REKRUTMEN DAN DISKRIMINASI KULI PERKEBUNAN
TEMBAKAU DELI PADA MASA KOLONIAL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana
OLEH
DIAN RANI SINAGA 308321015
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nama : Dian Rani Sinaga, NIM: 308321015 “ Rekrutmen dan Diskriminasi Kuli Perkebunan tembakau Deli pada Masa Kolonial. Pembimbing Skripsi : Dr. Hidayat Ms,i NIP: 196208061990031002 Jurusan Pendidikan Sejarah, fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Neger Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Latar belakang Pembukaan
perkebunan Tembakau Deli oleh Nienhuys pada tahun 1863, 2).mengetahui bagaimana cara
rekrkutmen tenaga kerja dari singapura,malaysia, india dan Jawa 3). Mengetahui kehidupan
para kuli di perkebunan Tembakau Deli, 4). Mengetahui diskriminasi kulindalam perkebunan
tembakau Deli, 5). Mengetahui bagaimana kehidupan sosial antara tuan kebun, mandor dan
para kuli yang bekerja diperkebunan Tembakau Deli.Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian Library Research, yaitu peneliti keperpustakaan dan meneliti
buku-buku dan kora-koran yang berkaitan dengan judul peneliti. Dimana sumber-sumber
yang didapatkan yaitu sumber yang terpercaya (reability), nyata (credibility) dan sahih
(validity).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkebunan pertama dibuka oleh
Nienhuys, serta tidak berjalan dengan mulus akibat mengalami kerugian yang besar
dikarenakan said Abdullah Bilsagih mencuri barang-barang milik Nienhuys, setelah
pembukaan perkebunan berkembang secara pesat. Nienhuys mengalami kesulitan kerja
sehingga didatangkanlah pekerja dari luar seperti Cina,dan India dengan mengutus taukeh
(kuli lama) untuk datang langsung ke cina dan mencari tenaga kerja yang baru dengan
menjanjikan kekayaan kepada calon pekerja sehingga berbondong-bondong datang ke Deli.
Karena biaya mendatangkan pekerja dari Cina dan banyak biaya sehingga tuan kebun
mengutus mandor (tandil) untuk pergi kedesa –desa terpencil di pulau jawa dengan meyakinkan pemuda Jawa bahwa ada “Pohon Berdaun Uang” sehingga para pemuda penasaran dan berbondong-bondong ke Deli. Kesimpulannya Bukan hanya merasa tertipu para kuli, kuli juga menerima ketetapan “Poenele Saintence”yaitu tuan kebun bebas menghukum kuli jika mereka melakukan kesalahan. juga mendapatkan penindasan atau
diskriminasi dalam pekerjaan, selain upah yang minim, kuli juga sering dipukul,
ditendang,dicambuk, digosok kemaluannya dengan merica, dan ada juga yang disuruh
memakan kotoran binatang dan memperlakukan kuli seperti binatang pula tanpa adanya rasa
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena berkat Rahmat serta Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul ” Rekrutmen Dan Diskriminasi Kuli Perkebunan Tembakau Deli Pada Masa Kolonial”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menerima
banyak bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya. Dalam
penulisan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata bahasa, dan dalam
penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.
Maka dengan ini penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Selain itu, penulis juga
menyadari, banyak pihak yang telah memberi bantuan, dorongan, motivasi, serta
semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah
yang dihadapi dari awal melakukan penelitian sampai akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini sampai akhirnya selesai menjadi skripsi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Muin Sinaga dan Ibunda Rohana Damanik yang sangat
penulis cintai. Dua orang yang berhati mulia yang telah membesarkan,
mendidik dan menyekolahkan hingga penulis di perguruan tinggi dan selalu memberikan dukungan, semangat dan do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Disini anakmu hanya dapat
mengucapkan ribuan terima kasih. Semoga senantiasa dalam lindungan
dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberi kemudahan rezeki,
kesehatan dan umur panjang.
2. Kepada saudara-saudara penulis yang tercinta, Kakanda Nurhabibi
Sinaga dan Abang Ipar Tatang Setiawan. Dan Abangda Mukhlis
Sinaga beserta keponakan-keponakan tercinta Daviandra Setiawan dan
Dandri Afta Setiawan yang selalu memberikan nasehat, bantuan,
motivasi dan sumber inspirasi penulis. Semoga kita semua sukses dan
dapat membahagiakan orang tua kita. Amin.
3. Terkhusus kepada orang yang spesial untuk penulis “Ega Pratama”
yang sudah memberikan cinta, dukungan dan perhatian kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Drs. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan
Sejarah dan sekaligus Dosen penguji. Penulis mengucapkan ribuan
terima kasih atas bimbingan dan masukannya selama ini.
6. Bapak Dr. Hidayat, MSi selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis
yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberi bimbingan
kepada penulis sehingga akirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak.
7. Bapak Drs. Ponirin, MSi, selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus sebagai penguji dan pembanding skripsi yang telah banyak
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama
perkuliahan sampai menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan
ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak.
8. Ibu Dra. Samsidar Tanjung, MPd, selaku dosen penguji dan
pembanding penulis.
9. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, sebagai Dosen penguji
pengganti dalam meja hijau dan seluruh dosen-dosen dan staf
administratif di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih yang
sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada kami,
10.Kepada Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari selaku pemimpin PUSSIS
12.Terima ksih kepada Staf-staf Fakultas yang sudah membantu penulis
dalam menyelesaikan berkas-berkas persyaratan Ujian Hingga menjadi
Mahasiswa Alumni Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial.
13.Terima kasih penulis ucapkan kepada Rektor/ Pembantu Rektor
Universitas Negeri Medan.
14.Terima kasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis,Dewi, Nina,
Rina, Sandi, Fikri, Isma, Arlan, Irma, Umar, Emil, Hera, Ulan,
Haposan, Rahmat, Erwinsyah, Reza. Terima kasih kerena selalu
memberi bantuan, dukungan, dan motivasi kepada penulis. Semoga
kita mencapai semua cita-cita kita.
15.Buat teman-teman seperjuanganku satu bimbingan Skripsi Heppy,
Saut, Hendri, Lilis, Rasita, Efriani dan Bety Terima kasih atas
kebersamaan kita selama melaksanakan bimbingan skripsi.
16.Buat teman-teman seperjuanganku kelas A dan B EKSTENSI stambuk
2008 yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih
atas persahabatan, kebersamaan dan segala pengalaman yang telah kita
alami bersama-sama selama kita menjalani perkuliahan. Pengalaman
17.Buat teman-teman kos penulis : Atcul Kimmi, Nina MayQueen, Erza
Saragih, Sari Ahmad, Ankis Putri dan Vita Sari Terima kasih atas
motivasi yang telah kalian berikan kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi.
18.Buat teman-teman kelas A, B, C Reguler stambuk 2008 dan adek
stambuk 2009 dan 2010 terima kasih banyak buat semuanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum
sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnannya
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua, baik pembaca maupun
penulis sendiri.
Medan, Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 6
1.3.Pembatasan Masalah ... 6
1.4.Rumusan Masalah ... 6
1.5.Tujuan Penelitian ... 7
1.6.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Konseptual ... 8
2.1.1. Pembukaan Perkebunan Tembakau Deli ... 8
2.1.2. Pengertian Rekrutmen ... 8
2.1.3. Rekrutmen Kuli Perkebunan ... 9
2.1.4. Diskriminasi Dalam Perkebunan ... 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ... 13
3.1.1. Sumber Data ... 13
3.1.1.1. Data Sekunder ... 13
3.1.1.2. Data Primer ... 13
3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 14
3.3. teknik Analisis Data ... 14
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Kerajaan Deli ... 15
4.1.1. Kondisi Geografis Deli ... 15
4.1.2. Konsep Penguasaan Tanah Kerajaan Deli ... 17
4.1.3. Kondisi Tanah dan Kesultanan Deli ... 18
4.2. Masuknya Modal Asing dan Pembukaan Perkebunan Tembakau Deli ... 21
4.3. Rekrutmen Tenaga Kerja Perkebunan tembakau Deli ... 26
4.3.1. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Dalam (Lokal) ... 26
4. 3.2. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Luar Deli ... 27
4.3.3. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari Cina ... 27
4.3.4. Rekrutmen Tenaga Kerja Dari India... 32
4.4. Diskriminasi Dalam Perkebunan Tembakau Deli ... 40
4.4.1. Ordinansi Dalam Pembagian Upah dan Potongan ... 42
4.4.2. Ordinansi dan Diskriminasi Pekerjaan Di Perkebunan Tembakau Deli ... 47
4.5. Hubungan Sosial Antara Kuli Dan Tuan Kebun Dalam Perkebunan Tembakau ... 53
4.5.1. Gaya Hidup Tuan Kebun Dan Kuli Perkebunan Tembakau Deli... 54
4.5.2. Kehidupan Kuli Di Barak Atau Tempat Tinggal ... 54
4.5.3. Kehidupan Kuli Di Ladang Tembakau Deli ... 56
4.5.4. Kehidupan Kuli Saat Gajian (Hiburan) ... 58
BAB V KESIMPULAN ... 62
SARAN ... 64
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
1.1.1 Pembukaan perkebunan
Setelah Nienhuys datang ke Deli dan membuka perusahaan perkebunan
yang ternyata menghasilkan tembakau yang bermutu tinggi sebagai pembungkus
cerutu terbaik dunia, Nienhuys mendapatkan kesulitan dalam pengadaan tenaga
kerja, untuk itu nienhuys pergi ke malaya dan singapura dan bertemu dengan haji
yang dapat menyalurkan tenaga kerja untuk dipekerjakan diperkebunan. Sehingga
pada tahun 1870 didatangkanlah kuli-kuli cina yang ingin bekerja dan dibayar
mahal oleh tuan kebun karena dianggap cina lebih mahir dalam merawat
tembakau yang bermutu tinggi, serta didatangkan juga kuli-kuli dari india yang
menurut tuan kebun orang keling (Tamil) memiliki fisik yang cukup kuat dan
mereka dipekerjakan pada bagian transport (pengangkutan, dan segala keperluan
lalu lintas,dan membuat jalan-jalan atau irigasi perairan. (H.M.Said:75)
Penanaman Tembakau memiliki hasil yang memuaskan sehingga
Nienhuys membuka lahan baru untuk ditanami tanaman tembakau, oleh sebab itu
Nienhuys terdesak dengan masalah tenaga kerjacina dengan bayaran yang mahal
akan membuat rugi tuan kebun,dan untuk meminimalisir atau memudahkan
perawatan tembakau maka direkrutlah pekerja dari Jawa karena menurut tuan
kebun orang Jawa adalah orang bodoh serta penurut dalam bekerja, lalu diutuslah
calo-calo dengan baju stelan Belanda dan memakai banyak emas di sekujur
bekerja di Deli. Deli adalah sorga dunia, disana terdapat pohon berdaun uang,
tanah yang luas, emas, tempat hiburan maupun tempat prostitusi. Dengan
gagahnya calo itu mengatakan hal-hal yang membuat masyarakat awam itu
tertarik dengan sesuatu yang dijanjikan. Lalu masyarakat awam ini terpengaruh
dengan apa yang dijanjikan oleh calo tersebut, dan mau bekerja di Deli. Namun
pada saat dakapal dalam pejalanan ke Deli para calon tenaga kerja diperlakukan
seperti binatang dan bahkan para calo tidak segan-segan untuk menendang
menghajar dan memukuli calon tenaga kerja (kuli) dan lebih sedihnya lagi calon
tenaga kerja yang sudah menikah dan membawa isterinya untuk bekerja
dipisahkan oleh calo-calo jika tidak maka akan mendapatkan tendangan yang
keras oleh calo dalam perjalanan.
Sejak Kuli –Kuli didatangkan dari Cina,India dan Jawa oleh para calo-calo
yang menjanjikan kesejahteraan bagi siapa yang mau ikut bekerja di perkebunan
tembakau di Sumatera Timur. Karena tergiur akan janji para calo lalu banyaklah
didatangkan kuli-kuli seperti dari cina, India maupun Jawa. Setelah sampai di
Sumatera Timur dan mulai bekerja di perkebunan para kuli tidak mendapatkan
kehidupan yang layak dan jauh dari apa yang dijanjikan oleh calo-calo yang
mendatangkan kuli-kuli tersebut. Para kuli tidak mendapatkan kehidupan yang
layak, mereka tinggal di bangsal-bangsal perkebunan yang jauh dari kebersihan
Tabel 1
Bentuk Karakteristik kuli-kuli yang direkrut untuk bekerja di perkebunan tembakau Deli.
Pandai mengambil hati tuan kebun
Sombong
Tidak ramah kepada sesama kuli
Dalam hal pembagian upah yang minim ini membuat para kuli tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang kuli memberikan perincian dana
seperti: 4 gantang beras f 2,80 , 1 botol minyak lampu f 0,20, 1 botol minyak
makan f 0,30, ikan kering f 1,50 garam f 0,20, terasi f 0,30, rokok dan korek api f
0,50 sehingga semua f 5,88 setelah dipotong biaya oleh tuan kebun.tidak mungkin
seorang kuli membiayai diri.(H.M Said: 121)
Dibanding Kuli laki-laki, kuli perempuan lebih rentan terhadap
diskriminasi serta pemerasan, penindasan dari pimpinan perusahaan dan para
pengawas. Pengupahan per jam untuk buruh laki-laki berkisar antara 3-4 sen. Hal
itu sangat kontras dengan upah yang didapat buruh perempuan dalam perjamnya
yakni 2-3 sen. Lama bekerja yaitu 10 Jam/hari namun tidak sesuaikan dengan
ketetapan yang diberikan Jam kerjapun lebih lama dibuat oleh pengawas
perkebunan. Tidak hanya minimnya upah yang didapatkan melainkan hukuman
cambuk, dijemur dipanas matahari, di telanjangi, kemaluannya digosok dengan
merica halus jika ketauan kabur dan malas bekerja.
Karena peranan gandanya menjadi orang kepercayaan atasan sekaligus
wakil regu kerja yang setiap hari dipimpinnya maka anggota staf Eropa menjaga
jarak dengan mereka. Secara lahiriah mereka dapat dikenal dari pakaian dan
Hubungan antara Tuan kebun dengan para kuli sangat tidak baik, tuan
Kebun menganggap Kuli perkebunan itu sebagai “budak” dan “hamba sahaya”
Yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah tanaman tembakau menjadi
pembungkus cerutu yang paling berkualitas di pasar dunia, Tuan Kebun lebih
mementingkan kekayaan dan kekuasaanya dibanding kesejahteraan para
pekerjanya dalam mengolah tanaman Tembakau Deli.
Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang masalah
yang ada dalam perkebunan Tembakau Deli mengenai “Rekrutmen dan
1.2Identifikasi masalah
1. Bagaimana sejarah awal pembukaan perkebunan Tembakau Deli.
2. Bagaimana cara calo-calo dalam merekrut pekerja di Cina, India dan Jawa.
3. Bagaimana sistem diskriminasi dalam perkebunan temabaku Deli.
4. Bagaimana hubungan sosial antara tuan kebun dan kuli.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar fokus terhadap penelitian dan tidak meluas terhadap kajian yang lain
dan dapat dianalisis untuk mencapai sasaran penelitiasn maka penelitian
membatasi masalah pada “Rekrutmen dan Diskriminasi Kuli Perkebunan
Tembakau Deli Masa Kolonial”.
1.4Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah pembukaan Perkebunan Tembakau Deli.
2. Bagaimana proses rekrutmen pekeja di Cina,India dan Jawa untuk
dipekerjakan di Kebun Tembakau Deli.
3. Bagaimana sistem diskriminasi dalam perkebunan Tembakau Deli
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah awal pembukaan perkebunan tembakau
Deli
2. Untuk mengetahui rekrutmen oleh tuan kebun untuk dipekerjakan
di perkebunan tembakau Deli.
3. Untuk mengetahui adanya Diskriminasi upah Kuli melalui
Ras/Etnis perkebunan tembakau Deli.
4. Untuk mengetahui hubungan sosial antara Tuan Kebun dan para
Kuli perkebunan tembakau Deli.
1.6Manfaat Penelitian
1. Memberi gambaran dan informasi kepada pembaca dan semua pihak
tentang awal pembukaan perkebunan tembakau Deli. Rekrutmen dan
diskriminasi Kuli perkebunan Tembakau Deli pada masa Kolonial.
2. Mengetahui pentingnya Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan
pembaca terhadap pendiskriminasian upah berdasarkan Etnis.
3. Menambah pengetahuan penulis terutama dalam membuat tulisan
karya ilmiyah dalam bentuk skripsi.
4. Sebagai bahan masukan perbandingan bagi penelitian lain yang ingin
BAB V KESIMPULAN
1. Pembukaan perkebunan pertama oleh Nienhuys, dan selama membuka
lahan percobaan dengan menggunakan tenaga kerja dari Deli yaitu melayu
dan Batak, namun Nienhuys menganggap pekerja Melayu dan Batak itu
pemalas dan sulit diatur. Sehinnga Nienhuys kesulitan dalam mencari
tenaga kerja dan dia pergi ke Semenanjung dan Singapura. Lalu ia bertemu
dengan seorang Haji, dan haji itu sanggup menyediakan tenaga kerja buat
dipekerjakan perkebunan tembakau Deli. Namun hal ini tidak berlangsung
lama karena haji tersebut lebih banya menyebarkan Dakwah Islam.
2. Nienhuys mengutus tandil (mandor) pergi ke Cina dengan berpenampilan
menarik dengan cara menipu calon tenaga kerja dengan menjanjikan
kesejahteraan dan diberi persekot sehingga berbondong-bondonglah
datang pemuda-pemuda yang sehat datang ke Deli.
3. Selanjutnya didatangkan tenaga kerja dari India (keling) dengan memiliki
fisik yang kuat perkebunan mempekerjakan kuli keling sebagai kusir,
mengangkut barang-barang berat dan membuat irigasi. Menilai tenaga
kerja dari cina dan india sangat mahal biayapreminya, maka tuan kebun
mendatangkan dari Jawa untuk mengurangi mengurangi kepadatan
penduduk serta politi yang dicanangkan Hindia Belanda yaitu politik Etis
(politik balas budi). Selain itu orang jawa dianggap bodoh dan mudah
dan mewah dan diseluruh tubuhnya dibaluti dengan emas.Penipuanpun
dilakukan dengan menagatakan Deli... di Deli itu ada “pohon berdaun
uang” kerja kalian hanya mengurusi pohon-pohon itu. Kalau ada uang
yang jatuh dari pohon, silakan ambil. Itu upah bagi kalian, dan semakin
banyak pohon yang kalian urus maka uang kalian akan semakin banyak
mendapatkan uang.
4. Setelah kuli-kuli datang ke Deli lalu orang kontrak mendapat perlakuan
yang tidak layak terlebih lagi disebabkan Poenale Sanctie semakin
menderitanya dan sengsaranya kehidupan para kuli diperkebunan
Tembakau Deli.
5. Hubungan antara Tuan kebun dengan para kuli sangat tidak baik, tuan
Kebun menganggap Kuli perkebunan itu sebagai “budak” dan “hamba
sahaya”Yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah tanaman tembakau
menjadi pembungkus cerutu yang paling berkualitas di pasar dunia.Sejak
semula Nienhuys giat dalam usaha kebunnya ia sudah melakukan tindakan
sesuka hati, perkara yang menonjol setiap hari adalah keinginan tuan
SARAN
Setelah Bangsa kulit putih datang ke Deli dan menjajah tanah Deli dengan
membuka lahan perkebunan dan banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar
seperti Cina, India dan Jawa, semuanya adalah kuli yang bekerja dalam
perkebunan tembakau.
Tipuan dan sisksaan selalu mereka terima dalam bekerja, waktu kerja 10
jam menjadi lebih lama akibat kuli harus mencurahkan perhatiannya kepada
perawatan tembakau yang bermutu tinggi. Saran saya yaitu janganlah sekali-kali
kita melupakan sejarah, karena sejarah hidup kita dimulai saat kita dilahirkan
dibumi. Untuk itu pembaca harus mengetahui latar belakang Belanda datang ke
Deli dan untuk apa mereka ke Deli? Pemerintah berperan penting untuk menjaga
warisan ssejarah agar tetap lestari dan tidak punah dimakan usia.
Dan cukuplah penindasan kuli terjadi pada zaman perkebunan tembakau
Deli pada masa kolonial dan pada masa sekarang ini untuk mensejahterakan
kehidupan buruh/karyawan. Agar tidak terjadi lagi kejadian dimasa lalu yang
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Emil. 2006. Berjuta-Juta Dari Deli (satu hikayat kuli kontrak) Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli Politik Kolonial Tukang Kebun dan
Kuli di Sumatera Timur pada awal abad ke 20. Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti.
Mahadi, Prof. 1978. Sejarah perkembangan Hak-Hak Suku Melayu Atas Tanah Di
Sumatera Timur 1800-1975. Bandung :penerbit Alumni.
Pelzer, J, Karl. 1991. Sengketa Agraria (pengusaha perkebunan melawan petani).
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Pelzer, J, Karl . 1977. Toean Keboen dan Petani Politik Kolonial dan Perjuangan
Agraria di Sumatera Timur 1863-1947. Sinar Harapan.
Reid, Antony. 1987. Perjuangan Rakyat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Reid, Antony. 2011. Menuju Sejarah Sumatera. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Said, Mohammad.H. 1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe Dengan Derita Dan
Kemarahannya. Medan : percetakan Waspada.
Schermerhorn Jr dan John R. 2000. Manajemen I. Yogyakarta : Penerbit Andi
Sinar, Lukman. 1986. Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta : Buku Sastra Indonesia dan
Daerah.
Sinar, Tengku Lukman. 1991. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: MABMI.
Sjamsuddin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Stoler,Ann laura. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan
Sumatera, 1870-1979. Yogyakrta : Karsa.
Szekelly- Lulofs. 1985. KULI. Jakarta: PT. Temprint.
Szekelly- Lulofs. 1985. Berpacu Nasib di Kebun Karet. Jakarta: PT. Temprint.
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D/
http://karosiadi.blogspot.com/2012/05/konflik-onderneming-dan-rakyat-penunggu_20.html.
Sumber dari Koran: