• Tidak ada hasil yang ditemukan

FACTORING AND LEASING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FACTORING AND LEASING"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

FACTORING AND LEASING

FACTORING AND LEASING

HYBRID FINANCIAL INSTRUMENTS

HYBRID FINANCIAL INSTRUMENTS

ONSHORE/OFFSHORE FINANCING

ONSHORE/OFFSHORE FINANCING

Jul Seventa Tarigan

(2)
(3)

Manajemen Pajak:

Manajemen Pajak:

Strategi yang dijalankan oleh Wajib Pajak dalam Strategi yang dijalankan oleh Wajib Pajak dalam

menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar dan menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar dan

mengefisienkan beban pajak yang dibayar untuk mengefisienkan beban pajak yang dibayar untuk mencapai laba dan likuiditas yang optimal.

mencapai laba dan likuiditas yang optimal.

Fungsi2 Manajemen:

Fungsi2 Manajemen:

Planning, Organizing, Leading, Controlling/Monitoring, Planning, Organizing, Leading, Controlling/Monitoring, termasuk Coordinating and Measuring Results.

termasuk Coordinating and Measuring Results.

Tujuan Manajemen Pajak:

Tujuan Manajemen Pajak:

⦿

⦿ Menjalankan kewajiban sesuai ketentuan (To comply)Menjalankan kewajiban sesuai ketentuan (To comply)

⦿

⦿ Mencapai tujuan ekonomi: laba dan likuiditas yangMencapai tujuan ekonomi: laba dan likuiditas yang optimal

optimal

Note: tujuan ini sebaiknya jangan dibalik. Note: tujuan ini sebaiknya jangan dibalik.

Definisi

Definisi

(4)

TUJUAN

TUJUAN

Full Compliance Full Compliance (Salary persons, UKM) (Salary persons, UKM)

Minimizing Tax Minimizing Tax

Manajeme

Manajeme

n

n

Pajak 

Pajak 

Tujuan:

Tujuan:

1. Comply

1. Comply

2.

2. Optimasi

Optimasi Laba

Laba &

& Likuiditas

Likuiditas

Constraints:

Constraints:

1.

1. Ta

Tax la

x laws a

ws and r

nd reg

egul

ulat

atio

ions

ns

2.

2. Co

Cost

st to

to co

comp

mpllyy

Karena keadaannya, WP tidak dapat mencapai Karena keadaannya, WP tidak dapat mencapai tujuan ekonomi manajemen pajak: survival tujuan ekonomi manajemen pajak: survival priority, skala ekonomi yang kecil, penerapan priority, skala ekonomi yang kecil, penerapan withholding tax, final tax, dsb.

withholding tax, final tax, dsb.

Menjalankan segala cara untuk meminimalkan Menjalankan segala cara untuk meminimalkan pajak, bahkan sampai mencari keuntungan pajak, bahkan sampai mencari keuntungan dari pajak. Melakukan tax fraud sampai dari pajak. Melakukan tax fraud sampai pelangaran hukum lainnya.

(5)

TAX PLANNING VS TAX MANAGEMENT

http://incometaxmanagement.com/Pages/Tax-Management-Procedure/5-4-Difference-Between-Tax-Planning-And-Tax-Management.html

Which one is broader than the other? 

(6)

HORISON WAKTU

Tax Planning specialist Tax Compliance specialist Perencanaan

dan Persiapan Pelaksanaan

Transaksi SPT Tax Audit Tax  Avoida nce skp Tax Objectio n Dispute Settlement Tax Appeal dan PK  DJP Pengadilan Pajak atau MA

Supporting knowledges/skills: international taxation, transfer pricing, finance/accounting, basic business law, risk management, pasar modal, basic HR management, dsb.

(7)

METODE MANAJEMEN PAJAK 

I. MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK 

1. Penghasilan diperoleh

entitas yang terkena pajak  lebih rendah; (see Ex.1)

2. Pembayaran pajak ditunda ke masa depan (tax

deferral ); (see Ex.2)

3. Penghasilan dihasilkan di

negara yang mengenakan

pajak lebih rendah (see Ex.3)

4. Penghasilan dikenakan pajak dengan tarif 

preferensial. (see Ex.4/5)

(Sumber: Principles of Taxation, Jones & Rhoades-Catanach, 2008) 

6

1. Creation: membuat struktur transaksi yang terutang pajak lebih rendah,

2. Conversion: mengubah jenis

penghasilan menjadi objek pajak yang terutang pajak lebih rendah,

(see Ex.6/7)

3. Timing: memanfaatkan saat transaksi atau pencatatan yang menimbulkan pajak lebih rendah, 4. Splitting*): memecah transaksi

sehingga transaksi terkena beban

pajak yang lebih rendah. (see Ex.6)

(Sumber: Strategic Business Tax Planning, Karayan & Swenson, 2007) 

(8)

METODE MANAJEMEN PAJAK 

II. MENGELOLA RISIKO PERPAJAKAN

1. Dokumentasi yang baik dan memadai

a. Termudah untuk dilakukan b. dalam kendali penuh

perusahaan

c. Tulis, jalankan, ubah bila menyimpang dengan fakta d. Refleksi sistem yang

diterapkan.

Challenge : sikap anggap sepele,

7

2. Menghormati ketentuan anti tax avoidance a. Identifikasi

b. Terapkan atau hitung risikonya c. Antisipasi ketentuan baru

Challenge : interpretasi yang tepat, dampak keekonomian, terbatasnya opsi mitigasi.

3. Memperoleh kepastian melalui tax rulings.

a. Bertanya kepada pihak yang tepat

b. Pertanyaan tepat untuk mendapat jawaban tepat c. Timing

Challenge : jawaban dan waktu di luar kendali perusahaan

.

Saran:

mekanisme ruling harus tegas dan dijamin oleh DJP.

(9)

Pembiayaan Internal:

1. Laba ditahan

2. Penyetoran modal atau pinjaman oleh

pemegang saham

Pembiayaan Eksternal:

1. Pinjaman Bank 

2. Penerbitan Obligasi ke Pasar Modal

3. Surat utang lainnya

4.  Anjak piutang (factoring)

5. Sewa guna usaha (leasing)

Sumber-sumber Pembiayaan

(10)

1. Factoring with recourse (piutang dijadikan jaminan)

Perusahaan anjak piutang menyediakan pembiayaan dengan

proceed piutang sebagai jaminannya. Tagihan macet tetap menjadi tanggungan klien.

Ini serupa dengan sekuritisasi aset.

Sekuritasi sedang banyak digunakan BUMN untuk memperoleh pembiayaan utang. (Jasa Marga memonetisasi future cash flow untuk mendapat utang, PLN-IP menawarkan KIK EBA dengan jaminan piutang dari kontrak penjualan tenaga listrik https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3685581

 /bumn-lagi-suka-sekuritisasi-aset-apa-sih-maksudnya-itu)

2. Factoring without recourse

Perusahaan anjak piutang mengambilalih (membeli) piutang klien. Resiko atas pelunasan piutang ditanggung sepenuhnya oleh pembeli.

Sumber-sumber Pembiayaan

Factoring: Jenis Pembiayaan

(11)

Bagi Perusahaan anjak piutang:

1. Penyerahan jasa anjak piutang terutang PPN dengan DPP 5%

(tarif efektif PPN: 0,5%)

2. DPP adalah jumlah imbalan yang diterima berupa service charge,

provisi, diskon.

3. PPN Masukan sehubungan dengan kegiatan anjak piutang tidak

dapat dikreditkan.

Bagi perusahaan yang memperoleh pembiayaan:

1. No specific domestic tax issues,

2. Cross-border factoring issue on type of income derived by non

resident factoring company:

a. With recourse ➔ Business Profit or interest? interest b. Without recourse ➔ any income arising in Indonesia?

Sumber-sumber Pembiayaan

Factoring: Perlakuan Perpajakan

(12)

LEASING (1)

Definition:

A contract calling for the lessee to pay the lessor for the use

of an assets.

Why Leasing

?

Security for lessor: aset masih dimiliki oleh lessor

Flexibility for lessee: menggunakan aset yang berumur

panjang hanya pada periode yang dibutuhkan

100% financing, no collateral (alternative loans)

Off-balance sheet financing (untuk operating lease)

Tax benefits? (mengubah bentuk biaya bunga dan

(13)

LEASING (2)

Mekanisme Leasing:

Aset dibeli oleh lessor, tapi digunakan oleh lessee

Lessor sebenarnya menanggung beban penyusutan dan

berhak atas tax depreciation.

Lease payment dari lessee kepada lessor terdiri atas:

1. Kompensasi kepada lessor atas pembiayaan aset

(interests)

2. Kompensasi kepada lessor atas penurunan nilai aset

(depreciation)

3. Kompensasi kepada lessor atas service atau biaya

lain yang ditanggung lessor (fees)

(14)

LEASING (3)

Lease

1

2

3

4

5

Loan

Asset

100 80 60

40

20 Principal Balance

Interest 10%

10

8

6

4

2

Interest 10%

Depreciation

20

20 20

20

20 Principal Payment

Rental

30

28 26

24

22 Total Payment

(15)

LEASING (3)

Lease

1

2

3

4

5

Loan

Asset

100 80 60

40

20 Principal Balance

Interest 10%

10

8

6

4

2

Interest

Depreciation

20 20 20

20

20 Principal Payment

Rental

30 28 26

24

22 Total Payment

(16)

LEASING (4)

Financial Lease:

Substansi: transaksi pembiayaan atau penjualan secara cicilan

Lessee: pemilik aktiva yang memperoleh manfaat

kepemilikan.

Biasanya hanya satu pemakai atas suatu aktiva dalam periode

ekonomis aktiva

Contoh: long-term machinary lease

Operating Lease:

Lessor tetap sebagai pemilik aktiva dan memperoleh manfaat

atas kepemilikan tersebut

Atas satu aktiva, terdapat banyak lesse dalam periode

ekonomis.

(17)

LEASING (5)

Masalah perpajakan secara umum:

Leasing sebagai alternatif sumber pembiayaan selain

hutang (bila debt dan interest menjadi tax issues)

Leasing dapat digunakan untuk mentransfer penyusutan

dipercepat kepada wajib pajak lain yang dapat

memanfaatkan beban penyusutan, meskipun wajib pajak

lain tersebut bukanlah pemilik sebenarnya dari aktiva

leasing.

(bila tidak diterapkan accelerated depreciation,

maka tidak ada efek perpajakan)

(18)

LEASING (6)

Lease

1

2

3

4

5

Loan

Asset

100 80

60

40

20 Principal Balance

Interest 10%

10

8

6

4

2

Interest

Depreciation

20

20

20

20

20 Principal Payment

Rental

30

28

26

24

22 Total Payment

(19)

LEASING (7)

Perlakuan perpajakan untuk Loan dan Lease

(No Accelerated Depreciation)-Tahun Pertama

Lease Loan

Rent 30 10   Interest

0 20   Depreciation Tax shield (9) (9) Tax Shield

- 20   Principal Net

Payment

21 21 Net Payment

Bagi LESSEE (Tarif Pajak: 30%) Bagi LESSOR (Tarif Pajak: 30%)

Lease Loan Rent 30 10   Interest Depreciation 20 20   Principal Taxable Profit 10 10   Taxable Profit Tax 3 3 Tax

Net Receipts 27 27   Net

(20)

LEASING (8)

Perlakuan perpajakan untuk Loan dan Lease

(With Accelerated Depreciation)-Tahun Pertama

Lease Loan *)

Rent 30 10   Interest

- 30   Depreciation Tax shield   (9) (12) Tax Shield

- 20   Principal Net Payment 21 18 Net Payment Lease Loan Rent 30 10   Interest Depreciation   30 20   Principal Taxable Profit - 10   Taxable

Profit Tax - 3 Tax

Net Receipts   30 27 Net Receipts

Bagi LESSEE (Tarif Pajak: 30%) Bagi LESSOR (Tarif Pajak: 30%)

Dalam transaksi Loan: penyusutan tidak dapat dinikmati Lessee dalam hal Lessee adalah non taxable entities atau mempunyai kompensasi kerugian tahun lalu yang masih besar (seperti: airline, perusahaan negara, rumah sakit,

Dalam transaksi Lease: Lessor dapat menikmati pajak yang lebih kecil akibat penerapan

accelerated depreciation, yang biasanya

diteruskan kepada lessee dalam bentuk cost of fund yang lebih murah.

(21)

LEASING

Perpajakan atas leasing di Indonesia:

KMK-1169/KMK.01/1999, SE Dirjen Pajak No.SE-129/PJ/2010

Financial Lease:

Lessor dikenakan pajak hanya atas imbalan jasa leasing (bukan

dari total lease payment)

Lessor tidak boleh menyusutkan leased asset.

Lessor dapat membentuk cadangan penghapusan piutang

ragu-ragu

Lessee tidak boleh menyusutkan leased asset.

Lessee dapat membebankan seluruh nilai lease payment

(22)

LEASING

Perlakuan PPN untuk Financial Lease:

Dalam hal BKP (leased asset) berupa barang modal yang menjadi

objek pembiayaan berasal dari pemasok (supplier):

1. BKP dianggap diserahkan secara langsung oleh PKP pemasok

(supplier) kepada lessee;

2. Lessor tidak perlu dikukuhkan sebagai PKP karena dianggap

hanya menyerahkan jasa pembiayaan yang merupakan jenis jasa

yang tidak dikenai PPN;

3. PKP pemasok wajib menerbitkan Faktur Pajak kepada lessee

dengan menggunakan identitas lessee sebagai pembeli BKP

(tidak menggunakan metode qualitate qua (q.q.));

4. Dasar Pengenaan Pajak yang dicantumkan dalam Faktur Pajak

adalah sebesar Harga Jual dari PKP pemasok.

(23)

LEASING

Perlakuan PPN untuk Financial Lease:

Dalam hal BKP (leased asset) berupa barang modal yang menjadi objek pembiayaan berasal dari persediaan yang telah dimiliki lessor:

1. Lessor pada dasarnya melakukan dua jenis penyerahan, yaitu : a. Penyerahan jasa pembiayaan yang tidak dikenai PPN; dan b. penyerahan BKP, yang merupakan objek PPN.

2. Lessor harus dikukuhkan sebagai PKP dan harus menerbitkan Faktur Pajak atas penyerahan BKP tersebut kepada lessee. Pengukuhan lessor sebagai PKP ini dilakukan dengan tetap memperhatikan

batasan Pengusaha Kecil menurut ketentuan Undang-Undang PPN. 3. Dasar Pengenaan Pajak yang dicantumkan dalam Faktur Pajak

adalah Harga Jual, tidak termasuk unsur bunga yang diminta atau seharusnya diminta oleh lessor karena jasa pembiayaan yang

(24)

LEASING

Operating Lease:

1.

Lessor dikenakan pajak atas total imbalan jasa leasing,

2.

Lessor memungut PPN atas nilai lease payment,

3.

Lessor dapat menyusutkan leased asset,

4.

Lessor tidak dapat membentuk cadangan penghapusan

piutang ragu-ragu,

5.

Lessee tidak boleh menyusutkan lease asset,

6.

Lessee dapat membebankan seluruh nilai lease payment,

7.

Lessee wajib memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran

(25)

SALE AND LEASE-BACK (1)

Dalam hal Sale and Leaseback merupakan Financial Lease:

1. penyerahan BKP dari lessee kepada lessor (sale) tidak termasuk dalam pengertian penyerahan BKP yang dikenai PPN karena: a. BKP yang menjadi objek pembiayaan berasal dari milik lessee,

yang dijual oleh lessee untuk kemudian dipergunakan kembali oleh lessee;

b. lessor pada dasarnya hanya melakukan penyerahan jasa pembiayaan, tanpa bermaksud memiliki dan menggunakan barang yang menjadi objek pembiayaan tersebut;

c. penyerahan BKP dari lessee kepada lessor pada dasarnya merupakan penyerahan BKP untuk jaminan utang-piutang 2. penyerahan jasa financial lease oleh lessor kepada lessee

(26)

SALE AND LEASE-BACK (2)

Dalam hal Sale and Leaseback merupakan Operating

Lease:

1.

penyerahan BKP dari lessee kepada lessor (sale)

dikenai PPN;

2.

penyerahan jasa operating lease oleh lessor kepada

lessee (leaseback) dikenai PPN sebagaimana kegiatan

usaha sewa menyewa pada umumnya.

(27)

Financial Instruments:

 A bundle of right and obligations to issuers/holders

1. Obligation to accept direction from holders/right to vote 2. Obligation/right to periodic payments

3.  Acceptance of default/credit risk 

4. Obligation/right to payment upon liquidation 5. Right to sell or liquidate

6. Obligation/right of refund upon maturity

HYBRID FINANCIAL INSTRUMENTS:

Innovative Financial Instruments: 1. Debt with Equity like features 2. Equity with Debt like features Sumber-sumber Pembiayaan

Hybrid Financial Instruments (1)

(28)

Equity with Debt like

features:

Saham preferen:

Redeemable?

Fixed rate?

Cummulative?

Participating?

Contoh:

Saham preferen 9% fixed rate cumulative redeemable in 10 years

Sumber-sumber Pembiayaan

Hybrid Financial Instruments (2)

Debt with Equity like

features:

Bonds

●Perpetual? ●Zero Coupon? ●Convertible?

●Participate in earnings by linking

interest with equity returns? Contoh:

Bond 7 year, zero coupon at a 50% discount

Debt or Equity? preference shares, deep discount bonds, perpetual debt, mandatory convertible notes

(29)

Tax Issues:

Characterization

(debt/equity?)

 Amount

Timing

Treatment for income

derived by non

resident

Sumber-sumber Pembiayaan

Hybrid Financial Instruments (3)

Perlakuan pajak di

Indonesia:

- Belum ada ketentuan spesifik:

uncertainty,

- Cenderung mengacu kepada

legal forms,

- Penerapan substance over

forms atau forms over

substance oleh Fiskus.

(30)

 ASYMMETRICAL TREATMENT OF HYBRID INSTRUMENTS

FOR REDEEMABLE SHARES

Company A 

Company B

$ income

Negara B:

•Memperlakukan Redeemable Shares berdasarkan

legal forms ➔ Equity

•Penghasilan diakui sebagai dividen

•Dividen dari LN: non objek pajak (participation exemption)

Negara A:

•Me-recharacter Redeemable Shares berdasarkan

substance ➔ Debt

•Pembayaran diakui sebagai interest •Interest payment: deductible

Sumber-sumber Pembiayaan

Hybrid Financial Instruments: Arbitrage

(31)

Debt Financing:

1. Identifikasi penerima income

(SPDN, SPLN, SPLN BUT,

bentuk usaha)

2. Identifikasi penghasilan (jenis,

taxability, objek WHT, jumlah

[arm’s length], saat terutang,

ditanggung

pembayar/penerima)

3. Deductibility/tax shield (DER

rule, capital/revenue

expenditure)

Equity Financing:

1.Identifikasi penerima income

(SPDN, bentuk usaha, SPLN)

2.Identifikasi penghasilan (jenis,

taxability, objek WHT, jumlah

[arm’s length, saat terutang,

ditanggung

pembayar/penerima)

Sumber-sumber Pembiayaan

Onshore Financing-Review

Untuk offshore financing: perhatikan prosedur penerapan tax treaty 

Referensi

Dokumen terkait

Apabila sosok model mengalami keberhasilan dalam bidang pekerjaan, maka sales tersebut akan memiliki kepercayaan bahwa dirinya pun mampu melakukan aktivitas yang

The conclusions of this study are age, occupation, income, patient satisfaction , illness perception , fear of treatment, competitive advantage , and comparative

1) Lakukan gerakan pukulan kaki sebanyak 2 kali atau 4 kali pukulan dan putar leher ke kanan/kiri, hirup udara di atas permukaan air melalui mulut. 2) Putar kembali leher

Sensor arus akan mendeteksi adanya arus yang melewati konduktor penyalur petir (down conductor) ketika terjadi sambaran petir (lightning strike) yang mengenai penangkal petir

Pengaruh agama terhadap golongan masyarakatpun jika dilihat dari karakter masing- masing golongan pekerjaan tidak akan berbeda jauh dengan pengaruh agama terhadap

kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri di kabupaten Brebes.. dan penelitian-penelitian lain yang selaras dengan penelitian ini. Pada

oleh guru pamong maupun guru kelas. Dalam pelaksanaannya, praktikan mengkonsultasikan RPP yang telah dirancang kepada guru kelas untuk diteliti jika ada yang perlu

Adapun secara umum manfaat madu rambutan adalah: Madu asli mengandung bahan-bahan yang bisa. membunuh bakteri , Kekuatan anti mikroba dari madu itu lebih kuat dari antibiotik