• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA BUDI MURNI 2 MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA BUDI MURNI 2 MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

SISWA KELAS XI SMA BUDI MURNI 2 MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

RIO PAMBUDI DALIMUNTE NIM. 708114236

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Progran Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran,

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Budi Murni 2 Medan T.A 2012/2013”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan, namun karena dukungan dari berbagai pihak dan keluarga akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik.

Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(4)

5. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah sabar dalam membimbing penulis dan memberikan arahan dan masukan yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Gartima Sitanggang, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, motivasi dan bimbingan selama menjalani perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Drs. Jontar Sitohang selaku Kepala SMA Budi Murni 2 Medan, Ibu Yustina R. Siahaan, SE selaku guru bidang studi ekonomi, dan Bapak/Ibu Staf Pegawai yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian, serta siswa/i kelas XI-1 & XI-2 SMA Budi Murni 2 Medan yang telah banyak membantu dan mendukung terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh penulis.

9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Erwin Dalimunte dan Ibunda Samarita br. Bangun yang telah mendukung dalam doa dan materi, semoga Tuhan membalasnya. 10.Buat nenek saya P. Sinulingga yang mendukung dari kecil sampai

sekarang.

11.Buat saudara-saudari tersayang, Abang Edo Christian, S.H dan adik Nataya Indira, juga seluruh keluarga lainnya yang telah memberi dukungannya.

12.Buat Sahabat-sahabat se-angkatan ADP 2008, Astika Rosiana dan lainnya yang selalu setia berjuang bersama-sama mulai semester I sampai dengan selesai, terima kasih untuk semua dukungan dan motivasinya.

(5)

14.Buat Radio 99.1 Most FM tempat dimana saya bekerja dan mengembangkan bakat saya, terimakasih Bapak Ade, rekan penyiar dan staf lainnya.

15.Buat Komisi Pemuda GKI SU Medan.

16.Seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan berkat dan kasih-Nya kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran ... 7

2.1.2. Model Pembelajaran Konvesional ... 8

2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.1.4. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.1.5. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) .. 14

2.1.6. Pengertian Hasil Belajar ... 21

(7)

3.2.2. Sampel Penelitian ... 29

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

3.3.1. Variabel Penelitian ... 29

3.3.2. Defenisi Operasional ... 30

3.4. Rancangan Penelitian ... 30

3.8.1. Menghitung Mean dan Standar Deviasi ... 36

3.8.2. Uji Normalitas ... 36

3.8.3. Uji Homogenitas ... 37

3.8.4. Pengujian Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

4.2. Uji Instrumen Penelitian ... 40

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1. Kesimpulan ... 46

5.2. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ……….. . . 48

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ... 12

Tabel 3.1. Populasi Penelitian ... 28

Tabel 3.2. Sampel penelitian ... 29

Tabel 3.3. Rancangan penelitian ... 31

Tabel 4.1. Data nilai hasil belajar... 39

Tabel 4.2. Uji normalitas pretes dan postes ... 41

Tabel 4.3. Ringkasan Uji Homogenitas Varian ... 42

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan yang berkualitas membentuk manusia untuk mampu bersaing, bermitra dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia bersifat dinamis sehingga pendidikan harus memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat secara terus menerus. Pendidikan merupakan usaha untuk membina dan mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua tingkat pendidikan dari mulai tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak anak didik dan kemudian bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Berdasarkan undang-undang tersebut output dari pendidikan adalah orang yang mampu memperlihatkan seluruh potensinya secara optimal. Selanjutnya dengan potensi yang telah terbentuk tersebut, seseorang dapat menggali dan mendayagunakan potensi alam dan lingkungannya secara produktif dan kompetitif, sehingga ia mampu memenuhi perubahan-perubahan kebutuhan yang terdapat pada masyarakat.

Untuk mampu memperlihatkan kemampuan siswa secara optimal dibutuhkan perbaikan terhadap pendidikan. Salah satunya perbaikan dalam

(10)

kegiatan pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk lebih berpartisipasi di kelas dan mengembangkan pola pikirnya. Kenyataannya di lapangan, pembelajaran hanya berorientasi pada materi pelajaran. Guru cenderung aktif menyampaikan materi dan siswa menerima pengetahuan yang diajarkan secara pasif tanpa mengikutsertakan siswa dalam proses belajar. Pembelajaran yang demikian seolah membiarkan siswa diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing tanpa berperan sehingga siswa kurang tertarik terhadap materi ajar yang diberikan. Dikhawatirkan dengan pembelajaran konvensional yang masih digunakan akan membuat siswa semakin tidak tertarik untuk belajar. Ketidaktertarikan ini akan berdampak pada pemenuhan kebutuhannya kelak. Oleh karena itu dibutuhkan cara yang mampu membuat peserta didik tertarik untuk belajar khususnya untuk mata pelajaran ekonomi.

Mata pelajaran ekonomi memiliki sifat kontiniu, yang artinya dalam prosesnya dibutuhkan pemahaman yang berurutan. Maka sangat dibutuhkan ketelitian dan pemahaman yang baik pada setiap pembahasan. Dengan demikian guru harus membiasakan siswa bekerja secara aktif dan merangsang siswa untuk berpikir melalui kegiatan fisik yaitu melalui penerapan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam pembahasan materi.

(11)

hasil observasi awal dan hasil wawancara dengan guru ekonomi di SMA tersebut. Ada kalanya siswa kurang mendapatkan kesempatan dalam menyampaikan apa yang diketahuinya dan apa yang tidak diketahuinya sehingga mengakibatkan kurangnya semangat untuk mengikuti pelajaran ekonomi dan akhirnya siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan dalam pembelajaran yang bersifat konvensional tersebut. Kurangnya aktivitas belajar siswa ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut. Rendahnya hasil belajar ekonomi dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester yang diperoleh siswa kelas XI yang masih dibawah KKM. KKM adalah target kompetisi yang harus dicapai siswa yang dijadikan patokan atau acuan untuk menentukan kompeten tidaknya siswa. KKM pada mata pelajaran disekolah ini adalah 65. Dari 40 siswa hanya 16 siswa (40 %) yang mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan dan 24 siswa (60 %) yang tidak lulus. Dapat dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang diharapkan. Apabila dibiarkan terus-menerus maka akan terjadi kemerosotan prestasi belajar siswa.

Perbaikan dalam proses belajar, dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide dan mendorong siswa untuk meningkatkan semangat bekerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar.

(12)

menyampaikan pendapat, menyelesaikan tugas dan menanggapi materi pelajaran. Melalui proses yang seperti ini siswa akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, baik secara kelompok ataupun individu sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Budi

Murni 2 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang masih konvensional.

2. Hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Budi Murni 2 Medan masih rendah.

3. Bagaimana meningkatkan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together.

(13)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA

Budi Murni 2 Medan tahun ajaran 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalahnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI

SMA Budi Murni 2 Medan tahun ajaran 2012/2013”.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Budi Murni 2 Medan tahun ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan bagi peneliti

(14)

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi dalam menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa, khususnya di kelas XI SMA Budi Murni 2 Medan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ansar. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Gangking Melalui Penggunaan Numbered Head Together. Jurnal Pendidikan Vol 10 nomor 1, Juni 2009, 19-27

Dewi, Ratna Sari. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Ajaran 2008/2009. Medan: FE UNIMED.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitriyanti. 2009. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif, Jurnal

Pendidikan Vol (10), Nomor 1, Maret 2009, 38-47.

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Edisi Revisi. Jakarta : Grafindo Persada.

Kusumojanto, D.D. dan Herawati, P. dan. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK Ardjuna 01 Malang. JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TAHUN 19, NOMOR 1, APRIL 2009. Malang: Universitas Negeri Malang

http://lemlit.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/07/93.pdf (diakses tanggal 9 Maret 2012)

Muchayat. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ekonomi dengan Strategi Ideal Numbered Head Together Bermuatan Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol (1), Nomor 2, Desember 2011.

(16)

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pestaka Pelajar.

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ......................

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, karunia dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

The sentence is ‘terdapat pula menu show windows version on desktop yang akan menampilkan versi windows anda pada kanan

The research data were collected through observation, interview, questionnaire, and tests (pre-test and post-tests). The qualitative data were analyzed by using five stages

PT. Nityasa Idola memiliki izin konsesi pada kawasan hutan yang banyak diklaim sebagai kawasan hutan adat oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, dalam

Sebaliknya pada perlakuan dengan jumlah serasah daun karet lebih besar dari jumlah tanah dan kompos bokashi akan cenderung memiliki nilai densitas yang lebih

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

[r]

[r]