• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kecakapan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud Islam Makarima Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kecakapan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di Paud Islam Makarima Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP

KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI

PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

DESA ARUM LESTARI A 520100185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Desa Arum Lestari 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan Pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Maret 2014 Yang Menyerahkan

(4)

ABSTRAKSI

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI

PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Desa Arum Lestari. A. 520 100 185. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014. 66 halaman.

Penelitian ini dilatar belakangi karena pentingnya kecakapan sosial anak yang perlu ditanamkan sejak usia dini. Kecakapan sosial (social skill) atau kecakapan antar personal (interpersonal skill) adalah kecakapan komunikasi dengan empati, dan kecakapan bekerjasama. Maka kecakapan sosial itu adanya interaksi sehingga terjadinya kemampuan untuk dapat berkomunikasi serta adanya kerjasama dengan orang lain. Pengembangan kecakapan sosial meliputi perkembangan hubungan anak dengan orang sekitar, karena berkurangnya anak usia dini yang mampu berkecakapan sosial disekelilingnya banyak beragam permainan modern yang dapat membuat anak menjadi monoton terhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bermain peran terhadap kecakapan sosial anak usia 5-6 tahun di PAUD Islam Makarima tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan one-group pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah TK kelompok B2 sejumlah 22 anak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kecakapan sosial anak yang didapatkan melalui observasi awal. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesisi penelitian ini adalah dengan uji paired sample ttest. Pengujian paired sample ttest menghasilkan thitung -18.139 dan nilai ttabel ≤ -1,721 yang berada pada Ho ditolak dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil ini, maka keputusan hasil uji hipotesisnya menolak Ho yang berarti bahwa ada pengaruh metode bermain peran terhadap kecakapan sosial anak usia 5-6 tahun di PAUD Islam Makarima tahun ajaran 2013/2014.

(5)

Pendahuluan

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut. (tercantum pada UU nomor 20 tahun

2003 pasal 1 ayat 4) menurut Mukhtar (2013: 4). Manfaat yang didapat anak

mengikuti pendidikan adalah mengembangkan lima aspek terpenting yaitu

aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan fisik motorik, aspek

perkembangan bahasa, aspek perkembangan nilai agama moral, dan aspek

perkembangan sosial emosi.

Pada usia 0-6 tahun biasa disebut dengan golden age atau masa

keemasan menurut Suyadi (2010: 23) yaitu masa dimana otak anak

mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarahnya. Sehingga

sebisa mungkin sebagai orang tua atau pengasuh anak bisa memberikan

stimulus yang tepat bagi anak sehingga anak dapat berkembang sesuai

dengan lima aspek perkembangan diatas.

Usia TK 4-6 tahun yang masih membutuhkan stimulus sehingga

anak usia ini dapat tumbuh kembang secara optimal. Kelompok A usia 4-5

tahun memiliki pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih

berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut - serabut syaraf dan cabang –

cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks,

(6)

segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal

huruf, hingga bersosialisasi.

Kelompok B antara 5-6 tahun, pada masa ini pertumbuhan

berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan aktifitas jasmani

yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir serta

mempunyai mempunyai karakteristik perkembangan antara lain mulai

tumbuh rasa percaya diri, minat dan motivasi belajar semakin meningkat,

rasa tanggung jawabnya besar, senang mengunjungi rumah teman, senang

bermain.

Dengan demikian perlu adanya perubahan dalam suatu kegiatan

yang ada dikelas sehingga ada fariasi dalam kegiatan pembelajaran agar

anak tidak merasa bosan karena anak-anak belajar seraya bermain, dengan

bermainlah anak-anak tidak sadar kalau mereka sedang belajar.

Menurut Munir (2012: 131) bermain peran adalah sejenis simulasi,

meskipun tanpa model matematis yang mendasari, dimana dapat dengan

mudah untuk berlatih ketrampilan tertentu dalam lingkungan yang aman.

Bermain sosial seperti bermain peran yaitu sandiwara tanpa naskah, tanpa

adanya latihan sebelumnya dilakukan secara spontan menurut Sudjana

(2007: 89). Selain itu bermain peran dapat juga meningkatkan komunikasi

terutama dalam penggunaan bahasa lisan. Karena setiap anak dituntut untuk

mengungkapkan pendapatnya terhadap peran yang dimainkan.

Kecakapan sosial atau kecakapan antar personal (interpersonal

skills) menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003) dalam Anwar

(2006: 30) mencangkup antara kecakapan komunikasi dengan empati,

(7)

penuh perhatian, menuangkan pikiran/ gagasan. Dan kecakapan

bekerjasama, dapat dikembangkan melalui kerja kelompok, kerja gotong

royong. Sedangkan menurut Sri Purwaningsih (2011: 12) kecakapan sosial

itu mampu menangkap ide ide pokok dalam komunikasi seperti kecakapan

mendengar, kecakapan berbicara, kecakapan membaca, dan kecakapan

menulis.

Berdasarkan latar belakang di atas bahwa metode bermain peran

dapat mempengaruhi kecakapan sosial anak. Maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap

Kecakapan Sosial Anak Usia 5-6 tahun di PAUD Islam Makarima

Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh Metode

Bermain Peran Terhadap Kecakapan sosial Anak Usia 5-6 tahun di PAUD

Islam Makarima Kartasura tahun ajaran 2013/2014.

Metode Penelitian

Tempat penelitian yang peneliti gunakan adalah PAUD Islam

Makarima tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2013/2014 bulan Januari-Februari 2014.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Pre-Experimental

One-Group Pretest-Posttest Design, desain ini melibatkan satu kelompok

yang diberi perlakuan guna mengukur adanya kecakapan sosial anak serta

mengobservasi dilakukan dua kali, di awal dan di akhir perlakuan, dengan

memberikan dua kali perlakuan sehingga saat pemberian skor dapat

(8)

Subyek dalam penelitian ini siswa/ siswi PAUD Islam Makarima

Kartasura kelompok B2 Tahun pelajaran 2013/2014. Adapun

variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah Variabel bebas (X) metode

bermain peran dan variabel terikat (Y) penelitian ini adalah kecakapan sosial.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

obervasi awal. Dengan observasi awal ini, maka data yang diperoleh akan

lebih jelas seberapa besar kemampuan kecakapan sosial anak sebelum

diberikan perlakuan.

Analisis Data

Peneliti menggunakan 2 teknik analisis data, yaitu :

1) Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menggunakan pengkategorian yang dibedakan

menjadi tiga tingkatan yang terdiri dari kategori tinggi, kategori sedang,

dan kategori rendah. Dengan melihat jumlah kategori, nilai maksimum

dan nilai minimum yang telah diketahui maka dapat ditentukan batas

standart ideal kategori..

2.) Teknik Analisis Uji Hipotesis

Uji hipotesis untuk untuk mengetahui signifikasi pengaruh

variabel bebas. Sehingga Penelitian ini menggunakan analisis uji t.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil analisis data berdasarkan observasi anak sesudah diberi

(9)

sedangkan sebelum diberi perlakuan skor tertinggi 18 dan terendah 7

dengan rata-rata 12,31. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kecakapan

sosial anak sesudah diberi perlakuan mengalami peningkatan yang

signifikan terbukti dari hasil analisis uji-t, nilai rata-rata sebelum diberi

perlakuan dan sesudah diberi perlakuan dengan metode bermain peran.

Hasil ini juga didukung dari analisis mengunakan t-testdiketahui bahwa nilai

t-hitung≤ -t-tabel, maka Ho ditolak.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis uji-t penelitian menggunakan t-test

diperoleh nilai thitung≤-ttabel -18.139 ≤ -1,721 yaitu dengan probabilitas 0,000

< α= 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini terbukti adanya peningkatan yang

signifikan antara sebelum di beri perlakuan dan sesudah di beri perlakuan

dengan metode bermain peran. Dimana sebelum perlakuan rata-ratanya

12,31 dan sesudah perlakuan rata-ratanya19,136. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh metode bermain peran terhadap

kecakapan sosial anak usia 5-6 tahun di PAUD Islam Makarima Kartasura

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. 2003. Pendidikan Kecakapan Hidup Di Taman Kanak Kanak. Jakarta.

Latif, M. dan Zubaidah, R. dkk. 2013. Orientasi baru Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.

Purwaningsih, S. 2011. Perkembangan Kecakapan Hidup. Solo Baru: Qinant.

Sujiono, Yuliani, N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan B). Bandung: Alfabeta

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Paud. Yogjakarta: PT Pustaka Insan Madani (BiPA).

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada hubungan yang negatif signifikan antara konformitas dengan kreativitas pada remaja Konformitas adalah suatu bentuk perilaku individu

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang simulasi keterampilan dasar mengajar dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Tata

Remaja tersebut cenderung mengikuti tekanan kelompok dan aturan-aturan kelompok, karena kelompok mempunyai arti yang besar pada individu tersebut, sehingga remaja tersebut juga

Tabel 4.18 Persentase tujuan penggunaan keterampilan mengelola kelas pada simulasi keterampilan dasar mengajar dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Tata Boga

pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan di Kecamatan Angkola Timur. Kabupaten

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena telah melimpahkan semua rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ”

tenaga profesional pada Tabel 41, perusahaan yang mempunyai nilai baik tidak lebih. dari 5 %, artinya bahwa sekitar 95 % perusahaan tidak menaati

terhadap Inokulasi Mikroba Bermanfaat dan Interaksi Kedua Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, Berat Akar Segar, Berat Akar Kering,