• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ept

No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

KOTA SINGKAWANG BULAN DESEMBER 2016 SEBESAR 0,83 PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (deflasi/inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai April 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang

BPS KOTA SINGKAWANG

Pada bulan Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,54. Dua kota di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kota Pontianak dan Kota Singkawang sama-sama mengalami inflasi. Di bulan Desember ini, Kota Pontianak mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan IHK sebesar 134,80.

Inflasi bulan ini terjadi karena kenaikan indeks pada 6 (enam) jenis kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) jenis kelompok pengeluaran. Kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,30 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,82 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,59 persen. Kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang sebesar 0,04 persen.

Laju inflasi tahun kalender Desember 2016 sebesar 2,58 persen.

Inflasi ”Year on Year” (Desember 2016 terhadap Desember 2015) Kota Singkawang sebesar 2,58 persen.

Dari 82 kota Se-Indonesia, inflasi Kota Singkawang menempati rangking ke-19.

(2)

Berita Resmi Statistik Kota Singkawang No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017 2

dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel seIndonesia sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK Kota Singkawang, terjadi kenaikan indeks pada 6 (enam) jenis kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) jenis kelompok pengeluaran. Kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,30 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,82 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,59 persen. Kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang sebesar 0,04 persen.

Kenaikan harga beberapa komoditi yang memberikan sumbangan inflasi Kota Singkawang antara lain daging ayam ras, angkutan udara, telur ayam ras, udang basah, obat dengan resep, cabai rawit, rokok kretek filter, rokok kretek, dokter umum, wortel, kol putih/kubis, nanas, upah pembantu RT, shampo, bawang putih, rokok putih, seng, apel, baju kaos berkerah, kayu lapis, tas sekolah, kepiting/ranjungan, cumi-cumi, buncis, sewa rumah, pisang, bayam, sandal kulit, sabun mandi, baju tidur, celana pendek laki-laki, jagung manis, jasa pembuangan sampah, dan lain-lain.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2016 di Kota Singkawang, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,3434 persen; kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau sebesar 0,0676 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,0793 persen; kelompok sandang sebesar -0,0022 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,1009 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0112 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,2257 persen.

(3)

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Singkawang Bulan Desember 2016, Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran

(Tahun Dasar 2012 = 100) (persen)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2015 IHK Desember 2016 Inflasi Desember 2016*) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016**) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U M U M / T O T A L 122,38 125,54 0,83 2,58 2,58 1 Bahan Makanan 126,99 129,49 1,30 1,97 1,97

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 121,06 126,29 0,41 4,32 4,32

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 122,76 125,26 0,30 2,04 2,04

4 Sandang 111,98 113,94 -0,04 1,75 1,75

5 Kesehatan 118,03 130,74 1,82 10,77 10,77

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 123,96 130,21 0,19 5,04 5,04

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,44 119,44 1,59 -0,83 -0,83 Keterangan:

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015. ***) Persentase perubahan IHK Desember 2016 terhadap IHK Desember 2015.

Tabel 2

Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Singkawang

Bulan Desember 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(1) (2)

U M U M / T O T A L 0,8259

1 Bahan Makanan 0,3434

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0676 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,0793

4 Sandang -0,0022

5 Kesehatan 0,1009

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 0,0112

(4)

Berita Resmi Statistik Kota Singkawang No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017 4 persen

-0,44

-0,03

1,32

0,13

0,26

0,02

-0,19

0,41

0,64

0,77

0,78

-0,75

-0,40

-0,85

-0,6

-0,35

-0,1

0,15

0,4

0,65

0,9

1,15

1,4

1,65

Inflasi

-0,03

1,32

0,13

0,26

0,02

-0,19

0,41

0,64

0,77 0,78

-0,75

-0,40

0,05

-0,85

-0,6

-0,35

-0,1

0,15

0,4

0,65

0,9

1,15

1,4

1,65

Inflasi

-0,03

1,32

0,13

0,26

0,02

-0,19

0,41

0,64

0,77 0,78

-0,75

-0,40

0,05

-0,85

-0,6

-0,35

-0,1

0,15

0,4

0,65

0,9

1,15

1,4

1,65

Inflasi

0,3434 0,0793 -0,0022 0,1009 0,0112 0,2257 0,0676 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 Bhn. M ak Mak. J adi Peruma han Sandan g Keseha tan Pendid ikan Transp or Sumbangan Inflasi 1,32 0,02 -0,19 0,41 0,64 0,77 0,78 -0,75 -0,40 0,83 0,26 0,05 0,13 -1 -0,75 -0,5 -0,25 0 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,5 1,75 2 2,25 2,5 Des'1 5 Jan'16 Feb'16 Mar'1 6

Apr'16 Mei'16 Jun'16 Jul'16 Ags'16 Sep'16 Okt'16 Nov'1 6

Des'1 6

Inflasi

Gambar 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Singkawang Bulan Desember 2016

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Kota Singkawang Bulan Desember 2015 sampai dengan Bulan Desember 2016

persen

kelompok

bulan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Peningkatan IHK kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2016 sebesar 1,30 persen disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa komoditi seperti daging ayam ras, telur ayam ras, udang basah, cabai rawit, wortel, kol putih/kubis, nanas, dan lain-lain.

Dari sebelas sub kelompok yang termasuk kelompok bahan makanan, 6 (enam) mengalami kenaikan indeks, 3 (tiga) mengalami penurunan indeks, dan 2 (dua) cenderung tidak mengalami perubahan indeks. Dari 6 (enam) sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks, kenaikan paling besar terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, yaitu sebesar 5,54 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3434 persen. Sumbangan inflasi komoditi pada kelompok ini antara lain daging ayam ras sebesar 0,1615 persen; telur ayam ras sebesar 0,0791 persen; udang basah sebesar 0,0512 persen; cabai rawit sebesar 0,0428 persen; wortel sebesar 0,0214 persen; dan lain-lain.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,41 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada 1 (satu) sub kelompok pengeluaran, penurunan indeks 1 (satu) sub kelompok pengeluaran, dan 1 (satu) sub kelompok pengeluaran yang cenderung tidak mengalami perubahan indeks. Kenaikan indeks terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol, yaitu sebesar 1,23 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0676 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini, antara lain rokok kretek filter sebesar 0,0317 persen; rokok kretek sebesar 0,0281 persen; dan lain-lain.

3. Perumahan, Air, Gas,dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,30 persen yang disebabkan adanya kenaikan indeks pada seluruh sub kelompok pengeluaran. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks terbesar adalah sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,98 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0793 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi, antara lain upah pembantu RT sebesar 0,0174 persen; kursi sebesar 0,0169 persen; tarif listrik sebesar 0,0111; dan lain-lain.

(6)

Berita Resmi Statistik Kota Singkawang No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017 6

4. Sandang

Indeks Harga Konsumen pada kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,04 persen. Penurunan indeks terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang anak-anak. Sementara itu, sub kelompok sandang wanita dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain cenderung mengalami kenaikan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,0022 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain baju kaos tanpa kerah/t-shirt sebesar -0,0232 persen; sandal sebesar -0,0078 persen; dan lain-lain.

5. Kesehatan

Pada bulan Desember 2016 kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 1,82 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan indeks terjadi pada semua sub kelompok pengeluaran. Peningkatan indeks terbesar terjadi pada sub kelompok obat-obatan yaitu sebesar 4,98 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1009 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi, antara lain obat dengan resep sebesar 0,0511 persen; dokter umum sebesar 0,0223 persen; shampo sebesar 0,0161 persen; dan lain-lain.

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olah Raga

Kelompok ini pada bulan Desember 2016 mengalami inflasi sebesar persen 0,19 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok rekreasi. Sementara itu, tiga sub kelompok lainnya cenderung tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0112 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu tas sekolah sebesar 0,0079 persen.

7. Transpor , Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan indeks sebesar 1,59 persen dari bulan sebelumnya. Terjadi kenaikan indeks pada sub kelompok transpor dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman. Tiga sub kelompok cenderung tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2257 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,1584 persen.

(7)

persen 9,66 4,00 2,58 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 2014 2015 2016 Desember persen INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Desember) 2016 sebesar 2,58 persen. Besarnya laju inflasi

year on year” untuk Desember 2016 terhadap Desember 2015 sebesar 2,58 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2014 – 2016 (persen)

Inflasi 2014 2015 2016

1.Desember 2,33 1,32 0,83

2.Desember (tahun kalender) 9,66 4,00 2,58

3.Desember terhadap Desember (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 9,66 4,00 2,58 Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Desember) 20142016.

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Year On Year, 20142016 2,58 9,66 4,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 2014 2015 2016 persen Desember

(8)

Berita Resmi Statistik Kota Singkawang No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017 8 0,9 0,82 0,83 0,93 1,26 1,28 0,41 0,87 1,3 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 PONT IANA K SAM ARIN DA TARA KAN SINGK AWAN G BALIK PAPA N SAM PIT PALA NGKA RAYA BANJ ARM ASIN TANJ UNG PANDA N PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA

Pada Desember 2016, dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dengan IHK sebesar 124,94 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan, yaitu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,89. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 125,64 dan deflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 122,49.

PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTADI PULAU KALIMANTAN

Pada Desember 2016, dari 8 (delapan) kota IHK di pulau Kalimantan, tercatat bahwa semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sampit sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 126,99 dan inflasi terendah terjadi di Kota Tarakan, yaitu sebesar 0,41 persen dengan IHK sebesar 136,60. Sebagai pembanding daerah terdekat, Kota Tanjung Pandan mengalami inflasi sebesar 0,90 persen dengan IHK sebesar 134,23.

Gambar 6.

Perbandingan Inflasi Antar Kota di Pulau Kalimantan Bulan Desember 2016

persen

(9)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Singkawang Desember 2016, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi ( 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok

Indeks

November Desember Indeks Perubahannya Sumbangan

2016 2016 (%) Inflasi

(1) (3) (3) (4) (5)

UMUM 124,51 125,54 0,83 0,8259

1. BAHAN MAKANAN 127,83 129,49 1,30 0,3434

A. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 126,82 126,82 0,00 0,0000 b. Daging dan Hasil-hasilnya 107,51 113,47 5,54 0,1602

c. Ikan Segar 140,7 142,26 1,11 0,0665

d. Ikan Diawetkan 129,01 129,01 0,00 0,0000

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 117,33 120,68 2,86 0,0824

f. Sayur-sayuran 126,95 127,99 0,82 0,0204

g. Kacang-kacangan 113,1 113,02 -0,07 -0,0005

h. Buah-buahan 150,06 152,49 1,62 0,0326

i. Bumbu-bumbuan 157,97 156,46 -0,96 -0,0162

j. Lemak dan Minyak 102,91 102,59 -0,31 -0,0029 k. Bahan Makanan Lainnya 133,86 135,47 1,20 0,0009

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 125,78 126,29 0,41 0,0676

a. Makanan Jadi 119,07 119,07 0,00 0,0000

b. Minuman Tidak Beralkohol 118,52 118,35 -0,14 -0,0042 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 141,03 142,76 1,23 0,0718

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 124,88 125,26 0,30 0,0793 a. Biaya Tempat Tinggal 121,93 122,15 0,18 0,0263 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 135,98 136,16 0,13 0,0090 c. Perlengkapan Rumahtangga 117,79 118,95 0,98 0,0229 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 121,6 122,67 0,88 0,0211 4. SANDANG 113,99 113,94 -0,04 -0,0022 a. Sandang Laki-Laki 122,1 121,51 -0,48 -0,0091 b. Sandang Wanita 114,23 114,59 0,32 0,0047 c. Sandang Anak-Anak 105,28 105,22 -0,06 -0,0009 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 111,24 111,68 0,40 0,0031

5. KESEHATAN 128,4 130,74 1,82 0,1009

a. Jasa Kesehatan 123,77 124,96 0,96 0,0223

b. Obat-obatan 126,24 132,53 4,98 0,0489

c. Jasa Perawatan Jasmani 137,21 139,43 1,62 0,0044 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik 134,33 136,05 1,28 0,0253

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 129,96 130,21 0,19 0,0112

a. Jasa Pendidikan 141,19 141,19 0,00 0,0000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 112,97 112,97 0,00 0,0000 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 108,63 109,77 1,05 0,0078

d. Rekreasi 119,48 119,87 0,33 0,0034

e. Olahraga 124,91 124,91 0,00 0,0000

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 117,57 119,44 1,59 0,2257

a. Transpor 126,31 128,64 1,84 0,1681

b. Komunikasi dan Pengiriman 103,8 105,62 1,75 0,0576 c. Sarana dan Penunjang Transpor 103,3 103,3 0,00 0,0000

(10)

Berita Resmi Statistik Kota Singkawang No. 97/01/6172/Th. XI, 3 Januari 2017 10

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 82 Kota Bulan Desember 2016 (Tahun 2012 = 100)

No Kota Desember Indeks 2016 Inflasi Desember 2016 No Kota Indeks Desember 2016 Inflasi Desember 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 LHOKSEUMAWE 124,94 2,25 23 BANDAR LAMPUNG 127,31 0,70

2 KUPANG 129,07 1,96 24 DENPASAR 123,10 0,69

3 PANGKAL PINANG 133,40 1,95 25 PALEMBANG 124,96 0,67

4 JAYAPURA 128,65 1,76 26 TANGERANG 133,61 0,66 5 TUAL 140,13 1,70 27 BANDUNG 125,28 0,63 6 MAUMERE 121,86 1,65 28 SINGARAJA 135,10 0,63 7 SAMPIT 126,99 1,30 29 BAU-BAU 128,87 0,59 8 PALANGKARAYA 123,35 1,28 30 MALANG 126,35 0,58 9 BALIKPAPAN 131,58 1,26 31 SURABAYA 125,77 0,56

10 MANOKWARI 122,35 1,18 32 PEMATANG SIANTAR 132,07 0,54

11 PALU 127,09 1,15 33 SUMENEP 123,01 0,53 12 TANJUNG 127,47 1,02 34 PARE-PARE 122,09 0,53 13 MAMUJU 125,52 0,98 35 AMBON 125,85 0,53 14 CILEGON 130,99 0,94 36 TASIKMALAYA 124,43 0,48 15 JEMBER 122,56 0,93 37 BANYUWANGI 122,50 0,47 16 PONTIANAK 134,80 0,93 38 GORONTALO 121,78 0,47

17 TANJUNG PANDAN 134,23 0,90 39 SUKABUMI 125,09 0,45

18 SAMARINDA 128,83 0,87 40 MADIUN 122,74 0,45

19 SINGKAWANG 125,54 0,83 41 SORONG 126,84 0,45

20 BANJARMASIN 126,28 0,82 42 TARAKAN 136,60 0,41

21 MATARAM 124,29 0,75 43 PROBOLINGGO 123,08 0,38

(11)

Tabel 5 (Lanjutan).

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 82 Kota Bulan Desember 2016 (Tahun 2012 = 100)

No Kota Desember Indeks 2016

Inflasi Desember

2016

No Kota Desember Indeks 2016 Inflasi Desember 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 45 JAMBI 127,21 0,36 67 BOGOR 126,07 0,16 46 KEDIRI 122,56 0,36 68 BENGKULU 135,03 0,14 47 YOGYAKARTA 123,21 0,35 69 METRO 134,08 0,13 48 TERNATE 130,27 0,32 70 KENDARI 121,68 0,13 49 MEULABOH 125,83 0,31 71 SERANG 133,02 0,12 50 KUDUS 131,20 0,30 72 LUBUKLINGGAU 123,81 0,11 51 SURAKARTA 122,41 0,30 73 CILACAP 127,81 0,09 52 BULUKUMBA 130,24 0,30 74 PADANG 133,48 0,07 53 SIBOLGA 132,51 0,29 75 DUMAI 127,63 0,07 54 MAKASSAR 126,44 0,29 76 CIREBON 121,16 0,06 55 PEKANBARU 127,95 0,27 77 PADANGSIDIMPUAN 125,36 0,02

56 DKI JAKARTA 126,27 0,27 78 TEMBILAHAN 129,89 0,02

57 BEKASI 123,07 0,27 79 TEGAL 122,49 -0,09 58 PALOPO 123,78 0,27 80 BUNGO 124,35 -0,11 59 BATAM 126,96 0,26 81 BUKITTINGGI 126,29 -0,57 60 BIMA 129,11 0,26 82 MANADO 125,64 -1,52 61 WATAMPONE 120,27 0,24 62 MERAUKE 132,12 0,24 63 TANJUNG PINANG 126,01 0,21 64 SEMARANG 124,59 0,20 65 DEPOK 124,35 0,18 66 MEDAN 132,93 0,16

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti dan mendukung program pengabdian tahun pelaksanaan 2019 yang sudah dilaksanakan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai salah satu media atau sarana

sebesar 0,214 dan nilai siginifikan 0,022 dan (6) Motivasi Lulus tepat Waktu, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Ketersediaan Sumber Belajar, Kualitas Bimbingan Skripsi, dan

Pengembangan kawasan Pulau Maitara dengan konsep ekowisata, sehingga masyarakat dituntut keterlibatan dan peran aktif pada pengelolahan destinasi, masyarakat harus

d. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak. Perlindungan hukum bagi anak dapat diartikan sebagai upaya perlindungan hukum terhadap

8ebagai +onto sistem mekatronik !ada kendaraan bermotor adala sistem rem 8ebagai +onto sistem mekatronik !ada kendaraan bermotor adala sistem rem AB8 ( Antilo+k

Hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan terdapat

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan ITMG berada dalam kondisi undervalued yaitu kondisi dimana keputusan investasi yang dapat diambil yaitu dengan