• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI KEBUN BINATANG SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK KUNJUNGAN WISATAWAN DI MEDAN KERTAS KARYA OLEH BOY CHANDRA SITUMORANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "POTENSI KEBUN BINATANG SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK KUNJUNGAN WISATAWAN DI MEDAN KERTAS KARYA OLEH BOY CHANDRA SITUMORANG"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI KEBUN BINATANG SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK KUNJUNGAN WISATAWAN DI MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

BOY CHANDRA SITUMORANG 152204046

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI KEBUN BINATANG SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK KUNJUNGAN WISATAWAN DI MEDAN

OLEH

BOY CHANDRA SITUMORANG 152204046

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Gustanto, M.Hum NIP 196308051989031004

(3)

Disetujui Oleh Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya Untuk Diploma.

Ketua Sekretaris

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 19660420 199203 1 003 NIP 19580615 198703 1 001

(4)

Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam bidang Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan Pada :

Hari/Tanggal : Senin, 19 Agustus 2019 Pukul : 12.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S.

NIP 196008051987031001

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam kertas karya ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh.

Medan, Februari 2019

Penulis

Boy Chandra Situmorang

(6)

ABSTRAK

Kebun Binatang Medan merupakan salah satu objek daya tarik wisata di kota Medan, kebun binatang Medan memiliki beberapa fasilitas pendukung yang membuat wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung. Tujuan penelitian agar mengetahui daya tarik kebun binatang Medan. Metode penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan petugas kebun binatang Medan. Hasil penelitian adalah Kebun Binatang di Medan memiliki daya tarik wisata alam yang sangat baik untuk di kunjungi karena memiliki lahan yang luas sehingga membuat pengunjung seakan berada di dalam hutan, bahkan binatang-binatang yang ada di kebun bintang sangat beragam sehingga anak-anak dapat belajar mengenai binatang disana. Potensi yang ada di Kebun Binatang Medan adalah keaslian alam yang terjaga dan terawat dengan baik, pihak kebun binatang juga menyediakan lahan wisata alam untuk menikatkan kreatifitas dan keberanian anak dan adanya penambahan satwa yang membuat wisatawan terkesan.

Keywords: Potensi Kebun Binatang Sebagai Salah Satu Daya Tarik Kunjungan Wisatawan Di Medan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena berkat rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan Program Diploma-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, denga Judul “Potensi Kebun Binatang Sebagai Salah Satu Daya Tarik Kunjungan Wisatawan Di Medan”.

Selama dalam peroses penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima dorongan dan bimbingan baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D., selaku Ketua Program D-III Perjalanan wisata

3. Bapak Drs. Gustanto, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan begitu banyak pembelajaran yang baik dan membimbing, membantu penulis selama penyusunan kertas karya ini.

4. Bapak/Ibu Dosen yang telah mengajar dan memberikan bekal ilmu pengentahun kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

5. Staff pegawai kebun binatang Medan yang memudahkan penulis dalam pengambilan data untuk karya tulis ini.

(8)

6. Bapak, Ibu, dan keluarga tercinta yang dengan penuh cinta dan kasih sayangnya telah banyak memberikan doa, dukungan dan motivasi secara materil maupun moril guna.

7. Kepada teman-teman saya Mega Octaria, Richard Manjorang yang selalu memberi saya semangat dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

8. Kepada seluruh teman D-III Perjalanan Wisata angkatan 2015, khususnya kelas usaha wisata yang tidak dapat saya sebut satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian semua.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran, masukan, maupun kritik dari pihak-pihak yang telah membaca kertas karya ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia- nya kepada kita semua.

Amin.

Medan, Juni 2019 Penulis

Boy Chandra Situmorang 152204046

(9)
(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... ... iv

DAFTAR GAMBAR . ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . ... 1

1.2 Batasan Masalah . ... 5

1.3 Rumusan Masalah . ... 5

1.4 Tujuan Penelitian .. ... 5

1.5 Manfaat Penelitian . ... 5

1.5.1 Manfaat Praktis ... 6

1.5.2 Manfaat Akademis ... 6

1.5.3 Manfaat Teoritis . ... 6

1.6 Metode Penelitian .. ... 6

1.6.1 Penelitian Kepustakaan .. ... 6

1.6.2 Penelitian Lapangan ... ... 7

1.7 Sistematika Penulis ... 7

(11)

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Potensi Pariwisata .. ... 9

2.2 Pengertian Kebun Binatang . ... 9

2.2.1 Fungsi Kebun Binatang Medan .. ... 10

2.3 Pengertian Kepariwisataan ... 11

2.4 Pengertian Atraksi Wisata . ... 13

2.5 Pengertian Daya Tarik Kunjungan Wisata .. ... 14

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN 3.1 Gambaran Umum Kota Medan ... ... 17

3.1.1 Kependudukan Kota Medan .. ... ... 20

3.2 Gambaran Umum Kebun Binatang Medan ... 20

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Fasilitas Yang Terdapat di Kebun Binatang Medan ... 23

4.1.1 Parkiran ... 24

4.1.2 Gapura dan Tiketing ... 25

4.1.3 Kantin ... 26

4.1.4 Warung-warung Klontong ... 28

4.1.5 Musholla . ... 29

4.1.6 Tempat Pembuangan Sampah ... 30

4.1.7 Klinik dan Karantina . ... 31

4.1.8 Kandang Binatang ... 32

4.1.9 Kamar Mandi atau Toilet ... 37

(12)

4.1.10 Wahana Bermain ... 39 4.2 Daya Tarik Kebun Binatang Dalam Meningkatkan Kunjungan

Wisatawan ... 41 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 44 5.2 Saran . ... 45 DAFTAR PUSTAKA ... 46

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Layout Kebun Binatang Medan . ... 23

Gambar 4.2 Lahan Parkir Kenbun Binatang Medan ... 24

Gambar 4.3 Gapura Kebun Binatang Medan .. ... 25

Gambar 4.4 Temat Penjualan Tiket Masuk Kebun Binatang Medan ... 26

Gambar 4.5 Kantin Bagian depan dan belakang Kebun Binatang Medan .. ... 27

Gambar 4.6 Warung-warung Kelontong . ... 28

Gambar 4.7 Musholla ... 29

Gambar 4.8 Tempat Pembuangan Sampah ... 30

Gambar 4.9 Klinik dan Karantina Hewan ... 31

Gambar 4.10 Peta Areal Kebun Binatang ... 35

Gambar 4.11 Kandang Buaya ... 36

Gambar 4.12 Kandang Rusa Tutul ... 36

Gambar 4.13 Kandang Burung yang Kosong ... 37

Gambar 4.14 Kamar Mandi atau Toilet ... 38

Gambar 4.15 Gambar Wahana Kereta Api Pusing ... 40

Gambar 4.16 Gambar Wahana Flying Fox ... 40

Gambar 4.17 Gambar Kereta Api dan Sepeda Gantung ... 41

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Batasan Wilayah Kota Medan ... 19

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Medan adalah Ibu kota dari Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan memiliki berbagai macam destinasi dan atraksi wisata yang menarik antara lain : Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, Mora Indah, Kebun Binatang Medan,

Istana Maimun, Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Selain memiliki sumber sejarah yang besar sebagai objek wisata, Kota Medan juga memiliki keanekaragaman objek wisata keluarga yang cukup menarik.

Salah satu objek wisata tersebut yaitu ‘ Objek Wisata Kebun Binatang Medan atau biasa disebut Medan Zoo. Kebun Binatang Medan berada di Jl. Brigjen Katamso KM. 4,5 Kampung Baru, Medan memiliki areal 3,5 hektar. Serta diresmikan pada tanggal 17 Agustus tahun 1968 oleh Gubernur Kepala Daerah Sumatera. Yaitu Bapak Marah Halim Harahap dengan status Yayasan dibawah Pemerintah Daerah yang telah dibentuk pada tahun 1961 dengan SK. Dan Walikotamadya Medan nomor: 812 tanggal 2 September tahun 1961. Lalu dengan Akte Notaris Rusli nomor: 86 tanggal 9 September tahun 1961. Yang kemudian bakal diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Rusli nomor: 117 tanggal 28 Juni tahun 1967.

(16)

Kebun Binatang Medan yang saat ini pengelolaannya dibawah unit Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan terdapat perubahan yang begitu signifikan. Pada tanggal 23 Maret 2005 pindah ke kawasan di Jl. Bunga Rampai IV, Simalingkar B, Medan Tuntungan, di Medan. Luas wilayah baru mencapai 30 hektar yang ditempati 78 spesies. Dan jumlahnya lebih dari 182 ekor satwa. Dengan pemindahan ke wilayah baru yang lebih luas diharapkan bisa memberikan kesejahteraan untuk satwa koleksinya. Guna mewujudkan keinginan tersebut maka akan selalu dilakukan berbagai pembenahan agar bisa menampilkan sarana rekreasi pendidikan.

Kebun Binatang ini dapat dicapai sekitar 30 Menit dari Fly Over Jamin Ginting Simpang Pos. Dengan lahan yang luas tersebut kemudian dikembangkan lagi fasilitas yang lengkap seperti wahana wisata taman bermain anak, outbound, flying fox serta wisata alam lainnya. Pihak pengelolah juga bekerja sama dengan kebun

binatang siantar dan lainnya untuk saling bertukar binatang agar bisa menghindari perkawinan sedarah.

Tarif tiket masuk Objek Wisata Kebun Binatang Medan sangat terjangkau yaitu Rp. 12.000/ Orang Saat weekdays dan Rp. 15.000/ Orang saat weekend. Dan untuk pengunjung dibawah usia 3 tahun, tiket masuknya free, harga tiket masuk juga sudah termasuk dengan asuransi jika terjadi sesuatu saat berwisata. Kebun Binatang Medan beroperasi setiap hari dan dibuka mulai dari pukul 08.00 Pagi dan ditutup pada pukul 05.00 Sore, Namun pada saat hari libur Kebun Binatang Medan akan tutup pada pukul 05.30 Sore.

(17)

4

Kemudian di dinding sebelah kanan, pengunjung bisa melihat gambar hewan-hewan langka yang ada di tempat wisata ini, seperti Beruang Madu, Harimau Sumatra, Gajah, Burung, dan lain-lainnya, lengkap dengan nama dan penjelasannya. Di Taman Marga Satwa (Medan Zoo) ini pengunjung tidak hanya sekedar melihat hewan langka, tapi juga bisa bergembira bersama keluarga dengan berbagai permainannya sambil piknik. Bentangkan tikar, sajikan makanan, dan nikmati suasana sejuknya yang asri di bawah rimbunnya pepohonan.

Bagi wisatawan yang ingin berkeliling Kebun Binatang Medan juga menyediakan kuda maupun gajah, yang dipandu oleh pawang hewan tersebut dan wisatawan akan di ajak Mengelilingi Medan Zoo dengan rute yang sudah ditentukan.

Biaya untuk menunggangi gajah dan kuda untuk berkeliling sangat murah dan terjangkau mulai dari Rp. 5.000,- hingga Rp. 15.000,- untuk satu trip nya. Kegiatan lain yang dapat wisatawan lakukan di areal kebun binatang Medan adalah berbelanja pernak-pernik yang dijual oleh masyarakat setempat.

Sebagai salah satu objek wisata keluarga yang sangat terkenal di medan, Medan zoo memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat

tertarik untuk Mengangkat Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) dalam penulisan kertas karya yang berjudul Potensi Kebun Binatang Sebagai Salah Satu Daya Tarik Kunjungan Wisatawan Di Medan

(18)

1.2 Batasan Masalah

Penulisan tugas akhir ini akan dibatasi permasalahannya sesuai dengan kemampuan penulisan serta data-data yang ada pada penulis. Penelitian ini hanya terbatas tentang Potensi Kebun Binatang Medan Sebagai Salah Satu Daya Tarik Kunjungan Wisatawan di Medan, dan Daya Tarik Kebun Binatang Medan dalam meningkatkan wisatawan di Medan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul di atas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Potensi Kebun Binatang Medan di Kota Medan?

2. Bagaimana daya tarik Kebun Binatang Medan sebagai objek wisata di Medan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penulisan Kertas Karya ini adalah:

1. Untuk mengetahui keadaan perkembangan Kebun Binatang Medan di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui daya tarik Kebun Binatang Medan sebagai objek wisata di Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(19)

6

1.5.1. Manfaat Praktis

Secara Praktis diharapkan bisa lebih mengenalkan apa-apa saja hewan yang ada di Kebun Binatang Medan, dan untuk mengetahui daya tarik Kebun Binatang Medan sebagai salah satu objek wisata di Medan.

1.5.2. Manfaat Akademis

Dapat dijadikan referensi tambahan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dimasa mendatang dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata.

1.5.3. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan kalangan masyarakat pada umumnya yang nanti memunculkan ide-ide baru guna untuk meningkatkan kepariwisataan terutama dalam potensi wisata keluarga yang berada di kota Medan.

1.6 Metode Penelitian

Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mengumpulkan data serta keterangan-keterangan berupa informasi yang dapat dijadikan bahan untuk penyusunan tugas akhir ini. Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengumpulkan data dengan dua cara yaitu :

1.6.1. Library Research (penelitian kepustakaan)

Peneltian Kepustakaan merupakan metode pengumpulan data berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir ini dan sumber data tertulis

(20)

lainnya, yang berhubungan dengan pokok bahasan tugas akhir ini dan dijadikan sebagai dasar perbandingan antara data yang penulis dapatkan di lapangan.

1.6.2. Field Research (penelitian lapangan)

Penelitian yang penulis langsung lakukan di lapangan dengan melakukan observasi langsung di Kebun Binatang Medan (Medan Zoo)

1.7 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulis membaginya kedalam lima bab. Masing-masing bab menjelaskan topik yang berbeda- beda sesuai dengan juduln yang tercantum pada setiap bab yang akan diuraikan.

Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri atas latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

Pada BAB ini terdiri dari Potensi, Kebun Binatang, pengertian kepariwisataan , pengertian objek dan atraksi wisata, Daya tarik kunjungan wisata.

BAB III : GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

Pada BAB ini meliputi gambaran umum Kota Medan, serta gambaran umum Kebun Binatang Medan (Medan Zoo)

(21)

8

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan dibahas tentang Potensi yang terdapat di Kebun Binatang Medan, Serta Daya Tarik Kebun Binatang Medan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

BAB V : PENUTUP

Merupakan BAB penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

(22)

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Potensi Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “potensi” adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya. Sedangkan pengertian “Pariwisata” memiliki arti segala yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancong, tourisme. Kesanggupan, kekuatan dan daya tarik untuk mengembangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan, pelancong atau kegiatan pariwisata lainnya dalam hal pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.

Potensi Pariwisata adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan, dan daya untuk mengembangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata. pengertian tersebut dapat di lengkapi dengan pengertian dari parah ahli

Menurut Yoeti (1996:160), “ … potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ketempat tersebut”.

2.2 Pengertian Kebun Binatang

Kebun binatang atau taman marga satwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat-tempat pendidikan, riset dan

(23)

10

tempat konservasi untuk satwa yang terancam punah. Binatang yang dipelihara sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa yang hidup di air dipelihara di akuarium.

Dalam Arief (2001), berdasarkan surat keputusan Dirjen Kehutanan No.

20/upts/DJ/1978 tentang pedoman umum kebun binatang, bahwa

“kebun binatang adalah suatu tempat dimana berbagai macam satwa dikumpulkan, diperagakan, dipelihara untuk umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam memelihara kelestarian lingkungan hidup”.

2.2.1 Fungsi Kebun Binatang

Berdasarkan fungsi kebun binatang yang telah dijadikan oleh Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia dirincikan sebagai berikut:

1. Sebagai Sarana untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya masalah keanekaragaman hayati fauna di dunia dan di Indonesia.

2. Sebagai sarana konservasi ex-situ jenis-jenis satwa yang langka atau terancam Punah.

3. Sebagai sarana tempat penangkaran jenis-jenis satwa koleksi yang ada.

4. Sebagai sarana tempat dan obyek penelitian aspek biologi/ekologi jenis-jenis satwa koleksi dalam rangka melengkapi data.

5. Sebagai sarana untuk membantu penghijauan kota berupa taman karena banyak jenis pepohonan yang di tanam sebagai pelindung dan habitat satwa semi alami.

6. Sebagai paru-paru kota oleh karena banyaknya jenis tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen serta pencegah erosi dan kekeringan.

(24)

7. Sebagai sarana tempat obyek rekreasi yang edukatif. Dengan mengunjungi kebun binatang , masyarakat dapat memperoleh informasi tentang kehidupan dan perilaku satwa yang menarik.

8. Sebagai sarana untuk membantu peningkatan kondisi social-ekonomi masyarakat.

2.3 Pengertian Kepariwisataan

Istilah tourism atau pariwisata muncul di masyarakat sekitar abad ke-18, khususnya sesudah Revolusi Industri inggris. Istilah pariwisata berasal dari dilaksanakannya kegiatan wisata atau tour yaitu suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sementara seseorang, ke luar tempat tinggalnya sehari-hari bersifat sementara dengan suatu alasan apa pun kecuali melakukan kegiatan yang bias menghasilkan upah atau gaji.

Pariwisata pada dasarnya merupakan aktivitas yang berupa pelayanan atas produk yang dihasilkan oleh industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan.

Mc.Intosh (1995:10), menyatakan bahwa pariwisata adalah “a composite of activities, services and industries that delivers a travel experience: transportasion, accommodation, eating and drinking establishment, shops, entertainment, activity, and other hospitality service available for individuals or group that are away from home”. (Dalam Muljadi 2009:8)

“Gabungan dari berbagai kegiatan, layanan dan industri yang memberikan pengalaman perjalanan: transportasi, akomodasi, makan dan minum, estabilitasi, took, hiburan, kegiatan, dan layanan keramahtamahan lainnya yang tersedia untuk individue atau kelompok yang jauh”

(25)

12

Istilah pariwisata diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada saat musyawarah Nasional yayasan Tourisme Indonesia ke-II atas usul dari Presiden Pertama Ir. Soekarno dan akhirnya pada 1961 istilah pariwisata dipakai resmi menggantikan istilah tourisme. Istilah pariwisata belum dipahami banyak orang namun oleh para ahli bahasa dan pariwisata Indonesia bahwa kata pariwisata berasal dari dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak atau berulangkali dan berkeliling sedangkan wisata berarti perjalanan dengan tujuan rekreasi. Jadi, pariwisata berarti perjalanan dengan tujuan rekreasi yang dilakukan secara berulangkali dan berkeliling.

Norval juga menyatakan bahwa pariwisata atau tourism adalah:

“keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu Negara, kota atau wilayah tertentu.

Sedangkan Hunziker dan Kraft (1942) memberikan pengertian pariwisata sebagai: “keseluruhan hubungan dan gejala-gelaja yang timbul dari adanya orang asing di mana perjalanannya tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah.

Menurut Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1969, pengertian kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, bahwa pengertian “pariwisata adalah segala sesuatu yang

(26)

berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang ini”.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, memberikan pengertian bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah daerah. Sedangkan pengertian Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah daerah, dan pengusaha.

2.4 Pengertian Atraksi Wisata

Atraksi merupakan kosakata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Belanda Yaitu Attractie. Pengertian atraksi adalah pertunjukkan atau tontonan yang memiliki daya tarik besar atau sangat menarik perhatian. Bukan hanya sekedar pertunjukkan biasa karena dapat menarik perhatian orang untuk menyaksikannya.

Seperti atraksi sirkus yang menampilkan hal-hal tidak biasa seperti akrobatik atau kepiawaian hewan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan manusia. Atau seperti sulap yang membuat kita penasaran bagaimana seseorang bias menghilang dari dalam kotak. Istilah atraksi juga digunakan untuk pertunjukan yang berkaitan dengan budaya daerah seperti musik, tarian, tradisi, warisan sejarah, dan kekayaan alam yang menjadi daya tarik wisatawan di daerah. Seperti tari kecak yang berasal dari Bali

(27)

14

sangat menarik perhatian wisatawan karena keunikannya dan belum pernah mereka saksikan sebelumnya.

Dari paparan di atas dapat kita ketahui bahwa poin penting dari istilah atraksi adalah adanya daya tarik yang besar dari suatu pertunjukan atau tontonan seperti atraksi ular menari atau atraks anjing bersepeda. Munculnya daya tarik yang besar ini karena hal-hal tersebut di luar kebiasaan masyarakat sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang besar, bias juga karena hal tersebut belum pernah menyaksikan pertunjukan tari kecak dimana di tempat asalnya mereka belum pernah menyaksikan pertunjukan ini. Hal inilah yang membedakan penggunaan istilah atraksi dengan istilah lain seperti pertunjukan, sajian, atau tontonan yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sudah biasa atau lumrah seperti pertunjukan tarian atau nyanyian.

Pengertian atraksi wisata adalah daya tarik dari suatu objek pariwisata ataupun hasil kesenian suatu daerah tertentu yang dapat menarik wisatawan / turis asing untuk berkunjung menuju ke tempat wisata tersebut.

Contoh atraksi wisata : masakan / kuliner khas daerah (seperti rending, gudeg, tempoyak), arsitektur bangunan daerah, tanaman setempat, mitologi, pertunjukan binatang dsb.

2.5 Pengertian Daya Tarik Kunjungan Wisata

Daya tarik wisata merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relavan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan, maka digunakanlah kata

(28)

"Daya Tarik Wisata". Daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan dan dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.

Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata yang terdiri atas:

- Daya tarik wisata Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang seperti keadaan alam, flora dan fauna.

- Daya tarik wisata hasil karya manusia yang seperti museum peninggalan sejarah, seni, budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan komplek hiburang.

- Daya tarik wisata minat khusus seperti berburu, mendaki gunung, gua, industry, kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah.

Daya tarik wisata menurut Jendral Pemerintahan terdiri dari:

1. Daya Tarik Wisata Alam

Daya tarik wisata alam merupakan sumber daya yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya untuk dijadikan sasaran wisata. 4 kawasan Potensi wisata alam meliputi:

- Flora dan Fauna

- Keunikan dan kekhasan ekosistem seperti ekosistem pantai dan ekosistem hutan bakau

- Gejala alam seperti kawah, sumber air panas, air terjun dan danau - Budidaya sumber daya alam seperti sawah, perkebunan, peternakan.

(29)

16

2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya

Daya tarik wisata sosial budaya merupakan usaha pemanfaatan seni budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai objek dan daya tarik wisata, untuk dijadikan sasaran wisata seperti museum, peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan dan kerajinan.

3. Daya Tarik Minat Khusus

Daya tarik wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunya motivasi khusus di dalam daya tarik minat khusus ini biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian seperti berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan dan agrowisata.

(30)

BAB III

GAMBARAN UMU M DESA KOTA MEDAN

3.1 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan terletak antara 2º.27’-2º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’-98º.44’

Bujur Timur. Kota Medan 2,5-3,75 meter di atas permukaan laut. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 23,0 ºC-24,1 ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,6 ºC-33,1 ºC serta pada malam hari berkisar 26 ºC-30,8 ºC. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata 78%-82%. Sebagian wilayah di Medan sangat dekat dengan wilayah laut yaitu pantai Barat Belawan dan daerah pedalaman yang tergolong dataran tinggi, seperti Kabupaten Karo. Akibatnya suhu di Kota Medan menjadi tergolong panas. Kecepatan angin rata-rata sebesar 0,42 m/sec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6 mm.

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keselurahan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya. Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3º 30’-3º 43’ Lintang Utara dan 98º 35’-98º 44’ Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan maklumat Nomor 21 tanggal 29 September

(31)

18

1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 9 Kelurahan. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah 26.510 Ha yang terdiri dari 11 kecamatan dengan 116 Kelurahan.

Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran kelurahan menjadi 144 kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 september 1996 tentang pendefitipan 7 kelurahan di kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 kecamatan yang mencangkup 151 kelurahan, yakni :

1. Medan Tuntungan dengan 9 Kelurahan 2. Medan Johor dengan 6 Kelurahan 3. Medan Amplas dengan 8 Kelurahan 4. Medan Denai dengan 5 Kelurahan

(32)

5. Medan Area dengan 12 Kelurahan 6. Medan Kota dengan 12 Kelurahan 7. Medan Maimun dengan 6 Kelurahan 8. Medan Polonia dengan 5 Kelurahan 9. Medan Baru dengan 6 Kelurahan 10. Medan Selayang dengan 6 Kelurahan 11. Medan Sunggal dengan 6 Kelurahan 12. Medan Helvetia dengan 7 Kelurahan 13. Medan Petisah dengan 7 Kelurahan 14. Medan Barat dengan 6 Kelurahan 15. Medan Timur dengan 11 Kelurahan 16. Medan Perjuangan dengan 9 Kelurahan 17. Medan Tembung dengan 7 Kelurahan 18. Medan Deli dengan 6 Kelurahan 19. Medan Labuhan dengan 7 Kelurahan 20. Medan Marelan dengan 4 Kelurahan 21. Medan Belawan dengan 6 Kelurahan

Batas Wilayah Kota Medan

Utara Selat Malaka

Selatan Pancur Batu, Deli Tua (Kabupaten Deli Serdang)

(33)

20

Barat Tanjung Morawa (Kabupaten Deli Serdang)

Timur Kota Binjai, Hamparan Perak (Kabupaten Deli Serdang)

Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan, Sumber: Wikipedia Kota Medan

3.1.1 Kependudukan Kota Medan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Medan pada tahun 2015, jumlah penduduk Kota Medan diperkirakan sebesar 2.210.624 ribu jiwa yang mendiami wilayah seluas 265,00 Km2. Kepadatan penduduk diperkirakan 8.342 jiwa/ Km2 . Laju pertumbuhan penduduk Kota Medan tahun 2015 adalah sebesar 0,89%.

Mayoritas penduduk Karo memeluk agama Islam sebesar 68.24%, Kristen Protestan 24.01% Katolik 3.50%, Buddha 3.05%, Hindu 0.18%, dan konghucu 0.02%.

3.2 Gambaran Umum Kebun Binatang Medan (Medan Zoo)

Kebun Binatang Medan merupakan salah satu obyek wisata di Medan, yang berfungsi sebagai tempat rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi, sehingga kebun binatang menjadi pilihan yang menarik untuk berwisata. Kebun Binatnag Medan menawarkan produk kepada pengunjung berupa satwa yang betujuan untuk menarik minat pengunjung.

Setiap minggu maupun setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke Kebun Binatang Medan baik yang berasal dari wilayah Medan maupun dari wilayah luar Medan. Terutama pada hari libur sekolah atau hari libur hari besar Kebun Binatang

(34)

Medan selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin melihat satwa yang ada di penangkaran Kebun Binatang Medan.

Pihak Kebun Binatang Medan menempatkan 8 orang pegawai yang bertugas untuk memelihara sarana dan prasarana yang terdapat dilingkungan Kebun Binatang Medan, 6 orang petugas kebersihan yang menjaga kebersihan lingkungan sekitar, 6 orang petugas keamanan dan 3 petugas khusus, dan 6 petugas yang berada di daerah pintu masuk, dimana semua petugas diharapkan mampu menunjukkan kualitas pelayanan kepada pengunjung dengan memberikan kenyamanan dalam hal sarana dan prasarana yang disediakan oleh Kebun Binatang Medan dan tanggap dalam segala situasi dan mampu memberikan informasi yang akurat kepada pengunjung. Untuk menarik minat pengunjung masyarakat.

Kebun Binatang Medan pada awalnya diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1968 yang berada di Jl.Brigjend Katamso No. 712 Kecamatan Medan Maimun, Kebun Binatang Medan yang kini pengelolaannya dibawah unit perusahaan daerah kota Medan mengalami perubahan yang signifikan, sejak 23 Maret 2005 lokasi Kebun Binatang Medan dipindahkan ke Jl. Bunga Rampe IV No. 100 Kelurahan Simalingkar B. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa lokasi Kebun Binatang Medan berada di Jl. Brigjend Katamso. Oleh karena itu pihak Kebun Binatang merasa perlu melakukan kegiatan promosi baik dengan cara datang ke sekolah- sekolah atau pun dengan mengiklankan dan menyebarkan brosur kepada masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pihak Kebun Binatang Medna untuk menarik minat pengunjung masyarakat.

(35)

22

Pemilihan lokasi yang strategis juga merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam menarik minat berkunjung masyarakat untuk datang ke Kebun Binatang Medan, dan tidak hanya lokasi yang strategis akan tetapi sebagai tempat rekreasi dan juga konservasi lingkungan maka Kebun Binatang Medan menawarkan lokasi sejuk, tenang dan nyaman yang jauh dari keramaian kota, sehingga dapat menarik minat berkunjung masyarakat.

Kebun Binatang ini dapat dicapai sekitar 30 Menit dari Fly Over Jamin Ginting Simpang Pos dengan menggunakan angkutan umum bahkan sepeda motor.

Dengan lahan yang luas tersebut kemudian dikembangkan lagi fasilitas yang lengkap seperti wahana wisata taman bermain anak, outbound, flying fox serta wisata alam lainnya sehingga membuat wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke Kebun Binatang Medan. Pihak pengelolah juga bekerja sama dengan kebun binatang siantar dan lainnya untuk saling bertukar binatang agar bisa menghindari perkawinan sedarah.

(36)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengembangan Fasilitas Yang Terdapat di Kebun Binatang Medan

Kebun Binatang Medan adalah salah satu destinasi wisata yang berada di Kota Medan dan merupakan tempat wisata keluarga. Kebun binatang Medan merupakan salah satu destinasi wisata yang teropopuler di Kota Medan. Fasilitas yang terdapat di kebun binatang Medan sangat beragam seperti: lahan parkir untuk pengunjung kebun binatang Medan, gapura dan tiketing, kantin, warung-warung klontong, musholla, tempat pembuangan sampah, klinik dan karantina, kandang binatang, kamar mandi dan wahana bermain. Berikut adalah layout Kebun Binatang Medan:

Gambar 4.1 Layout Kebun Binatang

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(37)

24

4.1.1 Parkiran

Parkiran Kebun Binatang Medan berada di depan pintu masuk kebun binatang. Parkiran roda empat berada di sisi kanan dari pintu masuk kebun binatang, dan parkiran roda dua berada di sisi kiri dari pintu masuk. Parkiran roda empat di kebun binatang Medan sangat berantakan karena banyaknya lapak-lapak pedagang yang berserakan di lahan parkir sehingga menyebabkan lahan parkir menjadi tidak tertata dengan rapi, sedangkan parkiran roda dua dipergunakan untuk lahan roda empat dan mempergunakan area depan ticketing sebagai area parkir roda dua. Untuk dapat tersusunnya lahan parkir di kebun binatang Medan alangkah baiknya kalau pemerintah selalu memperhatikan penataan lahan parkir di kebun binatang sehingga pengunjung semakin tertarik untuk berkunjung. Berikut adalah lahan parkir Kebun Binatang Medan :

Gambar 4.2

Lahan Parkir Kebun Binatang Medan

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(38)

4.1.2 Gapura dan Tiketing

Gapura merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura Kebun Binatang Medan berada di depan yang berfungsi sebagai pintu masuk kedalam kebun binatang, pihak kebun binatang Medan mempergunakan gapura sebagai lahan informasi untuk pemberitahuan jika ada hewan yang baru datang ke kebun binatang dan tempat foto koleksi satwa di kebun binatang tersebut.

Tiketing kebun binatang Medan berada di sebelah kanan gapura. Tarif tiket masuk ke kebun binatang Medan sangat terjangkau yaitu Rp. 12.000/ orang saat weekdays, Rp. 15.000/ orang saat weekend. Dan untuk pengunjung dibawah usia 3

tahun, tiket masuknya free, harga tiket masuk juga sudah termasuk dengan asuransi jika terjadi sesuatu saat berwisata. Berikut adalah gapura dan tiketing kebun binatang medan:

Gambar 4.3

Gapura Kebun Binatang Medan

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(39)

26

Gambar 4.4

Tiketing Kebun Binatang Medan

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

Untuk pengembangan gapura dan ticketing di kebun binatang Medan hendaknya gapuranya tidak dipergunakan sebagai papan pengumuman agar gapura tersebut terlihat menarik dan bagus dipandang. Begitu juga ticketingnya hendaknya tidak dipergunakan sebagai lahan parker bagi kendaraan roda dua supaya orang yang membeli tiket tidak terhalang oleh kendaraan yang di parkirkan di depan penjualan tiket.

4.1.3 Kantin

Kantin di kebun binatang Medan berada di sebelah kiri dari pintu masuk kebun binatang. Kantin tersebut sangat bagus dipandang dari depan kebun binatang.

Kantinnya tertata dengan rapi, namun kantin tersebut jarang dibuka dari depan dan

(40)

kantin tersebut selalu dibuka dari bagian belakang. Kantin tersebut hanya menyediakan beberapa jenis makanan ringan saja (makanan siap saji) sehingga para pengunjung tidak tertarik untuk membeli di kantin tersebut dan lebih tertarik membawa makanan sendiri, di samping itu terlalu banyaknya masyarakat yang diperbolehkan berjualan dan membuka kedai-kedai sendiri di dalam kebun binatang yang membuat pengunjung lebih memilih membeli makanan dan minuman dari kedai-kedai kecil karena tersedia di sepanjang jalan. Berikut adalah bagian depan dan belakang dari kantin Kebun Binatang Medan:

Gambar 4.5

Gambar bagian depan dan belakang kantin di kebun binatang

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(41)

28

Hendaknya kantin yang ada di kebun binatang dilengkapi dengan fasilitas- fasilitas dan makanan yang lebih baik agar dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kantin tersebut. Alangkah lebih baiknya jika pedagang-pedagang yang berada di dalam juga di batasi supaya jualan yang ada di kantin tersebut laku.

4.1.4 Warung-Warung Kelontong

Di area dalam Kebun binatang terdapat banyak warung-warung kelontong.

Warung-warung tersebut dibangun berjajar di sepanjang jalan sehingga para pengunjung di kebun binatang lebih mudah untuk memilih tempat yang lebih nyaman untuk beristirahat sambil makan dan minum. Warung-warung ini berupa tempat berjualan makanan dan minuman ringan serta berupa kedai kopi kecil yang sering dikunjungi wisatawan, disamping itu ada juga warung-warung yang tidak terurus di dalam sehingga membuat suasana di kebun binatang menjadi tidak menarik. Berikut adalah gambar warung-warung kelontong di kebun binatang

Gambar 4.6

Gambar Warung-warung kelontong

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(42)

4.1.5 Musholla

Musholla berada di sebelah kanan dari pintu masuk kebun binatang, musholla ini diberi nama Masjid Ababil. Masjid Ababil dibangun pada tahun 2005, Masjid Ababil sudah mengalami satu kali renovasi. Masjid Ababil dibangun agar dapat memudahkan para pengunjung untuk melakukan ibadah Salat tanpa harus pergi keluar dari kebun binatang medan. Masjid ababil sangat bagus dan indah di pandang karena terawat dan dijaga dengan baik, bunga pucuk merah juga tampak mekar di depan Masjid ababil membuat Masjid tersebut lebih indah dipandang. Namun di bagian kamar mandi seharusnya dilakukan perbaikan dikarenakan sudah tidak terawat. Berikut adalah gambar mushollah.

Gambar 4.7 Gambar Mushollah Ababil

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(43)

30

4.1.6 Tempat Pembuangan Sampah

Di dalam area Kebun binatang Medan terdapat beberapa tempat sampah.

Tempat sampah tersebut merupakan salah satu fasilitas di kebun binatang. Tempat sampah berada di area pintu masuk dan berada di lokasi area taman bermain anak yang berlokasi di sebelah kanan pintu masuk dan tersusun sangat rapi sehingga kebersihan kebun binatang tetap terawatt karena telah difasilitasi tempat pembuangan sampah sehingga pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Beriku adalah gambar tempat pembuangan sampah:

Gambar 4.8 Gambar Tempat Sampah

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(44)

4.1.7 Klinik dan Karantina Hewan

Klinik dan karantina Hewan di kebun binatang medan berada di sebelah kanan dari pintu masuk kebun binatang di dekat kandang burung. Fungsi dari klinik dan karantina hewan ialah sebagai tempat pengobatang bagi hewan-hewan yang mengalami penyakit, selain tempat untuk pengobatan klinik dan karantina hewan di kebun biatang juga tempat untuk upaya pencegahan tersebarnya hama dan penyakit hewan. Dengan adanya klinik dan karantina hewan di kebun binatang medan kesehatan dan kebugaran hewan-hewan yang ada di kebun binatang menjadi terawasi dan tidak mudah terjangkit penyakit. Berikut adalah gambar klinik dan karantina hewan.

Gambar 4.9

Gambar klinik dan karantina hewan

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(45)

32

4.1.8 Kandang Binatang

Kandang merupakan tempat tinggal bagi satwa yang ada di kebun binatang, kandang juga merupakan pembatas antara satwa dan para pengunjung. Kandang di kebun binatang terbagi atas spesies binatang yang ada seperti kandang reptile, kandang kuda, kandang kaswari, kandang pelican, kandang buaya, kandang tapir, kandang rusa, kandang mamalia, kandang gajah, kandang mawas, kandang singa, kandang burung, kandang beruang, dang kandang siamang.

Kandang yang ada di kebun binatang terawat dengan baik, tetapi ada beberapa kandang yang memiliki kekurangan seperti kandang yang kosong tidak ada satwanya sehingga kandang tersebut terbengkalai, kandang yang di isi dengan satwa yang berbeda dari papan petunjuk, kandang-kandang yang kosong ini membuat kesan kebun binatang menjadi jelek. Hendaknya pihak pengelola kebun binatang tidak membuat kandang-kandang kosong sehingga membuat suasana pengunjung menjadi nyaman dan menarik. Sebagai Contoh:

a) Kandang buaya ini Nampak kumuh dan tidak terawat sehingga rumput- rumput liar menjadi subur dan membuat suasana di kandang buaya menjadi tidak menarik. Kandang buaya juga perlu di waspadai karena hanya dibatasi dengan parit yang tidak terlalu besar dan pagar besi yang tidak terlalu tinggi sehingga mudah untuk di gapai dan para pengunjung membutuhkan pengawasan lebih bagi anak-anaknya ketika berada di kandang buaya.

(46)

b) Kandang rusa tutul ini sangat buruk sekali karena pohon-pohon tumbuh tidak terawat dan rumput-rumput liar sangat tinggi yang membuat pengunjung tidak nyaman untuk memandangnya maka dengan suasana seperti ini akan membuat pengunjung jadi malas berwisata ke kebun binatang Medan.

c) Kandang burung di kebun binatang Medan ada yang terisi dan terawat dengan baik dan ada juga yang kosong sehingga tidak terawat dengan baik dan merusak pemandangan pengunjung ketika berada di area kandang burung dan membuat pengunjung menjadi malas untuk datang kembali berwisata.

Kandang-kandang di atas kosong karena binatang yang tadinya dibuat di kandang itu sakit (penyakit diare yang dialami oleh satwa), dan satwanya sering stress atau makanannya sering diberikan oleh pengunjung tanpa sepengetahuan petugas sehingga satwa tersebut tersebut menjadi sakit. Setelah satwa tersebut sakit dilakukan pengobatan di klinik dan karantina yang ada di kebun binatang, namun sebahagian dapat tertolong dan sebahagian tidak tertolong sehingga mengakibatkan kandang tersebut kosong karena satwanya telah mati. (sumber : pungkas sucitrawan sebagai karyawan kebun binatang)

Kandang kebun binatang tersebut terpaksa harus kosong karena binatangnya sudah mati. Pihak kebun binatang tetap menginginkan mengisi kandang-kandang yang kosong tersebut namun pihak kebun binatang masih terus mencari dan menunggu binatang-binatang yang belum ada di kebun binatang tersebut dan secara

(47)

34

khusus pihak kebun binatang tetap mengusahakan supaya kandang-kandang tersebut segera diisi kembali satwanya.

Satwa yang ada di kebun binatang ada beberapa kandang yang tidak sesuai dengan papan petunjuk. Pada dasarnya papan petunjuk di kebun binatang berfungsi sebagai penunjuk arah atau lokasi dari satwa yang ada di kebun binatang, tetapi sewaktu penulis meneliti ke kebun binatang ada perbedaan pada tempat, yang diakibatkan karena adanya pemindahan satwa dari yang satu ke tempat yang lain dan disesuaikan dengan tempat dan jenisnya sehingga lebih gampang untuk membersihkan dan juga memberi makannya bahkan dapat membuat suasana kebun binatang semakin menarik.

Kebun binatang Medan memiliki beberapa jenis binatang, mulai dari binatang unggas, reptile, dan mamalia. Keragaman inilah yang membuat daya tarik bagi para pengunjung, ada 57 jenis satwa yang bias dilihat wisatawan yang berkunjung di kebun binatang. Dari 57 binatang itu secara jumlah ada 167 dan binatang ini diberikan makan 2 kali dalam satu hari secara rutin, pemberian makan ini disesuaikan dengan jenis binatangnya misalnya:

a) Harimau dan buaya rata-rata per ekor diberi makan 2 kali dalam satu hari.

Harimau dan buaya ini diberi makan 4kg – 6kg pagi hari dan sore hari.

b) Beruangdiberi makan 2 kali dalam satu hari. Beruang diberi makan buah sebanyak 5kg perhari untuk satu ekor beruang

(48)

c) Unggas juga diberikan 2 kali dalam satu hari yaitu pagi dan sore. Pemberian makanan unggas disesuaikan dengan jenisnya dan sesuai dengan jenis makanannya.

d) Reptil juga diberikan makanan sesuai dengan jenis reptilnya sehingga pihak kebun binatang harus benar-benar konsentrasi untuk menentukan makanan sesuai dengan jenis reptilnya sehingga reptilnya terlihat sehat.

Berikut adalah gambar peta kebun binatang dan kandang-kandang yang memiliki kekurangnan di kebun binatang medan:

Gambar 4.10 Gambar Peta areal kebun

binatang

Sumber: Hasil Penelitian May 2019 Gambar 4.11

(49)

36

Gambar kandang buaya

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

Gambar 4.12

Gambar kandang rusa tutul yang terbengkalai dan tidak ada satwanya

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(50)

Gambar 4.13

Gambar kandang burung yang kosong

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

4.1.9 Kamar Mandi atau Toilet

Di area dalam kebun binatang Medan terdapat beberapa fasilitas Toilet, yang dimana salah satu dari toilet tersebut berada di sebelah wahana flying fox dekat pintu masuk kemudian yang lain berada di dekat karantina dan berada di dekat kandang kera. Kamar mandi yang ada di kebun binatang terwat sangat baik karena telihat rapi dan bagus bahkan air di kamar mandi tersebut juga mengalir dengan bagus. Berikut adalah kandang-kandang yang memiliki kekurangnan di kebun binatang medan:

(51)

38

Gambar 4.14

Gambar kamar mandi atau toilet kebun binatang

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(52)

4.1.10 Wahan Bermain

Wahana bermain di kebun binatang medan berada di depan pintu masuk.

Wahana bermain ini dibangun agar pengunjung tidak bosan karena hanya memandang satwa saja ketika berada di dalam kebun binatang. Wahana bermain yang disediakan di dalam kebun binatang medan seperti “Kuda Pusing, kapal terbang pusing, mandi bola, sampan pusing,Paint ball, reg mollen, Naik kuda, naik gajah, ATV”.

Untuk bermain dengan wahana permainan ini pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, hanya sekitar Rp. 5.000 – Rp. 20.000 saja tergantung wahana yang dimainkan.

Namun wahana permainan yang ada di kebun binatang medan kini mulai berkurang karena sudah rusak karena tidak terawat dengan baik, dan dikarenakan sepinya pengunjung membuat wahana permainan tersebut sebagian di tutup dan tidak di jaga, hanya menyisakan flying fox, naik gajah, dan naik kuda saja.

Kebun Binatang Medan memiliki dua gajah yang diberi nama neneng dan siti.

siti di datangkan dari Taman Hutan Raya pada awal 2005, sedangkan neneg dari aceh pada tahun 1990-an. Setiap pengunjung yang ingin naik siti dan neneng dikenakan tarif Rp. 10.000 / orang untuk sekali keliling dan pengunjung akan ditemani oleh pawang gajah juga. Sekali putaran jarak yang ditempuh sekitar 100 meter. (sumber : Iman Lubis sebagai pawang gajah di kebun binatang medan)

(53)

40

Wahana permainan favorit bagi anak-anak hingga orang dewasa di kebun binatang medan ialah flying fox. Biaya menaiki flying fox hanya Rp. 5.000 / orang saja untuk flying fox yang tidak terlalu kencang, dan bagi gemar tantangan ada juga flying fox yang cukup kencang dan tinggi dengan biaya Rp. 10.000.(sumber : riko sebagai

petugas di wahana Flying fox) Berikut adalah wahana permainan yang berada di kebun binatang medan :

Gambar 4.15

Gambar Wahana Kereta Api pusing

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

Gambar 4.16 Gambar Wahana Flying fox

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

(54)

Gambar 4.17

Gambar Wahana Kereta api dan sepeda gantung

Sumber: Hasil Penelitian May 2019

4.2 Daya Tarik Kebun Binatang Medan Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Daya tarik wisata merupakan suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan dan dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.

Kebun binatang medan berlokasi di Jl. Bunga Rampai IV, Simalingkar B, Medan Tuntungan yang di mana lokasi tersebut merupakan tempat yang sangat strategis berada di pinggiran kota sehingga sangat nyaman dan jauh dari kebisingan.

Di samping itu banyak ditumbuhi pepohonan sehingga suasana disana menjadi sejuk dan lokasi tersebut dilalui angkutan umum sehingga transportasi ke sana pun sangat

(55)

42

mudah sehingga jarak tempu ke kebun binatang hanya memakan waktu 30 menit saja dari jembatan fly over jamin ginting simpang pos.

Pemandangan yang hijau dari bentangan lahan yang luas menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk bermain-main di kebun binatang. Kebun binatang juga memiliki banyak wahana bermain yang membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam kebun binatang misalnya seperti flying fox. Lokasi flaying fox berada di antara bukit yang di tengahnya berupa taman dengan aneka tanaman, dan juga ada bunga- bunga yang ditanami dengan dibentuk bacaan Kampung Pintar. Selain dapat menaiki wahana flying fox wisatawan juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba menaiki Gajah dengan tarif yang terjangkau yaitu Rp. 5.000 untuk berkeliling sejauh 50 meter dan Rp.10.000/orang untuk sekali keliling sekali putaran, jarak yang di tempuh sekitar 100 meter.

Kebun binatang juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang untuk para pengunjung seperti kamar mandi atau toilet, tempat sampah, kantin dan juga beberapa wahana bermain anak seperti ayunan, prosotan dan wahana bermain kuda putar, ombak-ombak dan jembatan tali serta jembatan untuk outbond yang membuat para pengunjung atau para wisatawan sangat senang ketika berada di kebun binatang.

Harga tiket masuk di kebun binatang juga sangat terjangkau yaitu Rp. 12.000/

orang saat weekdays, Rp. 15.000/ orang saat weekend. Dan untuk pengunjung di bawah usia 3 tahun, tiket masuknya free. Sehingga para pengunjung tidak kewalahan

(56)

dengan biaya tiket masuk kebun binatang karena tergolong murah dan harga tiket ke dalam kebun binatang sudah termasuk dengan asuransi jika terjadi sesuatu.

(57)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kebun Binatang Medan adalah salah satu destinasi wisata yang berada di pinggiran kota Medan yang merupakan wisata alam. Kebun Binatang Medan merupakan salah satu destinasi wisata alam yang dimiliki oleh Kota Medan Sumatera Utara. Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3,1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dikeluarkannya surat dari pemko Medan tentang peresmian kebun binatang , maka pada akhir maret tahun 2005 dilaksanakan pengrelokasian Kebun Binatang kelokasi yang baru dijalan Bunga Rampai IV No. 100 kelurahan Simalingkar B, kecamatan medan tuntungan.

Pengembangan wisata di Simalingkar B sudah tergolong baik, karena telah mampu memberikan dampak positif dari perkembangan ekonomi yang diperoleh warga sekitar sehingga mampu mengangkat pendapatan masyarakat.

Namun secara keseluruhan Kebun Binatang ini sebenarnya masih perlu banyak pembenahan karena masih banyak fasilitas yang kurang dan sudah tidak terawat. Tentunya dalam hal ini keseriusan dan tanggung jawab menjadi modal utama untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Untuk kedepannya pihak pengelola juga sudah merencanakan untuk meningkatkan pengembangan fasilitas di Kebun Binatang Medan agar masyarakat semakin tertarik untuk berkunjung ke sana.

(58)

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari kertas karya ini, penulis memberikan saran hendaknya semua pihak memperhatikan keadaan kebun binatang Medan. Mulai dari pengunjung sampai kepemerintahan agar sama-sama memperhatikan keberadaan kebun binatang tersebut. Masyarakat/ pengunjung selalu menjaga keberadaan kebun binatang, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak memberi makanan dengan sembarangan kepada binatang-binatang yang ada di kebun binatang Medan, sehingga binatang-binatang tetap terawat sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Kemudian pihak pengelolah kebun binatang harus memperhatikan kebersihan kebun binatang dan melarang setiap pengunjung yang memberikan makan kepada binatang-binatang tersebut sehigga tetap terawatt sesuai dengan aturan yang telah ditentukan pihak kebun binatang

Pemerintah juga harus lebih memperhatikan keberadaan kebun binatang, mulai dari parkiran, ticketing dan susunan keberadaan warung-warung klontong yang ada di dalam kebun binatang dan harus memperhatikan setiap penjenisan binatang yang ada di kebun binatang. Dengan semakin lengkapnya jenis binatang di kebun binatang maka semakin banyaklah pengunjung yang dating dan akan menambah pendapatan daerah sehingga memperbanyak pendapatan daerah.

Demikianlah saran ini dibuat kiranya seluruh masyarakat secara khusus kota madya Medan lebih memperhatikan dan menjaga wisata di daerahnya masing-masing

(59)

46

dan mengajak teman-temannya untuk berwisata ke kebun binatang sehingga semakin menambah pendapatan daerah

(60)

DAFTAR PUSTAKA

A.J, Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

docplayer.info/40265168-Tinjauan-pustaka-taman-margasatwa-adalah tempat- hewan-dipelihara-dalam-lingkungan.html

Hornby, Prof. Hunziker dan Kraft (1942). Pengertian Wisata. Jakarta : PT.Gramedia

id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_Medan

Instruksi Presiden No.19 Tahun 1969. 1969. Tentang pengertian kepariwisataan Oka A. Yoeti. 1996.Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung

SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87. Tentang Pariwisata Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990. 1990. Tentang Pengertian Pariwisata dan Peraturan yang Berlaku. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Uraian-uraian yang telah peneliti sampaikan diatas menjadi ketertarikan untuk melakukan penelitian mengenai Representasi patriotisme dalam film Saving Private Ryan

Sedangkan metode penelitian yang digunakan pada tahun ke-2 ini (kegiatan implementasi) menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Lokasi untuk kegiatan penelitian ini

Relai adalah alat yang memproteksi sistem tenaga listrik dengan cara mendeteksi gangguan yang terjadi pada saluran dan akan memberikan komando (koordinasi) terhadap. switch

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerja shift dapat meningkatkan kadar Glutamic Acid Decarboxylase 65 (GAD65) dalam serum darah yang merupakan penanda

Gambar 2 menjelaskan bahwa penambahan pupuk dari sekam kayu sangat dibutuhkan untuk dicampur dengan pupuk kandang sapi yang akan bermanfaat untuk membuat tanaman lebih subur. 3)

Hasil Koefisien Determinasi atau R squere (r 2 ) adalah 0,620 yang menunjukkan bahwa variasi kinerja karyawan di AJB Bumiputera 1912 Manado dapat dijelaskan oleh variasi

Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan

lembaga-lembaga negara dalam membentuk hukum dan sekaligus sebagai alat untuk menilai dan mengkritisi apakah hukum yang dibuat sudah sesuai atau tidak dengan