HUBUNGAN KOMITMEN PENJAMINAN MUTU SEKOLAH, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN
KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SMP SE-KABUPATEN DELI SERDANG
T E S I S
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
J U M A K I R NIM. 8106132031
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRACT
JUMAKIR. NIM. 8106132031. The Relationship School Quality Assurance Commitment, Innovative Attitudes, and Job Satisfaction with Leadership Effectiveness as Head Junior Deli Serdang Regency. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. June 2013.
i ABSTRAK
JUMAKIR. NIM. 8106132031.Hubungan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juni 2013.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di
buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan
pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat
bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun
materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas
Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.
Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Prof. Dr. H. Syaiful
Sagala, M.Pd., sebagai Ketua Prodi Administrasi Pendidikan sekaligus Pembimbing I
dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. sebagai Pembimbing II, yang telah begitu
banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima
kasih penulis sampaikan pada Dr. Arif Rahman, M.Pd., Dr. Zulkifli Matondang,
M.Si., dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., sebagai narasumber, yang begitu banyak
memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan
sebaik-baiknya.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta
iii
2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd Selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam
menyelesaikan studi penulis,
3. Seluruh teman angkatan XIX/B Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus
bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,
4. Ayahanda Alm. Sonorejo dan Ibunda Almh. Rukiem serta mertua Alm. Dading
S., dan Hj Syamsani, sosok yang memberikan teladan, seluruh abanganda dan
kakanda serta adinda yang senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam
menyelesaikan studi penulis.
Akhirnya buat istri tercinta Dra. Ridarni Yanti dan ananda Imam Fadhillah
Oktafyan, Febi Ayu Rohmanda, dan Fehmi Ayu Rohmanda, dalam suasana
bagaimanapun kalian terus memberikan yang terbaik pada penulis, tesis ini
merupakan wujud dari bakti kalian kepada penulis. Terima kasih yang tiada terhingga
dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan
kita kerjakan. Amin.
Medan, Juni 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 11
2. Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 25
3. Sikap Inovatif ... 36
4. Kepuasan Kerja... 41
5. Penelitian yang Relevan ... 47
B. Kerangka Konseptual... 48
1. Hubungan antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 48
2. Hubungan antara Sikap Inovatif dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 49
3. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 50
4. Hubungan antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 51
v
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 54
A. Lokasi Penelitian... 54
B. Populasi dan Sampel ... 54
C. Metode Penelitian ... 57
D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 57
E. Teknik Pengumpulan Data... 59
F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 69
G. Hipotesis Statistik ... 77
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 79
A. Deskripsi Data Penelitian... 79
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 84
C. Uji Persyaratan Analisis... 86
D. Uji Hipotesis Penelitian ... 97
E. Temuan Penelitian ... 101
F. Pembahasan Penelitian ... 104
G. Keterbatasan Penelitian... 109
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 111
A. Simpulan ... 111
B. Implikasi ... 112
C. Saran ... 113
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1. Jumlah Populasi Penelitian ... 54
2. Sampel Penelitian... 56
3. Kisi-kisi Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah 61 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 62
5. Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 63
6. Kisi-kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 64
7. Distribusi Frekuensi Skor Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 79
8. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 80
9. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Inovatif... 82
10. Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja... 83
11. Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 84
12. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah . 85 13. Tingkat Kecenderungan Variabel Sikap Inovatif... 85
14. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 86
15. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 87
16. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 89
17. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 90
18. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian... 92
19. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 93
20. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda... 94
21. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 132
22. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 134
23. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Butir Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 138
24. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 140
25. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Sikap Inovatif ... 144
26. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Sikap Inovatif... 146
27. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kepuasan Kerja ... 150
28. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Kepuasan Kerja ... 152
29. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP . 175 30. Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 176
31. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Inovatif... 178
vii
33. Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP 182 34. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah . 183
35. Tingkat Kecenderungan Variabel Sikap Inovatif... 183
36. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 184
37. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X1... 186
38. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X2... 192
39. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X3... 198
40. Liliefors Variabel Y atas X1... 203
41. Liliefors Variabel Y atas X2... 206
42. Liliefors Variabel Y atas X3... 210
43. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 213
44. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 217
45. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Sikap Inovatif ... 218
46. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Sikap Inovatif 222 47. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Kepuasan Kerja ... 223 48. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Paradigma Penelitian... 53
2. Penentuan Jumlah Sampel... 56
3. Histogram Skor Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 80
4. Histogram Skor Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 81
5. Histogram Skor Sikap Inovatif... 82
6. Histogram Skor Kepuasan Kerja... 83
7. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 88
8. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 90
9. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y... 91
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Instrumen Angket... 122
2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 132
3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 133
4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 135
5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 138
6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 139
7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 141
8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 144
9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 145
10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 147
11. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 150
12. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 151
13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja... 153
14. Sebaran Data Penelitian ... 152
15. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 173
16. Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 182
17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 185
18. Uji Normalitas ... 203
19. Uji Homogenitas ... 213
20. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Ganda antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 228
21. Uji Independen Antar Variabel Bebas... 232
22. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 235
23. Perhitungan Korelasi Parsial ... 238
24. Perhitungan Korelasi Ganda antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 251
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia itu
sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan mutu sumber daya
manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan
terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih bermutu antara lain melalui
pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan
sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta
pemberian pendidikan dan pelatihan bagi guru. Tetapi upaya pemerintah
tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah
satu indikator kekurangberhasilan ini ditunjukkan dari data kementerian
pendidikan dan kebudayaan bahwa kompetensi kepala sekolah belum
menunjukkan hasil yang maksimal. Kepala Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah Kemendikbud, Siswandari mengatakan
“Untuk kemajuan sekolah, dibutuhkan kepala sekolah yang kompetensinya di
atas rata-rata. Kalau cuma rata-rata, perbaikan di sekolah tidak terlalu
signifikan, baik untuk guru maupun siswa” (Koran Kompas, Selasa 24 Juli
2012 Halaman 12). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan
2
Tannembaum dalam Wahjosumidjo (2011:17) mengemukakan leadership is
interpersonal influence exercised in a situation, and directed, through the
communication precess, toward the attainment of a specified goal or goals.
Hasibuan (2007:13) mengemukakan: “Pemimpin adalah seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang
lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai
suatu tujuan”. Ukuran yang biasanya digunakan mengenai efektivitas
pemimpin adalah sejauhmana unit organisasi dari pemimpin tersebut
melaksanakan tugasnya secara berhasil dan mencapai tujuan-tujuannya.
Dalam aktivitas di sekolah, efektif tidaknya kegiatan tergantung dari
kepemimpinan dari seorang kepala sekolah. Beberapa di antara kepala
sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf
dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui
tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka.
Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 Ayat 1 Peraturan Pemerintah 28
Tahun 2005 bahwa: “Kepala Sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan,
tenaga kependidikan lainnya dan pemberdayagunaan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana”.
Kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkungan sekolah harus dapat
meningkatkan kinerja bawahannya, baik itu tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah memiliki peran
3
peran kepala sekolah yang handal, pencapaian tujuan sekolah dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, baik itu untuk guru,
tata usaha, dan peserta didik. Yuniarsih dan Suwatno (2009:165) menyatakan
salah satu faktor pendukung terciptanya produktivitas tinggi adalah peran
pemimpin yang mampu menampilkan kepemimpinannya secara profesional.
Eksistensi pemimpin semakin penting ketika dihadapkan pada situasi dengan
keragaman karaktersitik dan kemampuan yang dimiliki anggota organisasi,
namun masing-masing tetap dituntut untuk dapat berkontribusi secara optimal
bagi organisasinya. Indikator kepala sekolah efektif secara umum dapat
diamati dari tiga hal pokok berikut: (1) komitmen terhadap visi sekolah
sebagai pedoman umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya;
(2) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan
memimpin sekolah; dan (3) senantiasa menfokuskan kegiatannya terhadap
pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987).
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi oleh para pengawas
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012,
didapati kenyataan bahwa masih banyak kepala sekolah SMP yang kurang
tanggap terhadap guru yang tidak masuk mengajar, yang ditunjukkan dari
data 25 dari 60 kepala SMP yang dikunjungi tidak menegur guru yang tidak
masuk mengajar atau tidak ada tindakan tegas yang diberikan kepala sekolah
terhadap guru yang bersangkutan. Selain itu dari 100 Kepala SMP yang
dinilai, masih ada sekitar 45 orang Kepala SMP yang belum mampu membuat
4
Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Kepala SMP masih sering cenderung copy
paste dari rekan-rekannya yang telah selesai. Fenomena ini menunjukkan
bahwa kepala sekolah belum dapat bertindak efektif dalam melakukan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin dan pengelola pendidikan di sekolah.
Menindaklanjuti hasil tim pengawas SMP di atas, Dinas Pendidikan dan
Olahraga Kabupaten Deli Serdang melakukan lebih dari 15 kegiatan yang
bertujuan untuk memberikan penguatan kepala SMP dalam memimpin
sekolahnya selama tahun 2012. Berbagai kegiatan yang dilakukan Dinas
Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang tersebut antara lain:
peningkatan mutu kepala sekolah dalam manajemen berbasis sekolah (MBS),
kegiatan penguatan kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG), pelatihan Evaluasi
Diri Sekolah (EDS), dan pelatihan Penetapan Angka Kredit (PAK), dan
sebagainya. Dari berbagai upaya ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Deli Serdang ini berharap dapat meningkatkan kemampuan kepala
SMP dengan tujuan mengoptimalkan peningkatan mutu sekolah.
Merujuk pada konsepsi di atas, maka jelaslah bahwa kepala sekolah
adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai andil sangat besar dalam
mewujudkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
sekolah, pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan, pendayagunaan serta
pemeliharaan sarana serta prasarana. Keberhasilan peningkatan mutu
5
komitmen kepala sekolah rendah dan kinerjanya tidak memberikan makna
yang positif terhadap pengembangan sumberdaya dan prestasi sekolah.
Kepala sekolah yang memiliki komitmen terhadap penjaminan mutu
sekolahnya akan mengidentifikasikan dirinya dengan nilai dan tujuan sekolah,
dan ingin terus mempertahankan di sekolah. Dengan demikian, kepala
sekolah akan terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam mengajar,
membimbing, dan mengarahkan anak didik dalam setiap proses belajar di
sekolah. Dalam konteks penelitian ini penjaminan mutu sekolah diarahkan
pada pencapaian mutu pendidikan, yang terdapat pada Standar Nasional
Pendidikan meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar
kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan;
(5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar
pembiayaan; dan (8) standar penilaian. Proses penjaminan mutu ditingkat
sekolah ini dilakukan secara berkala dan terbuka dengan tujuan dan
membantu dan memberdayakan satuan pendidikan agar mampu
mengembangkan sumber dayanya dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen semua lini sekolah terutama
kepala sekolah untuk dapat mengiplementasikan dan menjalankan program
penjaminan mutu pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Dalam membuat perencanaan tujuan sekolah, kepala sekolah perlu
memiliki sikap inovatif. Kepala sekolah yang inovatif mampu mencari,
menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah (Mulyasa,
6
harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Sikap inovatif akan
membawa guru kepada keinginan untuk menghasilkan dan mengaplikasikan
hal-hal yang baru dalam proses pembelajaran di kelasnya. Wess dan Farr
dalam De Jong dan Kemp (2003:191) mengemukakan perilaku inovatif
adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat
dalam berbagai level organisasi. Stein dan Woodman dalam Brazeal dan
Herbert (1997:145) mengatakan bahwa inovasi adalah implementasi yang
berhasil dari ide-ide kreatif. Dengan ide-ide yang kreatif akan membawa guru
kepada keinginan untuk berbuat yang sebaik mungkin terhadap kegiatan
mengajarnya. Pada umumnya kepala sekolah menggunakan gaya gabungan
antara pembagian tugas dan hubungan manusia. Pembagian tugas merupakan
strategi kepala sekolah yang lebih mengutamakan setiap tugas dapat
dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing tenaga kependidikan.
Sedangkan gaya hubungan manusiawi lebih mengutamakan pemeliharaan
hubungan manusiawi dengan setiap warga sekolah.
Untuk mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnya, perlu faktor
kepuasan kerja bagi kepala sekolah. Blum dalam Aryanti (2003:68)
mengemukakan kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan
hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaannya,
penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Hasil penelitian
yang dipaparkan Djumadi (2006) dan Tobing (2009) mengungkapkan bahwa
7
menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja seseorang
dalam bekerja. Gibson, dkk (2000:150) menyatakan kepuasan kerja adalah
suatu sikap positif dan juga bisa negatif yang dipunyai individu terhadap
berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan hubungan dengan teman sekerja.
Secara umum orang menyatakan puas bekerja apabila ia senang melakukan
pekerjaan yang dihadapi dan dilaksanakan setiap hari. Menurut Handoko
(1997:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan
mereka. Dengan demikian, guru yang memiliki kepuasan dalam bekerja akan
meningkat kinerjanya.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas penulis penting melakukan
penelitian dengan judul: Hubungan komitmen penjaminan mutu sekolah,
sikap inovatif, dan kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala
SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) kepala
Sekolah kurang tanggap terhadap guru yang tidak masuk mengajar;
(2) kurang terbina komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan guru;
(3) tidak ada tindakan tegas kepala sekolah terhadap guru yang tidak
melaksanakan tugasnya dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran siswa;
8
tuntutan birokrasi sesuai instruksi pimpinan; (6) Rencana Kerja Sekolah
(RKS) yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),
bahkan cenderung copy paste; (7) banyak kepala sekolah yang kurang
memahami Standar Nasional Pendidikan (SNP); (8) komitmen penjaminan
mutu sekolah kepala sekolah masih belum memadai; (9) sikap inovatif kepala
sekolah kurang berkembang dengan baik; (10) motivasi kerja kepala sekolah
kurang optimal; (11) tingkat kepuasan kerja kepala sekolah masih rendah; dan
(12) keefektifan kepemimpinan kepala sekolah masih belum optimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, keefektifan kepemimpinan
kepala sekolah merupakan masalah yang kompleks dan berhubungan dengan
banyak faktor. Oleh karena itu peneliti membatasi masalah penelitian ini,
hanya untuk mencari hubungan komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap
inovatif, dan kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP
se-Kabupaten Deli Serdang. Keefektifan kepemimpinan kepala SMP dibatasi
pada kompetensi manajerial dari kepala sekolah. Subjek penelitian dibatasi
hanya pada kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,
9
1. Apakah terdapat hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah
dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli
Serdang.
2. Apakah terdapat hubungan positif sikap inovatif dengan keefektifan
kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
3. Apakah terdapat hubungan positif kepuasan kerja dengan keefektifan
kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
4. Apakah terdapat hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah,
sikap inovatif, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan
keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah dengan keefektifan
kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
2. Hubungan positif sikap inovatif dengan keefektifan kepemimpinan kepala
SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
3. Hubungan positif kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan
kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
4. Hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan
kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP
10
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan tentang komitmen penjaminan mutu sekolah,
sikap inovatif, dan kepuasan kerja atau mengembangkan wawasan baru
dalam peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala SMP, dan sebagai
masukan atau informasi bagi peneliti dalam pengkajian keefektifan
kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keefektifan
kepemimpinan kepala SMP dalam peningkatan mutu layanan/
pekerjaan.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara
komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan
kerja dalam upaya meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala
SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
b. Bagi Kantor Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang
Memberikan masukan tentang upaya peningkatan keefektifan
kepemimpinan kepala SMP, mengingat keefektifan kepemimpinan
kepala SMP dapat dipengaruhi oleh komitmen penjaminan mutu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara komitmen
penjaminan mutu sekolah dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP
se-Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik komitmen penjaminan
mutu sekolah maka semakin baik juga keefektifan kepemimpinan kepala
SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara sikap inovatif
dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli
Serdang, artinya semakin baik sikap inovatif maka semakin baik juga
keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara antara kepuasan
kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli
Serdang, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga
keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara komitmen
penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja secara
bersama-sama dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP
111
mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja maka semakin baik juga
keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan
meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah. Dalam hal ini kepala
sekolah harus menunjukkan kesungguhannya dalam mencapai tujuan
sekolah sesuai arahan kepala dinas. Upaya yang dapat dilakukan di
antaranya: mengevaluasi kemampuan bekerja para guru dan pegawai
sekolah sesuai bidang kerja, mengevaluasi sarana prasarana belajar yang
ada, merencanakan capaian kerja untuk tahun mendatang, dan sebagainya.
Selain itu pihak dinas pendidikan dapat melakukan upaya tertentu dalam
meningkatkan komitmen kepala sekolah, seperti dengan mengadakan
pelatihan penguatan kemampuan kepala sekolah.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya
meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan
meningkatkan sikap inovatif. Perilaku inovatif membawa kepala sekolah
dalam melakukan berbagai perbaikan di sekolah yang bertujuan
meningkatkan mutu sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala
sekolah di antaranya: mencari hal-hal baru dari internet tentang cara
112
pengembangan sekolah, mengadakan konsultasi rutin dengan pakar-pakar
pendidikan untuk kemajuan sekolah, mencoba ide-ide baru dalam
pengembangan sekolah, dan sebagainya.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya
meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan
meningkatkan kepuasan kerja. Kepuasan yang dirasakan kepala sekolah
selama bekerja memberikan keinginan kepala sekolah untuk terus bekerja
secara efektif dalam mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah
harus berusaha menciptakan rasa puas terhadap hasil kerja yang sudah
dicapainya, berusaha menciptakan kondisi sekolah yang dapat mendukung
pekerjaannya. Selain itu dinas pendidikan dapat berupaya meningkatkan
kepuasan kerja pada kepala sekolah dengan melakukan beberapa upaya
seperti: memberikan penghargaan kepada kepala sekolah yang telah bekerja
secara efektif untuk peningkatan sekolah, memberikan promosi jabatan
kepada kepala sekolah yang menunjukkan prestasi kerja secara konsisten,
dan sebagainya.
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya
meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan
meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan
kepuasan kerja. Peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
melalui komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan
kerja diarahkan untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam:
113
setiap kegiatan di sekolah. Dalam hal ini, setiap perencanaan yang
dilakukan kepala sekolah harus didasarkan pada kemampuannya dalam
mengatur sekolah, baik itu yang berasal dari capaian kerja terdahulu, ide-ide
baru yang akan dikembangkan, dan kondisi sekolah yang ada.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah, diharapkan
kepala sekolah berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu sekolah
sesuai standar nasional pendidikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
kepala sekolah di antaranya: meningkatkan keinginan yang kuat untuk
menerima, melaksanakan segala upaya untuk mencapai mutu sekolah sesuai
standar pendidikan.
2. Untuk meningkatkan sikap inovatif, diharapkan kepala sekolah berkeinginan
untuk meningkatkan sikap inovatifnya untuk kemajuan sekolah. beberapa
upaya yang dapat dilakukan antara lain: mencari tahu teknologi baru tentang
proses dan teknik penyelenggaraan sekolah yang baik, memajukan dan
memperjuangkan ide-ide yang baik kepada orang-orang di sekolah untuk
peningkatan mutu sekolah.
3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, diharapkan kepala sekolah
berkeinginan untuk meningkatkan kepuasannya bekerja di sekolah.
114
pekerjaan yang dilakukannya adalah sebuah tantangan serta meningkatkan
kondisi kerja yang mendukung setiap pekerjaannya di sekolah.
4. Untuk meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP, disarankan
pihak sekolah berkeinginan untuk melakukan perbaikan dalam hal komitmen
penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja. Segala upaya
peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala SMP diharapkan dapat
diarahkan dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta
pengawasan terhadap setiap tindakan yang mendukung kegiatan sekolah.
5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara
komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja
dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP guna memperluas hasil
115
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja.Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
_________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Aryanti, SWD. 2003. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”. Jurnal Ilmiah Ekonomi & Kewirausahaan, Vol. 01, No. 04, Agustus 2003
As’ad, Moh. 1991.Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty
Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap inovatif Sekolah Terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Penabur Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011
Davis, K. dan JW. 1993.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga
Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pembinaan SD
Djati, S. Pantja dan M. Khusaini. 2003. “Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 1, Maret 2003: 25-41
Fuad, M. dkk. 2003.Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management: TQM untuk Praktisi Bisnis dan Industri.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intellegence: Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Terjemahan Alex Tri Kuntjono Widodo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Griffin, RW. 1986.Management Boston. Houghton Mifflin Company
Gultom, Kamaruddin. 2008. “Pengaruh Sikap Inovatif dan Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP Negeri Kota Sibolga”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta
116
Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: University Press.
Irawati, AK. 2003. Budaya Kerja, Sikap Kerja Inovatif Sebagai Faktor Pendukung Kinerja Pada Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Padang”.
Penelitian Dasar Program Pasca UNPAD
Iskandar, Otto. 2002. “Etos Kerja, Motivasi, dan Sikap Inovatif Terhadap Produktivitas Petani”. Jurnal Penelitian di Makara, Sosial Humaniora, Vol. 6, No. 1, Juni 2002
Juran, J.M. 1999. Leadership for Quality. The Free Press, MacMillan,Inc. Penerjemah: E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Luthan, Fred. 1992. Organizational Behavior, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall
Masdiasmo. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM
Minner, Jhon B. 1992. Industrial Organizational Psychology. New York: McGraw-Hill.
Mulyasa, HE. 2011.Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Newstrom, Jhon W. and David, Keith. 2007. Organiztional Behavior: Human Behavior At Work.New York: McGraw-Hill.
Rogers, EM. 1983. Diffusion of Innovations. New York: Frec Press Mac Millan Publishing
Sagala, Syaiful. 2009.Manajemen Stratejik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Salancik, G.R. 1988. Commitment Control of Organization Behavior and Belief: New Directions in Organizational Behavior.Chichago: ST. Clair Press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
117
Sudiro, Achmad. 2008. “Pengaruh Timbal-Balik Antara Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan Keluarga dan Komitmen Kerja Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja dan Karier Dosen”.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 1, Maret 2008: 38-49
Sudjana. 2002.Metode Statistika.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta
Sutanto, Eddy Madiono dan Budhi Stiawan. 2000. “Peranan Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinas Mas Sidoarjo”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2, No. 2, September 2000: 29-43
Triningsih. 2006. “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru dan Pegawai SMP Negeri di Semarang Tahun Ajaran 2005/2006”.Tesis. Universitas Negeri Semarang
Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Wahyudi. 2009.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung: Alfabeta