• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH AMH, JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN, AHH, dan PDB TERHADAP KEMISKINAN di INDONESIA, MALAYSIA, dan THAILAND pada TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH AMH, JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN, AHH, dan PDB TERHADAP KEMISKINAN di INDONESIA, MALAYSIA, dan THAILAND pada TAHUN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH AMH, JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN, AHH, dan PDB TERHADAP KEMISKINAN di INDONESIA, MALAYSIA, dan THAILAND pada TAHUN 2000-2020

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Ratih Dewi Lestari 175020401111018

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021

(2)

Analisis Pengaruh AMH, Jumlah Penduduk, Pengangguran, AHH, Dan PDB Terhadap Kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada

Tahun 2000-2020

Ratih Dewi Lestari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Email: ratihdewi2905@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi angka Kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada tahun 2000-2020. Penelitian ini menggunakan regresi data panel untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalah kemiskinan, serta variabel bebas yaitu angka melek huruf (AMH), jumlah penduduk, pengangguran, angka harapan hidup (AHH), dan produk domestic bruto (PDB).

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa adanya pengruh positif dan signifikan antara angka melek huruf (AMH) dan produk domestic bruto (PDB) terhadap kemiskinan, serta variabel jumlah penduduk, pengangguran,dan Angka Harapan Hidup memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap kemiskinan.

Kata kunci: Kemiskinan, Angka Melek Huruf, jumlah penduduk, pengangguran, Agka Harapan Hidup (AHH), dan Produk Domestik Bruto (PDB)

A. PENDAHULUAN

Kemiskinan kerap dikaitkan dengan sektor ekonomi karena sektor ekonomi dinggap sektor yang mudh dalam hal pengamatan, pengukuran, dan perbandingan. Pada kenyataannya, kemiskinan juga berhubungan dengan berbagai sektor diantaranya yaitu sektor sosial budaya, kesehatan, pendidikan, agama, dan budi pekerti. Kemiskinan secara multidimensi perlu ditelaah untuk perumusan kebijakan pengentasan kemiskinan karena bukan masalah sepele sehingga perlu dientaskan.

Research Bank Dunia memberikan sebuah pemahaman baru dalam melihat persoalan kemiskinan. Melalui pendekatan langsung ke penduduk miskin dan mendengar sendiri keluh kesah penduduk miskin dapat memberikan solusi yang tepat dalam pengambilan kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan juga dipahami sebagai keadaan kekurangan pemasukan (uang) maupun barang yang digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup.

Menurut Chambers Kemiskinan merupakan suatu integrated concept yang memiliki lima dimensi yaitu kemiskinanx(proper), ketidakberdayaanx(powerless), kerentanan meng- hadapixsituasixdaruratx(statexofxemergency),xketergantungan (dependence),xdanxketerasingan (isolation)xbaik dari segi geografisxmaupun sosiologis

Kemiskinan bukan hanya sekadar rendahnya pendapatan atau konsumsi seseorang dari standar kesejahteraan yang terukur garis kemiskinan, akan tetapi kemiskinan memiliki arti yang lebih dalam karena berkaitan dengan ketidakmampuan dalam mencapai aspek di luar pendapatan seperti akses kebutuhan minimum, kesehatan, air bersih, pendidikan, serta sanitasi. Kemiskinan secara kompleks tidak hanya berhubungan dengan pengertian dan dimensi saja, namun juga berkaitan dengan metode yang digunakan untuk mengukur garis kemiskinan.

Kemiskinan dapat menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apapun demi keselamatan hidup. Safety life (James. C. Scott, 1981)

Kemiskinan menjadi persoalan yang sangat kompleks dan kronis. Oleh karena itu, maka

cara penanggulangannya pun membutuhkan analisis yang sesuai. Analisis yang dimaksud yaitu

analisis yang melibatkan semua komponen permasalahan, diperlukan strategi penanganan yang

tepat, berkelanjutan, dan tidak bersifat temporer.

(3)

Gambar 1.1 Kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand Tahun 2000-2020

Sumber: World Bank (Data Diolah)

Dilihat pada grafik tersebut terlihat bahwa pada pengambilan sampel selama 20 tahun, angka kemiskinan dari masing-masing negara menunjukkan trend yang menurun. Namun belum berarti baik karena bisa saja pada tahun berikutnya trend nya akan naik tergantung beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan di Negara tersebut yaitu di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Pendidikan merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi kemiskinan. Pada tulisan ini indikator yang digunakan dalam sektor pendidikan yaitu angka melek huruf.

Kesejahteraan masyarakat perbandingannya akan sejajar dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Jika kualitas pendidikan makin tinggi maka angka melek aksara juga akan meningkat. Begitupun pada negara yang tingkat kemiskinannya tinggi akan berbanding lurus dengan sumber daya manusia nya yang tingkat pendidikannya masih terbilang rendah. Jika pendidikan seseorang semakin tinggi makaxakan meningkatkan produktifitasxorangxtersebutxsehinggaxakan meningkatkanxpendapatanJumlah penduduk juga merupakan indikator penting dalam suatu negara yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan pada negara tersebut.

Variabel lain yang digunakan dalam tulisan ini yaitu tingkat pengangguran Pengangguran adalah persentase penduduk dalam angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Dampak buruk dari adanya pengangguran yaitu dapat mengurangi pendapatan masyarakat yang nanti pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai oleh seseorang.

Menurunnya kesejahteraan masyarakat yang disebabkan karena menganggur tentunya akan berdampak pada peningkatan peluang masyarakat tersebut yang dapat terjebak pada lingkaran kemiskinan karena mereka tidak mempunyai pendapatan. (Sukirno dalam I Made Yogatama, 2010).

Perihal variabel lain pada penilitian ini yang juga dianggap berpengaruh terhadap kemiskinan yaitu dalam sektor kesehatan. Dalam penelitian ini penulis memilih angka harapan hidup sebagai indikator pada sektor kesehatan. Masyarakat xyangxmemilikixAngka Harapan Hidup yang lebih baik maka juga akan meningkatkan untuk meraih kesempatan dalam memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. (Wyk dan Bradshaw, 2017)

Di bebrapa negara berkembang Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) merupakan suatu konsep yang paling penting jika dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto diartikan sebagai statistika perekonomian yang sangat diperhatikan karena Produk Domestik Bruto (PDB) dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat. GDP dapat mengukur dua hal pada waktu bersamaan, yaitu total pendapatan seluruh individu dalam suatu perekonomian serta total pembelanjaan negara yang digunakan untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian.

Dalam penelitian ini penulis memilih Negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai tempat penelitian dan penelitian dilakukan pada tahun 2000-2020. Adapun pemilihan di lokasi tersebut karena negara-negara tersebut memiliki kesetaraan GDP dimana mempermudah peneliti untuk membandingan antara masing-masing negara tersebut. Negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand tersebut merupakan negara ASEAN-5 sehingga dianggap bahwa ketiga negara tersebut mempunyai kemiripan dalam berbagai sektor sehingga diharapkan nantinya dapat diperoleh hasil

0 20 40 60 80 100

2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020

Data Kemiskinan (Dalam Persentase)

Indonesia Malaysia thailand

(4)

B. KERANGKA TEORI

A. Kemiskinan

Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu situasi di mana seseorang atau sekelompok orang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, sementara itu lingkungan pendukungnya kurang memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan serta keluar dari kerentanan. (Cahyat, 2007)

Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang dialami oleh semua negara, baik oleh negara berkembang, maupun negara maju yang telah memiliki kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang memadai. Kemiskinan dalam arti luas diartikan sebagai keterbatasan yang dialami oleh seseorang, sebuah keluarga, sebuah komunitas, atau bahkan sebuah negara yang menyebabkan ketidak nyamanan dalam kehidupan, tidak terjamin masa depan bangsa, serta terancamnya penegakan hak dan keadilan.

B. Faktor Penyebab Kemiskinan

Cara pandang seorang analis akan berpengaruh terhadap penentuan pemahaman mengenai kondisi, sifat, dan konteks kemiskinan, serta bagaimana kemiskinan itu terjadi dan bagaimana masalah kemiskinan dapat dientaskan. Jadi, agar upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan secara tepat maka hal mendasar yang harus dilakukan adalah menjelaskan penyebab kemiskinan secara rinci. Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang termasuk kedalam golongan kategori miskin.

Menurut World Bank terdapat beberapa faktor penyebab kemiskinan, yaitu:

1. Pendapatan dan asset untuk memenuhi kebutuhan dasar yang rendah, seperti sandang, pangan, papan, serta kesehatan dan pendidikan.

2. Ketidakmampuan untuk bersuara dan lemahnya kekuatan didepan institusi negara dan masyarakat.

3. Rentan terhadap guncangan ekonomi serta ketidakmampuan dalam menanggulanginya.

World Bank (2004) mendefinisikan masyarakat miskin yaitu masyarakat yang hidup dalam keluarga yang kemampuan konsumsinya masih dibawah garis tertentu, yaitu dibawah $1 atau $2 per hari atau dibawah ketentuan sesuai yang sudah ditetapkan oleh masing-masing negara. Sementara itu juga terdapat beeberapa faktor yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Beberapa faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut produktivitas tenaga kerja, tingkat upahhnetto, distribusippendapatan, kesempatan bekerja, tingkat inflasi, pajakkdan subsidi, investasi, alokasi serta sumber daya alam, tersedianya fasilitas umum, seperti pendidikan dasar, kesehatan, kemudahan memperoleh informasi, transportasi, listrik, air bersih dan lokasi pemukiman, penggunaan teknologi, kondisi fisik dan alam pada suatu wilayah, etos kerja dan motivasi pekerja, budaya atau tradisi, politiik, bencana alam serta terjadinya peperangan. Faktor-faktor tersebut sebagian besar memiliki pengaruh antara satu dengan yang lainnya. (Tambunan, 2001).

C. Angka Melek Huruf

Salahssatu indikatoryyang bisa dijadikan tolak ukur keejahteraan sosial yangmmerata yaitu dengan cara melihat tingkat tinggi rendahnya persentase penduduk yang melek aksara. Tingkat melek aksara dapat dijadikan ukuran kemajuan sebuah bangsa. Angka Melek Huruf (AMH) adalah perbandingn antar jumlah penduduk diatas lima belas tahun yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk berusia lima belas tahun ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis.

Batas tertinggi angka melek huruf adalh 100, sedangkan batas minimumnya yaitu nol ini merupakan standar UNDP. Kondisi ini menggambarkan 100% atau seluruh masyarakat mampu membaca dan menulis, dan sebaliknya nilai nol menggambarkan kondisi yaitu tidak dapat membaca dan menulis.

Hubungan Angka Melek Huruf terhadap kemiskinan menurut Simmons (dikutip dari Todaro dan Smith, 2006), bahwa pendidikan merupakn cara untuk menyelamatkan diri dari jeratan kemiskinan.

Todaro dan Smith (2006) mengemukakan bahwa pendidikan merupakn dasar dari tujuan pembangunan. Dimana pendidikan berperan penting dalam membangun kemampuan suatu negara dalam menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkn kapasitas agar terciptanya pertumbuhan dan pembangunan yanggberkelanjutan.

Pendidikan berpengaruh paling besar terhadap kemiskinan jika dibandingkan dengan variabel

pembangunan lainnya seperti jumlah penduduk, PDB, serta tingkat inflasi. (Hermanto dan Dwi,

2007)

(5)

D. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang besar akan memperkecil pendapatan perkapita serta dapat menimbulkan masalah ketenagakerjaan. (Dumairy, 1996)

Menurut teori Malthus (dalam Todaro dan Smith, 2006) pertumbuhan penduduk yang bertambah pesat dalam sebuah negara dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan yang kronis.

Malthus menggambarkannsuatu kecenderungan universal bahwa jumlah populasi pada sebuah negara akan meningkat begitu cepat dilihat menurut deret ukur. Sedangkan adanya proses pertambahan hasil yang semakin rendah dari faktor produksi yang jumlahnya tetap yaitu tanah, maka persediaan pngan hanya akan meningkat menurut deret hitung. Dikarenakan pertumbuhan adanya pangan tidak bisa mengimbangi kecepatan pertambahan penduduk, maka pendapatan perkapita cenderung terus mengalami penurunan sampai sedemikian rendahnya sehingga populasi harus bertahan pada kondisi yang sedikit diatas tingkat subsisten.

E. Pengangguran

Pengangguran merupakan seorang yang termasuk dalam golongan angkatan kerja, yanggsecara aktifssedang mencari suatu pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dan atau belum memperoleh pekerjaan sesuai yang diinginkan. (Sadono Sukirno, 1999)

Tingkat pendapatan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kemakmuran suatu masyarakat. Jadi jika suatu masyarakat menganggur maka akan mengurangi tingkat kemakmuran masyarakat. Ditinjau dari sudut individu, pengangguran bisa menimbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi yang mengalaminya. Dengan tidak adanya pendapatan seseorang yang menganggur, maka akan menyebabkan seorang pengangguran harus membatasi pengeluaran konsumsinya. Jika pengangguran pada sebuah negara sangat buruk, maka akan menimbulkan kericuhan politik dan sosial serta dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat dan prospekppembangunan ekonomiddalam jangkappanjang.

F. Angka Harapan Hidup

Indikator yang digunakan dalam melihat sebuah perkembangan kesehatan salah satunya yakni angka harapannhidup (AHH). AHH merupakan rata-rata dari perkiraan lamanya usia hidup penduduk di suatu daerah. Sehat ialah kondisi kesejahteraan fisik dan mental. Sedangkan kesehatan dapat diartikan sebagai aset seseorang yang mempunyai nilai intrinsik atau sumber yang sangatt penting bagi kesejahteraan suatu masyarakat.

Dalam konteks kesehatan, konsumsi nutrisi yang buruk dapat berdampak pada tingkat kemiskinan. Negara yang penduduknya sehat dipercaya akan mempunyai perekonomian yang lebih sehat. (Mariyanti dan Mahfudz, 2016).

Kesehatan merupakan salah satu sektor penting yang dapat mengurangi kemiskinan di suatu wilayah. (Ataguba, et al , 2013)

G. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai barang dan jasa yang diproduksi pada suatu negara yang bersangkutan dalam periode waktu tertentu. Dimana didalamnya termasuk output barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang diproduksi oleh suatu perusahaan milik warga negara yang bersangkutan maupun warga negara asing yang berdomisili di negara yang bersangkutan. Indikasi suatu keberhasilan pembangunan ekonomi dapat ditandai dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.

Pada analisis makro pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dihasilkan dari pendapatan riil. Namun yang terjadi sebenarnya adalah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang masih rendah ditopang oleh konsumsi masyarakat itu sendiri. (Mudrajad Kuncoro, 2008)

H. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait faktor kemikinan beberapa kali telah dilakukan. Pada

penelitian yang telah dilakukan oleh Okta Ryan Pranata Yudha (2013) yang berjudul Pengaruh

pertumbuhan ekonomi,uupah minimum, tingkat penganggurann terbuka, dan inflasii terhadap

kemiskinan di Indonesiaa tahun 2009-201 dengan hasil Variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan mempengaruhi kemiskinan.Variabel upah minimum mempunyai

pengaruh positif dan signifikan mempengaruhi kemiskinan.Variabel pengangguran terbuka

mempunyai pengaruh negatif dan signifikan mempengaruhi kemiskinan. Variabel inflasi

(6)

Kajian oleh I Nyoman Budiantara, dkk pada tahun 2010 yang berjudul Relationshipp Pattern of Poverty and Unemployement in Indonesia with Bayesian Spline Approach didapati hasil Hubungan model kemiskinan dan pengangguran di Indonesia diperoleh dalam bentuk kuadrat spline model dengan dua knot optimal yang mana persentase kemiskinan adalah dalam kurva kuadrat dan naik tahap ketika tingkat pengangguran terbuka adalah kurang dari 3.87, dan akan ditolak ketika terbuka tingkat pengangguran pindah antara 3.87 dan 4.24. Tapi setelah tingkat penganggurann

tterbukanya mencapai 4.24, persentase kemiskinan re-patterned quadraticallyy tetapi menurun

perlahan-lahan. Jurnal ini menjadi acuan skripsi ini karena kesamaan variabel yang diteliti yaitu variabel kemiskinan dan ringkat penganggurann

Kajian oleh Friska Prastya Harlis dan Mohammad Benny Alexand, (2019) yang berjudul Perbandingann kebijakann perluasann kesempatan kerja di indiaa dan di indonesiaadidapati hasil Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja sangat penting untuk mengatasi permasalahan pengangguran di berbagai negara. Melalui Kebijakan Jaminan Ketenagakerjaan Pedesaan Nasional (MGNREGA) dengan tujuan untuk menyediakan lapangan kerja dengan skema kesejahteraan masyarakat desa dan untuk menghasilkan lebih banyak pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

Kebijakan inovatif ini memberikan dampak yang positif dengan menarik masyarakat desa di India agar tidak terdorong keluar untuk mencari pekerjaan. Dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada di pedesaan India. Berbeda halnya di Indonesia, Kesempatan Kerja mengacu pada tiga pilar utama yakni pelatihan, sertifikasi dan penempatan

I. Kerangka Pikir

C. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih Negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai tempat penelitian dan penelitian dilakukan pada tahun 2000-2020. Adapun pemilihan di lokasi tersebut karena penulis berkepentingan dalam masalah ini dan berasumsi bahwa lokasi tersebut memiliki angka GDP yang setara.

B. Definisi Operasional variabel Kemiskinan (Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada tahun 2000-2020. Kemiskinan merupakan jumlah populasi penduduk pada suatu negara yang pendapatannya kurang dari rata-rata yaitu 2$/ hari.

Angka Melek Huruf

AMH adalah perbandingn antar jumlah penduduk diatas 15 tahun yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk merupakan total populasi penduduk yang bertempat tinggal pada suatu negara.

Angka Harapan Hidup (AHH)

Kesehatan merupakan salah satu sektor penting yang dapat mengurangi kemiskinan di suatu wilayah. (Ataguba, et al , 2013)

Kemiskinan (Y) Angka Melek Huruf

(X1)

Jumlah Penduduk (X2)

Pengangguran (X3) Angka Harapan

Hidup (X4)

PDB (X5)

(7)

Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai barang dan jasa yang diproduksi pada suatu negara yang bersangkutan dalam periode waktu tertentu. Dimana didalamnya termasuk output barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang diproduksi oleh suatu perusahaan milik warga negara yang bersangkutan maupun warga negara asing yang berdomisili di negara yang bersangkutan.

C.Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder tergolong dalam data panel yaitu gabungan dari data time series dan cross section. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data sekunder, maka metode pengumpulan datanya menggunakan observasi non participanting.

Pengumpulan data berupa total kemiskinan per tahun pada masing-masing negara dengan menggunakan metode pengumpulan berupa pencatatan dan penelaahan data sekunder.

Dalam penelitian ini digunakan pengujian menggunakan regresi data panel dengan menggunakan variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan AMH, jumlah penduduk, pengangguran, AHH, dan PDB terhadap variabel dependen yakni jumlah Kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Menurut Widarjono (2009) bahwa ada metode yang umum dipakai untuk mengestimasi model regresi menggunakan data panel yaitu Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan Random Effect Model. Selanjutnya yaitu dilakukan pemilihan model estimasi regresi data panel.Pemilihan model dalam penelitian ini hanya menggunakan Uji Chow karena t lebih besar daripada N.

Penelitian ini juga menguji beberapa hipotesis klasik untuk mengetahui keakuratan suatu model dengan menggunakan data pendukung, apakah akan berdistribusi normal, tidak menunjukkan gejala multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Eviews9 serta hasil pemilihan model terbaik menggunakan uji Chow, model terbaik yang terpilih yaitu fixed effect model serta diperoleh persamaan regresi data panel sebagai berikut:

Y = 301.71 + 1.14 𝑋1

𝑖𝑡

+ (-1.73) 𝑋2

𝑖𝑡

+ (-0.86) 𝑋3

𝑖𝑡

+ (-5.18) 𝑋4

𝑖𝑡

+ 0.02 𝑋5

𝑖𝑡

+ e Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model (FEM)

Variabel Koefisien Std. Eror t-Statistic Prob.

Konstanta ( C ) 301.7127 52.66899 5.728469

0.0000 Angka Melek Huruf 1.140438 0.390161 2.922992

0.0050 Jumlah penduduk -1.73E-07 2.70E-08 -6.412411

0.0000 Pengangguran -0.855240 0.371575 -2.301658

0.0250 Angka Harapan Hidup -5.181367 0.576974 -8.980249

0.0000 Produk Domestik Bruto 0.016996 0.006405 2.653531

0.0103

Adjusted R-Squared 0,736589 F-Statistic 35.67479 Prob (F-statistic) 0.000000 Sumber: Data diolah (2021)

B. Pembahasan Hasil Penelitian Angka Melek Huruf

Ketika terjadi kenaikan angka melek huruf sebesar satu unit maka akan menyebabkan

(8)

maka variabel angka melek huruf berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Pendidikan dapat mempengaruhi layak atau tidaknya posisi pekerjaan seseorang. Apabila pendidikan semakin tinggi maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan serta mendapat posisi yang layak akan semakin tinggi.

Pada variabel angka melek huruf yang digunakan pada penelitian ini terdapat perbedaan pengambilan sampel yaitu pada negara Indonesia angka melek huruf yang digunakan angka melek huruf dari total orang dewasa yang berusia 15-59 tahun, sedangkan pada negara Malaysia dan Thailand angka melek huruf yang digunakan yaitu angka melek huruf dari total remaja yaitu pada usia 15-24 tahun.

Jumlah Penduduk

Ketika terjadi kenaikan jumlah penduduk sebesar satu satuan maka akan menyebabkan penurunan kemiskinan sebesar 1.73 unit cateris paribus. Nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 makavvariabel jumlahhpenduduk berpengaruhssignifikan terhadap kemiskinan. Jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab kemiskinan. Apabila jumlah penduduk semakin tinggi sedangkan peluang kerjanya sedikit, maka besar kemungkinan akan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan juga akan semakin tinggi. Pada variabel jumlah penduduk terdapat satu fenomena dimana angka ini diduga mempengaruhi hasil yang telah diuji oleh peneliti yaitu pada Negara Malaysia terdapat fenomena di tahun 2019 dimana angka populasi semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Dalam populasi terbaru jumlah penduduk pria lebih banyak dibandingkan wanita. Dari total populasi, 16.86 juta jiwa penduduk laki-laki sedangkan penduduk perempuan berjumlah 15.80 juta jiwa.

Pengangguran

Hasilppenelitian menunjukkanbbahwa pengangguran berpengaruhinegatif danssignifikan terhadapkkemiskinan. Dimana ketika terjadi kenaikan pengangguran sebesar satu unit maka akan menyebabkan penurunan kemiskinan sebesar 0.85 unit cateris paribus. Sedangkan nilai probabilitasnya didapatkan angka sebesar 0.025 < 0.05 makavvariabel pengangguraniberpengaruh signifikan terhadap kemiskinan Pengangguran disebabkan oleh padatnya jumlah penduduk, sedangkan kesempatan kerja semakin sempit, akibatnya masyarakat tidak memperoleh pendapatan serta dapat memicu peningkatan kemiskinan. Pada variabel pengangguran terdapat perbedaan angka pengangguran antara negara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Pada negara Indonesia dan Thailand angka pengangguran diatas 2% pertahunnya. Hal ini disebabkan sektor formal menyediakan sedikit lapangan pekerjaan serta pada negara Indonesia kurang mampu mengambil sektor informal yang ada. Berbeda halnya dengan negara Thailand dimana angka penganggurannya cukup kecil yakni dibawah 2% pertahunnya. Hal ini karena pada negara Thailand mengandalkan sektor pertanian untuk menekan angka pengangguran dan alternative lain bagi rakyat Thailand yang pengangguran adalah berwirausaha.

Angka Harapan Hidup

Ketika terjadi kenaikan angka harapan hidup sebesar satu satuan maka akan menyebabkan penurunan kemiskinan sebesar 5.18 cateris paribus. Sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000

< 0.05 maka variabel AHH berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Angka harapan hidup yang semakin tinggi akan menentukan tingkat kesehatan masyarakat makin berkualitas. Hal ini sesuai dengan teori lingkaran kemiskinan yang menyatakan bahwa kesehatan masyarakat yang semakin berkualitas ditunjukkan dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH). Tingkat produktivitas masyarakat yang meningkat akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang nantinya akan menurunkan tingkat kemiskinan pada suatu negara. Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila angka harapan hidup semakin tinggi maka tingkat kemiskinan akan semakin menurun.

Produk Domestik Bruto

Ketika terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto sebesar satu satuan maka akan

menyebabkan peningkatan kemiskinan sebesar 0.017 unit cateris paribus. Sedangkan nilai

probabilitasnya diperoleh angka sebesar 0.013 < 0.05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel Produk

Domestik Bruto (PDB) berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Pada hipotesis penelitian

variabel angka melek huruf diduga mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

kemiskinan. Namun pada hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti didapatkan hasil bahwa

angka melek huruf berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Hal ini tidak dapat

membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Pada Negara Indonesia jumlah PDB nya lebih sedikit

dibandingkan jumlah penduduknya. Berbeda dengan negara Thailand dan Malaysia yang lebih

makmur karena PDB nya lebih besar dengan jumlah populasi yang lebih kecil. Perbedaan inilah

yang dapat mempengaruhi hasil yang telah diuji oleh peneliti.

(9)

E. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan adalah variabel Angka Melek Huruf dan Produk Dmestik Bruto sedagkan variabel yang berpengaruh negative dan signifikan adalah jumlah penduduk, pengangguran, dan Angka Harapan Hidup.Pada variabel yang dipakai peneliti belum mampu membuktikan hipotesis yang dibuat karena variabel tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap kemiskinan serta ada beberapa alasan yang sudah ditulis oleh peneliti mengenai ketidakcocokan antara hasl dan hipotesis yang telah dibuat

B. Saran

Kemiskinan pada suatu negara harus segera dientaskan karena angka kemiskinan yang tinggi terutama yang angka kemiskinannya selalu mengalami peningkatan pertahunnya maka akan memperburuk citra suatu negara. Pemerintah harus sebisa mungkin menekan angka penyebab kemiskinan karena kemiskinan itu sendiri tidak disebabkan oleh satu faktor saja melainkan banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan belum mampu dientaskan. Beberapa variabel independen yang dipilih peneliti yaitu Angka Melek Huruf, jumlah penduduk, pengangguran, Agka Harapan Hidup, dan Produk Domestik Bruto, didapatkan hasil beberapa variabel tidak sejalan dengan teori yang ada. Untuk peneliti selanjutnya agar menambahkan variabel independen agar hasil yang diperoleh sesuai dengan teori. Serta menambah periode penelitian dan menambah jumlah sampel agar hasil observasi mendapatkan hasil yang lebih baik daripada penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Ardianti, R. (n.d.). Belajar Dari Model India & Cina Sebagai Alternatif Solusi Kemiskinan Dunia.

Jurnal Hubungan Internasional □ Tahun VII, 1, 30–42.

Kumalasari, M. (2012). Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, Pengeluaran Perkapita dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan di Jawa Tengah. Semarang , Universitas Diponegoro, 2015.

SUSENO, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Indonesia. 1–138. https://doi.org/10.31227/osf.io/59gmq

Meningkatkan, D. A. N. (2013). Profil Anak , 2013 Total Populasi Anak : September.

Didu, S., & Fauzi, F. (2016). Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Lebak. Jurnal Ekonomi-Qu, 6(1), 102–117.

https://doi.org/10.35448/jequ.v6i1.4199

World Bank. (2015). Laporan Bank Dunia 2018. 1. http://

Jonaidi, A. (2012). Bahan mendeley analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Kajian Ekonomi, 1(April), 140–164.

Simanjuntak. (2012). Pengaruh produk domestik bruto dan indeks pembangunan manusia. Ub Malang, 3, 3.

Okta Ryan Pranata Yudha Pembangunan, J. E., Ekonomi, F., & Semarang, U. N. (2013). Pengaruh

pertumbuhan ekonomi, upah minimum, tingkat pengangguran terbuka, dan inflasi terhadap

kemiskinan di indonesia tahun 2009-2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah

Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

Tahun 2009-2011, 91.

(10)

MacGaffey, W., & Barnes, S. T. (1990). Africa’s Ogun: Old World and New. African Studies Review, 33(2), 205. https://doi.org/10.2307/524472

Wahyudi, K. D. (2018). Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Produksi Dan Pengentasan Kemiskinan. Majalah Ilmiah DIAN ILMU, 11(2), 115–122.

https://doi.org/10.37849/midi.v11i2.15

Ginting, A. M., & Dewi, G. P. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Sektor Keuangan Terhadap Pengurangan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 4(2), 117–130. jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/167/112

Prawoto, N. (2008). Memahami Kemiskinan Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ekonomi &

Studi Pembangunan., 9(1), 56–68. https://doi.org/10.18196/jesp.9.1.1530

Harlis, F. P., & Alexandri, M. B. (2019). Perbandingan Kebijakan Perluasan Kesempatan Kerja Di India Dan Di Indonesia (Studi Kasus : Kabupaten Sumedang). Responsive, 1(3), 109.

https://doi.org/10.24198/responsive.v1i3.20747

Prasetyoningrum, A. K. (2018). Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (Ipm), Pertumbuhan Ekonomi, Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia.

Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, 6(2), 217.

https://doi.org/10.21043/equilibrium.v6i2.3663

Indah, N. D. (2013). Pengaruh Variabel Pendidikan Terhadap %tase Penduduk Miskin (Studi Pada 33 Provinsi Di Indonesia, 6 Provinsi Di Pulau Jawa, Dan 27 Provinsi Di Luar Pulau Jawa Pada Tahun 2006-2011). Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 08(02), 1–17.

Anggadini, F. (2015). Analisis Pengaruh Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Pendapatan Domestik Regional Bruto Perkapita Terhadap Kemiskinan Pada Kabupaten/ Kota Di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010-2013. E-Jurnal Katalogis, 3(7), 40–49.

Literate, S., & Indonesia, J. I. (2020). View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk.

274–282.

Lamato, H., Umamah, N., & Sumarno. (2017). The Role Of Haji Sulong In Fighting Special Autonomy For Patani Southern Thailand (1947-1954). Historica, 1(1), 47–64.

Belakang, A. L., & Tenggara, A. (n.d.). Agus Rianto,”Profil Negara Thailand ” dalam http:/www.Academia.edu/Profil-Negara- Thailand.html (01 Maret 2016) 2 Dedi Supriadi,. 1–

21.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8

&ved=2ahUKEwjs3IX_4KfvAhXYVisKHVirD9YQFjAAegQIARAD&url=http%3A%2F%

2Fdigilib.uinsby.ac.id%2F9321%2F8%2FBab%25201.pdf&usg=AOvVaw0hFm3Beh8YMQ

Huu-RwZjLf

Gambar

Gambar 1.1 Kemiskinan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand Tahun 2000-2020

Referensi

Dokumen terkait

menarik arik mela melalui lui website website penerimaan peserta didik baru di SM Mamba!us Sholihin  penerimaan peserta didik baru di SM Mamba!us Sholihin &#34;akbok, tanpa harus

Hasil penelitian mekanisme pembuatan part modifikasi sepeda motor melalui media internet yang tidak menimbulkan prestasi yang multitafsir adalah harus dilihat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet FIFA BC sering mengalami cedera lecet dan lokasi cedera yang sering terjadi pada pergelangan kaki yang tergolong ektremitas bawah

bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pelaporan dan

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2016 di Kota Singkawang, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,3434 persen; kelompok makanan jadi,

4 Jalil, et al , menyatakan bahwa metode pengukuran suhu merupakan metode yang paling akurat untuk mengetahui demam pada anak, tetapi pada penelitian ini hanya sepertiga

Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Penjual telah melaporkan Faktur Pajak Standar tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sebagai Faktur Pajak Keluaran,

 jaringan ikatnya... &#34;ilihat dari data di atas &lt;ipertesi merupakan penyakit teranyak ke dua yang &#34;ilihat dari data di atas &lt;ipertesi merupakan penyakit teranyak ke