• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Efektivitas Pelayanan Organisasi Kemasyarakatan Di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Efektivitas Pelayanan Organisasi Kemasyarakatan Di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Publik JAP No.2 Vol. IX (2023) Hal. 132-141 Publish. 20 Maret 2023 EFEKTIVITAS PELAYANAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

ALDO A. LEMPAS JOHNNY H. POSUMAH

NOVIE R. A. PALAR

lempasaldo@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui efektifitas pelayanan organisasi kemasyarakatan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif disebut juga metode naturalistic karena penelitian dilakukan dalam kondisi ilmiah (natural setting). Untuk hasil penelitian ini dilihat dari faktor waktu, sering terjadi keterlambatan dalam proses pemberian layanan kepada masyarakat. Dinilai dari faktor kecermatan ini dinilai belum adanya keefektifitasan dalam melaksanakan tugas yang ada dan dianggap perlu diperbaiki lagi atau di kembangkan lagi. Adapun saran dari peneliti yaitu pemerintah harus lebih memperhatikan lagi masalalah ketepatan waktu dalam proses pengerjaan atau pemberian layanan kepada organisasi masyarakat yang ada, juga mengutamakan pelayanan yang netral, adil dan kesetaraan yang sama Kata Kunci: Efektivitas, Pelayanan, Organisasi Kemasyarakatan

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out the effectiveness of community organization services in the National Unity and Regional Politics Agency of North Sulawesi Province. The method used in this study is descriptive using a qualitative approach. Qualitative research methods are also called naturalistic methods because research is carried out in scientific conditions (natural setting). For the results of this study, judging from the time factor, there are often delays in the process of providing services to the community. Judging from this accuracy factor, it is considered that there is no effectiveness in carrying out existing tasks and is considered to need to be improved again or developed again.. The advice from researchers is that the government should pay more attention to the punctuality of the process of working or providing services to existing community organizations, as well as prioritizing neutral, fair and equal services.

Keywords : Effectiveness, Service, Community Organization

(2)

Jurnal Administrasi Publik JAP No.2 Vol. IX (2023) Hal. 132-141 Publish. 20 Maret 2023 PENDAHULUAN

Pelayanan publik merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya pemenuhan akan kebutuhan masyarakat untuk peningkatan kualitas kehidupan stakholder. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik menekankan bahwa pemerintah mampu memenuhi setiap kebutuhan masyarakat dan mampu menjawab setiap permasalahan yang terjadi dalam rangka memajukan akan setiap roda pemerintahan yang ada. Peran pemerintah pada masyarakat dalam hal pelayanan publik sangatlah penting dan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat hal ini harus dibarengi dengan kesadaran pemerintah yang tinggi akan good governance yang didasari pemikiran bahwa pemerintah adalah yang melayani dan menerima aspirasi rakyat. Salah satu bentuk dari pelayanan publik adalah pelayanan organisasi kemasyarakatan. Seperti yang diungkapkan oleh Julniatul (2015) organisasi kemasyarakatan yaitu bentuk inovasi pelayanan publik yang dibuat oleh masyarakat sendiri yang berlandaskan kesamaan pemikiran, kepentingan dan tujuan, yang dimana pemerintah menfasilitasi akan pembentukan organisasi kemasyarakatan lewat pelayanan yang diberikan .

Indonesia sendiri sebagai negara berkembang memiliki berbagai permasalahan yang sering terjadi dalam upaya pemberian pelayanan kepada public. Mahsyar (2011) mengatakan bahwa permasalah pelayanan publik dapat kita lihat lewat beberapa kurun waktu pelaksanaan pemerintahan, diantaranya dimulai pada masa orde baru dan terakhir periode reformasi, pergantian model dalam memberikan pelayanan publik tidak bisa terlepas dari pergantian suasana politik yang memiliki keterkaitan pada peraturan yang dibuat pemerintah dan dilaksanakan oleh pemerintah, pada masa orde baru contohnya pelayanan publik ditandai dengan kekuasaan negara pada berbagai komponen kehidupan

bangsa, sehingga pada periode ini dikenal dengan model negara kuat atau negara otonomi dimana kekuatan sosial politik termasuk kekuatan pasar kecil kekuasaannya dalam kebijakan publik, bahkan dalam penerapannya. Dimasa pemerintahan presiden jokowi berbagai bentuk pelayan publik yang dibuat atau dilakukan guna untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang ada diantaranya pelayanan dalam membuat E-KTP dimana pelayanan publik ini dilakukan agar supaya masyarakat memiliki identitas diri yang ada guna untuk mengurus segala keperluaan yang lainnya selain itu juga menjadi tanda identitas diri yang sering kali dibutuhkan jika berpergian kemana mana ini merupakan pelayanan publik yang dilakukan dalam upaya mengatsi permasalahan sosial yang ada.

Pelayanan organisasi kemasyarakatan menjadi salah satu bagian tata kelola pemerintah dalam rangka pemenuhan akan kebutuhan masyarakat, seiring bejalannya waktu teknologi mejadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya pemenuhan akan setiap kegiatan yang dilakukan baik perusahaan maupun instansi. Organisasi kemasyarakataan adalah perkumpulan yang dibuat dan dijabarkan oleh daerah setempat yang sengaja didirikan atas dasar kontemplasi, keinginan, kebutuhan, kepentingan, pelaksanaan, dan tujuan yang sama untuk ikut serta dikembangkan demi tercapainya tujuan Kondisi Kesatuan Republik Indonesia.

Terdapat berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh organisasi kemasyarakatan yaitu sulitnya pendaftaran yang akan dilakukan dan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang ada dan sulitnya mendapatkan legalitas yang ada, selain itu juga permasalahan utama yang sering terjadi yaitu lamanya proses pendaftaran maupun proses mendapatkan legalitas yang ada.

Dilihat dari media informasi yang ada kurang lebih 430 jumlah ormas yang ada dengan pemetaan data yang didapatkan dari media

(3)

2 masa yaitu kota Manado 102 ormas, Sangihe

107 ormas, Tomohon 45 ormas, Minahasa Selatan 26 ormas, Bolmong Raya 46 ormas, Bolmong Timur 6 ormas, Bitung 15 ormas, Minahasa Tenggara 83 Ormas. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya ormas yang ada di Sulawesi Utara yang harus di perhatikan dengan baik setiap legalitas yang ada dan keberadan ormas yang ada, hal ini menjadi pelajaran penting bagi Badan KESBANGPOL Daerah Provinsi Sulwasi Utara. Tercatat sejauh ini jumlah organisasi masyarakat yang sudah melapor keradaannya di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Utara yaitu , 112 Jumlah ormas yang sudah mengantongi surat keterangan terdaftar sesuai dengan data per tanggal 22 november tahun 2022 berdasarkan data yang di dapat dari media masa jumlah ormas keseluruhan 430 dikurangi dengan jumlah ormas yang terdatrar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Utara 112 kurang lebih hampir 318 ormas yang belum melaporkan keberadaannya dan belum memiliki SKT . Hal ini memberi perhatian penting bagi instansi ini sekaligus menjadi permasalahan yang dihadapi tentang ormas yang belum memiliki legalitas atau yang belum terdaftar . Permasalahan serius yang dihadapi adalah besarnya jumlah ormas yang belum terdaftar dan memiliki SKT yang ada, jika dilihat dari segi pelayanan publik yang ada indikator permasalahan yang sering dihadapi dalam melakukan pendaftaran atau pembuatan SKT yang ada yaitu masalah waktu dan masalah gaya dalam memberikan pelayanan bagaimana tidak dalam pemberian pelayanan sikap netralisai tidak diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada ormas, dengan kata lain dalam mengurus pendaftaran ormas atau pelaporan kegiatan ormas, pemberi layanan mendahulukan ormas yang memiliki kepentingan golongan atau yang memiliki pihak internal yang lebih didahulukan dibandingkan ormas yang sudah lama

menunggu, maka dengan itu untuk dapat diperolehnya fakta lapangan tentang efektivitas pelayanan organisasi kemasyarakatan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara, dan untuk melihat efektifitas pelayanan ormas ini perlu untuk dilakukan penelitian secara eksploratif.

TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan, Rezky Putri Amelia Salinding, Johnny. H. Posumah, Novie R. A. Palar yang dilakukan pada tahun 2016 dengan judual Efektivitas Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Manado, adapun metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan jenis penelitian kualitatif, kesamaan dalam penelitian ini yaitu mengukur efektivitas dari sebuah pelayanan publik yaitu pengelolaan sampah oleh dinas kebersihan, yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian dimana penelitian ini berobjekkan di Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Manado, sedangkan penulis melakukan penelitian di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Adapun hasil dari penelitian ini yaitu, produksi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado perlu ditingkatkan lagi dalam hal pengelolaan sampah. TPA di kawasan Sumompo berfungsi sebagai lokasi pengolahan sampah dan menggunakan sistem sanitary landfill. Metode ini merupakan cara untuk membatasi limbah pada lingkungan yang telah disiapkan dan dioperasikan.

2. Penelitian yang kedua dilakukan Aprilia Olbata, Joorie Ruru, Novie Palar, pada tahun 2018, dengan judul penelitian Efektifitas Pelaksanaan Pembangunan

(4)

3 Pedesaan di Desa Kauran 1 Kecamatan

Sonder, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian dan fokus penelitian dimana dalam penelitian terdahulu ini objek penelitiannya di desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder sedangkan si penulis melakukan penelitian di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Hasil dari penelitian yang dilakukan Pada dasarnya program pembangunan desa porsi ini dilaksanakan di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder berjalan dengan baik namun belum pada tingkat yang efisien. Karena banyaknya pembangunan di desa Kauneran 1, masih ada pembangunan yang belum selesai dari tahun lalu. UU Lama dan pemerintahan desa harus menjadi penggerak; mereka harus lebih mahir menerapkan dan mengembangkan strategi pembangunan yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat 3. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh

Raldy. Mokoginta, Jhonny. Posumah, Novie. Palar pada tahun 2021 dengan judul penelitian Efektivitas Penggunaan Aplikasi Klinik Aspirasi Layanan Pengaduan (KINALING) Pada Era New Normal di Kota Kotamobagu, Kesamaan dalam penelitian ini yaitu terdapat pada subjektif penelitian yaitu tentang efektifitas dari sebuah pelayanan public yang ada, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan nanti si penelitia terletak pada objek penelitian dan focus penelitian yang ada. Hasil dari penelitian ini yaitu maka dapat disimpulkan bahwa, pencapaian Tujuan Pembentukan kilang memiliki dua tujuan

yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memfasilitasi aspirasi dan pengaduan masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika Kota

Kotamobagu berhasil

mengimplementasikan keduanya, namun penyelesaiannya memakan waktu beberapa hari .

4. Penelitian yang ke empat dilakukan oleh Fraike. Rumondor, F. D. J. Lengkong, Novie. Palar pada tahun 2016 dengan judul Efektivitas Program Beras Sejahtera dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pra Sejahtera di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahsa Selatan, dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif yang menghasilkan sebuah kalimat dan kata kata, dalam penelitian ini memiliki kesamaan dalam subjek penelitian yaitu efektifitas suatu program pelayanan publik dengan menggunakan teori teori efektifitas dalam menujang atau acuan pedoman penelitian, perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada pada informan penelitian yang ada dan tempat penelitian, perbedaan tempat dimana penelitian ini dilakukan di desa Ranoyapo sedangkan si peneliti akan melakukan penelitian di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Hasil dari penelitian ini yaitu, pencapaian Tujuan Di Kecamatan Ranoyapo, tujuan belum tercapai karena di beberapa desa, pemerintah tidak mampu mendukung masyarakat secara maksimal, kualitas beras masih buruk, membuat program beras tidak efektif, dan ada masih kurangnya pelayanan kepada masyarakat.

Berbagai persoalan dan kendala menghalangi program ini untuk mencapai tujuan sebenarnya yaitu menyejahterakan masyarakat.

5.

(5)

4 KONSEP TEORI

Teori Efektivitas

Konsep efektivitas yang ingin dicapai oleh suatu organisasi sering disebut sebagai efektivitas. Memperhatikan kepuasan, keinginan akan visi organisasi, pemenuhan aspirasi, pengembangan sumber daya manusia organisasi dan aspirasi, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat adalah semua cara untuk mencapai efektivitas organisasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti mampu menghasilkan sesuatu atau bermanfaat. Sedangkan menurut Handoko (2003), efektivitas adalah kemampuan memilih tujuan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Siagian 1997 berpendapat bahwa pengertian efektivitas dalam pelayanan publik adalah:

Pelaksanaan suatu tugas dianggap memuaskan atau tidak terlalu tergantung penyelesaiannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan, yang menunjukkan efektivitas dalam pelayanan publik. Efisiensi orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk keberhasilannya. Karena evaluasi sangat subyektif dan sangat bergantung pada orang yang menerima layanan, sangat sulit untuk mengukur efektivitas pekerjaan. Seperti dapat dilihat dari pendapat di atas, aspek dan tujuan organisasi lebih dipengaruhi oleh efektivitas.

Suatu organisasi dapat dikatakan mencapai efektivitas jika telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Teori Pelayanan Publik

Pemberian pelayanan (serving) oleh penyelenggara pelayanan publik (pemerintah) dalam upaya memenuhi persyaratan penerima layanan atau masyarakat dikenal dengan istilah pelayanan publik, serta melaksanakan ketentuan perundang-undangan yang berkepentingan dengan penyelenggaraan itu, disebut pelayanan publik. sesuai dengan pedoman dan prosedur dasar yang telah

ditetapkan. Dalam hal ini, persyaratannya bukan dari individu melainkan berbagai persyaratan yang benar-benar diantisipasi oleh masyarakat. Sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang bernilai, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur, maka penyelenggaraan pelayanan publik harus berpedoman pada standar pelayanan sebagai evaluasi yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan publik.

Penyampaian layanan dan pedoman untuk mengevaluasi kualitas layanan.

Apriansyah (2018) Pelayanan publik yang berkualitas dan berhasil adalah pelayanan yang up – date (aktual), software (nyata) dan dapat dipercaya kualitas pelayanan yang diberikan

Teori Organisasi

Ambrawati (2018) Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah di mana individu mengakumulasi, bekerja sama secara bijaksana dan rutin, diatur, dikoordinasikan, dikoordinasikan dan dikendalikan, dalam memanfaatkan aset (uang tunai, bahan, mesin, strategi, iklim), kantor, informasi, dan sebagainya. yang digunakan secara tepat dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi

Siagian (2007) Mendefinisikan organisasi hubungan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama dan secara formal terikat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kaitannya, dengan memiliki seseorang atau orang yang disebut sebagai atasan dan satu orang atau sekelompok orang yang disebut sebagai bawahan dianggap sebagai organisasi.

Teori Organisasi Kemasyarakatan

Alfaraby & Lubis (2022) Ormas sebagai organisasi yang merupakan bentuk organisasi masyarakat sipil yang berdasarkan prinsip demokrasi, kemitraan, kemandirian, dan partisipasi dalam ruang publik. Ormas

(6)

5 merupakan wadah penyalur kesadaran dan

kesadaran sosial politik masyarakat terhadap berbagai permasalahan publik yang aktual.

Oleh karena itu, aktivitas ormas hampir selalu bersinggungan dengan isu-isu publik, terutama yang terkait langsung dengan permasalahan nyata di masyarakat

Gosal (2022) Organisasi masyarakat merupakan organisasi sosial. Organisasi sosial itu memiliki landsasan atau dasar atau ciri tertentu sebagai pengenal, misalnya suku, etnis, agama atau identitas lainnya. Organisasi tersebut juga dibangun atas misi - misi tertentu yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kebutuhan kebutuhan organisasi

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Ramdhan (2021) Penelitian ini bersifat deskriptif dimana peneliti menjelaskan makna atau fenomena yang ditangkap dengan sebuah bukti, yang memiliki tujuan juga untuk memberikan deskripsi, penjelasan, juga pembenaran mengenai kejadian yang tengah diteliti . Penelitian kualitatif biasanya digunakan di bidang sosial, dimana penelitian kualitatif yakni suatu penelitian yang hasil akhirnya nanti tidak didapat melalui proses perhitungan atau metode kuatifikasi. Peneliti biasanya memakai pendekatan naturalistik untuk mendalami suatu fenomena tertentu, dengan kata lain juga penelitian kualitatif tidak menggunakan statistic, tetapi melewati proses pengumpulan data, analisi kemudian di jelaskan hasilnya.

Adapun informan yang digunakan merupakan orang orang yang akan memberikan penjelasan mengenai pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dari sebuah objek yang sedang di teliti ,yang menjadi informan penelitian yaitu :

1. Sekertaris Badan (1 orang)

2. Kepala sub organisasi kemasyarakatan (1 orang)

3. Pengurus ormas DPW AGPAII SULUT (1 Orang)

4. Pengurus Ormas Makatana Minahasa (1 orang)

Adapun fokus dalam penelitian ini menggunakan teori efektivitas pelayanan publik Fandy Tjiptono (2017), yaitu antara lain :

a. Ketepatan waktu pelayanan, waktu tunggu dan waktu proses;

b. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan;

c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan;

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Faktor Waktu

Pertama, faktor waktu, yang mengacu pada ketepatan dan kecepatan penyelenggara dalam memberikan pelayanan. Hanya saja orang yang berbeda menggunakan cara yang berbeda untuk mengukur kelayakan atau kecepatan layanan. Faktor waktu jelas dapat dijadikan tolok ukur efektivitas kerja, meskipun sebenarnya penilaian tersebut bersifat subjektif. Faktor waktu juga dsini sebagai hal yang terpenting dalam mengukur sebuah efektivitas kinerja suatu organisasi.

cepat tidaknya output yang dihasilkan tergantung kepada waktu yang dikerjakan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan beserta mewawancarai beberapa informan penelitian dapat dikatakan masalah ketepatan waktu menjadi indikator terpenting dalam pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena target sesuai atau tidaknya sesuatu yang dikerjakan itu berdasarkan ketepatan waktu yang tepat, dapat dikatakan percuma saja organisasi masyarakata mengurus pendaftaran di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara sudah mengikuti prosedur yang ada, berkas yang di buat sudah tepat, tetapi dalam pelaksanaan terkendala dengan waktu yang tidak sesuai dengan target atau timeline yang

(7)

6 ada, misalnya pengerjaan pembuatan SKT

hanya membutuhkan waktu 1 hari tetapi karena berbagai faktor yang ada sehingga pengerjaannya di tunda sampa 2 hari atau 3 hari atau bahkan lebih parahnyanya lagi 1 minggu yang tidak sesaui dengan standard operasional yang ada, dan dari hasil pengamatan peneliti juga hal inilah yang sering terjadi di tempat penelitian dapat di analisi juga ini merupakan faktor dari : 1. Kelompok Kepentingan

Memberikan artian bahwa orang tersebut mempunyai kepentingan – kepentingan tertentu yang bisa memberikan feedback yang baik juga kepada pemerintah

2. Faktor Orang Dalam

Artinya bahwa dalam melakukan pengurusan yang ada, akan semakin cepat jika memilki kenalan atau orang yang mempunyai sudara. Untuk itu dikatakan masalah waktu yang tepat dalam pemberian pelayanan di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan politik masih dapat dikatakan belum memadai dengan segala faktor yang ada, memang saja kadang kali pihak dari pemerintah memberikan pendapat bahwa sudah memberikan pelayanan yang sesuai tetapi yang bisa menilai dan merasakan adalah si penerima pelayanan yang ada atau dengan kata lain masyarakat dikarenakan yang bisa menilai sepenuhnya kinerja dari pemerintah atau aparatur sipil negara yang masyarakat yang ada, untuk apa layanan itu dibuat tetapi pada kenyataannya masyarakat tidak merasahkan yang sharusnya.

2. Faktor Kecermatan / Bebas Dari Kesalahan Pada faktor ini lebih ditekankan pada masalah efektifitas organisasi yang memberikan pelayanan, apakah sesaui denga napa yang telah ditargetkan atau tujuan akhirnya sesaui nda denga napa yang mereka harapkan

Hasil penelitian yang dilakukan di lapangan pada faktor ini dimana beberapa individu petugas dapat dikatakan belum

cekatan dan teliti dalam melaksanakan tugas yang ada entah dari factor SDM yang ada ataupun skill dalam IT yang masih minim memang pemerintah sudah semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada ormas yang ada namun setelah dilihat dari indikator penelitian beserta dengan wawancara yang ada, kesalahan terbesar atau faktor terbesar sehingga masih begitu banyak ormas yang belum mengantongi SKT yang ada yaitu prosedur atau persyaratan yang ada dan ketelitian dan cekatan dari beberapa individu petugas yang ada, seperti yang kita ketahui bersama masyarakat provinsi

Sulawesi Utara merupakan masyarakat yang tidak terlalu suka dengan prosedur pelayanan yang terlalu banyak / ribet atau dapat dikatakan persyaratan yang harus dilengkapai terlalu banyak, ini menunjukkan akan sikap yang tidak suka berbelit belit . Di samping itu juga, dikutip juga dari hasil wawancara dengan A.R bahwa faktor lain juga yang mempengaruhinya adalah kelengkapan berkas dan pelayanan yang dilakukan “A.R mengatakan kendala terbesar dalam melakukan pendaftaran ataupun pembuatan izin yaitu pada proses pendaftaran kelengkapan berkas dan proses pelayanan yang dilakukan mengapa saya mengatakan demikian dikarenakan banyak sekarang dalam istilah manado berdoa, berusaha dan orang dalam, artinya orang dalam atau pihak internal juga menetukan proses cepat lambatnya pembuatan yang dikerjakan”.

3 . Faktor Gaya Pemberi Layanan

Yang dimaksud dengan gaya disini adalah cara pemberi pelayanan dalam memberikan jasa kepada publik. Bisa saja si masyarakat merasa tidak sesuai dengan gaya pelanggan yang diberikan oleh pemberi pelayanan. Jika berbicara tetang sesuatu hal yang menyangkut kesesuaian, sesungguhnya apa yang dibicarakan termasuk hal yang tidak terlepas kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang dianut oleh orang yang bersangkutan, bebicara gaya

(8)

7 pemberi layanan hal ini juga menyangkut

tentang etika pelayanan publik.

Dalam kajian administrasi publik, seringkali juga dikenal dengan etika administarasi publik, dimana gaya atau cara beretika yang benar dalam pemberi layanan kepada penerima layanan atau masyarakat hal ini juga tentunya menjadi peranan penting dalam suatau pelayanan yang dilakukan, orang akan merasa segan akan bangga apabila pemberi layanan atau dalam konteks ini pemerintah bertindak ramah kepada masyarakat sopan dan santun seperti yang menjadi tujuan dari pemerintah yaitu pelayanan yang maksimal kepada public yang ada .

Dari Hasil penelitian yang ada menunjukan 2 pandangan yang dimana pihak mereka mengatakan bahwa gaya pemberian pelayanan public yang dilakukan sudah sesaui dengan standar seperti SOP (Standar Operasional Prosedur) menjadi pedoman bagi penyelenggara pelayanan publik. Tetapi hanya karena ada aspek formal prosedural tidak berarti bahwa aspek etika dan moral diabaikan. Senyum, sapa, sapa, ramah dan melayani dengan itikad baik adalah contoh etika yang baik dalam melayani masyarakat, namun hal ini berbalik belakang denga apa yang dikatakan ormas yang ada yaitu pelayanan yang harus lebih diterapkan kalau bisa diperbaiki dalam memberikan pelayanan yaitu masalah waktu yang ada, dikarenakan seringkali dalam memberikan pelayanan harus menunggu waktu yang terlalu lama hal ini disebabkan oleh faktor tidak adanya orang yang akan ditemui sehingga harus menunggu waktu yang terlalu lama, kemudian masalah dalam kenetralan dalam memberikan, di sisi lain juga mengatakan bentuk gaya pelayanan yang berbelit belit seringkali menyusahkan masyarakat yang ada karena tidak semua ormas memiliki sifat yang sama, di sisi lain juga masalah waktu yang sering dihadapi dalam proses pembuatan SKT yang ada.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian beserta juga hasil wawancara yang dilakukan peneliti yang berjudul Efektifitas Pelayanan Organisasi Kemasyarakatan di Badan KESBANGPOL Daerah Provinsi Sulawesi Utara dilihat dari indikator penelitian atau focus penelitian menurut Fandy Tjiptono (2017) :

1. Faktor Waktu

Dilihat dari faktor waktu, dimana dalam prakteknya kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah provinsi Sulawesi Utara blm bisa konsisten dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, sering terjadi keterlambatan dalam proses pemberian layanan kepada masyarakat, selain itu juga ketepatan waktu dalam hal membuat janjian dengan ormas yang ada sering tidak konsisten, buat janjian jam begini ketika orangnya sudah ada, malah pihak terkait yang dibutuhkan yang belum ada, selain itu juga masalah waktu pengerjaan yang dilakukan belum bisa dikatakan optimal dikarenakan pengerjaan yang bisa dilakukan 1 hari, pada kenyataannya menjadi 2 hari sehingga akan menyebabkan ormas yang lain juga mengalami keterlambatan.

2 . Faktor Kecermatan

Pada faktor ini dinilai belum adanya keefektifitasan dalam melaksanakan tugas yang ada dan dianggap perlu diperbaiki lagi atau di kembangkan lagi, dikarenakan pelayanan pendaftaran ormas yang ada memiliki prosedur yang dianggap terlalu rumit sehingga dari data yang ada jumlah ormas yang ada di sulut begitu banyak namun yang terdaftar dalam database Badan Kesatuan Bangsa dan Politik belum semua selain itu juga dinilai beberapa oknum pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik belum cermat dalam memberikan pelayanan 3. Faktor Gaya Pemberi Layanan

Pada faktor ini peneliti menilai bahwa gaya pemberian pelayanan yang diberikan

(9)

8 belum dikatakan sesaui denga apa yang

seharusnya, dikarenakan dilihat disini bahwa hal yang paling menonjol dalam gaya pemberian pelayanan yaitu dimana mengutamakan orang yang memiliki kenalan, sudara atau yang lainnya sehingga hal ini membawa kesan yang kurang baik bagi para penerima layanan yang ada, bagaimana tidak ormas yang satu sudah menunggu terlalu lama prosesnya tetapi ormas yang satu dikarenakan memiliki kenalan yang ada sehingga prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan yang ormas yang satu.

Saran

Berdasarkan penelitian mengenai Efektifitas Pelayanan Organisasi Kemasyarakatan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara maka peneliti memberikan beberapa saran atau masukan yang membangun dapat dijadikan evaluasi dalam memberikan pelayanan kepada ormas yang ada:

1. Pemerintah lebih memperhatikan lagi masalalah ketepatan waktu dalam proses pengerjaan atau pemberian layanan kepada organisasi masyarakat yang ada, agar supaya organisasi masyarakat tidak merasa lama dalam proses pendaftaran/pembuatan SKT.

2. Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara harus melakukan sosialisasi lebih lagi mengenai pentingnya ormas dalam memilki SKT yang ada dan selanjutnya Sekertaris Badan KESBANGPOL mensosialisasikan lagi kepada ASN yang ada tentang cara memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

3. Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara mengutamakan pelayanan yang netral, adil dan kesetaraan yang sama

DAFTAR PUSTAKA

Alfaraby, M, S, Lubis, S, S. 2022. Peran Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Dalam Melakukan Pencegahan Dampak Covid-19 Di Masyarakat.

Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat. 2(2) : 241-248.

Ambarwati, A. 2018. Perilaku dan Teori Organisasi. Media Nusa Creative : Malang.

Apriyansyah, Maullidina, I, Purnomo, E, P.

2018. Efektifitas Sistem Informasi Desa Dalam Pelayanan Publik di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Jurnal Analisi Kebijakan dan Pelayanan Publik. 4(1) : 10-24

Mandak, N, V. Gosal, R. Monintja, D, K.

Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Dalam Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan Adat ” (Studi Kasus Di Badan Kesbangpolda). Jurnal Gorvernance.

2(1) : 1-12

Mokoginta, R. Posumah, J. Palar, N. 2021.

Efektivitas Penggunaan Aplikasi Klinik Aspirasi dan Layanan Pengaduan (KINALANG) Pada Era New Normal Di Kota Kotamobagu.

Jurnal Administrasi Publik. 7(110) : 8 Olbata, A. Ruru, J. Palar, Novie. 2018.

Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Pedesaan Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder.

2018. Jurnal Administrasi Publik.

4(64): 28-35

Ramdhan, M. 2021. Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara : Surabaya

Riwayat, A, P, Posumah, J, Plangiten, N.

2022. Efektifitas Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Dimasa Pndemi Covid 19 (Studi Kasus di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Provinsi Sulawesi Utara). Jurnal administrasi Publik. 8(118) : 1-8

(10)

9 Rumondor, F. Lengkong, F. Palar, N. 2016.

Efektivitas Program Beras Sejahtera dalam Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat Pra Sejahtera di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Administrasi Publik. 1(37) : 1-9 Salinding, R. Posumah, H. Palar, N. 2016.

Efektivitas Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Manado. Jurnal Administrasi Publik. 3(41) : 1-12

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta: Bandung.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Wati, M, Despahari, E. 2018. Sistem

Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kelurahan di Kecamatan Marangkayu Kutai Kartanegara.

Jurti. 2(1) : 47-5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian Danau Bekat memiliki potensi daya tarik yang Cukup (C) untuk dikembangkan menjadi suatu objek wisata alam, sedangkan kondisi alamnya terdapat berbagai

SAKSI IV, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut --- - Bahwa Saksi adalah tetangga dekat Penggugat --- - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah

Understatement aset bersih yang sistematik atau relatif permanen merupakan konservatisme akuntansi, sehingga dapat dikatakan bahwa konservatisme akuntansi menghasilkan

Tujuh atribut dari kualitas audit, yaitu pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif atas kebutuhan klien, taat pada standar umum, keterlibatan pimpinan

number Required: No System-Controlled: Yes Encryption: Clear User-Searchable: Yes Bulk-Updatable: No Read-Only: Yes Max-Size: 19 Visible: No Display-Type: ENTITY N/A act_key Basic

Konsumsi beras sebagai makanan pokok yang memiliki IG rendah bagi penderita diabetes melitus berguna untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah dikarenakan lambat

Menelaah teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam. Menyajikan informasi dan data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara lisan

Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini khususnya yang berkaitan dengan penggajian dan pengupahan adalah tidak efisien dalam pembuatan berbagai laporan penggajian seperti