• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

DAFTAR ISI

COPY RIGHT ...

LEMBAR PENGESAHAN ...

LEMBAR PERNYATAAN ...

HALAMAN MOTTO ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.IPA di SD ... 7

1. Hakikat IPA ... 7

2. Pembelajaran IPA di SD... 7

3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ... 10

B.Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11

1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11

2. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah... 14

4. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

(2)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

iv

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Berpikir Kritis ... 18

1. Keterampilan Berpikir ... 18

2. Pengertian Berpikir Kritis... 19

3. Ciri-Ciri Berpikir Kritis ... 20

4. Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis ... 21

D.Hasil Penelitian yang Relevan... 21

E.Kerangka Berpikir ... 22

F. Definisi Operasional... 22

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 24

A.Metode Penelitian... 24

B.Desain Penelitian ... 24

C.Lokasi Penelitian ... 25

D.Subjek Penelitian ... 25

E.Waktu Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian ... 25

G.Prosedur Penelitian ... 38

H.Pengolahan dan Keabsahan Data ... 42

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Temuan Penelitian ... 44

1. Siklus I... 44

2. Siklus II ... 55

3. SiklusIII ... 62

B.Pembahasan ... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 78

A.Simpulan ... 78

B.Rekomendasi ... 79

(4)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 82

A.Lampiran A ... 83

B.Lampiran B ... 120

C.Lampiran C ... 151

D.Lampiran D ... 183

E.Lampiran E... 190

(5)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum Sekolah Dasar (SD). Wisudawati dan Sulistyowati (2014, hlm. 22) mengemukakan bahwa “IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibat”. Pada intinya, IPA merupakan sebuah mata pelajaran yang di dalamnya mempelajari berbagai macam fenomena atau kejadian-kejadian alam yang sering dijumpai oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari serta unsur-unsur yang terkait di dalamnya.

Mengacu pada kurikulum yang digunakan di SD yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Depdiknas, 2006, hlm. 484) mengemukakan bahwa tujuan dari mata pelajaran IPA berdasarkan KTSP 2006 adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungannya.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

(6)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemahaman konsep dan penerapannya mencakup makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan; benda atau materi , sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat dan gas; energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya dan benda-benda langit lainnya; serta sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat yang merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

Berdasarkan ruang lingkup materi IPA di SD, maka pengembangangan kreatifitas dan pemecahan masalah serta sikap dan nilai ilmiah merupakan bagian dari pengembangan indikator berpikir kritis yang akan diteliti. Begitupun dengan pemahaman konsep pada materi IPA terkait lingkungan merupakan bagian dari materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa pada saat penelitian. Maka dari itu, ruang lingkup mata pelajaran IPA memiliki keterkaitan erat dengan indikator berpikir kritis dan materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa.

Pembelajaran IPA di SD tidak hanya menekankan pada penguasaan materi, namun juga pada pemahaman konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil, hal ini berguna untuk mengaplikasikan konsep tersebut secara logis pada situasi lain yang relevan dengan pengalaman keseharian siswa. (Depdiknas, 2006, hlm. 484) mengemukakan bahwa:

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

(7)

3

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas serta menarik kesimpulan dan kesamaan yang diperlukan.

Pada kenyataannya, pembelajaran IPA di kelas IV SDN Sarijadi V ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional, sehingga siswa tidak antusias untuk mengikuti pembelajaran IPA, media pembelajaran tidak variatif dan tidak dipersiapkan dengan baik sehingga siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran IPA. Oleh karena itu, siswa menjadi pasif saat mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas, tidak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan kemampuan berpikir kritisnya rendah. Kriteria kemampuan berpikir kritis yang rendah ini dibuktikan dengan adanya data yang didapat dari hasil pra siklus yang dilakukan oleh peneliti. Rentang skor yang diperoleh siswa dikategorikan menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Jumlah skor siswa 5-8 termasuk dalam kategori rendah, 9-12 termasuk dalam kategori sedang dan 13-15 termasuk ke dalam kategori tinggi.

Berdasarkan hasil tes pra siklus pencapaian berpikir kritis, tidak seorang pun siswa yang termasuk ke dalam kategori berpikir kritis tinggi, dua orang siswa termasuk kedalam kategori berpikir kritis sedang dan tiga belas orang siswa termasuk ke dalam kategori berpikir kritis rendah. Sedangkan rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa adalah 24,6% dari 15 orang siswa di kelas IV. Dari hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA, KKM yang ditentukan dalam mata pelajaran IPA adalah 70.

(8)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini diantaranya siswa akan lebih memahami konsep yang diajarkan, siswa dilibatkan secara aktif dalam memecahkan suatu permasalahan, menuntut keterampilan berpikir kritis siswa dan siswa akan mampu belajar secara mandiri. Selain kelebihan dari model PBM tersebut, peneliti juga mencari bagaimana penerapan model PBM yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya yang bernama Listriana Pratiwi dalam mengantisipasi rendahnya pola pikir kritis siswa. Dari hasil kajiian pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti menemukan adanya kesinambungan antara masalah yang terjadi di kelas IV dengan karakteristik model PBM yang akan diterapkan pada saat pelaksanaan tindakan.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas IV tersebut, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran IPA SD Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.”

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran IPA kelas IV SD melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah?” Permasalahan umum tersebut dirinci menjadi pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD?

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah materi sumber daya alam di kelas IV SD?

(9)

5

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penelitian secara umum adalah mendeskripsikan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada pembelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam (SDA) dengan menggunakan model PBM. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD

2. Mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas IV SD

3. Mendeskripsikan bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah materi sumber daya alam di kelas IV SD

D.Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terbagi kepada dua bagian yaitu manfaat penelitian secara teoritis dan manfaat penelitian secara praktis. Adapun manfaat penelitian secara teoritis yaitu untuk menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Siswa

Model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh sebab itu, diharapkan dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPA dapat memberikan manfaat bagi siswa dengan lebih meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa.

2. Bagi Guru

(10)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu untuk meningkatkan kualitas sekolah dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV.

4. Bagi LPTK

(11)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan peneliti, guru atau pendidik mampu memperbaiki dan mencari solusi terhadap masalah yang terjadi di dalam kelas. Model PTK yang digunakan untuk penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Sukidin, Basrowi dan Suranto (2010, hlm. 48) mengemukakan bahwa “Dalam perencanaannya, Kemmis menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali.” Berikut gambar dari model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart:

Gambar 3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto dkk, 2008, hlm. 16)

B.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah model atau gambaran yang akan dilakukan pada saat melakukan penelitian. Sesuai dengan model yang digunakan pada penelitian ini yaitu model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart, maka dijelaskan ada empat

PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN REFLEKSI

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

(12)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komponen yang harus diperhatikan pada tahap ini, yaitu: Perencanaan; Pelaksanaan; Observasi, dan; Refleksi. Pada penelitian ini, peneliti merancang tiga siklus pembelajaran sebagai tindakan penelitian. Tiga siklus dirancang untuk mengembangkan satu KD pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan tiga tindakan.

C.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SD di Kota Bandung. Lokasi SD ini cukup strategis dan tidak terlalu jauh dengan pemukiman penduduk dan sebagian besar siswa bertempat tinggal di lingkungan sekolah tersebut.

D.Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD, dengan jumlah siswa 15 orang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.

E.Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 tepatnya pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2015.

F. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi aktivitas guru dan siswa serta Lembar Penilaian Berpikir Kritis dan hasil belajar siswa.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang disusun untuk penelitian ini adalah RPP dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan langkah-langkah kerja yang disesuaikan dengan model pembelajaran tersebut. Langkah-langkah kerja tersebut dikembangkan dalam kegiatan inti pembelajaran dengan memperhatikan indikator berpikir kritis yang menjadi tujuan pada penelitian ini. Selain itu rancangan media juga dipersiapkan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Media yang digunakan pada penelitian ini yaitu media video dan gambar.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

(13)

26

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpikir kritis. LKS digunakan sebagai pedoman untuk pencapaian indikator pencapaian kompetensi yang dikembangkan dengan indikator berpikir kritis serta langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah.

RANCANGAN LEMBAR KERJA SISWA

Tabel 3.1 (Rancangan Lembar Kerja Siswa)

No. Soal pada LKS Tahapan PBM Indikator Berpikir Kritis yang Dikembangkan 1. (Soal Diskusi Kelompok)

Simaklah video yang ditayangkan oleh guru di depan kelas dan jawablah pertanyaan berikut! a. Masalah apa yang terjadi pada

video tersebut?

b. Faktor apa saja yang

menyebabkan masalah itu dapat terjadi?

c. Dampak apa yang akan terjadi apabila masalah tersebut tidak segera ditanggulangi

d. Solusi apa yang kalian berikan untuk mengatasi masalah tersebut

e. Bagaimana kesimpulan dari video tersebut!

Orientasi Masalah dan Mengorganisasi kan siswa untuk belajar

Membantu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

Siswa dapat mengenal masalah (menemukan masalah yang terjadi pada video

pembelajaran)

Siswa dapat

(14)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bacakanlah hasil diskusi

kelompokmu di depan kelas dan mintalah pendapat atau solusi dari temanmu mengenai permasalahan yang terjadi tersebut!

Mengembang-kan dan menyajikan hasil kerja & menganalisis serta mengevaluasi hasil pemecahan masalah Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah

tersebut&memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas, serta menarik kesimpulan dan kesamaan yang diperlukan (siswa mempresentasikan hasil kesimpulan yang dibuat oleh kelompoknya di depan kelas dengan bahasa yang tepat, jelas dan khas)

3. Lembar Observasi

(15)

28

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM TAHAPAN PBM

Tabel 3.2 (Lembar Observasi Guru dalam Tahapan PBM) Tahapan

Pembelajaran Aktivitas Guru

Terlaksana

Keterangan Ya Tidak

Orientasi Masalah dan Mengorganisa-sikan siswa untuk belajar

a. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk membaca buku pelajaran IPA kelas IV materi sumber daya alam

b. Guru memperlihatkan sebuah video mengenai pengambilan bahan alam (hutan)

Membantu menyelidiki secara mandiri atau kelompok

(16)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengembang-kan dan

menyajikan hasil Kerja

a. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas b. Guru meminta kelompok lain

untuk memberikan solusi atau pendapat untuk menangani permasalahan tersebut

Menganalisis dan

mengevaluasi Hasil Kerja

(17)

30

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR OBSERVASI PENCAPAIAN SISWA DALAM TAHAPAN PBM

Tabel 3.3 (Lembar Observasi Pencapaian Siswa dalam Tahapan PBM) Tahap

Pembelajaran Pencapaian Siswa

Terlaksana

Keterangan Ya Tidak

Orientasi

Masalah

a. Setiap kelompok membaca buku pelajaran IPA kelas 4 mengenai dampak pengambilan bahan alam terhadap kelesterian lingkungan

(18)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengorganisa

sikan Siswa

Untuk Belajar

a. Siswa dan guru melakukan tanya jawab sesuai dengan video yang diperlihatkan di depan kelas

b. Setiap kelompok melakukan diskusi dengan rapi dan terarah c. Masing-masing siswa

mengemukakan pendapatnya

kepada teman satu

(19)

32

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Membantu

Menyelidiki

Secara

Mandiri atau

Kelompok

a. Setiap kelompok menuliskan masalah yang terjadi pada video pembelajaran yang ditampilkan b. Setiap kelompok berdiskusi

mencari faktor-faktor penyebab hal tersebut terjadi

c. Setiap kelompok menganalisis dampak-dampak yang terjadi dari pengambilan bahan alam tersebut terhadap kelestarian lingkungan hutan

d. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

(20)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengembang

kan dan

Menyajikan

Hasil Kerja

a. Setiap kelompok yang menyimak hasil presentasi kelompok lain memberikan solusi terhadap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

b. Setiap kelompok memberikan pendapat atau solusi dari permasalahan tersebut

(21)

34

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menganalisis

dan

Mengevaluasi

Hasil

Pemecahan

Masalah

a. Setiap kelompok yang telah melakukan presentasi menulis kesimpulan pada lembar kesimpulan yang telah di sediakan oleh guru

b. Perwakilan dari setiap kelompok membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas

c. Kelompok yang berani dengan cepat maju ke depan kelas, diberikan sebuah bintang prestasi yang ditempelkan pada papan bintang

d. Guru memberikan tes pada siswa berupa masalah yang harus dianalisis pada gambar e. Guru menunjuk siswa untuk

membacakan hasil

(22)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Instrumen Penilaian Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

a. Instrumen Penilaian Berpikir Kritis siswa

Lembar penilaian berpikir kritis siswa ini dibuat sesuai dengan indikator berpikir kritis yang hendak di kembangkan yaitu:

1) Mengenal masalah

2) Mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan 3) Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani

masalah-masalah tersebut

4) Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas 5) Menarik kesimpulan

(23)

36

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN PENILAIAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

Tabel 3.4 (Instrumen Penilaian Berpikir Kritis)

NO NAMA

SISWA

INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

JUMLAH SKOR

KATEGORI

1 2 3 4 5

(24)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(25)

38

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KRITERIA PENILAIAN BERPIKIR KRITIS

Tabel 3.5 (Kriteria Penilaian Berpikir Kritis)

NO INDIKATOR SKOR KATEGORI KRITERIA PENILAIAN

1. Mengenal Masalah

1 Kurang Tidak dapat mengenal masalah

2 Cukup Kurang Tepat dalam Mengenal Masalah 3 Baik Dapat mengenal masalah

2.

Mengumpulkan Data dan Menyusun Informasi

yang diperlukan

1 Kurang Siswa tidak mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan 2 Cukup Siswa mengumpulkan data dan tidak menyusun informasi yang diperlukan 3 Baik Siswa mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan

3.

Menemukan Cara-Cara yang Dapat dipakai

Untuk Menangani Masalah Tersebut

1 Kurang Siswa tidak menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah

2 Cukup Siswa menemukan cara-cara yang kurang tepat untuk menangani masalah tersebut

3 Baik Siswa menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah tersebut

4.

Memahami dan Menggunakan Bahasa

yang Tepat, Jelas dan Khas

1 Kurang Siswa tidak memahami dan tidak menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas

2 Cukup Siswa memahami dan tidak menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas 3 Baik Siswa memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas 5. Menarik Kesimpulan

1 Kurang Siswa tidak dapat menarik

2 Cukup Siswa kurang tepat menarik kesimpulan 3 Baik Siswa menarik kesimpulan

RENTANG SKOR

(26)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(27)

40

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menguraikan tentang tahapan yang akan dilakukan oleh peneliti ketika melakukan penelitian

1. Pre-Test

a. Merancang soal-soal yang berhubungan dengan data yang ingin diperoleh yaitu pencapaian berpikir kritis siswa

b. Melaksanakan Pre-test berupa soal-soal yang harus dijawab siswa dengan indikator berpikir kritis yang diharapkan

c. Melakukan pengolahan data hasil pre-test

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat surat permohonan izin penelitian di kantor prodi PGSD 2) Mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala sekolah yang

akan diteliti

3) Menetapkan materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian yaitu Sumber Daya Alam

4) Menentukan indikator pencapaian Kompetensi (IPK) pada materi Sumber Daya Alam yang digunakan pada siklus I

5) Merancang materi pembelajaran IPA yang akan digunakan pada saat penelitian, yaitu Sumber Daya Alam dan menyesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam pembelajaran IPA kelas IV

6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA materi pokok Sumber Daya Alam dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah

7) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah

(28)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9) Menyiapkan instrumen penelitian yang dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian dan data yang ingin diperoleh dalam penelitian, berupa lembar observasi aktifitas guru dan siswa pada model Pembelajaran Berbasis Masalah serta lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa

10) Membuat media pembelajaran yang menunjang untuk penelitian tersebut mengenai Sumber Daya Alam

11) Membuat kesepakatan dengan guru sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan dan menjelaskan instrument lembar observasi yang harus diisi oleh observer

b. Tahap Pelaksanaan

1) Memberikan lembar observasi yang akan diisi oleh observer 2) Mengarahkan siswa agar siap belajar

3) Melaksanakan tes siklus I yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan

4) Menyiapkan media yang akan digunakan untuk diperlihatkan kepada siswa

5) Merekam dan mencatat semua aktivitas pembelajaran

6) Melakukan penilaian terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung

7) Melakukan diskusi dengan pengamat terkait hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Tahap Pengamatan

1) Observer mengamati aktivitas siswa dan guru pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model Pembelajaran berbasis masalah

2) Observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti

d. Tahap Refleksi

(29)

42

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah memperoleh data pada siklus I, peneliti mulai merencanakan perencanaan belajar untuk siklus II.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Menentukan IPK yang akan dibuat untuk perencanaan pembelajaran pada siklus II

2) Merancang materi yang akan disampaikan pada saat penelitian sesuai dengan IPK yang telah dibuat

3) Menyiapkan RPP yang dirancang sesuai dengan perencanaan pada siklus II berdasarkan hasil perolehan data yang didapatkan pada siklus I

4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan hasil refleksi siklus I 5) Menyiapkan instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat

berdasarkan indikator pencapaian kompetensi serta indikator berpikir kritis yang diharapkan

6) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa sesuai dengan indikator berpikir kritis

7) Membuat media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran pada siklus II

8) Membuat kesepekatan dengan observer dan memberikan penjelasan kepada observer terkait hal-hal yang harus dilakukan untuk mengisi instrument penelitian yang diberikan oleh peneliti

b. Tahap Pelaksanaan

1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi

2) Melaksanakan pembelajaran IPA dengan materi Sumber Daya Alam sesuai dengan RPP yang telah dibuat

3) Melakukan tes siklus II

4) Mencatat dan merekam semua kegiatan pembelajaran

(30)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap Pengamatan

1) Observer mengamati pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung 2) Observer mengisi lembar observasi yang telah dibuat

d. Tahap Refleksi

1) Peneliti menganalisis data yang sudah diperoleh setelah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada siklus II

2) Merumuskan perencanaan untuk siklus III

4. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

1) Menentukan IPK yang akan dibuat untuk perencanaan pembelajaran pada siklus III

2) Merancang materi yang akan disampaikan pada saat penelitian sesuai dengan IPK yang telah dibuat

3) Menyiapkan RPP yang dirancang sesuai dengan perencanaan pada siklus III berdasarkan hasil perolehan data yang didapatkan pada siklus II

4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan hasil refleksi siklus II 5) Menyiapkan instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat

berdasarkan indikator pencapaian kompetensi serta indikator berpikir kritis yang diharapkan

6) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa sesuai dengan indikator berpikir kritis

7) Membuat media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran pada siklus III

8) Membuat kesepekatan dengan observer dan memberikan penjelasan kepada observer terkait hal-hal yang harus dilakukan untuk mengisi instrument penelitian yang diberikan oleh peneliti

b. Tahap Pelaksanaan

(31)

44

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mengarahkan siswa agar siap belajar

3) Melaksanakan tes siklus I yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan

4) Menyiapkan media yang akan digunakan untuk diperlihatkan kepada siswa

5) Merekam dan mencatat semua aktivitas pembelajaran

6) Melakukan penilaian terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung

7) Melakukan diskusi dengan pengamat terkait hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Tahap Pengamatan

1) Observer mengamati pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung 2) Observer mengisi lembar observasi yang telah dibuat

d. Tahap Refleksi

1) Peneliti menganalisis data yang sudah diperoleh setelah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada siklus III

H.Pengolahan dan Keabsahan Data

1. Pengolahan Data Secara Kualitatif

Pengolahan data yang sudah diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dideskripsikan, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Data kualitatif yang diperoleh akan dideskripsikan ke dalam kalimat deskriptif yang berorientasi pada hasil data yang telah didapatkan. Sukmadinata (2006, hlm. 60) mengemukakan bahwa “Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskritif

dan eksplanatori.”

2. Pengolahan data secara Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes berupa LKS. Pengolahan data kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. berikut pengolahan data secara kuantitatif:

(32)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah nilai yang diperoleh

Jumlah seharusnya × = �

Sedangkan untuk mencari rata-rata pemerolehan skor, yaitu dengan cara: Jumlah nilai seluruh siswa

Jumlah nilai yang seharusnya diperoleh seluruh siswa × = �

b. Penilaian Hasil Belajar Siswa

Instrumen penilaian hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam mencapai indikator pembelajaran yang telah ditentukan pada perencanaan proses pembelajaran. Pengolahan data hasil belajar dihitung dengan cara:

Pemerolehan nilai siswa

jumlah skor yang seharusnya × = �

3. Keabsahan Data

Keabsahan data bertujuan untuk memperkuat data yang diperoleh selama proses pengolahan hasil penelitian. Untuk menguji keabsahan data tersebut, maka keabsahan penelitian ini dibuktikan dengan:

a. Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa bersifat terbuka

b. Alat pengumpul data pada LKS dibuat dengan disesuaikan kepada indikator pencapaian berpikir kritis siswa

c. Kredibilitas penelitian, yaitu tingkat kepercayaan suatu proses dan hasil penelitian yang bersifat terbuka dan dapat dibuktikan

(33)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam pembelajaran IPA materi sumber daya alam untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV, maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model PBM disesuaikan dengan KD yaitu menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. KD tersebut disusun untuk tiga siklus penelitian. Perbedaan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya terdapat pada kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran pada model PBM.

2. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model PBM berjalan dengan baik sesuai perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti. Media yang digunakan pada saat pembelajaran adalah video, gambar dan artikel. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan model PBM sebagai berikut: siswa diorientasikan kepada permasalahan; guru mengorganisasikan siswa agar belajar; memandu dan menyelidiki secara mandiri atau kelompok; mengembangkan dan menyajikan hasil kerja serta menganalisis, dan; mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

(34)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model PBM pada pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka peneliti memeberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan pada saat pembelajaran. Guru perlu mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu atau media yang lebih variatif. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA materi Sumber Daya Alam, guru bisa menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Bagi peneliti selanjutnya

(35)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T. M. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta. Prenadamedia Group

Agustina, R. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi

Bunyi. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Apendi, S. (2012). Penerapan Metode Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Konsep

Makhluk Hidup dan Lingkungannya. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Arends, R. (2008). Learning To Teach. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Arikunto, Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT Bumi Aksara

Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Basrowi, Suranto, & Sukidin. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Insan Cendikia

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis, Sebuah Pengantar. Jakarta. Erlangga

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2011). Models of teaching. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Kemendikbud (2012). Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia Tentang: Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Nuansa

Aulia

(36)

Wita Juwita, 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardinawati, D. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Energi Gerak Untuk Meningkatkan Kreatifitas Siswa Kelas III

Madrasah Ibtidaiyah Al Marfuah Cihuni Pangatikan Garut. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pratiwi, L. (2014). Implementasi Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya. (Skripsi). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Purwanto, N. MP. (2007). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung. Rosda Rizema, S. P. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Yogyakarta. Diva Press

Rohaeti, E. & Kamaludin, A. (2010). Smart Sains S, Untuk Kelas4,5 dan 6. Yogyakarta. Bursa Ilmu

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Depok. Rajagrafindo Persada Soetarno, R. Ak. (2010). RPAL, Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap, Untuk

Sekolah Dasar Kelas 4,5, dan 6. Semarang. Aneka Ilmu

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta. Indeks Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Peneltian. Bandung. Refika Aditama

Sukmadinata, S. N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Trianto. (2009). Mendasain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta. Prenadamedia Group

Gambar

Gambar 3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto dkk,
Tabel 3.1 (Rancangan Lembar Kerja Siswa)
Tabel 3.2 (Lembar Observasi Guru dalam Tahapan PBM)
Tabel 3.3 (Lembar Observasi Pencapaian Siswa dalam Tahapan PBM)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pola-pola keseluruhan bentuk sebuah fraktal berulang pada setiap bagian yang kecil, sehingga memperbesar bagian yang lebih kecil akan meng-hasilkan bentuk yang serupa

Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.. “Intellectual Capital:

Undang-undang tentang Perbendaharaan Negara ini dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum di bidang administrasi keuangan negara. Dalam Undang-undang Perbendaharaan Negara

Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya

Seperti yang telah dituliskan pada penjelasan sebelumnya, bahwasanya ilmu tauhid adalah ilmu ketuhanan yang mengupayakan menyediakan penjelasan yang

Norma social yang terbentuk antar pedagang merupakan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan diantara pedagang asongan juga terdapat nilai-nilai resiprositas yang

 …….. ABGH merupakan bidang diagonal pada balok ABCD.EFGH. Temukan dan tuliskan bidang diagonal yang lain pada balok

Aplikasi ini menggunakan program Macromedia Flash MX karena aplikasi yang dibuat dipenuhi dengan animasi .dalam aplikasi ini terdapat pembelajaran tentang pengenalan huruf abjad