• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Perancangan Model Arsitektur Sistem Informasi Monitoring Keuangan Warga Menggunakan Enterprise Architecture Planning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Perancangan Model Arsitektur Sistem Informasi Monitoring Keuangan Warga Menggunakan Enterprise Architecture Planning"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

323 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 323-338 E- ISSN 2503-2933

Perancangan Model Arsitektur Sistem Informasi Monitoring Keuangan Warga Menggunakan Enterprise

Architecture Planning

Andhika Pratama Hakim *1, Sawali Wahyu 2

1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Esa Unggul, Jakarta

2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Esa Unggul, Jakarta e-mail: *1 [email protected], 2 [email protected]

Abstrak

Perumahan Graha Pesona merupakan perumahan yang berlokasi di Citra Raya.

Perumahan Graha Pesona memiliki rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) yang melayani warga dalam berbagai hal seputar kebutuhan perumahan. Setiap warga di Perumahan Graha Pesona diwajibkan untuk membayar iuran warga. Beberpa proses bisnis di Perumahan Graha Pesona tidak berjalan sesuai dengan fungsi bisnis. Persoalan yang ada saat ini adalah sistem tidak terintegrasi dimana pencatatan dan penagihan iuran warga masih dilakukan secara manual dimana pengurus RT akan mendatangi satu per satu rumah warga dari permasalahan tersebut sering kali terjadi kesalahan dalam pencatatan keuangan yang mengakibatkan tidak transparansi dalam pengolahan keuangan warga RW 10. Hingga diperoleh manfaat sistem informasi terstruktur, terintegrasi, dan terencana. Enterprise Architecture Planning (EAP) dapat mendukung perancangan arsitektur pada Perumahan Graha Pesona, EAP yang bertujuan untuk menyediakan sistem informasi terintegrasi dan tepat guna berdasarkan dengan kebutuhan.

Metodologi EAP (Enterprise Architecture Planning) ialah metode permodelan arsitektur yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise. Permodelan enterprise architecture ini menciptakan blueprint yang terdiri dari arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, dan arsitektur data yang dapat dijadikan acuan perubahan dan pengembangan sistem informasi pada Perumahan Graha Pesona untuk mendukung fungsi bisnisnya.

Kata kunci — EAP, Keuangan, Warga, Asitektur Sistem Informasi

Abstract

Graha Pesona Housing is a housing complex located in Citra Raya. Graha Pesona housing has community units (RW) and neighborhood units (RT) which serve residents in various matters regarding housing needs. Every resident in Graha Pesona Housing is required to pay a citizen fee. Some business processes at Graha Pesona Housing do not run according to business functions. The current problem is that the system is not integrated where the recording and collection of residents' dues is still done manually where the RT management will go to the residents' houses one by one. Until the benefits of a structured, integrated, and planned information system are obtained. Enterprise Architecture Planning (EAP) can support architectural design at Graha Pesona Housing, EAP which aims to provide an integrated and efficient information system based on needs. The EAP (Enterprise Architecture Planning) methodology is an architectural modeling method developed to build enterprise architecture.

This enterprise architecture modeling creates a blueprint consisting of application architecture, technology architecture, and data architecture that can be used as a reference for changes and development of information systems at Graha Pesona Housing to support its business functions.

Keywords — EAP, Finance, Citizen, Information System Architecture

(2)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 324

1. PENDAHULUAN

nterprise architecture atau lebih dikenal sebagai arsitektur enterprise adalah misi stakeholder yang mencangkup kegunaan, tata letak organisasi, informasi dan parameter kinerja sistem. Arsitektur perusahaan menggambarkan rencana untuk mengembangkan sistem atau kumpulan sistem [1] Manfaat utama dari arsitektur enterprise adalah memandu, menginformasikan dan membatasi keputusan organisasi, yang dikhususkan untuk melakukan investasi Teknologi lnfromasi (TI).

Perumahan Graha Pesona merupakan perumahan yang berlokasi di Citra Raya yang dihuni banyak warga. Perumahan graha pesona memiliki rukun warga (RW) yang bertugas melayani warga dalam berbagai hal seputar kebutuhan perumahan. Rukun warga (RW) membawahi Rukun Tetangga (RT) yang berjumlah 9 RT yaitu RT 01 - RT 09. Setiap RT memberikan kewajiban yang diberikan kepada warga untuk membayar iuran bulanan untuk keperluan pembayaran sampah dan keamanan. Kemudian setiap RT akan memberikan laporan pembayaran iuran bulanan warga kepada RW. Pendataan pembayaran iuran yang berjalan saat ini masih menggunakan kartu pembayaran iuran, yang dipegang oleh setiap warga dan didata oleh bendahara RT. Setiap akhir bulan bendahara akan mendata pembayaran iuran menggunakan Microsoft excel, kemudian dicetak dan diberikan kepada ketua RW. Pendataan pengeluaran kas RT hanya menggunakan buku besar untuk mencatat pengeluaran dana kas, sehingga belum adanya transparansi data pengeluaran kepada warga.

Framework merupakan gabungan arahan-arahan yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan manfaat masing-masing untuk mempermudah pengembang dalam memanggilnya tanpa perlu menuliskan syntax program yang serupa berulang-ulang dan dapat menghemat waktu [2], Arsitektur Teknologi Informasi merupakan Peta atau rencana tingkat tinggi berbagai aset informasi dalam perusahaan. Arsitektur merupakan arahan atau petunjuk operasi saat ini dan rencana (cetak biru) untuk arah masa mendatang [3]

Dalam proses perencanaan strategis terdapat beberapa metode yang sering digunakan, seperti TOGAF, Enterprise Architecture Planning (EAP), DODAF, Zachman Framework dan Federal enterprise Architecture Framework (FEAF) [4]. Pada peniltian ini, metode yang digunakan adalah EAP, hal ini karena pendekatan ini memiliki banyak manfaat yang berfokus pada kebutuhan bisnis, seperti bagaimana mengimplementasikan arsitektur sistem informasi.

EAP (Enterprise Architecture Planning) adalah metode yang dikembangkan oleh Steven H.

Spewak untuk membangun arsitektur enterprise dan berbasis data [5].

EAP adalah proses mendefinisikan arsitektur dalam hal menggunakan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur [6]. Penelitian EAP sebelumnya dengan judul Desain Web Desa Menggunakan Kerangka Perencanaan Arsitektur Perusahaan telah dilakukan di Desa Kiran Takelan Kabupaten Magetan. Kajian ini akan fokus pada penyusunan rencana pembangunan dengan menggunakan cetak biru teknologi informasi untuk memenuhi visi dan misi Desa Klingan sebagai pedoman perencanaan pengembangan sistem dan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat [7]. Pada penelitian [8]

Desain arsitektur bisnis yang sukses memungkinkan mengintegrasikan aktivitas bisnis yang penting. Ini juga menunjukkan bahwa arsitektur bisnis adalah salah satu faktor kunci dalam menentukan seberapa baik TI memenuhi tujuan bisnis. Ini dapat membantu mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang, memberi mereka keunggulan kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sedangkan pada Penelitian [4]

Sistem yang kompleks ada ketika organisasi membangun teknologi informasi dengan terus merilis teknologi, tetapi ketika organisasi merilis teknologi informasi yang tidak mendukung/sejajar dengan tujuan bisnis, sistem tidak selaras dengan bisnis. Dari penelitian

E

(3)

325 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

sebelumnya didapatkan kesimpulan bahwa Pembuatan Enterprise Archictecture Pada domain Arsitektur Sistem Informasi sangat diperlukan sebagai penyelarasan SI/TI dengan model bisnis.

Hasil Penelitian ini juga berfokus pada pendefinisian arsitektur teknologi, arsitektur aplikasi, dan arsitektur data untuk keseluruhan enterprise. Penelitian ini menggunakan tahapan- tahapan perancangan arsitektur menggunakan EAP yaitu inisiasi perencanaan, pemodelan bisnis, sistem saat ini dan teknologi, arsitektur aplikasi, arsitektur data, arsitektur teknologi dan rencana implementasi. Analisis permasalahan sistem yang berjalan menggunakan metode Fishbone. dan hasil akhir penelitian ini menghasilkan Blueprint Arsitektur Model Sistem Informasi Monitoring Keuangan.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan laporan penelitian ada beberapa Teknik, cara atau metode yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

1. Obeservasi, melakukan penelitian lapangan secara langsung untuk memudahkan analisis data.

2. Wawancara, dengan cara melakukan wawancara kepada Ketua RW 10 Perumahan Graha Pesona Citra Raya.

3. Studi Pustaka, dengan menggali beberapa jurnaI penelitian yang terbaru sebagai referensi.

2. 2 Analisis Masalah Fishbone

Pada tahap ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kurang optimalnya pengolahan data iuran warga dan tidak transparansi. Teknik diagram Fishbone digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sebab dan akibat [9]. Fishbone Diagram dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisir sebab-sebab yang mungkin muncul dari efek-efek khusus. Kemudian memisahkan akar penyebabnya dan menyebutkan beberapa permasalahan yang muncul [9]

Tahap ini juga dilakukan wawancara untuk memperoleh permasalahan yang ada di RW 10 menggunakan metode diagram Fishbone. Berikut merupakan diagram ilustrasi Fishbone yang digambarkan pada gambar 1 di bawah ini:

(4)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 326

Gambar 1. Analisis Fishbone

Pada gambar 1 Merupakan Teknik diagram Fishbone yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sebab dan akibat dengan mengidentifikasi 4 domain yaitu physical, productivity, method dan man power. Kemudian dari identifikasi tersebut, dilakukan wawancara untuk memperoleh permasalahan yang ada di RW 10.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Inisiasi Perencanaan

Ruang lingkup dan tujuan pada tahap ini adalah membuat sistem informasi RT/RW berbasis mobile yang dapat mengatasi permasalahan yang telah diuraikan. Sistem juga harus mudah diakses. Di dalam aplikasi ini juga terdapat fungsi pelaporan keuangan agar masyarakat mengetahui secara langsung semua dana yang telah dibayarkan.

3.2 Analisis Work System

Work System Framework (Sistem Kerja Framework) adalah Representasi konseptual sebuah sistem kerja yang beroperasi di organisasi dimana kandidat menggunakan informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya untuk melakukan tugas (proses dan aktivitas) [10]. Berikut adalah tabel 1 analisis work systems yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan informasi, sumber daya dan teknologi informasi

Tabel 1. Analisis Work System Customers • Warga

• Bendahara RT

• Bendahara RW

• Ketua RT

• Ketua RW

Poduct & Service • Informasi pengeluaran iuran warga

• Informasi pemasukan iuran warga

(5)

327 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

• Laporan pemasukan dan pengeluaran iuran warga Process

&Activities

• Input Login

• Menampilkan dashboard

• Input data warga

• Input data trasaksi pembayaran

• Input jenis iuran

• Input jenis pengeluaran

• Cetak kwitansi

• Input data petugas

• Input data pengeluaran dana

• Cetak laporan keuangan Participants • Sekretaris RT

• Bagian Humas

Information • Laporan pemasukkan dan pengeluaran keuangan

• Laporan data warga

Technology Masih menggunakan personal computer dan intenet network

Infrastructure Infrastruktur yang tersedia saat ini yaitu: komputer, buku besar, kartu iuran warga dan komunikasi menggunakan Smartpohone oleh masing masing pengurus.

3.3 Permodelan Bisnis

Pemodelan proses bisnis yang berguna untuk memberikan suatu gambaran yang komprehensif terkait keadaan eksising organisasi yang dapat digunakan untuk menentukan rencana arsitektur kedepannya adapun langkahnya Mendefinisikan Struktur Organisasi, Mendefinisikan fungsi bisnis, Menentukan relasi fungsi bisnsi dan struktur organisasi [11].

Dalam menentukan fungsi bisnis disini digunakan model Porter’s Value Chain sehingga didapatkanlah fungsi bisnis Perumahan Graha Pesona RW 10, yang digambarkan pada gambar 2 value chain sebagai berikut:

(6)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 328

Gambar 2. Value Chain

3.4 Sistem dan Teknologi Saat Ini

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi aplikasi apa saja yang dimiliki organisasi saat ini. data yang dihasilkan oleh proses bisnis Perumahan Graha Pesona RW 10 belum terdokumentasi secara baik dan menyeluruh adapun data yang tersimpan belum terstruktur dan juga terintegrasi sehinngga tidak dapat dimanfaatkan untuk pengolahan data kedepannya. Berikut adalah Tabel 2 menjelaskan Perbandingan Sistem Berjalan Saat ini:

Tabel 2. Perbandingan Sistem Berjalan Saat Ini No Jenis

Analisis Sistem Berjalan Sistem Usulan 1 Performance

(Kinerja)

1) Pendataan iuran warga masih menggunakan buku besar dan kartu iuran 2) Pengolahan data masih

menggunakan Microsoft Excel.

1) Sudah menggunakan sistem untuk mendata pembayaran iuran 2) Sudah menggunakan sistem untuk mengelola data pembayaran iuran.

2 Information (Informasi)

Sering terjadinya keterlambatan penyampaian informasi laporan pembayaran iuran

Pada sistem yang diusulkan sudah terdapat fitur untuk melihat informasi laporan pembayaran iuran pada user warga, bendahara RT dan bendahara RW

3 Eficiency (Efisiensi)

Sistem yang berjalan masih menggunakan kartu bayaran iuran sebagai bukti pembayaran iuran warga

Sudah menggunakan sistem sebagai bukti informasi pembayaran iuran warga

(7)

329 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

4 Service (Pelayanan)

Membutuhkan waktu yang lama ketua RW mendapatkan informasi laporan keuangan

Pada sistem yang diusulkan sudah terdapat fitur untuk membuat laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat dihasilkan tepat pada waktnya.

3.5 Arsitektur Data

Dari tahap ini bertujuan untuk menjabarkan entitas-entitas yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan iuran. Berikut adalah gambar Arsitektur Data Entitas pengelolaan iuran Tergambar dalam Gambar 3. Logical Record Structure (LRS) di bawah ini:

Gambar 3. Logical Record Structure

Pada gambar 3. merupakan Entitas-entitas yang terdefinisi, hasil pendefinisian didapatkan fungsi bisnis utama dan pendukung berdasarkan rantai nilai Graha Pesona RW 10 sehingga hubungan diantaranya merupakan hubungan antara entitas bisnis.

3.6 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi adalah proses mendefinisikan setiap aplikasi yang akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk mengelola fungsi bisnis [5]. berikut adalah gambar arsitektur aplikasi yang tergambar pada gambar 4 di bawah ini:

(8)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 330

Gambar 4. Arsitektur Aplikasi

Pada Sistem monitoring keuangan terdiri dari 2 proses yaitu proses Admin mengolah data keuangan para warga dan proses warga memasukan data tagihan keuangan, hasil pengolahan data akan dikirim dari ke database lalu ditampilkan kedalam aplikasi web, aplikasi web berfungsi sebagai aplikasi monitoring yang nantinya akan diakses oleh user dengan perangkat mobile atau komputer. Berikut adalah kebutuhan fungsional kandidat aplikasi pada sistem informasi monitoring keuangan perumahan Graha Pesona RW 10 dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini:

(9)

331 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

Gambar 5. Kandidat Aplikasi

3.7 Rich Picture Model Sistem Informasi

Rich picture merupakan sketsa animasi yang mengilustrasikan semua sistem kompleks sehingga dapat dibaca dari perspektif dengan seluruh aspek yang tersemat di dalamnya secara instan [12]. Pada model rich picture arsitektur model sistem informasi ini memuat gambaran keseluruhan dari orang, objek, proses, struktur, dan masalah pada keseluruhan proses bisnis yang ada. Pada gambar 6 di bawah ini merupakan proses bisnis pembayaran iuran warga

(10)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 332

menggunakan Rich Picture Diagram. Dimana terdapat 6 aktor yaitu warga, ketua RT dan Ketua RW, bendahara RT dan Bendahara RW.

Gambar 6. Richpicture Diagram

3.8 Arsitektur Teknologi dan Jaringan

Perancangan arsitektur teknologi bertujuan untuk mendefinisikan teknologi apa yang dibutuhkan guna menunjang pengembangan sebuah sistem untuk menjalankan sebuah aplikasi dan juga pengelolaan data dan juga menggambarkan platform teknologi dapat menggabungkan software, hardware, dan komunikasi [5]. Berikut adalah kebutuhan rancangan arsitektur teknologi informasi dan arsitektur jaringan yang tergambar pada tabel 3 dan gambar 7 di bawah ini:

(11)

333 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

Tabel 3. Arsitektur Teknologi

Gambar 7. Arsitektur Jaringan

Arsitektur Jaringan dapat diartikan sebagai rancangan arus komunikasi media elektronik.

Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protocol. Dimana layer bertujuan memberi layanan ke layer yang ada diatasnya [13]. Pada gambar 3.6 dijelaskan Setiap RT memiliki jaringan yang terhubung pada masing-masing Switch. Switch dari setiap RT terhubung pada Switch pusat, kemudian Switch pusat dibatasi oleh firewall yang berfungsi untuk keamanan data. Selanjutnya Router akan terkoneksi dengan jaringan cloud internet.

3.9 Mapping Analisis GAP

Melakukan mapping analisa gap yang di dapatkan dari proses analisis masalah dan ruang lingkup bisnis saat ini dengan menggunakan analisa gap dari EAP. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

(12)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 334

Tabel 4. Mapping Analisis Bisnis GAP

3.10 Rencana Implementasi a. Roadmap Arsitektur Bisnis

Berikut ini sistem yang sedang direncanakan dan sistem yang akan dikembangkan membutuhkan waktu 5 tahun. Tergambar pada gambar 3.7 roadmap arsitektur bisnis di bawah ini:

(13)

335 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

Gambar 8. Roadmap Arsitektur Bisnis

Pada gambar 8 merupakan roadmap arsitektur bisnis yang didalamnya terdapat arsitektur sistem informasi yang akan dikembangkan mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2026.

b. Blueprint Usulan UI/UX Sistem Informasi

Blueprint juga merupakan suatu kerangka kerja yang terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi aspek Sistem Informasi [14].

Blueprint yang dihasilkan yaitu berupa desain UI/UX, User Interface atau UI adalah proses dimana menampilkan sebuah hasil dalam bentuk tampilan yang dapat dilihat oleh pengguna (user), sedangkan User Experience atau UX adalah proses dimana pengguna dapat berinteraksi dengan interface secara baik dan nyaman [15]. berikut adalah hasil blueprint usulan UI/UX Sistem Informasi Monitoring Keuangan tergambar pada gambar 9, 10 dan 11 di bawah ini:

Gambar 9. Halaman Login dan Warga

(14)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 336

Gambar 10. Halaman Ketua RT dan Ketua RW

Gambar 11. Halaman Bendahara RW dan Bendahara RT

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan arsitektur sistem informasi di Perumahan Graha Pesona RW 10 dapat digunakan untuk perbaikan dari permasalahan yang ada. Setelah melakukan tahapan Enterprise Architecture Planning (EAP) dari tahap awal sampai tahap akhir, hingga terdapat usulan sistem yaitu berupa blueprint rancangan arsitektur sistem informasi . Hal yang harus dilakukan RW 10 Perumahan Graha Pesona adalah membuat sistem informasi monitoring keuangan warga yang lebih cepat.

Sehingga pelayanan warga lebih baik dan efisien. sehingga arsitektur enterprise yang direncanakan dapat diimplementasikan selama periode waktu tertentu.

5. SARAN

Rancangan Enterprise Architecture yang mendukung penggunaan Arsitektur Sistem Informasi Monitoring Keuangan warga ini tentunya masih membutuhkan saran dari berbagai pihak. Berikut beberapa masukan penulis untuk penelitian ini adalah:

1. Diperlukan perencanaan penerapan atas model rancangan Enterprise Architecture yang diperoleh. Agar didapatkan fungsi yang sesungguhnya dari perancangan Enterprise Architecture untuk mendukung pengaplikasian Sistem Informasi Monitoring Keuangan.

2. Untuk mendapat suatu Enterprise Architecture yang selaras secara lengkap, maka diperlukan analisis lebih lanjut dan meneruskan penelitian ini dengan menjalankan perancangan dalam

(15)

337 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E-ISSN 2503-2933

sudut pandang yang lebih teknis seperti perlu dibuat suatu implementasi sistem untuk melihat kepastian data yang ada.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sawali Wahyu, S.Kom., M.Kom Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya menyelesaikan penelitian Tugas Akhir Program Studi Strata-1 Sistem Informasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Yunis, K. Surendro, and E. S. Panjaitan, “Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi,” J. Ilm. Teknol. Inf., Vol. 8, No. 1, pp. 9–18, 2010.

[2] A. F. Sallaby and I. Kanedi, “Perancangan Sistem Informasi Jadwal Dokter Menggunakan Framework Codeigniter,” J. MEDIA INFOTAMA, Vol. 16, No. 1, 2020.

[3] A. Solichin and Z. A. Hasibuan, “Pemodelan Arsitektur Teknologi Informasi Berbasis Cloud Computing Untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia,” Semantik, Vol. 2, No.

1, 2012.

[4] S. Wahyu and G. Firmansyah, “Sebuah Tinjauan Literatur Secara Sistematis pada Enterprise Architecture Framework (EAF),” Konf. Nas. Sist. Inf., pp. 705–710, 2018, [Online].Available:

http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/viewFile/437/362.

[5] H. D. Yunita, “Perencanaan Arsitektur Sistem Informasi Menggunakan Model Enterprise Architecture Planning (Eap) di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda,”

Expert J. Manaj. Sist. Inf. dan Teknol., Vol. 8, No. 1, 2018.

[6] S. M. Putri, U. Hayati, and R. Dzulkarnaen, “Perancangan Arsitektur Electronic Medical Record (EMR) Menggunakan Metode Enterprise Architecture Planning (EAP) Arsitektur Enterprise,” J. Inf. Technol., Vol. 2, No. 1, pp. 25–30, 2020.

[7] H. A. Mumtahana, A. R. Shaniaputri, T. D. Saputra, and F. R. Al-Ayyubi,

“Perancangan Web Desa dengan Framework Enterprise Architecture Planning pada Desa Kiringan-Takeran Kabupaten Magetan,” J. Ilm. IT CIDA, Vol. 6, No. 1, 2020.

[8] S. Wahyu and Husni S. Sastramihardja, “Utilization of The Business Process Maturity Model As A Proposed Architectural Planning of Business Model Concept,” J. Sist. Inf., Vol. 16, No. 1, pp. 25–37, 2020, doi: 10.21609/jsi.v16i1.929.

[9] C. E. Widyahening, “Penggunaan Teknik Pembelajaran Fishbone Diagram dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa,” J. Komun. Pendidik., Vol. 2, No. 1, pp.

11–19, 2018.

(16)

Jatisi ISSN 2407-4322

Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 328-338 E- ISSN 2503-2933 338

[10] S. Batubara, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Pendapatan dan Pengeluaran Biaya Menggunakan Metode Work System Framework,”

J. Tek. dan Inform., Vol. 5, No. 1, pp. 53–57, 2018.

[11] I. A. Putra, T. F. Kusumasari, and A. A. N. Fajrillah, “Enterprise Architecture Bagi Sekolah Menengah Menggunakan Eap (Enterprise Architecture Planning): Sebuah Strategi Untuk Memperoleh Keunggulan Bersaing (Studi Kasus pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Bandung),” eProceedings Eng., Vol. 6, No. 2, 2019.

[12] M. F. Mulyana, K. Kastaman, and R. B. Kotjoprayudi, “Aplikasi Berbasis Web pada Pengelolaan Kas Masuk Rt/rw Menggunakan Metode Payment Gateway,” eProceedings Appl. Sci., Vol. 7, No. 6, 2021.

[13] H. Sujadi and A. Mutaqin, “Rancang Bangun Arsitektur Jaringan Komputer Teknologi Metropolitan Area Network (MAN) Dengan Menggunakan Metode Network Development Life Cycle (NDLC)(Studi Kasus: Universitas Majalengka),” J. J-Ensitec Vol, Vol. 4, No. 01, 2017.

[14] J. Jihad Waliyul Mahrus, “Perancangan Blueprint Pengembangan Sistem Informasi Dengan Togaf ADM,” Peranc. Bluepr. Pengemb. Sist. Inf. Dengan Togaf ADM, 2021.

[15] I. G. Ardikayana and A. Mailangkay, “Perancangan Aplikasi Pendidikan Lingkungan Dan Budaya Jakarta Menggunakan Ui dan Ux Untuk Anak Usia 5-13 Tahun,” in Prosiding Seminar Nasional, 2021, Vol. 1, No. 1, pp. 190–199.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai suatu tujuan organisasi ada beberapa metodologi yang bisa digunakan, diantaranya Enterprise Architecture Planning yang merupakan pendekatan yang

Hasil dari perancangan Enterprise Architecture Terminal Tipe B Palabuharatu ini berupa sebuah Blueprint (Cetak Biru) pelayanan Transportasi mengenai informasi jadwal, tarif,

Hasil dari perancangan enterprise architecture ini berupa blueprint dari arsitektur bisnis dan teknologi informasi saat ini serta usulan/rekomendasi dalam

Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi yang tepat dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis perusahaan, dengan metode Enterprise Architecture

Terdapat tahapan-tahapan dalam pembangunan arsitektur teknologi informasi berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) pada Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika

Ma’soem Arias berupa blueprint perencanaan enterprise architecture yang dituangkan pada tahap future state architecture yakni berhasil mendefinisikan 4 proses bisnis utama,

Salah satu metode yang digunakan untuk membangun/mengenbangkan sistem informasi adalah Enterprise Architecture Planning, dimana metode ini merupakan metode yang

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Enterprise Architecture Planning atau EAP, yakni suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada