• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

P U T U S A N

Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sinjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

1. Nama lengkap : Nita Yulinda Alias Indah Binti Muh. Yahya 2. Tempat lahir : Makassar

3. Umur/Tanggal lahir : 29 tahun/11 September 1990 4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Dusun Pattiro, Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai

7. Agama : Islam

8. Pekerjaan : Karyawan Swasta Terdakwa ditangkap pada tanggal 22 Juli 2019; Terdakwa ditahan dalam tahanan RUTAN oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 28 Juli 2019 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2019 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 17 Agustus 2019

sampai dengan tanggal 25 September 2019

3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 26 September 2019 sampai dengan tanggal 25 Oktober 2019

4. Penyidik Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 26 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 24 November 2019

5. Penuntut Umum sejak tanggal 14 November 2019 sampai dengan tanggal 3 Desember 2019

6. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 21 November 2019 sampai dengan tanggal 20 Desember 2019

7. Perpanjangan Penahanan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21 Desember 2019 sampai dengan tanggal 18 Februari 2020

Terdakwa didampingi oleh ALAMSYAH, S.H. dan AMBO TANG, S.H. Advokad/Penasehat Hukum berkedudukan di POSBAKUM wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sinjai,

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sinjai Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN Sn j tanggal 21 November 2019 tentang penunjukan Majelis Hakim;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN Snj tanggal 21 November 2019 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan ;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH. YAHYA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak “ permufakatan jahat Secara tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman “ sebagaimana diancam pidana pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pada Dakwaan Kedua.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH. YAHYA dengan pidana penjara selama 8 (Delapan) Tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan Denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar

rupiah) Subisdair selama 6 (enam) Bulan Pidana kurungan.

3. Menetapkan Barang Bukti :

- (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil Narkotika jenis shabu yang ditimbang dengan plastik pembungkusnya dengan berat 3,56 gram.

- 5 (lima) buah plastik bening

- 2 (dua) pipet bening bentuk sendok

- 1 (satu) buah Handphone merek samsung warna putih dengan nomoe imei 1 : 351618067954390 dengan imei 2 : 351619067954398 dan Nomor sim card 082150654268 milik NITA YULINDA ALAS. INDAH BINTI MUH. YAHYA.

Dirampas untuk dimusnahkan

4. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (Lima ribu rupiah).

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan memohon keringanan hukuman kepada Majelis Hakim dengan alasan bahwa terdakwa menyesali perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permoh on an Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutan;

Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada permohonan tersebut;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

PERTAMA

Bahwa ia terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH.

YAHYA, pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar jam 21.00 wita, atau pada

waktu tertentu dalam bulan Juli tahun 2019 bertempat di di Dusun Pattiro Desa Salohe Kec. Sinjai Utara Kab. Sinjai atau pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sinjai yang berwenang memeriksa dan mengadili, Percobaan atau permufakatan jahat untuk

melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor ,Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika Golongan I, Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas berawal satuan Resnarkoba salah satu anggota saksi AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB bersama dengan satuan Res Narkoba Polres Sinjai dengan adanya penerimaan informasi masyarakat bahwa ada mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI (DPO) berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis shabu dan singga dirumah terdakwa di Desa Salohe Kab. Sinjai sehingga beberapa saat kemudian saksi anggota AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB menuju kerumah terdakwa lalu bertemu dengan tersangka. selanjutnya saksi AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB bersama tim memperkenalkan diri kepada tersangka lalu saksi bertama dengan terdakwa dimana CADDI (DPO)? Dijawab tersangka “ tidak ada disini sudah pergi dan katanya mau pergi rumah temannya” lalu saksi bertanya lagi dimana barang shabu yang disimpan? Dijawab tersangka “ tidak ada” sehingga saksi bersama tim melakukan penggeledahan dibawa kolom rumah kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening ben tu k sendok didalam bambu setelah itu tersangka beserta barang bukti dibawa kekantor polisi untuk pemeriksaan selanjutnya.

- Bahwa cara terdakwa menerima, menjadi perantara, menyerahkan Narkotika jenis shabu tersebut yaitu shabu tersebut milik CADDI (DPO), pada saat itu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

CADDI datang kerumah tersangka dengan mengatakan “ ada barang ku(shabu)” saya titip dulu disini” kemudian CADDI memasukkan sebuah dompet kecil berisi shabu kedalam sebuah bambu (tempat dudu k terbuat dari bambu) kemudian tersangka mengatakan kepada CADDI “jangan simpan disitu takutka” namun CADDI tetap menyimpan dompet tersebut didalam bambu. Kemudian CADDI mengatakan lagi “sebentarpi saya ambilki karena saya mau ke kota Sinjai dulu” kemudian CADDI langsung pergi naik mobil. - Bahwa sesuai hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik POLRI cabang

Makassar No. Lab: 3099/NFF/VII tanggal 5 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh I GEDE SUARTAHAWAN,S.Si.M.SI, HASURA MULYANI,A.Md, SUBONO SOEKIMAN selaku Pemeriksa pada Pusat Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar, menyimpulkan barang bukti 1 (satu) sachet plastik bening berisikan Kristal bening dengan berat netto 1,5835 gram, tersebut benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I No Urut 61 Lampiran Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

- Dan sesuai dengan pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. No. Lab: 3099/NFF/VII tanggal 5 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh I GEDE SUARTAHAWAN,S.Si.M.SI, HASURA MULYANI,A.Md, SUBONO SOEKIMAN selaku Pemeriksa pada Pusat Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar, menyimpulkan urine terdakwa NITA YULINDA ALIAS

INDAH BINTI MUH. YAHYA tersebut Positif, mengandung Metamfetamina.

Perbuatan terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH.

YAHYA tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

ATAU

KEDUA

Bahwa ia terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH.

YAHYA, pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar jam 21.00 wita, atau pada

waktu tertentu dalam bulan Juli tahun 2019 bertempat di di Dusun Pattiro Desa Salohe Kec. Sinjai Utara Kab. Sinjai atau pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sinjai, Percobaan atau

permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman,

Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas berawal berawal satuan Resnarkoba salah satu anggota saksi AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB bersama dengan satuan Res Narkoba Polres Sinjai dengan adanya penerimaan informasi masyarakat bahwa ada mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI (DPO) berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis shabu dan singga dirumah terdakwa di Desa Salohe Kab. Sinjai sehingga beberapa saat kemudian saksi anggota AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB menuju kerumah terdakwa lalu bertemu dengan tersangka. selanjutnya saksi AGUSTANG/ saksi SUDARMAN TAIYEB bersama tim memperkenalkan diri kepada tersangka lalu saksi bertama dengan terdakwa dimana CADDI (DPO)? Dijawab tersangka “ tidak ada disini sudah pergi dan katanya mau pergi rumah temannya” lalu saksi bertanya lagi dimana barang shabu yang disimpan? Dijawab tersangka “ tidak ada” sehingga saksi bersama tim melakukan penggeledahan dibawa kolom rumah kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening ben tu k sendok didalam bambu setelah itu tersangka beserta barang bukti dibawa kekantor polisi untuk pemeriksaan selanjutnya.

- Bahwa cara terdakwa memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman Narkotika jenis shabu tersebut yaitu shabu tersebut milik CADDI (DPO), pada saat itu CADDI datang kerumah tersangka dengan mengatakan “ ada barang ku(shabu)” saya titip dulu disin i” kemudian CADDI memasukkan sebuah dompet kecil berisi shabu kedalam sebuah bambu (tempat duduk terbuat dari bambu) kemudian tersangka mengatakan kepada CADDI “jangan simpan disitu takutka” namun CADDI tetap menyimpan dompet tersebut didalam bambu. Kemudian CADDI mengatakan lagi “sebentarpi saya ambilki karena saya mau ke kota Sinjai dulu” kemudian CADDI langsung pergi naik mobil.

- Bahwa sesuai hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik POLRI cabang Makassar No. Lab: 3099/NFF/VII tanggal 5 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh I GEDE SUARTAHAWAN,S.Si.M.SI, HASURA MULYANI,A.Md, SUBONO SOEKIMAN selaku Pemeriksa pada Pusat Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar, menyimpulkan barang bukti 1 (satu) sachet plastik bening berisikan Kristal bening dengan berat netto 1,5835 gram, tersebut benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I No Urut 61 Lampiran Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Dan sesuai dengan pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. No. Lab: 3099/NFF/VII tanggal 5 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh I GEDE SUARTAHAWAN,S.Si.M.SI, HASURA MULYANI,A.Md, SUBONO SOEKIMAN selaku Pemeriksa pada Pusat Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar, menyimpulkan urine terdakwa NITA YULINDA ALIAS

INDAH BINTI MUH. YAHYA tersebut Positif, mengandung Metamfetamina.

Perbuatan terdakwa NITA YULINDA ALIAS INDAH BINTI MUH.

YAHYA tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 132 (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi AGUSTANG BIN H.MUH. NURU dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengerti dirinya diperiksa sehubungan dengan masalah Narkotika jenis shabu;

- Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar jam 21.00 wita, di Dusun Pattiro Desa Salohe Kec. Sinjai Timur Kab. Sinjai telah ditemukan narkotika jenis shabu di bawah kolom rumah Terdakwa; - Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar pukul 15.00

Wita saksi bersama tim dari Satuan Res Narkoba mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis shabu dan singgah dirumah terdakwa di Desa Salohe Kab. Sinjai sehingga beberapa saat kemudian saksi anggota menuju ke rumah terdakwa lalu bertemu dengan terdakwa. selanjutnya saksi bersama tim memperkenalkan diri kepada terdakwa lalu saksi bertanya dengan terdakwa dimana CADDI (DPO)? Dijawab terdakwa “tidak ada disini sudah pergi dan katanya mau pergi ke rumah temannya” lalu saksi bertanya lagi dimana barang shabu yang disimpan? Dijawab terdakwa “ tidak ada ” sehingga saksi bersama tim melakukan penggeledahan dibawa kolom rumah kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkoti ka jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok didalam bambu setelah itu terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Polisi untuk pemeriksaan selanjutnya.

- Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa barang bukti jeni s shabu yang ditemukan adalah milik CADDI (DPO) dengan cara CADDI datang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

kerumah terdakwa kemudian CADDI menyimpan shabu ditempat duduk yang terbuat dari bambu lalu terdakwa melihat dompet kecil lalu membu ka ada didalamnya shabu;

- Bahwa pada waktu saksi melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap terdakwa, tidak ada yang bernama CADDI (DPO) yang ada hanya terdakwa sendiri dirumah tersebut;

- Bahwa CADDI ( DPO) berteman dengan suami terdakwa yang pada saat ini suami terdakwa didalam Napi sebagai kasus Narkotika;

- Bahwa pada waktu dilakukan penggeledahan dirumah terdakwa barang bukti jenis shabu yang ditemukan disekitar tempat tinggal/dibawah kolong rumah ditempat duduk yang terbuat dari bambu dibawah rumah terdakwa terdakwa;

- Bahwa setelah ditanyakan kepada terdakwa narkotika jenis shabu yang dikuasai/dimiliki terdakwa tidak ada ijin dari pihak yang berwenang; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;

2. Saksi SUDARMAN TAYEB BIN MUH.TAYEB dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi mengerti dirinya diperiksa sehubungan dengan masalah Narkotika jenis shabu;

- Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar jam 21.00 wita, di Dusun Pattiro Desa Salohe Kec. Sinjai Timur Kab. Sinjai telah ditemukan narkotika jenis shabu di bawah kolom rumah Terdakwa; - Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar pukul 15.00

Wita saksi bersama tim dari Satuan Res Narkoba mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis shabu dan singgah dirumah terdakwa di Desa Salohe Kab. Sinjai sehingga beberapa saat kemudian saksi anggota menuju ke rumah terdakwa lalu bertemu dengan terdakwa. selanjutnya saksi bersama tim memperkenalkan diri kepada terdakwa lalu saksi bertanya dengan terdakwa dimana CADDI (DPO)? Dijawab terdakwa “tidak ada disini sudah pergi dan katanya mau pergi ke rumah temannya” lalu saksi bertanya lagi dimana barang sh abu yang disimpan? Dijawab terdakwa “ tidak ada ” sehingga saksi bersama tim melakukan penggeledahan dibawa kolom rumah kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok didalam bambu setelah itu terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Polisi untuk pemeriksaan selanjutnya;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa barang bukti jenis shabu yang ditemukan adalah milik CADDI (DPO) dengan cara CADDI datang kerumah terdakwa kemudian CADDI menyimpan shabu ditempat duduk yang terbuat dari bambu lalu terdakwa melihat dompet kecil lalu membu ka ada didalamnya shabu;

- Bahwa pada waktu saksi melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap terdakwa tidak ada yang bernama CADDI (DPO) yang ada hanya terdakwa sendiri dirumah tersebut;

- Bahwa CADDI ( DPO) berteman dengan suami terdakwa yang pada saat ini suami terdakwa didalam Napi sebagai kasus Narkotika;

- Bahwa setelah ditanyakan kepada terdakwa narkotika jenis shabu yang dikuasai/dimiliki terdakwa tidak ada ijin dari pihak yang berwenang; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa membenarkannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa mengerti diperiksa sehubungan dengan ditemukannya narkotika jenis shabu di bawah kolong rumah Terdakwa;

- Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 22 Juli 2019 sekitar jam 21.00 wita, di Dusun Pattiro Desa Salohe Kec. Sinjai Timur Kab. Sinjai telah ditemukan narkotika jenis shabu di bawah kolong rumah Terdakwa;

- Bahwa narkotika jenis shabu tersebut adalah milik Caddi yang beralamat di Makassar namun terdakwa tidak mengetahui alamat rumahnya;

- Bahwa saat Petugas melakukan penggeledahan menemukan 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok didalam kursi bambu dibawah kolong rumah terdakwa;

- Bahwa baru satu kali Lel. Caddi menyimpan narkotika jenis shabu di bawah kolong rumah terdakwa;

- Bahwa sebelumnya terdakwa tidak tahu kalau yang dititip Caddi itu adalah shabu karena terdakwa tidak pernah membeli dan tidak pernah memesan narkotika jenis shabu namun tiba-tiba Caddi singgah di rumah terdakwa dan menyimpan bingkisan kecil yang diselipkan pada kursi bambu di bawah kolong rumah terdakwa sambil berkata “ini ada barangku saya titip dulu di sini”;

- Bahwa terdakwa tahu kalau yang disimpan Caddi adalah shabu karena setelah lelaki Caddi pergi maka terdakwa memeriksa dompet kecil tersebut di dalam bambu (tempat duduk terbuat dari bambu) lalu di buka dan terdakwa melihat 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok kemudian terdakwa letakkan kembali di tempat semula dan langsung naik ke atas rumah ;

- Bahwa setelah terdakwa mengetahui jika barang yang dititip tersebut berisi shabu maka terdakwa menjadi takut dan tidak memberitahukan ke siapa-siapa serta tidak juga melaporkan ke pihak Kepolisian;

Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) di persidangan;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan bukti surat berupa : Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Forensik POLRI cabang Makassar No. Lab: 3099/NFF/VII/2019 tanggal 5 Agustus 2019, menyimpulkan barang bukti 1 (satu) sachet plastik bening berisikan Kristal bening dengan berat netto 1,5835 gram dan 2 (dua) buah sendok dari pipet plastik tersebut benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I No Urut 61 Lampiran Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa bukti surat tersebut dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang sehingga dapat dipergunakan dalam pembuktian perkara ini;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum men gajukan barang bukti sebagai berikut:

- (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil Narkotika jenis shabu yang ditimbang dengan plastik pembungkusnya dengan berat 3,56 gram; - 5 (lima) buah plastik bening;

- 2 (dua) pipet bening bentuk sendok;

- 1 (satu) buah Handphone merek samsung warna putih dengan nomoe imei 1 : 351618067954390 dengan imei 2 : 351619067954398 dan Nomor sim card 082150654268 milik NITA YULINDA ALAS. INDAH BINTI MUH. YAHYA;

Menimbang, bahwa barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan sesuai hukum acara pidana yang berlaku dan di persidangan telah dibenarkan oleh Saksi-saksi dan Terdakwa, sehingga dapat diterima dalam pembuktian perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa ditangkap oleh kepolisian karena masalah ditemukannya Narkotika jenis shabu dibawah kolong rumah milik terdakwa pada hari Sen in tanggal 22 Juli 2019 sekitar Pukul 21.00 Wita tepatnya di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak tahu kalau yang dititip Caddi itu adalah shabu karena Terdakwa tidak pernah membeli dan tidak pernah memesan narkotika jenis shabu tiba-tiba Caddi singgah di rumah Terdakwa dan menyimpan bingkisan kecil yang diselipkan pada kursi bambu di bawah kolong rumah terdakwa sambil berkata “ini ada barangku saya titip dulu di

sini”;

- Bahwa Terdakwa tahu kalau yang disimpan Caddi adalah shabu nanti setelah lelaki Caddi pergi, baru Terdakwa memeriksa dompet kecil tersebut di dalam bambu (tempat duduk terbuat dari bambu) lalu Terdakwa buka dan Terdakwa melihat 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok kemudian Terdakwa letakkan kembali di tempat semula dan Terdakwa langsung naik ke atas rumah;

- Bahwa sekitar pukul 21.00 Wita tim dari Satuan Res Narkoba menuju kerumah terdakwa karena mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis sh abu dan singgah dirumah Terdakwa di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai kemudian anggota dari satuan Polres Sinjai menuju ke rumah terdakwa dan tiba sekitar Pukul 21.00 Wita, lalu bertemu dengan terdakwa. selanjutnya Petugas bersama tim memperkenalkan diri kepada terdakwa lalu Petugas bertanya dengan terdakwa dimana “CADDI (DPO)?” dijawab Terdakwa “tidak ada disini sudah

pergi dan katanya mau pergi ke rumah temannya” lalu Petugas bertanya lagi dimana barang shabu yang disimpan? dijawab terdakwa “tidak ada” sehingga

Petugas bersama tim melakukan penggeledahan dibawah kolong rumah Terdakwa kemudian ditemukan barang bu kti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok tepatnya dikursi yang terbuat dari bambu (didalam kursi bambu) setelah itu terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Polisi untuk pemeriksaan selanjutnya;

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Forensik POLRI cabang Makassar No. Lab: 3099/NFF/VII/2019 tanggal 5 Agustus 2019, menyimpulkan barang bukti 1 (satu) sachet plastik bening berisikan Kristal bening dengan berat netto 1,5835 gram dan 2 (dua) buah sendok dari pipet plastik tersebut benar positif mengandung Metamfetamina terdaftar dalam Golongan I No Urut 61 Lampiran Undang Undang Nomor 35 Tahu n 2009 tentang Narkotika, sedangkan urine Terdakwa negatif / tidak ditemukan bahan Narkoba;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

- Bahwa pengakuan Terdakwa narkotika jenis shabu tersebut adalah milik Caddi yang beralamat di Makassar namun Terdakwa tidak tahu alamat rumahnya baru satu kali Lel. Caddi menyimpan narkotika jenis shabu di bawah kolom rumah terdakwa;

- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak tahu kalau yang dititip Caddi itu adalah shabu karena Terdakwa tidak pernah membeli dan tidak pernah memesan narkotika jenis shabu tiba-tiba Caddi singgah di rumah Terdakwa dan menyimpan bingkisan kecil yang diselipkan pada kursi bambu di bawah kolong rumah terdakwa sambil berkata “ini ada barangku saya titip dulu di

sini”;

- Bahwa Terdakwa tahu kalau yang disimpan Caddi adalah shabu nanti setelah lelaki Caddi pergi, baru Terdakwa memeriksa dompet kecil tersebut di dalam bambu (tempat duduk terbuat dari bambu) lalu Terdakwa buka dan Terdakwa melihat 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok kemudian Terdakwa letakkan kembali di tempat semula dan Terdakwa langsung naik ke atas rumah;

- Bahwa sebelumnya terdakwa tidak pernah ditelepon oleh Lel. Caddi jika dirinya akan datang kerumah terdakwa dan tidak pernah memesan sh abu-shabu;

- Bahwa terdakwa pernah menerima telepon dari seorang pelanggan terdakw a yang memesan Nasi kuning seharga Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah); - Bahwa setelah Terdakwa ketahui bahwa barang yang dititip berisi shabu

Terdakwa menjadi takut dan tidak memberitahukan ke siapa-siapa dan tidak juga melaporkan ke pihak Kepolisian;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif ke kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang;

2. Tanpa hak atau melawan hukum Memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

3. Sebagai percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan prekusor Narkotika;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Unsur Setiap Orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah menunjuk kepada subyek hukum baik orang perorangan maupun secara berkelompok atau badan hukum, yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas suatu peristiwa tindak pidana;

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan di persidangan, ditemukan fakta bahwa benar orang bernama Nita Yulinda Alias Indah Binti Muh. Yahya, adalah Terdakwa yang dimaksud dalam perkara ini yang identitasnya telah sesuai dengan surat dakwaan Penuntut Umum, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam perkara ini tidak terjadi adanya kesalahan orang (Error in

Persona);

Menimbang, bahwa selama persidangan berlangsung Terdakwa menunjukkan baik secara fisik maupun secara kejiwaan adalah sehat seh in gga dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya selaku subyek hukum. den gan demikian unsur “setiap orang” telah terpenuhi;

Ad. 2. Unsur tanpa hak atau melawan hukum Memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman;

Menimbang, bahwa uraian Perbuatan dalam unsur ini bersifat elemen alternatif yaitu memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan yang artinya apabila satu jenis perbuatan terbukti maka unsur ini akan dinyatakan terpen uhi dan terbukti;

Menimbang, bahwa unsur tanpa hak adalah dimaksudkan sebagai tidak mempunyai landasan/dasar hukum atau izin dari yang berwenang untuk dapat menguasai dan atau memiliki suatu barang atau benda yang oleh Undang-Undang diwajibkan untuk memiliki surat izin untuk itu;

Menimbang, bahwa unsur tanpa hak mengandung pengertian bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan hukum atau kepatutan atau bertentangan dengan Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melawan hukum adalah bertentangan dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan bertentangan dengan norma dan kesusilaan dalam kehidupan masyarakat;

Menimbang, bahwa dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

Narkotika Golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat serta saksama dan adapun Daftar Narkotika Golongan I sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, terdapat 133 (seratus tiga puluh tiga) jenis, termasuk di dalamnya metamfetamina atau yang lebih dikenal dengan sebutan shabu-shabu dan terdaftar dengan nomor urut 61;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan :

- Bahwa terdakwa ditangkap oleh kepolisian karena masalah ditemukannya Narkotika jenis shabu dibawah kolong rumah milik terdakwa pada hari Sen in tanggal 22 Juli 2019 sekitar Pukul 21.00 Wita tepatnya di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai;

- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak tahu kalau yang dititip Caddi itu adalah shabu karena Terdakwa tidak pernah membeli dan tidak pernah memesan narkotika jenis shabu tiba-tiba Caddi singgah di rumah Terdakwa dan menyimpan bingkisan kecil yang diselipkan pada kursi bambu di bawah kolong rumah terdakwa sambil berkata “ini ada barangku saya titip dulu di

sini”;

- Bahwa Terdakwa tahu kalau yang disimpan Caddi adalah shabu nanti setelah lelaki Caddi pergi, baru Terdakwa memeriksa dompet kecil tersebut di dalam bambu (tempat duduk terbuat dari bambu) lalu Terdakwa buka dan Terdakwa melihat 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok kemudian Terdakwa letakkan kembali di tempat semula dan Terdakwa langsung naik ke atas rumah;

- Bahwa sekitar pukul 21.00 Wita tim dari Satuan Res Narkoba menuju kerumah terdakwa karena mendapat informasi dari seorang masyarakat bahwa ada seseorang bernama CADDI berasal dari makassar diduga membawa narkotika jenis shabu dan singgah dirumah Terdakwa di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai kemudian saat bertemu dengan terdakwa. selanjutnya Petugas bersama tim memperkenalkan diri kepada terdakwa lalu Petugas bertanya dengan terdakwa dimana “CADDI

(DPO)?” dijawab Terdakwa “tidak ada disini sudah pergi dan katanya mau pergi ke rumah temannya” lalu Petugas bertanya lagi dimana barang shabu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

yang disimpan? dijawab terdakwa “tidak ada” sehingga Petugas bersama tim melakukan penggeledahan dibawah kolong rumah Terdakwa kemudian ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil narkotika jenis shabu, 5 (lima) buah plastik bening, 2 (dua) potong pipet bening bentuk sendok tepatnya dikursi yang terbuat dari bambu (didalam kursi bambu) setelah itu terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Kantor Polisi untuk pemeriksaan selanjutnya;

- Bahwa sebelumnya terdakwa tidak pernah ditelepon oleh Lel. Caddi jika dirinya akan datang kerumah terdakwa dan terdakwa tidak pernah memesan shabu-shabu;

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Forensik POLRI cabang Makassar No. Lab: 3099/NFF/VII/2019 tanggal 5 Agustus 2019, menyimpulkan barang bukti 1 (satu) sachet plastik bening berisikan Kristal bening dengan berat netto 1,5835 gram dan 2 (dua) buah sendok dari pipet plastik tersebut benar positif mengandung Metamfetamina terdaftar dalam Golongan I No Urut 61 Lampiran Undang Undang Nomor 35 Tahu n 2009 tentang Narkotika, sedangkan urine Terdakwa negatif / tidak ditemukan bahan Narkoba;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa terbukti menguasai narkotika jenis shabu oleh karena mengizinkan Caddi (DPO) menyimpan shabu dibawah kolong rumahnya yang mana kolong rumah merupakan satu kesatuan dengan rumah yang merupakan tempat tinggal terdakwa sebagai pemilik rumah yang memiliki hak atau kuasa atas rumah yang ditinggalinya walaupun sebelumnya Terdakwa tidak mengetahui bahwa barang yang disimpan Caddi tersebut adalah shabu nanti setelah Terdakwa buka baru Terdakwa mengetahui kalau barang yang disimpan Caddi tersebut adalah narkotika jenis shabu akan tetapi dalam hal ini Terdakwa tidak memiliki itikad baik selaku warga negara yang taat hukum oleh karena pada saat petugas datang ke rumah Terdakwa untuk melakukan Penggeledahan dan menanyakan kepada Terdakwa tentang baran g yang dititip oleh Caddi maka Terdakwa terkesan menyembunyikan dengan mengatakan mengatakan tidak tahu perihal shabu-shabu tersebut sehingga dari fakta tersebut diatas ada upaya dari terdakwa menyembunyikan informasi tentang barang berisi shabu milik Caddi dari Petugas kepolisian maka dengan demikian unsur ini telah terpenuhi;

Ad. 3. Unsur Sebagai percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan prekusor Narkotika;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 angka 18 undang-undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika memberikan definisi bahwa permufakatan jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan, melaksanakan, membantu turut serta melakukan, menyuruh, menganjurkan, memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan narkotika atau mengorganisasikan suatu tindak pidana Narkotika;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan adanya perbuatan terdakwa yang dikualifisir secara tidak langsung berperan “membantu” Lel. Caddi (DPO) dalam hal penguasaan Narkotika jenis shabu tersebut sehingga menurut Majelis Hakim perbuatan terdakwa tersebut telah terpenuhi dalam pasal ini;

Menimbang, bahwa selain fakta tersebut diatas terdapat pula fakta bahwa :

- Bahwa Narkotika jenis shabu tersebut bukanlah milik terdakwa melainkan milik dari Lel. Caddi yang saat ini telah masuk dalam daftar pencarian Orang (DPO);

- Bahwa selama proses persidangan tidak ditemukan fakta jika terdakwa terlibat dalam tindak pidana narkotika baik itu untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan ataupun sebagai panyalahguna Narkotika;

- Bahwa setelah Terdakwa mengetahui jika barang yang dititip berisi shabu Terdakwa menjadi takut dan tidak memberitahukan ke siapa-siapa dan tidak juga melaporkan ke pihak Kepolisian ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas meskipun rumusan unsur dalam pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yakni “Menguasai” Narkotika terbukti dalam perbuatan terdakwa namun penguasaan tersebut dalam konteks hanya merupakan titipan dari Caddi (DPO) yang notabene adalah teman suami terdakwa sehingga ada perasaan tidak enak hati untuk menolak permintaan tersebut dan nanti setelah terdakwa memeriksa titipan tersebut yang ternyata berisi narkotika jenis shabu lalu timbul perasaan takut dan was-was atau dengan kata lain terdakwa berada pada suatu keadaan dimana penguasaan tersebut sebenarnya tidak dikehendaki oleh terdakwa akan tetapi Majelis Hakim dengan memperhatikan norma/rasa keadilan dimasyarakat maka pidana yang akan dijatuhkan pada diri Terdakwa mengacu pada ketentuan pidana dalam Pasal 131 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh karena terdakwa mengetahui jika barang yang dititipkan oleh Caddi (DPO) tersebut adalah Narkotika jenis shabu namun tidak

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

melaporkannya kepada pihak yang berwajib dan Narkoba tersebut bukanlah milik terdakwa;

Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap penjatuhan pidana Majelis Hakim tidak sependapat dengan Tuntutan pidana Penuntut Umum oleh karen a berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan perbuatan Terdakwa lebih cenderung terbukti melanggar ketentuan dalam Pasal 131 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang pasal tersebut tidak didakwakan oleh Penuntut Umum sehingga atas dasar tersebut Majelis Hakim akan memutus sesuai dengan surat dakwaan Penuntut Umum tetapi dengan menyimpangi ketentuan pidana minimum khusus;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa haru s mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil Narkotika jenis shabu yang ditimbang dengan plastik pembungkusnya dengan berat 3,56 gram, 5 (lima) buah plastik bening , 2 (dua) pipet bening bentuk sendok sudah selayaknya dirmapas untuk dimusnahkan sedangkan 1 (satu) buah Handphone merek samsung warna putih dengan nomor imei 1 : 351618067954390 dengan imei 2 : 351619067954398 dan Nomor sim card 082150654268 milik NITA YULINDA ALAS. INDAH BINTI MUH. YAHYA oleh karena dipersidangan terungkap jika sebelumnya terdakwa tidak pernah berhubungan dengan Lel. Caddi (DPO) selaku pemilik Narkotika jenis shabu tersebut melainkan terdakwa hanya menerima telepon dari seorang pelanggan yang memesan Nasi kuning seharga Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) sehingga dianggap barang bukti Handphone tersebut tidak ada kaitannya dengan perkara ini maka sepatutnya dikembalikan kepada terdakwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas peredaran Narkotika;

Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa bersikap sopan di persidangan; - Terdakwa menyesali perbuatannya;

- Terdakwa belum pernah dihukum dan mempunyai anak kecil yang membutuhkan perhatian khusus;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 131 Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa Nita Yulinda Alias Indah Binti Muh. Yahya tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pemufakatan jahat dalam menguasai Narkotika Golongan I bukan

tanaman” sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) buah dompet kecil berisi 4 (empat) sachet kecil Narkotika jenis shabu yang ditimbang dengan plastik pembungkusnya dengan berat 3,56 gram.

- 5 (lima) buah plastik bening

- 2 (dua) pipet bening bentuk sendok

Dirampas Untuk dimusnahkan;

- 1 (satu) buah Handphone merek samsung warna putih dengan nomoe imei 1 : 351618067954390 dengan imei 2 : 351619067954398 dan Nomor sim

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 18 Putusan Nomor 124/Pid.Sus/2019/PN.Snj.

card 082150654268 milik NITA YULINDA ALAS. INDAH BINTI MUH. YAHYA.

Dikembalikan kepada terdakwa NITA YULINDA ALAS. INDAH BINTI MUH. YAHYA;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.5.000,-(lima ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sinjai, pada hari Senin tanggal 6 Januari 2020, oleh AGUNG NUGROHO SURYO SULISTIO, SH., M.Hum, sebagai Hakim Ketua, TRI DHARMA PUTRA, SH., dan ANDI MUH. AMIN AR. SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 9 Januari 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh SUDIRMAN, SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sinjai, serta dihadiri oleh AFRIANDI ABADI, SH. Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sinjai dan Terdakwa tanpa dihadiri Penasehat Hukumnya ;

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

TRI DHARMA PUTRA, SH. AGUNG NUGROHO S. S., SH., M.Hum.

ANDI MUH. AMIN AR. SH.

Panitera Pengganti,

SUDIRMAN, SH.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Bersedia untuk dilakukan peninjauan terhadap sarana dan alat yang akan digunakan dalam proses Pemeriksaan Kesehatan Berkala oleh pihak PT PJB UP Gresik

Grafik rerata skor panelis terhadap kecepatan larut tablet effervescent wortel Hasil uji Friedman menujukkan bahwa perlakuan penambahan natrium bikarbonat dan asam sitrat

Adapun judul tesis yang disusun oleh penulis adalah ” Analisis Penempatan Optimal Bank Kapasitor Pada Sistem Distribusi Radial Dengan Metode Genetik Algorithm” Aplikasi: PT..

Rantai polimer glukosa pada granula pati bergabung satu sama lain melalui ikatan hidrogen yang kuat membentuk kristal atau misela (Swinkels, 1985).. Daerah amorf

Dengan pokok masalah pertama, apakah perbuatan pelaku memenuhi unsur 111 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika berdasarkan putusan Nomor

Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Mahkamah Konstitusi berwenang menguji Undang-Undang terhadap

[3.1] Menimbang bahwa menurut Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, selanjutnya disebut UUD 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan bentuk kwantitatif dan kwalitatif deskriptif (mixed methode). Penentuan subjek menggunakan teknik populasi