• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompresi Record Database MySL Dengan Menerapkan Algoritma Goldbach Code G1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kompresi Record Database MySL Dengan Menerapkan Algoritma Goldbach Code G1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kompresi Record Database MySL Dengan Menerapkan Algoritma Goldbach Code G1

Ainal Azhar

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email: 1ainalazharnst@gmail.com

Abstrak-Pada era digital ini, segala sesuatunya sudah berbasis digital dan sudah banyak aplikasi yang dibuat untuk mempermudah segala pekerjaan ataupun dijadikan sebagai sarana hiburan. Beberapa aplikasi yang ada saat ini mempunyai database sebagai tempat penyimpanan datanya. Saat ini database yang masih sering digunakan adalah MySQL hal ini dikarenakan MySQL adalah aplikasi database server yang open source. Data yang ada pada database disebut record, semakin banyak record yang tersimpan maka semakin besar ukuran database tersebut. Kompresi data adalah proses penyandian informasi menggunakan bit atau unit pembawa informasi lainnya yang kurang dari mewakili data yang tidak dienkripsi oleh sistem penyandian tertentu hasil pengujian terhadap sistem bahwa ukuran file Record lebih kecil setelah dilakukan kompresi. Hasil compression rasio yang didapatkan rata-rata di atas 94%, dekompresi rasio yang didapatkan rata-rata diatas 5%, Space Saving yang didapat rata-rata diatas 6%.

Kata Kunci: Kompresi Record Database MySQL Dengan Menerapkan Algoritma Goldbach Code G1

Abstract-In this digital era, everything is digitally based and many applications have been created to make work easier or serve as a means of entertainment. Some applications that exist today have a database as a place to store data. Currently the database that is still often used is MySQL, this is because MySQL is an open source database server application. The data in the datab ase is called records, the more records stored, the larger the size of the database. Data compression is the process of encoding information using bits or other information-carrying units that are less than representative of data that is not encrypted by a particular encoding system test results on the system that the Record file size is smaller after compression. Compression ratio results obtained on average above 94%, decompression ratio obtained on average above 5%, Space Saving obtained on average above 6%

Keywords: MySQL Database Record Compression by Applying the Goldbach Code G1 Algorithm

1. PENDAHULUAN

Pada era digital ini, segala sesuatunya sudah berbasis digital dan sudah banyak aplikasi yang dibuat untuk mempermudah segala pekerjaan ataupun dijadikan sebagai sarana hiburan. Beberapa aplikasi yang ada saat ini mempunyai database sebagai tempat penyimpanan datanya. Saat ini database yang masih sering digunakan adalah MySQL hal ini dikarenakan MySQL adalah aplikasi database server yang open source. Data yang ada pada database disebut record, semakin banyak record yang tersimpan maka semakin besar ukuran database tersebut. Apalagi jika aplikasi yang digunakan tersebut berfungsi sebagai mencatat transaksi yang dilakukan setiap harinya, tentu record yang tersimpan lebih sangat banyak bahkan bisa mencapai ribuan record perbulannya sehingga memerlukan kapasitas yang besar untuk menyimpan semua data tersebut. Dalam mengatasi masalah tersebut, bisa diterapkan kompresi data untuk mengkompresi record database.

Kompresi data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu computer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan data tersebut kedalam media penyimpanan (storage device).

Salah satu algoritma yang digunakan untuk mengkompresi data adalah algoritma goldbach code. Algoritma goldbach code saat ini sudah banyak yang di teliti tetapi masih yang G0, sedangkan pada algoritma goldbach code masih ada G1 yang merupakan pengembangan dari G0. Algoritma Golbach Code G1, menggunakan kode sistem untuk bilangan bulat, mirip dengan elias omega dan bahkan kode rodeh.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh seorang penemu, dan rekan -rekannya dengan judul penilitian

“perancangan aplikasi yang mengkompresi file teks dengan menerapkan algoritma fixed-length binary cipher (FLBE)”

menyimpulkan bahwa algoritma fixed-length binary encoding (FLBE) akan menghentikan kompresi jika sistem bit karakter mencapai jumlah karakter akhir dan algoritma dapat menangani kompresi file teks versi yang bagus[1].

Penelitian lain juga dilakukan untuk mengkompresi file teks seperti penilitian yang dilakukan oeleh Muhammad Rio Irliansyah ddk dengan judul penelitian “penerapan metode deflasi dan algoritma goldbach cipher dalam mengkompresi file teks”

dan menyimpulkan bahwa rasio kompresi yang dihasilkan didasarkan pada kompresi file teks menggunakan metode dan algoritma deflate, kode goldbach menghasilkan file yang ukurannya lebih kecil daripada sebelum proses kompresi.[2].

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Asnawi Latif pada tahun 2018 yang berjudul “Analisa Perbandingan Algoritma Rice Codes dengan Algoritma Goldbach Codes pada Kompresi File Teks menggunakan Metode Exponential”

menyimpulkan bahwa Implementasi Algoritma Rice Code dan Algoritma Goldbach Code dalam kompresi file teks sangat baik, konten hasil kompresi yang dihasilkan tidak berkurang dibandingkan dengan file aslinya. Aplikasi ini dirancang untuk mengompresi file teks menggunakan Algoritma Rice Code dan Algoritma Goldbach Code[3].

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indah Lestari pada tahun 2019 yang berjudul “Analisa Perbandingan Algoritma Goldbach Codes dengan Algoritma Sequitur pada Kompresi File Text menggunakan Metode Exponential” beliau menyimpulkan bahwa pada sistem bandingkan Algoritma Goldbach Codes dan Algoritma Sequitur untuk mengompresi isi file teks dengan mendapatkan hasil akhir, Compression ratio, Space saving, Compression time dari kompresi kedua algoritma, kemudian hasil akhir dari kedua algoritma tersebut dibandingkan menggunakan metode eksponensial[4].

(2)

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Kompresi Data

Kompresi beararti menggunakan atau mengurangi ukuran. Sedangkan kompresi data adalah proses penyandian informasi menggunakan bit atau unit pembawa informasi lainnya yang kurang dari mewakili data yang tidak dienkripsi oleh sistem penyandian tertentu. Contoh kompresi sederhana yang sering dilakukan, misalnya akronim yang bisa digunakan tetapi sedah menjadi konvensi yang umum, misanya kata positif’’ didapatkan menjadi kata positif’’[5].

2.1.1 Parameter Kinerja Kompresi Data

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam mengkompresi sebuah data yang digunakan untuk menentukan perbandingan antara kedua algortitma kompresi antara lain:

a. Ratio of compression (Rc)

Ratio of compression adalah perbandingan ukuran dataset belum terjadinya proses kompresi dengan ukuran data yang sudah dikompresi Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Rc = 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖x100% (1)

b. Compression Ratio (Cr)

Compression Ratio (Cr) adalah persentase perbandingan ukuran data yang sudah dikompresi dengan ukuran data yang belum dikompresi Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Cr = 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑘𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖x100% (2)

c. Redudancy (Rd)

Redudancy adalah tersimpan nya data sebagai informasi yang memiliki basis data,karakteristik serta struktur yang sama. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Cr = 𝐹𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖−𝐹𝑖𝑙𝑒 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 x100% (3)

d. SpaceSaving (Ss)

Space Saving selisih antara data yang belum dikompres dengan data yang sudah dikompres. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:

SpaceSaving (Ss)=> 100%-CompressionRatio (Cr) (4)

2.1.2 Teknik Kompresi

Lossy compresion merupakan kebalikan dari teknik Lossless compresion, Dimana hasil dari data yang dikomprestidak bisa dikembalikan kedata sebelumnya. Teknik ini memungkinkan terjadinya kehilangan informasoi data dan ratio pada Teknik ini juga sangat tingi dibandingkan dengan Teknik Losslesscompresion[6].

2.1.3 Flagging

Flag bits ialah ditambahkannya delapan bit bilangan biner setelah padding, flag bits merupakan seluruh jumlah bilangan yang diberi tanda jika ada n pada bit-bit data hasil kompresi[7]. Ditambahkannya flag bits digunakan agar lebih mudah dibaca bit-bit data pada hasil kompresi dalam proses dekompresi. Sebagai contoh misalnya bit-bit datayang telah diberi padding ialah 1001000110000001. Sebab ada 7 bit yang ditambahkan padding maka flag bits nya ialah bilangan biner pada 7 dengan panjangnya 8 bit adalah 10000001. Sehingga bit-bit data menjadi 0010010010100101001001001001001000010000100001000011000110001110010001010011000100011011010011 0100100010001001010011000100001110010101000001000100100010001101010010000101001000100110010100 1000110001010100101001101001100101001110011000100011000011101100101011001000110101100110100101 0010010011010100110010001010110011001101001101101000100010011010010000010101101101010010000101 0100110100001001101000100011011001010100100011101101101100110011010010010100110010001000010100 111011000100100100001001001010010100100001001000110000001 setelah diberikannya flagbits.

2.1.4 Dekompresi

Dekompresi ialah langkah-langkah diambilnya data yang telah di kompres. Pada data yang di kompres perludikembali lagi ke bentuk asli. Dalam perubahan data yang telah di kompres perlu metode yang memiliki beda misalpada saat proses kompres dilakukan. Jadi ketika saat dekompres ada catatan header berbentuk byte-byte yang memiliki isi catatan perihal isi dari file ini. Tujuan dekompresi agar data dikompresi Kembali pada ukuran awal data. Sebab data yang dikompresi tak dapat dibaca tanpa dikembalikan pada bentuk awal.

(3)

2.2 Algoritma Kompresi

2.2.1 Algorita Goldbach Code G1

Algoritma Goldbach Code adalah algoritma yang konon menggunakan heuristik Goldbach, yaitu semua bilangan genap positif yang lebih besar dari 2 adalah jumlah dari dua bilangan prima, code Goldbach memiliki tiga kode, bilangan prima dari code Goldbach disebut “G0”.G0 mengkodekan bilangan bulat positif genap dengan mengubahnya menjadi bilangan nulat positif genap dengan 2(n3) dan kemudian menulis jumlah dari bilangan prima yang berlawanan. Code Goldbach kedua disebut “G1” Prinsip G1 adalah menentukan dua bilangan prima Pi danPj (dimana i ≤ j) yang jumlahnya menghasilkan bilangan bulat n, dan mengkodekan pasangan (i.j-i+1) dengan gamma codes[11].

Dalam proses kompresi menerapkan algoritma goldbach code G1 terhadap kompresi file record database, kompresi data merupakan proses pemadatan data, sehingga memperoleh ukuran file yang lebih kecil dari aslinya[12].

a. Pisahkan bit tanda dari sisa nomor yang merupakan bagi anopsional dan bit yang paling signifikan pada Algoritma Goldbach Code G1.

b. Pisahkank LSB menjadi LSB dari Algoritma Goldbach Code G1.

c. Kode yang tersisa adalah j=[n/2𝑘] bit. Baik sebagai j nol diikuti oleh 1, kemudian diikuti lagi oleh 0 (serupa dengan kode unary) dan ini menjadi bagian tengah dari Algoritma Algoritma Goldbach Code G1.

No. Codeword Goldbach Code G1

1 1:1

2 1:010

3 010:1

4 010:010

5 010:011

6 011:010

7 00100:1

8 011:011

9 00100:011

10 00100:011

11 00110:010

12 00111:011

13 00110:00111

14 0001010:010

15 0001010:00100

16 0001100:011

17 0001110:010

18 0001111:010

19 010:0001011

20 00101:00110

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa

Tahapan analisa dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Langkah-langkah prosesdur dalam dalam melakukan kompresi dan dekompresi file record database yaitu melakukan peoses kompresi terlebih dahulu, kemudian pada file hasil kompresi dilakukan proses dekompresi. Kemudian setelah file tersebut dideskripsi, maka dilakukan proses kompresi dekompresi lalu kembali ke file record databse tersebut.

Gambar 1. Prosedur Kompresi File

Sampel data yang digunakan untuk proses analisa terdapat banyak record dan dari sekian banyak record, yang diambil penulis yaitu “18110094 Ainal Azhar Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika S1- Teknik Informatika TI

(4)

P-1802” untuk dikompresi. Setelah diketahui apa yang akan dikompresi, maka berikutnya dilakukan pencarian frekuensi serta pengurutannya dari yang terbesar hingga yang terkecil.

Dapat dilihat yang menjadi sampel data adalah tabel mahasiswa yang berada pada database “db_akademik”.

Record yang akan dikompresi yaitu:

Tabel 1. Sampel Data 18110094 Ainal Azhar Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi

S1-Teknik

Informatika TI-P1802

No. Karakter Nilai Biner Jumla Bit Frekuensi Bit x

Frekuensi

1 Space 00100000 8 8 64

2 a 01101110 8 5 40

3 n 01100001 8 4 32

4 o 01101001 8 4 32

5 l 00110001 8 4 32

6 i 01101111 8 3 24

7 1 01110010 8 3 24

8 r 01101101 8 3 24

9 m 00110000 8 3 24

10 0 01001100 8 3 24

11 I 01001001 8 3 24

12 e 01100101 8 2 16

13 T 01110100 8 2 16

14 k 01101011 8 2 16

15 8 00111000 8 2 16

16 A 01000001 8 2 16

17 u 01110101 8 2 16

18 t 01010100 8 2 16

19 f 01100110 8 1 8

20 9 00111001 8 1 8

21 4 00110100 8 1 8

22 z 01011010 8 1 8

23 h 01101000 8 1 8

24 K 01001011 8 1 8

25 p 01010000 8 1 8

26 g 01100111 8 1 8

27 - 01010011 8 1 8

28 P 00101101 8 1 8

29 2 01110000 8 1 8

30 d 00110010 8 1 8

Total 552

(5)

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata memiliki nilai karakter bernilai 8 bit bilangan biner. Sehingga 69 karakter memiliki nilai biner sebanyak 552 bit. Untuk mengubah satuan menjadi byte maka jumlah keseluruhan bit dibagi 8.

Maka dihasilkan 552/8 = 69 byte.

3.1.1 Membentuk Tabel Code Goldbach G1

Aturan pembentukan kode dengan menggunakan kode Goldbach G1 dapat dilihat secara teoritis pada tabel di bawah:

No. Codeword Goldbach Code G1

1 1:1

2 1:010

3 010:1

4 010:010

5 010:011

6 011:010

7 00100:1

8 011:011

9 00100:011

10 00100:011

11 00110:010

12 00111:011

13 00110:00111

14 0001010:010

15 0001010:00100

16 0001100:011

17 0001110:010

18 0001111:010

19 010:0001011

20 00101:00110

Berdasarkan pada tabel kode Goldbach Code G1 diatas maka diubah karakter menjadi codeword, karakter yang diubah menjadi codeword adalah karakter yang telah diurutkan sebelumnya berdasarkan frekuensinya.

No. Karakter Nilai Biner Jumla Bit Frekuensi Bit x

Frekuensi

1 Space 00100000 8 8 64

2 a 01101110 8 5 40

3 n 01100001 8 4 32

4 o 01101001 8 4 32

5 l 00110001 8 4 32

6 i 01101111 8 3 24

7 1 01110010 8 3 24

8 r 01101101 8 3 24

9 m 00110000 8 3 24

10 0 01001100 8 3 24

11 I 01001001 8 3 24

12 e 01100101 8 2 16

13 T 01110100 8 2 16

14 k 01101011 8 2 16

15 8 00111000 8 2 16

16 A 01000001 8 2 16

17 u 01110101 8 2 16

18 t 01010100 8 2 16

19 f 01100110 8 1 8

20 9 00111001 8 1 8

21 4 00110100 8 1 8

22 z 01011010 8 1 8

23 h 01101000 8 1 8

24 K 01001011 8 1 8

25 p 01010000 8 1 8

26 g 01100111 8 1 8

27 - 01010011 8 1 8

28 P 00101101 8 1 8

29 2 01110000 8 1 8

(6)

No. Karakter Nilai Biner Jumla Bit Frekuensi Bit x Frekuensi

30 d 00110010 8 1 8

Total 552

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata memiliki nilai karakter bernilai 8 bit bilangan biner. Sehingga 69 karakter memiliki nilai biner sebanyak 552 bit. Untuk mengubah satuan menjadi byte maka jumlah keseluruhan bit dibagi 8.

Maka dihasilkan 552/8 = 69 byte.

Setelah proses encode kemudian dilakukan penyusunan biner sesuai dengan sampel data yaitu “18110094 Ainal Azhar Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika S1-Teknik Informatika TI P-1802” seperti yang disajikan pada tabel berikut:

1 8 1 1 0

001001 0010100101 001001 001001 0010000100

0 9 4 Space

0010000100 0011000110 0011100100 0101

A i N a l Space

0011000100 011011 010011 010010 00100010 0101

I l m u Space

0010000101 00100010 01100101 0010001100 0101

K o m P u t

01001010 011010 01100101 0011100110 0010001100 00111011

e r Space

00101011 00100011 0101

d a n Space

1001101001 010010 010011 0101

T e k n o l

00110010 00101011 00110011 010011 011010 00100010

o g i Space

011010 0100000101 011011 0101

I n f o r m

0010000101 010011 01000010 011010 00100011 01100101

a t i k a Space

010010 00111011 011011 00110011 010010 0101

T I - P 1 8

00110010 0010000101 0011101100 0100100100 001001 0010100101

0 2

0010000100 100011

String bit hasil kompresi dengan algoritma Goldbach Code G1 dapat dituliskan pada tabel berikut:

Sebelum mendapat hasil keseluruhan dari akhir kompresi maka akan dilakukan penambahan string bit yaitu padding dan flagging. Jika sisa hasil bagi setiap panjang string bit terhadap 8 adalah 0 maka akan dilakukan penambahan 0000000001 di bit paling akhir. Apabila sisa hasil bagi string bit terhadap 8 yaitu n = 1,2,3,4,5,6,7,8,9 maka akan ditambahkan 0 sebanyak 7 – n + “1” di akhir string bit dinyatakan dengan L. Kemudian ditambahkan biner dari 9 – n,

(7)

nyatakan di bit akhir karena jumlah string bit 520 mod 0 yaitu, nyatakan sisa bagi tersebut dengan nilai “n”. Kemudian ditambahkan 0 sebanyak 7 – n + “1” di akhir string bit nyatakan dengan L. Kemudian tambahkan bilangan biner dari 9 – n letakkan letakkan pada bit akhir.

Berdasarkan perhitungan diatas maka stringbit yang telah ditambahkan flagging menjadi:

“0010010010100101001001001001001000010000100001000011000110001110010001010011000100011011010011 0100100010001001010011000100001110010101000001000100100010001101010010000101001000100110010100 1000110001010100101001101001100101001110011000100011000011101100101011001000110101100110100101 0010010011010100110010001010110011001101001101101000100010011010010000010101101101010010000101 0100110100001001101000100011011001010100100011101101101100110011010010010100110010001000010100 111011000100100100001001001010010100100001001000110000001”

Dengan total bit 529 bit. Langkah berikutnya membagi stringbit tersebut menjadi perdelapan bit dan diubah menjadi karakter.

No. Biner Nilai Desimal Karakter

1 00100100 36 $

2 10100101 165 ¥

3 00100100 36 $

4 10010010 146 '

5 00010000 16 DLE

6 10000100 132 „

7 00110001 49 1

8 10001110 142 Ž

9 01000101 69 O

10 00110001 49 1

11 00011011 27 1B

12 01001101 77 M

13 00100010 34 “

14 00100101 37 %

15 00110001 49 1

16 00001110 14 SO

17 01010100 84 T

18 00010001 17 DC1

19 00100010 34 “

20 00110101 53 5

21 00100001 33 !

22 01001000 72 H

23 10011001 153 ™

24 01001000 72 H

25 11000101 197 Å

26 01001010 74 J

27 01101001 105 I

28 10010100 148 ”

29 11100110 230 Æ

30 00100011 35 #

31 00001110 14 SO

32 11001010 202 Ê

33 11001000 200 È

34 11010110 214 Ö

35 01101001 105 I

36 01001001 73 I

37 00110101 53 5

38 00110010 50 2

39 00101011 43 +

40 00110011 51 3

41 01001101 77 M

42 10100010 162 ¢

43 00100110 38 &

44 10010000 144 É

45 01010110 86 V

46 11010100 212 P

47 10000101 133 …

(8)

No. Biner Nilai Desimal Karakter

48 01001101 77 M

49 00001001 9 HT

50 10100010 162 ¢

51 00110110 54 6

52 01010100 84 T

53 10001110 142 Ž

54 11011011 219 Û

55 00110011 51 3

56 01001001 73 I

57 01001100 76 L

58 10001000 136 ˆ

59 01010011 83 S

60 10110001 177 ±

61 00100100 36 $

62 00100100 36 $

63 10100101 165 $

64 00100001 33 !

65 00100011 35 #

66 00000001 1 SOH

Ukuran file awal sebelum dikompresi adalah 552 bit, sehingga rasio kompresinya adalah:

𝑅𝑐= 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 = 552

520= 1,06 𝐶𝑅= 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑋 100% =520

552𝑥100% = 0,94 𝑥 100% = 94%

𝑅𝑑=𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖−𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖

𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑥 100% =552−520

552 𝑥 100% = 32

552𝑥100% = 0,05 𝑥 100% = 5%

Jika dinyatakan dalam bentuk persen maka dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut:

SS = ( 1 - (Ukuran File Terkompresi) / (Ukuran File Asli) ) x 100%

SS = ( 1 - (520 / 552) ) x 100%

SS =( 1 – 0,94) x 100 % SS = 0,06 x 100 % SS = 6 %

3.1.2 Analisa Proses Dekompresi Record Menggunakan Algoritma Goldbach Code G1

Indek Nilai Keterangan

1 0 Tidak Sesuai

2 00 Tidak Sesuai

3 001 Tidak Sesuai

4 0010 Tidak Sesuai

5 00100 Tidak Sesuai

6 001001 Sesuai

7 0 Tidak Sesuai

8 00 Tidak Sesuai

9 001 Tidak Sesuai

10 0010 Tidak Sesuai

11 00101 Tidak Sesuai

12 001010 Tidak Sesuai

13 0010100 Tidak Sesuai

14 00101001 Tidak Sesuai

15 001010010 Tidak Sesuai

16 0010100101 Sesuai

17 0 Tidak Sesuai

18 00 Tidak Sesuai

19 001 Tidak Sesuai

(9)

Indek Nilai Keterangan

20 0010 Tidak Sesuai

21 00100 Tidak Sesuai

22 001001 Sesuai

23 0 Tidak Sesuai

24 00 Tidak Sesuai

25 001 Tidak Sesuai

26 0010 Tidak Sesuai

27 00100 Tidak Sesuai

28 001001 Sesuai

29 0 Tidak Sesuai

30 00 Tidak Sesuai

31 001 Tidak Sesuai

32 0010 Tidak Sesuai

33 00100 Tidak Sesuai

34 001000 Tidak Sesuai

35 0010000 Tidak Sesuai

36 00100001 Tidak Sesuai

37 001000010 Tidak Sesuai

38 0010000100 Sesuai

39 0 Tidak Sesuai

40 00 Tidak Sesuai

41 001 Tidak Sesuai

42 0010 Tidak Sesuai

43 00100 Tidak Sesuai

44 001000 Tidak Sesuai

45 0010000 Tidak Sesuai

46 00100001 Tidak Sesuai

47 001000010 Tidak Sesuai

48 0010000100 Sesuai

49 001100110 Tidak Sesuai

60 0 Tidak Sesuai

70 00 Tidak Sesuai

80 001 Tidak Sesuai

90 0011 Tidak Sesuai

100 00110 Tidak Sesuai

101 001100 Tidak Sesuai

102 0011001 Tidak Sesuai

103 00110011 Tidak Sesuai

104 001100110 Sesuai

105 0 Tidak Sesuai

106 00 Tidak Sesuai

107 001 Tidak Sesuai

108 0011 Tidak Sesuai

109 00111 Tidak Sesuai

110 001110 Tidak Sesuai

111 0011100 Tidak Sesuai

112 00111001 Tidak Sesuai

113 001110010 Tidak Sesuai

114 0011100100 Sesuai

115 0 Tidak Sesuai

116 01 Tidak Sesuai

117 010 Tidak Sesuai

118 0101 Sesuai

119 0 Tidak Sesuai

120 00 Tidak Sesuai

121 001 Tidak Sesuai

122 0011 Tidak Sesuai

123 00110 Tidak Sesuai

124 001100 Tidak Sesuai

125 0011000 Tidak Sesuai

(10)

Indek Nilai Keterangan

126 00110001 Tidak Sesuai

127 001100010 Tidak Sesuai

128 0011000100 Sesuai

129 0 Tidak Sesuai

130 01 Tidak Sesuai

131 011 Tidak Sesuai

132 0110 Tidak Sesuai

133 01101 Tidak Sesuai

134 011011 Sesuai

135 0 Tidak Sesuai

136 01 Tidak Sesuai

137 010 Tidak Sesuai

138 0100 Tidak Sesuai

139 01001 Tidak Sesuai

140 010011 Sesuai

141 0 Tidak Sesuai

142 01 Tidak Sesuai

143 010 Tidak Sesuai

144 0100 Tidak Sesuai

145 01001 Tidak Sesuai

146 010010 Sesuai

147 0 Tidak Sesuai

148 00 Tidak Sesuai

149 001 Tidak Sesuai

150 0010 Tidak Sesuai

151 00100 Tidak Sesuai

152 001000 Tidak Sesuai

153 0010001 Tidak Sesuai

154 00100010 Sesuai

155 0 Tidak Sesuai

156 01 Tidak Sesuai

157 010 Tidak Sesuai

158 0101 Sesuai

159 0 Tidak Sesuai

160 00 Tidak Sesuai

161 001 Tidak Sesuai

162 0011 Tidak Sesuai

163 00110 Tidak Sesuai

164 001100 Tidak Sesuai

165 0011000 Tidak Sesuai

166 00110001 Tidak Sesuai

167 001100010 Tidak Sesuai

168 0011000100 Sesuai

169 0 Tidak Sesuai

170 00 Tidak Sesuai

171 001 Tidak Sesuai

172 0011 Tidak Sesuai

173 00111 Tidak Sesuai

174 001110 Tidak Sesuai

175 0011100 Tidak Sesuai

176 00111001 Tidak Sesuai

177 001110010 Tidak Sesuai

178 0011100101 Sesuai

179 0 Tidak Sesuai

180 01 Tidak Sesuai

181 010 Tidak Sesuai

182 0100 Tidak Sesuai

183 01000 Tidak Sesuai

184 010000 Tidak Sesuai

185 0100000 Tidak Sesuai

(11)

Indek Nilai Keterangan

186 01000001 Tidak Sesuai

187 010000010 Tidak Sesuai

188 0100000100 Sesuai

189 0 Tidak Sesuai

190 01 Tidak Sesuai

191 010 Tidak Sesuai

192 0100 Tidak Sesuai

193 01001 Tidak Sesuai

194 010010 Sesuai

195 0 Tidak Sesuai

196 00 Tidak Sesuai

197 001 Tidak Sesuai

198 0010 Tidak Sesuai

199 00100 Tidak Sesuai

200 001000 Tidak Sesuai

201 0010001 Tidak Sesuai

202 00100011 Sesuai

Pada proses dikompresi dilakukan kebalikan dari file hasil kompresi yang isinya berupa karakter hasil kompresi diubah menjadi bilangan biner.

Setelah itu kita gabungkan keseluruhan string bit

“0010010010100101001001001001001000010000100001000011000110001110010001010011000100011011010011 0100100010001001010011000100001110010101000001000100100010001101010010000101001000100110010100 1000110001010100101001101001100101001110011000100011000011101100101011001000110101100110100101 0010010011010100110010001010110011001101001101101000100010011010010000010101101101010010000101 0100110100001001101000100011011001010100100011101101101100110011010010010100110010001000010100 11101100010010010000100100101001010010000100100011”

Setelah merubah karakter menjadi string bit. Lalu menghilangkan pedding dan flagging. Untuk menghilangkan padding dan flagging dengan cara mengambil 8 Bit terakhir dan merubahnya menjadi bilangan decimal, kemudian dinyatakan dengan “N”.

Kita ubah ke decimal N=00000001

Kemudian rumus nya gunakan “7 +N”

7 + N = 7 + 1 = 8

Setelah dihilangkan 8 bit jadi hasil nya seperti ini

“0010010010100101001001001001001000010000100001000011000110001110010001010011000100011011010011 0100100010001001010011000100001110010101000001000100100010001101010010000101001000100110010100 1000110001010100101001101001100101001110011000100011000011101100101011001000110101100110100101 0010010011010100110010001010110011001101001101101000100010011010010000010101101101010010000101 0100110100001001101000100011011001010100100011101101101100110011010010010100110010001000010100 11101100010010010000100100101001010010000100100011”

3.2 Implementasi

Implementasi program merupakan tahap pengijian dari sistem yang sudah dibangun. Bagian ini membahas spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta seperti apa tampilan sistem saat dijalankan.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka hasil akhir dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan dari pembahasan sebelumnya. Adapun kesimpulan tersebut sebagai berikut, berdasarkan prosedur dalam melakukan kompresi dan dekompresi dengan menggunakan algoritma Goldbach Codes G1 telah berhasil mengurangi ukuran record database. Berdasarkan penerapan algoritma Goldbach Codes G1 telah membuktikan bahwa suatu record yang memiliki ukuran besar dapat dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil. Berdasarkan dari hasil pengujian terhadap sistem bahwa ukuran file Record lebih kecil setelah dilakukan kompresi. Hasil compression rasio yang didapatkan rata-rata di atas 94%, dekompresi rasio yang didapatkan rata-rata diatas 5%, Space Saving yang didapat rata-rata diatas 6%. Dalam perancangan aplikasi kompresi record dengan algoritma Goldbach Codes G1 yaitu menggunakan Visual Basic.Net 2008 telah berhasil dibangun untuk mengkompresi record.

(12)

REFERENCES

[1] Lamsah and D. P. Utomo, “Penerapan Algoritma Stout Codes Untuk Kompresi Record Pada Databade Di Aplikasi Kumpulan Novel,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, pp. 311–314, 2020, doi:

10.30865/komik.v4i1.2710.

[2] T. Zebua, “ANALISA DAN IMPLEMENTAS I ALGORITMA TRIANGLE CHAIN Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan Diterbitkan Oleh : STMIK Budi Darma Medan,” vol. III, no. April, pp. 37–49, 2013.

[3] I. Almurtada and M. Syahrizal, “Penerapan Algoritma Goldbach Codes pada Kompresi File Gambar Terenkripsi Vigenere Cihper,” Pelita Inform. Budi Darma, vol. 6, no. April, pp. 473–478, 2018.

[4] I. Lestari, “Analisa Perbadingan Algoritma Goldbach Codes Dengan Algoritma Sequitur Pada Kompresi File Text Menggunakan Metode …,” Pelita Inform. Inf. dan …, vol. 8, pp. 15–18, 2019.

[5] F. Handayani, “Implementasi Teknik Kompresi File Teks dengan Algoritma Huffmann dan Mengamankan File Teks dengan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES),” Pelita Inform. Budi Darma, vol. 16, pp. 275–277, 2017, [Online].

Available: http://www.stmik-budidarma.ac.id/ejurnal/index.php/pelita/article/view/441

[6] N. Adhayanti, “Kompresi Data dan Teks,” vol. 2, no. 1, p. 11, 2017, [Online]. Available:

http://nurul_a.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28522/06_Kompresi+Data+Dan+Teks.pdf [7] D. Salomon and G. Motta, Handbook of Data Compression. Springer, 2010.

[8] V. F. Dr. Vladimir, “済無No Title No Title No Title,” Gastron. ecuatoriana y Tur. local., vol. 1, no. 69, pp. 5–24, 1967.

[9] M. R. Irliansyah, S. D. Nastion, and K. Ulfa, “Penerapan Metode Deflate Dan Algoritma Goldbach Codes Dalam Kompresi File Teks,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 1, no. 1, pp. 186–189, 2017.

[10] S. Siahaan, “Penerapan Algoritma Sequitur Pada Kompresi Record Database Pada Database,” Jurikom), vol. 6, no. 5, pp.

511–516, 201

[11] M. S. Ismail Almurtada, “Penerapan Algoritma Goldbach Codes pada Kompresi File Gambar Terenkripsi Vigenere Cihper,”

Pelita Inform. Budi Darma, vol. 6, no. April, pp. 473–478, 2018.

[12] M. Yogie, “Penerapan Algoritma Goldbach Codes pada Kompresi File Gambar Terenkripsi Vigenere Cihper,” Pelita Inform.

Budi Darma, vol. 17, no. April, pp. 316–320, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh pemahaman tentang putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor 8500/Pdt.G/2017/PA.Cmi tentang diterimanya gugatan balik (rekonvensi) nafkah Māḍiyah anak karena

Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan

Berdasarkan hasil wawancara, harga menjadi penting untuk dijadikan kriteria penilaian mengingat biaya produksi masih tinggi sehingga penting untuk mengurangi harga

Sebuah alat Bantu berupa hardware atau software yang dipakai dalam menyalin program dan menulis sejumlah data untuk sebuah komputer dengan format

Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effect diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang

Aktiviti/Laporan Aktiviti Pelajar dan Borang Tuntutan Kewangan perlu di hantar kepada Pegawai Penyelaras yang

Delphi Method. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder terkait dengan perancangan model dan data primer dari pakar untuk pemilihan kriteria, sub kriteria,

Adapun perlindungan hukum bagi konsumen adalah : Pembentukan undang-undang periklanan, penetapan pasal tentang badan sensor iklan media cetak, penetapan pasal yang mewajibkan