan dan reliabel maka laporan keuangan perlu diaudit oleh auditor untuk memberikan jaminan kepada pemakai bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia (Kusuma, 2012).

Auditor dalam meningkatkan kinerjanya dituntut untuk memiliki profesionalisme dalam melakukan audit atas laporan keuangan. Seseorang yang professional dalam profesi akuntan dicerminkan dengan lima dimensi profesionalisme, yaitu: (1) pengabdian kepada profesi, (2) kewajiban sosial, (3) kemandirian, (4) keyakinan terhadap peraturan profesi, dan (5) hubungan dengan sesama profesi. Profesionalisme seorang auditor sangat diperlukan, dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan seorang auditor akan terjamin Yendrawati (2008). Pencapaian kompetensi professional akan memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan uji professional dalam subyek-subyek (tugas) yang relevan dan juga adanya pengalaman kerja (Mulyadi, 2002).

(14)

Bab I. Pendahuluan | 3

Universitas Kristen Maranatha juga telah membantu untuk memberikan arahan pembukuan LPKD Bekasi agar menjadi WTP. Padahal, sebelumnya opini laporan keuangan Kota Bekasi Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Hal ini mengindikasi bahwa auditor BPK tidak menerapkan sikap kecermatan profesional dan keseksamaan (Due Professional Care) dalam melakukan audit. Sehingga kualitas audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan (Rohmah, 2013).

Selain sikap Profesionalime, auditor juga harus didukung dengan pengalaman audit yang dimiliki oleh para auditor dan dilengkapi dengan pemahaman mengenai kode etik profesi serta pengetahuan tentang mendeteksi kekeliruan dalam mengaudit. Di dalam tugasnya, seorang akuntan publik tidak semata–mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga bekerja untuk pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan audit dan akuntan publik pun juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai (Herawaty dan Susanto, 2009)

Seorang akuntan profesional harus mentaati peraturan kode etik dalam setiap perilakunya, karena hal tersebut berpengaruh pada kualitas jasa yang mereka berikan. Kode etik merupakan pedoman bagi para akuntan dalam melaksanakan tugasnya, maka dituntut adanya pemahaman yang baik menenai kode etik dalam memberikan jasa tersebut (Irriyadi dan Vannywati, 2011).

(15)

Bab I. Pendahuluan | 4

Universitas Kristen Maranatha mengatur tingkah laku para anggotanya. Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Hal ini seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan baik akuntan independen, akuntan intern perusahaan maupun akuntan pemerintah (Simbolon, 2014).

Menurut Binekeas (2014) yang dikutip dari Arens et al. (2008: 73) mengemukakan bahwa keputusan pelaporan audit dipengaruhi oleh materialitas yang merupakan suatu pertimbangan terhadap laporan keuangan. Arens et al. (2008:73) menambahkan konsep pengaruhnya materialitas terhadap jenis opini pada laporan audit bersifat langsung dan dalam penerapannya mempertimbangkan materialitas dalam situasi tertentu merupakan pertimbangan yang sulit serta tidak ada pedoman yang sederhana dan jelas yang dapat memungkinkan auditor dapat memutuskan apakah suatu hal dianggap tidak material, material, atau sangat material.

(16)

Bab I. Pendahuluan | 5

Universitas Kristen Maranatha Materialitas pada tingkat laporan keuangan adalah besarnya keseluruhan salah saji minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting sehingga membuat laporan keuangan menjadi tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam konteks ini, salah saji bisa diakibatkan oleh penerapan akuntansi secara keliru, tidak sesuai dengan fakta atau karena hilangnya informasi penting (Haryono, 2001 dalam Martiyani, 2010:20). Sebagai contoh, jika auditor berkeyakinan bahwa salah saji secara keseluruhan yang berjumlah kurang lebih Rp 100.000.000 akan memberikan pengaruh material terhadap pos pendapatan, namun baru akan mempengaruhi neraca secara material apabila mencapai angka Rp 200.000.000 adalah tidak memadai baginya untuk merancang prosedur audit yang diharapkan dapat mendeteksi salah saji yang berjumlah Rp 200.000.000 (Hastuti dkk. dalam Kusuma, 2012).

(17)

Bab I. Pendahuluan | 6

Universitas Kristen Maranatha mengalami gagal kliring yang mengakibatkannya tidak bisa membayar dana permintaan nasabah dan akhirnya Century mengajukan fasilitas pendanaan darurat Tiga tahun kemudian, Robert Tantular selaku komisaris utama akhirnya ditahan pihak kepolisian karena diduga telah mempengaruhi kebijakan direksi yang mengakibatkan Bank Century gagal kliring. Akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun meminta agar dilakukan audit terhadap Century di tahun 2009. Seiring berjalannya waktu, Direktur Utama Bank Century akhirnya divonis tiga tahun penjara karena terbukti menggelapkan dana nasabah (Kartika, 2014).

Penelitian ini merupakan hasil replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Andriadi (2010) yang berjudul “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan profesionalisme auditor dan etika profesi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian pada Andriadi (2010) adalah kantor akuntan publik (KAP) yang ada di Jakarta sedangkan objek penelitian pada penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Bandung.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan

(18)

Bab I. Pendahuluan | 7

Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka masalah yang dapat di identifikasi :

1. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas ?

2. Apakah terdapat pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas ?

3. Apakah terdapat pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas

2. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

3. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.4. Kegunaan Penelitian

(19)

Bab I. Pendahuluan | 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Penulis

Sebagai sarana mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pengaruh etika, skeptisme professional auditor bagi ketepatan pemberian opini audit di Kantor Akuntan Publik.

2. Bagi Auditor

Sebagai masukan bagi para auditor di Kantor Akuntan Publik dalam hal penetapan etika dan skeptisme profesional auditor yang dapat berdampak terhadap ketepatan pemberian opini audit yang dihasilkan.

3. Bagi Pihak Lain

(20)

Bab V. Kesimpulan dan Saran | 90

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Berdasarkan hasil Uji-t ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,058 lebih besar daripada taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa profesionalisme auditor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Tjandrawinata (2013). Hal ini disebakan karena auditor biasanya menggunakan judgement (penilaian), ini terjadi jika ditemukan permasalahan tentang tingkat materialitas maka akan dibuat kebijakan untuk menyamakan persepsi untuk menentukan pertimbangan tingkat materialitas dalam laporan keuangan.

(21)

Bab V. Kesimpulan dan Saran | 91

Universitas Kristen Maranatha tingkat materialitas. Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tjandrawinata (2013) dan Desiana (2012). Perbedaan ini disebabkan karena bervariasinya pengetahuan yang dimiliki auditor karena bervariasinya latar belakang pendidikannya dan dimana pengembangan etika lebih difokuskan kepada moral reasoning dalam profesi akuntan.

3. Profesionalisme auditor dan etika profesi secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Berdasarkan hasil Uji-F ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.000 lebih kecil daripada taraf signifikansi 0,05. Besarnya pengaruh secara simultan sebesar 34,50% terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Sedangkan 65,50% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh penulis. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriadi (2010) dan Kusuma (2012).

5.2. Saran

(22)

Bab V. Kesimpulan dan Saran | 92

Universitas Kristen Maranatha Etika Profesi yang sudah ditetapkan oleh organisasi profesi, sehingga tidak bertindak menurut keinginan pribadi.

2. Bagi peneliti yang lain yang tertarik untuk meneliti topik ini dapat tetap menggunakan variabel profesionalisme auditor, etika profesi, dan dapat melakukan penelitian pengembangan dengan mengganti variabel independen lainnya seperti pengalaman dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan. Selain itu bagi peneiti selanjutnya untuk variabel materialitas dapat menggunakan indikator yang berbeda dari penelitian ini.

(23)

Daftar Pustaka | 93

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Andriadi, Anggi. 2010. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi. Syarief Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control Systems.

Jakarta: Salemba Empat.

Arrens, Alvin A., Randal J. Elder., dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance pendekatan Terintegrasi (adaptasi Indonesia). Jakarta : Erlangga. Arrens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasley., dan Amir Abadi Jusuf. 2012.

Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.

Arifuddin dan Sri Anik. 2002. Analisis pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Terhadap Hubungan Antara etika Kerja Islam dengan Sikap Perubahan Organisasi. Simposium nasional Akuntansi V, September 2002.

Binekeas, Bian. 2014. Pengaruh Profesi Auditor terhadap pertimbanganTingkat materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung.

Boyton, W. C., Raymond N. Jhonson., dan Walter G. Kell. 2002. Modern Auditing. Edisi 7, Jilid 1. Terjemahan oleh Paul A, Rajoe, dkk. Jakarta: Erlangga. Desiana. 2012. Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, Dan

Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Oleh Auditor Pada Kap Di Surabaya. Berkala Ilmiah Akuntansi. Vol. 1, No. 1.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Halim, Abdul. 2008. Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hall, Richard. 1968. Profesionalism and Bureaucratization American Sosiological Review, 33: 92-104. New Jersey.

(24)

Daftar Pustaka | 94

Universitas Kristen Maranatha Hastuti, T.D., S.L. Indriarto dan C. Susilawati. 2003. Hubungan antara

Profesionalisme dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober, hlm.1206–1220.

Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. 2009. Pengaruh Profesionalisme Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan, II (1) Mei, 13-20.

Hidayat, Mochamad Taufik. 2011. Pengaruh Faktor-faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Auditor. Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Iriyadi dan Vannywati. 2011. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Ilmiah Ranggagading.Volume 11. Hal 75-81.

Jogianto. H.M. 2012. Metodelogi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kartika, Sekar Niken. 2014. Analisis Pengalaman Pra Komite Audit terhadap Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Kurniawanda. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. E-Jurnal BINAR AKUNTANSI. 1. Volume 2.

Kurt, Pany. 2001. Principles of Auditing and Other Assurance Services. Singapore: Mc Graw – Hill Book Co.

Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji. 2012. Pengaruh proofesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Konranth, Larry F. 2002. Auditing: a Risk Analysis Approach. University of Toledo. South Western.

(25)

Daftar Pustaka | 95

Universitas Kristen Maranatha Martiyani. 2010. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit terhadap

Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur.

Maryani, T., dan Ludigdo. 2000. Survey Atas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis akuntan. Jurnal Team. Vol II, Maret: 49-62.

Mulyadi, Kanaka Puradireja. 2002. Auditing. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Murtanto dan Marini. 2003. Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta

Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan, Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober, hlm.790– 805.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rachmawati, Rini. 2014. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Rohmah, Ema Hanisah. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Keuangan. Fakultas Ekonomi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Santoso. 2000. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sari, Dina Fahma. 2011. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Auditor di KAP Wilayah Malang). Sasongko, Nanang. 1999. Perkembangan IAI Pada Masa Reformasi. Jawa Barat: IAI. Simbolon, Hana Aprianty. 2014. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika

Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung.

Sinaga, Marfin. 2012. Analisis Pengaruh Profesionalisme terhadap Tingkat Materialitas dalam Proses pengauditan Laporan Keuangan. Diponegoro Journal Of Accounting. 1 (2), 1-10.

Sudarwan, Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

(26)

Daftar Pustaka | 96

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sunarto. 2003. Auditing Panduan. Penerbit Pena Persada. Yogyakarta.

Suraida. 2005. Uji Model Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Resiko Audit Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal Akuntansi. Th IX/02/Mei. Tjandrawinata, Cindy Laurent. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap

Pemahaman Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya. Vol.2 No. 1.

Ujiyanto, Arief dan Pramuka B. Agus. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X Makassar.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Wahyudi dan Aida. 2006, Profesionalisme Akuntan dan Proses Pendidikan Akuntansi di Indonesia. Pustaka LP3ES Jakarta.

Yendrawati, Reni. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan-perusahaan Go Public di BE. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, Nomor 1, Januari 2008.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The data used are secondary data, such as archives (company annual reports and government policies) that contain information about the social and environmental.

Spearman dan Uji Multiple regression Linear , membuktikan bahwa ada hu- bungan antara lama terpajan di dalam kabin lokomotif kereta api per hari dengan timbulnya

Memiliki keterampilan hidup dalam aspek vocational skill dalam bidang produksi bahan bangunan berbahan pasir dengan baik. Memperoleh bekal keterampilan pengelolaan

Berdasarkan permasalahan pengajuan penerima beasiswa kepada mahasiswa maka peneliti mengajukan sebuah metode klasifikasi menggunakan algoritma C45 sebagai

Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dal am Penetapan i ni di l akukan setel ah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduga statistik area kecil untuk data cacahan yakni penduga resiko relatif Bayes empirik dari model Poisson-Gamma dengan peubah

7 yang menjadi akhir dari Otorita Batam sebagai salah satu pelaksana pembangunan Kota Batam berdasarkan pasal 3 PP No 46 Tahun 2007 yang berbunyi : Pasal 3 ayat (1) :