• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA TK KELOMPOK B Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Pada TK Kelompok B TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA TK KELOMPOK B Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Pada TK Kelompok B TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA TK KELOMPOK B

TK RA AL – ISLAM DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan oleh: UMI HANIFAH AMIN

A520100034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA TK KELOMPOK B

TK RA AL ISLAM DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Umi Hanifah Amin A520100034, jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 63 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini di TK RA AL – Islam Donoyudan , Kalijambe Sragen Tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian guru dan anak kelompok B TK RA AL – Islam Donoyudan yang berjumlah 13 anak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan dalam 2 siklus dengan 3 kali pertemuan untuk masing-masing siklus. teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. Setiap siklusnya terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data yang digunakan interaktif dan komparatif. Kriteria

ketuntasan (KKM) pada penelitian ini adalah ≥ 2,5 sekala penilaian 1-4. Hasil penelitian pada pra siklus diperoleh rata-rata dalam satu kelas 2,1 anak yang

memperoleh skor ≥ 2,5 sebanyak tiga anak atau 23,07%. Pada siklus I diperoleh rata-rata dalam satu kelas 2,8 anak yang memperoleh skor ≥ 2,5 sebanyak sembilan anak atau 69,23%, dan pada siklus II diperoleh rata-rata 3,3, yang

memperoleh skor ≥ 2,5 dua belas anak atau 96,92%. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok B TK RA Al-Islam Donoyudan Kalijambe Sragen tahun ajaran 2013/2014.

(5)

1. PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (SISDIKNAS)

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling

mendasar dan menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat strategis

dalam pengembangan sumber daya manusia (direktorat PAUD, 2005).

Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis

sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses

serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya artinya pada periode ini

merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai

kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa,

sosio-emosional dan spiritual.

Beberapa tahun ini banyak sekolah dasar, terutama sekolah favorit yang

mengadakan tes psikolog dan mensyaratkan anak untuk sudah bisa membaca

(Andriani, 2005:1) dampaknya, banyak orang tua menganggap bahwa

anak-anaknya harus sudah dapat membaca sebelum mereka masuk kesekolah dasar.

Pada dasarnya membaca bukanlah tujuan pertama dari penyelenggaraan

pendidikan TK. Namun ini menjadi alasan mengapa pembelajaran membaca

sejak dini itu penting.

Menurut Montessori (dalam Sessiani, 2007:17) di usia 3,5-4,5 tahun

anak lebih mudah untuk belajar menulis, dan diusia 4-5 tahun anak lebih

mudah cepat membaca dan mengerti angka. Maka dapat disimpulkan bahwa

pengajaran membaca (baik itu sebatas pengenalan suku kata, huruf) sejak usia

dini bukanlah sesuatu hal yang aneh atau tidak boleh dilakukan karena yang

terpenting adalah pengemasan materi dan metode yang digunakan.

Pada tahun 1994, Neil Harvey, Ph.d dalam bukunya Kids Who Start

Ahead, Stay Ahead melaporkan bahwa dari 314 anak prasekolah (0-4) tahun

(6)

berbagai pengetahuan umum lainnya. Hampir 35% dari anak-anak ini, di

sekolah dikategorikan sebagai anak berbakat dan unggul dalam berbagai

bidang (Sessiani, 2007:18).

Melihat dampak yang dihasilkan dari pengajaran membaca, maka perlu

pengajaran dirangsang sejak usia dini. Namun, membaca bukanlah sesuatu hal

yang mudah. Ada beberapa faktor yang dapat menghambat keberhasilan

dalam membaca, faktor-faktor tersebut datang dari guru, anak, materi

pembelajaran, metode pengajaran serta kondisi lingkungan (Sugiarto, 2002).

Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi proses membaca, apabila tidak

diperhatikan maka hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan membaca

anak.

Dalam usia TK anak sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari

berbagai sisi. Rasa ingin tau yang tinggi ini akan tersalurkan apabila

mendapatkan rangsangan dan respon yang baik dari lingkungan. Apabalia

kegiatan membaca diberikan dengan menggunakan berbagai macam

permainan dan media yang digunakan menarik bagi anak pasti akan lebih

efektif karena hal tersebut dapat menarik perhatian anak.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajran adalah

gambar. Media gambar dalam pembelajaran memiliki banyak kelebihan

dibandingkan dengan media lain karena harganya yang relatif lebih murah,

mudah didapat, dan menarik bagi anak. Hal ini tentunya dapat membantu guru

dalam melibatkan anak dalam kegiatan pembelajaran.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala TK RA

AL-Islam Donoyudan Kalijambe Sragen menunjukkan bahwa sebagian besar anak

masih rendah dalam keterampilan membaca. Dari 13 siswa hanya ada 3 anak

yang sudah dapat membaca. Untuk meningkatkan kemampuan membaca guru

melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca

permualaan anak. Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka

perlu adanya usaha yang harus dilakukan secara bertahap. Karena membaca

merupakan proses yang lebih rumit dibandingkan dengan proses komuniasi

(7)

terhadap pembelajaran.Peneliti berencana menggunakanMedia gambar untuk

Meningkatkan Kemampuan membaca.

Berdasakan uraian tersebut diatas, maka penulis akan menganggkat hal

tersebut dengan mengambil judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMABAR PADA TK

KELOMPOK B TK AL – ISLAM DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

TAHUN AJARAN 2013/2014.

2. METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada TK kelompok B di TK RA AL –

ISLAM Donoyudan Kalijambe Sragen.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap, pada bulan Januari

sampai bulan Februari 2014.

c. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Menurut

Burns dalam Sanjaya (2009: 25) yaitu penerapan memecahkan suatu

masalah dalam situasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

tindakan yang dilakukan dengan kolabirasi antara peneliti dan guru yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak Kelompok B di

TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen. Tindakan yang

dilakukan adalah media gambar dalam meningkatkan kemampuan

membaca permulaan anak.

3. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Penelitian yang dikaji dalam penelitian adalah meningkatkan

kemampuan membaca permulaan dengan menggunakan media gambar.

kurang berkembangnya kemampuan membaca permulaan anak disebabkan

karena beberapa hal yaitu:

(8)

sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar membaca.

2. Metode yang digunakan kurang bervariasi dan cenderung monoton

sehingga anak cepat bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru.

Hasil yang diperoleh pada Pra siklus dan pelaksanaan siklus I apabila

dibandingkan terlihat sudah ada peningkatan, namun belum mencapai

indikator keberhasilan yang diharapkan peneliti, sehingga peneliti perlu

diadakan siklus II. Hal ini disebabkan karena pada siklus I terdapat bebrapa

kendala yang dihadapi pada siklus I, sehingga perlu diadakan suatu perbaikan

dalam siklus II agar indikator keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai.

Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I adalah

pertama, pembelajran klasikal kurang efektif karena beberapa anak hanya

ikut-ikutan saja membuat kemampuan anak kurang terlihat, yang ketiga media

gambar yang digunakan kurang besar yang digunakan peneliti untuk contoh

kegiatan. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II, ternyata hasil

yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hasil dari tindakan tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut.

Pengambangan kemampuan membaca permulaan anak pada setiap siklus

mengalami peningkatan, dimana prosentase peningkatan jumlah anak yang

mampu membaca. Sebelum peneliti melakukan tindakan anak yang mampu

membaca dari 13 anak hanya 3 anak dengan prosentase mencapai 23,07%

setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I anak yang mampu membaca

membaca meningkat menjadi 9 anak dengan prosentase mencapai 69,23% ,

dan mengalami peningkatan pada Siklus II anak yang mampu membaca 12

anak dengan prosentase mencapai 92,30% .

Sehingga hal ini dapat membuktikan bahwa hasil penelitian yang

dilakukan peneliti dapat membuktikan hipotesis tindakan yaitu melalui media

gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok

B TK RA Al – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen tahun ajaran 2013/2014.

Hal ini sesuai dengan dengan pendapat steinberg (Ahmad, 2011:90) yang

menyatakan bahwa kemampuan membaca anak taman kanak-kanak berada

(9)

menggunakan tiga sistem bahasa seperti fonem ( bunyi huruf), semantik ( arti

kata) dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama.

Data observasi dari hasil penelitian ini dapat dilihat prosentase

keberhasilan kemampuan membaca permulaan pada kelompok B di TK RA

AL – Islam Donoyudan melalui Media gambar pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Rekapitulasi Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan Anak

Kelompok B Di TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen

No Kondisi anak Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah

anak

% Jumlah anak

% Nilai

rata-rata

%

1. Tuntas 3 23,07% 9 69,23% 12 92,30% 2. Belum tuntas 10 76, 92% 4 30,76% 1 7,69%

Dari tabel diatas untuk lebih jelas pengembangan kemampuan

membaca anak di kelompok B TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe

Sragen sebelum ada tindakan dan sesudah ada tindakan dengan

menggunakan 2 siklus dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan

Gambar 4.2

Grafik Prosentase Pengembangan Kemampuan Membaca Permulan 0 2 4 6 8 10 12 14

Pra Siklus Siklus I Siklus II

tuntas

(10)

Dari hasil pengembangan kemampuan membaca permulaan melalui media gambar yang dilakuakan peneliti pada siswa kelompok B di

TK RA AL – Islam Donoyudan Kalijambe Sragen dapat meningkat

melebihi target yang telah ditentukan yaitu 75%. Pada saat peneliti belum

melakukan tindakan prosentase mencapai 23,07% dan mengalami

peningkatan pada siklus I dengan hasil 69,23%, dan apada siklus II

meningkat menjadi 96,92%. Maka dari itu pengembangan kemampuan

membaca permulaan anak melalui media gambar di TK RA AL – Islam

donoyudan Kalijambe Sragen dapat dikatakan berhasil.

4. SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, untuk

mencapai keberhasilan pembelajaran membaca disarankan sebagai berikut:

a. Bagi pendidik

Media kartu gambar dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran

membaca permulaan karena telah terbukti meningkatkan kemampuan

membaca permulaan pada anak kelompok B di TK RA AL – Islam

Donoyudan Kalijambe Sragen.

b. Penelitian selanjutnya

Penelitian mengenai peningkatan kemampuan membaca permulaan

melalui media gambar ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

tuntas

(11)

diharapkan untuk peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian ini

lebih lanjut dengan pengembangan metode dan media agar hasil yang

diperoleh dapat lebih meningkat.

5. DAFTAR PUSTAKA

Ade, Sessani Lucky. 2007. “ Pengaruh Metode Multisensori dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Taman Kanak-kanak” (Skripsi S-1 Progdi Psikologi). Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Andriani, S. 2005. “Perbedaan Efektivitas Metode Lembaga Kata Serta Metode Struktural Analisis dan Sintesis (SAS) dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Permulaan”(Skripsi S-1 Progdi Psikologi).

Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Depdiknas. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Mentri Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad.2001.Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiarto. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Membaca Dengan Teknik Skimming. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37/perbedaan_hasil_belajar_membaca.htm.

Gambar

Grafik Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji karakteristik contoh (umur, status gizi, uang saku) serta karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh (pendidikan

Analisis komponen utama merupakan salah satu teknik analisis peubah ganda yang berkaitan dengan penjelasan struktur varians-kovarians peubah dengan cara

pengambilan titik poin pada perhitungan manual dengan cara mengambil titik poin tertentu saja, sedangkan pada mesin CMM mengambil semua tiap titik lengkungan dari

Variabel independen dalam penelitian adalah pengetahuan, motivasi dan status kepegawaian bidan serta variabel dependen adalah penerapan partograf yang diukur dengan

Prediksi perubahan tutupan lahan gambut menggunakan Model Rantai Markov menunjukan bahwa penggunaan citra satelit multi temporal interval 3 tahun memberikan hasil prediksi

- Disajikan kutipan hadis, siswa dapat menjelaskan hukum orang yang mati karena mempertahankan harta.. - Siswa dapat menjelaskan sebab-sebab kepemilikan - Siswa

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode Jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas I SD Negeri 01 Jatimulyo Kecamatan Jatipuro

PROSEDUR TAKE OVER KREDIT KARYAWAN PADA PD.BPR BANK DAERAH KARANGANYAR..