Universitas Kristen Maranatha vii
ABSTRAK
PERANCANGAN KAMPANYE PEDULI PENDIDIKAN ANAK JALANAN MELALUI SEBUAH EVENT DENGAN WADAH PONDOK BELAJAR
FRESH KIDS CARE BAGI MAHASISWA DI KOTA BANDUNG
Oleh Eounike Natalia
NRP 1164007
Indonesia merupakan Negara urutan keempat dengan populasi terbanyak di dunia dan memiliki kondisi perekonomian yang tidak merata. Hal ini menyebabkan banyak anak yang turun mencari nafkah sebagai anak jalanan. Mereka tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan, padahal pendidikan merupakan hak mereka sebagai anak. Maka dari itu sebagai warga Negara Indonesia, pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama dalam menangani masalah ini.
Mahasiswa dan pekerja merupakan target yang sesuai untuk kampanye peduli pendidikan anak jalanan ini, karena menurut John W.Santrock dalam psikologi perkembangan, masa dewasa awal merupakan puncak perkembangan sosial masa dewasa. Beralihnya pandangan egosentris menjadi sikap empati.
Kampanye dilakukan melalui sebuah event melalui tahap informing dan persuasi dengan menggunakan gaya ilustrasi vektor. Media yang digunakan adalah media cetak, media sosial, media outdoor, website dan gimmick. Melalui event ini, target dapat berinteraksi langsung dengan anak jalanan, merasakan suasananya dan mendapatkan pengalaman nyata. Sehingga diharapkan target lebih peduli dan memiliki sikap empati untuk mengajar dan menjadi donatur bagi anak jalanan.
Universitas Kristen Maranatha viii
ABSTRACT
THE DESIGN OF CARE FOR THE STREET CHILDREN CAMPAIGN THROUGH AN EVENT IN “FRESH KIDS CARE” LEARNING HOUSE
TO UNIVERSITY STUDENTS IN BANDUNG
Submitted by Eounike Natalia
NRP 1164007
Indonesia is the fourth country with the biggest population in the world and has an uneven economic condition. This condition makes many children have to earn a living as street children. They do not get the education they should do although it is their right as children. Therefore Indonesian citizens, government, and people are responsible to solve this problem.
University students and workers are the suitable target for this campaign to care for the
street children’s education because according to John W. Santrock, in the development
psychology, the early stage of maturity is the peak of social development of adults. The switch from ego-centric point of view becomes empathetic.
Campaign is conducted in an event through the stages of informing and persuasion by using vector illustration. Media used are printing media, social media, outdoor media, websites and gimmick. Through this event, the target can interact directly with street children, feel the atmosphere and get a real experience. So it is expected that they will have more empathy for teaching and become donors for street children.
Universitas Kristen Maranatha ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………... i
LEMBAR PENGESAHAN ………. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ………. iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ……… iv
KATA PENGANTAR ………..……... v
ABSTRAK ………..………. vii
DAFTAR ISI ………..………... ix
DAFTAR GAMBAR ...………..………... xiii
DAFTAR TABEL ...………..……….………... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...………..……….……... xvi
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ………. 2
1.3 Tujuan Perancangan ………. 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………... 3
1.5 Skema Perancangan ……….. 4
BAB II LANDASAN TEORI ……….. 5
2.1 Anak Jalanan ……… 5
2.1.1 Pengertian Anak Jalanan ……….. 5
2.1.2 Karakteristik Anak Jalanan ……….. 5
2.1.3 Pengelompokan Anak Jalanan ………. 6
2.1.4 Perkembangan Anak Jalanan di Indonesia ……….. 6
2.1.5 Penyebab Anak Jalanan ………... 7
2.2 Pendidikan ……….……….. 7
2.2.1 Pengertian Pendidikan ………. 7
Universitas Kristen Maranatha x
2.3 Komunikasi ……….………. 9
2.3.1 Media Komunikasi ………..…. 9
2.4 Komunikasi Massa ………..…..…………... 9
2.4.1 Pengertian Komunikasi Massa ………. 9
2.4.2 Karakteristik Komunikasi Massa ………. 10
2.4.3 Fungsi Komunikasi Massa ………...… 10
2.7 Psikologi Perkembangan Masa Dewasa Awal ……… 15
2.7.1 Masa Dewasa Awal ………. 15
2.7.2 Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Sosial Pada Masa Dewasa Awal ……… 16
2.7.3 Hiburan Populer Di Kalangan Dewasa Awal ………. 17
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ……….. 18
3. 1 Data dan Fakta ………...…….. 18
3.1.1 Lembaga Terkait ………....…….. 18
3.1.1.1 Dinas Sosial Kota Bandung ………...………….. 18
A) Visi Dinas Sosial Kota Bandung ……...…………... 19
B) Misi Dinas Sosial Kota Bandung ………...….... 19
C) Informasi Dinas Sosial Kota Bandung ………...…… 19
3.1.1.2 Pondok Belajar Fresh Kids Care (FKC) ………... 19
A) Visi Pondok Belajar FKC ……….…………... 20
B) Misi Pondok Belajar FKC ………...……... 20
Universitas Kristen Maranatha xi
D) Sistem Pengajaran Pondok Belajar FKC ……..……... 20
E) Informasi Pondok Belajar FKC ………...…….... 20
3.1.2 Data Gejala yang Terjadi ………...…….... 20
3.1.2.1 Hasil Wawancara Anak Jalanan ………...……….... 21
3.1.2.2 Hasil Wawancara Pondok Belajar Fresh Kids Care (FKC) 25 3.1.2.3 Hasil Wawancara Dinas Sosial ………... 30
3.1.2.4 Hasil Wawancara Dosen Psikologi ………... 33
3.1.2.5 Hasil Kuesioner Pada Target ………..…. 36
3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis ………... 45
3.1.3.1 Kampanye Karya Anak Indonesia (KADO) 2014 …..…. 45
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ….…..… 47
3.2.1 Analisis SWOT ….………..… 48
3.2.1.1 Analisis SWOT Anak Jalanan ………. 48
A) Strength ….………...…..… 48
B) Weakness ….………...… 48
C) Opportunities ….……….………...… 48
D) Threat ….………....… 49
3.2.1.2 Analisis SWOT Pondok Belajar FKC ………...… 49
Universitas Kristen Maranatha xii
4.3.2 Biaya Perancangan …….………....…….. 55
4. 4 Hasil Karya ….………...…….. 56
4.4.1 Logo Pondok Belajar Fresh Kids Care ………...…….. 56
4.4.2 Logo Kamanye Peduli Anak Jalanan ………...….. 58
4.4.3 Poster ….………...… 59
4.4.3.1 Poster Awareness ....………. 59
4.4.3.2 Poster Informing ….……….…. 63
4.4.4 Post Media Sosial Instagram ……...………...….. 64
4.4.4.1 Post Instagram Awareness ……….……….………. 62
4.4.4.2 Post Instagram Informing ....…….………..……. 66
4.4.4.3 Post Instagram Reminding ....…….……….………. 69
Universitas Kristen Maranatha xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Pemerintah Kota Bandung ………...……. 18
Gambar 3.2 Grafik Jumlah Anak Jalanan di Kota Bandung ………. 31
Gambar 3.3 Grafik Usia Responden ……….…………. 36
Gambar 3.4 Grafik Jenis Kelamin Responden ………...…………...…. 37
Gambar 3.5 Grafik Uang Saku/Pendapatan Responden Per Bulan ……...…. 37
Gambar 3.6 Grafik Pekerjaan Responden ………...…………...…. 38
Gambar 3.7 Grafik Intensitas Responden Melihat Anak Jalanan …………... 38
Gambar 3.8 Grafik Pendapat Responden Mengenai Anak Jalanan ………… 39
Gambar 3.9 Grafik Empati Responden Terhadap Anak Jalanan ………..….. 39
Gambar 3.10 Grafik Potensi Anak Jalanan Melakukan Tindak Kriminalitas .. 40
Gambar 3.11 Grafik Apakah Pendidikan Mengubah Kehidupan Anak Jalanan Lebih Baik? ……….……… 41
Gambar 3.12 Grafik Respon Responden Mengenai Organisasi/Perkumpulan Peduli Pendidikan Anak Jalanan ……….… 42
Gambar 3.13 Grafik Bentuk Dukungan Responden Untuk Anak Jalanan …… 43
Gambar 3.14 Grafik Media yang Digunakan/Ditemui Responden …………... 43
Gambar 3.15 Logo Karya Anak Indonesia (KADO) ………... 45
Gambar 3.16 Karya Anak Indonesia (KADO) Aku Berharga, Aku Berkarya 2014 ...……….……….... 46
Gambar 3.17 Undangan Acara Stand KADO di Media Sosial ...…………... 46
Gambar 4.1 Timeline Media ...………..………..……... 55
Gambar 4.2 Logo Pondok Belajar Fresh Kids Care ...……….... 56
Gambar 4.3 Warna Logo Pondok Belajar Fresh Kids Care ...……… 57
Gambar 4.4 Logo Kampanye Peduli Anak Jalanan ………..……. 58
Gambar 4.5 Warna Logo Kampanye Peduli Anak Jalanan ...…………..…... 58
Gambar 4.6 Poster Kampanye Peduli Anak Jalanan 1 ...………..…...... 60
Gambar 4.7 Poster Kampanye Peduli Anak Jalanan 2 ...…………...….….... 61
Universitas Kristen Maranatha xiv
Gambar 4.9 Poster Event Kita! Bisa Mengajar ...………....... 63
Gambar 4.10 Post Media Sosial Instagram 1 ...……… 64
Gambar 4.11 Post Media Sosial Instagram 2 …...……… 65
Gambar 4.12 Post Media Sosial Instagram 3 ...……… 65
Gambar 4.13 Post Media Sosial Instagram 4 ...……… 66
Gambar 4.14 Post Media Sosial Instagram 5 ...……… 67
Gambar 4.15 Post Media Sosial Instagram 6 ...……… 67
Gambar 4.16 Post Media Sosial Instagram 7 ...……… 68
Gambar 4.17 Post Media Sosial Instagram 8 ...……… 68
Gambar 4.18 Post Media Sosial Instagram 9 ...……… 69
Gambar 4.19 Post Media Sosial Instagram 10 ...………..… 69
Gambar 4.20 Contoh Post Media Sosial Instagram ……….… 70
Gambar 4.21 Contoh Instagram FKC ………...… 70
Gambar 4.22 Website Home ...………..………...…… 71
Gambar 4.23 Website Tentang Kami ...……… 71
Gambar 4.24 Website Dukungan Anda ...……….……… 72
Universitas Kristen Maranatha xv
DAFTAR TABEL
Universitas Kristen Maranatha xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Sketsa Logo Kampanye ….………...……. 87
Lampiran B Sketsa Logo Pondok Belajar Fresh Kids Care ………...……. 89
Lampiran C Sketsa Poster ………….….………...……. 91
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki populasi atau jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Terhitung 251,160,124 jiwa, sekitar 4% dari keseluruhan jumlah
penduduk di dunia (Central Intelligence Agency World Factbook 2013). Kepadatan
penduduk dan status Negara Indonesia sebagai negara berkembang menimbulkan
berbagai masalah, salah satunya adalah tidak meratanya perekonomian di Indonesia.
Kondisi perekonomian dewasa ini, membuat anak-anak harus terjun ke jalanan untuk
mencari uang, baik untuk membantu atau dipaksa orangtua, menambah biaya sekolah
dan sebagainya. Hal ini yang membuat jumlah anak jalanan setiap tahunnya
meningkat di kota-kota besar di Indonesia, termasuk diantaranya adalah Kota
Bandung (Pradipta 2012). Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka melakukan
berbagai kegiatan seperti menjadi pengamen, pengemis, pekerja asongan dan
lainnya. Lingkungan dan pergaulan anak jalanan sarat dengan adanya kekerasan dan
tidak adanya kasih sayang. Sehingga hal itu akan mempengaruhi anak jalanan untuk
berperilaku negatif, menjadi pelaku kekerasan dan tidak bermasa depan. (Rampard
2013)
Anak jalanan memiliki potensi dan bakat di dalam dirinya untuk dikembangkan,
mereka harus dilindungi, diberikan perhatian dan dijamin hak-haknya sehingga dapat
menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah. Maka
dari itu anak jalanan berhak untuk memperoleh pendidikan, sesuai dengan pasal 31
ayat 1 UUD 1945. Namun, belum semua anak jalanan mendapat pendidikan,
sebagian dari mereka ada yang putus sekolah bahkan sama sekali tidak bersekolah.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 34, anak terlantar termasuk anak jalanan, dipelihara
oleh negara. Hal ini diartikan bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung
Universitas Kristen Maranatha 2 mencoba memberikan pendidikan formal, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) secara gratis namun tidak berjalan dengan baik,
dikarenakan di sekolah lebih banyak aktivitas kognitif sedangkan anak jalanan lebih
terbiasa dengan aktivitas motorik. (Suhaepi). Kemudian Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), rumah belajar, organisasi peduli anak jalanan dan lainnya
berusaha membantu masalah pendidikan anak jalanan dengan cara melatih
keterampilan, aktivitas dan berbagai program. (Agus Riyanto).
Dalam rumah belajar, organisasi dan lainnya terdapat mahasiswa dari berbagai
universitas yang peduli dan turut berkontribusi membantu masalah pendidikan anak
jalanan dengan menjadi sukarelawan pengajar. Mahasiswa ini termasuk ke dalam
masa dewasa awal, sehingga mereka memiliki sikap empati yang lebih besar dan
memiliki keinginan untuk menolong.
Berdasarkan uraian tersebut, akan dilakukan sebuah kampanye melalui event yang
akan mengangkat Pondok Belajar Fresh Kids Care sebagai wadah untuk mahasiswa
Kota Bandung dapat menyalurkan kepeduliannya terhadap masalah pendidikan anak
jalanan, dengan menggunakan media komunikasi dan media visual secara tepat dan
efektif.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka susunan rumusan
permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengkomunikasikan kampanye peduli pendidikan anak jalanan
melalui event secara tepat dan efektif kepada mahasiswa agar peduli dan mau
menjadi sukarelawan pengajar?
2. Bagaimanakah perancangan media visual yang tepat untuk mendukung
kampanye ini?
Ruang lingkup perancangan meliputi orang dewasa awal baik pria maupun wanita
dengan status sebagai mahasiswa dan pekerja yang berumur 19-32 tahun di kota
Universitas Kristen Maranatha 3 1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan dan ruang lingkup di atas, maka tujuan perancangan
adalah sebagai berikut:
1. Mengkomunikasikan kampanye peduli pendidikan anak jalanan melalui event
secara tepat dan efektif kepada mahasiswa agar peduli dan mau menjadi
sukarelawan pengajar.
2. Membuat perancangan media visual yang tepat untuk mendukung kampanye ini.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber yang akan diwawancarai adalah Dinas Sosial Kota Bandung, dosen
Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Pondok Belajar Fresh Kids Care Bandung
dan anak jalanan.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi partisipasi
Pengamatan dilakukan langsung ke berbagai tempat dimana anak jalanan berada,
baik di jalan (Terminal Leuwi Panjang, bawah Jembatan Pasupati dekat Taman
Pasupati, daerah Pasar Ciroyom) maupun di Pondok Belajar Fresh Kids Care.
2. Wawancara
Mengumpulkan informasi dengan menanyakan secara langsung kepada pihak
terkait yaitu kepada anak jalanan di daerah Terminal Leuwi Panjang, bawah
Jembatan Pasupati (dekat Taman Pasupati) dan daerah Pasar Ciroyom.
3. Kuesioner
Mengumpulkan data dengan menyebarkan pertanyaan tertulis kepada masyarakat
yaitu mahasiswa dan pekerja mengenai anak jalanan dan kepeduliannya.
4. Studi Pustaka
Bahan penulisan terkait yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk
memperoleh teori-teori dan hal lain yang mendukung dari buku, jurnal dan
internet mengenai pendidikan, komunikasi, kampanye, psikologi perkembangan,
Universitas Kristen Maranatha 83 BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Anak jalanan turun ke jalanan bukan karena kemauan mereka, namun kondisi yang
mengharuskan mereka memilih pilihan itu. Banyak faktor yang membuat anak
jalanan turun ke jalan, salah satunya adalah faktor perekonomian yang tidak merata.
Sehingga orangtua anak jalanan menyuruh anaknya untuk bekerja, padahal anak
jalanan merupakan generasi penerus bangsa. Anak jalanan tidak mendapatkan
haknya sebagai anak, khususnya dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan hasil survey yang didapat, pendidikan non formal merupakan
pendidikan yang efektif untuk anak jalanan. Contohnya seperti Lembaga Swadaya
Masyarakat, pondok belajar, organisasi peduli anak jalanan yang turut mendidik anak
jalanan, dan sebagainya. Dibuktikan dengan adanya penurunan jumlah anak jalanan
dan prestasi anak jalanan yang diraih. Maka dari itu dibutuhkan banyak sukarelawan
untuk turut membantu mengangkat tingkat pendidikan anak jalanan ini, karena fakta
di lapangan menunjukkan kurangnya jumlah sukarelawan pengajar anak jalanan.
Sukarelawan yang dituju adalah yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pekerja
pada masa dewasa awal, karena pada masa ini mereka memiliki sikap empati yang
besar dan memiliki keinginan untuk menolong. Selain itu hasil survey menunjukkan
bahwa sukarelawan-sukarelawan pengajar berdatangan dari mahasiswa di berbagai
universitas. Melihat dari target audience yang dituju, maka dibuatlah sebuah
kampanye peduli pendidikan anak jalanan melalui event. Dengan adanya event, maka
target audience dapat merasakan langsung suasana dan berinteraksi dengan anak
jalanan. Sehingga diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata dan memupuk
kepedulian serta sikap empati target audience terhadap anak jalanan. Yang mana
kepedulian ini dapat disalurkan menjadi sukarelawan pengajar maupun donatur di
Universitas Kristen Maranatha 84 5.2 Saran
Membahas persoalan anak jalanan tidaklah mudah, apalagi untuk mengajak target
audience melakukan suatu hal bagi anak jalanan. Hal itu dikarenakan pola pikir
target audience yang telah terbentuk dan seringkali pola pikir negatif yang muncul
mengenai anak jalanan. Maka dari itu, tahap pertama haruslah mengubah pola pikir
target audience agar sejalan dengan apa yang diharapkan. Setelah itu yakinkan dan
ajaklah secara persuasif target audience untuk melakukan apa yang dituju. Selain
cara pengkomunikasian yang penting, gaya visual yang dipakai juga mempengaruhi.
Visual yang ditampilkan harus sesuai dengan target audience, dapat menarik minat,
dan dapat dimengerti oleh target audience. Media penyebarannya pun harus efektif,
disesuaikan lagi dengan apa yang target audience sering temui.
Ada beberapa saran mengenai visual yang dosen penguji berikan untuk penulis.
Ilustrasi yang dibuat harus lebih dewasa lagi, realistik dan menunjukkan muka anak
jalanan yang menderita. Selain itu ilustrasi yang dibuat harus bisa lebih
menggambarkan atau mempresentasikan info-info yang diberikan. Baiknya ada
penggabungan foto agar lebih efektif dan meyakinkan. Ekspresi wajah dan gaya dari
anak jalanan serta orang dewasanya pun dibuat lebih natural dan dinamis lagi, agar
terkesan tidak kaku. Pemilihan tipografi disesuaikan lagi dengan target audience dan
Universitas Kristen Maranatha 85
DAFTAR PUSTAKA
B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Terjemahan oleh Dra. Istiwidayanti dan Drs. Soedjarwo, M.Sc. Indonesia: Penerbit Erlangga.
D. Widiastono, Tonny. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Departemen Sosial. 2001. Intervensi Psikososial. Jakarta: Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia.
Dickson. 2013. 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Dunia,
http://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-dengan-jumlah-penduduk-populasi-terbanyak-di-dunia/ (Diakses tanggal 16 Febuari 2015)
Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.
Rizky Putra, Andri. 2014. Orang Jujur Tidak Sekolah. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Uchjana Effendy, Onong. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Uchjana Effendy, Onong. 2005. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
W. Santrock, John. 2003. Adolenscene Perkembangan Remaja. Edisi keenam. Terjemahan oleh Dra. Shinto B. Adelar, M.Sc. dan Sherly Saragih, S.Psi. Indonesia: Penerbit Erlangga.
Universitas Kristen Maranatha 86 ____. 2010. Kelompok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS,
http://psmktsukabumi.blogspot.com/2010/02/kelompok-penyandang-masalah.html (Diakses tanggal 23 Febuari 2015)
Agus Riyanto, Catur. 2013. Peran Pemerintah yang Belum Efektif, http://caturagusriyanto.blogspot.com/2013/06/peran-pemerintah-yang-belum-efektif.html (Diakses tanggal 16 Febuari 2015).
Anis, Riyana. 2010. Anak Jalanan, http://karya-riyana.blogspot.com/ (Diakses tanggal 10 Februari 2015)
Arief, Armai. 2014. Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan,
https://www.facebook.com/diplomaipbmengajar/posts/489468234492565 (Diakses tanggal 23 Febuari 2015)
Lembaran Negara Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ,
http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf (Diakses tanggal 23 Februari 2015)
Mentri Sosial Republik Indonesia . 2010. Keputusan Mentri Sosial Republik Indonesia Tentang Panduan Umum Program Kesejahteraan Sosial Anak, http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/Sosial/Kepmensos_NO.15.pdf
(Diakses tanggal 2 Maret 2015).
Mutiara, Lesa. 2011. Media Komunikasi, http://hiburan.kompasiana.com/televisi/ 2011/01/15/media-komunikasi-333180.html (Diakses tanggal 22 Febuari 2015)
Pradipta, Alan. 2012. Fakta Anak Jalanan, http://alanpradipta.blogspot.com/2012/11/ fakta-anak-jalanan.html (Diakses tanggal 23 Febuari 2015).
Rampard. 2013. Pendidikan dan Anak Jalanan, http://www.slideshare.net/rampard 08/pendidikan-dan-anak-jalanan (Diakses tanggal 23 Febuari 2015).
Sitanggang, Oswald. 2014. Anak Jalanan, http://www.scribd.com/doc/197738633 /Anak-Jalanan#scribd (Diakses tanggal 23 Febuari 2015)
Suhaepi, Epi. 2011. Upaya Penanganan Anak Jalanan,