• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna

Memudahkan Informasi Wisatawan

KERJA PRAKTEK

Nama : Dwinata Puspasari

NIM : 10.42010.00018

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

Institute Informasi Dan Bisnis Stikom

Surabaya

(2)

vii

LEMBAR PENGESAHAN………..i

SURAT PENGANTAR………...ii

ABSTRAK………...iii

KATA PENGANTAR……….v

DAFTAR ISI………..vii

DAFTAR GAMBAR………...x

DAFTAR TABEL……….xvi

BAB 1 PENDAHULUAN………1

1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Rumusan Masalah………....………..5

1.3 Batasan Masalah………5

1.4 Tujuan……….……...5

1.5 Manfaat………..…………...………...6

1.5.1 Manfaat Teoristis……….………..………...6

(3)
(4)

ix

4. Fokus/Point of interest dan Kontras………28

5. Kesatuan………..29

2.9.1 Drawing………...30

(5)
(6)

xi

3.4 Perancangan Konsep………...……….46

3.5 Bagan Perancangan Green Map………...…47

3.5.1 Brainstroming Konsep…...……….……….47

3.5.2 Sketsa Green Map………..……….……….49

3.5.3 Aplikasi sketsa melalui olah digital………..………..……….70

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………….………...76

4.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Taman Satwa ……….77

4.2 Visi, Misi, Nilai dan Motto Perusahaan………..80

4.3 Struktur Organisasi……….………..81

BAB V IMPLEMENTASI KARYA………...88

BAB VI PENUTUP………90

6.1 Kesimpulan………..90

6.2 Saran………90

DAFTAR PUSTAKA………91

(7)

xii

Gambar 2.6.1 Peta topografi………19

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 1……...………..49

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 2………...………..50

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 3………..……….50

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 4………..………..51

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kuda Poni, Gajah, & Kambing Gunung……...…….51

Gambar 3.5.2 Sketsa Singa, Burung Air, Burung Unta, Jerapah & Nigai…………...52

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Iguana, & Ular………...52

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Ayam Katawa, Rangkong & Jalak Bali……….53

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Badak, Burung Gagak & Unta………...53

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Babi Rusa & Kanguru………...……….54

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kobra, Beruang & Landak……….54

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Gajah, Rusa Sambar & Banteng………55

Gambar 3.5.2 Sketsa Burung Betet & Burung Air……….……….55

(8)

xiii

Gambar 3.5.2 Sketsa Primata, Burung Laut & Animal Show……..………...57

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Primata………..…….57

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Rusa Tutul & Buaya………...……58

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Kulan & Anoa………...….58

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Burung Pemangsa………..59

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Zebra & Animal Show………...59

Gambar 3.5.2 Sketsa Maskot Binatang Komodo, & Bekantan………...60

(9)

xiv

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 1………...66

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 2………..67

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 3………..67

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 5………..68

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 6………..68

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 7………..69

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 8………….………...69

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 9………..………70

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 10……….……...70

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 11………71

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 12………....71

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 1………...72

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 2………...………72

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 3………...73

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 4………...………73

(10)

xv

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 7………...………75

Gambar 4.2 Struktur Organisasi………..83

Gambar 4.2 Departement Niaga………..84

Gambar 4.2 Departement Konservasi………..85

Gambar 4.2 Departement Kesehatan………...86

Gambar 4.2 Departement Keuangan……….87

Gambar 5.1 Desain Green Map keseluruhan…………...………88

(11)

xvi

Tabel 2.7.2 Arti garis………..……….23

Tabel 2.7.3b Skala garis……….….24

Tabel 2.7.4 Simbol peta………...25

Tabel 3 Metode Perancangan………...43

Tabel 3.5 Bagan Pengerjaan Green Map………47

(12)

1

memudahkan Informasi Wisatawan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling populer di kota pahlawan Surabaya. Terletak ditengah kota membuat Kebun Binatang Surabaya sangat mudah dijangkau dengan berbagai akses transportasi. Selain untuk keperluan rekreasi, tempat wisata kota Surabaya ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi pelajar dan juga sebagai konservasi bagi hewan-hewan yang langkah dan terancam punah. Karena memiliki koleksi berbagai macam hewan, Kebun Binatang Surabaya sempat menjadi Kebun Binatang terlengkap dan terbesar se-Asia Tenggara.

(13)

yang datang berkelompok atau rombongan mulai dari sekolah Paud, Taman kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga SLTP yang melakukan aktifitas yang bersifat Edukasi seperti OutBond dan kegiatan yang lainnya.

Di Kebun Binatang Surabaya selain belajar tentang bermacam-macam varies satwa juga terdapat antraksi pertunjukan binatang yang terkenal. Antraksi hewan tersebut biasa dikenal dengan sebutan animal show seperti pertunjukkan gajah, singa, monyet, dan hewan panda. Selain Antraksi hewan juga terdapat arena bermain dan arena berpetualang seperti flying fork, kolam renang, perahu. Arena perahu ini menjadi salah satu area berpetualang yang sangat diminati oleh pengunjung dikawasan Kebun Binatang tersebut karena perahu ini bisa membawa wisatawan berkeliling untuk melihat semua obyek pemandangan kawasan yang ada disana beserta dengan pulau monyet Bekantan yang letaknya persis ditenggah-tenggah area kawasan Kebun Binatang. Di Pulau Bekantan ini wisatawan dapat melihat keindahan pemandangan alam sekitar jadi seakan-akan kita berada pada hutan alam yang hidup bebas dengan berbagai macam variaes monyet, burung liar, tupai, rusa, yang hinggap di rimbunan pepohonan rindang dan sejuk dari sengatan panasnya matahari dan padatnya aktifitas kota.

(14)

beberapa kategori. Misalnya, unggas atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung merak, jalak Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul, harimau putih, singa, dan beruang. Di sisi belakang kebun binatang kandang untuk primata termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, Anda dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly bison Amerika. Ada juga koleksi satwa yang dilindungi dan langka seperti komodo, tapir, babi rusa dan Anoa.

Kebun binatang ini selain menjadi destinasi pariwasata juga berfungsi sebagai tempat konservasi bagi hewan-hewan. Selain hewan darat, Anda juga dapat melihat air tawar dan ikan air laut yang terletak di daerah Aquarium. Di Aquarium ini terdapat Arapaima gigas yang merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, berasal dari Amazone, Amerika Selatan. Di daerah ini ada juga spesies binatang reptil seperti beberapa jenis buaya, ular, iguana dan penyu. Kebun Binatang Surabaya sendiri mempunyai 4 hewan yang menjadi unggulan bahkan dijadikan sebagai maskot kebun binatang tersebut adalah Babi Rusa, Bekantan, Komodo, Jalak Bali yang termasuk salah satu hewan langkah yang dilindungi dan dikembangbiakan. Hewan langka ini nantinya akan dilepas ke habitat asalnya, misalnya seperti pada hewan komodo yang dikembalikan di pulau komodo setelah dirasa cukup dewasa.

(15)

memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam menemukan letak lokasi tempat hewan-hewan dan area kawasan yang ingin dikunjungi. Atas dasar inilah maka perlunya dibuat sebuah desain green map kebun binatang Surabaya . Dimana isi dalam green map ini adalah sebuah peta letak lokasi tempat para binatang beserta letak tempat serta fasilitas-fasilitas lainnya yang ada di kebun binatang tersebut seperti restoran, menara, gedung pertunjukan, sangkar hewan dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah. “Bagaimana membuat Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan informasi para wisatawan.”

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pembuatan Green Map ini sebatas membuat sebuah panduan yang simple, menarik, dan mudah dipahami oleh wisatawan yang berkunjung sehingga mereka dapat mencari informasi lebih mudah tentang area yang ada didalam Kebun Binatang Surabaya.

1.4 Tujuan

(16)

1. Untuk mengaplikasikan desain Green Map sebagai penunjuk sebuah informasi setempat yang dapat terbaca dan mudah dipahami oleh pengunjung Kebun Binatang Surabaya. 2. Untuk membantu wisatawan yang berkunjung melihat, menilai dan menghubungkan

dengan lingkungan tempat mereka berada.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

 Mampu dijadikan referensi bagi mahasiswa Desain komunikasi Visual

 Mampu merancang desain Green Maap dengan menarik

 Mampu dijadikan pembelajaran dan penambah wawasan dalam membuat Green Map

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Memberikan konsep baru pada tampilan Green Map dan Papan Nama yang lebih menarik dan kreatif, serta mampu menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan fasilitas yang ada di sekitar Kawasan Kebun Binatang Surabaya.

(17)

1.6 Pelaksanaan Detail Perusahaan

Nama perusahaan : Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya

Jasa : Pelayanan Pengunjung

Alamat : Jl. Setail No 1 Surabaya Phone : ( 031 ) – 567 8703

Fax : ( 031 ) – 567 7868

e-mail : kbssurabaya@yahoo.com

Website : www.surabaya.go.id

Periode

Tanggal pelaksanaan : 1 Agustus 2014 – 31 Agustus 2014

Waktu : 08.00 – 16.00 WIB

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut :

BAB 1

(18)

: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

BAB 2

Bab ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh penulis.

BAB 3

Bab ini membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.

BAB 4

Bab ini membahas tentang informasi umum Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya visi dan misi dan motto, struktur organisasi, serta jasa yang ditawarkan.

BAB 5

(19)

BAB 6

(20)

9

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang konsep dan teori yang memperkuat perancangan. Dengan adanya referensi-referensi diharapkan perancangan ini dapat membuahkan hasil yang maximal.

2.1 Perancangan

Definisi perancangan Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa :

Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru

yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”

Berdasarkan definisi tersebut maka menarik sebuah kesimpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dbuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu.

(www.meylonesome.com/2008/12/perancangan-sistem-dan-analisis.html).

2.2 Green Map

(21)

fenomena, baik yang bersifat positif maupun negative. Green map membantu masyarakat untuk melihat, menilai, menghubungkan, serta perduli terhadap lingkungan sekitar tempat mereka berada.

(www.greenmap.org/)

2.3 Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya adalah salah satu kebun yang paling popular di Indonesia yang terletak di JL. Setail No 1 Surabaya. Kebun Binatang Surabaya memiliki berbagai jenis binatang tropis. Didalamnya terdapat lebih dari dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri dari 4300an binatang. Termasuk juga didalamnya satwa langka maupun dunia. Letaknya yang di tenggah kota Surabaya menjadi tempat wisata yang menarik disana dapat kita temukan berbagai macam satwa yang sebagian besar biasanya hidup di alam bebas. Hal ini dapat menjadi semacam tolak ukur bagi manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam dalam melestarikan satwa dan juga bagi anak-anak kecil.

(22)

laboratorium hidup untuk mencintai dan menghargai flora dan fauna sebagai kekayaan alam. (www.surabaya.co.id)

2.4 Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer yaitu ”Informasi (information) adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.” (2010:3)

Definisi informasi menurut/ Al-Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi

bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.(2005:8)

Menurut Adi Nugroho, informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya. Agar informasi menjadi lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Informasi harus akurat sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil informasi. 2. Informasi harus relevan sehingga benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan. 3. Informasi harus tepat waktu sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

(23)

penyajian, informasi berdasarkan lokasi peristiwa, informasi berdasarkan bidang kehidupan, untuk dapat mengetahui lebih jelas tentang jenis dan macam informasi dapat dijabarkan sebagai berikut.

2.4.1. Jenis-Jenis Informasi

a. Informasi berdasarkan fungsi adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif). informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya.

b. Informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini, antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks. c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.

d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.

(Engkos Kosasih : “Cerdas berbahasa Indonesia”, hal : 130-131, Erlangga 2006, Jakarta).

2.5 Wisatawan

Dalam UU No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan: kontruksi pengertian tentang wisata diberikan batasan sebagai: Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

(24)

Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan seperti yang dimaksudkan dalam batasan pengertian tentang wisata tadi disebut sebagai wisatawan (tourist).

Dalam berbagai literature tentang pariwisata, pengertian wisatawan sebagai subyek pengertian atau definisi yang cukup beragam, meskipun secara substansial pada prinsipnya mempunyai arti yang relative sama.

Menurut UN. Conveting Concerning Custom Facilities For Touring (1945), istilah wisatawan diberikan pengertian sebagai orang yang menginjungi suatu Negara secara sah dan tidak untuk keperluan berimigrasi dengan waktu tinggal setidak-tidaknya 24 jam dan selama-lamanya 6 Bulan di tahun yang sama. Dalam pemahaman pengertian wisatawan seperti yang telah dikemukakan oleh PBB diatas, kriteria batasan seorang wisatawan ditentukan berdasarkan pada dimensi waktu lama tinggal dan tujuan kunjungannya ke suatu destinasi.

Secara historis, motivasi dan tujuan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sekundernya dan tentu saja kunjungan wisata ini dilakukan setelah kebutuhan primernya seperti pemenuhan makan, sandang, dan kesehatan sudah terpenuhi. Beberapa kebutuhan sekunder manusia yang dapat dipenuhi dengan jalan melakukan perjalanan wisata tadi diantaranya adalah untuk mengiasi waktu liburan, rekreaksi dan bersenang-senang, berlibur, untuk tujuan kesehatan, studi, keperluaan sosial budaya dan keagamaan seperti ziarah, olahraga, bisnis, urusab keluarga, maupun untuk berbagai tujuan yang bersifat khusus seperti menghadiri suatu pertemuan, rapat, konvensi, pameran maupun untuk tujuan-tujuan khusus yang lain yang biasanya berkaitan dengan hobi atau kegemaran seseorang.

(25)

pengertian wisatawan sebagai seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan kesuatu atau beberapa Negara di luar tempat tinggal biasanya (home base), untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktifitas /kegiatan wisata.

Terminologi pengertian wisatawan yang telah dikemukakan oleh Organisasi Kepariwisataan Dunia atau WTO tadi mencakup kategori penumpang kapal pesial (cruiser ship passenger) yang datang dari Negara lain dan kembali lagi ke Negara asalnya, dengan catatan telah bermalam di Negara yang dikunjunginya. Dari berbagai pengertiaan wisatawan seperti yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna inti dari pengertian wisatawan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata, seperti untuk berekreasi (pleasure), berbisnis (business) maupun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus yang lain (special interest).

Lebih jauh dapat dikatakan bahwa hakekat yang terkandung dalam pengertian tentang wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata seperti yang telah diuraikan diatas pada intinya adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan skundernya yang berupa kegiatan untuk berekreasi (pleasure) atau penyegaran kembali (refreshimg) setelah merasa lelah dalam menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari.

Menurut pendapat beberapa pakar (Plog, 1972: Pitana, 2005), mendasarkan pada pola perilaku pilihan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi, paling tidak dapat dikelompokkan kedalam berbagai tipologi wisatawan sebagai berikut:

(26)

2. Psycocentris, yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuam wisata yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan dinegaranya.

3. Mild-Centris yaitu kelompok wisatawan yang terletak diantara kedua tipologi perilaku Allocentris dan Psycocentris.

Variasi perilaku pilihan wisatawan bisa merentang mulai dari pilihannya terhadap: thema dan jenis destinasi yang akan dikunjungi, modal transportasi yang akan digunakan, kelas akomodasi yang akan dipilih, jenis daya tarik dan hiburan yang akan dilihat, macam restoran (food and beverage) dan jasa layanan yang akan dinikmati , dan cinderamata (souvenir) yang akan dibawa pulang dan pilihan lain terhadap jasa dan produk kepariwisataan yang ditawarkan di destinasi yang dikunjunginya.

(Drs. Bambang Sunaryo, 2002, “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata”, Yogyakarta, Gava Media)

2.6 Kajian Peta

1. Cartografi

(27)

mengakuratkan tehnik cartografi. Disamping teknologi dalam pembuatan peta, pengolahanpeta secara grafis merupakan sentuhan yang paling penting agar peta lebih mudah dipahami.

Sebuah perusahaan real estate yang bermaksud menawarkan lokasi pemukiman kepada calon pembelinya perlu memberikaan penjelasan mengenai letak lokasi itu. Lebih dari itu, peta diharapkan mampu membantu memberikan gambaran mengenai kestrategisan lokasi pemukiman itu karena terletak pada posisi yang tidak jauh dari akses-akses penting untuk kegiatan sehari-hari.

Grafik (Bahasa Inggris : chart) kadang disebut juga dengan istilah diagram, adalah sejenis “gambaran informasi” yang menjadi representasi bilangan dalam suatu table data. Grafik sering

dipakai untuk mempermudah pemahaman akan data-data angka dalam jumlah banyak waktu sekilas saja.

Diagram dalam istilah lain yang juga disebut bagan, yakni gambar yang dipergunakan untuk menyederhanakan dan menggambarkan suatu struktur secara visual sebagai reperentasi dari suatu konsep, ide, kontruksi, hubungan satu sama lain, gambaran anatomi, dsb, yang digunakan dalam berbagai aspek aktifitas kehidpan untuk memvisualisasikan/memperjelas suatu topic.

(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)

2.6.1 Jenis –jenis Peta diantaranya sebagai berikut :

a. Peta Topografi

(28)

peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi. Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.

Gambar 2.6.1 Peta topografi

b. Peta Tematik

Peta Tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan

(29)

fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan. Peta tematik dapat membantu perencanaan suatu daerah, unit administrasi,manajemen, usaha hutan, pendidikan, kependudukan, dan lain-lain. Contoh:

 Peta Landsystem

 Peta Kuasa Pertambangan

 Peta Dasar Tematik (sungai, jalan dan garis pantai)

 Peta Geologi

 Peta Batas Administrasi

 Peta DAS

 Peta Fungsi Kawasan Hutan Baru, dll.

C. Peta Hijau (Green Map)

Peta Hijau (bahasa Inggris: Green Map) adalah peta tematik yang menampilkan keterkaitan antara masyarakat dengan lingkungan. Sistem peta hijau adalah kerja sama global yang memungkinkan masyarakat di mana pun untuk membuat peta hijau yang bersifat lokal.

2.6.2 Ikon-ikon peta hijau

(30)

komunikasi dengan cara yang berbeda kepada masyarakat umum. Definisi setiap ikon telah ditentukan sebelumnya, tetapi pemeta lokal mendapat izin untuk mendefinisikan secara tepat dan membuat (ikon local) baru yang relevan dengan situasi dan kondisi yang terdapat di lapangan. Ikon Green Map tidak hanya dibentuk dalam gambar,melainkan juga didigitalisasi menjadi sebuah tulisan, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis perangkat lunak yang ada pada komputer.

2.6.3 Kategorisasi ikon peta hijau

Hingga saat ini, ikon berjumlah 125 buah dan bersifat universal di setiap negara. 125 ikon Green Map ini dibagi menjadi 11 kategori, yaitu :

(31)

2.7 Unsur-unsur peta

a. Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol. Misalnya, peta Jawa Barat, peta Kalimantan, peta Indonesia, peta Jawa Timur, dan sebagainya.

b. Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.

c. Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta. Diantaranya.

2.7.1 Warna

Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.

a. Warna hijau menunjukkan dataran rendah. b. Warna kuning menunjukkan dataran tinggi. c. Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.

d. Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.

e. Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal.

2.7.2 Garis

(32)

Tabel 2.7.2 arti garis

2.7.3 Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Ada dua macam jenis skala, yaitu :

a. Skala angka (skala numerik) Skala angka disebut juga skala perbandingan. Contoh Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di per- mukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya. Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X 10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.

(33)

Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian- bagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita pelajari contoh skala garis berikut ini.

Tabel 2.7.3b skala garis

Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya.

2.7.4 Gambar

(34)

Tabel 2.7.4 simbol peta

(http://masguruonline.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-unsur-unsur-peta/)

2.8 Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentng huruf. Tipografi smerupakan salah satu seni memilih dan menata huruf agar terlihat lebih menarik dan menciptakan kesan khusus. Jenis-jenis font, yaitu :

(35)

2. Serif, memiliki kait pada ujungnya. Bersifat formal, elegan, mewah anggun dan intelek. Namun kurang mudah dibaca. Model huruf ini cocok untuk pembuatan skripsi, menulisan brosur dan Koran. Contohnya, Times Roman dan Garamond.

3. Scipt, setiap hurufnya saling terkait seperti tulisan tangan. Bersifat anggun, tradisional, pribadi dan informal. Cocok untuk desain undngan pernikahan, ulang tahun, keluarga dan upacara tradisional. Contohnya, Brushscript, Mistral dan Shelley.

4. Dekoratif, semua huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit. Bersifat mewah, bebas, anggun dan tradisional. Cocok untuk aksen, hiasan, logo pernikahan, logo perusahaan, dll. Contohnya, Augsburger Initial, dll.

5. Monospace, hurufnya sama seperti huruf Sans serif namun jarak dan ruang setiap hurufnya sama. Bersifat formal, sederhana, futuristic dan kaku. Cocok untuk pengetikan code atau bahasa program di computer. Contohnya, Courrier, Monotype Cursive dan OCR. (Hendratman, 2010 : 63).

2.9 Prinsip Desain

Sebuah desain atau organisasi elemen terbentuk atas dasar prinsip-prinsip. Prinsip desain merupakan landasar dasar kita membuat suatu karya desain, untuk itu prinsip desain ini sangat diperlukan. Prinsip-prinsip desain adalah sebagai berikut : (Hendratman, 2010 : 29)

(36)

Secara keseluruhan, komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah. Macam-macam keseimbangan adalah sebagai berikut :

a. Keseimbangan Simetris, dengan keseimbangan ini dapat memberikan kesan formal, tradisional.

b. Keseimbangan Asimetris, lebih memberikan kesan informal, modern, dinamis dan brani.

c. Keseimbangan Radial, lebih terkesan focus.

2. Irama (Rhytme)

Irama adalah pengulangan atau varisasi dari komponen-komponen desain grafis. Beberapa jenis pengulangan adalah sebagai berikut :

a. Reguler, pengulangan komponen grafis dengan jarak dan bentuk yang sama. Pengulangan jenis ini biasanya digunakan sebagai desain border, motif fashion, kertas kado dan ubin lantai.

b. Mengalir, jenis ini memberikan kesan bergerak, dinamis dan mengalir. Biasanya digunakan dalam bidang animasi.

(37)

3. Proportion

Proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antara panjang, lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi. Dengan mengatur skala dan proporsi karya desain menjadi terkesan luas / jauh, sedang, sempit atau dekat.

4. Fokus / Point of Interest dan Kontras

Focus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama. Ada beberapa tahap focus, mulai dari yang terpenting, pendukung dan pelengkap.

Dominant, adalah objek yang paling menarik.

Sub-domaint, adalah objek yang mendukung penmapilan objek dominan.

Sub-ordinate, adalah objek yang kurang menonjol, bahkan tertindih oleh objek

dominant dan sub-dominant. Contohnya, background.

Kontras adalah penekanan karena ada perbedaan drastis / konflik pada komponen grafis. Misalnya kontras warna hitam dan putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras teks font size besar dan kecil, dll.

5. Kesatuan

(38)

a. Pendekatan dan Penutup perlu dikuasai oleh desaigner. Oleh karena dengan gambarlah seseorang akan mampu menyampaikan ide yang ada dalam pemikirannya. Menggambar dapat dilakukan dengan berbagai maccam alat dan tehnik. Secara umum, menggambar diartikan membuat coretan atau goresan di suatu permukaan dengan menekankan alat pada permukaan tersebut. Alat yang umum dipakai adalah pensil, pena dan tinta, kuas dan tinta, pensil berwarna, krayon, arang (dikenal dengan pensil konte), maupun spidol.

(39)

dalam perkembangannya, gambar-gambar tersebut sering di ambil sebagi elemen dalam desain grafis. Dalam desain grafis keterampilan mengambar sering dikaitkan dengan pembuatan ilustrasi, komik, dan poster. Namun dalam fungsi yang lebih luas, kemapuan menggambar dari seseorang sering dimanfaatkan visualize, yaitu seorang yang bertugas menggambarkan ide dari orang lain. Sebagai contoh, ketika dongeng fantasi “Lord of The Ring” hendak difilmkan, tim pembuat film perlu memiliki bayangan yang sama tentang

tampilan lokasi yang digambarkan dalam cerita tersebut, bentuk-bentuk makluk aneh, kostum, dan makeup dari masing-masing karakter. Disitulah diperlukan peran seorang visualiser.

(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)

2.9.2 Ilustrasi

Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, Koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis grafis, karikatur, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto.

(40)

alur sejarah serta perkembangan yang spesifik atas jenis kegiatan seni itu. Ilustrasi dapat dipergunakan untuk menampilkan banyak hal serta berfungsi antara lain :

 Memberikan gambaran tokoh atau karakter dalam cerita.

 Menampilkan beberapa contoh item yang diterangkan dalam suatu buku pelajaran (teks

book).

 Memvisualisikan langkah demi langkah pada sebuah intruksi dalam panduan tehnik.

 Atau sekedar membuat tersenyum atau tertawa.

1. Mengambar Ilustrasi dengan komputer grafik

Pada saat teknologi komputer sudah popular, goresan ilustrasi berwarna yang terutama dibuat dengan pena dan tinta hitam maupun cat air, kini digantikan dengan program-program gambar berbasi vector seperti coreldraw, illustrator, Canvas maupun Freehand. Salah satu tehnik banyak digunakan oleh para illustrator adalah pembuatan sket diatas kertas menggunakan pensil, yang kemudian dibuat outline bentuknya dengan tinta hitam. Sketsa tersebut kemudian discan sehingga menghasilkan image bigmap.

(41)

(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)

2.9.3 Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsure yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan pengelihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.

Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mapu memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisanya “ Creating Color

Scheme”n membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis kepada pemirsanya sebagai berikut :

Merah : Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.

Biru : Kepercayaan, konservasif, keamanan, teknologi, kebersihan.

Hijau : Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan.

Kuning : Optimis, harapan, filosofi, tidak jujuran, pengecut, kecurangan.

Ungu : Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.

Orange : Enegi, keseimbangan kehangatan.

(42)

Abu-Abu : Intelek, futuristic, modis, kesenduhan, merusak.

Putih : Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, tanpa dosa, kematian

Hitam : Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, kekuatan.

Warna dalam sistem komputer sangat berbeda. Anda tidak hanya memenuhi warna-warna sebagaimana yang anda temui pada dunia nyata, tetapi sistem warna-warna digital akan mampu memberikan nuansa warna yang lebih luas lagi yang berjumlah hingga jutaan. Sebelum anda mulai bekerja dengan warna pada komputer, penting bagi anda untuk mengenali beberapa model warna yang ada dalam sistem komputer. Sebagai representasi dari program gambar komputer, akan kami cuplikan dua kutub yang berbeda, yakni dari program gambar berbasis bitmap dan program berbasis vektor.

Untuk program berbasis bitmap, kita ambil Adobe Ilustrator, yakni program untuk mengolah citra bitmap/foto, dan Coreldraw sebagai representasi dari program gambar berbasis vector. Didalam photoshop dikenal dua tipe tersebut, yaitu Additive Color dan Substractive Color. Pengetahuan tentang kedua tipe tersebut menunjang langkah anda untuk memilih cara yang akan digunakan untuk menggarap karya anda sesuai medianya.

1. Additive color (RGB)

(43)

berubah menjadi kuning, Spogliht panggung pertunjukan juga demikian . warna-warna dihasilkan dari filter yang terpasang didepan sumber sinar.

Pesawat televisi maupun monitor komputer menggunakan sistem yang sama, yakni Additive Colors. Sumber sinar dari kedua alat tersebut difilter dengan komponen warna merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue). Ketiga warna itu selanjutnya akan menghasilkan spectrum warna yang dapat kita tonton, baik melalui jenis monitor atau Tv Cathode Ray Tube (CRT) maupun Liguid Cristal Display (LCD).

Selanjutnya, saat bekerja dengan komputer (tentu saja melalui layar monitor). Anda harus mengingat 3 konsep berikut : Kombinasi antara 3 komponen warna, yakni Merah, Hijau, Biru yang dimaksimalkan (diberi intensitas yang maksimal) akan menghasilkan warna putih. Sebaliknya, jika 3 komponen tersebut dikombinasikan dan intensitasnya dikurangi hingga habis, maka akan dihasilkan warna hitam. Hal itu sama seperti jika suatu sinar ditutup dengan rapat dan menghasilkan kegelapan. Oleh karena komponen warnanya terdiri dari Red, Green, dan blue, maka konsep warna tersebut dikenal juga dengan istilah RGB baik pada Adobe Ilustrator maupun program lainnya. Additive color dipergunakan jika image yang akan dibuat akan ditampilkan sebagai display di layar monitor, misalnya desain web page maupun untuk slide show.

2. Substractive Color (CMYK)

(44)

tembok bercat kuning akan memantulkan cahaya kuning kemata kita. Hal itu bisa terjadi jika semua warna kana diserap oleh cat, kecuali warna kuning. Sementara itu, tembok itu senddiri tidak memancarkan warna apapun. Hal tersebut terbukti dengan dipadamkannya lampu spotlight sehingga tembok itu tidaak berwarna, alias gelap. Dalam penyebutan warna, gelap disebut hitam. Selanjutnta untuk memperkuat pemahaman tentang warna digital/komputer, coeldraw didukung dengan sepuluh macam model warna. Diantaranya dipakai juga dalam Photoshop.

CMYK adalah kependekan dari komponen warna dasar Cryan (Biru Muda), Magenta (Merah), Yellow (kuning), dab Black (Hitam). Warna-warna terssebut juga digunakan dalam proses pencetakan offset maupun printer komputer. Dari keempat warna tersebut, Anda dapat mempergunakan nuansa presentase masing-masing warna, misalnya Cyan 10%, Cyan 20% hingga 100% akan menampilkan warna biru muda agak tua, hingga biru 100%. Atau mencampur warna biru 10% dengan warna kuning 10% hingga menjadi warna hijau muda. Demikian seterusnya hingga diperoleh jumlah warna yang tidak terbatas. Jika anda menggunakan warna dengan nilai 0% akan diperoleh warna putih, sedangkan jika anda menggunakan unsure K (black) 100% akan diperoleh warna hitam pekat.

3.Warna HSB, mempunyai karakteristik dari ketiga warna dasar, yaitu :

Hue dikenal sebagai warna merah, orange, atau hijau.

Saturation merupakan kekuatan atau kemurnian warna yang kadang-kadang disebut

(45)

Brigthness Mengatur tingkat kecerahan warna, biasanya dimulai dari persentase 0%

(hitam) sampai 100% (putih). Semakin tinggi nilai semakin cerah warnamya.

2.9.4 Jenis Cetak

a. Digital Printing

Digital printing atau cetak digital adalah suatu tehnik cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital atau any printing completed via digital file. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaaan yang berbeda sesuai teknologi maasing-masing. Hadirnya digital printing dalam dunia percetakan modern ini adalah hasil dari sebuah kebutuhan masyarakat kepada percetakan yang instant dan teknologi tinggi tanpa meminimum order dan tanpa melihat ukuran dari media yang digunakan. Digital printing indoor atau outdoor adalah teknik cetak dalam ukuran besar dan tahan terhadap cuaca. Tanpa batas ukuran dan warna yang ditentukan. Seperti halnya Billboard, Banner, Spanduk dll. Dengan harga yang relatif murah, teknik cetak ini banyak disukai konsumen sebagai alternatif dari cetak sablon. Proses cetak seperti ini menjadikan proses berpromosi yang paling modern dan murah untuk saat ini. Dan sebaliknya digital printing indoor merupakan solusi cetak dengan ukuran yang besar namun tetap memiliki hasil cetak hampir sebanding seperti hasil ceta kertas pada umumnya.

b. Offset Printing

(46)

kebutuhan didalam proses percetakan kecepatan dan ketepatannya dalam menjawab semua kebutuhan didalam proses percetakan dalam oplah besar. Akan tetapi tidak semua penyedia jasa offset printing memberikan hasil yang maksimal terhadap cetakannya. Karena sebuah kunci sukses yang maksimal dari offset printing bukan hanya terletak kepada mesinnya, melainkan ada faktor lain yang harus menunjang yaitu : operator cetak, tinta cetak, dan quality control terhadap cetakannya. Semua itu adalah hal mutlak yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil cetak yang sesuai dan maksimal.

c. Rotogravure

Rotogravure adalah tehnik cetak yang menggunakan silinder sebagai acuan cetaknya dan sering disebut dengan cetak dalam oleh karena tinta yang berada dibagian dalam image area dialihkan dari Silinder langsung ke media cetak. Pembentukan gambar pada silinder dapat menggunakan teknologi Laser, Direct Etching atau Engrave Hello, sehingga terbentuk sel kecil dengan kedlaman tertentu. Cetak Rotogravure banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok, plastic tipis, aluminium foil ataupun flexible packaging.

d. Flexografi

(47)

Cetak Flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugated ( karton gelombang ).

f. Screen Printing

Screen Printing adalah tehnik cetak saring atau yang lebih dikenal dengan cetak sablon. Jenis cetakan ini adalah sebuah jawaban untuk anda apabila menginginkan proses cetak dalam oplah yang relatif sedikit. Berbeda dengan offset printing yang mempunyai minimum oplah 1000pcs sedangkan sablon dapat mencetak dengan oplah minim

minim hanya 100 pcs. Inilah yang menjadikan cetak sablon banyak diminati oleh konsumennya. Dikarenakan tidak semua kebutuhan cetak diperlukan dengan oplah yang besar. Screen Printing atau sablon sangatlah banyak peminatnya dikarenakan teknik sablon lebih murah investasi dan mudah operasionalisasinya. Dari segi pemakaian tinta serta teknik sablon yang sangat rapih dan teliti menjadikan cetak sablon lebih unggul dengan yang tehnik cetak lain. Bahkan tehnik cetak sablon dapat membuat raster halus untuk kebutuhan cetak separasi sablon atau full colour.

2.9.5 Jenis Kertas

(48)

b. Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated antara lain : Art paper, coated paper, mat coated, cast coated, art karton, coated karton. Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini paling sering di kombinasikan dengan finishing cetak “Ultra Vernish (UV) / Super Glossy”.

c. Non Absorption Paper, yang termasuk non absortion antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Aluminium Foil, Art Synthetic paper, dan lain-lain. Karena jenius ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti :

 Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi

 PH air pembasah tidak terlalu asam ( karena akan menghambat oksidasi)

 Memakai air pembasah seminim mungkin hati-hati karena tinta mempunyai

pengeringan lebih cepat daripada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mongering

(49)

38

METODE PERANCANGAN

Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya :

Tabel 3 Metode Perancangan

Kebun Binatang Surabaya merupakan sebuah wisata keluarga yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa selain digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana konservasi yang aman dan nyaman untuk satwa juga sebagai sarana pendidikan dan

(50)

39 penelitian bagi pelajar dan masyarakat luas. Sebagai lembaga Konservasi yang mengarah pada BUMD Profesional yang mengedepankan aspek kesejahteraan hewan dan memberi konstribusi positif terhadap pendapatan daerah baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mewujudkan Kebun Binatang Surabaya sebagai hutan kota dengan kekayaan aset taman satwa Perusahaan Daerah Satwa akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sehingga dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan baik bagi wisatawan yang berkunjung beserta dengan hewan-hewan ada dalam kawasan tersebut.

Agar memudahkan wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang tersebut maka perlu adanya sebuah pemetaan untuk memetakan lokasi tempat kawasan tersebut mengigat luasnya area Kebun Binatang dan perubahan pada fasilitas yang ada didalamnya maka penulis merancang desain green map yang lebih, menarik, interaktif, berkwalitas dan dapat memberikan kemudahan dalam menjelaskan lokasi area tersebut. Dalam proses pengerjaannya, penulis melewati beberapa tahap yang dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan informasi, dan perancangan konsep dan desain.

3.1 Identifikasi Masalah

(51)

40 3.1.1 Analisis Perusahaan

Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap sejarah perusahaan, visi, misi dan identifikasi masalah yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsep yang akan dicantumkan dalam desain green map yang akan di kerjakan. Melalui visi misi Perusahaan Daerah Taman Satwa, dapat ditentukan konsep desain green map seperti apa yang ingin ditonjolkan. Untuk membuat desain green map ini penulis juga perlu mengumpulkan beberapa data pendukung, seperti latar belakang perusahaan dan peraturan dari Perusahaan Daerah Taman Satwa sendiri.

3.2 Pengumpulan Informasi

Dalam pengumpulan informasi dibutuhkan beberapa metode untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka langkah – langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

3.2.1 Observasi

(52)

41 apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk ditampilkan dalam sebuah perancangan green map.

3.2.2 Diskusi dan Wawancara

Diskusi atau wawancara ini dilakukan dengan pihak perusahaan yang dalam posisinya merupakan mentor dari penulis. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi tentang detail perusahaan Perusahaan Daerah Taman Satwa mulai dari analisis Sejarah perusahaan sampai Profil perusahaan dan program-program yang dilakukan. Selanjutnya penulis juga mencari informasi tentang visi, misi program terbarunya apa saja. Dalam diskusi tersebut penulis mendapatkan beberapa informasi tentang gambaran yang akan ditampilkan dalam perancangan green map tersebut.

3.3 Pengambilan Data

Setelah melakukan observasi dan diskusi, selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa data yang dibutuhkan dalam perancangan green map yang akan dilakukan. Data yang akan dikumpulkan berupa buku informasi perusahaan , foto, peta tempat itu sendiri untuk dimasukkan pada desain green map yang akan dibuat

(53)

42 Setelah melakukan analisis terhadap perusahaan maka selanjutnya dilakukan perancangan desain. Dalam perancangan desain ini, penulis mulai membentuk suatu konsep perancangan desain. Langkah – langkah yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :

a. Penentuan Konsep Desain dan sketsa b. Konsep Warna

c. Pembuatan Desain Green Map

3.5 Bagan Pengerjaan Green Map

Agenda dalam pengerjaan desain website terdapat beberapa langkah yang akan di tunjukan dalam bagan sebagai berkut :

(54)
(55)

44 Sketsa pada tahap ini merancang pada desain green map, icon serta simbol yang akan di pakai di dalam konsep yang telah di buat. Desainnya mengacu pada ilustrasi binatang dengan desain yang simple tidak terlalu rumit. Berikut beberapa sketsa yang telah di rancang:

(56)

45

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 2

(57)

46

Gambar 3.5.2 Sketsa Desain Green Map Alternatif 4

(58)

47

Gambar 3.5.2 Sketsa Singa, Burung Air, Burung Unta, Jerapah & Nigai

(59)

48

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Ayam Katawa, Rangkong & Jalak Bali

(60)

49

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Babi Rusa & Kanguru

(61)

50

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Gajah, Rusa Sambar & Banteng

(62)

51

Gambar 3.5.2 Sketsa Orang Utan, Harimau & Siamang

(63)

52

Gambar 3.5.2 Sketsa Primata, Burung Laut & Animal Show

(64)

53

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Rusa Tutul & Buaya

(65)

54

Gambar 3.5.2 Sketsa Binatang Burung Pemangsa

(66)

55

Gambar 3.5.2 Sketsa Maskot Binatang Komodo, & Bekantan

(67)

56

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 2

(68)

57

Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 4

(69)

58

Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 6

(70)

59

Gambar 3.5.2 Sketsa Icon 8

(71)

60 3.5.3 Aplikasi sketsa melalui olah digital

Setelah dibuat beberapa sketsa dan alternative desain maka di aplikasikan menjadi bentuk digital, proses ini dilakukan untuk mengaplikasikan desain sketsa menjadi media digital. Dibawah ini merupakan Desain yang sudah di pilih dan di setujui.

Gambar 3.5.3 Desain Green Map yang terpilih

(72)

61 icon-icon yang sudah diedit dengan menggunakan adobe illustrator, yang kemudian penulis kelompokkan lagi menjadi beberapa jenis varies hewan.

Pengelompokan jenis hewan ini selain dapat memberi pengetahuan bagi pembaca juga dapat memberikan pembelajaran kepada wisatawan pengunjung Kebun Binatang Surabaya tentang jenis hewan menurut variesnya. Pemberian beberapa warna dalam angka daan hurufnya disesuaikan dengan jenis variesnya sebagai pembeda antara varies yang satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat hasil gambar sketsa yang sudah diedit dengan sebagai berikut :

(73)

62

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 2

(74)

63

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 4

(75)

64

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 6

(76)

65

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 9

(77)

66

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Jenis Hewan Mamalia 11

(78)

67

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 1

(79)

68

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 3

(80)

69

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 5

(81)

70

Gambar 3.5.3 Hasil Digital Icon 7

(82)

71

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Taman Satwa

Pada awalnya Kebun Binatang Surabaya berdiri pada tanggal 31 Agustus 1916 (berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Belanda) dengan nama "Soerabiasche Planten-en DierPlanten-entuin" yang artinya Kebun Botani dan Binatang. Pada bulan April tahun 1918 Kebun Binatang Surabaya dibuka untuk pertama kali dengan membayar tanda masuk (karcis). Berikut ini adalah tahun-tahun bersejarah bagi perkembangan Kebun Binatang Surabaya :

1. 21 Juli 1922 : Kebun Binatang Surabaya mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi banyak yang tidak setuju sampai sampai pihak Kotamadya Surabaya sendiri yang mencegah hal ini.

2. 11 Mei 1923 : Rapat anggota Simpang Restaurant Untuk mendirikan anggota Kebun Binatang Surabaya baru.

3. Tahun 1927 : Kebun Binatang Surabaya menerima sumbangan besar dari Walikota di Jerman dan anggota dewan A Van Gennep yang membujuk agar kota Surabaya lebih memperhatikan Kebun Binatang Surabaya.

4. 3 Juli 1927 : Kebun Binatang Surabaya membeli tanah seluas 32.000 meter persegi atas sumbangan Maskapai Kereta Api.

5. Tahun 1939 : Luas Kebun Binatang Surabaya menjadi 15 hektar sampai sekarang. 6. Tahun 1940 : Kebun Binatang Surabaya telah selesai membangun taman yang

(83)

(www.surabaya.go.id)

Kebun Binatang Surabaya mempunyai luas 15 Ha, dan secara legal formal diakui sebagai lembaga konservasi ex-situ pada tahun 2002 melalui Keputusan Direktur Jenderal PHKA No. 13/Kpts/DJ-IV/2002 Tanggal 30 Juli 2002 tentang Pengakuan Kebun Binatang Surabaya sebagai Lembaga Konservasi Eksitu Satwa Liar. Sejak pendirian dan terhitung sampai tanggal 20 Agustus 2010, Kebun Binatang Surabaya dikelola oleh Perkumpulan.

Dalam perjalanan pengelolaan Kebun Binatang Surabaya, muncul berbagai konflik internal kepengurusan (dualisme kepemimpinan antara Stanny Soebakir dan Basuki) yang berimbas pada pengelolaan koleksi satwa dan mengakibatkan banyak kematian satwa. Puncak konflik kepengurusan internal Pengelola Kebun Binatang Surabaya muncul lagi pada akhir tahun 2009.

Dengan kondisi tersebut, Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Perkumpulan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) telah melakukan beberapa langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan internal Kebun Binatang Surabaya antara kubu Stanny Subakir dan Basuki tanggal 7 Januari 2010 di Tretes, Pasuruan; dan tanggal 18 Februari 2010 di Jakarta. Kedua pertemuan fasilitasi tidak membuahkan islah/perdamaian kedua belah pihak.

(84)

Sementara Kebun Binatang Surabaya. Keanggotaan terdiri dari unsur Kementerian Kehutanan, Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya dan PKBSI. Tugas Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya sebagaimana Keputusan Menteri Kehutanan tersebut meliputi:

a. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, sarana pelayanan pengunjung, pemeliharaan/perawatan satwa, pengamanan, finansial dan fasilitas Kebun Binatang Surabaya lainnya.

b. Melaksanakan pendayagunaan staf dan karyawan yang telah ada secara optimal.

c. Menyeleksi personil sebagai calon pengelola Kebun Binatang Surabaya yang profesional secara transparan dan akuntabel sesuai peran dan fungsinya sebagai lembaga konservasi.

d. Menjaring investor potensial yang memenuhi persyaratan sebagai calon pemegang izin definitif Kebun Binatang Surabaya.

e. Melaporkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan pelaksanaan tugas pada huruf a - d di atas kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Pengelolahaan Kebun Binatang Surabaya kedepan Pemerintah Kota Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya mengajukan permohonan izin lembaga konservasi guna mengelola Kebun Binatang Surabaya pasca pencabutan izin lembaga konservasi tahun 2010.

(85)

izin lembaga konservasi dapat segera diterbitkan, yang selanjutnya dipertegas dengan surat Walikota Surabaya No. 180/3543/436.1.2/2013 tanggal 29 Mei 2013.

Duduk persoalan belum diterbitkannya izin lembaga konservasi yang dimohonkan BUMD Pemerintah Kota Surabaya, telah dijelaskan kepada Ketua dan anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya pada saat kunjungan kerja kepada Ditjen PHKA di Jakarta tanggal 23 Mei 2013.

Menindaklanjuti hasil expose Walikota Surabaya dan kunjungan kerja Komisi B DPRD Kota Surabaya, Direktur Jenderal PHKA telah merespon permohonan izin lembaga konservasi dimaksud melalui surat No.272/IV.Set/2013 tanggal 28 Mei 2013 yang ditujukan kepada Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya, dengan isi pokok surat:

a. Penerbitan izin lembaga konservasi masih bergantung pada proses hukum perkara perdata No. 142/Pdt/2013/PT.Sby yang saat ini dalam proses pemeriksaan tingkat banding.

b. Disamping itu, terdapat kelengkapan persyaratan teknis dan administrasi yang belum dipenuhi antara lain; Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur serta Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

Setelah izin lembaga konservasi diterbitkan sebagaimana proses butir 4, maka TPS Kebun Binatang Surabaya akan menyampaikan serah terima pengelolaan Kebun Binatang Surabaya kepada pemegang izin definitip Kebun Binatang Surabaya dan kemudian resmi Dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa hingga sekarang.

(ppid.dephut.go.id/files/info_kemenhut/KRONOLOGIS_KBS_2014.docx)

(86)

VISI Perusahaan

1. Sarana konservasi yang aman dan nyaman untuk satwa

2. Sarana penelitian dan pendidikan bagi pelajar dan masyarakat luas

3. Sarana rekreasi ruang terbuka yang hijau den icon Surabaya yang membanggakan Indonesia

MISI Perusahaan

1. Mewujudkan Kebun Binatang sebagai hutan kota dengan kekayaan asset taman satwa dan kemampuan konservasi ex-situ yang tersetifikasi .

2. Tempat pendidikan konservasi , penelitian dan rekreasi yang terigretasi.

3. Memperbaiki kualitas pengelolaan flora dan fauna sehingga syarat “Kesejahteraan” 4. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sehingga memenuhi syarat

kesejahteraan satwa dan meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau hutan kota.

5. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan konservasi. Menyelenggarakan program pelatihan dan pendidikan sesuai kebutuhan kompetensinya dan standarisasi yang ada.

Nilai-nilai Perusahaan

(87)

perlindungan dan pelestarian. Evironment Condition adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu tetapi tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Nutrient Supply adalah upaya perawatan dan pengembangbiakan jenis satwa yang dipelihara. Management adalah dikelola oleh sumber daya manusia yang berkompetent.

Motto Perusahaan

Motto dari Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya adalah: “Integrated Conservation, Education and Recreaction Park” sebagai lembaga konservasi

yang memberikan perlindungan, pelestarian, pengembangbiakan dan penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenisnya guna menjamin kelestarian keberadaan dan pemanfaatannya.

(Dokumen dari perpustakaan Kebun Binatang Surabaya)

(88)

(89)
(90)

(91)

(92)

(93)

82

IMPLEMENTASI KARYA

Gambar 5.1 Desain Green Map keseluruhan

(94)

kuning ini diambil sebagai lambang kedinamisan, kenyamanan, serta keceriaan para pengunjung. Elemen dasar yang digunakan adalah kotak-kotak dan lingkaran, dikarenakan kotak dan lingkaran memiliki bentuk yang simetris sehingga dapat disusun dan menimbulkan kesan dinamis.

(95)

84

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan green map Perusahaan Daerah Taman Satwa atau biasa dikenal dengan Kebun Binatang Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil implementasi, perancangan green map yang dibuat menggunakan software Adobe Ilustrator..

2. Teknik perancangan konsep brainstorming, pembuatan sketsa dan aplikasi sketsa dalam digital. Ketiga teknik tersebut berguna untuk menemukan konsep yang sesuai dan hasil yang maksimal sehingga tampilan green map tersebut dapat mempermudah wisatawan dalam mencari informasi yang diinginkan.

6.1 Saran

(96)

85 WEBSITE

(www.meylonesome.com/2008/12/perancangan-sistem-dan-analisis.html).

(www.greenmap.org/).

(www.surabaya.co.id).

(http://masguruonline.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-unsur-unsur-peta/)

(ppid.dephut.go.id/files/info_kemenhut/KRONOLOGIS_KBS_2014.docx)

(http://www.mahaerubbali.com/memahami-jenis-type-kertas-cetak.html3sthash.xCo4HxIP.dpuf).

BUKU

(Engkos Kosasih : “Cerdas berbahasa Indonesia”, hal : 130-131, Erlangga 2006, Jakarta).

(Drs. Bambang Sunaryo, 2002, “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata”, Yogyakarta, Gava Media).

(Adi Kusriano, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”,Andi)

KUTIPAN

Al-Bahra bin Ladjamudin “Analisis & Desain Sistem Informasi” (2005 : 39).

(97)

Jogiyanto H.M “Pengenalan komputer” (2010:3).

UN. “Conveting Concerning Custom Facilities For Touring” (1945),

(Plog, 1972: Pitana, 2005).

(Hendratman, 2010 : 63).

(Hendratman, 2010 : 29)

Gambar

Gambar 4.2 Departement Kesehatan………………………………………………...86
Tabel 3 Metode Perancangan………………………………………………………...43
Tabel 2.7.3b  skala garis
gambaran yang akan ditampilkan dalam perancangan green map tersebut.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat Objektif atau tidak berita kematian satwa Kebun Binatang Surabaya di surat kabar Jawa Pos dengan periode yang telah

Dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti tentang pembingkaian berita tentang kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya pada media on line Detik.com dan Vivanews.com

khusus pihak kebun binatang tetap mengusahakan supaya kandang-kandang tersebut segera diisi kembali satwanya. Satwa yang ada di kebun binatang ada beberapa kandang yang

Data Input Prosedur pengujian Hasil yang diharapkan Hasil yang diperoleh Kesimpulan Pengguna menekan menu peta Pengguna melihat halaman peta Kebun Binatang Surabaya

Logo terdiri dari logo campuran yang terdiri dari gambar dan text yang mana gambar dalam logo tersebut menggunakan 3 satwa unik di kebun binatang tersebut yaitu Cangak merupakan

SKRIPSI PERKEMBANGAN KEBUN BINATANG SURABAYA.... KHOLIS

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat Objektif atau tidak berita kematian satwa Kebun Binatang Surabaya di surat kabar Jawa Pos dengan periode yang telah

Hasil penelitian ini, persepsi masyarakat Surabaya tentang pemberitaan konflik pengelolahan dan kepemilikan lahan Kebun Binatang Surabaya di harian Jawa Pos terdapat