• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Kewirausahaan bagi Kader Nasyiatul Aisyiyah untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Perempuan di Masa Pandemi Covid- 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Kewirausahaan bagi Kader Nasyiatul Aisyiyah untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Perempuan di Masa Pandemi Covid- 19"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021.

104

Pelatihan Kewirausahaan bagi Kader Nasyiatul Aisyiyah untuk

Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Perempuan di Masa Pandemi

Covid-19

Avininda Dewi Nindiasari*1, Diska Arliena Hafni2, dan Fajar Satriya Segarawasesa3

¹²³ Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonmi Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jl. Siliwangi No 63, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman

Email: avinindadn@unisayogya.ac.id Article History: Received: 09-07-2021 Revised: 27-07-2021 Accepted: 13-08-2021 Abstract:

Salah satu program pengembangan ekonomi untuk mendukung serta mewujudkan ketahanan perekonomian keluarga perempuan muda berkemajuan di masa pandemi covid-19 adalah program pemberdayaan Nasyiatul Aisyiyah melalui pelatihan kewirausahaan sebagai salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.

Nasyiatul Aisyiyah Kalasan merupakan organisasi putri Muhammadiyah yang sedang berkembang di Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Kegiatan ini diikuti oleh remaja putri dan ibu-ibu muda yang berumur antara 20-40 tahun. Umumnya mereka berprofesi sebagai guru dan sisanya merupakan ibu rumah tangga. Profil anggota mitra menunjukkan bahwa 60% dari mereka memiliki usaha sampingan, misalnya menjadi reseller.

Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini dilakukan secara daring dengan empat tahapan kegiatan, yaitu workshop motivasi kewirausahaan, experience sharing pengembangan produk BUANA PDNA Bojonegoro, pengenalan “Warung Kalasan”, dan workshop pelatihan pemasaran produk melalui desain dan foto produk. Adanya pelatihan ini diharapkan (1) anggota NA memiliki motivasi untuk berwirausaha secara mandiri, (2) dapat merancang pengembangan produk BUANA PCNA Kalasan serta (3) meningkatkan peluang usaha bagi perempuan-perempuan yang telah memiliki home industri dan membuka peluang usaha bagi anggota yang belum memiliki kegiatan usaha di masa pandemi ini, Keywords: Kemandirian,

Peningkatan Perekonomian, Internet, Nasyiatul ‘Aisyiyah

Pendahuluan

Sejak akhir tahun 2019 seluruh dunia telah digemparkan dengan meningkatnya wabah Covid-19, termasuk di Indonesia. Wabah yang awalnya berasal dari Wuhan, Cina ini dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Mulai pada tahun 2020, wabah pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia. Pemerintah telah melakukan penanganan Covid-19 dengan melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran virus ini, yaitu dengan

(2)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

105 mengeluarkan kebijakan untuk melakukan physical distancing di antaranya dengan memberikan kebijakan pembatasan aktifitas di luar rumah seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah.

Perpanjangan masa status kegiatan dari rumah telah dilakukan oleh pemerintah beberapa kali. Ini menandakan bahwa pemerintah pun belum dapat memastikan kapan pandemi wabah Covid-19 ini akan berakhir, sehingga untuk dapat beraktifitas secara normal pun belum dapat dipastikan. Tidak dipungkiri adanya pembatasan aktifitas menimbulkan adanyaa jarak di antara satu sama lain, yang mana ini menimbulkan adanya keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan bagi setiap individu. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan inilah menimbulkan menurunnya tingkat perekonomian di Indonesia, khususnya di D.I. Yogyakarta. Selama Pandemi Covid-19 sebanyak 14.529 pekerja di D.I. Yogyakarta mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau menganggur (Jogja.idntimes, 2020).

Berdasarkan survei yang dirilis oleh Syaiful Munjani Reseacrh and Consuting (2020), pandemi Covid-19 memukul ekonomi sebagian besar warga Indonesia. Sejak awal April 2020, mayoritas warga Indonesia (sekitar 67%-83%) merasa bahwa kondisi rumah tangga mereka lebih buruk dibanding sebelum adanya pandemic Covid-19. Lebih spesifik masyarakat DIY-Jateng yang merasa bahwa kondisi perekonomian rumah tangga mereka lebih buruk dibanding sebelum adanya pandemic Covid-19 adalah sebesar67%. Banyaknya aktivitas di rumah menandakan bahwa masyarakat harus dapat mengoptimalkan apa yang dimiliki saat ini untuk dapat bertahan di masa yang akan datang, karena belum ada keterangan yang pasti dari pemerintah kapan pandemi ini berakhir.

Salah satu hal yang dapat dioptimalkan di saat adanya jarak antar satu individu dengan yang lainnya yaitu dengan pemanfaatan media internet. Adanya internet dapat menghubungkan satu individu dengan individu lainnya tanpa harus bertemu secara langsung. Bagi para pelaku usaha yang kehilangan pelanggan serta para konsumen yang terkendala dalam pemenuhan kebutuhan dapat memanfaatkan media internet. Tercatat saat pandemi ini penjualan onlineshop di Sleman meningkat pesat sampai dengan 400% (Republika.co.id., 2020).

Salah satu pemanfaatan internet yang dapat menghidupkan perekonomian yaitu dengan melakukan penjualan secara online atau membuat online shop. Online shop adalah suatu proses pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet di mana antara penjual dan pembeli tidak pernah bertemu atau melakukan kontak secara fisik. Barang yang diperjual-belikan ditawarkan melalui toko maya. Menjalankan penjualan secara online sama halnya seperti

(3)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

106 menjalankan bisnis biasa hanya saja media yang digunakannya berbeda. Apabila bisnis biasa menggunakan aset fisik seperti toko, sedangkan online shop menggunakan aset digital (website sebagai pengganti toko). Adapun aplikasi toko online saat ini yangberkembang pesat dan menawarkan segala layanannya secara gratis tanpa harus memiliki aset fisik, seperti Whatsapp, Instagram, pasar online lokal dan lain-lain.

Pada kondisi pandemi Covid-19 yang secara langsung mengguncang perekonomian secara menyeluruh, memerlukan peran perempuan untuk turut serta berkontribusi menjaga ketahanan ekonomi keluarga. Perempuan diharapkan mandiri secara ekonomi agar mampu menjadi salah satu pilar pertahanan ekonomi keluarga. Aisyiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan persyarikatan Muhammadiyah, diharapkan mampu menunjukkan komitmen dan kiprahnya untuk memajukan kehidupan masyarakat khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan ketenagakerjaan. Hal ini sesuai dengan misinya, yaitu memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas (Aisyiyah.or.id., 2020).

Adanya pembatasan aktifitas di masa pandemi Covid-19 ini tidak menghentikan para perempuan penggerak untuk tetap menghidupkan perekonomian, khususnya di daerah Purwomartani melalui Pimpinan Ranting Aisyiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah Purwomartani. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memajukan perekonomian dan kewirausahaan di masa ini yaitu dengan memberikan pelatihan penggunaan penjualan online bagi kader Nasyiatul Aisyiyah di Purwomartani Kalasan Sleman untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan. Oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan peluang usaha bagi perempuan-perempuan yang telah memiliki home industri serta membuka peluang usaha bagi anggota yang belum memiliki kegiatan usaha di masa pandemi ini.

Metode

Dari situasi tersebut, dapat diuraikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anggota kader NA Kalasan. Pertama, terdapat kader Nasyiatul Aisyiyah di Kalasan yang memiliki home industri namun belum menggunakan penjualan online sebagai salah satu media penjualannya dimasa pandemi Covid-19. Masih ada beberapa kader Nasyiatul Aisyiyah di Kalasan Sleman yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan memiliki hobi seperti memasak, berkebun, menjahit dll. Hal ini menjadi peluang untuk mengedukasi para kader tentang bagaimana cara mengubah hobi tersebut menjadi suatu bisnis online yang aakan mendatangkan

(4)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

107 tambahan penghasilan bagi keluarga di masa pandemi Covid-19.

Program Kemitraan Masyarakat merupakan program pemberdayaan berbasis keluarga, dimana pelatihan yang dilakukan diharapkan dapat membantu kader Nasyiatul Aisyiyah di Kalasan Sleman untuk mendapatkan tambahan penghasilan keluarga melalui pemanfaat teknologi penjualan melalui bisnis online. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2021 secara daring. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan kegiatan offline berdasarkan Instruksi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 5/INSTR/2021(DIY, 2021). Metode pelaksanaan yang ditawarkan dalam kegiatan ini yang pertama yaitu koordinasi pejabat terkait seperti rekan-rekan kader Nasyiatul Aisyiyah. Selanjutnya melakukan pendataan mana anggota yang telah memiliki usaha dan mana yang belum memiliki usaha.

Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan kepada kader Nasyiatul Aisyiyah yang dibagi menjadi empat tahapan yaitu workshop Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi, experience sharing mengenai pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro melalui KSPP Syariah Dinar Nasyiah, workshop pemasaran melalui “Warung Kalasan” dan pelatihan desain dan foto kemasan produk.

Pegabdi:

1. Dosen Akuntansi UNISA 2. Mahasiswa Akuntansi UNISA

Mitra Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Kalasan MITRA 1. Kurangnya Motivasi Berwirausaha 2. Belum Memaksimalkan platform Pasar Online Lokal di Daerah 3. Terkendala dengan

Desain dan Foto Produk Kemasan Masalah 1. Laporan Pelaksanaan 2. Publikasi hasil Pengabdian Masyarakat 3. Terkendala dengan

Desain dan Foto Produk Kemasan 4. Video Pelaksanaan 5. Artikel di Media Cetak

Online/Offline MITRA 1. Workshop Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi, 2. Experience sharing mengenai pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro melalui KSPP Syariah Dinar Nasyiah 3. Workshop pemasaran

melalui “Warung Kalasan” 4. Pelatihan desain dan foto

kemasan produk

(5)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

108

Hasil

Jumlah anggota yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 10 anggota PCNA Kalasan dengan rata-rata berprofesi sebagai guru dan sisanya merupakan ibu rumah tangga. Profil anggota mitra menunjukkan bahwa 60% dari mereka memiliki usaha sampingan, misalnya menjadi reseller. Walaupun sebagian besar peserta yang belum mempunyai usaha, namun beberapa peserta pernah mendapatkan pelatihan mengenai kewirausahaan baik bagi peserta sendiri maupun dilaksanakan untuk pengembangan BUANA.

Berdasarkan profil singkat tersebut, tim pengabdian berharap rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini akan bermanfaat bagi pengembangan usaha anggota PCNA serta pengembangan produk BUANA melalui pengembangan potensi anggota PCNA Kalasan sebagai pendukung aktivitas ekonomi di BUANA. Kegiatan pelatihan kewirausahaan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berukut:

Untuk mengatasi permasalahan mitra yang dihadapi, program pengabdian masyarakat ini menawarkan pelatihan dengan konsep bahwa kewirausahaan merupakan soft skill yang harus dimiliki dan dikembangkan sehingga potensi yang dimiliki oleh kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Kalasan dapat dikembangkan dan diarahkan terlebih di era new normal ini. Tata cara pelaksanaan pelatihan kewirausahaan bagi kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Kalasan akan dimulai dari tahapan persiapan pelatihan, berkoordinasi dengan Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah Kalasan, kemudian merumuskan kembali pelaksanaan program ini dimulai dari tahapan persiapan pelatihan, tahap pelaksanaan pelatihan dan tahap evaluasi hasil program.

Tahap pelaksanaan pelatihan dimulai dengan menetapkan jumlah peserta pelatihan yang disesuaikan dengan model pelatihan kewirausahaan, kemudian merencanakan waktu pelaksanaan serta menetapkan narasumber dalam pelatihan ini, penepatan awal serta perumusan waktu pelaksanaan dilaksanakan secara daring melalui media whatsapp.

Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pelatihan dibagi menjadi empat tahap. Pertama, kegiatan workshop Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi berasal dari Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA), Ibu Sri Wahyuni selaku Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PDA Sleman. Pada kegiatan ini peserta dijelaskan mengenai SWA dan IPAS dan bagaimana penyelenggaraannya di Sleman serta beberapa tips bagaimana membangun usaha.

(6)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

109

Gambar 1. Materi Workshop Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi

Kedua, pelaksanaan experience sharing mengenai pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro melalui KSPP Syariah Dinar Nasyiah oleh Doris Habibatul Illah. Pada kegiatan ini peserta dijelaskan bagaimana merintis, mengembangkan dan mengelola BUANA. Materi yang diberikan dapat menjadi motivasi bagi anggota PCNA Kalasan untuk dapat membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi, mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja serta menumbuh-kembangkan usaha-usaha produktif anggota.

Gambar 2. Materi Workshop Pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro Melalui KSPP Syariah Dinar Nasyiah

Ketiga, workshop pemasaran melalui “Warung Kalasan” yang dibentuk oleh Forum Komunikasi Kalasan yang disampaikan oleh Sidhi Erlangga (Penanggung Jawab Warung Kalasan). Warung Kalasan merupakan warung berbasis daring atau pasar online lokal yang digunakan sebagai wadah pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah yang dimiliki kecamatan Kalasan sebagai sala satu upaya dalam memberikan solusi bagi kondisi UMKM di tenga pandemi Covid-19. Pada kegiatan ini peserta diberikan pelatihan bagaimana mendaftar penjadi penjual dan bagaimana menerima pelanggan melalui website “Warung Kalasan”. Pemateri tidak hanya menyampaikan itu saja, namun para penjual yang mendaftarkan produknya ke Warung Kalasan akan mendapatkan banyak keuntungan, yaitu sebelum

(7)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

110 produknya dipasarkan produk tersebut harus melalui proses kurasi terlebih dahulu dalam bentuk pengecekan apakah produk sudah terdaftar izinnya atau belum. Tidak hanya itu, produk yang terdaftar juga akan dibuatkan media promosi melalui desain dan foto produk. Produk yang dijual nantinya tidak hanya dapat diakses di kawaan Kalasan saja namun terbuka di seluruh Indonesia.

Gambar 3. Materi Workshop Pengenalan Pasar Online Lokal Kalasan “Warung kalasan”

Keempat, pelatihan desain dan foto kemasan produk. Ada dua kegiatan yang diakukan disini, yaitu pelatihan bagaimana cara mendesain sederhana kemasan produk serta bagaimana memfoto produk yang siap dipasarkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendukung dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Pada kegiatan ini, pelatih menyampiakan materi pentingnya mengemas produk dengan menarik dan memenuhi standar mutu. Selain itu, pemateri juga menyampaikan pentingnya kita memperhatingkan angle foto produk yang akan dipasarkan. Peserta kemudian mempraktikkan beberapa cara desain sederhana produk kemasan.

Gambar 4. Materi Workshop Desain dan Foto Produk Kemasan

Diskusi

1. Workshop Peningkatan Motivasi Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemandirian Ekonomi

(8)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

111 a. Peran SWA sebagai bagian dari gerakan nasional ‘Aisyiyah untuk memberdayakan perempuan melalui upaya membangun kesadaran perilaku ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga, umat dan masyarakat serta menumbuhkan semangat kewirausahaan melaui penguatan dan pengembangan UMKM yang dikelola oleh perempuan, agar perempuan mampu memperjuangkan hak dan kepentingannya dan IPAS sebagai bagian dari dari gerakan nasional ‘Aisyiyah untuk memperkuat jaringan gerakan dakwah ekonomi di tingkat daerah dan membangun sinergi antar perempuan pengusaha ‘Aisyiyah untuk kemajuan bersama.

b. Wirausaha sebagai bagian dari usaha berdasar pada para pendahulu. Nabi Besar Muhammad SAW adalah seorang entepreneur sejati. Sebagian besar hidup Beliau dijalani sebagai pedagang, Ummul Muslimin Bunda Khadijah binti Khuwalid juga seorang pengusaha sejati dan Pendiri Muhammadiyah Kyai Dahlan demikian juga, seorang saudagar besar. Tidak hanya itu, pada masa pandemi ini UMKM terbukti tangguh serta dapat mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan masal dimana-mana, khususnya di kalangan perempuan. Saatnya perempuan bergerak

c. Berwirausaha dapat dimulai dari yang kecil dan sekarang juga, tidak harus punya barang sendiri, mencarivmitra yang bisa saling melengkapi, jangan sungkan bertanya kepada yang sudah berpengalaman atau berguru kepada ahlinya dan terus berupaya memberdayakan diri karena dengan menjadikan diri berdaya kita punya bekal untuk memberdayakan orang lain

2. Experience Sharing Pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro melalui KSPP Syariah Dinar Nasyiah

Pada kegiatan ini, pembahasan dilakukan pemateri dan peserta mengenai:

a. Salah satu alasan didirikannya BTM Dinar Nasyiah ini karena adanya satu komitmen yang sama dari anggota Nasyiatul Aisyiyah dengan tujuan untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan sistem usaha simpan pinjam secara syariah kepada masyarakat serta mengambil peran dalam perekonomian dengan mengembangkan usaha produktif dan kegiatan menabung serta kegiatan ekonomi. b. Perkembangan BTM Dinar Nasyiah 2002-2020 yaitu jumlah Asset per Desember

2020 mencapai 11 Milyar, jumlah SHU per Desember 2020 mencapai 155 Juta, jumlah Anggota saat ini ada 804 Orang (24 Pendiri + 780 Anggota Biasa) dan jumlah Pengelola 5 Orang dan Pengurus 5 Orang.

(9)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

112 c. Hambatan yang dialami seperti masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, pasar masih belum siap terhadap konsep muamalah syariah, infrastruktur BMT yang masih terbatas dan masih adanya kemacetan perputaran keuangan

3. Workshop Pasar Online Lokal Kalasan “Warung Kalasan”

Pada kegiatan ini, pembahasan dilakukan pemateri dan peserta mengenai: a. Alur pendaftaran dan proses pemasaran melalui “Warung Kalasan”

b. Warung Kalasan ini nantinya diharapkan tidak hanya mengelola potensi ekonomi warga Kalasan saja, namun juga anggota PCNA dan BUANA di Kalasan dan secara bertahap diharapkan se-DIY. Sebagaimana seperti sistem jual beli online secara umum, Warung Kalasan mengharapkan nantinya ada konsumen loyal sehingga diharapkan Warung kalasan dapat berkembang lebih baik dan makin luas jangkauannya. Hal ini juga diharapkan jika BUANA PCNA Kalasan terbentuk, dengan adanya Warung Kalasam dapat memperluas jangkauan pemasaran produk BUANA nantinya.

4. Workshop Desain dan Foto Produk Kemasan

Pada kegiatan ini, pembahasan dilakukan pemateri dan peserta mengenai: a. Memilih kemasan produk yang sesuai dengan standar

b. Mendesain produk yang menarik dan out of the box

c. Aplikasi sederhana yang digunakan untuk mendesain kemasan produk d. Bagaimana mengaplikasikan perangkat foto di handphone untuk foto produk

Ketercapian suatu kegiatan dapat dibuktikan melalui respon dari peserta pengabdian masyarakat. Alat bantu yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian program adalah melalui penyebaran kuisioner kepada peserta program. Berdasarkan kuisioner yang disebar terkait dengan kegiatan pengabdian masyarakat, didapatkan hasil bahwa rangkaian kegiatan yang diberikan kepada mitra sangat bermanfaat. Berikut tabel ringkasan hasil kuisioner.

(10)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

113

Tabel 1.

Hasil Evaluasi Program Pengabdian Masyarakat

No Pertanyaan Ya Tidak

Materi 1

1 Apakah peserta pernah mendapatkan pelatian kewirausahaan

sebelumnya? √

2 Apakah pemateri menyampaikan materi dengan baik? √ 3 Setelah mengikuti kegiatan ini, adakah motivasi untuk memiliki usaha

baik secara pribadi maupun kelompok?

4 Setelah mengikuti kegiatan ini, adakah motivasi untuk memiliki usaha baik secara pribadi maupun kelompok?

Materi 2

5 Apakah pemateri menyampaikan materi dengan baik? √ 6 Apakah materi yang disampaikan bermanfaat bagi perencanaan dan

pengembangan anggota NA Kalasan?

7 Adakah rencana pengembangan BUANA untuk kedepannya? Jika Ya, Jelaskan pengembangan usahanya seperti apa

8

Sudah adakah kerjasama antara PCNA Kalasan dengan Mitra untuk pengembangan usaha kelompok? Jika sudah, bisa saudara tuliskan apa saja kerjasamanya

Materi 3 & 4

9 Apakah pemateri menyampaikan materi dengan baik? √ 10 Apakah penjelasan mengenai alur pendaftaran sampai dengan penjualan

barang melalui Warung Kalasan mudah dipahami?

11 Apakah jika anda memiiki produk yang dijual akan menggunakan media pemasaran Warung Kalasan? Jika Tidak, jelaskan mengapa

12 Apakah syarat pendaftaran produk untuk dapat dipasarkan di Warung Kalasan memudahkan penjual dan pembeli? Jika tidak, jelaskan mengapa

13 Apakah pelatihan mendesain dan foto produk dapat mudah dipahami? √ Apakah pelatihan mendesain dan foto produk dapat diaplikasikan secara

mudah?

Apakah anda sudah mempraktikkan cara mendesain dan memfoto produk usaha anda?

Sumber: Data diolah sendiri, 2021

Berdasarkan pada tabel 1., dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat telah terlaksana dengan baik dan bermanfaat untuk pengembangan ekonomi. Hal ini terihat dari respon peserta yang memberi penilian “Ya” pada setiap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya evaluasi dan keberlanjutan program disajikan dalam tabel 2. berikut.

(11)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

114

Tabel 2.

Gambaran partisipasi mitra, evaluasi dan keberlanjutan program

No Nama Kegiatan Partisipasi mitra Evaluasi dan keberlanjutan

program 1 Membangun Motivasi Jiwa

Wirausaha bagi Kader Nasyiatul Aisyiyah di Purwomartani Kalasan Sleman

Mitra menjadi peserta kegiatan dan melakukan diskusi terkait dengan bagaimana membangun motivasi berwirausaha dimasa pandemi

• Mitra mampu secara mandiri menentukan bisnis yang akan dimulai

• Mitra mampu mengembangkan bisnis yang sudah ada

2 Peluang dan Tantangan dalam Merintis serta Mengelola Badan Usaha Milik Nasyiatul Aisyiyah (BUANA)”

Mitra menjadi peserta kegiatan dan melakukan diskusi terkait dengan bagaimana mengembangkan BUANA

• Mitra memiliki gambaran bagaimana merintis dan mengelola BUANA

3 Mengenalkan Pasar Online Lokal sebagai Penggerak UMKM Kader Nasyiatul Aisyiyah di Kalasan

Mitra menjadi peserta kegiatan dan melakukan diskusi terkait dengan bagaimana melakukan penjuaan serta pemasaran melalui Warung Kalasan

• Mitra mampu secara mandiri mendaftarkan produknya ke Warung Kalasan

• Mitra mampu mengembangkan pemasaran produk melalu Warung Kalasan

4 Meningkatkan Value Produk melalui Kemasan Produk

Mitra menjadi peserta kegiatan dan melakukan pelatihan terkait dengan bagaimana mendesain kemasan produk dan Foto Produk

• Mitra memiliki pengetahuan terkait dengan kemasan produk yang sesuai dengan standar. • Mitra mampu secara sederhana

mendesain produk kemasan • Mitra mampu secara sederhana

memfoto produk menggunakan media Handphone

Berikut juga disajikan foto hasil dari pelatihan yang dilaksanakan.

Gambar 2.

(12)

MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

115

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa adanya minat rekan-rekan Nasyiatul ‘Aisyiyah terhadap berwirausaha di masa pandemi, meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan mitra, mitra mampu mengembangkan wirausahanya dengan mendesain dan foto produk dan mitra mampu mengembangkan pemasaran produk melalui pasar online lokal “Warung Kalasan”. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa dengan adanya program kemitraan pengembangan kader seperti ini sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh kader Nasyiatul ‘Aisyiyah guna membuka mindset tentang berwirausaha khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini. Kegiatan ini memberi manfaat kepada para peserta mendapatkan banyak materi dari narasumber yang sangat berguna bagi pengembangan diri sendiri dan tentunya juga berguna bagi pengembangan Nasyiatul ‘Aisyiyah di Kalasan Menurut penuturan peserta serta rangkuman dari pengisian kesan pesan dalam daftar hadir peserta, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga yang akan berdampak pada perekonomian organisasi. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan pembukuan sederhana dan adanya satu unit usaha yang sudah memiiki ijin pendirian usaha.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakash kami sampaikan kepada LPPM Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah mendanai kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan No. Kontrak 11//LPPM/UNISA/II/2021. Tim pengabdi juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Sri Nurul H., M.P., S.T. selaku Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Kalasan yang telah memberi kesempatan untuk menjadi mitra kegiatan PkM ini. Demikian juga untuk mahasiswa yang telah membantu pelaksanaan kegiatan yaitu Kurniawati dengan NIM 1710701016.

Daftar Referensi

Aisyiyah.or.id. (2020). Identitas, Visi dan Misi.

https://republika.co.id/berita/qapi4h459/penjualan-daring-naik-400- persen-selama-pandemi

DIY. (2021). Ingub 5-2021 ttg PPKM Berbasis Mikro DIY.

Jogja.idntimes. (2020). 14.529 Pekerja di DIY Menganggur Akibat Dampak Virus Corona. https://jogja.idntimes.com/news/jogja/siti-umaiyah/14529-pekerja-di-diy-

(13)

menganggur-MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4, No. 2, Bulan Oktober, 2021

116 akibat-dampak-virus-corona

Republika.co.id. (2020). Penjualan Daring Naik 400% Selama Pandemi.

https://republika.co.id/berita/qapi4h459/penjualan-daring-naik-400-persen- selama-pandemi

Gambar

Gambar 2. Materi Workshop Pengembangan BUANA PDNA Bojonegoro Melalui KSPP Syariah Dinar  Nasyiah
Gambar 3. Materi Workshop Pengenalan Pasar Online Lokal Kalasan “Warung kalasan”

Referensi

Dokumen terkait

sehinggga dihasilkan pula produk akhir dalam bentuk Portable. Dalam waktu sebulan tersebut peserta pelatihan juga diberi kesempatan untuk membuat produk- produk furniture

Mengenai rencana jangka panjang dari program pelatihan literasi media diharapkan diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang penggunaan media, sekaligus mengedepankan

Kegiatan ini telah berhasil memotivasi para UMKM peserta pelatihan untuk membuat dan melengkapi akun sosial media untuk bisnis mereka dan digunakan untuk berjualan online, tantangan

Diharapkan dalam pelatihan ini para guru dapat memanajemen kelas daring secara lebih maksimal dengan menggunakan media-media daring yang ada, sehingga kualitas proses belajar

Pengabdian ini sejalan dengan pengabdian yang dilakukan Andini Octaviana Puteri dkk (2021) dalam pengabdian juga memberikan pelatihan pengolahan hanya bedanya dikhususkan

Dengan selesainya program kemitraan ini melalui kegiatan pelatihan Google Classroom sebagai media pembelajaran bagi guru di SMAN 1 Bangkinang Kota, diharapkan dapat

PELATIHAN FOTOGRAFI PRODUK DENGAN SMART PHONE DALAM RANGKA PENINGKATAN KOMPETENSI KOMUNIKASI PEMASARAN PELAKU UMKM MUNDU SAREN 377-382 Riski Damastuti PENANDA KAWASAN SEBAGAI MEDIA

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pelatihan yang diberikan perngaruh terhadap peningkatan pemahaman wawasan, pengetahuan, keterampilan dan keahlian anggota Koperasi UKM