• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Pembelian Ulang Konsumen Bandung Coffee House.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Pembelian Ulang Konsumen Bandung Coffee House."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Bandung coffee house is one of the coffee shop located in the city of Bandung. Bandung Coffee House serves the variants of the local coffee (toraja, Aceh, Gayo land, Kintamani, Lintong, roared, Ciwidey). Bandung Coffee House as well as a toaster and coffee bean retailer. And Bandung Coffee House as well as sales of coffee processing machines

The purpose of this study was to determine the influence of experiential marketing for re-purchase in Bandung Coffee House. There are 130 respondents who contributed to this study. Analysis tool used is descriptive analysis and multiple linear analysis.

The results indicate that the experiential marketing significantly influence consumer re-purchase Bandung Coffee House. Components of sense experience and think experience significantly influence in re-purchase, but to experience the feel and act components experience no effect on re-purchase.

(2)

ABSTRAK

Bandung coffee house adalah salah satu kedai kopi yang terdapat di kota bandung. Bandung Coffee House menyajikan beberapa varian dari kopi lokal (toraja, aceh, tanah gayo, kintamani, lintong, raung, ciwidey). Bandung Coffee House juga sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi. Dan Bandung Coffee House juga sebagai penjualan mesin pengolahan kopi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh experiential marketing terhadap pembelian ulang di Bandung Coffee House. Ada 130 responden yang berkontribusi dalam penelitian ini. Alat analisa yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experiential marketing berpengaruh signifikan terhadap pembelian ulang konsumen Bandung Coffee House. Dalam komponen sense experience dan think experience, berpengaruh signifikan terhadap pembelian ulang namun untuk komponen feel experience dan act experience tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian ulang.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

(4)

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Pemasaran ... 6

2.1.1 Experiential Marketing ... 7

2.1.1.1 Karakterisitk Experiential Marketing ... 8

2.1.1.2 Manfaat Experiential Marketing ... 9

2.1.1.3 Alat Ukur dari Experiential Marketing ... 9

2.1.2 Pengertian Pembelian Ulang ... 11

2.1.2.1 Faktor Pendukung Pembelian Ulang ... 12

2.1.3 Penelitian Terdahulu ... 15

2.1.4 Kerangka teoritis ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 19

2.3 Model Penelitian ... 20

2.3.1 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.1.1 Populasi dan Sampel ... 23

3.1.1.1 Populasi ... 23

3.1.1.2 Sampel ... 24

3.1.1.2.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 24

3.1.1.2.2 Besar Sampel ... 24

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.3.1 Data Primer ... 28

3.4 Teknik Analisis Data ... 28

(5)

3.4.2 Analisa Koefisien Determinasi R2 ... 30

3.4.3 Pengujian Hipotesis ... 30

3.4.4 Uji Instrumen Penelitian ... 32

3.4.4.1 Uji Validitas ... 32

3.4.4.2 Uji Reliabilitas... 32

3.4.5 Uji Asumsi Klasik ... 33

3.4.5.1 Uji Normalitas ... 33

3.4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 34

3..4.5.3 Uji Heteroskedasitas ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Karakteristik Responden ... 35

4.2 Tanggapan Responden ... 36

4.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Experiential Marketing ... 37

4.3 Hasil Penelitian ... 50

4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 50

4.3.2 Hasil UJi Reliabilitas ... 52

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.3.3.1 Uji Normalitas ... 53

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas ... 54

4.3.3.3 Uji Heteroskedasitas ... 55

4.3.4 Uji Hipotesis Data ... 56

(6)

4.3.4.2 Uji F ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 64

DARTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teoritis ... 18

Gambar 2 Kerangka Pemikiran ... 19

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Penelitian Terdahulu ... 15

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 26

Tabel III Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 35

Tabel IV Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel V Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 36

Tabel VI Tanggapan Responden Terhadap Sense 1 ... 37

Tabel VII Tanggapan Responden Terhadap Sense 2 ... 37

Tabel VIIITanggapan Responden Mengenai Sense 3 ... 38

Tabel IX Tanggapan Responden Mengenai Sense 4 ... 38

Tabel X Tanggapan Responden Mengenai Sense 5 ... 39

Tabel XI Tanggapan Responden Mengenai Sense 6 ... 39

Tabel XII Tanggapan Responden Mengenai Sense 7 ... 40

Tabel XIII Tanggapan Responden Mengenai Sense 8 ... 40

Tabel XIV Tanggapan Responden Mengenai Sense 9 ... 41

Tabel XV Tanggapan Responden Mengenai Feel 1 ... 41

Tabel XVI Tanggapan Responden Mengenai Feel 2 ... 42

Tabel XVII Tanggapan Responden Mengenai Feel 3 ... 42

Tabel XVIII Tanggapan Responden Mengenai Feel 4 ... 43

Tabel XIX Tanggapan Responden Mengenai Feel 5 ... 44

Tabel XX Tanggapan Responden Mengenai Think 1... 44

Tabel XXI Tanggapan Responden Mengenai Think 2 ... 45

Tabel XXII Tanggapan Responden Mengenai Think 3 ... 45

Tabel XXIII Tanggapan Responden Mengenai Think 4 ... 46

Tabel XXIV Tanggapan Responden Mengenai Act 1 ... 47

(8)

Tabel XXVI Tanggapan Responden Mengenai Act 3 ... 48

Tabel XXVII Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Ulang 1 ... 48

Tabel XXVIII Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Ulang 2 ... 49

Tabel XXIX Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Ulang 3 ... 50

Tabel XXX Uji Validitas Untuk Variabel X (Experiential Marketing) ... 51

Tabel XXXI Uji Validitas Untuk Variabel Y (Pembelian Ulang) ... 51

Tabel XXXII Uji Reliabilitas Untuk Variabel X ... 52

Tabel XXXIII Uji Reliabilitas Untuk Variabel Y ... 52

Tabel XXXIV Uji Normalitas ... 53

Tabel XXXV Uji Multikolinearitas ... 54

Tabel XXXVI Uji Heteroskedasitas ... 55

Tabel XXXVII Hasil Uji T ... 56

Tabel XXXVIII Hasil Uji F ... 57

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan persaingan, setiap bisnis dituntut harus selalu peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu menciptakan ide-ide yang kreatif agar produk yang ditawarkan dapat dipenuhi dengan baik dan perusahaan dapat bertahan dalam memenangkan persaingan.

Perkembangan sektor usaha industri makanan dan minuman di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Dalam 3 tahun terakhir industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi tertinggi yang dilihat menurut jenis lapangan usaha terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 9.98 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 8,11 persen dan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertambangan dan pengalihan yang hanya sebesar 1,49 persen. (Badan Pusat Statistik dalam Thejasukmana dan Sugiharto, 2014).

(10)

2012. Dari jumlah tersebut, produksi robusta mencapai lebih dari 601 ton (80,4%) dan produksi kopi arabika mencapai lebih dari 147 ribu ton (19,6%). (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia)

Saat ini Indonesia memiliki berbagai jenis kopi khas dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Beberapa kopi yang dikenal di dunia adalah kopi gayo, kopi madailing, kopi lampung, kopi java, kopi kintamani, kopi toraja, kopi bajawa, kopi wamena dan juga kopi luwak dengan rasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia.

Dari data diatas terlihat jelas bahwa budaya minum kopi di Indonesia sangat berkembang. Terlihat dari banyaknya kedai kopi yang di Indonesia sering disebut warung kopi “Warkop”. Dan pertumbuhan kedai kopi saat ini

sangat pesat. Dan setiap kedai kopi menyajikan khas kedai kopi masing-masing seperti cita rasa kopi, jenis kopi, cara penyajian kopi, dan interior kedai kopi.

Salah satu kedai kopi yang berada di bandung adalah Bandung Coffee

House. Bandung Coffee House ini terletak di jl.pasteur no. 11A yang berdiri

sejak tahun 2012. Bandung Coffee House menyajikan beberapa varian dari kopi lokal (toraja, aceh, tanah gayo, kintamani, lintong, raung, ciwidey).

Bandung Coffee House juga sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi. Dan Bandung Coffee House juga sebagai penjualan mesin pengolahan kopi.

Penulis tertarik untuk memilih Bandung Coffee House sebagai subjek penelitian dikarenakan Bandung Coffee House merupakan kedai kopi yang memiliki citarasa kopi dengan menyajikan kopi asli Indonesia (toraja, aceh tanah gayo,kintamani, lintong, raung, ciwidey), dan juga Bandung Coffee

(11)

konsumen tertarik untuk datang atau berkunjung berulang kali ke Bandung

Coffee House. Salah satu konsep marketing yang dapat digunakan untuk

mempengaruhi emosi konsumen adalah melalui experiential marketing, yaitu suatu konsep pemasaran yang tidak hanya sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk memperoleh pengalaman atas keuntungan yang didapat tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran, khususnya penjualan (Andreani, 2007 dalam Thejasukmana dan Sugiarto, 2014).

Pengertian marketing adalah suatu aktivitas untuk melakukan antisipasi, pengelolahan dan pencapaian kepuasan konsumen melalui proses pertukaran (evans and berman, 1995). Dan dapat dikatakan bahwa pengertian

experiential marketing adalah suatu aktivitas untuk melakukan antisipasi

pengelolaan dan pencapaian kepuasan konsumen melalui proses pertukaran yang merupakan peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi sebagai tanggapan atau beberapa stimulus (thejasukmana dan sugiarto, 2014)

(12)

pembelian. Aspek emosional dan aspek rasional adalah aspek yang ingin dibidik pemasar melalui program ini dan seringkali kedua aspek ini memberikan efek yang luar biasa dalam pemasaran (andreani, 2007, dalamn thejasukmana dan sugiarto, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, bahwa experiential

marketing merupakan suatu bentuk pemasaran yang bertujuan untuk

melibatkan konsumen dengan memberikan pengalaman ketika sedang menikmati produk yang disediakan oleh penyedia produk atau jasa.

Experiential marketing itu sendiri terbagi menjadi lima unsur yaitu sense, feel, think, act, dan relate. Maka diperoleh rumusan masalah yaitu:

Bagaimana kinerja experiential marketing di Bandung Coffee House

Bagaimana pembelian ulang di Bandung Coffee House

Seberapa besar pengaruh experiential marketing terhadap pembelian

ulang di Bandung Coffee House

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang ada di atas, maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah:

Untuk mengetahui bagaimana kinerja experiential marketing di

Bandung Coffee House

Untuk mengetahui bagaimana pembelian ulang di Bandung Coffee

(13)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh experiential marketing

terhadap pembelian ulang di Bandung Coffee House

1.4 Kegunaan Penielitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap agar penelitian ini berguna untuk:

a. Penulis

Bagi penulis dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk pengembangan materi yang telah didapat selama perkuliahan, dan juga dapat memahami teori-teori tersebut, serta dapat dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Pihak Akademik/Pembaca

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan dijadikan sebagai sumber atau pembelajaran mengenai topik tersebut.

c. Pihak perusahaan

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menekankan pengaruh experiential marketing terhadap pembelian ulang konsumen di Bandung Coffee House. Secara rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja experiential marketing (sense, feel, think, dan act) di Bandung Coffee House secara keseluruhan member pengaruh cukup tinggi. Dengan dilihat dari jawaban keseluruhan responden yang menyatakan jawaban setuju terhadap kinerja experiential marketing di Bandung Coffee

House.

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelian ulang di Bandung

Coffee House secara keseluruhan cukup tinggi. Dengan dilihat dari jawaban keseluruhan

responden yang menyatakan jawaban setuju akan melakukan pembelian ulang di

Bandung Coffee House.

(15)

menjelaskan variasi pengaruh pembelian ulang konsumen Bandung Coffee House sebesar 40,7% dan sisanya 59,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang telah ditetapkan, peneliti memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Bandung Coffee House. Beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu lebih meningkatkan experiential marketing pada elemen feel, dengan cara lebih meningkatkan kinerja kerja karyawan dalam menangani kebutuhan konsumen. Dan pada elemen act diharapkan perusahaan membeiriak citra elegan, mewah disetiap lini seperti produk maupun tempat usaha.

2. Perusahaan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan unsur-unsur yang mempunyai pengaruh signifikan pada elemen sense dan think dalam mempengaruhi pembelian ulang.

3. Disarankan untuk penelitian berikutnya peneliti dapat meneliti elemen-elemen dari

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andreani, F. (2007). Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal

Manajemen Pemasaran. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Arista, Elisabeth. (2011). Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust dan Brand Image

Terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy di Kota Semarang. Skripsi

Program Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan). Berman, B., dan Evan, J.R. (1995). Management: A Strategic Approach. 6th Edition,

Prentice Hall, New Jersey.

Bilson Simamora. (2003) Panduan Riset Perilaku Konsumen, Penerbit PT. ramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Bilson Simamora, 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen , Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian KUantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Edisi kedua. Prenada Media

Grup. Jakarta.

Dewi, Ni Luh Gede dan Jatra, Made. 2013. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen

Universitas Udayana Bali.

Dharmawansyah, I. (2013). Pengaruh Experiential Marketing dan Kepuasan Pelanggan

Terhadap Loyalitas Pelanggan. (Studi Kasus pada Rumah Makan Pring Asri Bumiayu). Skripsi, Program SarjanaUniversitas Negeri Semarang.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP

Hendarsono, Gerson dan Sugiharto, Sugiono. 2013. Analisis Pengaruh Experiental

Marketing Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Cafe Buntos 99 Sidoarjo.

(17)

Hermawan Kartajaya. 2002. Hermawan Kartajaya On Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Hermawan Kartajaya. 2004. Positioning, Diferensiasi, dan Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Keputusan Pembelian Air Mineral Merek Aqua. Skripsi, Program Sarjana

Universitas Kristen Maranatha. Bandung

Kartajaya, H. (2006). Hermawan Kartajaya on Marketing. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba. Jakarta

Kotler, P., dan Amstrong, J. (2003). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi kesembilan. PT Index Kelompok Gramedia. Jakarta.

Kotler, Philip. & Kevin, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid Satu, Penerbit PT Gelora Aksara Pratama.

Kuncoro, M. (2011). Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi keempat. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Kustini. (2007). Penerapan Experiential Marketing. Jurnal Riset Ekonomi Bisnis.

Oeyono, J.T., dan Dharmayanti, D. (2013). Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Sebagai Intervening Variabel Di Tator Café Surabaya Town Square. Jurnal Manajemen

Pemasaran.

(18)

Rahmadhany, Suci. (2011). Pengaruh Perluasan Merek Terhadap Minat Beli Konsumen

(Studi pada Pepsodent Mouthwash). Skripsi, Program Sarjana Universitas

Indonesia. Depok.

Schiffman, L. & Kanuk, L.L. (2004). Consumer Behaviour. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Schmitt, B. (2009). Experiential Marketing: How to Get Your Customers to Sense, Feel,

Think, Act, and Relate to Your Company and Branda. The Free Press. New

York.

Simamora, Bilson. (2003). Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suharsaputera, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. PT Refika Aditama. Bandung.

Suharso, P. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis. PT Indeks. Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Alfabeta. Bandung.

Sunyoto, D. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Media Pressindo. Yogyakarta.

Swastha, B.D.H. (1997). Azas-azas Marketing. Edisi ketiga. Liberty. Yogyakarta.

Swastha, B.D.H., dan Irawan. (2004). Manajemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Trisnawati, E., Suroso, A., dan Kumorohadi, U. (2012). Analisis Faktor-faktor Kunci Dari Niat Pembelian Kembali Secara Online (Studi Kasus Pada Konsumen Fesh Shop). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE).

Valentino, A.T., dan Sugiono, S. (2014). Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Pembelian Ulang Konsumen The Vinnette (House 0f Bovin and Lynette). Jurnal Manajemen Pemasaran Petra.

Wardani, A.A. (2011). Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Keputusan

Pembelian (Studi pada Derajat Celcius). Skripsi, Program Sarjana Universitas

Gambar

Gambar 1 Kerangka Teoritis ..........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan yang muncul dalam melaksanakan penerapan sanksi pidana Pasal 426 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terhadap petugas jaga Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A

minat belajar hilang, 20% siswa tidak berminat belajar dikarenakan internet mempunyai banyak informasi yang menarik namun tidak berhubungan dengan pelajaran sehingga minat

• Secara Secara hukum hukum , rakyat merupakan warga negara dalam , rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.. suatu negara

Hasil penelitian ini adalah ditemukannya ciri khas Laras Slendro Banyumas melalui proses analisis jangkah nada-nada pada semua instrumen musik Banyumas dan

Menyatakan bahwa terdakwa selaku ketua seksi Kesenian dan Rekreasi memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk mengatur segala kegiatan yang berada dibawah

Jadi, pembelanjaan perusahaan dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal

Kepemimpinan yang melayani (servant leadershi) yang dijelaskan oleh Greenleaf sangat berhubungan dengan karma yoga sebagai sikap pelayanan oleh pemimpin dalam organisasi,

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terkait dengan pemberdayaan masyakarat melalui program kelompok sadar wisata di Desa