• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI TOKO LAZARUS BATIK KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI TOKO LAZARUS BATIK KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun.) Program Studi Akuntansi Syariah

Disusun Oleh :

EVA ARISKA DWI PRASETYA DEWI NIM. E20183009

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

2021/2022

(2)

ii SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun.) Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh :

Eva Ariska Dwi Prasetya Dewi E20183009

Disetujui Pembimbing :

Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I., M.Pd.I.

NIP.197608122008011015

(3)

iii SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Syariah (S.Akun.)

Program Studi Akuntansi Syariah Hari: Jumat

Tanggal: 30 Desember 2022

Ketua Sekretaris

Muhammad Saiful Anam, M.Ag Nur Alifah Fajariyah, S.E.,M.S.A.

NIP.197111142003121002 NUP.20160313133

Anggota

1. Dr. Siti Masrohatin, S.E.,M.M. ( ) 2. Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’I, S.E.,M.Si NIP. 19680807 2000031 001

(4)

iv

Artinya :”Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S Al-Isra [17] ayat 35).

Al-Qur’an, Al-Isra : 17.

(5)

v

telah memberikan kemudahan dan pemahaman sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. Kupersiapkan karya sederhana ini kepada :

1. Ayah dan Ibuku tercinta Sutrisno dan Zubaidah, Kedua Saudara Kandungku Rini Anggraini Septani Dewi dan Devi Tri Susanti beserta keluarga besar dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan, membimbing, memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas yang selama ini menyertai setiap langkah penulis dan memberikan dukungan moral serta material yang sangat besar demi keberhasilan penulis.

2. Segenap Dosen yang telah memberikan ilmunya sehingga banyak memberi kemanfaatan dalam kehidupan.

3. Teman-teman seperjuangan 2018 Akuntansi Syariah yang sudah saling membantu satu sama lain. Terimakasih atas segala kisah luar biasa yang telah kita ciptakan bersama.

4. Almamater UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

(6)

vi

mencurahkan Rahmat, Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat- sahabatnya serta para pengikutnya.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu ucapan terima kasih yang tak terhingga dihaturkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E, M.M, sebagai Rektor UIN KHAS JEMBER

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’I, SE, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam dan sebagai Dosen Penasehat Akademik

3. Bapak Daru Anondo, S.E, M.Si, sebagai ketua Prodi Akuntansi Syariah.

4. Bapak Dr. M.F.Hidayatullah, S.H.I, M.S.I, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan teliti hingga selesainya skripsi ini.

5. Semua Dosen UIN KHAS JEMBER yang telah memberikan banyak bimbingan kepada penulis

6. Bapak Edi Djunaidi dan Nur Fadilah selaku pemilik Usaha Mikro Kecil Dan Menengah yaitu Toko Lazarus Batik yang meluangkan waktunya kepada saya dan membagi ilmunya tentang sebuah usaha.

(7)

vii

Jember, 03 November 2022

Penulis

(8)

viii

Usaha mikro adalah kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perseorangan atau bisnis rumah tangga, dengan tujuan memproduksi barang atau jasa, yang akan diperjualbelikan secara komersial. Di dalam sebuah usaha tentunya membutuhkan pengelolaan keuangan untuk sebuah bukti dan mengevaluasi perkembangan suatu usaha tersebut. Tentunya sebuah pengelolaan yang baik akan memperoleh sebuah laporan keuangan yang lebih baik dan bisa berkembang dan lebih maju untuk sebuah usaha kedepannya. Pengelolaan dari transaksi keuangan merupakan kesatuan ekonomi untuk menyediakan sebuah informasi keuangan bagi yang memerlukan informasi tersebut yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian: 1) Bagaimana pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik, 2) Apa kendala dalam pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik?. 3) Bagaimana solusi dalam pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik?

Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik, 2) Untuk mengetahui kendala dalam pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik, 3) Untuk mengetahui solusi dalam pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu:

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data dan sumber.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik masih tergolong sederhana, 2) Kendala pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik terletak pada faktor pendidikan, faktor alat khususnya, bidang pencatatan dan pengarsipan, faktor keterbatasan karyawan di bidang keuangan, 3) Solusi pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik adalah: a. mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan sesuai SAK-EMKM, b. membeli alat sebagai penunjang dalam pengelolaan keuangan khususnya, pencatatan dan pengarsipan, c. merekruit 1 karyawan pembantu untuk bagian keuangan yang kosong.

Kata kunci: Pengelolaan keuangan SAK-EMKM, UMKM, Toko Lazarus Batik.

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Definisi Istilah ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 10

A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Kajian Teori ... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34

(10)

x

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

E. Analisis Data ... 39

F. Keabsahan Data ... 40

G. Tahap Tahap Penelitian ... 40

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 45

A. Gambaran Objek Penelitian ... 45

B. Penyajian Data Dan Analisis ... 51

C. Pembahasan Temuan ... 62

BAB V PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

xi

2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

2.2 Format Laporan Posisi Keuangan SAK-EMKM ... 25

2.3 Format Laporan Laba Rugi SAK-EMKM ... 26

2.4 Kriteria UMKM menurut PP UMKM No.7 Tahun 2021 ... 29

3.1 Nama Informan Penelitian Toko Lazarus Batik ... 35

4.1 Tabel Jenis Produk Dan Harga Toko Lazarus Batik ... 49

4.2 Transaksi Harian Toko Lazarus Batik Bulan Maret 2022 ... 53

4.3 Laporan Posisi Keuangan Toko Lazarus Batik ... 65

4.4 Laporan laba rugi Toko Lazarus Batik... 66

4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan Toko Lazarus Batik Maret 2022 .... 67

(12)

xii

4.2 Struktur Organisasi Di Toko Lazarus Batik ... 48 4.3 Alur Pengolahan Kain Batik Toko Lazarus Batik... 51

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis yang pesat pada usaha mikro, dimulai dari ketertarikan masyarakat terhadap dunia bisnis. Masyarakat pada dasarnya mengharapkan keuntungan lewat usahanya sendiri. Dorongan tersebut yang membuat manusia menciptakan suatu gagasan atau keinginan baru untuk perkembangan bisnis yang dimiliki.1

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang berdiri sendiri, dilakukan oleh perorangan, dan produktif. UMKM sangat penting bagi perekonomian Negara, contohnya pada tahun 1998, krisis ekonomi hebat yang dialami Indonesia yang membuat perusahaan besar tumbang, namun pada saat krisis ekonomi tersebut sektor UMKM terus berjalan dan menjadi penyelamat Negara yang terpuruk dalam krisis ekonomi.2

Untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UMKM maka pada tahun 2016 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi (DSAK IAI) menyusun serta mengesahkan standar yang diambil dari International Financial Reporting Standard for Small Medium Enterprises (IFRS

1 Irham Syahid, “Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha MIKro Kecil Dan Menengah Di Kota Makasar”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Makasar, Makasar, 2018), 1.

2 Di akses di http://umkm.go.id/read pada 04 November 2019

(14)

forSMEs) atau lebih dikenal sebagai Standar Akuntansi Keuangan Entitas untuk memenuhi kebutuhan administrative UMKM.3

Pada dasarnya kegiatan berwirausaha adalah mengelola keuangan terhadap suatu bisnis yang ditekuni. Pengelolaan usaha yang dimiliki di Toko Lazarus Batik sudah sangat baik. Di tengah covid-19, Toko Lazarus Batik mampu bersaing dengan kompetitor lainnya dan memiliki keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh UMKM yang lain. Keunggulan tersebut adalah ciri khas Toko Lazarus Batik. 4

Tabel 1.1

Perbandingan UMKM Lazarus Batik Dengan Batik Yang Lain Di Kecamatan Kaliwates

No Nama Batik

Jumlah Produksi

(thn)

Pemasaran Tenaga

Kerja Motif Warna Harga 1 Lazar

us Batik

250 lembar

Offline:

melakukan pameran, penyebaran brosur setiap diadakan pameran, penyebaran katalok ke berbagai instansi, bekerjasama dengan butik, dan penjahit.

Mengikuti ajang fashion show.

5 orang Motif khas Madura Pameka san, seperti:

flora dan fauna, kesenia n, klasik, motif juga diangka t dari fenome na yang terjadi dan

Warna menggu nakan remash ol, napthol dan warna alam

Batik tulis: 48rb keatas/lem bar , batik cap: 41rb ke atas /lembar.

3 Priastuti Dila Dawiyah, “Analisis Pengelolaan Keuangan UMKM Meubel Mulia Citra”, (Skripsi, Universitas Muhammaddiyah Jember, 2019).

4Diakses pada 02 Oktober 2021 pukul 23.23, http://klikyogyakarta.pikiran-rakyat.com/jelajah/pr- 18885678646/desa-wisata-yogyakarta-kealamjlm

(15)

Online:

melalui sosial media, whatsapp, tiktok dan sebagainya.

motif mengik uti pasar dan sesuai permint aan konsum en.

2 Griya Aulia

150 lembar

Offline:

mengikuti pameran dan door to door

4 orang Motif daun tembak au

Warna menggu nakan remash ol

Batik tulis: 68rb keatas/lem bar , batik cap: 71rb ke atas /lembar 3 Batik

Tiara

80 lembar

Offline:

door to door,

dengan menyebarka n katalog ke berbagai instansi.

4 orang Motif daun tembak au

Warna menggu nakan Remash ol

Batik tulis: 92rb keatas/lem bar , batik cap: 103rb ke atas /lembar 4 Batik

Carna val

200 lembar

Offlie:

mengikuti pameran, dan

menyebarka n katalog ke berbagai instansi.

3 orang Motif daun tembak au.

Mengg unakan warna alam.

Batik tulis: 58rb keatas/lem bar , batik cap: 41rb ke atas /lembar

Berdasarkan dari tabel wawancara di atas, Peneliti menemukan perbandingan dengan kompetitor lainnya, diantaranya: pertama, jumlah produksi UMKM satu tahun, Toko Lazarus Batik lebih unggul daripada jumlah produksi batik pesaing lainnya. Kedua, produk batik Toko Lazarus Batik menggunakan pemasaran offline dan online. Ketiga, jumlah tenaga kerja di Toko Lazarus Batik lebih banyak daripada Griya Aulia, Batik Tiara,

(16)

Batik Carnaval. Keempat, penggunaan motif pada bahan mengikuti trend pasar tetapi tidak menghilangkan ciri khas motif Madura Pamekasan. Kelima, Toko Lazarus Batik memiliki harga produk batik lebih murah5.

Masalah yang sering terjadi, dan terabaikan di Toko Lazarus Batik.

Adalah terletak pada kualitas laporan keuangan Toko Lazarus Batik. Karena itu, pengelolaan keuangan yang baik, harus dimulai dari kualitas informasi dalam tata kelola keuangan tersebut sehingga dapat memilki tujuan untuk memberikan informasi keuangan dengan rinci, jelas dan lengkap terutama bagi pemilik Toko Lazarus Batik.6

Laporan keuangan di Toko Lazarus Batik adalah masih tidak mampu menyajikan tata kelola keuangan yang sesuai dengan keilmuan akuntansi keuangan. Tata kelola keuangannya masih sederhana dan tidak dapat dikatakan rinci, teliti, dan akurat.7

Laporan keuangan di Toko Lazarus Batik sendiri merupakan wirausaha budaya dari negara Indonesia yang harus dilestarikan sebagai wujud kebanggaan dan sikap nasionalis untuk memajukan produk lokal atau produk dalam negeri yang merupakan ekonomi kreatif yang berfokus pada usaha batik.8

Laporan keuangan di Toko Lazarus Batik tentunya membutuhkan tata kelola keuangan yang baik khususnya, dalam kualitas informasi. Melihat begitu pentingnya penerapan akuntansi di Toko Lazarus Batik guna mencapai

5 Observasi, Jember, 16 April 2022.

6 Edi Djunaidi, wawancara, Jember, 16 April 2022.

7 Nur Fadilah, wawancara, Jember, 16 April 2022.

8 Di akses di http://umkm.go.id/read pada 04 November 2019.

(17)

sebuah administrative. Tata kelola yang berguna baik untuk perkembangan di Toko Lazarus Batik.9

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di bawah naungan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tahun 2016, menerbitkan satu standar akuntansi yaitu SAK-EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) diperuntukan kepada Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (EMKM).

Laporan keuangan berdasarkan SAK-EMKM yang terdapat 3 komponen yaitu : (1). Laporan posisi keuangan, (2) Laporan laba rugi, (3) Catatan atas laporan keuangan berguna untuk laporan keuangan usaha yang seharusnya di terapkan di Toko Lazarus Batik.10

Toko Lazarus Batik sudah melakukan pencatatan atas pengelolaan keuangan yaitu penerimaan dan pengeluaran kas. Akan tetapi, tidak memakai SAK-EMKM guna mencapai administrative. Walaupun terkesan tata tertib tersebut hal yang biasa, nyatanya dengan laporan keuangan suatu perusahaan bisa mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi untuk kedepannya11

Latar belakang ini yang membuat peneliti memilih judul “ANALISIS

PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH DI TOKO LAZARUS BATIK KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER” dengan lokasi di Jl, Gajah Mada, No. 285, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, 68131.

9 Edi Djunaidi, wawancara, Jember, 16 April 2022.

10 Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah, (Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, (2018), 11-13.

11 Nur Fadilah, wawancara, Jember, 16 April 2022.

(18)

B. Fokus Penelitian

Adapun masalah yang akan di angkat dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengolaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik ?.

2. Apa kendala dalam pengelolaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik ?.

3. Bagaimana solusi dalam pengelolaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik ?.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengelolaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik.

2. Untuk mengetahui kendala dalam pengelolaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik.

3. Untuk mengetahui solusi dalam pengelolalaan keuangan SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan saran bagi Toko Lazarus Batik dalam pengelolaan keuangannya, sehingga pengelolaan keuangan usahanya dapat lebih baik lagi.

(19)

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Penelitian yang saat ini dilakukan bisa menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan penulis tentang penelitian yang lebih baik kedepannya.

b. Bagi Toko Lazarus Batik

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan wawasan, pengalaman, sebagai bahan informasi, menghadapi masa depan usaha yang lebih baik lagi di Toko Lazarus Batik.

c. Bagi Kampus Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Siddiq Jember dan Mahasiswa Akuntansi Syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai koleksi yang bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa baik sebagai pengetahuan maupun memperoleh pedoman untuk belajar para mahasiswi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil peneliti diharapkan menambah wawasan, pengetahuan, refrensi untuk melakukan penelitian berikutnya. Dalam peneliti ini juga dapat dijadikan refresi atau pedoman bagi mahasiswi akhir untuk dijadikan panduan menyusun penelitian berikutnya.

(20)

E. Definisi Istilah

Berisi tentang titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian beberapa istilah pokok yang akan dijabarkan mengenai judul ini adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan adalah proses pencatatan keuangan tergantung dari kompleks tidaknya pembukuan yang dirancang. Tahapan dari pengelolaan keuangan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah sehingga dapat berbentuk laporan keuangan.12

2. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Dapat didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan, bisnis rumah tangga maupun suatu badan usaha memperoleh pendapatan produksi. 13

Jadi yang dimaksud dengan menganalisa pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, pada UMKM pengelolaan tidak bisa maksimal karena kemampuan orang tidak bisa menguasai berbagai hal dalam waktu bersamaan. Karena terdapat kendala, pada tingkat keahlian, kemampuan, keunggulan kompetitif, dalam bidang administrative keuangan.14

12 Diakses di https://kbbi.web.id/terap-13 pada 24 Mei 2022

13 Salsabilla Willona, “Pengelolaan Keuangan UMKM Di Café Lays Cake”, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, (2020), 319.

14 Ika Farida Ulfah, Akuntansi Untuk UMKM (Surakarta: CV. Ketaka Group, 2016), 7.

(21)

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan gambaran dan urutan antara bab mendeskripsikan alur bab per bab mengenai skripsi ini15.

Bab I Pendahuluan berisi tentang .latar permasalahan dari penelitian tujuan, manfaat, definisi istilah dari peneliti.

Bab II Kajian pustaka meliputi tentang kajian kepustakaan yang terdiri dari teori dan konsep beserta berisi peneliti dahulu yang berhubungan dengan kajian teori dan kajian pembahasan.

Bab III Metodologi penelitian meliputi tentang penyajian metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yang berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian subjek penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.

Selanjutnya proposal ini diakhiri dengan daftar pustaka sebagai pendukung di dalam pemenuhan kelengkapan dari penelitian.

Bab IV Penyajian data dan hasil mengemukakan tentang penyajian data dan analisis data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian secara empiris yang terdiri dari gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis data, serta di akhiri dengan pembahasan temuan di lapangan.

Bab V Penutup merupakan bab terakahir yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian serta saran saran untuk penelitian selanjutnya yang merupakan sebuah penutup.

15 Babun Suharto, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press), 48.

(22)

10 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan hasil penelitian yang terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan, kemudian membuat penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan yakni dengan membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.

Beberapa kajian terdahulu yang dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Putri Erliyana (2019) dengan judul “Pencatatan Pelaporan Keuangan UMKM Studi Kasus Di Kota Malang”. Metode yang digunakan kualitatif deskriptif teknik analisa lapangan. Data yang digunakan berupa observasi, wawancara, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa:

laporan keuangan UMKM dapat disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM) seperti laporan laporan arus kas, laporan posis keuangan, catatan atas laporan keuangan akan tetapi, terdapat kendala seperti pendidikan yang rendah, semangat untuk belajar akuntansi, wawasan yang dimiliki sangat terbatas.

Perkembangan produk yang harus di lakukan UMKM di Restoran Delli

(23)

Tabanan maksudnya menjaga inovasi produk meningkatkan keuntungan16. Persamaan dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas pelaporan keuangan, sama-sama menggunakan metode kualitatif deskriptif. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah penelitian terdahulu meneliti laporan arus kas, laporan posis keuangan, catatan atas laporan keuangan. Sedangkan penelitian peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan.

2. Bambang Subekti (2019) dengan judul “Analisis Pelaporan Keuangan Pada IKM (Industri Kecil Menengah) Batik Ayu Arimbi Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Di Desa Pandowardoyo Di Yogyakarta”17 Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif analisis lapangan. Hasil penelitian ini adalah tata kelola keuangan usaha yang secara manual dan masih sederhana, selalu dicampur adukkan antara keuangan usaha dengan keuangan keluarga. Dari hasil observasi. dapat dilakukan adalah lebih mengikuti pelatihan keuangan sesuai ilmu akuntansi SAK-EMKM, membeli alat sebagai penunjang pengelolaan keuangan untuk pencatatan dan mengarsip informasi/data keuangan, merekruit karyawan untuk mengisi kekosongan pada bagian keuangan.

Penelitian terdahulu Batik Ayu Arimbi menggunakan semua laporan SAK- EMKM, sangat fokus pada laporan neraca, laporan laba rugi, laporan

16 Putri Erliyana, “Pencatatan Pelaporan Keuangan UMKM Studi Kasus Di Kota Malang”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, Vol. 2, No. 2, (2019), 49

17 Bambang Subekti, ”Analisis Pelaporan Keuangan Pada IKM (Industri Kecil Menengah) Batik Ayu Arimbi Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia Di Desa Pandhowardoyo Yogyakarta”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 3, No. 4, (2019), 15.

(24)

posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah sama- sama membahas laporan keuangan UMKM, sama-sama deskriptif kualitatif. Perbedaannya terletak pada laporan yang diteliti, seperti pada, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti, peneliti fokus pada laporan posis keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

3. Jilma Dewi (2020), dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Kasus Di UMKM Bintang Malam Pekalongan)”.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif analisa lapangan. Dokumentasi jenis dan sumber data diperoleh melalui data primer yaitu wawancara dan bukti transaksi. Kajian tersebut mengungkapkan bahwa rekening tahunan usaha kecil dan menengah di Bintan Malam dapat disusun berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan18. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneli sama-sama membahas pelaporan keuangan UMKM. Perbedaan penelitian terdahulu meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas

18 Jilma Dewi, ”Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Kasus Di UMKM Bintang Malam Pekalongan)”, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 3, No. 4, (2020), 15.

(25)

laporan keuangan. Sedangkan peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

4. Heni Amrina (2020) dengan judul “Faktor-Faktor Pencatatan Laporan Keuangan UMKM Kebab Yasmin Di Banjarmasin”.19 Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif analisa lapangan. Hasil penelitian adalah proses pencatatn laporan keuangan hanya menghasilkan pencatatan keuangan yang sederhana, dimana hanya memiliki latar pendidikan yang sangat rendah, sehingga hanya mampu mencatat pemasukan dan pengeluran saja. Kendala kendala yang dihadapi Kebab Yasmin adalah rendahnya suatu pendidikan, dan keterbatasan alat yang dipergunakan mencatat dan mengarsip informasi/data, belum merekrut karyawan bagian keuangan sendiri, membuat pelaku usaha bisnis kecil belum mampu menyajikan pengelolaan keuangan kualitas penulisan dengan baik. Al hasil, pemilik Kebab Yasmin belum mengetahui standar akuntansi keuangan yang sesuai dengan laporan keuangan. Belum lagi, munculnya harga bahan baku yang kerap naik dan meningkat menjadi pemicu kendala perkembangan usaha bisnis Kebab Yasmin ini. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya sama-sama membahas pelaporan keuangan, sama-sama menggunakan metode kualitatif sedangkan perbedaan penelitian terdahulu terlalu fokus pada kendala laporan keuangan yang diteliti.

19 Heni Amrina, “Faktor-Faktor Pencatatan Laporan Keuangan UMKM Kebab Yasmin Di Banjarmasin”, Jurnal Manajemen Keuangan, Vol. 5, No. 4, (2020), 31.

(26)

5. Tatik (2020) dengan judul “Implementasi SAK-EMKM pada laporan keuangan UMKM (Studi Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif lapanagan metode studi kasus tunggal. Investigasi menunjukkan bahwa laporan keuangan dapat disusun dalam bentuk laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan SAK EMKM.20 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti pembahasan pengelolaan keuangan, pendekatan kualitatif deskriptif. Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti sudah memiliki sesuai dengan laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan.

6. Hetika dan Mahmudah (2020) dengan judul “Penerapan Akuntansi dan Kesesuaiannya dengan SAK ETAP Pada UMKM di Kota Tegal”.

Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan temuan, para pejabat UMKM di Kota Tegal umumnya hanya menggunakan pencatatan dasar dalam keuangan usahanya dan memiliki pemahaman yang terbatas tentang akuntansi dan pelaporan keuangan, para pejabat UMKM tidak akrab dengan pelaporan keuangan sehingga menjadi sulit untuk dibuat.21 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti metode penelitian yang digunakan, Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti acuan dasar yang diterapkan SAK-ETAP sedangkan penelitian peneliti SAK-EMKM.

20 Tatik. “Implementasi SAK EMKM Pada Laporan Keuangan UMKM (Study Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta)” Jurnal Relasi, Vol. XIV, No. 02, (2018), 1-14

21 Hetika, dan Nurul Mahmudah, “Penerapan Akuntansi dan Kesesuaiannya dengan SAK ETAP Pada UMKM di Kota Tegal” Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 5, No. 2, December 2017, 259-266.

(27)

7. Walmi Solihat dan Abdul Hairudin (2020) dengan judul “Analisis Implementasi Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Kasus Pada UMKM 7 Saudara)”. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif lapangan. Menurut pengamatan penulis, UMKM. Saudara masih belum 100% konsisten dengan SAK EMKM. Hal ini karena SAK EMKM sudah berbasis regulasi sedangkan pendaftaran masih berbasis tunai. Sebuah hambatan untuk UMKM 7 Saudara untuk melaporkan menurut SAK EMKM nya adalah kurangnya tenaga yang mumpuni di bidang akuntansi khususnya pelaporan keuangan.

Juga, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas sudah ada. rekening tahunan bukanlah persyaratan wajib untuk meminjam dari bank22. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti, penelitian terdahulu meneliti laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Sedangkan penelitian peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah pengelolaan keuangan UMKM, penelitian kualitatif lapangan.

8. Yafits Armakqit (2021) dengan judul “Kendala UMKM Dalam Menerapkan Penyususnan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi”.

22 Walmi Solihat dan Abdul Hairudin, “Analisis Implementasi Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah SAK-EMKM (Studi Kasus Pada UMKM 7 Saudara),” Jurnal Embitek, Vol.1 No.1 (2020), 70-79

(28)

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif analisa lapanagan. Hasil survei ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM banyak menemui kendala dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM-nya. Salah satunya adalah usaha kecil itu pemangku kepentingan meyakini bahwa pencatatan akuntansi masih sangat kompleks dan memakan banyak waktu.23 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti pembahasan pengelolaan keuangan UMKM, kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah terlalu fokus pada temuan kendala penerapan SAK-EMKM sedangkan peneliti pengelolaan keuangan secara keseluruhan.

9. Rachmanti (2021) dengan judul “Analisis Penyusunan Laporan Keuangan yang dilakukan pada UMKM Batik Jumput Dahlia”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Dari hasil investigasi ini, tidak ada laporan keuangan untuk UMKM Batik Jumput Dahlia dan kami belum dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku untuk EMKM. Hal ini terlihat dari bukti pendaftaran yang dilakukan. Dengan kata lain , itu hanya daftar setoran dan penarikan, bukan dari semua aset yang dimiliki. Keadaan seperti itu akan mencegah UMKM Batik Jumput Dahlia untuk mengetahui segala jenis kegiatan yang dapat mempengaruhi penyusutan dan apresiasi aset,

23 Yafits Armakqit, “Kendala UMKM dalam Menerapkan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi,” (Skripsi, IAIN Jember, 2021), viii.

(29)

jumlah kewajiban dan total modal. bukti untuk transaksi yang dilakukan selama periode tertentu sulit dibuat karena tidak sepenuhnya diarsipkan atau dicatat.24 Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti terletak pada penenelitian laporan arus kas, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan. Sedangkan penelitian peneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

10. Muh. As’ari Rubadi ( 2 0 2 1 ) dengan judul “Analisis Penyusunan Laporan dan Penyajian laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP Pada Paguyuban Makmur Jaya Merang di Dusun Durbugan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif analisa lapangan, dan bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan tahunan UMKM Makmur Jaya Merang berdasarkan SAK-ETAP. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, dan dokumentasi. sebagai hasilnya, ditemukan bahwa UMKM Makmur Jaya Merang belum menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK-ETAP, hanya menyiapkan laporan kegiatan.25 Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian peneliti adalah kajian pembahasan pengelolaan keuangan UMKM, Sedangkan perbedaan penelitian sekarang fokus pada SAK-EMKM namun penelitian terdahulu memiliki acuan penelitian lebih berfokus pada SAK-ETAP.

24 Rachmawati “Analisis Penyusunan Laporan Keuangan yang dilakukan pada UMKM Batik Jumput Dahlia)” Jurnal Relasi, Vol. XIV, No. 02, (2021), 1-14

25 Muh. As’ari Rubadi, “Analisis Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berbasis SAK- ETAP Pada Paguyuban Makmur Jaya Merang di Dusun Durbugan, Kaliwates Kabupaten Jember”(Skripsi, IAIN Jember, 2021), viii

(30)

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Penulis Judul Persamaan Perbedaan 1 2 3 4 5

1 Putri Erliyana (2019)

Analisis Pengelolaan Keuangan Dan Pengembangan Usaha Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM Di Restoran Delli Tabanan

1. Pengelolaan keuangan UMKM 2. Metodologi

Penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan arus kas,laporan posis keuangan, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas, catatan atas

laporan keuangan Sedangkan, peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan.

2. Bambang Subekti (2019)

Analisis Pelaporan Keuangan Pada IKM (Industri Kecil Menengah) Batik Ayu Arimbi Melalui

Peningkatan Sumber Daya Manusia Di Desa Pandhowardhoyo Yogyakarata Di Indonesia

1.Pembahasan pengelolaan keuangan 2.Metode penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas.

Sedangkan, peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan.

3 Jilma Dewi (2020)

Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK- EMKM) Studi Kasus UMKM Bintang Malam

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan arus kas, laporan laba rugi dan catatan laporan keuangan

sedangkan peneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan laporan keuangan.

(31)

Pekalongan 4 Heni

Amrina (2020)

Faktor-Faktor Pencatatan Laporan Keuangan UMKM Kebab Yasmin Di Banjarmasin

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan arus kas.

Sedangkan, peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan.

5 Tatik (2020) Implementasi SAK-EMKM pada laporan keuangan UMKM (Study Kasus Pada UMKM XYZ Yogyakarta

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan aktivitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.

Sedangkan peneliti meneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas

laporan keuangan.

6 Hetika Mahmudah (2020)

Penerapan Akuntansi dan Kesesuaiannya dengan SAK ETAP Pada UMKM di Kota Tegal.

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Acuan penelitian terdahulu berfokus SAK-ETAP yang diterapkan.

Sedangkan

penelitian sekarang meneliti SAK- EMKM.

7 Walmi Solihat, Abdul Hairudin (2020)

Analisis Implementasi Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) (Studi Kasus Pada UMKM 7 Saudara)

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan

laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas.Sedangkan peneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan catatan atas laporan keuangan.

(32)

8 Yafits Armakqit (2021)

Kendala UMKM Dalam

Menerapkan Penyususnan Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK EMKM Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Terlalu fokus pada kendala UMKM menerapkan laporan SAK- EMKM untuk UMKM saja.

9 Rachmanti (2021)

Analisis Penyusunan Laporan

Keuangan yang dilakukan pada UMKM Batik Jumput Dahlia

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Penelitian

terdahulu meneliti laporan arus kas, laporan laba rugi, catatan atas laporan

keuangan.Sedangk an peneliti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan.

10 Muh As’ari Rubadi (2021)

Analisis Penyusunan Laporan dan Penyajian laporan Keuangan

Berbasis SAK ETAP Pada Paguyuban Makmur Jaya Merang di Dusun Durbugan

1. Pembahasan pengelolaan keuangan 2. Metode

penelitian

Acuan penelitian terdahulu SAK- ETAP diterapkan.

Sedangkan

penelitian sekarang meneliti SAK- EMKM untuk UMKM saja.

.

Sumber: data diolah peneliti

(33)

B. Kajian Teori Pengelolaan Keuangan 1. Pengelolaan Keuangan SAK-EMKM

a. Pengertian Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan dan pengolahan aktivitas. Pengelolaan keuangan sebagai kegiatan berkaitan dengan atasan memberikan perintah kepada bawahan untuk menjalankan tanggung jawab administrative.26

Menurut Fahmi, laporan keuangan ialah informasi yang menjelaskan tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan.27

Disisi lain menurut Farid dan Siswanto menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah suatu bentuk informasi yang diharapkan bisa memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan yang bersifat finansial. 28

Kemudian dilanjutkan dengan Munawir menyebutkan bahwa laporan keuangan ialah alat yang sangat penting untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan bisa membantu para pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.29

26 Nuriyyah Juliansyah, “Penerapan Pengelolaan Keuangan Akuntansi Sektor Publik”, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 5, (2019), 219

27 Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, 2.

28 Ibid hal 2.

29 Ibid hal 2.

(34)

Laporan keuangan adalah mengelola dan mengatur jalannya keuangan administrative bagaimana perusahaan menggunakan pendanaan modal kerja, untuk mendapaatkan pendapatan maksimal yang dimilki untuk menggapai tujuan besar atau keinginan utama dari perusahaan itu sendiri.30

Analisa adalah gambaran kesehatan keuangan perusahaan baik saat ini atau masa lalu, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi para manajer perusahaan berikut penjelasannya : 31

a. Pencatatan

Pencatatan merupakan kegiatan mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi, penulisannya secara kronologis dan sistematis.

Pencatatan sendiri digunakan sebagai penanda bahwa telah terjadi transaksi yang terjadi pada periode yang ditentukan oleh organisasi.

Penyusunan pencatatan keuangan diawali dari tahap pengumpulan dokumen yang berpengaruh langsung dengan kejadian transaksi.

Contohnya kwitansi, faktur, nota, dll dari pengumpulan data-data yang mendukung terjadinya transaksi. Langkah selanjutnya menulis transaksi dalam jurnal, lalu di posting ke dalam buku besar.32

b. Pelaporan

SAK-EMKM (Standart Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) adalah diperuntukan untuk UMKM. Pada tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia

30 Nuriyyah Juliansyah, “Penerapan Pengelolaan Keuangan Akuntansi Sektor Publik”, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 5, (2019), 219.

31 Ediraras Dharma, Akuntansi Dan Kinerja Keuangan, (Surabaya: Sukacita, 2018), 23.

32 Yuliana Mutmainnah, “Analisis Pengelolaan Keuangan Bisnis Busana Muslimah Merek Qantina Pada CV.Mutiara Indah”, Jurnal Ekonomi dan Manjemen, Vol. 7, No. 2, (2018), 168.

(35)

(IAI) menerbitkan SAK-EMKM diharapkan mampu membantu pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan sehingga memudahkan pelaku UMKM untuk mengetahui proses jalannya pendanaan.33

Dasar pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah sejumlah kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

Relevan adalah sesuai dengan pengguna informasi. Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode pelaporan dengan teknik laporan : 34

Teknik laporan sesuai SAK-EMKM memilki 2 format penulisan : a. Bentuk laporan (stafel), yaitu identifikasi membaca laporan dari atas

ke bawah sesuai laporan SOP SAK-EMKM

b. Bentuk akun (skontro), yaitu identifikasi membaca laporan dari mencocokan kesesuaian kanan ke kiri sesuai laporan SOP SAK- EMKM.

33 Ediraras Dharma, Akuntansi Dan Kinerja UMKM, (Surabaya: Sukacita Persada, 2018) ,67.

34 Ibid.,52.

(36)

Sesuai berdasarkan SAK-EMKM. berikut 3 komponen laporan keuangan yang peneliti teliti sesuai dengan SAK-EMKM : 35

a. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan aset (harta), liabilitas (kewajiban/utang),dan ekuitas (modal)36. Berikut contoh ilustrasi laporan keuangan sesuai SAK-EMKM.

Dalam bentuk laporan, aset dilaporkan terlebih dahulu dibagian atas kemudian dibagian bawahnya dilaporkan kewajiban dan ekuitas.

Sedangkan bentuk akun, aset dilaporkan sebelah kiri sedangkan kewajiban dan ekuitas dilaporkan sebelah kanan, kewajiban di laporkan lebih dahulu baru melaporkan ekuitas dibawahnya. Berikut contoh ilustrasi laporan keuangan sesuai SAK-EMKM:

35 Putri Erliyana, “Analisis Pengelolaan Keuangan Dan Pengembangan Usaha Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM Di Usaha Batik Al Hadad Kecamatan Palayangan Kota Jambi”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, Vol. 2, No. 2, (2019), 49.

36 Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah, (Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, (2018), 11.

(37)

Tabel 2.2

Format Laporan Posisi Keuangan SAK-EMKM ENTITAS

Laporan Posisi Keuangan SAK-EMKM 31 Maret 20XX

ASET

Kas dan setara kas Giro

Deposito

Jumlah kas dan setara kas Piutang usaha

Beban di bayar di muka Aset tetap

Akumulasi penyusutan Jumlah asset

Liabilitas Utang usaha Utang bank Jumlah liabilitas Ekuitas

Modal

Jumlah ekuitas

Jumlah liabilitas dan ekuitas

CATATAN

3 4 5

6 7 8

9

20XX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) XXX

XXX XXX XXX

XXX XXX XXX XXX Sumber : Diolah buku akuntansi UMKM berdasarkan SAK-EMKM

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi penghasilan dan beban sebelum periode tertentu. Menurut IAI dalam SAK-EMKM entitas dapat menyajikan laporan laba rugi merupakan keuangan entitas dalam suatu periode.37 Dalam laporan laba rugi entitas dapat mencakup akun-akun sebagai berikut:

37 Ibid.,12.

(38)

1) Pendapatan 2) Beban keuangan 3) Beban pajak.

Berikut contoh ilustrasi laporan laba rugi SAK EMKM sebagai berikut adalah :

Tabel 2.3

Format Laporan Laba Rugi SAK-EMKM ENTITAS

Laporan Laba Rugi 31 Maret 20XX PENDAPATAN

Pendapatan usaha Pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan Beban

Beban usaha Beban lain lain:

Jumlah beban

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak penghasilan (%)

LABA (RUGI) SETELAH PAJAK

CATATAN 10

11

12

20XX

XXX XXX XXX XXX XXX

XXX XXX

XXX

XXX Sumber: Diolah buku akuntansi UMKM berdasarkan SAK-EMKM

c. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi tentang asumsi, penjabaran, penjelasan laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Dimana dalam setiap akun berisi informasi

(39)

terkait.38 Berikut contoh (ilustrasi) catatan atas laporan keuangan yang sesuai dengan SAK-EMKM:

Tabel 2.4

Catatan Atas Laporan Keuangan ENTITAS

Catatan Atas Laporan Laporan Keuangan 31 Maret 20XX

1. UMUM

Entitas didirikan pada 0x xxx 20xx berlokasi di Jakarta berdasarkan akta Nomor xx yang dibuat dihadapan Notaris, telah memperoleh persetujuan dari Menteri xx yang dibuat di hadapan Notaris, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.xx 20xxx tanggal 0xx xxx Entitas bergerak dalam jenis usaha manufaktur dan termasuk kriteria mikro, kecil dan menengah sesuai UU Nomor 20 tahun 2008 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan kepatuhan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM)

b. Dasar penyusunan

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan menggunakan asumsi dan akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah rupiah.

c. Persediaan

Adalah asset yang tersedia untuk di jual dalam kegiatan normal, kemudian dijual dalam bentuk bahan atau perlengkapan.

d. Aset tetap

Aset tetap di catat sebesar biaya perolehannya jika asset tersebut memilki hukum entitas. Aset tetap di susutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

e. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau pengiriman dilakukan kepada pembeli-pembeli. Beban di akui saat itu terjadi.

f. Pajak penghasilan

Pajak penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

3. KAS

Kas kecil kota xx – Rupiah 20xx xxx 4. GIRO

PT.Bank xx – Rupiah 20xx xxx

5. DEPOSITO

PT.Bank xx-Rupiah 20xx Xxx

38 Ibid, 13.

(40)

6. PIUTANG USAHA Toko A xxx

Toko B xxx Jumlah xxx

7. BEBAN DI BAYAR DI MUKA Sewa xxx

Asuransi xxx 8. UTANG BANK

Pada tanggal 0x xx 20xx, entitas memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) berasal dari PT. Bank ABC.

9. SALDO LABA

Saldo laba merupakan selisih penghasilan dan beban setelah dikurangi dengan distribusi kepada pemilik.

10. PENDAPATAN PENJUALAN Penjualan xxx Jumlah xxx 11 BEBAN LAIN LAIN

Bunga penjualan xxx Lain-lain xxx

12 BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak penghasilan xxx

Sumber: Diolah buku akuntansi UMKM berdasarkan SAK-EMKM 2. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-Undang UMKM No. 20 tahun 2008, bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa kategori :

a. Usaha mikro

Usaha mikro pada umumnya merupakan usaha yang dikelola dengan memperkerjakan satu sampai lima orang. Biasanya usaha ini merupakan usaha yang baru dirintis dan bersifat rumahan.39

b. Usaha kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang dilakukan dengan mengandalkan modal yang cukup kecil, dengan resiko yang tidak besar,

39 Nurul Huda, Lembaga Pengelolaan Keuangan, (Jakarta: Pramedia Group, 2019), 45.

(41)

yang dilakukan oleh segelintir orang atau masyarakat yang dikelola dengan manajemen sederhana dengan produk berupa barang, jasa, atau manufaktur.40.

c. Usaha Menengah

Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga Negara Indonesia tidak termasuk tanah dan bangunan. Sementara itu menurut Badan Pusat Statistik (BPS), usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja dua puluh sampai dengan Sembilan puluh Sembilan.41

Merujuk pada PP UMKM No. 7 Tahun 2021 tentang kriteria UMKM, berikut penjelasannya .42

Tabel 2.4

Kriteria UMKM menurut PP UMKM No.7 Tahun 2021

No Usaha

Kriteria

Aset Omset 1 Usaha Mikro Maksimal 1 milyar Maksimal 2 milyar 2 Usaha Kecil Rp 1 milyar - Rp 5

milyar

Rp 2 milyar – Rp 15 milyar

3 Usaha Menengah Rp 5 milyar - Rp 10 milyar

Rp 15 milyar-Rp 50 milyar

Sumber : Berdasarkan UU No.20 Tahun 2008.

Menurut keputusan presiden RI No. 99 tahun 1998, menyebutkan bahwa UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

40 Antino, “Pengelolaan Keuangan Studi Kasus Pada Usaha Mikro Omah Kripik Mbote Kabupaten Malang”, Jurnal Manajemen Dewantara, Vol. 3, No. 12, (2018), 67.

41 Dita Putri Anggraeni, “Strategi Kinerja Keuangan Di Desa Sono Kecamatan Sragen”, (Skripsi, IAIN Jember, 2020).

42 Di akses di http://umkm.go.id/read pada 04 November 2019

(42)

dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria usaha kecil menurut RI No.99 tahun 1995 adalah43: 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 tidak

termasuk tanah, dan tidak termasuk bangunan tempat usaha

2) Memilki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.00 3) Milik warga Negara Indonesia

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki dan dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar

5) Berbentuk usaha orang perseorangan, bisnis rumah tangga atau badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi. Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka diperlukan strategi UKM wiralaba.

Menurut E. Purdi Chandra dalam klasifikasinya UMKM dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:

1) Livelihood activities, adalah UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor formal, contoh pedagang kaki lima.

43 Antino, “Pengelolaan Keuangan Studi Kasus Pada Usaha Mikro Omah Kripik Mbote Kabupaten Malang”, Jurnal Manajemen Dewantara, Vol. 1, No. 12, (2019), 72.

(43)

2) Small dynamic enterprise, adalah UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar (UB).44

3. Kendala Dalam Pengelolaan Keuangan

Latar belakang pendidikan juga menjadi pemicu masalah pengelolaan keuangan pada UMKM, UMKM yang memilki pendidikan yang tinggi akan mampu membawa UMKM menuju kemajuan yang lebih baik. Hanya saja, tingkat kemajuan akan lebih cepat, jika UMKM memilki sumber daya dengan pendidikan yang tinggi dan akan mampu membawa UMKM menuju keberhasilannya dalam mengelola keuangan UMKM.

Rendahnya kualitas pendidikan membuat para pelaku UMKM sering kali bertemu masalah dalam hal pengelolaan keuangannya. Hal ini menyebabkan, literasi keuangan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM sangatlah buruk. Para pelaku UMKM belum dapat memahami Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM).

Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menyusun pengelolaan keuangan pada UMKM.45

Menurut Kustiono terbatasnya sarana yang digunakan membuat UMKM mengalami kurangnya informasi, yang di sebabkan karena keterbatasan mutu pada alat yang digunakan, untuk menyusun laporan keuangan khususnya, bidang pencatatan. Yang menyebabkan kualitas pencatatan dalam pengelolaan keuangan UMKM tidak akurat, tidak teliti

44 Dita Putri Anggraeni, “Strategi Kinerja Keuangan Di Desa Sono Kecamatan Sragen”, (Skripsi, IAIN Jember, 2020).

45 Zulaikha, Ilmu Pendidikan Dan Manajemen (Surabaya: Medika Surya, 2019), 56.

(44)

dalam tata kelola keuangan yang sederhana dan terkesan seadanya saja, dalam penulisannya. UMKM sendiri terbiasa membuat laporan pengelolaan keuangan berdasarkan pemahaman nya sendiri.46

Menurut Kuswadi usaha mikro kebanyakan tidak memiliki karyawan bagian keuangan sendiri, semua bergantung kepada pemilik usaha untuk bagian menulis keuangan, seluruh jalannya transaksi keuangan yang terjadi pada pelaku usaha mikro.47

4. Solusi Dalam Pengelolaan Keuangan

Pelatihan pengelolaan keuangan berdasarkan SAK-EMKM (Standart Akuntansi Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) memiki tujuan untuk pemahaman keilmuan yang dimilki UMKM dimana para pelaku UMKM dapat mengadopsi teknik pencatatan dalam pengelolaan keuangan UMKM.

Dimana informasi tersebut dapat berguna bagi kelangsungan masa depan bisnis UMKM.48

Peningkatan pada alat yang digunakan oleh UMKM berguna dalam penyusunan laporan pengelolaan keuangan agar lebih terkesan rapi, teliti dan akurat. Hasil dari data pengolahan data tersebut dapat dimanfaatkan untuk pelaku UMKM menyusun, mengarsip informasi dan data keuangan dalam pengambilan sebuah keputusan bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan efektivitas kegiatan usahanya.49

46 Tasya, “Potensi Dan Kendala UMKM”, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 2, No. 3, (2020), 45.

47 Zulaikha, Ilmu Pendidikan Dan Manajemen, (Surabaya: Medika Surya, 2019), 57.

48 Purwaningsih, Akuntansi Dan Bisnis Manajemen, (Surakarta: Gemilang Putra, 2021), 17

49 Antino,“Pengelolaan Keuangan Studi Kasus Pada Usaha Mikro Omah Keripik Mbote Kabupaten Malang”, Jurnal Manajemen Dewantara, Vol. 1, No. 12 (2019), 81.

(45)

Menurut Kuswadi merekrut karyawan baru di bidang keuangan juga bisa dijadikan upaya bagi pelaku usaha yang membutuhkan karyawan pelengkap di bidang keuangan. Seperti membuka suatu lowongan pekerjaan, apabila suatu perusahaan membutuhkan sekali tamabahan pegawai50.

5. Hadist tentang pengelolaan keuangan dalam Islam





























Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya. Hendaklah seorang pencatat di antara kamu menuliskannya dengan benar.(Qs Al-Baqarah 2:282).51

50 Ediraras Dharma, Akuntansi Dan Kinerja UMKM, (Surabaya: Sukacita Persada, 2018) ,73.

51 Puri Adelia, Ekonomi Dan Bisnis Islam, (Yogyakarta: Media Pustaka, 2018), 10.

(46)

34 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan judul di atas, yakni ”Analisis Pengelolaan Keuangan Usaha MIkro Kecil Dan Menengah Di Toko Lazarus Batik Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember”, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor, kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari seseorang dan perilaku yang dapat diamati serta dapat juga diarahkan pada latar dan individu secara holistik. Metode penelitian kualittatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme , digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisi data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.52Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research dimana dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan secara

langsung di lapangan dan terlibat langsung dalam proses penelitian, sehingga peneliti dapat memaparkan dan menggambarkan situasi secara nyata dan jelas B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan salah satu instrument yang sangat penting dalam tahap penelitian kualitatif, adapun lokasi yang dijadikan tempat

52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2017) 9.

(47)

penelitian adalah di Butik Lazarus Batik yang terletak di Jalan Gadjah Mada No.285, Jember, Jawa Timur, 68131.

Alasan peneliti memilih tempat di Toko Lazarus Batik, hal-hal yang menjadi pertimbangan peneliti meneliti di Toko Lazarus Batik adalah :

Kesatu, Toko Lazarus Batik memilki tempat strategis namun belum mampu menerapkan bookkeeping. Kedua, melihat pemicu sehingga tidak diterapkannya SAK-EMKM di Toko Lazarus Batik. Alasan ini yang mendasari peneliti tertarik meneliti laporan keuangan di Toko Lazarus Batik.

C. Subyek Penelitian

Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, yaitu teknik penentuan informan dengan pertimbangan tertentu.53 Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling paham mengenai informasi pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik tersebut. Subjek penelitian atau informan yang dipilih mengatasi permasalahan yang dikaji diantaranya:

Tabel 3.1

Nama Informan Penelitian Toko Lazarus Batik

No Nama Informan Keterangan

1 Bapak Edi Djunaidi Pengelola Toko Lazarus Batik.

2 Ibu Nur Fadilah Karyawan Toko Lazarus Batik.

3 Ibu Dewi Mutmainnah Karyawan Toko Lazarus Batik.

4 Ibu Wulandari Putri Ketua UMKM se-Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

53 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Malang: Alfabeta, 2020), 13.

(48)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara, 54 yaitu : 1. Observasi

Secara etimologi, observasi berasal dari istilah inggris observasition yang berarti pengamatan, pandangan, pengawasan. Menurut Bungin, observasi atau pengamatan merupakan kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utama pengamatan, di samping indra lainnya seperti telinga, hidung, kulit dan lainnya.55

Adapun data yang ingin diperoleh dengan menggunakan teknik observasi yaitu:

a. Mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik b. Mengetahui kendala pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik c. Mengetahui solusi pengelolaan keuangan di Toko Lazarus Batik.

2. Teknik wawancara

Wawancara merupakan proses mendapatkan informasi dan ide melalui tanya jawab dilakukan oleh dua orang untuk tujuan penelitian dengan bertatap muka antara pewawancara dengan narasumber, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawawncara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang ada kaitanya dengan penelitian yang dilakukan.

54 Moloeng Lexy, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi III (Surakarta: Resda Karya, 2022), 16.

55 M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:Prenada Media Group, 2011), 118.

(49)

Metode wawancara peneliti menggunakan bentuk wawancara terstruktur, tujuan dari jenis wawancara ini untuk menemukan permasalahan berdasarkan dari pedoman wawancara.56 Alat yang digunakan untuk perekam adalah Handphone, narasumber menjadi sumber data dan informasi penelitian. Teknik wawancara memberikan data sebagai berikut: 57

a. Sejarah Pengelolaan Keuangan Di Toko Lazarus Batik

b. Mengenai Analisis Pengelolaan Keuangan Di Toko Lazarus Batik c. Kendala Pengelolaan Keuangan Di Toko Lazarus Batik

d. Solusi Pengelolaan Keuangan Di Toko Lazarus Batik 3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalaui pencarian dan penemuan bukti-bukti.58 Dokumentasi adalah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen yang yang akurat dan pencatatan sumber informasi khusus. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditunjukan kepada subyek penelitian. Dokumentasi bisa berbentuk sebuah tulisan, gambar, dan atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi dan awawancara lebih dapat dipercaya bila didukung oleh dokumentasi.59 Adapun data yang di peroleh melalui dokumentasi ini yaitu mengenai :

56 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Malang: Alfabeta, 2020), 19.

57 Ibid.,20.

58 Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi III, (Surakarta: Resda Karya, 2022), 11.

59 Ibid., 11.

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah SAK EMKM yang telah disusun oleh penulis berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan

4 Kendala yang dialami oleh UMKM Al-Anwar Minimarket dalam penyusunan laporan keuangannya, yaitu : kurangnya sumberdaya manusia dan pengetahuan mengenai SAK EMKM , sehingga belum

Kendala yang dialami Agen Mitra Jaya dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK- EMKM) adalah

Pada hasil temuan menyimpulkan bahwa sistem akuntansi yang dilakukan UMKM Lutfia Laundry masih tidak sesuai dengan SAK EMKM, dikarenakan dalam pencatatan laporan keuangan

Hasil analisis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dalam penyajian laporan keuangan pada UMKM Misha Cell dapat diketahui bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan bahwa laporan keuangan UMKM XYZ Yogyakarta tidak sepenuhnya sesuai dengan SAK EMKM, karena perlu dilakukan analisis lebih lanjut

Berikut ini telah disajikan gambar mengenai Laporan Posisi keuangan UMKM Toko Beras Barokah periode April 2021 yang telah disusun berdasarkan SAK EMKM : Gambar IV.2 Laporan posisi

Pemahaman dan pelatihan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM Pemahaman dan pelatihan mitra dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM Penerapan penyusunan laporan