• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR [DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR [DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN]"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

[ DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN ]

(2)
(3)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

1 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah

dan pasal 290 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta peraturan-peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar selaku salah satu OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan intern, dalam hal ini Laporan Keuangan Akhir Tahun Anggaran 2020 yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar.

Laporan keuangan Akhir Tahun Dinas Komuniasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, efektifitas dan efisiensi serta menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :

a. Akuntabilitas b. Manajemen c. Transparansi

d. Keseimbangan antar generasi

BAB I PENDAHULUAN

(4)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

2 1.2. LANDASAN HUKUM DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain :

a. Undang-undang Dasar Republik indonesia, khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara;

b. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharawan Negara;

d. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengeloaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

e. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

f. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintahan Daerah;

g. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);

h. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

i. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

j. Peraturan Pemerintah .No. 56 Tahun 2006 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;

k. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri dalam negeri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada pemerintah Daerah.

1.3. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN Komponen laporan keuangan pokok dari : a. Laporan Realisasi Anggaran

(5)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

3 Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

b. Laporan Operasional

Menyajikan Pendapatan-LO, beban dari kegiatan operasional, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, pos luar biasa dan surplus/defisit-LO. Laporan Operasional untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntasi berbasis aktual sehingga penyusunan LO dan laporan perubahan ekuitas serta neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggung jawabkan.

c. Neraca

Menyajikan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

d. Catatan atas Laporan Keuangan

Menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai (full disclouser)

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dalam penyusunan penulisan catatan atas laporan keuangan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum dan penyusunan laporan keuangan.

1.3. Komponen laporan keuangan.

1.4. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.

BAB II IKHTSAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 2.1 Pendapatan

2.2 Belanja

2.3 Surplus/Defisit

(6)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

4 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1. Entitas akuntansi/entitas pelaporan keuangan

3.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan 3.3. Basis pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan 3.4. Penerapan kebijakan akuntansi

BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 4.1. Laporan Realisasi Anggaran

4.1.1. Pendapatan 4.1.2. Realisasi Belanja 4.2. Loporan Operasional

4.2.1. Pendapatan-LO 4.2.2. Beban-LO 4.3. Penjelasan Neraca

4.3.1. Kas di Bendahara Pengeluaran 4.3.2. Aset Tetap

4.3.3. Ekuitas Dana Lancar

4.3.4. Ekuitas Dana Diinventasikan 4.4. Laporan Perubahan Ekuitas

BAB V PENUTUP

(7)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

5 Berdasarkan kebijakan fiskal diterapkan serta kondisi ekonomi Kabupaten Kampar secara umum, pencapaian kinerja Dinas Komunikasi Infomatika dan Persandian Kabupaten Kampar untuk Tahun Anggaran 2020 dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

No Uraian Anggaran (RP) Realisasi (Rp)

Di atas (di bawah) Anggaran

Rp %

1. (2) (3) (4) (5)=(3-4) (6)=(4/3)x

100%

1 Pendapatan Asli

Daerah 1.153.500.000,00 1.033.090.000,00 120.410.000,00 89,56 2 Pendapatan

Transfer

- - - -

3

Lain-lain Pendapatan

- - - -

4

Jumlah

Pendapatan (1) s/d (3)

1.153.500.000,00

1.033.090.000,00 120.410.000,00 89,56

5 Belanja operasi 6.196.318.799,00 5.909.721.582,00

286.597.217,00 95,37

6 Belanja Modal 327.455.000,00 326.784.000,00

671.000,00

99,80 7 Belanja Tak

Langsung 3.959.627.440,00 3.826.256.156,00 133.371.284,00

96,63 8 Jumalah Belanja

(5 sd 7)

10.483.401.239,00,00 10.062.761.738,00 420.639.501,00 95,99 9 Surplus/(Defisit)

(4-8)

(9.329.901.239,00) (9.029.671.738,00) (300.229.501,00) 96,89

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk Tahun Anggaran 2020, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar mengalami defisit sebesar Rp. 9.029.671.738,00 dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp.

9.329.901.239,00 atau 96,78 %

2.1. Pendapatan

Dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan pembangunan di Kabupaten Kampar, telah diupayakan dana secara maksimal lewat usaha peningkatan

BAB II

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

(8)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

6 Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa pajak dan Restribusi Daerah yang menjadi tanggung jawab pengelolaan masing-masing OPD Kabupaten Kampar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Kampar Tahun 2020.

Pada akhir Tahun anggaran 2020 realisasi PAD yang berada dalam pengelolaan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar sebesar Rp.

1.033.090.000 atau 89.56%.

2.2. Belanja

Sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan di bidang pengeluaran, pengendalian pengeluaran yang dilakukan selain melaksanakan efisiensi juga mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran serta pemborosan dalam segala sektor pengeluaran akan mempunyai arti dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar serta dapat dipertanggung jawabkan secara nyata baik secara fisik maupun non-fisik.

Secara keseluruhan pencapaian realisasi belanja Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar hingga akhir Tahun Anggaran 2020 dapat diuraikan sebagai berikut :

▪ Realisasi belanja Operasional Rp. 5.909.721.582,00 atau 95,37 % dari jumlah yang dilanggarkan sebesar Rp. 6.196.318.799,00

▪ Realisasi belanja modal sebesar Rp. 326.784.000,00 atau 99,80 % dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp. 327.455.000,00.

2.3. Surplus / Defisit

Adalah Pendapatan dikurangi belanja untuk Tahun Anggaran 2020, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar defisit sebesar Rp.

9.029.671.738,00 atau 96,78% dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp.

9.329.901.239,00

(9)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

7 Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi- konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas akuntansi/ pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangannya.

Kebijakan Akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2020 ini sebagian besar masih mengacu kepada:

(1) Kebijakan akuntansi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1 sampai dengan No.11 termasuk Pengantar SAP dan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan; interprestasi PSAP dan Buletin Teknis yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SAP, dan

(2) Praktik-praktik akuntansi yang selama ini dilaksanakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.

Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kampar belum menetapkan suatu kebijakan akuntansi yang bersifat formal dan baku (masih dalam tahap pembahasan intern Pemda atas Draf Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Kampar) untuk diberlakukan di lingkungan OPD dan PPKD yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, namun pelaksanaannya penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2020 sudah mengacu pada Kebijakan tersebut dan Peraturan Pernerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

3.1. ENTITAS AKUNTANSI / ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN

Entitas pelaporan adalah Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar yang menurut peraturan perundang-

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI

(10)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

8 undangan wajib menyajikan Laporan Keuangan Akhir Tahun 2020 yang mencakup :

(1) Laporan Realisasi Anggaran.

(2) Laporan Operasional.

(3) Neraca dan

(4) Catatan atas Laporan Keuangan.

Adapun periode pelaporan meliputi seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Penyusunan laporan keuangan ini ditujukan dalam rangka memenuhi pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar untuk Tahun Anggaran 2020.

Atas Laporan Keuangan Dinas Komunikasin Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2020 ini belum dilakukan audit oleh Auditor Independen.

3.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah:

(1) Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran dan

(2) Basis akrual untuk pembiayaan dalam laporan operasional, dan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran.

(11)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

9 Basis akrual untuk Laporan Operasional dan Neraca berarti bahwa beban, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara diterima atau dibayar.

3.3. BASIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

a) Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sebagaimana akan termuat dalam laporan keuangan entitas yang bersangkutan. Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait.

Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk dapat diakui yakni :

(a) terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke da!am entitas yang bersangkutan;

(b) kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal.

Dalam menentukan apakah suatu kejadian/ peristiwa memenuhi kriteria pengakuan dipergunakan pertirnbangan aspek materialitas.

b) Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai

(12)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

10 perolehan historis (historical cost). Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

3.4. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI 1) Akuntansi Pendapatan

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah.

Pendapatan yang dikelola oleh OPD di lingkungan Kabupaten Kampar pada umumnya meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan pendapatan yang benar-benar diperoleh dan digali dari potensi yang ada di daerah. Pendapatan Asli Daerah ini meliputi:

(1) Pendapatan Pajak Daerah,

(2) Pendapatan Retribusi Daerah, serta

(3) Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Asii Daerah.

PAD dinyatakan sebesar nilai realisasi yaitu sejumlah uang kas yang diterima oleh Kas Daerah pada tahun pelaporan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto (sebelum dikompensasikan dengan pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh pendapatan tersebut). Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen pemerintahan.

(13)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

11 2) Akuntansi Belanja

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus untuk pengeluaran yang dilakukan melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggung jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana atau merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.

Realisasi belanja tersebut dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.

Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan, juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen dengan cara yang memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut.

Dalam pelaporan keuangan, pada umumnya belanja daerah diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), yakni pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas, yang mencakup:

(1) Belanja Operasi

Merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka pendek, meliputi:

(1) belanja pegawai dan (2) belanja barang dan jasa.

(2) Belanja Modal

Merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi

(14)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

12 untuk keperluan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah atau untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Belanja modal meliputi belanja modal untuk perolehan aset tetap yang meliputi : tanah;

Peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan jaringan; aset tetap lainnya; serta kontruksi dalam pengerjaan; aset tak berwujud.

Perlakuan lebih lanjut terhadap Belanja Modal khususnya untuk aset tetap adalah sebagai berikut :

a) Belanja Modal untuk perolehan aset tetap untuk dipergunakan dalam aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik termasuk kepentingan entitas lainnya yang hak penguasaan dan/atau hak kepemilikannya selanjutnya tetap berada pada Pemerintah Kabupaten Kampar maka terhadap pegeluaran Belanja Modal tersebut akan dibukukan seperti Aset Tetap.

b) Belanja Modal untuk perolehan aset tetap untuk dipergunakan dalam aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik termasuk kepentingan entitas lainnya yang hak penguasaan dan/atau hak kepemilikannya selanjutnya tidak lagi berada pada Pemerintah Kabupaten Kampar maka terhadap pengeluaran Belanja Modal tersebut tidak akan dibukukan sebagai Aset Tetap.

Penyajian Belanja dalam lembaran muka (on the face) yakni Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2020 dilakukan berdasarkan klasifikasi ekonomi (jenis belanja).

3) Akuntansi Surplus/Defisit

Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.

Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.

Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos surplus/defisit.

(15)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

13 4) Akuntansi Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan / atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber- sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

a) Aset Lancar

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar terdiri dari :

1) Kas

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah, yang terdiri dari :

 Kas di bendaharawan penerima mencakup seluruh kas yang berada di bawah tanggung jawab bendaharawan penerima yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan dari bendaharawan penerimaan yang bersangkutan.

 Kas dibendaharawan pengeluaran adalah merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh bendaharawan pengeluaran yang berasal dari sisa uang yang harus dipertanggung jawabkan (UYHD) yang sebelumnya diterima dari bendahawan umum daerah setelah dipergunakan untuk pengeluaran belanja dan atas sisa tersebut pertanggal neraca belum disetor kembali ke kas daerah.

 Rekening Koran (masuk) bendaharawan umum daerah (atau disingkat R/K (M) BUD) merupakan akun sementara untuk menampung transaksi penerimaan pendapatan yang akan dicatat oleh OPD yang bersangkutan disisi debit (baik untuk pendapatan yang langsung disetor pihak ketiga ke kas daerah maupun pendapatan yang diterima bendaharawan penerima untuk

(16)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

14 selanjutnya disetor ke kas daerah). Pada akhir tahun, perkiraan ini akan ditutup dan saldo nya akan dipindahkan kebagian Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan (yakni keperkiraan Rekening Koran Bendaharawan Umum Daerah).

Keseluruhan perkiraan diatas disajikan sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.

2) Piutang Pajak Daerah

Akun atau perkiraan (account) ini merupakan piutang yang diakui atas pajak hotel dan restoran serta pajak daerah lainnya yang sudah ada ketetapan nya melalui penerbitan surat ketetapan pajak/surat ketetapan pajak tambahan (SKP/SKPT), tetapi belum dilakukan penyetoran. Perkiraan ini disajikan sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasinya.

3) Piutang Retribusi Daerah

Akun ini merupakan piutang yang diakui atas retribusi daerah yang sudah ada ketetapannya melalui penerbitan Surat Ketetapan Retribusi / Surat Ketetapan Retribusi Tambahan (SKR/SKRT), tetapi belum dilakukan penyetoran. Akun ini disajikan sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasinya.

4) Piutang Lain-lain

Akun ini merupakan piutang diluar pajak dan retribusi daerah.

Perkiraan ini disajikan sebesar nilai nominal.

5) Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang – barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan merupakan aset berwujud yang dapat meliputi :

 Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah;

(17)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

15

 Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

 Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat;

 Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.

Pengakuan terhadap persediaan, meliputi :

 Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal.

 Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/

atau kepenguasaannya berpindah.

 Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.

 Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dalam kegiatan swakelola dan dibebankan kesuatu perkiraan aset untuk konstruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.

Persediaan disajikan dengan nilai sebesar :

 Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

 Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/hasil sitaan.

b) Inventaris Jangka Panjang

Inventaris jangka panjang merupakan penyertaan modal pemerintah daerah, yaitu jumlah yang dibayar oleh pemerintah daerah untuk penyertaan modal dalam badan usaha milik Negara / Daerah atau lembaga keuangan lainnya dimana pemerintah daerah memiliki kepentingan yang dinyatakan dalam perjanjian. Penyertaan modal pemerintah daerah dicatat dalam neraca sebesar nilai nominal.

(18)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

16 c) Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari seluruh/sebagian APBD melalui pembelian, pembanngunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan.

(1) Klasifikasi Aset Tetap sebagai berikut : a. Tanah

Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigrasi dan jaringan.

b. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

c. Gedung dan Bangunan

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan, yang antara lain meliputi : bangunan gedung, monumen, bangunan, menara, dan rambu-rambu.

d. Jalan, Irigrasi dan Jaringan

Jalan, Irigrasi dan jaringan mencakup jalan, irigrasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam siap digunakan, yang antara lain meliputi : jalan dan jembatan, bangunan air, instalisasi, dan jaringan. Akun ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan,

(19)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

17 irigrasi dan jaringan. Tanah yang diperoleh untuk keperluan dimaksud dimasukkan dalam akun tanah.

e. Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset tetap lainnya antara lain meliputi : koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya dan olahraga.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Konsturksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selasai dibangun seluruhnya.

Akun ini dicatat senilai seluruh biaya yang diakumulasikan sampai dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.

Apabila telah selesai dibangun dan sudah diserah terimakan, akun ini akan direkalsifikasikan menjadi aset tetap sesuai dengan kelompok asetnya.

(2) Pengukuran Aset Tetap

Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:

▪ Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) buian

▪ Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

(20)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

18

▪ Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

dan

▪ Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan jika jumlah biayanya di Rp 5.000.000,00 atau lebih.

Batasan jumlah biaya kapitalisasi harus diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan sebagai berikut :

▪ Pengeluaran untuk per unit peralatan dan mesin berupa peralatan kantor, barang elektronik dan alat olahraga yang

nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).

▪ Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

▪ Untuk aset tanah, jalan/ irigasi/ jaringan dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian dikecualikan dari nilai kapitalisasi point a dan b.

Selain itu, terhadap seluruh Aset Tetap tersebut hingga saat ini tidak disusutkan baik dalam hal penyajian pada neraca maupun

pengakuan beban, karena Pemerintah Kabupaten Kampar belum memberlakukan secara formal kebijakan akuntansi yang telah dibuat, khususnya masalah penyusutan aktiva tetap dan pencadangannya. Adapun kebijakan akuntansi yang telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Kampar yang mengatur Penyusutan adalah :

(21)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

19 (a) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, aset tetap

disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristiknya.

(b) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight line method).

(c) Aset tetap selain bangunan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok dengan penyusutan per tahun sebagai berikut:

• Kelompok 1, masa manfaat 4 tahun, disusutkan 25,9 % per tahun.

• Kelompok 2, masa manfaat 8 tahun, disusutkan 12,5 % per tahun.

• Kelompok 3, masa manfaat 16 tahun, disusutkan 141 6,25

% per tahun.

• Kelompok 4, masa manfaat 20 tahun, disusutkan 5 % per tahun.

(d) Aset tetap bangunan dikelompokan menjadi permanen dan non permanen. Bangunan permanen masa manfaatnya 20 tahun, atau disusutkan 5 % per tahun. Sedangkan bangunan non permanen masa manfaatnya 10 tahun, atau disusutkan 10 % per tahun. Penentuan aset tetap bangunan ke dalam bangunan permanen dan non permanen ditetapkan instansi teknis terkait.

(e) Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

(f) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap (Belanja Pemeliharaan) yang telah ditetapkan dalam kelompok belanja operasi pada APBD tidak dikapitalisasi tetapi langsung dibukukan sebagai biaya; sedangkan untuk pemugaran/ rehab total dan penambahan aset tetap yang nilainya material dan dikelompokkan dalam belanja modal pada APBD dikapitalisasi

(22)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

20 dengan menambah nilai perolehan aset tetap yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Pemeliharaan dan perbaikan umumnya bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan kondisi aset tetap agar dapat dimanfaatkan secara normal.

 Pemugaran/ rehab total bertujuan untuk menambah umur atau memperpanjang masa manfaat aset tetap.

 Penambahan bertujuan untuk menambah kapasitas atau memperbesar manfaat aset tetap yang bersangkutan.

Penambahan aset tetap sebagian besar berasal dari transaksi belanja modal yang berasal dari APBD Pemerintah Kabupaten Kampar. Aset Tetap yang dicatat dalam Neraca ini merupakan aset tetap yang memenuhi kriteria aset tetap sesuai Pemyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yakni :

 merupakan aset yang memiliki sifat berwujud (tangible aset);

 mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

 biaya perolehan aset dapat diukur secara andai;

 tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

dan

 diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka aset tetap yang dilaporkan dalam Neraca merupakan aset tetap yang hak penguasaan dani atau hak kepernilikannya berada pada Pemerintah Kabupaten Kampar yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan Pemerintah ataupun dimanfaatkan oleh masyarakat umum maupun entitas lainnya.

Aset akan dihapus bukukan apabila rusak, usang, hilang dan sebagainya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Penghapusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(23)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

21 d) Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar maupun aset tetap di atas.

5) Akuntansi Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggung jawab untuk bertindak yang terjadi di masa lalu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat ataupun karena peraturan perundang-undangan.

Penyajian utang pemerintah di neraca diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Hutang dicatat sebesar nilai nominal. Pada setiap tanggal neraca, jika terdapat utang dalam mata uang asing maka akan dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

a) Klasifikasi Kewajiban

(1) Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Kewajiban ini mencakup hutang yang berasal dari pinjaman (bagian lancar utang jangka panjang dan utang kepada pihak ketiga), utang bunga, utang perhitungan pihak ketiga (PPK), serta utang jangka pendek lainnya.

i. Rekening Koran (keluar) Bendahawaran Umum Daerah (R/K (K)) BUD atau Uang Muka dari BUD)

Merupakan akun sementara untuk menampung transaksi belanja yang berasal dari uang yang diperoleh Bendaharawan

(24)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

22 Pengeluaran OPD dari Bendaharawan Umum Daerah atau OPPKD. Akun ini akan dicatat di sebelah kredit untuk transaksi belanja yang transaksinya dilakukan dengan pembayaran langsung/ SPM-LS maupun untuk pengisian kas OPD dengan SPM-UP/GU/TU; sebaliknya akan dicatat di sebelah debet jika pertanggungjawaban pengeluaran telah disahkan oleh OPD.

Pada akhir tahun, perkiraan ini akan ditutup, dan saldonya akan dipindahkan ke bagian Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan (yakni ke perkiraan Rekening Koran Bendaharawan Umum Daerah).

ii. Pendapatan yang Ditangguhkan

Merupakan akun sementara untuk menampung kas yang diterima Bendaharawan Penerimaan (di catat di sisi kredit) maupun yang disetorkan oleh Bendaharawan Penerima ke Kas Daerah (di catat di sisi debet). Akun ini juga dipergunakan untuk mencatat pengakuan atas) terjadinya piutang atas pendapatan.

iii. Hutang kepada Pihak Ketiga (accounts payable)

Hutang kepada Pihak Ketiga berasal dari kontrak atau perolehan barang/ jasa yang belum dibayar sampai dengan tanggal neraca.

Apabila pihak ketiga/kontraktor membangun fasilitas atau peralatan sesuai dengan spesifikasi yang ada pada kontrak perjanjian dengan pemerintah, kemungkinan terdapat realisasi pekerjaan yang telah diserah terimakan tetapi belum dibayar penuh oleh pemerintah sampai tanggal neraca. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar jumlah yang belum dibayar untuk barang tersebut pada tanggal neraca.

iv. Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PPK)

Hutang PPK merupakan utang yang timbul akibat pemerintah belum menyetor kepada pihak lain atas pungutan potongan

(25)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

23 PPK dari Surat Perintah Membayar (SPM) atau dokumen lain yang dilakukannya. Nilai yang dicantumkan di neraca untuk akun ini adalah sebesar saldo pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai dengan tanggal neraca.

v. Hutang Jangka Pendek Lainnya

Hutang jangka pendek lainnya merupakan hutang selain bagian lancar hutang jangka panjang, utang kepada pihak ketiga (account payable), hutang perhitungan pihak ketiga (PPK), hutang bunga, dan uang muka dari Kas Umum Daerah.

(2) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Kewajiban ini mencakup utang yang berasal dari pinjaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri dan dari penerbitan sekuritas pemerintah.

b) Pengakuan dan Pengukuran Kewajiban

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran Sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan handal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Penjabaran mata uang asing ini menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

(26)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

24 6) Akuntansi Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos ekuitas dana terdiri dari 4 (empat) kelompok, yaitu :

a) Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas dana lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek/lancar.

Kelompok ekuitas dana lancar antara lain terdiri dari : sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA), pendapatan yang ditangguhkan, cadangan piutang, cadangan persediaan dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

SILPA merupakan akun lawan yang menampung kas dan setara kas serta investasi jangka pendek. Sedang pendapatan yang ditangguhkan adalah akun lawan untuk menampung kas di Bendahara Penerimaan sepanjang belum disetorkan ke Kas Daerah. Cadangan piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar. Cadangan persediaan adalah akun lawan untuk menampung akun persediaan.

Pada sisi kewajiban jangka pendek, selain utang PPK yang merupakan pengurang SILPA, ada akun kewajiban jangka pendek lainnya. Akun lawan dari kewajiban jangka pendek lainnya ini adalah dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

b) Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas dana investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Pos ini terdiri :

a) Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang, yang merupakan akun lawan dari investasi jangka panjang.

b) Diinvestasikan dalam aset tetap, yang merupakan akun lawan dari aset tetap.

c) Diinvestasikan dalam aset lainnya, yang merupakan akun lawan aset lainnya.

(27)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

25 d) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka

panjang, yang merupakan akun lawan dari seluruh hutang jangka panjang.

c) Ekuitas Dana Cadangan

Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Akun ini merupakan akun lawan dari dana cadangan.

d) Ekuitas Dana untuk Dikonsolidasikan

Ekuitas dana untuk dikonsolidasikan menunjukkan saldo nett antara jumlah uang yang diterima Bendaharawan Pengeluaran OPD dari Bendaharawan Umum Daerah / Organisasi Perangkat Pengelola Keuangan Daerah (BUD / OPPKD) dan jumlah uang yang disetorkan oleh Bendaharawan Penerimaan OPD kepada BUD/OPPKD, termasuk juga penyetoran kembali saldo uang yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD) oleh Bendaharawan Pengeluaran OPD kepada BUD/OPPKD yang disetorkan sebelum berakhirnya tahun anggaran.

Akun / perkiraan yang dipergunakan untuk ekuitas dana untuk dikonsolidasikan ini adalah Rekening Koran Bendaharawan Umum Daerah / Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (RKBUD/PPPKD). Nilai yang dicatat dalam akun ini sebesar nilai nominalnya.

(28)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

26 4.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan realisasi anggaran akhir tahun Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar merupakan realisasi dari sisi pendapatan, belanja dan pembiayaan yang terjadi selama Tahun Anggaran 2020.

4.1.1 PENDAPATAN

Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih. Realisasi pendapatan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar selama Tahun 2020 adalah sebesar Rp.1.033.090.000,00 atau 89,56 % dari anggaran sebesar Rp. 1.153.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut ;

Belanja Anggaran 2020 Realisasi % Retribusi

Pengendalian Menara

Telekomunikasi

1.153.500.000,00 1.033.090.000,00 89,56

Jumlah 1.153.500.000,00 1.033.090.000,00 89,56

4.1.2 BELANJA

Belanja Daerah adalah pengeluaran atau kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih. Realisasi belanja Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar selama Tahun 2020 adalah sebesar Rp. 10.062.761.738,00 atau 95,99 % dari anggaran sebesar Rp. 10.483.401.239,00 sedangkan realisasi tahun 2019 sebesar Rp. 10.664.232.697,00 sehingga terjadi penurunan belanja sebesar Rp. 601.470.959,00 dengan rincian sebagai berikut :

Belanja Anggaran 2020 Realisasi % Realisasi 2019 Belanja

operasi 6.196.318.799,00 5.909.721.582,00 95,37 7.112.108.274,00 Belanja

modal 327.455.000,00 326.784.000,00 99,80 3.552.198.673,00 Jumlah 6.523.773.799,00 6.236.505.582,00 95,60 10.664.306.947,00

BAB IV

PENJELASAN POS – POS LAPORAN KEUANGAN

(29)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

27 4.1.2.1. Belanja Operasi

4.1.2.1.1 Belanja Pegawai

Belanja pegawai merupakan belanja operasi selama Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 3.826.256.156,00 atau 96,63 % dari anggaran sebesar Rp. 3.959.627.440,00 bila dibandingkan dengan realisasi tahun aggaran 2019 sebesar Rp. 3.646.709.337,00 terjadi kenaikan belanja pegawai sebesar Rp. 179.546.819,00. Dengan rincian sebagai berikut :

Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019 Gaji pokok PNS/Uang

respresentasi 1.919.153.656,00 1.808.106.500,00 94,21 1.732.110.681,00 Tunjangan Keluarga 195.995.156,00 192.942.076,00 98,44 183.356.304,00 Tunjangan jabatan 196.379.750,00 188.565.000,00 96,02 187.030.000,00 Tunjangan Fungsional 9.758.000,00 8.160.000,00 83,62 9.520.000,00 Tunjangan fungsional

umum 44.500.750,00 42.445.000,00 95,38 39.880.000,00

Tunjangan beras 97.897.356,00 97.260.060,00 99,35 92.335.500,00 Tunjangan

PPh/Tunjangan khusus 8.767.916,00 21.176.443,00 241,52 7.082.008,00

Pembulatan gaji 27.930,00 21.391,00 76,59 28.122,00

Iuran Asuransi

Kesehatan 52.205.206,00 77.146.610,00 147,78 49.130.848,00 Iuaran Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK) 3.687.180,00 3.739.711,00 101,42 3.554.467,00 Iuran Jaminan Kematian

(JKM) 11.061.540,00 11.219.115,00 101,42 10.663.407,00

Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja

1.144.518.000,00 1.144.518.000,00 100,00 1.067.218.000,00 Tambahan Penghasilan

Berdasarkan

Pertimbangan Objektif lainnya

281.000.000,00 187.700.000,00 86,10 216.007.500,00

Insentif Pemungutan

Retribusi Daerah 57.675.000,00 43.256.250,00 75,00 48.750.000,00 Honorarium Panitia

Pelaksana Kegiatan 135.100.000,00 129.100.000,00 95,63 196.290.000,00 Honorarium Tim

Pengadaan Barang dan Jasa

600.000,00 600.000,00 100,00 600.000,00 Honorarium Tim

Pemeriksa Barang dan Jasa

1.500.000,00 1.500.000,00 100,00 1.500.000,00 Honorarium Pegawai

Honorer/tidak tetap 0,00 0,00 76.325.000,00

Jumlah

………. 4.382.352.440,00 3.921.381.837,00 87,89 3.921.381.837,00

(30)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

28 4.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa

Belanja barang dan jasa merupakan belanja operasi selama Tahun Anggaran 2020,realisasi sebesar Rp. 5.778.521.582,00 atau 95,37%

dari anggarannya sebesar Rp. 6.059.118.799,00 bila dibandingkan dengan realisasi tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 6.837.393.274,00 terjadi penurunan belanja barang dan jasa sebesar Rp.1.058.871.692,00 dengan rincian sebagai berikut :

Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019 Belanja Bahan Pakai

Habis 1.483.865.695,00 1.458.554.910,00 98,29 1.471.951.320,00 Belanja Alat Tulis Kantor 105.832.300,00 105.827.250,00 100,00 157.941.021,00 Belanja alat listrik dan

elektronik (lampu pijar,battery kering)

9.885.200,00 9.884.250,00

99,99 16.744.840,00 Belanja perangko

materai dan benda pos lainnya

0,00 0,00 0,00 60.000,00

Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih

5.998.195,00 5.993.410,00 99,92 26.555.459,00 Belanja Bendera,

umbul-umbul dan spanduk

0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Publikasi dan

dokumentasi 1.362.150.000,00 1.336.850.000,00 98,14 1.270.650.000,00

Belanja jasa

Belanja air 6.000.000,00 2.617.541,00

43,63 1.749.669,00 Belanja Listrik 156.600.000,00 136.168.324,00 86,95 101.129.268,00 Belanja surat

kabar/majalah 18.600.000,00 12.600.000,00 67,74 13.240.000,00 Belanja

kawat/faksimili/internet 354.640.000,00 278.356.917,00 78,49 410.552.668,00 Belanja Jasa Keamanan 65.160.000,00 65.160.000,00 100 0,00 Belanja Jasa

Kebersihan Kantor 124.960.000,00 97.200.000,00 77,78 0,00 Belanja jasa pengaman

kantor 65.160.000,00 65.160.000,00 100 0,00

Belanja jasa perizinan 0,00 0,00 0,00 6.723.448,00

Belanja perawatan

kendaraan bermotor 232.654.900,00 211.375.088,00 90,85 252.181.052,00 Belanja jasa servis 10.959.000,00 9.450.000,00 86,23 15.381.817,00 Belanja penggantian

suku cadang 66.888.300,00 64.184.438,00 95,96 159.575.535,00

(31)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

29 Belanja bahan bakar

minyak/gas dan pelumas

124.507.600,00 113.540.650,00 91,19 61.018.700,00

Belanja jasa kir 300.000,00 0,00 0,00 0,00

Belanja surat tanda

nomor kendaraan 30.000.000,00 24.200.000,00 80,67 16.205.000,00 Belanja Cetak dan

Penggandaan 780.470.650,00 733.660.025,00 94.00 856.972.550,00 Belanja Sewa Rumah/

Gedung/ Gudang/Parkir 0,00 0,00 0,00 5.220.810,00 Belanja Sewa

Perlengkapan dan Peralatan Kantor

0,00

0,00 0,00 32.750.000,00

Belanja sewa meja kursi 0,00 0,00 0,00 2.250.000,00

Belanja sewa sound

system 0,00 0,00 0,00 1.500.000,00

Belanja sewa peralatan dan perlengkapan dekorasi

0,00 0,00 0,00 29.000.000,00

Belanja Makanan dan

Minuman 46.790.000,00 45.215.000,00 96,63 153.925.750,00 Belanja makanan dan

minuman rapat 25.290.000,00 23.895.000,00 94,00 119.238.250,00 Belanja makanan dan

minuman tamu 13.500.000,00 13.320.000,00 98,67 21.000.000,00 Belanja makanan dan

minuman kegiatan 8.000.000,00 8.000.000,00 100,00 13.687.500,00 Belanja pakaian kerja 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 Belanja pakaian kerja

lapangan 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00

Belanja Perjalanan

Dinas 953.760.000,00 926.185.127,00 97,11 1.980.442.879,00 Belanja perjalanan dinas

dalam daerah 449.610.000,00 428.650.000,00 95,34 573.200.000,00 Belanja perjalanan dinas

luar daerah 504.150.000,00 497.535.127,00 98,69 1.407.242.879,00 Belanja kursus,

pelatihan, Sosialisasi, dan bimbingan Teknis PNS

0,00 0,00 0,00 127.418.860,00

Belanja Bimbingan

teknis 0,00 0,00 0,00 127.418.860,00

Belanja Pemeliharaan 224.097.554,00 222.986.150,00 95,15 295.135.000,00 Belanja pemeliharaan

jaringan listrik 0,00 0,00 0,00 7.900.000,00

Belanja pemeliharaan

peralatan kantor 59.187.000,00 59.134.750,00 99,91 36.016.000,00 Belanja pemeliharaan

alat-alat studio 164.910.554,00 163.851.400,00 99,36 251.219.000,00 Belanja jasa tenaga

Ahli/Instruktur/Narasum ber

397.500.000,00 391.500.000,00 98,49 323.150.000,00

(32)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

30 Belanja jasa Tenaga

Ahli/Instruktut/Nara sumber

397.500.000,00 391.500.000,00 98,49 323.150.000,00 Honorarium jasa tim

teknis 99.600.000,00 99.600.000,00 100,00 85.300.000,00 Honorarium Jasa Tim

Teknis Kegiatan 99.600.000,00 99.600.000,00 100,00 85.300.000,00 Belanja Jasa Kegiatan

Urusan Komunikasi dan Informatika

946.060.000,00 928.982.500,00 98,19 0,00 Network Administrasi 11.200.000,00 11.200.000,00 100,00 0,00 Operator komputer 470.310.000,00 453.382.500,00 96,40 0,00 Operator Sistem

Informasi 85.800.000,00 85.800.000,00 100,00 0,00

Web Administrator 136.200.000,00 136.200.000,00 100,00 0,00

Kameramen 55.800.000,00 55.800.000,00 100,00 0,00

Photografer 69.600.000,00 69.600.000,00 100,00 0,00

Editor video/ photo 18.600.000,00 18.600,00 100,00 0,00

Tenaga Radio 98.550.000,00 98.400.000,00 99,85 0,00

Belanja Jasa Kegiatan

Urusan Persandian 88.200.000,00 88.200.000,00 100,00 0,00

Tenaga Sandi 88.200.000,00 88.200.000,00 100,00 0,00

Jumlah ……… 6.059.118.799,00 5.778.521.582,00 95,37 6.837.393.274,00

4.1.2.1.3.2 Belanja Modal Peralatan/ Mesin

Realisasi belanja modal Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp.

326.784.000,00 atau 99.80% dari anggarannya sebesar Rp.

327.455.000,00 bila dibandingkan dengan realisasi Tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 3.552.198.673,00 terjadi penurunan sebesar Rp.

3.225.414.673,00 dengan rincian sebagai berikut :

Uraian 0,00 0,00 0,00 Realisasi 2019

Belanja Modal Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor

0,00 0,00 0,00

31.600.000,00

Belanja modal pegadaan

Peralatan kantor 0,00 0,00 0,00 14.978.500,00

Belanja modal pengadaan perlengkapan kantor

100.000.000,00 99.965.000,00 99,97 135.963.525,00 Belanja modal Pengadaan

komputer

30.000.000,00 29.898.000,00 99,66 2.497.343.148,00 Belanja modal Pengadaan

mebelulair 0,00 0,00 0,00 131.600.000,00

0,00 0,00 0,00

Belanja Modal Pengadaan 0,00 0,00 0,00 12.308.250,00

(33)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

31 peralatan dapur

Belanja Modal Pengadaan Alat studio

184.855.000,00 184.381.000,00 99,74 477.447.250,00 Belanja pengadaan alat-alat

komunikasi

12.600.000,00 12.540.000,00 99,52 65.343.800,00 Belanja modal pengadaan

alat-alat ukur 0,00 0,00 0,00 5.694.200,00

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian bangunan

0,00 0,00 0,00

179.920.000,00

Jumlah ………. 327.255.000,00 326.784.000,00 99,80 3.552.198.673,00

4.2 LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyediakan informasi yang mencerminkan seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang berguna bagi penggunanya untuk mengevaluasi pendapatan-LO dan beban-LO untuk menjalankan suatu unit atau seluruh entitas pemerintah.

4.2.1 PENDAPATAN-LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Realisasi pendapatan-LO selama tahun anggaran 2020 adalah sebesar Rp. 1.153.500.000,00 dengan rician sebagai berikut :

Uraian Realisasi 2020 Realisasi 2019

Pendapatan – LO 1.153.500.000,00 1.256.700.000,00

Jumlah 1.153.500.000,00 1.256.700.000,00

4.2.2 BEBAN-LO

Beban-LO adalah pengeluaran atau kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih. Realisasi beban-LO selama tahun anggaran 2020 adalah sebesar Rp. 10.956.366.688,00

Uraian Realisasi 2020 Realisasi 2019

Beban oprasional_LO 10.956.366.688,00 11.949.133.793,00

Jumlah 10.956.366.688,00 11.949.133.793,00

(34)

DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR | LAPORAN KEUANGAN 2019

32 4.2.2.1 Beban Operasional-LO

4.2.2.1.1 Beban Pegawai

Beban pegawai-LO merupakan beban operasional selama Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 3.826.256.156,00 Sedangkan angka realisasi beban pegawai-LO tahun anggaran 2019 sebesar Rp.3.636.003.430,00 karena laporan keuangan akhir tahun 2020 menyajikan laporan operasional,dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Realisasi 2020 Realisasi 2019

Beban Pegawai – LO 3.826.256.156,00 3.636.003.430,00 Beban Gaji dan Tunjangan – LO 2.450.781.906,00 2.304.027.930,00 Gaji Pokok PNS / Uang Representasi – LO 1.808.106.500,00 1.732.110.681,00 Tunjangan Keluarga – LO 192.942.076,00 183.356.304,00 Tunjangan Jabatan – LO 188.565.000,00 187.030.000,00

Tunjangan Fungsional-LO 8.160.000,00 9.520.000,00

Tunjangan Fungsional Umum – LO 42.445.000,00 39.880.000,00

Tunjangan Beras – LO 97.260.060,00 92.335.500,00

Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus – LO 21.176.443,00 7.082.008,00

Pembulatan Gaji – LO 21.391,00 28.122,00

Iuran Jaminan Kesehatan - LO 77.146.610,00 49.130.848,00 Jaminan Sosial Ketenagakerjaan – LO 3.739.711,00 3.554.467,00

Beban Tunjangan Khusus Guru-LO 11.219.115,00 0,00

Tunjangan Kematian 0,00 0,00

Beban Tambahan Penghasilan PNS – LO 1.332.218.000,00 1.283.225.500,00 Tambahan Penghasilan berdasarkan beban

kerja - LO

1.144.518.000,00 1.067.218.000,00 Tambahan penghasilan berdasarkan

pertimbangan objektif lainnnya - LO..

187.700.000,00 216.007.500,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 43.256.250,00 48.750.000,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah – LO 43.256.250,00 48.750.000,00

JUMLAH 10.103.294.218 9.576.034.770,00

4.2.2.1.2 Beban Barang dan Jasa

Beban barang dan jasa merupakan beban operasional selama Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 5.932.682.012,00, Sedangkan realisasi beban barang dan jasa tahun anggaran 2019 sebesar Rp.7.111.874.443,00 , dengan rincian sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

¾ Paradigma baru seperti tercantum dalam Pedoman Penyusunan Kurikulum y (Outcomes ( based education , Learner centered education , Continuous improvement,

Judul KTI : Insidensi infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) pada darah donor di unit donor darah PMI kota Semarang Dengan ini menyatakan :2. (a) KTI ini

47 Dinas Perindag dan Penanaman Modal bergabung dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sehingga namanya berubah menjadi Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Dalam menilai akomodasi pemerintah dalam melakukan pengembangan pasar tradisional dapat dilihat dari indikator kebutuhan pasar yaitu luas wilayah, dari hasil

Beliau akan menjadi advisor dan auditor internal dalam mengawasi proses berjalan nya kegiatan bisnis perseroan serta memberikan advise masukan dan pengawasan

Setelah dilakukannya pengujian pada masing-masing perangkat input dan output dari alat yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu dilakukan pengujian

Mendemonstrasikan teks lisan dalam bentuk dialogue singkat untuk menyatakan ungkapan menawarkan sesuatu serta responya sesuai dengan konteks penggunaanya?. Melalui diskusi

Dalam memperjelas pemilihan segmentasi pasar, narasumber mengatakan bahwa sistemBisnis Paket Pos Kilat Khususnya memilih lebih fokus dalam memilih pelanggan yang ingin di