• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI RECORDING SATWA SUB KEMATIAN DAN

KEHILANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH TAMAN

SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

Abdullah Addaba

11410100046

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BABI……… 1

2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya ………4

2.2 Visi PD Kebun Binatang Surabaya ……….7

2.3 Misi PD Kebun Binatang Surabaya ………7

2.4 Keunggulan PD Kebun Binatang Surabaya ………... 7

(3)

xi

3.12 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah ………….. 17

3.12.1 Microsoft Visual Basic. Net ……….. 17

3.12.2 Database Mangement System ………17

3.12.3 SQL Server 2008 ……….. 18

4.3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ………. 42

(4)

xii

4.3.7 Struktur Tabel ……… 45

4.3.8 Desain Input / Output (I/O) ……… 49

4.4 Kebutuhan Sistem ……….. 54

BAB V ………..……… 64

PENUTUP ………. 64

5.1 Kesimpulan ……… 64

5.2 Saran ……….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……… 66

LAMPIRAN ………... 67

(5)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi adalah hal penting yang dapat digunakan untuk berbagai hal

sesuai keperluan, dimana informasi dapat sebagai acuan seseorang atau bahkan

sebuah instansi perusahaan baik swasta maupun negeri.

Teknologi pada era ini adalah hal yang sangat diperlukan untuk

menunjang efektifitas dan efisiensi kinerja pribadi seseorang atau bahkan sebuah

usaha yang ingin berkembang. Teknologi juga saat ini dapat disesuaikan dengan

kebutuhan tiap – tiap orang yang memerlukan

Teknologi informasi adalah gabungan dari suatu informasi yang

dibutuhkan dengan teknologi yang sanggup menangani suatu masalah. Teknologi

informasi saat ini sangat dibuthkan karena keakurasi dan kecepatan serta dapat

membantu mengerjakan suatu hal dengan efektif dan efisien.

Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya adalah

perusahaan yang bergerak dibidang konservasi dan pendidikan sehingga orang

lain dapat mempelajari satwa secara langsung dan menyenangkan. Dimana

banyak satwa yang dapat dilihat dan beberapa info tentang satwa yang ada di

Kebun Binatang Surabaya yang terletak di Jl. Setail No.1 tersebut dapat

menambah wawasan orang awam tentang satwa.

Proses pencatatan inventori satwa yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah

(6)

2

proses manual yang ditaruh dalam dokumen serta membuat rekapan sendiri

melalui Ms.Excel. sehingga membuat proses ini berlangsung sangat lama

dikarenakan juga data satwa yang begitu banyak, sehingga terkadang ada

kesalahan pencatatan dan rekapan membuat proses pencarian juga lebih sulit. dari

permasalahan yang telaah disebutkan sebelumnya, maka Perusahaan Daerah

Taman Satwa tersebut membutuhkan aplikasi untuk membantu proses pencatatan

yang baik dan terstruktur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan adalah bagaimana membuat aplikasi Recording Satwa Sub

Kematian dan Kehilangan pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang

Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka batasan masalah

dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dihasilkan meliputi:

a. Proses pendataan kelas

b. Proses pendataan ordo

c. Proses pendataan famili

d. Proses pendataan nama satwa

e. Laporan Inventaris dan Laporan Studbook

(7)

1.4 Tujuan

Tujuan penilitian ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi

Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan pada Perusahaan Daerah Taman

Satwa Kebun Binatang Surabaya.

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapat oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun

Binatang Surabaya dari aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan

ini adalah Proses pendataan satwa yang cepat dan menghasilkan data yang akurat

(8)

4

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah

salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di Jalan Setail No. 1

Surabaya. KBS memiliki berbagai jenis binatang tropis. Selain itu terdapat pula

aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS

merupakan kebun binatang yang terbesar di Asia Tenggara. Didalamnya terdapat

lebih dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri lebih dari 4300-an binatang.

Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia yang terdiri dari

Mamalia, Aves, Reptilia, Pisces.

KBS merupakan tempat wisata yang menarik karena faktor letaknya yang

berada di tengah-tengah kota Surabaya, diantara kesibukan kota metropolis

ternyata masih dapat kita temukan tempat berbagai macam satwa yang sebagian

besar biasanya hidup di alam bebas, hal ini dapat menjadi semacam tolak ukur

bagi manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam dalam melestarikan satwa

dan juga bagi anak-anak kecil.

Mengunjungi KBS merupakan bagian pendidikan yang secara tidak

langsung berguna untuk mengenal berbagai macam satwa yang ada supaya

tertanam sejak dini perasaan mencintai seluruh alam dan isinya. Selain itu, KBS

merupakan taman satwa yang artinya tempat atau wadah dengan fungsi utama

konservasi ex-situ yang melakukan usaha perawatan dan penangkaran berbagai

(9)

sarana perlindungan dan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk

pengembangan IPTEK serta untuk sarana rekreasi alam yang sehat.

Sasaran akhir taman satwa ini adalah : memperluas pemahaman dan

apresiasi masyarakat tentang fungsi taman satwa, meningkatkan upaya

kesejahteraan satwa, menciptakan kaitan antara konservasi ex-situ dengan in-situ,

membentuk jaringan global antar taman satwa. Program pendidikan dan penelitian

di Kebun Binatang Surabaya melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi merupakan wahana keilmuan bagi masyarakat dan merupakan

laboratorium hidup untuk lebih mencintai dan menghargai flora dan fauna sebagai

kekayaan alam milik kita bersama.

Selama ini pada hari minggu atau hari-hari libur lainnya, KBS selalu

dipenuhi pengunjung yang datang dari berbagai daerah, kota, bahkan turis

mancanegara. Kalau dilihat sepintas perkembangan Kebun Binatang Surabaya

sangat baik dan pantas untuk dibanggakan sebagai obyek wisata di Jawa Timur

dan di Surabaya pada khususnya.

Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK

Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama

Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas

jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi

mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan

dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.

Susunan pengurus pertama Kebun Binatang Surabaya :

- Ketua: J.P Mooyman

(10)

6

- Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu:

1.F.C. Frumau

Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada

tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah

ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa Oost-Java

Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi

seluas 30.500 m2.

Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan

membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi,

maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis dan akan

dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula,

dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh

pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.

Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant

memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan

ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri

KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar

untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota

(11)

Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli

1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api

(OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan

pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.

Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke

tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat

penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya

menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan rekreasi.

Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan

jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari

dalam negeri.

2.2 VisiPD Kebun Binatang Surabaya

1. Memperluas pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang fungsi

taman satwa.

2. Meningkatkan upaya kesejahteraan satwa.

3. Menciptakan kaitan antara konservasi ex-situ dengan in-situ.

4. Membentuk jaringan global antar taman satwa.

2.3 Misi PD Kebun Binatang Surabaya

Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian bagi

masyarakat melalui wahana yang ada di dalam KBS.

2.4 Keunggulan PD Kebun Binatang Surabaya

(12)

8

1. Letaknya yang strategis, mudah dijangkau

2. Koleksi satwa KBS yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara

3. Selain satwa yang diperagakan didalam sangkar juga ada satwa yang

dibiarkan bebas menghuni di kawasan flora KBS

2.5 Struktur Organisasi

PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya memiliki struktur organisasi seperti Gambar 2.1 :

Dept. Konservasi Dept. Keu. & Akuntansi

Dept. Kesehatan Perpus & Litbang Dept. SDM

(Sumber : PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya)

Gambar 2.1 Struktur organisasi PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya

Dept. Konservasi adalah lembaga yang bergerak di bidang

tumbuh-tumbuhan dan atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ) yang berfungsi untuk

pengembangbiakan dan atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa dengan tetap

menjaga kemurnian jenis guna menjamin kelestarian keberadaan dan

pemanfatannya. Selain itu Dept. konservasi juga memiliki tugas penting untuk

(13)

Data Satwa

Kematian

Penitipan Kelahiran

Kehilangan

Pertukaran Masuk Pertukaran Keluar

Gambar 2.2 Proses pengarsipan yang ada pada Dept. Konservasi

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengarsipan meliputi

kelahiran satwa, penitipan satwa, kematian satwa, kehilangan satwa, dan

(14)

10 BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Sistem

Menurut Hartono (1999 : 23 ) pada bukunya yang berjudul Analisis

dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa sistem merupakan

kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem

mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan berjalan tidaknya

suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan

akan selalu berdasarkan pada suatu sistem dalam menjalankan aktifitas

sehari-harinya.

Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan

yang terdiri dari bagian-bagian yang mana antara satu dengan yang lainnya

saling berinteraksi dan bersama-sama beroperasi guna mencapai suatu

tujuan tertentu didalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem

tersebut merupakan suatu kompeleksitas, tapi dalam kebersamaan

mencapai suatu tujuan berlangsung secara harmonis dalam keteraturan

yang pasti.

3.2. Data

Data adalah kumpulan dari angka - angka maupun karakter -

karakter yang tidak memiliki arti namun merupakan keterangan yang

(15)

Data adalah bentuk material atau bahan baku yang belum

mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna

hingga perlu diolah untuk menghasilkan suatu yang lebih bermakna.

(Mulyanto, 2009:15)

3.3Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 2005:8).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk

yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu

diolah lanjut. (Jogiyanto, 1998:8).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih

berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan msa

kini maupun yang akan datang. (Ladjamudin, 2005:8).

3.4Arsip

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 43 Tahun 2009 mengenai

Kearsipan, beberapa pengertian mengenai arsip dan kearsipan telah

terangkum di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1.15 Arsip adalah

rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat

dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga

(16)

12

Menurut berbagai sumber Arsip memiliki beberapa pengertian,

diantaranya:

1. Arsip dapat diartikan sebagai segala jenis kertas naskah, buku,

foto, film, microfilm, rekaman suara, gambar peta, bagan, atau

dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, aslinya, atau

salinannya, serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan

atau diterima suatu badan sebagai bukti atas tujuan organisasi fungsi

kerjaan-pekerjaan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan,

prosedur-prosedur atau keputusan-keputusan suatu organisasi atau karena

pentingnya informasi yang terkandung didalamnya. (Suparjati, 2000)

2. Arsip ialah setiap catatan (record/warkat) yang tertulis, tercetak,

atau ketkan dalam bentuk huruf, angka, atau gambar yang mempunyai arti

dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang terekam

pada kertas (kartu, formulir), kertas film (slide, film-strip, mikro-film),

media computer (pita tape, rekaman, piringan, disket), kertas fotocopy dll.

(Amsyah, 1998)

3. Arsip didefinisikan oleh Deserno dan Kynaston ialah sebagai

dokumen dalam semua media yang memiliki historis atau hukum sehingga

disimpan secara permanen. (Sukoco, 2007)

4. Arsip ialah simpanan atau kumpulan surat-surat penting.

(17)

3.5Kematian

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa

dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati

secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena

penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk

hidup mengalami pembusukan.

Penyebab-penyebab kematian:

1. Seiring penuaan usia makhluk hidup, tubuh mereka akan

perlahan-lahan mulai berhenti bekerja.

2. Jika tubuh tidak mampu melawan penyakit, atau tidak diobati.

3. Kecelakaan seperti tenggelam, tertabrak, terjatuh dari ketinggian,

dll.

4. Lingkungan dengan suhu yang sangat dingin atau yang terlalu

panas.

5. Pendarahan yang diakibatkan luka yang parah.

6. Kekurangan makanan, air, udara, dan perlindungan.

7. Diserang dan dimakan (pembunuhan).

8. Infeksi dari gigitan hewan berbisa maupun hewan yang terinfeksi

virus berbahaya.

9. Kematian pada saat tidak terbangun dari tidur.

10.Kematian sebelum lahir, karena perawatan janin yang tidak benar.

11.Melakukan perbuatan buruk sehingga mendapat hukuman atau

vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan atau tanpa pengadilan

(18)

14

3.6Kehilangan

Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan

sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi

sebagian atau keseluruhan (Potter & Perry, 2005).

Kehilangan Objek Eksternal ini mencakup segala kepemilikan

yang telah menjadi usang, berpindah tempat, dicuri, atau rusak karena

bencana alam. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap

benda yang hilang bergantung pada nilai yang dimiliki orang tersebut

terhadap benda yang dimilikinya, dan kegunaan dari benda tersebut.

Contoh : kehilangan sepeda motor, kehilangan uang, kehilangan rumah.

3.7Dokumen

Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu Docere, yang artinya

mengajar. Terdapat banyak pengertian dokumen antara lain:

1. Dokumen ialah suatu benda yang dijadikan suatu tanda bukti,

dokumen berfungsi sebagai petunjuk atau keterangan. (Widiantor,

2006)

2. Dokumen (pustaka) ialah tiap-tiap benda yang berwujud tulisan,

tercetak, difotocopykan, atau yang direkamkan dan yang dapat

memberikan keterangan tentang pengetahuan dalam arti yang luas

sebagai hasil kegiatan manusia. (Wursanto, 1996)

3. Dokumen adalah informasi yang dikumpulkan dan bisa diakses serta

(19)

3.8Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (McLeod, 2001:11),

Informasi sendiri merupakan data yang telah diproses, atau data yang

memiliki arti (McLeod, 2001:15).

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware,

software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara

integral untuk mengola data menjadi informasi yang bermanfaat guna

memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi

adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi

yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun

tulisan.

3.9Aplikasi

Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu

perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya

Microsoft Word, Microsoft Excel (Dhanta (2009:32)). Aplikasi adalah

penerapan, penggunaan atau penambahan Dari pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk

melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti

(20)

16

3.10 Analisis Sistem

Menurut (Jogiyanto, 2006) analisis sistem dapat didefinisikan

sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan dan pengembangannya.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap desain sistem.

3.11 DesainSistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem

telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan.

(Jogiyanto, 2006) Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaiman suatu sistem dibentuk.

5. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh

dan berfungsi.

6. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak

(21)

3.12 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah

3.12.1 Microsoft Visual Basic. Net

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk

mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem

.NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan

menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi

Windows Forms. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa

produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau visual j#)

atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual Studion

.NET (Yuwanto, 2005).

Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigm bahasa

pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari

Microsot Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan diatas

.NET Framework. Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat

banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini

tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

3.12.2 Database Mangement System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file

yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah

kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam

suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus

(22)

18

3.12.3 SQL Server 2008

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah

transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO

yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. SQL (Structured Query

Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses

data dalam basis data relasional (Yuswanto, 2007).

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki

basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian

berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Penulis menggunakan SQL Server 2010 untuk merancang database yang

digunakan pada sistem.

3.12.4 Crystal Report

Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan

yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat

dihubungkan (linkage). Mencatat dengan Crystal Report hasilnya lebih

baik dan mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek

maupun komponen yang mudah digunakan.(Pramono,2003:16).

3.12.5 Document Flow

Documennt Flow adalah bagan yang menunjukkan alur dalama

program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagian alur digunakan

terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. . (Jogiyanto, 2005

: 701) Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol – simbol

(23)

Tabel 3.1 Simbol Data Flow Diagram

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

1. Dokumen

5. Penghubung Halaman Lain

(24)

20

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

true atau false.

pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran

sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari

model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga

bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis

prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur-prosedur tersebut yaitu

konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi,

proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa

keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang

disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi

proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall 2003: 265),

dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang

(25)

Flow_1

Flow_1

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok,

departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima

atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 3.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah.

Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan

dua proses atau entitas dengan proses.

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan

(26)

22

Gambar 3.3 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

1 Stor_2

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.12.7 Entity Relational Diagram ( ERD )

Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem

dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya.

Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu

organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya

mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu

uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan

sebagai identifier atau descriptors dari entitas.

Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity.

Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai

identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang

lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau

dependent entity.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat

(27)

menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah

dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk

itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data model

Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang

menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang

(28)

66

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, D. Z. (1998). Manajemen Kearsipan (Vol. I). jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Poerwadarminta, W. (2003). kamus umum bahasa indonesia. jakarta: Balai Pustaka.

Sukoco, B. M. (2007). manajemen Administrasi Perkantoran Modern. surabaya: Erlangga.

Suparjati, D. (2000). tata usaha dan kearsipan (Vol. I). Yogyakarta: Kanisius.

Widiantor, e. S. (2006). wahana ilmu pengetahuan sosial 2 sd (Vol. II).Jakarta: Yudhistira.

Wursanto, D. I. (1996). Himpunan Peraturan-peraturan tentang kearsipan (Vol. I).

Yogyakarta: Kanisius.

Anisyah, Nur Suci.2000. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Hartono , Jogiyanto. 1999. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 1998. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan. Terstruktur Teori dan

Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 2005. Analisa & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis Dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.

Ladjamudin, Al bahra. 2005.Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Ofset.

(29)

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .

Pramono, Djoko. 2003. Mudah Menguasai Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex.

Yuswanto, Subari. 2005. Pemrograman Dasar Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka

Publisher.

Yuswanto, Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi

Pustaka Publisher.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Ritonga, Rahman. 1997. Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya
Gambar 2.2 Proses pengarsipan yang ada pada Dept. Konservasi
Tabel 3.1 Simbol Data Flow Diagram
Gambar 3.2 Simbol Data Flow

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengelolaan orangutan di kebun binatang medan dan taman hewan pematang siantar tidak merujuk kepada pengelolaan taman satwa

Paragraf-paragraf yang disusunnya mengarak pada sub topik: Kondisi KBS yang memprihatinkan dengan terus terjadinya kematian satwa, Terdapat Kematian satwa KBS yang

AKUNTABILITAS PERUSAHAAN DAERAH DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA TAMAN SATWA TARU JURUG (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta). Program

APLIKASI PEMANDU WISATA KEBUN BINATANG SURABAYA..

Lahan Kebun Binatang Surabaya (Soerabaiasche Planten-en Dierentuin) pada mulanya terletak didaerah Kaliondo, karena jumlah satwa yang dikoleksi oleh Khommer

Data Input Prosedur pengujian Hasil yang diharapkan Hasil yang diperoleh Kesimpulan Pengguna menekan menu peta Pengguna melihat halaman peta Kebun Binatang Surabaya

Dengan adanya teknologi QR code ini informasi mengenai satwa-satwa pada Kebun Binatang Ragunan dapat di akses oleh pengunjung yang ada.. Untuk penerapan aplikasi ini kita

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah peneliti lakukan terkait dengan Strategi Marketing Public Relation dalam Rebranding Kebun Binatang Surabaya