• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 3 Banjarmasin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 3 Banjarmasin"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

38 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 3 Banjarmasin

SMAN 3 Banjarmasin terletak di Jalan Veteran Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. SMAN 3 Banjarmasin adalah sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang berstatus negeri dan berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.

SMAN 3 Banjarmasin terletak di lingkungan komplek perumahan TNI dan dikelilingi oleh sekolah yaitu SMPN 7 Banjarmasin, SMA Bur Anwar, SMA PGRI 4 Banjarmasin dan SD Pengambangan. Letak sekolah yang agak masuk ke dalam membuat masyarakat tidak mengenal SMAN 3 Banjarmasin..

Sebagian besar latar belakang sosial ekonomi masyarakat dan orang tua murid adalah dari kalangan menengah ke atas. Sebagian besar dari mereka adalah pegawai negeri sipil dan pedagang. Hal inilah yan membuat semakin majunya pendidikan di SMA Negeri 3 Banjarmasin.

Dari awal didirikannya SMAN 3 Banjarmasin mempunyai keinginan kuat untuk mewujudkan sekolah sebagai media yang positif untuk menangkal dampak negatif pengaruh lingkungan sekitar. Kondisi Lingkungan SMAN 3 Banjarmasin sangat mendukung untuk pengembangan kegiatan pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik dan budaya masyarakat sekitar sekolah yang memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap dunia

(2)

pendidikan. Misalnya masih tingginya rasa kebersamaan melalui kegiatan gotong royong di dalam setiap kegiatan masyarakat. Demikian juga dengan kepedulian pemerintah baik mulai tingkat kecamatan, kota maupun propinsi. Demikian juga dengan komite sekolah yang sangat komitmen untuk membantu semua kegiatan sekolah.

Adapun untuk waktu penyelenggaraan pendidikan, di SMAN 3 Banjarmasin menyelengarakan pendidikan setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Untuk hari Senin sampai Jum’at, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 15.00 WITA. Adapun untuk hari Sabtu kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 14.30 WITA dilanjutkan dengan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan PMR sampai dengan 16.00 WITA.

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 3 Banjarmasin

Kepala sekolah bersama-sama dengan seluruh warga sekolah senantiasa berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan sekolah ini dengan berbagai upaya yang maksimal untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Adapun visi dan misi SMAN 3 Banjarmasinadalah sebagai berikut:

1) Visi SMA Negeri 3 Banjarmasin

“Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil serta cinta lingkungan dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

(3)

2) Misi SMA Negeri 3 Banjarmasin

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang efektif c) Meningkatkan suasana sekolah yang kondusif untuk

menunjang pembelajaran

d) Meningkatkan kegiatan prestasi peserta didik dalam bidang akademik, olah raga dan seni

e) Meningkatkan budaya cinta lingkungaTujuan SMAN 3 Banjarmasin

3) Tujuan SMA Negeri 3 Banjarmasin

Adapun tujuan SMAN 3 Banjarmasinsecara umum adalah sebagai berikut:

a) Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

b) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas dalam bidang akademik dan non akademik.

c) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

(4)

d) Menanamkan kepada peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

e) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

f) Menanamkan budaya jujur kepada peserta didik.

3. Kurikulum

Menurut UU No. 20 Tahun 2003: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.

Kurikulum merupakan standarisasi pendidikan yang berfungsi untuk menjadi acuan pendidikan pada setiap mata pelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai. SMAN 3 Banjarmasin pada tahun pelajaran 2014/2015 sempat menerapkan Kurikulum 2013 (K-13).

4. Periodesasi Kepemimpinan SMA Negeri 3 Banjarmasin

Tabel 4.1 Kepala SMA Negeri 3 Banjarmasin dari sejak berdiri sampai sekarang adalah sebagai berikut :

No N a m a Masa Tugas Keterangan 1 Darmansyah Hasan 1 September

1967 s.d. 19 Juni 1968

Ketika itu hanya ada dua orang guru tetap yaitu Bapak Multani Azis dan Bapak Akhmad Aini 2 Siti Tulus Edwar

Saleh, BA

20 Juni 1968 s.d. 19 Januari 1971

SMA Negeri 3 bertempat di jalan A.Yani RT.15 no.180 ( Sekarang SLTP 26 Banjarmasin )

(5)

3 Hamidhan, BA 20 Januari 1971 s.d. 31 Maret 1975

Pada tahun 1975 Pemerintah membangun gedung baru untuk

SMA Negeri 3 di

Jalan Veteran No. 381 km 4,5 RT.29 Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Timur Banjarmasin Kode Pos 70236 4 Drs. H.

Rismansyah Rahmad

1 April 1975 s.d.

31 Maret 1980

Pada Tahun 1977 SMA Negeri 3 Banjarmasin mulai menempati

gedung baru di di

Jalan Veteran No. 381 km 4,5 RT.29 Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Timur Banjarmasin Kode Pos 70236 5 Zainoeri 1 April 1980 s.d

18 Juli 1982

Beliau seorang seniman, sehingga membuat peninggalan untuk SMA Negeri 3 Banjarmasin, Berupa patung didepan pintu gerbang sekolah.

6 Drs. H. Syarkawi Ruslan

19 Agustus 1982 s.d. 22 Juli 1986

Pada saat ini terjadi dua sistem kurikulum yaitu kurikulum 1975 dan kurikulum 1984

7 Drs.H.Misera Gumberi

23 Juli 1986 s.d.

2 Februari1989 8 H.Anang

Amberi,BA

3 Februari 1989 s.d. 8 Januari 1996

9 H. Walnonadi, BA 9 Januari 1996 s.d. 31 Maret 1997

10 Drs.H.Syamsuri 19 Juli 1997 s.d.

31Agustus 2001 11 Drs. H. Setiadi

Rizal

10 April 2002 s.d. 22 Maret 2007

Prestasi sekolah yang diperoleh sebagai sekolah yang berakreditasi A, sekolah berwawasan lingkungan hidup (SMBL), sekolah mulai dilengkapi dengan teknologi komputer sejak tahun pelajaran 2002 yang berbasis OS Windows Procesor intel P4,

(6)

terkoneksi dengan internet speedy, dan akan memperoleh anggaran pemerintah dengan rintisan sekolah kategori mandiri, siswa lulus diatas 98,95%

12 Drs. H.

Muhammad Marwani, M.Pd

23 Maret 2007 s.d. 2010

Prestasi sekolah dipilihnya sebagai sekolah kategori mandiri oleh pemerintah, lulusan tahun pelajaran 2007/2008 adalah 100%, lulusan tahun pelajaran 2008/2009 Jurusan IPA 100% dan Jurusan IPS 98%,Tahun Pelajaran 2009/2010 Lulusan Siswa Jurusan IPA 100% dan Jurusan IPS 100%, Untuk tahun Pelajaran 2010/2011 dimulainya Program Pembelajaran Karakter yang diintegrasikan dalam semua Mata Pelajaran, Budaya Bersih dilingkungan Sekolah dan semua Ruang Kelas.

13 Gunarto,MM.Pd 2011- Sekarang

Sumber: Wawancara dengan PegawaiTata Usaha tahun 2015

5. Keadaan Guru dan Pegawai SMAN 3 Banjarmasin

Sebagai faktor yang sangat berperan penting di sekolah adalah adanya tenaga pendidik atau guru yang memiliki kompetensi dan pengalaman mengajar yang baik. Tenaga pendidik yang ada di SMAN 3 Banjarmasin berjumlah 43 orang guru, yang terdiri dari 39 orang guru yang berstatus Guru Tetap (GT) dan 4 orang guru yang berstatus honorer (GTT). Terdiri dari 11 orang guru laki-laki dan 11 orang guru perempuan. Untuk lebih jelasnya mengenai data tentang keadaan guru-guru di SMAN 3 Banjarmasin tahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(7)

Tabel 4.2 Keadaan Guru SMA Negeri 3 Banjarmasin

No Nama GT/GTT Mata Pelajaran

1 Drs. Gunarto MMPd GT Bhs. Indonesia 2 Dra. Hj. Trisnawati GT Ekonomi

3 Drs. M. Hifni GT Matematika

4 Drs. M. Abduh GT Ekonomi

5 Dra. Hj. Samiah GT Kewarganegaraan

6 Dra. Rusmini AS GT Matematika

7 Dra. Hj. Noorhidayati GT Ekonomi

8 Apipah K.N, S.Pd GT BP/BK

9 Dra. Sugianah Dahriah GT Matematika

10 Dra. Norbainah GT Pendi. Agama Islam 11 Dra. Yati Hayati GT Matematika

12 Dra. Rusydah GT Sejarah

13 Dra. Dyah Supeni GT Bahasa Indonesia

14 Drs. M. Yusuf GT Biologi

15 Drs. Idrus GT BP/BK

16 Doko Suyatmiko, S.Pd GT Fisika

17 M. Yusrin, BA GT Agama Islam

18 Drs. Syarifuddin GT Penjasorkes

19 Muh. Munir, S.Pd GT Kimia

20 Rospita Sihombing, S.Pd GT Bahasa Inggris 21 Tri Guwati, S.Pd GT Sosiologi

22 Taslim, S.Pd GT Bahasa Inggris

23 Tri Saras Nurita, S.Pd GT Sejarah

24 Siti Noorhidayah, S.Pd GT Bahasa Indonesia

25 Mustaqimah, S.Pd GT Kimia

26 Fansuri, S.Pd GT Bahasa Inggris

27 Fitriah, S.Pd GT Kewarganegaraan

28 Isyah, S.Pd GT Kewarganegaraan

29 Nurul Mahbubah, S.Pd GT Sosiologi 30 Akhmad Junaidi,S.Pd GT Ekonomi 31 Sri Artati Indriasari, S.Pd GT Geografi 32 Amrina Rosyada, S.Pd GT Biologi

33 Sukmaini, S.Pd GT PKn

34 Fatrahul Ani, S.Pd GT Fisika 35 M. Nunu Sanusi, SST GT TIK 36 Sri Pahriani Nengsih,S.Pd GT Geografi 37 Ahmad Ridha,S.Pd GT Seni Budaya 38 Widariani S.Pd GTT Bahasa Inggris 39 Muntana Bakhtiar, S.Pd GTT Bahasa Inggris 40 Risna Rahmiani, S.S GTT Bahasa Jepang

(8)

41 Drs. M. Husni GTT Penjasorkes Sumber : Dokumen Tata Usaha Tahun 2015

Selain adanya tenaga pendidik atau guru untuk membantu kelancaran kegiatan pendidikan di sekolah, dalam hal ini keberadaan pegawai tata usaha (TU) tidak kalah pentingnya dalam membantu kelancaran program sekolah. Di SMAN 3 Banjarmasin terdapat 3 orang tenaga administrasi sebagai karyawan tata usaha dan merangkap 1 orang Operator Sekolah 1 i. Untuk lebih jelasnya mengenai data tentang keadaan pegawai tata usaha di SMAN 3 Banjarmasintahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Keadaan Pegawai Tata Usaha SMAN 3 Banjarmasin

No Nama Status

Kepegawaian

Pendidikan Terakhir

1 Effow Wahyudi, S.AP PNS S-1

2 Gt. M. Taufik PNS SMA

3 Siti Hana PNS SMA

Sumber: Wawancara dengan Kepala SMA Negeri 3 Banjarmasin

6. Keadaan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Banjarmasin Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor Sekolah yang ada di SMAN 3 Banjarmasin pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah dua orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Keadaan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Banjarmasin No Nama Ijazah Terakhir Jabatan Tugas 1. Apipah. K.N S1 BK UNLAM Koordinator

BK (Konselor)

- XI 1,2 IPS - XI 1,2,3 IPA - XII 1,2 IPS 2. Drs. M. Idrus S1 BK UNLAM Konselor - X 1, 2, 3

PMIA - X 1,2 IPS - XII 1, 2, 3

IPA Sumber : Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling SMAN 3 Banjarmasin

(9)

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Banjarmasin sesuai dengan latar belakang yang dimiliki.

7. Keadaan Siswa di SMA Negeri 3 Banjarmasin

Keadaan siswa SMAN 3 Banjarmasinpada tahun ajaran 2014/2015 seluruhnya berjumlah 493 siswa yang terdiri dari 187 siswa laki-laki dan 306 siswa perempuan yang tersebar di beberapa kelas dengan jumlah ruang kelas sebanyak 13 kelas. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan siswa SMAN 3 Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Jumlah Siswa per Kelas Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin

No Kelas

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X-PMIPA 1 16 26 42

2 X-PMIPA 2 15 27 42

3 X-PMIPA 3 16 27 43

4 X-PIS 1 16 18 34

5 X-PIS 2 16 17 33

6 XI PMIA 1 7 24 31

7 XI PMIA 2 7 24 31

8 XI PMIA 3 18 25 43

9 XI PIS 1 17 19 36

10 XI PIS 2 15 19 34

11 XII IPA 1 12 26 38

12 XII IPA 2 11 28 39

13 XII IPA 3 11 28 39

14 XII IPS 1 18 23 41

15 XII IPS 2 17 24 41

Jumlah Siswa 212 Orang 355 Orang 567 Orang Sumber: Dokumen Tata Usaha Tahun Pelajaran 2014/2015 dan Obsevasi Lingkungan Kelas

8. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 3 Banjarmasin

Sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah yang dimiliki SMAN 3 Banjarmasin dapat dikatakan sudah cukup lengkap dan memadai sebagaimana sebuah lembaga pendidikan yang kondusif dan refresentatif. Adapun sarana dan

(10)

prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang penulis dapatkan melalui observasi lapangan dan dokumentasi dari pihak sekolah dapat diperoleh data antara lain dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 3 Banjarmasin

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah dan Tata Usaha 1 buah

2 Ruang Kelas 8 buah

3 Ruang BP/BK 1 buah

4 Ruang Perpustakaan 1 buah

5 Ruang Labolatorium Bahasa 1 buah

6 Ruang Labolatorium IPA dan Matematika 1 buah

7 Ruang UKS 1 buah

8 Ruang OSIS 1 buah

9 WC Guru 4 buah

10 WC Siswa 10 buah

11 Ruang perlengkapan/gudang 1 buah

12 Mushala 1 buah

13 Ruang Olah Raga 1 buah

14 Koperasi dan Kantin 2 buah

15 Lapangan olah raga 2 buah

16 Tape Recorder/Sound Sistem 3 buah

17 Speaker Ruang Belajar 1 unit

18 Komputer 16 unit

19 LCD Proyector 8 Unit Perkelas 2

Cadangan

20 Printer 5 unit

21 Lemari Berkas 7 Unit

22 Tempat Wudhu 1 unit

Sumber: Observasi Lingkungan SMA Negeri 3 Banjarmasin

(11)

B. Penyajian Data

Setelah penulis memberikan penjelasan tentang gambaran umum lokasi penelitian. Maka pada bagian ini penulis akan menguraikan tentang data-data yang penulis dapatkan berdasarkan dari hasil wawancara di lapangan ketika penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Banjarmasin. Adapun data yang penulis dapatkan di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir dalam peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin

Dari hasil wawancara dengan Guru BK Ibu Apipah, Beliau menuturkan dalam mempersiapkan layanan bimbingan karir di SMAN 3 Banjarmasin guru BK senantiasa mempersiapkan program pelayanan terlebih dahulu sebelum melaksanakan bimbingan karir dan menyusun silabus kegiatan-kegiatan BK, baik itu program tahunan, bulanan, dan semesteran.

Ibu Apipah menjelaskan tiga tahap dari kegiatan peminatan jurusan yang ditujukan kepada calon siswa baru di SMAN 3 Banjarmasin yaitu tahap pertama dimulai dengan calon siswa baru diberi formulir pendaftaran yang berisi data diri pribadi siswa, mengisi nilai akhir ujian yang dikombinasikan dengan nilai raport, akan terlihat calon siswa tersebut menonjol pada bidang studi apa, untuk tahap kedua setelah calon siswa baru mengisi formulir yang disediakan maka dilanjutkan dengan tes psikotes dimana sekolah sudah menyediakan orang orang yang ahli dibidang itu untuk melakukan tes tersebut. Kemudian setelah dua tahap tersebut maka akan terlihat calon siswa memilih jurusan apa yang sesuai dengan

(12)

bakat dana minat serta keinginannya sendiri semua keputusan akhir ada ditangan calon siswa itu sendiri.

Tahapan-tahapan dari kegiatan peminatan jurusan jika sudah dilakukan dan calon siswa sudah memilih jurusan yang diinginkannya, maka akan dilanjutkan kegiatan masa orientasi sekolah yaitu sekolah memberikan informasi- informasi tentang sekolah, peraturan atau tata tertib, kegiatan ektrakurikuler dan kegiatan lintas jurusan dan mengenai peminatan jurusan yang mana siswa bisa melakukan pindah jurusan jika siswa merasa kurang mampu dalam menguasai bidang studi pada jurusan yang dipilihnya sehingga siswa ingin pindah jurusan.

Hal ini bisa dilakukan akan tetapi dengan syarat siswa akan diberikan surat perjanjian yang menyatakan dia bersedia siswa akan bersungguh-sungguh belajar dan tidak akan menuntut sekolah jika nanti jurusan yang dipilihnya membuat prestasinya semakin menurun serta orang tua diminta untuk berjanji akan selalu memberikan perhatian terhadap prestasi anaknya.

Dalam hal ini guru BK menyampaikan materi yang berhubungan dengan penggalian bakat, minat dan potensi siswa dan di arahkan menuju jurusan yang sesuai dengan minatnya terlebih kepada penyaluran bakatnya di bidang jurusan yang sesuai dengan potensi dirinya baik itu di jurusan IPA atau IPS dan apa yang akan dicapainya diarahkan menuju arah terbaik bagi diri siswa. Perlu diketahui bahwa di SMAN 3 Banjarmasin hanya terdapat 2 jurusan saja, yaitu jurusan IPA dan IPS. Untuk itu kegiatan bimbingan karir dalam dalam rangka peminatan jurusan hanya terarah dan terfokus pada peminatan 2 jurusan tersebut.

(13)

Dari hasil wawancara dengan beberapa seorang siswa dan observasi kegiatan bimbingan karir di kelas, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan karir di SMAN 3 Banjarmasin guru BK menerapkan beberapa metode, diantaranya berupa pemberian tugas dan penyampaian promosi dari perguruan tinggi. Dengan demikian melalui pemberian tugas dapat diketahui seberapa besar minat siswa terhadap jurusan baik itu jurusan IPA ataupun IPS selain itu guru BK juga menyampaikan penyampaian promosi-promosi dari perguruan tinggi sebagai materi dari pelayanan bimbingan karir agar kelak nantinya siswa yang lulus dapat dengan bijak memilih dan memutusnya masuk dijurusan atau program studi apa nantinya.

Dalam prosesnya tanggung jawab keputusan akhir tetap berada pada siswa. Terlebih tujuan akhir dari bimbingan karir adalah pemantapan diri siswa agar dapat membuat perencanaan dan mengambil keputusan dalam menentukan karir masa depannya untuk memasuki dunia kerja, dari sini peminatan siswa diarahkan kepada bakat apa yang dia suka dan seberapa besar minatnya terhadap jurusan yang akan dia jalani serta seberapa besar potensi dirinya untuk mencapai karir yang diharapkan dan ini ditujukan kepada siswa kelas XII. Secara umum akhir dari karir adalah bekerja, jadi disinilah peranan guru BK dalam memberikan bimbingan terhadap siswa dalam menyesuaikan minat, bakat dan potensi dirinyanya sebelum siswa tersebut memilih jurusan yang akan dia jalani dan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Menurut Ibu Apipah, Bimbingan Konseling sebagai bagian dari mata pelajaran dalam kurikulum 2013 sangat bagus tergantung dari sudut pandang

(14)

yang berbeda orang memaknainya, dalam kurikulum 2013 siswa ditekankan aktif, cakap dan kreatif serta berani berkreasi dan bereksporasi dalam kegiatan pembelajaran. Tidak hanya diam saja menyimak materi dari guru. Dinamika peran dalam dunia pendidikan terjadi dengan perubahan kurikulum. Dalam kurikulum sebelumnya, guru BK disebut dengan guru bimbingan penyuluhan (BP) lebih berperan sebagai pembimbing karir, selanjutnya guru BK berperan sebagai penyelenggara layanan konseling. Pada kurikulum KTSP, guru BK menjadi bagian pengembangan diri, dan dalam kurikulum 2013, guru BK berperan dalam peminatan siswa. Terlebih peminatan jurusan, sebagai pembimbing siswa dalam menentukan pilihan dan membimbing mencapai tujuan minat yang dipilih siswa.

Guru BK dalam kurikulum 2013 memegang peran besar dalam pengembangan diri siswa agar bakat mereka bisa berkembang dan potensinya dapat tumbuh secara optimal karena memilih jurusan dengan tepat. Karena, dalam kurikulum 2013, siswa tingkat SMA diharuskan memilih minatnya terhadap jurusan sejak pertama dia masuk ke sekolah.

Dalam Kurikulum 2013 setiap siswa harus memiliki pilihan pendidikan sesuai minatnya. Model peminatan ini diharapkan lebih mengatasi problem minat dan belajar anak, karena masalah belajar anak sangat erat kaitannya dengan pilihan minatnya. Sistem penjurusan diubah menjadi kelompok peminatan mulai dari kelas X.

Menurut Ibu Apipah dalam melaksanakan peminatan jurusan sesuai dengan kurikulum 2013, peran guru BK sangat penting. Disini, guru BK berperan dalam membimbing anak dalam menentukan minat dan mengarahkan anak agar

(15)

tidak salah pilih dalam peminatan. Adapun cara guru BK melakukan kegiatan peminatan jurusan pada siswa kelas X pada saat awal masuk ke SMAN 3 Banjarmasin yaitu dengan formulir yang disiapkan sekolah, setiap siswa akan mengisi formulir dengan nilai ujian terakhir. Dari daftar nilai ujian terakhir dikombinasikan dengan nilai rapor, akan terlihat calon siswa tersebut menonjol pada bidang studi apa. Guru BK akan memberikan masukan pada calon siswa tersebut bidang peminatan yang sebaiknya diambil.

Dalam kegiatan peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin guru BK membuat pengumpulan data melalui waka kurikulum, dari sini guru BK dapat mengetahui dan menganalisa nilai siswa melalui raport dan test psikologi dari sini diketahui seberapa besar bakat dan potensi siswa serta minatnya dalam memilih jurusan. Dengan demikian guru BK dapat mengarahkan ke jurusan mana siswa tersebut sesuai dengan bakat, minat dan potensisnya.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah, kegiatan peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin dilaksanakan bersamaan dengan dilaksanakannya kegiatan penerimaan siswa baru. Guru BK memberikan informasi, bimbingan dan arahan terhadap peminatan jurusan dari Kelas X dari awal masuk sudah diberikan, dan untuk yang sudah berjalan dilaksanakan sambil masuk dalam kelas, siswa tersebut diberikan bimbingan karir dalam memilih jurusannya. Dalam hal ini guru BK mengidentifikasi bakat, minat dan potensi siswa dalam mempertimbangkan penetapan siswa di salah satu jurusan yan ada di SMAN 3 Banjarmasin melalui nilai rapot, tes psikotes dan permintaan anak atau orang tua dan diberi pengertian dan dibuat kesepakatan, mereka diberi pengertian dan pertimbangan dari hasil

(16)

nilai tertulis dan dibuat perjanjian dengan materai. Untuk siswa yang masih bimbang, ragu dengan pilihannya maka akan diberi waktu sebulan dan paling lama satu semester kalau siswa tidak sanggup bisa diusulkan untuk pindah jurusan.

b. Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan layanan Bimbingan Karir dalam peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin 1) Faktor pendukung

a) Dukungan dan kerjasama dari sekolah, yaitu dari kepala sekolah, staf sekolah, orang tua, siswa dan konselor sendiri selalu memperbaharui materi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

b) Sarana dan prasarana yang cukup mendukung dan memadai ialah diantaranya ruang kelas, ruang BK, aula mushola, taman, ruang media, mading bimbingan Karir, komputer, buku dan info Karir, modul bimbingan Karir serta adanya jam waktu masuk tersendiri, tergantung jam yang dibutuhkan, pada saat jam kosong, jam istirahat, jam pelajaran berlangsung apabila mendesak atau pada saat pulang sekolah.

c) Minat

Dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah, beliau mengemukakan bahwa minat mempunyai pengaruh yang besar terutama dalam pemilihan jurusan.

Pemilihan jurusan secara tepat bukanlah suatu perkara yang mudah untuk diputuskan. Memilih jurusan merupakan suatu langkah awal untuk mendekatkan diri pada suatu pekerjaan atau karir yang diinginkan.

(17)

d) Bakat

Dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah beliau mengemukakan bahwa bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa anak ketika lahir. Adanya bakat dalam diri siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan dirinya. Untuk itu di SMAN 3 Banjarmasin sejak dari dini pihak sekolah mengidentifikasi siswa yang berbakat dalam berbagai bidang untuk dibimbing dan diarahkah terhadap pengembangan bakat tersebut terlebih dalam peminatan jurusan. Di SMAN 3 Banjarmasin menyediakan 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Dengan demikian peminatan jurusan terhadap salah satu jurusan tersebut perlu diperhatikan oleh guru BK dalam memberikan bimbingan karir terhadap siswa dalam menentukan dan memantapkan pilihannya terhadap jurusan yang akan dipilihnya.

Dalam peminatan jurusan bakat sangatlah berpengaruh terhadap jurusan yang akan ditekuni oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari contoh siswa yang berbakat dibidang fisika tentunya untuk lebih menyalurkan bakat tersebut siswa ini dibimbing dan diarahkan oleh guru BK untuk memantapkan pilihannya masuk di jurusan IPA. Sebaliknya pula siswa yang berbakat dalam bidang ekonomi tentunya agar bakat yang ada pada dirinya dapat berkembang secara optimal siswa ini dibimbing dan diarahkan oleh guru BK untuk memantapkan pilihannya masuk di jurusan IPS.

e) Potensi dan Keterampilan

Ibu Apipah mengemukakan bahwa potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa juga berpengaruh dan mendukung terhadap peminatan jurusan. Setiap siswa adalah pribadi yang unik, potensi dan keterampilan yang dimiliki satu

(18)

dengan yang lainnya tidaklah sama. Untuk itu melalui pelayanan bimbingan karir, potensi dan keterampilan siswa dalam berbagai bidang dapat digali dan ditumbuhkembangkan secara optimal. Agar potensi dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa dapat berkembang secara optimal, guru BK harus senantiasa memberikan bimbingan dan arahan secara kontinyu, baik bimbingan individual ataupun bimbingan kelompok.

f) Perhatian orang tua

Menurut Ibu Apipah, perhatian dari orang tua juga berpengaruh positif terhadap kesungguhan, ketekunan dan kedisiplinan siswa dalam belajar. Restu orang tua merupakan kekuatan spiritual yang dapat memberikan kemudahan yang dirasakan oleh siswa dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar. Anak mempunyai hubungan emosional dengan orang tua, juga berkaitan dengan semangat belajar. Intensitas hubungan orang tua dengan anak dapat menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak kualitas proses dan hasil belajar.

2) Faktor penghambat

1. Keinginan dan keputusan orang tua

Menurut penuturan dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah salah satu faktor yang dapat menghambat siswa dalam peminatan jurusan adalah adanya keinginan dan keputusan dari orang tua dalam memilih jurusan bagi anaknya. Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi diri siswa sendiri karena pilihan dari orang tua belum tentu sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri siswa itu sendiri, dalam pemilihan jurusan haruslah sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri siswa itu sendiri. Karena siswa yang menjalani proses pendidikan dan

(19)

pengembangan diri tersebut. Andaikata pilihan siswa bertentangan dengan keinginan dan keputusan orang tuanya walau demikian siswa tersebut tetap menuruti keinginan orang tuanya dalam memilih jurusan maka sedikit banyaknya akan mempengaruhi kondisi psikologis siswa. Inilah peran guru BK dimana guru BK akan memberikan kesempatan untuk siswa bersama orang tua berdiskusi dan diberikan penjelasan tentang pentingnya memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih dan menentukan jurusan serta masa depan karir yang diinginkan anaknya.

2. Keadaan ekonomi keluarga

Dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah, mengemukakan bahwa keadaan ekonomi keluarga siswa juga berpengaruh terhadap peminatan jurusan siswa.

Dalam belajar kadang-kadang siswa memerlukan sarana atau fasilitas yang mendukung terhadap pengembangan potensi dirinya dan kadang-kadang sarana atau fasilitas itu mahal dan sulit dijangkau siswa.

Bila keadaan ekonomi keluarga tidak mencukupi, dapat menjadi penghambat siswa dalam belajar terlebih dalam peminatan jurusan. Untuk itu pihak sekolah hendaknya lebih aktif berperan dan membantu siswa dalam masalah perekonomiannya agar nantinya bakat, minat dan potensi yang ada pada diri siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

3. Keadaan lingkungan sosial dan budaya

Menurut Ibu Apipah keadaan lingkungan sosial siswa juga dapat memberikan pengaruh terhadap peminatan jurusan siswa. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang memilih jurusan karena hanya ikut-ikut teman saja atau hanya karena

(20)

ikut ajakan teman saja. Teman-teman banyak yang memilih jurusan itu maka siswa terpengaruh dan mengikutinya.

Dengan demikian baik itu lingkungan sosial dan budaya yang dianut oleh keluarga siswa sama-sama memberikan pengaruh bahkan dapat menjadi faktor penghambat terhadap pengembangan karir siswa, terutama dalam hal peminatan jurusan. Untuk itu melalui pelayanan bimbingan karir, hendaknya guru BK membimbing dan mengarahkan siswanya agar dapat mengembangkan karirnya melalui peminatan jurusan yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi dirinya.

4. Keadaan fisik/jasmani

Menurut Ibu Apipah keadaan fisik siswa juga turut mempengaruhi terhadap peminatan jurusan siswa bahkan juga berpotensi untuk menghambat berkembangnya karir siswa. Hal yang demikian tentu saja akan menghambat pencapaian karir siswa. Dengan kata lain seorang siswa yang berbakat untuk menjadi guru IPA dan menguasai di bidang biologi dan fisika, dari segi minat, bakat, potensi dan keadaan ekonomi sudah mendukung dan terpenuhi, namun dari segi keadaan fisik siswa tersebut tergolong siswa yang kurang tinggi, untuk menjadi guru salah satu persyaratannya adalah tinggi badan harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan dari lembaga yang terkait.

C. Analisis Data

Berdasarkan penjelasan yang penulis deskripsikan pada penyajian data Sebelumnya, maka dapat diperoleh gambaran singkat tentang Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir dalam Peminatan Jurusan di SMAN 3 Banjarmasin

(21)

sudah terlaksana dengan cukup baik, selanjutnya penulis akan memberikan analisis terhadap penyajian data sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir dalam peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin

Dari hasil wawancara dengan Guru BK Ibu Apipah Beliau menuturkan dalam mempersiapkan layanan bimbingan karir di SMAN 3 Banjarmasin guru BK senantiasa mempersiapakan perencanaan dalam pelaksanaan bimbingan karir Apa yang telah dilakukan oleh ibu BK sudah tepat guru melakukan perencanaan terlebih dahulu dalm mempersiapkan pelayanan terhadap pelayanan bimbngan karir terhadap siswa baik. sepeprti mempersiapkan mempersiapkan program pelayanan terlebih dahulu sebelum melaksanakan bimbingan karir dan menyusun silabus kegiatan-kegiatan BK, baik itu program tahunan, bulanan, dan semesteran.

Menurut guru BK SMAN 3 Banjarmasin tempat pelaksanaan bimbingan karir dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di ruang kerja guru BK sendiri yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar- gambar, film, atau video, lebih cocok menggunakan ruang audio visual seperti penggunaan media LCD Proyector. Hal itu sudah benar dilakukan guru BK karna pelayanan bimbingan karir harus membuat siswa merasa nyaman dengan apa yang disampaikan oleh guru BK trsebuat baik dari segi penyampaian Materi maupun Motivasi, yang akan menunjang bimbingan karir tersebut. Dalam hal sarana sekolalah seudah melengkapi penggunaan media LCD Proyektor untuk menunjang pelaksanaan Bimbingan Karir.

(22)

Dari hasil wawancara dengan Guru BK Ibu Apipah Beliau menuturkan SMAN 3 Banjarmasin dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu secara individual dan secara kelompok.

Dalam hal ini apa yang dilakukan Guru BK sudah sangat bagus karna guru membagi kepada dua bimbingan pertama bimbingan individu dan kedua bimbingan kelompok hal ini akan sangat membantu siswa dalam melaksanakan bimbingan karirnya, hal seperti itu agar lebih mudah membantu siswa dalam memahami bimbingan karir tersebut. Sehingga siswa dapat menggali potensinsi yang ada dalam dirinya sehingga pengertian bimbingan karir siswa semakin luas.

Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah misalnya dengan mengadakan karya wisata atau mengunjungi Perguruan Tinggi yang ada.

Cara kegiatan peminatan jurusan dilakukan di SMAN 3 Banjarmasin dilakukan di awal siswa masuk sekolah yaitu dengan formulir yang disiapkan sekolah, setiap anak akan mengisi formulir dengan nilai ujian terakhir, melalui rapot, tes psikotes dan permintaan anak atau orang tua dan diberi pengertian dan dibuat kesepakatan, mereka diberi pengertian dan pertimbangan dari hasil nilai tertulis dibuat perjanjian dengan materai. Untuk siswa yang masih bimbang, ragu dengan pilihannya maka akan diberi waktu sebulan dan paling lama satu semester kalau siswa tidak sanggup bisa diusulkan untuk pindah jurusan akan terlihat calon siswa tersebut menonjol pada bidang studi apa. .

2. Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan layanan Bimbingan Karir dalam peminatan jurusan di SMAN 3 Banjarmasin

a. Faktor pendukung

(23)

1) Dukungan dan kerjasama dari sekolah, yaitu dari kepala sekolah, staf sekolah, orang tua, siswa dan konselor sendiri selalu memperbaharui materi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

2) Sarana dan prasarana yang cukup mendukung dan memadai ialah diantaranya ruang kelas, ruang BK, aula mushola, taman, ruang media, mading bimbingan Karir, komputer, buku dan info Karir, modul bimbingan Karir serta adanya jam waktu masuk tersendiri, tergantung jam yang dibutuhkan, pada saat jam kosong, jam istirahat, jam pelajaran berlangsung apabila mendesak atau pada saat pulang sekolah.

3) Minat

Minat mempunyai pengaruh yang besar terutama dalam pemilihan jurusan.

Pemilihan jurusan secara tepat bukanlah suatu perkara yang mudah diselesaikan.

Banyak hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan jurusan, salah satunya adalah minat. Apa yang dikatakan ibu BK tersebut memang benar karna minat salah satu peran yang sangat berpengaruh, terhadap pemilihan jurusan yang dikehendaki oleh siswa karna dengan adanya minat siswa akan semakin bersemangat dalam menerima apa yang disampaikan oleh seorang konselor.

Dalam hal ini apa yang disampaikan oleh ibu sudah benar tentunya. Karna dengan adanya minat seorang siswa akan lebih terarah dalam memilih atau mendekatkan pada suatu pekerjaan atau karir yang dia inginkan kelak. Secara umum minat ini tidak dibawa sejak lahir, namun tumbuh dan berkembang atas

(24)

pengaruh faktor internal maupun eksternal seseorang. Dengan demikian peminatan jurusan merupakan suatu jenis pelayanan dari Bimbingan dan Konseling untuk memberikan ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan secara lebih atau terlibat secara langsung terhadap suatu hal untuk memilih karir tertentu yang sesuai dengan keinginannya, serta bersifat tidak permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah sesuai dengan adanya kebutuhan pada seseorang tersebut. Minat terhadap jurusan yang berkembang dalam diri seseorang merupakan akumulasi minat yang berkembang, sejalan dengan pengalaman, sikap dan keinginannya. Untuk itu minat dalam layanan bimbingan karir sangat berpengaruh terhadap pemantapan diri siswa dalam memilih jurusan. Adanya minat yang antusias terhadap salah satu jurusan akan membantu memantapkan diri siswa dalam menentukan pilihannya.

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa anak ketika lahir. Adanya bakat dalam diri siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan dirinya. Untuk itu di SMAN 3 Banjarmasin sejak dari dini pihak sekolah mengidentifikasi siswa yang berbakat dalam berbagai bidang untuk dibimbing dan diarahkah terhadap pengembangan bakat tersebut terlebih dalam peminatan jurusan. Di SMAN 3 Banjarmasin menyediakan 2 jurusan yaitu IPA dan IPS.

Dengan demikian peminatan jurusan terhadap salah satu jurusan tersebut perlu diperhatikan oleh guru BK dalam memberikan bimbingan karir terhadap siswa dalam menentukan dan memantapkan pilihannya terhadap jurusan yang akan dipilihnya. Dalam hal ini tentunya sudah benar dilakukan oleh sekolah

(25)

karena sejak awal sudah mengidentifikasi siswa yang berbakat dalam berbagai bidang, karna dengan mengedintifikasi terlebih dahulu itu akan mempermudah khususnya guru BK dalam mengarahkan siswa dalam bimbingan karirnya kedepan, dan siswapun akan mudah menggali bakatnya karna sudah di identifikasi bakatnya dari awal masuk sekolah. Dalam peminatan jurusan bakat sangatlah berpengaruh terhadap jurusan yang akan ditekuni oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari contoh siswa yang berbakat dibidang fisika tentunya untuk lebih menyalurkan bakat tersebut siswa ini dibimbing dan diarahkan oleh guru BK untuk memantapkan pilihannya masuk di jurusan IPA. Sebaliknya pula siswa yang berbakat dalam bidang ekonomi tentunya agar bakat yang ada pada dirinya dapat berkembang secara optimal siswa ini dibimbing dan diarahkan oleh guru BK untuk memantapkan pilihannya masuk di jurusan IPS. Dengan demikian peranan bakat dalam peminatan jurusan sangat berpengaruh dan mendukung terhadap tersalurnya bakat yang ada dalam diri siswa agar dapat berkembang sesuai harapannya dengan disalurkannya melalui pemilihan jurusan yang tepat terhadap bakat dan dimilikinya.

5) Potensi dan Keterampilan

Potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa juga berpengaruh dan mendukung terhadap peminatan jurusan. Setiap siswa adalah pribadi yang unik potensi dan keterampilan yang dimiliki satu dengan yang lainnya tidaklah sama.

Untuk itu melalui pelayanan bimbingan karir, potensi dan keterampilan siswa dalam berbagai bidang dapat digali dan ditumbuh kembangkan secara optimal.

Dalam hal ini apa yang harus dilakukan guru BK agar potensi dan keterampilan

(26)

yang dimiliki setiap siswa dapat berkembang secara optimal, guru BK harus senantiasa memberikan bimbingan dan arahan secara kontinyu, baik bimbingan individual dan bimbingan kelompok. Selain adanya bimbingan dan arahan dari guru BK, sarana/fasilitas juga penting untuk mendukung tumbuhkembangnya potensi dan keterampilan siswa.

Hal ini dapat dilihat dari contoh seorang siswa yang sudah kelihatan potensinya untuk menjadi seorang wirausaha dan terampil serta menguasai dalam bidang pembukuan anggaran keuangan, melihat hal ini tentunya siswa tersebut perlu dibimbing dan diarahkan secara berkelanjutan terhadap pemantapan karir untuk kedepannya bisa menjadi sesuai dengan apa yang diharapkan

6) Perhatian orang tua

Perhatian dari orang tua juga berpengaruh positif terhadap kesungguhan- ketekunan-kedisiplinan dalam belajar. Restu orang tua merupakan kekuatan spiritual yang dapat memberikan kemudahan yang dirasakan oleh siswa dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar. Anak mempunyai hubungan emosional dengan orang tua, juga berkaitan dengan semangat belajar. Memang benar apa yang dikatakan guru BK tersebut karna perhatian orangtua adalah suatu aspek yang sangat penting dalam tumbuh kembang peserta didik karena dengan adanya perhatian dari orangtua akan membuat anak didik tersebut semakain mudah serta akan mempermudah dia dalam proses belajar siswa. Intensitas hubungan orang tua dengan anak dapat menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak kualitas proses dan hasil belajar.

(27)

Namun disadari bahwa yang belajar adalah anak, dan orang tua sebatas mengharapkan hasil belajar anak dan memfasilitasi belajar. Untuk itu, perhatian, fasilitasi, dan harapan orang tua terhadap peminatan jurusan penting dipertimbangkan, namun bukan sebagai penentu peminatan. Bila terdapat perbedaan antara peminatan siswa dengan orang tua, maka yang perlu dikaji lebih mendalam adalah prospek peminatan dan kesiapan belajar anak. Orang tua diharapkan lebih pada memberikan dukungan atas pilihan peminatan putra- putrinya. Namun demikian, guru BK hendaknya cermat dalam berdialog dengan orangtua tentang penempatan peminatan siswanya, apalagi orang tua yang bersangkutan sangat berharap atas pilihan peminatan putra-putrinya.

b. Faktor penghambat

1) Keinginan dan keputusan orang tua

Menurut penuturan dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah dan beberapa siswa diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat menghambat siswa dalam peminatan jurusan adalah adanya keinginan dan keputusan dari orang tua dalam memilih jurusan bagi anaknya. Analisis penulis hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi diri siswa sendiri karena pilihan dari orang tua belum tentu sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri siswa itu sendiri, dalam pemilihan jurusan haruslah sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri siswa itu sendiri.

Memang benar apa yang di tuturkan oleh ibu tersebut, karena siswa yang menjalani proses pendidikan dan pengembangan diri tersebut.

Andaikata pilihan siswa bertentangan dengan keinginan dan keputusan orang tuanya walau demikian siswa tersebut tetap menuruti keinginan orang

(28)

tuanya dalam memilih jurusan maka sedikit banyaknya akan mempengaruhi kondisi psikologis anak. Hal tersebut dapat dilihat dari contoh seorang ayah yang berprofesi sebagai seorang guru tentu menginginkan anaknya menjadi seorang guru, sehingga ia mengarahkan agar anaknya ketika di SMA memilih jurusan IPA agar bisa kuliah di Fakultas Keguruan. Akhirnya anak memutuskan memilih jurusan IPA karena ingin berbakti kepada orang tuanya dan pilihan ini tidak sesuai dengan kata hatinya yang ingin memperdalam Sosiologi. Perlu diketahui bahwa sukses tidak ditentukan oleh jurusan atau profesi, melainkan semua orang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan sukses yang sama sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Jika seseorang memiliki motivasi yang kuat dan mau belajar keras sesuai dengan bakatnya, maka dia akan sukses dalam bidang yang ditekuninya. Dalam hal ini lah begitu pentingnya peran seorang guru BK untuk menjelaskan kepada orangtua siswa tersebut bahwa yang dikehendaki orang tua belum tentu itu di kehendaki oleh siswa tersebut.

2) Keadaan ekonomi keluarga

Dari hasil wawancara dengan Ibu Apipah dan beberapa siswa dapat disimpulakan bahwa keadaan ekonomi keluarga siswa juga berpengaruh terhadap peminatan jurusan siswa. Dalam belajar kadang-kadang siswa memerlukan sarana atau fasilitas yang mendukung terhadap pengembangan potensi dirinya dan kadang-kadang sarana atau fasilitas itu mahal dan sulit dijangkau siswa. Dalam hal ini analisis penulis tentunya dituntut peran aktif seorang guru BK dengan hal yang demikian tentunya akan mempengaruhi, bahkan menghambat dalam proses peminatan jurusan siswa. Dengan kata lain meskipun siswa tersebut memiliki

(29)

bakat, minat dan potensi yang mumpuni namun dari segi perekonomian keluarga tidak mendukung untuk pengembangan karir siswa akan sangat berpengaruh bagi peminatan jurusan siswa, terlebih kepada perencanaan dan pemantapan karir siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari contoh siswa yang berpotensi untuk menjadi seorang dokter, dari segi bakat sudah terlihat dia berbakat dalam bidang anatomi tubuh manusia dan dari segi minat dia sangat antusias untuk mencapai karirnya tersebut.

3) Keadaan sosial dan budaya

Menurut Ibu Apipah keadaan sosial lingkungan siswa juga dapat memberikan pengaruh terhadap peminatan jurusan siswa. Hal ini dapat dilihat dari keadaan lingkungan siswa yang kebudayaan, dan kebiasaan di dalam keluarga juga mempengaruhi terhadap sikap siswa dalam belajar. Dalam hal ini analisis penulis, perlunya peran aktif seorang guru BK untuk menamkan kepada siswa kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat siswa dalam belajar terutama dalam peminatan jurusan agar nantinya siswa dapat lebih fokus menekuni jurusan yang akan dipilihnya, karena tugas sorang guru BK selain dari pada membina juga mengarahan agar anak didik tersebut bisa memfokuskan dengan apa yang dipilih siswa nya kelak.

4) Keadaan fisik

Menurut Ibu Apipah keadaan fisik siswa juga berpengaruh terhadap peminatan jurusan siswa bahkan juga berpotensi untuk menghambat berkembangnya karir siswa. Analisis penulis Hal yang demikian tentu saja akan menghambat pencapaian karir siswa. Dengan kata lain seorang siswa yang

(30)

berbakat untuk menjadi guru IPA dan menguasai di bidang biologi dan fisika, dari segi minat, bakat, potensi dan keadaan ekonomi sudah mendukung dan terpenuhi, namun dari segi keadaan fisik siswa tersebut tergolong siswa yang kurang tinggi, untuk menjadi guru salah satu persyaratannya adalah tinggi badan harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan dari lembaga yang terkait.

Dengan demikian peminatan jurusan akan menjadi terhambat karena keadaan fisik siswa itu sendiri. Untuk itu guru BK perlu berperan aktif dalam menanggulangi permasalahan tersebut melalui bimbingan karir, guru BK memberikan bimbingan, arahan dan motivasi agar siswa tidak berputus asa dalam ketidak sesuaian antara keadaan fisik dan pilihan karirnya. Siswa merupakan pribadi individu yang unik dan dinamis, terutama siswa tingkat SMA yang masih berada dalam fase masa pertumbuhan. Guru BK hendaknya terus memberikan motivasi dan semangat terhadap siswa-siswanya yang memiliki keadaan fisik yang berbeda dengan yang lainnya serta agar lebih percaya diri supaya bakat, minat dan potensi dirinya tetap dapat dikembangkan serta untuk pencapaian karirnya sesuai dengan harapan dan keinginannya.

Gambar

Tabel 4.1 Kepala SMA Negeri 3 Banjarmasin dari sejak berdiri sampai sekarang  adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Keadaan Guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Banjarmasin  No  Nama   Ijazah Terakhir  Jabatan   Tugas   1
Tabel 4.5 Jumlah Siswa per Kelas Berdasarkan Jenis Kelamin  Jenis Kelamin
Tabel 4.6 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 3 Banjarmasin

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan “asas ilmu pengetahuan dan teknologi” adalah bahwa dalam penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara

Pada penelitian ini, peneliti mengusulkan metode baru yaitu Orbits Mode yang dibandingkan dengan Least Square akan diterapkan untuk mengkalibrasi alat ukur

Prinsip kerja metode ini adalah mengukur perubahan kandungan oksigen dalam botol terang dan botol gelap yang berisi contoh air setelah diinkubasi dalam jangka waktu tertentu

Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 14 Struktur Organisasi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 15 Struktur Organisasi

Pengujian efektifitas fungisida berbahan aktif pyraclostrobin 50 g/kg+metiram 550g/kg) untuk mengendalian penyakit embun tepung (Podosphaera leucotricha) pada

Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang

Berdasarkan kematian pengidap HIV/AIDS pada masing-masing periode dinyatakan bahwa beban penyakit akibat terinfeksi HIV pada tahun adalah 4,6 kali lebih tingi dari periode kedua

Kemampuan meresapkan air pada DAS berhutan (tegakan P. merkusii) lebih besar dari DAS non-hutan (pertanian), yakni sebesar 34,9 mm.bln -1. Penghilangan tumbuhan bawah dan serasah di