• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 6 (1), 2023, pp. 1-7

Available online: https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/abdimasdewantara

Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual

Romadhiyana Kisno Saputri *, Ria Indah Kusuma Pitaloka, Kharisma Kusuma Pratiwi, Puji Aning Nur Nadhiffa

Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri. Jl. Jendral Ahmad Yani No.10, Bojonegoro, 62115, Indonesia

* Corresponding author. Email: romadhiyana.ks@unugiri.ac.id Received: 22 December 2022; Revised: 1 February 2023; Accepted: 14 February 2023

Abstrak: Kesehatan mental pada remaja akhir-akhir ini menjadi perhatian serius karena prevalensi ganggu- an mental pada remaja meningkat dan remaja saat ini sangat rentan terkena gangguan mental. Pengetahu- an remaja terkait kesehatan mental dapat meningkat dengan pemberian penyuluhan menggunakan media yang tepat. Media audio visual, khususnya video terbukti memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan media lain dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertu- juan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan media audio visual yaitu video. Hasil kegiatan adanya peningkatan pengetahuan sasaran sebesar 42%. Evaluasi kegiatan menujuk- kan sebanyak 78% sangat puas terhadap kegiatan penyuluhan dan 86% sangat puas terhadap materi yang disajikan. Media audio visual berupa video mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental.

Kata Kunci: Pengetahuan, Remaja, Kesehatan Mental, Audio visual

Improving adolescents' knowledge about mental health using audiovisual media

Abstract: Mental health in adolescents has recently become a serious concern because the prevalence of mental disorders in adolescents is increasing and today's youth are very vulnerable to mental disorders. Adolescent knowledge related to mental health can be increased by providing counseling using the right media. Audio-visual media, especially video, has proven to be more effective than other media in increasing adolescent knowledge.

This community service activity aims to increase youth knowledge about mental health by using audiovisual media. Activities are carried out using counseling methods and audio-visual media, namely video. The result of the activity is an increase in target knowledge by 42%. Evaluation of the activities showed that 78% were very satisfied with the counseling activities and 86% were very satisfied with the material presented. Audio-visual media in the form of videos can increase adolescents' knowledge about mental health.

Keywords: Knowledge, Adolescents, Mental Health, Audio visual

How to Cite: Saputri, R. K., Pitaloka, R. I. K., Pratiwi, K. K., & Nadhiffa, P. A. N. (2023). Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual. Abdimas Dewantara, 6(1), 1-7. https://doi.org/10.30738/ad.v6i1.13882

PENDAHULUAN

Kesehatan mental diartikan sebagai suatu keadaan kesejahteraan, dimana seseorang menya- dari kemampuannya sendiri sehingga dapat mengatasi tekanan dalam kehidupan, dapat melaku- kan pekerjaan secara produktif, dan dapat memberikan manfaat serta kontribusi bagi komunitas-

(2)

nya. Kesehatan mental pada remaja akhir-akhir ini menjadi perhatian serius karena prevalensi gangguan mental pada remaja meningkat dan remaja saat ini sangat rentan terkena gangguan mental. Sebuah survey terhadap 205 remaja usia 15-18 tahun menunjukkan 59,5% remaja mengalami permasalahan psikologi seperti merasa di bawah tekanan, merasa tidak memiliki peran dalam hal yang bermanfaat (Rahmayanthi et al., 2021). Penelitian kuantitatif terkait gang- guan mental, menunjukkan prevalensi gangguan tertinggi terjadi pada usia 10-14 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Jenis gangguan mental yang paling sering muncul adalah kecemasan, depresi, stres dan gangguan psikotik yang dapat menyebabkan kematian (Agustina et al., 2022).

Studi pada remaja di salah satu SMA swasta di Jakarta menujukkan banyak siswa yang meng- alami gangguan mental seperti stres dan tidak mengetahui cara mengatasi gangguan mental tersebut (Handayani & Ayunin, 2022). Tingkat pengetahuan remaja terkait kesehatan mental masih kurang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait peningkatan kesehatan mental remaja di Desa Labar Gresik, menunjukkan 54,5% remaja memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan mental, dan setelah pemberian penyuluhan dan pendampingan, pengetahuan tentang kesehatan mental yang masih dalam kategori kurang sebesar 9,1% (Lestarina, 2021).

Peningkatan pengetahuan terkait kesehatan mental remaja perlu dilakukan dengan cara pem- berian penyuluhan, baik secara langsung (luar jaringan) ataupun secara tidak langsung (dalam jaringan) (Prasetyo, 2021).

Pengetahuan remaja terkait kesehatan dapat meningkat dengan pemberian penyuluhan menggunakan media yang tepat. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada siswa melalui media poster dan video, terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terkait pen- didikan kesehatan yang diberikan. Tingkat keefektifan media yang digunakan lebih besar media video dibandingkan dengan poster (Caesar & Prasetya, 2020; Indah & Junaidi, 2021). Selain poster dan video, media lain yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja adalah booklet dan leaflet. Kedua media ini terbukti berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan remaja (Sari, 2019). Peningkatan pengetahuan siswa yang diberikan penyuluhan kesehatan menggunakan media leaflet dan video menunjukkan nilai pengetahuan yang lebih baik pada media video (Handini, 2021). Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di tiga sekolah menunjukkan bahwa pe- nyuluhan kesehatan dengan menggunakan media audio visual memiliki pengaruh pada pening- katan sikap dari siswa sekolah yang berusia 15-19 tahun (Agustina, 2019). Media audio visual, khususnya video terbukti memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan media lain dalam meningkatkan pengetahuan remaja.

Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro merupakan desa yang telah menjadi mitra untuk kegiatan pengabdian masyarakat Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nadhlatul Ulama Sunan Giri. Berdasarkan hasil survey permasalahan pada remaja yang disajikan pada forum Focus Group Discussion (FGD) antara tim pengabdian kepada masyarakat dengan ketua dan tim PKK Desa Sukowati, diketahui bahwa permasalahan kesehatan mental menjadi salah satu masalah terbanyak yang dialami oleh remaja. Adanya pandemi menyebabkan sebagian besar remaja mengalami stres dan tidak mampu melakukan manajemen stres dengan baik. Pemberian penyuluhan terkait kesehatan mental, mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental sebesar 67,7% (Putri et al., 2022).

Gangguan mental pada remaja lainnya seperti depresi dapat mengakibatkan remaja menjadi cenderung untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Persentase depresi pada remaja sekitar 6,2% dengan ciri stres dan kecemasan yang berkepanjangan. Pemberian penyuluhan terkait kesehatan mental dan gangguan kesehatan mental dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang gangguan mental. Pengetahuan yang baik terkait kesehatan mental akan dapat menimbulkkan sikap yang positif terhadap orang dengan gangguan mental (Nurhaeni et al., 2022). Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengatasi permasalahan mitra, yaitu permasalahan kesehatan mental pada remaja, perlu dilakukan kegiatan penyuluhan terkait kesehatan mental

(3)

dengan menggunakan media yang tepat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan remaja.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dengan menggunakan media audiovisual.

METODE

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dengan meng- gunakan media audio visual yaitu video. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan pembagian dan pengisian kuesioner, permainan singkat yang dipandu oleh pembawa acara, penyampaian judul dan garis besar materi oleh pemateri dilanjutkan dengan penyampaian materi menggunakan video. Video berkisah tentang seorang remaja yang meng- alami gangguan kesehatan mental karena seringnya dibully, kemudian remaja tersebut melaku- kan rawat diri atau self-care. Video dilengkapi dengan narasi terkait pengertian kesehatan mental dan penyebab gangguan kesehatan mental dan jenis-jenis rawat diri atau self-care. Setelah pemutaran video, acara dilanjutkan dengan diskusi, pengisian kuesioner terkait evaluasi kegiatan dan evaluasi materi dan do’a. Kegiatan berupa pemberian materi dan praktek langsung setelah materi diberikan terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan penguasaan materi pada remaja (Darni et al., 2018). Metode penyuluhan dengan media yang tepat terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja selaku peserta penyuluhan terkait kesehatan mental (Arifin et al., 2022). Media audio visual seperti video mampu meningkatkan penngetahuan dan sikap masyarakat secara signifikan setelah pemberian informasi kesehatan (Fatimah et al., 2019). Hasil kegiatan serupa yang telah dilakukan sebelumnya ini menjadi dasar dalam pemilihan metode dan media yang digunakan pada kegiatan ini. Kegiatan dilakukan di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 23 Oktober 2022 dengan peserta remaja putri usia 15-19 tahun sejumlah 50 remaja.

Kegiatan terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Tahap persiapan dimulai dari survey lokasi, analisis masalah yang ada di lokasi, pembuatan proposal, pengajuan ijin kegiatan kepada mitra dan pembuatan materi. Tahap pelaksanaan merupakan pelaksanaan kegiatan berupa pemberian penyuluhan terkait kesehatan mental pada remaja dengan menggunakan media audio visual berupa video. Tahap evaluasi dilakukan untuk melihat efektivitas kegiatan yang dilakukan menggunakan metode survey melalui kuesioner terkait kesehatan mental.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dihadiri oleh 50 remaja putri dan Ibu Ketua PKK Desa Sukowati, dan tim pengabdian kepada masyarakat Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri. Kegiatan dimulai dengan pengisian kuesio- ner terkait pengetahuan kesehatan mental dilanjutkan dengan permainan singkat yang dipandu oleh pembawa acara untuk membentuk suasana yang akrab. Selanjutnya, dilakukan penyuluhan menggunakan media audio visual berupa video. Setelah pemutaran video, acara dilanjutkan dengan diskusi terkait dengan kesehatan mental dan jenis-jenis rawat diri atau self-care yang telah dilakukan remaja putri. Sesi diskusi ini disambut antusias sasaran dengan baik. Acara diakhiri pengisian kuesioner terkait evaluasi kegiatan dan evaluasi materi serta do’a. Dokumen- tasi kegiatan disajikan pada Gambar 1.

Peningkatan pengetahuan dinilai dari pengisian kuesioner terkait kesehatan mental. Hasil kuesioner menunjukkan 84% dari remaja yang hadir telah menjawab pertanyaan terkait kese- hatan mental dengan benar. Pada evaluasi awal, diketahui hanya sekitar 22% dari remaja yang hadir yang telah memahami terkait kesehatan mental. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

(4)

pengetahuan tentang kesehatan mental setelah pemberian materi. Hasil ini sesuai dengan hasil Rozali et al., (2021) dimana 64% remaja mampu menjawab dengan benar pertanyaan terkait kesehatan mental yang diberikan oleh pemateri, dimana diartikan bahwa kegiatan penyuluhan dengan sasaran remaja mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan mental pada masa pandemi. Kesehatan mental remaja dapat dijaga dengan kegiatan pembekalan mengenai kesehatan mental, pendampingan remaja oleh seorang yang wawasannya lebih luas dan berempati terhadap kesehatan mental remaja dan penyuluhan mengenai kesehatan mental (Prasetyo, 2021). Penyuluhan pada remaja desa Sukowati dikatakan berhasil jika dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan sasaran sebesar 42%. Salah satu pendukung keberhasilan adalah media yang digunakan. Media audio visual sebagai media untuk melakukan edukasi memiliki pengaruh pada peningkatan nilai pengetahuan remaja usia 12-15 tahun (Meidiana et al., 2018). Perbedaan pengetahuan remaja usia 10-17 tahun sebelum dan sesudan penyuluhan ternyata dipengaruhi oleh media audio visual yang digunakan (Dewie et al., 2022). Pemberian penyuluhan terkait kesehatan mental pada remaja dengan menggunakan media audio visual belum banyak dilakukan. Beberapa media yang pernah digunakan dalam penyuluhan kesehatan mental pada remaja antara lain poster, power point baik secara daring melalui kegiatan webinar maupun luring di kelas (Janitra et al., 2021; Syarifuddin & Ponseng, 2021; Yustikasari et al., 2022). Kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya keterbaruan dalam pemilihan media yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan. Media audio visual dalam bentuk video yang digunakan pada kegiatan pendidikan kesehatan pada remaja putri terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang kesehatan mental remaja. Video yang digunakan sebagai media penyuluhan pada remaja telah terbukti lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan power point (Herawati et al., 2022).

(A) (B)

Gambar 1. (A). Peserta Menyimak Video Materi (B). Diskusi Pemateri dan Peserta

Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengisian kuesioner terkait kepuasan terhadap acara dan materi. Kepuasan remaja terhadap penyuluhan dapat terjadi karena faktor materi dan kompe- tensi pemateri, serta metode dan media yang digunakan. Pada evaluasi kegiatan ini, hanya kepuasan remaja dinilai dari indikator pelaksanaan kegiatan penyuluhan penyuluhan dan materi yang diberikan. Hasil evaluasi kegiatan yang disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri sangat puas dengan kegiatan penyuluhan dan materi tentang kesehatan mental yang diberikan. Sebanyak 78% remaja putri sangat puas terhadap kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dimulai dengan membangun suasana akrab antara pemateri dengan sasaran melalui permainan singkat dan diakhiri dengan sesi diskusi dimana pemateri memberikan kesempatan sasaran untuk menyampaikan pendapatnya. Dua kegiatan interaksi antara pemateri dan sasaran diduga mempengaruhi penilaian sasaran terhadap keseluruhan kegiatan penyuluhan. Sebanyak 86% remaja putri sangat puas terhadap materi yang disajikan,

(5)

hal ini dikarenakan, materi ditampilkan menggunakan media video yang terbukti mampu mem- buat remaja memiliki rasa ketertarikan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan (Erianti & Adila, 2019). Video dengan durasi yang pendek mampu meningkatkan pengetahuan remaja karena dapat merangsang indra pendengaran dan indra penglihatan yang membuat remaja menerima informasi dengan lebih cepat dan lebih mudah diingat (Kusumastuty et al., 2021).

Tabel 1. Hasil Evaluasi Kegiatan

Indikator Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas

N % N % N % N %

Kegiatan penyuluhan 39 78 6 12 2 4 3 6

Materi 43 86 4 8 0 0 3 6

SIMPULAN

Media audio visual berupa video mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kese- hatan mental. Kegiatan penyuluhan kesehatan dengan media video dan sasaran remaja diharap- kan dapat dilakukan secara berkala mengingat remaja merupakan masa peralihan yang meng- alami perubahan psikis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendampingan untuk menjaga kesehatan mental remaja perlu dilakukan untuk memastikan remaja memiliki kesehatan mental yang baik.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada (1) Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro; (2) Fakultas Ilmu Kesehatan dan Program Studi Far- masi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri; (3) Kepada Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D., Khairiah, A., Ramadhani, A., & Hrp, P. A. A. (2022). Gambaran kesehatan mental remaja pada masa pandemi Covid-19 di Kelurahan Nelayan Indah. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 609–616.

Agustina, M. (2019). Efektivitas media penyuluhan audio visual dalam peningkatan sikap tentang perilaku berisiko pada kesehatan reproduksi remaja [Universitas Ahmad Dahlan]. In Universitas Ahmad Dahlan. http://eprints.uad.ac.id/14849/1/T1_1500029056_NASKAH PUBLIKASI.pdf

Arifin, Z., Mansyur, M. H., Abidin, J., & Mukhtar, U. (2022). Pendidikan dan kesehatan mental bagi remaja dalam persfektip Islam. ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(2), 188–194. https://doi.org/10.32509/abdimoestopo.v5i2.1918

Caesar, D. L., & Prasetya, B. A. (2020). Efektifitas media poster dalam meningkatkan pengetahuan sanitasi dasar di SDN 01 Wonosoco Undaan Kudus. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 83–91. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v6i1.655

Darni, D., Deswandi, D., Wildawelis, W., & Sepriadi, S. (2018). Latihan keterampilan masase terpadu bagi siswa pengurus osis untuk peningkatan pelayanan UKS di SMP Negeri 8 Padang. Abdimas Dewantara, 1(2), 45–55. https://doi.org/10.30738/ad.v1i2.2808

Dewie, A., Mangun, M., & Safira, I. (2022). Pengaruh media audiovisual terhadap pengetahuan remaja tentang pernikahan anak di Posyandu Remaja Gawalise. Poltekita: Jurnal Ilmu …, 16(2), 152–156. http://www.jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK/article/view/992 Erianti, S., & Adila, D. R. (2019). Penyuluhan berbasis multimedia dalam mencegah perilaku seks

(6)

pada remaja di SMU Negeri 11 Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 3(2), 71–75.

Fatimah, F., Selviana, S., Widyastutik, O., & Suwarni, L. (2019). Efektivitas media audiovisual (video) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap kelompok masyarakat tentang program G1R1J. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 6(2), 44.

https://doi.org/10.29406/jkmk.v6i2.1767

Handayani, S., & Nur Ayunin, El. (2022). Edukasi kesehatan mental remaja dengan pendekatan i-help di SMA Muhammadiyah 15 Dki Jakarta. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 8(1), 200–204. https://doi.org/10.33023/jikep.v8i1.984

Handini, M. D. S. (2021). Efektivitas media video dan leaflet untuk pendidikan kesehatan reproduksi siswi kelas 5 SD Muhammadiyah Sokonandi. E-Jurnal Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan, 10(3), 278–282.

Indah, J., & Junaidi. (2021). Efektivitas penggunaan poster dan video dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang buah dan sayur pada siswa dayah terpadu Inshafuddin.

Jurnal SAGO Gizi Dan Kesehatan, 2(2), 129–135.

Janitra, P. A., Prihandini, P., & Aristi, N. (2021). Pemanfaatan media digital dalam pengelolaan kesehatan mental remaja di era pandemi. Buletin Udayana Mengabdi, 20(1), 18–23.

Kusumastuty, I., Nugroho, F. A., Prihandini, Z. P., Cempaka, A. R., Ariestiningsih, A. D., &

Handayani, D. (2021). Pemanfaatan video edukasi dalam perbaikan pengetahuan gizi pada remaja. Smart Society Empowerment Journal, 1(3), 76–80.

https://doi.org/10.20961/ssej.v1i3.56215

Lestarina, N. N. W. (2021). Pendampingan remaja sebagai upaya peningkatan kesehatan mental remaja di Desa Laban Gresik. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT), 2(1), 1–6.

https://doi.org/10.35718/pikat.v2i1.332

Meidiana, R., Simbolon, D., & Wahyudi, A. (2018). Pengaruh edukasi melalui media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap remaja overweight. Jurnal Kesehatan, 9(3), 478.

https://doi.org/10.26630/jk.v9i3.961

Nurhaeni, A., Marisa, D. E., & Oktiani, T. (2022). Peningkatan pengetahuan tentang gangguan kesehatan mental pada remaja. Jurnal Psikologi Konseling, 20(1), 29–34.

Prasetyo, A. E. (2021). Edukasi mental health awareness sebagai upaya untuk merawat kesehatan mental remaja dimasa pandemi. Journal of Empowerment, 2(2), 261.

https://doi.org/10.35194/je.v2i2.1757

Putri, T. H., Fahdi, F. K., & Fujiana, F. (2022). Peningkatan pengetahuan kesehatan mental pada remaja melalui edukasi selama wabah COVID-19. MARTABE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(8), 2995–3000.

Rahmayanthi, D., Moeliono, M. F., & Kendhawati, L. (2021). Kesehatan mental remaja selama pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Psikologi, 23(1), 91–101. http://ejurnal.mercubuana- yogya.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1417

Rozali, Y. A., Sitasari, N. W., & Lenggogeni, A. (2021). Meningkatkan kesehatan mental di masa pandemic. Jurnal Abdimas, 7(2), 109–113. https://doi.org/10.47007/abd.v7i2.3958 Sari, L. A. (2019). Efektivitas media booklet dan leaflet terhadap pengetahuan remaja putri

tentang dampak kehamilan remaja. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 1(2), 47–53. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v1i2.2388

Syarifuddin, S., & Ponseng, N. A. (2021). Penyuluhan kesehatan mental di masa pandemi Covid- 19. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 850.

(7)

https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6551

Yustikasari, Anisa, R., & Dewi, R. (2022). Pemanfaatan program implementasi promosi kesehatan : promosi kesehatan mental pada remaja. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 430–438.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dan guru adalah kemampuan menerapkan e-learning, budaya belajar mandiri yang kurang, guru yang belum mampu menggunakan dan

Program kerjasama ini telah didesain dengan tujuan untuk memberikan arahan strategis bagi UNODC Indonesia Office pada program kerja yang akan dilakukan di Indonesia serta untuk

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia, rahmat, dan ridho-Nya yang berlimpah yang telah diberikan kesempatan untuk menyusun Laporan

Terdapat 9 jenis patung yang menguntungkan untuk diproduksi (LOTUS (Utuh), Budha Tidur, Kepala Budha, Budha Meditasi, Budha Kepala Besar, Budha Solek, Budha Malas, Budha Sembah,

model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan materi kon- troversi dalam mata pelajaran IPS di SMP, dan (3) perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Batas Daerah Kabupaten

dari hasil evaluasi pemakaian BBG untuk angkutan umum (taksi) dan kendaraan dinas yang beroperasi di wilayah Kota Surabaya, diantaranya : jumlah SPBG masih sangat sedikit; stock

Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST, jumlah polong bernas per tanaman, jumlah