• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMITMEN PENJAMINAN MUTU SEKOLAH, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SMP SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMITMEN PENJAMINAN MUTU SEKOLAH, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SMP SE-KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMITMEN PENJAMINAN MUTU SEKOLAH, SIKAP INOVATIF, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN

KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SMP SE-KABUPATEN DELI SERDANG

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

J U M A K I R NIM. 8106132031

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)

ABSTRACT

JUMAKIR. NIM. 8106132031. The Relationship School Quality Assurance Commitment, Innovative Attitudes, and Job Satisfaction with Leadership Effectiveness as Head Junior Deli Serdang Regency. Thesis. Graduate Program, State University of Medan. June 2013.

(4)

i ABSTRAK

JUMAKIR. NIM. 8106132031.Hubungan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juni 2013.

(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di

buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan

pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat

bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun

materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas

Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda.

Rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Prof. Dr. H. Syaiful

Sagala, M.Pd., sebagai Ketua Prodi Administrasi Pendidikan sekaligus Pembimbing I

dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. sebagai Pembimbing II, yang telah begitu

banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima

kasih penulis sampaikan pada Dr. Arif Rahman, M.Pd., Dr. Zulkifli Matondang,

M.Si., dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., sebagai narasumber, yang begitu banyak

memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan

sebaik-baiknya.

Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta

(6)

iii

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd Selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan beserta staf yang banyak memberikan kontribusi dalam

menyelesaikan studi penulis,

3. Seluruh teman angkatan XIX/B Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus

bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,

4. Ayahanda Alm. Sonorejo dan Ibunda Almh. Rukiem serta mertua Alm. Dading

S., dan Hj Syamsani, sosok yang memberikan teladan, seluruh abanganda dan

kakanda serta adinda yang senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam

menyelesaikan studi penulis.

Akhirnya buat istri tercinta Dra. Ridarni Yanti dan ananda Imam Fadhillah

Oktafyan, Febi Ayu Rohmanda, dan Fehmi Ayu Rohmanda, dalam suasana

bagaimanapun kalian terus memberikan yang terbaik pada penulis, tesis ini

merupakan wujud dari bakti kalian kepada penulis. Terima kasih yang tiada terhingga

dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan

kita kerjakan. Amin.

Medan, Juni 2013 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 11

2. Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 25

3. Sikap Inovatif ... 36

4. Kepuasan Kerja... 41

5. Penelitian yang Relevan ... 47

B. Kerangka Konseptual... 48

1. Hubungan antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 48

2. Hubungan antara Sikap Inovatif dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 49

3. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 50

4. Hubungan antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 51

(8)

v

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A. Lokasi Penelitian... 54

B. Populasi dan Sampel ... 54

C. Metode Penelitian ... 57

D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 57

E. Teknik Pengumpulan Data... 59

F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 69

G. Hipotesis Statistik ... 77

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 79

A. Deskripsi Data Penelitian... 79

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 84

C. Uji Persyaratan Analisis... 86

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 97

E. Temuan Penelitian ... 101

F. Pembahasan Penelitian ... 104

G. Keterbatasan Penelitian... 109

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 111

A. Simpulan ... 111

B. Implikasi ... 112

C. Saran ... 113

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Jumlah Populasi Penelitian ... 54

2. Sampel Penelitian... 56

3. Kisi-kisi Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah 61 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 62

5. Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 63

6. Kisi-kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 64

7. Distribusi Frekuensi Skor Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 79

8. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 80

9. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Inovatif... 82

10. Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja... 83

11. Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 84

12. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah . 85 13. Tingkat Kecenderungan Variabel Sikap Inovatif... 85

14. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 86

15. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 87

16. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 89

17. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 90

18. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian... 92

19. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 93

20. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda... 94

21. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 132

22. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP... 134

23. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Butir Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 138

24. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 140

25. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Sikap Inovatif ... 144

26. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Sikap Inovatif... 146

27. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kepuasan Kerja ... 150

28. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Kepuasan Kerja ... 152

29. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP . 175 30. Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 176

31. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Inovatif... 178

(10)

vii

33. Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP 182 34. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah . 183

35. Tingkat Kecenderungan Variabel Sikap Inovatif... 183

36. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 184

37. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X1... 186

38. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X2... 192

39. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X3... 198

40. Liliefors Variabel Y atas X1... 203

41. Liliefors Variabel Y atas X2... 206

42. Liliefors Variabel Y atas X3... 210

43. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 213

44. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah ... 217

45. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Sikap Inovatif ... 218

46. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Sikap Inovatif 222 47. Pengelompokkan Data Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Kepuasan Kerja ... 223 48. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Data

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian... 53

2. Penentuan Jumlah Sampel... 56

3. Histogram Skor Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 80

4. Histogram Skor Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 81

5. Histogram Skor Sikap Inovatif... 82

6. Histogram Skor Kepuasan Kerja... 83

7. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 88

8. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 90

9. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y... 91

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 122

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 132

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 133

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Keefektifan Kepemimpinan Kepala SMP ... 135

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 138

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 139

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah... 141

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 144

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 145

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Sikap Inovatif ... 147

11. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 150

12. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 151

13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja... 153

14. Sebaran Data Penelitian ... 152

15. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 173

16. Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 182

17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 185

18. Uji Normalitas ... 203

19. Uji Homogenitas ... 213

20. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Ganda antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 228

21. Uji Independen Antar Variabel Bebas... 232

22. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 235

23. Perhitungan Korelasi Parsial ... 238

24. Perhitungan Korelasi Ganda antara Komitmen Penjaminan Mutu Sekolah, Sikap Inovatif, dan Kepuasan Kerja dengan Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 251

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan proses peningkatan mutu sumber daya manusia itu

sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan mutu sumber daya

manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan

terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha

pembangunan pendidikan yang lebih bermutu antara lain melalui

pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan

sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta

pemberian pendidikan dan pelatihan bagi guru. Tetapi upaya pemerintah

tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah

satu indikator kekurangberhasilan ini ditunjukkan dari data kementerian

pendidikan dan kebudayaan bahwa kompetensi kepala sekolah belum

menunjukkan hasil yang maksimal. Kepala Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah Kemendikbud, Siswandari mengatakan

“Untuk kemajuan sekolah, dibutuhkan kepala sekolah yang kompetensinya di

atas rata-rata. Kalau cuma rata-rata, perbaikan di sekolah tidak terlalu

signifikan, baik untuk guru maupun siswa” (Koran Kompas, Selasa 24 Juli

2012 Halaman 12). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan

(14)

2

Tannembaum dalam Wahjosumidjo (2011:17) mengemukakan leadership is

interpersonal influence exercised in a situation, and directed, through the

communication precess, toward the attainment of a specified goal or goals.

Hasibuan (2007:13) mengemukakan: “Pemimpin adalah seseorang yang

mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang

lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai

suatu tujuan”. Ukuran yang biasanya digunakan mengenai efektivitas

pemimpin adalah sejauhmana unit organisasi dari pemimpin tersebut

melaksanakan tugasnya secara berhasil dan mencapai tujuan-tujuannya.

Dalam aktivitas di sekolah, efektif tidaknya kegiatan tergantung dari

kepemimpinan dari seorang kepala sekolah. Beberapa di antara kepala

sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf

dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui

tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka.

Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 Ayat 1 Peraturan Pemerintah 28

Tahun 2005 bahwa: “Kepala Sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan,

tenaga kependidikan lainnya dan pemberdayagunaan serta pemeliharaan

sarana dan prasarana”.

Kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkungan sekolah harus dapat

meningkatkan kinerja bawahannya, baik itu tenaga pendidik maupun tenaga

kependidikan. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah memiliki peran

(15)

3

peran kepala sekolah yang handal, pencapaian tujuan sekolah dalam

menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, baik itu untuk guru,

tata usaha, dan peserta didik. Yuniarsih dan Suwatno (2009:165) menyatakan

salah satu faktor pendukung terciptanya produktivitas tinggi adalah peran

pemimpin yang mampu menampilkan kepemimpinannya secara profesional.

Eksistensi pemimpin semakin penting ketika dihadapkan pada situasi dengan

keragaman karaktersitik dan kemampuan yang dimiliki anggota organisasi,

namun masing-masing tetap dituntut untuk dapat berkontribusi secara optimal

bagi organisasinya. Indikator kepala sekolah efektif secara umum dapat

diamati dari tiga hal pokok berikut: (1) komitmen terhadap visi sekolah

sebagai pedoman umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya;

(2) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan

memimpin sekolah; dan (3) senantiasa menfokuskan kegiatannya terhadap

pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987).

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi oleh para pengawas

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012,

didapati kenyataan bahwa masih banyak kepala sekolah SMP yang kurang

tanggap terhadap guru yang tidak masuk mengajar, yang ditunjukkan dari

data 25 dari 60 kepala SMP yang dikunjungi tidak menegur guru yang tidak

masuk mengajar atau tidak ada tindakan tegas yang diberikan kepala sekolah

terhadap guru yang bersangkutan. Selain itu dari 100 Kepala SMP yang

dinilai, masih ada sekitar 45 orang Kepala SMP yang belum mampu membuat

(16)

4

Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Kepala SMP masih sering cenderung copy

paste dari rekan-rekannya yang telah selesai. Fenomena ini menunjukkan

bahwa kepala sekolah belum dapat bertindak efektif dalam melakukan tugas

pokok dan fungsinya sebagai pemimpin dan pengelola pendidikan di sekolah.

Menindaklanjuti hasil tim pengawas SMP di atas, Dinas Pendidikan dan

Olahraga Kabupaten Deli Serdang melakukan lebih dari 15 kegiatan yang

bertujuan untuk memberikan penguatan kepala SMP dalam memimpin

sekolahnya selama tahun 2012. Berbagai kegiatan yang dilakukan Dinas

Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang tersebut antara lain:

peningkatan mutu kepala sekolah dalam manajemen berbasis sekolah (MBS),

kegiatan penguatan kepemimpinan kepala sekolah, pelatihan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dan Penilaian Kinerja Guru (PKG), pelatihan Evaluasi

Diri Sekolah (EDS), dan pelatihan Penetapan Angka Kredit (PAK), dan

sebagainya. Dari berbagai upaya ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Deli Serdang ini berharap dapat meningkatkan kemampuan kepala

SMP dengan tujuan mengoptimalkan peningkatan mutu sekolah.

Merujuk pada konsepsi di atas, maka jelaslah bahwa kepala sekolah

adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai andil sangat besar dalam

mewujudkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah

bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi

sekolah, pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan, pendayagunaan serta

pemeliharaan sarana serta prasarana. Keberhasilan peningkatan mutu

(17)

5

komitmen kepala sekolah rendah dan kinerjanya tidak memberikan makna

yang positif terhadap pengembangan sumberdaya dan prestasi sekolah.

Kepala sekolah yang memiliki komitmen terhadap penjaminan mutu

sekolahnya akan mengidentifikasikan dirinya dengan nilai dan tujuan sekolah,

dan ingin terus mempertahankan di sekolah. Dengan demikian, kepala

sekolah akan terus berupaya meningkatkan kemampuan dalam mengajar,

membimbing, dan mengarahkan anak didik dalam setiap proses belajar di

sekolah. Dalam konteks penelitian ini penjaminan mutu sekolah diarahkan

pada pencapaian mutu pendidikan, yang terdapat pada Standar Nasional

Pendidikan meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar

kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan;

(5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar

pembiayaan; dan (8) standar penilaian. Proses penjaminan mutu ditingkat

sekolah ini dilakukan secara berkala dan terbuka dengan tujuan dan

membantu dan memberdayakan satuan pendidikan agar mampu

mengembangkan sumber dayanya dalam mencapai tujuan pendidikan

nasional. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen semua lini sekolah terutama

kepala sekolah untuk dapat mengiplementasikan dan menjalankan program

penjaminan mutu pendidikan di sekolahnya masing-masing.

Dalam membuat perencanaan tujuan sekolah, kepala sekolah perlu

memiliki sikap inovatif. Kepala sekolah yang inovatif mampu mencari,

menemukan, dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah (Mulyasa,

(18)

6

harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Sikap inovatif akan

membawa guru kepada keinginan untuk menghasilkan dan mengaplikasikan

hal-hal yang baru dalam proses pembelajaran di kelasnya. Wess dan Farr

dalam De Jong dan Kemp (2003:191) mengemukakan perilaku inovatif

adalah semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,

memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal ‘baru’, yang bermanfaat

dalam berbagai level organisasi. Stein dan Woodman dalam Brazeal dan

Herbert (1997:145) mengatakan bahwa inovasi adalah implementasi yang

berhasil dari ide-ide kreatif. Dengan ide-ide yang kreatif akan membawa guru

kepada keinginan untuk berbuat yang sebaik mungkin terhadap kegiatan

mengajarnya. Pada umumnya kepala sekolah menggunakan gaya gabungan

antara pembagian tugas dan hubungan manusia. Pembagian tugas merupakan

strategi kepala sekolah yang lebih mengutamakan setiap tugas dapat

dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing tenaga kependidikan.

Sedangkan gaya hubungan manusiawi lebih mengutamakan pemeliharaan

hubungan manusiawi dengan setiap warga sekolah.

Untuk mencapai tujuan sekolah yang dipimpinnya, perlu faktor

kepuasan kerja bagi kepala sekolah. Blum dalam Aryanti (2003:68)

mengemukakan kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan

hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaannya,

penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Hasil penelitian

yang dipaparkan Djumadi (2006) dan Tobing (2009) mengungkapkan bahwa

(19)

7

menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja seseorang

dalam bekerja. Gibson, dkk (2000:150) menyatakan kepuasan kerja adalah

suatu sikap positif dan juga bisa negatif yang dipunyai individu terhadap

berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan hubungan dengan teman sekerja.

Secara umum orang menyatakan puas bekerja apabila ia senang melakukan

pekerjaan yang dihadapi dan dilaksanakan setiap hari. Menurut Handoko

(1997:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan

mereka. Dengan demikian, guru yang memiliki kepuasan dalam bekerja akan

meningkat kinerjanya.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas penulis penting melakukan

penelitian dengan judul: Hubungan komitmen penjaminan mutu sekolah,

sikap inovatif, dan kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala

SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) kepala

Sekolah kurang tanggap terhadap guru yang tidak masuk mengajar;

(2) kurang terbina komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan guru;

(3) tidak ada tindakan tegas kepala sekolah terhadap guru yang tidak

melaksanakan tugasnya dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran, dan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran siswa;

(20)

8

tuntutan birokrasi sesuai instruksi pimpinan; (6) Rencana Kerja Sekolah

(RKS) yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana

Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),

bahkan cenderung copy paste; (7) banyak kepala sekolah yang kurang

memahami Standar Nasional Pendidikan (SNP); (8) komitmen penjaminan

mutu sekolah kepala sekolah masih belum memadai; (9) sikap inovatif kepala

sekolah kurang berkembang dengan baik; (10) motivasi kerja kepala sekolah

kurang optimal; (11) tingkat kepuasan kerja kepala sekolah masih rendah; dan

(12) keefektifan kepemimpinan kepala sekolah masih belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, keefektifan kepemimpinan

kepala sekolah merupakan masalah yang kompleks dan berhubungan dengan

banyak faktor. Oleh karena itu peneliti membatasi masalah penelitian ini,

hanya untuk mencari hubungan komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap

inovatif, dan kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP

se-Kabupaten Deli Serdang. Keefektifan kepemimpinan kepala SMP dibatasi

pada kompetensi manajerial dari kepala sekolah. Subjek penelitian dibatasi

hanya pada kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,

(21)

9

1. Apakah terdapat hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah

dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli

Serdang.

2. Apakah terdapat hubungan positif sikap inovatif dengan keefektifan

kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

3. Apakah terdapat hubungan positif kepuasan kerja dengan keefektifan

kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

4. Apakah terdapat hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah,

sikap inovatif, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan

keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah dengan keefektifan

kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

2. Hubungan positif sikap inovatif dengan keefektifan kepemimpinan kepala

SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

3. Hubungan positif kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan

kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

4. Hubungan positif komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan

kepuasan kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP

(22)

10

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan tentang komitmen penjaminan mutu sekolah,

sikap inovatif, dan kepuasan kerja atau mengembangkan wawasan baru

dalam peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala SMP, dan sebagai

masukan atau informasi bagi peneliti dalam pengkajian keefektifan

kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keefektifan

kepemimpinan kepala SMP dalam peningkatan mutu layanan/

pekerjaan.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara

komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan

kerja dalam upaya meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala

SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

b. Bagi Kantor Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang

Memberikan masukan tentang upaya peningkatan keefektifan

kepemimpinan kepala SMP, mengingat keefektifan kepemimpinan

kepala SMP dapat dipengaruhi oleh komitmen penjaminan mutu

(23)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara komitmen

penjaminan mutu sekolah dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP

se-Kabupaten Deli Serdang, artinya semakin baik komitmen penjaminan

mutu sekolah maka semakin baik juga keefektifan kepemimpinan kepala

SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara sikap inovatif

dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli

Serdang, artinya semakin baik sikap inovatif maka semakin baik juga

keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara antara kepuasan

kerja dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli

Serdang, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga

keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara komitmen

penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja secara

bersama-sama dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP

(24)

111

mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja maka semakin baik juga

keefektifan kepemimpinan kepala SMP se-Kabupaten Deli Serdang.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya

meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan

meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah. Dalam hal ini kepala

sekolah harus menunjukkan kesungguhannya dalam mencapai tujuan

sekolah sesuai arahan kepala dinas. Upaya yang dapat dilakukan di

antaranya: mengevaluasi kemampuan bekerja para guru dan pegawai

sekolah sesuai bidang kerja, mengevaluasi sarana prasarana belajar yang

ada, merencanakan capaian kerja untuk tahun mendatang, dan sebagainya.

Selain itu pihak dinas pendidikan dapat melakukan upaya tertentu dalam

meningkatkan komitmen kepala sekolah, seperti dengan mengadakan

pelatihan penguatan kemampuan kepala sekolah.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya

meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan

meningkatkan sikap inovatif. Perilaku inovatif membawa kepala sekolah

dalam melakukan berbagai perbaikan di sekolah yang bertujuan

meningkatkan mutu sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala

sekolah di antaranya: mencari hal-hal baru dari internet tentang cara

(25)

112

pengembangan sekolah, mengadakan konsultasi rutin dengan pakar-pakar

pendidikan untuk kemajuan sekolah, mencoba ide-ide baru dalam

pengembangan sekolah, dan sebagainya.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya

meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan

meningkatkan kepuasan kerja. Kepuasan yang dirasakan kepala sekolah

selama bekerja memberikan keinginan kepala sekolah untuk terus bekerja

secara efektif dalam mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah

harus berusaha menciptakan rasa puas terhadap hasil kerja yang sudah

dicapainya, berusaha menciptakan kondisi sekolah yang dapat mendukung

pekerjaannya. Selain itu dinas pendidikan dapat berupaya meningkatkan

kepuasan kerja pada kepala sekolah dengan melakukan beberapa upaya

seperti: memberikan penghargaan kepada kepala sekolah yang telah bekerja

secara efektif untuk peningkatan sekolah, memberikan promosi jabatan

kepada kepala sekolah yang menunjukkan prestasi kerja secara konsisten,

dan sebagainya.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya

meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP adalah dengan

meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan

kepuasan kerja. Peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala sekolah

melalui komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan

kerja diarahkan untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dalam:

(26)

113

setiap kegiatan di sekolah. Dalam hal ini, setiap perencanaan yang

dilakukan kepala sekolah harus didasarkan pada kemampuannya dalam

mengatur sekolah, baik itu yang berasal dari capaian kerja terdahulu, ide-ide

baru yang akan dikembangkan, dan kondisi sekolah yang ada.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan komitmen penjaminan mutu sekolah, diharapkan

kepala sekolah berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu sekolah

sesuai standar nasional pendidikan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan

kepala sekolah di antaranya: meningkatkan keinginan yang kuat untuk

menerima, melaksanakan segala upaya untuk mencapai mutu sekolah sesuai

standar pendidikan.

2. Untuk meningkatkan sikap inovatif, diharapkan kepala sekolah berkeinginan

untuk meningkatkan sikap inovatifnya untuk kemajuan sekolah. beberapa

upaya yang dapat dilakukan antara lain: mencari tahu teknologi baru tentang

proses dan teknik penyelenggaraan sekolah yang baik, memajukan dan

memperjuangkan ide-ide yang baik kepada orang-orang di sekolah untuk

peningkatan mutu sekolah.

3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, diharapkan kepala sekolah

berkeinginan untuk meningkatkan kepuasannya bekerja di sekolah.

(27)

114

pekerjaan yang dilakukannya adalah sebuah tantangan serta meningkatkan

kondisi kerja yang mendukung setiap pekerjaannya di sekolah.

4. Untuk meningkatkan keefektifan kepemimpinan kepala SMP, disarankan

pihak sekolah berkeinginan untuk melakukan perbaikan dalam hal komitmen

penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja. Segala upaya

peningkatan keefektifan kepemimpinan kepala SMP diharapkan dapat

diarahkan dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta

pengawasan terhadap setiap tindakan yang mendukung kegiatan sekolah.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara

komitmen penjaminan mutu sekolah, sikap inovatif, dan kepuasan kerja

dengan keefektifan kepemimpinan kepala SMP guna memperluas hasil

(28)

115

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja.Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

_________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Aryanti, SWD. 2003. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”. Jurnal Ilmiah Ekonomi & Kewirausahaan, Vol. 01, No. 04, Agustus 2003

As’ad, Moh. 1991.Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty

Carudin. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap inovatif Sekolah Terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Penabur Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011

Davis, K. dan JW. 1993.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Direktorat Jenderal Manajemen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pembinaan SD

Djati, S. Pantja dan M. Khusaini. 2003. “Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 1, Maret 2003: 25-41

Fuad, M. dkk. 2003.Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gaspersz, V. 2006. Total Quality Management: TQM untuk Praktisi Bisnis dan Industri.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intellegence: Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Terjemahan Alex Tri Kuntjono Widodo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Griffin, RW. 1986.Management Boston. Houghton Mifflin Company

Gultom, Kamaruddin. 2008. “Pengaruh Sikap Inovatif dan Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP Negeri Kota Sibolga”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta

(29)

116

Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: University Press.

Irawati, AK. 2003. Budaya Kerja, Sikap Kerja Inovatif Sebagai Faktor Pendukung Kinerja Pada Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Padang”.

Penelitian Dasar Program Pasca UNPAD

Iskandar, Otto. 2002. “Etos Kerja, Motivasi, dan Sikap Inovatif Terhadap Produktivitas Petani”. Jurnal Penelitian di Makara, Sosial Humaniora, Vol. 6, No. 1, Juni 2002

Juran, J.M. 1999. Leadership for Quality. The Free Press, MacMillan,Inc. Penerjemah: E. Nugroho. Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Luthan, Fred. 1992. Organizational Behavior, 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall

Masdiasmo. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM

Minner, Jhon B. 1992. Industrial Organizational Psychology. New York: McGraw-Hill.

Mulyasa, HE. 2011.Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Newstrom, Jhon W. and David, Keith. 2007. Organiztional Behavior: Human Behavior At Work.New York: McGraw-Hill.

Rogers, EM. 1983. Diffusion of Innovations. New York: Frec Press Mac Millan Publishing

Sagala, Syaiful. 2009.Manajemen Stratejik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

____________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Salancik, G.R. 1988. Commitment Control of Organization Behavior and Belief: New Directions in Organizational Behavior.Chichago: ST. Clair Press.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

(30)

117

Sudiro, Achmad. 2008. “Pengaruh Timbal-Balik Antara Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan Keluarga dan Komitmen Kerja Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja dan Karier Dosen”.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 1, Maret 2008: 38-49

Sudjana. 2002.Metode Statistika.Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Sutanto, Eddy Madiono dan Budhi Stiawan. 2000. “Peranan Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinas Mas Sidoarjo”. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2, No. 2, September 2000: 29-43

Triningsih. 2006. “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru dan Pegawai SMP Negeri di Semarang Tahun Ajaran 2005/2006”.Tesis. Universitas Negeri Semarang

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Wahyudi. 2009.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian terdahulu tentang penerapan peer assessment, diantaranya dilakukan oleh Marwanti (2011) yaitu mengenai analisis penerapan asesmen guru dan

kelapa sawit merupakan bahan baku untuk biodisel yang paling siap.. Dalam program pengembangan biodisel berbahan baku

Kebutuhan bahan baku acrylonitrile di import dari Jepang sebanyak 1.877,4487 kg per jam, asam sulfat berasal dari Petro Kimia, Gresik, Jawa Timur sebanyak 5.260,3987 kg per jam

It means that the society influences literary work in many aspects such as social aspects, economic aspects, political aspects, science and technological aspect, cultural

Prevalensi infestasi tungau terhadap cicak C. mutilata pada enam lokasi penangkapan di Kabupaten Cianjur disajikan pada Tabel 2. Berdasar jumlah total masing-masing

(2) Partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial pada struktur organisasi desentralisasi dan sebaliknya akan menurunkan kinerja

Edy Marwanto : Supervisi Kompetensi Akademik (Studi Situs SD Negeri 5 Masaran). Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan penelitian ini adalah ingin menjabarkan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penelitian secara umum adalah mendeskripsikan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV