• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hanya untuk Pengguna Fasilitas KITE. Ver 1.0. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hanya untuk Pengguna Fasilitas KITE. Ver 1.0. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Ver 1.0

(2)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

DAFTAR ISI

PEMBUKAAN

1 Dasar Hukum

3 Pengertian KITE

KITEpedia

4 Jaminan

5 Laporan BCL.KT

6 Perbedaan KITE Pembebasan

& KITE Pengembalian

Kegiatan KITE

8 Alur Kegiatan KITE

9 KITE Online dan Modul KITE

Impor, Jaminan & Konversi

11 Impor/Pemasukan

12 Dokumen Impor

14 Jaminan

15 Konversi

Proses Produksi & Ekspor

18 Proses Produksi &

Waste/Scrap

19 Subkontrak

20 Periode Pembebasan

22 Ekspor Hasil Produksi

KITEpedia

Konten yang yang ada dalam proses

bisnis Fasilitas KITE

Kegiatan KITE

Alur kegiatan dari

impor hingga

pelaporan BCLKT

Impor

Dari Luar Negeri

atau Pemasukan

dari penerima

fasilitas lain

Ekspor

Ke Luar Negeri

untuk penyelesaian

fasilitas

(3)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

DAFTAR ISI

PENYELESAIAN BAHAN BAKU

PERTANGGUNGJAWABAN

KITE ONLINE

PENUTUP

24

Bahan Baku Rusak

25

Hasil Produksi Reject

26

Pengisian Dokumen

28

BCL.KT-01

31

BCL.KT 02

35

Menu BCL.KT 01

40

Menu BCL.KT 02

46

Menu Konversi

48

Menu Monitoring

49

Menu Browse

54

Kewajiban Perusahaan KITE

55

Penting Untuk Diingat

58

Do and Don’t

59

Frequently Asked Question

(FAQ)

Bahan Baku

Mendapatkan fasilitas jika diolah untuk

dijadikan barang jadi yang diekspor

KITE Online

bertujuan untuk

memudahkan

pengguna jasa

dalam melakukan

proses bisnis

fasilitas KITE

Pembebasan

Pengembalian

Pertanyaan-pertanyaan yang sering

diajukan oleh pengguna jasa KITE, sebagai

penyelesaian masalah ke depannya

FAQ

51

(4)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

KITE Pembebasan

PMK Nomor 160/PMK.04/2018

Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai

atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada

Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor

PDJBC Nomor PER-04/BC/2019

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 160/PMK.04/2018 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak

Dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor Barang dan Bahan untuk

Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk

Diekspor

KITE Pengembalian

PMK Nomor 161/PMK.04/2018

Pengembalian Bea Masuk yang Telah Dibayar atas Impor Barang dan

Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan

Tujuan untuk Diekspor

PDJBC Nomor PER-03/BC/2019

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 161/PMK.04/2018 tentang Pengembalian Bea Masuk yang Telah

Dibayar atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau

Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor

DASAR HUKUM

(5)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

KITEpedia

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

(6)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

KITE Pembebasan adalah fasilitas berupa pembebasan Bea Masuk (termasuk

Bea Masuk Tambahan) dan tidak dipungut PPN/PPnBM yang diberikan terhadap impor barang dan bahan termasuk bahan penolong dan bahan pengemas serta barang contoh untuk dilakukan proses produksi kemudian diekspor ke luar negeri.

KITE Pengembalian adalah fasilitas berupa pengembalian Bea Masuk

(termasuk Bea Masuk Tambahan) termasuk Bea Masuk Tambahan yang telah dibayar atas impor barang dan bahan termasuk bahan penolong dan bahan pengemas yang telah dilakukan proses produksi kemudian diekspor ke luar negeri.

Periode KITE Pembebasan adalah batasan waktu paling lama 12 bulan sejak

impor yang diberikan kepada perusahaan KITE Pembebasan untuk melakukan realisasi ekspor atas hasil produksi yang menggunakan barang dan bahan impor fasilitas KITE Pembebasan.

Jangka waktu ekspor KITE Pengembalian adalah batasan waktu paling lama

12 bulan sejak impor yang diberikan kepada perusahaan KITE Pengembalian untuk melakukan realisasi ekspor atas atas hasil produksi yang menggunakan barang dan bahan impor fasilitas KITE Pengembalian.

KITEpedia

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

Masa Produksi

0 6 12

Waktu sejak impor (bulan)

Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor KITE Pengembalian

...

Periode KITE Pembebasan dan Jangka Waktu Ekspor KITE Pengembalian

dapat dilakukan perpanjangan dengan mengajukan permohonan. Permohonan perpanjangan hanya dapat diajukan dua kali atas impor yang sama dan diajukan sebelum periode KITE Pembebasan dan Jangka Waktu Ekspor KITE Pengembalian berakhir.

Permohonan perpanjangan yang pertama diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC. Permohonan perpanjangan yang kedua diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC yang diteruskan kepada Direktur Fasilitas Kepabeanan.

Impor Ekspor

paling lama 12 bulan

(7)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Nilai Jaminan yang diserahkan paling sedikit sebesar Bea Masuk (termasuk Bea

Masuk Tambahan) yang dibebaskan dan PPN/PPnBM yang tidak dipungut. Dalam hal barang/bahan dimasukkan melalui KB, nilai jaminan sebesar Bea Masuk yang dibebaskan.

Jaminan diserahkan kepada Kantor Wilayah atau Kantor Pabean pada saat

kegiatan impor KITE Pembebasan.

Surat Tanda Terima Jaminan (STTJ) adalah bukti bahwa jaminan telah

diserahkan kepada Kantor Wilayah/Pabean Bea dan Cukai.

Jangka waktu jaminan adalah masa berlakunya jaminan KITE Pembebasan

dengan jangka waktu paling singkat periode KITE Pembebasan ditambah 3

bulan (waktu pelaporan, penelitian laporan, dan penyelesaian jaminan).

KITEpedia

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

Konversi adalah pernyataan perusahaan yang memuat data komposisi satu

satuan hasil produksi yang mengandung barang dan bahan impor fasilitas KITE.

Penyerahan Konversi dilakukan sebelum proses produksi dimulai. Perubahan Konversi dilakukan sebelum realisasi ekspor. Perubahan konversi setelah

ekspor dapat dilakukan dalam kondisi tertentu.

BCL.KT 01 adalah laporan pertanggungjawaban realisasi ekspor hasil produksi

yang menggunakan barang dan bahan impor fasilitas KITE Pembebasan.

Jangka waktu pelaporan adalah batas waktu penyampaian laporan

pertanggungjawaban (BCL.KT-01) paling lama 30 hari sejak periode KITE Pembebasan berakhir.

0 6 12

Waktu sejak impor (bulan)

Impor Jatuh Tempo Pembebasan

Jangka Waktu Pelaporan KITE Pembebasan

...

Jatuh Tempo Jaminan Keterangan:

Jangka Waktu Jaminan

Periode KITE Pembebasan

Jaminan adalah jaminan atas resiko yang diberikan oleh lembaga/perbankan

penerbit jaminan sebagai penjamin (surety) kepada perusahaan KITE Pembebasan (principal) untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan kegiatan fasilitas KITE Pembebasan.

Jatuh Tempo Pelaporan Jangka Waktu Pelaporan

(8)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Batas waktu permohonan pengembalian adalah batas waktu

permohonan pengembalian paling lambat 6 bulan sejak tanggal LHPRE yang diterbitkan atas ekspor hasil produksi KITE Pengembalian.

BCL.KT-02 adalah laporan penggunaan barang dan bahan impor KITE

Pengembalian atas hasil produksi yang telah diekspor.

BCL.KT-02 dilampirkan pada permohonan pengembalian.

Permohonan pengembalian adalah surat permohonan dari Perusahan

KITE Pengembalian untuk memperoleh pengembalian atas pembayaran Bea Masuk barang dan bahan yang diimpor atas hasil produksi yang telah diekspor .

Waktu sejak impor (bulan)

Batas Waktu Permohonan Pengembalian

Surat Pemberitahuan Penyesuaian Jaminan (SPPJ) adalah surat

pemberitahuan yang diterbitkan KWBC atau KPUBC atas persetujuan BCL.KT-01 serta memuat rincian mengenai saldo akhir, selisih konversi, tagihan BM, PDRI, dan sanksi administrasi.

Surat Ketetapan Pembayaran Fasilitas Pengembalian Bea Masuk (SKP.FPBM) adalah surat penetapan yang diterbitkan KWBC atau KPUBC

atas persetujuan BCL.KT-02 sebagai dasar pembayaran kembali Bea Masuk yang telah dilunasi.

Surat Serah Terima Barang (SSTB) adalah surat sebagai tanda penyerahan

hasil produksi kepada penerima barang untuk dilakukan penggabungan dengan barang dan bahan lain dan hasil penggabungan tersebut diekspor ke luar negeri.

Laporan Hasil Penelitian Realisasi Ekspor (LHPRE) adalah laporan hasil

rekonsiliasi Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dengan outward manifest.

KITEpedia

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

0 6 12

...

18 LHPRE terbit langsung

LHPRE terbit manual

Impor Proses Produksi Ekspor

Batas Waktu Permohonan Pengembalian Jangka Waktu Permohonan

Terbit LHPRE

(9)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

KITE Online merupakan aplikasi berbasis website yang dapat diakses melalui

Portal Pengguna Jasa untuk layanan dalam melaksanakan kewajiban fasilitas KITE seperti penelusuran impor bahan baku fasilitas KITE, ekspor hasil produksi, penerbitan LHPRE, serta pembuatan dan penyampaian Konversi dan BCLKT.

Modul KITE merupakan aplikasi berbasis desktop yang digunakan untuk

melaksanakan kewajiban fasilitas KITE dalam pembuatan Konversi dan BCLKT.

IT Inventory adalah sistem informasi yang digunakan perusahan

mengadministrasikan persediaan serta menghasilkan informasi dan laporan sesuai dengan kriteria dan persyaratan dalam fasilitas kepabeanan yang digunakan.

Pembekuan adalah penghentian sementara izin fasilitas KITE yang ditimbulkan

akibat perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan yang berlaku. Saat masa pembekuan, perusahaan tidak dapatmelakukan impor dengan menggunakan fasilitas KITE

Pencabutan adalah penghentian permanen izin fasilitas KITE yang ditimbulkan

akibat perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan yang berlaku atau atas permintaan perusahaan.

KITE Pembebasan

 Pada saat impor, Bea Masuk dibebaskan dan PPN/PPnBM tidak dipungut.

 Menyerahkan Jaminan

 100% barang dan bahan impor fasilitas wajib diekspor. Tidak diekspor, dikenakan tagihan BM, PDRI, & sanksi administrasi.

KITE Pengembalian

 Bea Masuk dibayar pada saat impor, dikembalikan setelah realisasi ekspor.

 Tidak menyerahkan Jaminan  Jika barang dan bahan impor

fasilitas tidak di ekspor, perusahaan tidak mendapat pengembalian.

KITEpedia

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

Perbedaan KITE Pembebasan dan KITE Pengembalian

(10)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Kegiatan KITE

(11)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Impor Barang dan Bahan

sesuai dengan jenis barang pada SKEP KITE.

Kegiatan pemasukan, produksi, dan pengeluaran wajib dicatat dalam IT Inventory.

2. Impor Barang dan Bahan

3. Melakukan Pencatatan

Identifikasi barang dan bahan

wajib dibedakan antara fasilitas dengan non fasilitas.

Perusahaan Membuat konversi

Barang dan Bahan yang terkandung dalam Hasil Produksi.

4. Membuat Konversi

Konversi disampaikan ke KWBC

melalui KITE ONLINE sebelum proses produksi

Perusahaan memiliki SKEP KITE

Melakukan kegiatan

pengolahan, perakitan, dan

pemasangan untuk

membuat hasil produksi.

Hasil Produksi wajib di

ekspor paling lama 12 bulan

sejak impor bahan baku.

Perusahaan KITE Pembebasan

membuat laporan

pertanggung-jawaban dengan modul atau langsung melalui KITE ONLINE paling lambat 30 hari sejak periode KITE Pembebasan berakhir 7. BCLKT 5. Olah, Rakit, Pasang 1. SKEP KITE 6. Ekspor Perusahaan KITE Pengembalian mengajukan permohonan pengembalian dan membuat BCL.KT 02 dengan modul atau langsung melalui KITE ONLINE paling lambat 6 bulan sejak LHPRE

PEB wajib diisi sesuai dengan

ketentuan

ALUR KEGIATAN KITE

KITE Pembebasan dan Pengembalian

KITE Pembebasan

menyerahkan jaminan senilai BM & PPN/PPnBM.

KITE Pengembalian

membayar tagihan BM & PDRI.

8

Konversi dapat dibuat melalui

(12)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Portal ini digunakan oleh untuk mengakses layanan KITE.

AKSES

KITE ONLINE dapat diakses melalui Portal Pengguna Jasa

MENU yang disediakan:

 Pembuatan dan penyampaian konversi, BCL.KT-01, BCL.KT-02  Monitoring jatuh tempo PIB KITE dan LHPRE PEB KITE

 Monitoring saldo PIB

MODUL KITE

Aplikasi desktop yang digunakan oleh perusahaan untuk:  Pembuatan konversi,

 BCL.KT-01, dan  BCL.KT-02

Dokumen yang dibuat melalui Modul KITE dapat diupload melalui KITE ONLINE atau disampaikan langsung ke KWBC.

Modul KITE dan Pintar KITE diberikan setelah SKEP KITE diterbitkan. Portal pengguna jasa adalah layanan

DJBC berbasis website yang terintegrasi untuk:

 Pelayanan kepabeanan dan cukai  Browse dokumen kepabeanan  Pengaduan online

ALAMAT URL

http://customer.beacukai.go.id

USER PORTAL PENGGUNA JASA:

 Jika belum punya user, dilakukan pendaftaran terlebih dahulu.

 Jika lupa username / email, hubungi Subdit Registrasi atau Direktorat IKC

KITE ONLINE dapat diakses melalui menu

Sistem Pelayanan -> KITE Online

KITE ONLINE DAN MODUL KITE

KITE ONLINE / PORTAL KITE

9

Berikut ini merupakan sistem aplikasi yang digunakan dalam melaksanakan kewajiban dan kegiatan fasilitas KITE.

1

2 APLIKASI

3

4

(13)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

IMPOR,

JAMINAN, & KONVERSI

(14)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Pengembalian Bea Masuk dapat diperoleh setelah realisasi ekspor.

- Bebas BM

- Tidak dipungut PPN / PPnBM Impor

- harus berdasarkan persetujuan kepala Kantor Wilayah atau KPU - Bebas BM

- Tidak dipungut PPN / PPnBM Impor

- Tidak dikenakan PPN / PPnBM atas penyerahan DN

Impor dari PLB yg berasal dari LDP

- Bebas BM - pengusaha yang

menyerahkan barang wajib memungut PPN / PPnBM

Impor dari KB, GB, TPPB, KEK:

- Bebas BM

- Tidak dipungut PPN / PPnBM Impor

Impor dari LDP / Kawasan Bebas

Fasilitas yang diperoleh berupa pembebasan BM dan tidak dipungut PPN/PPnBM dengan menyerahkan jaminan pada saat impor.

IMPOR / PEMASUKAN

KITE Pembebasan

Impor Barang Contoh:

KITE Pengembalian

- Bayar BM KITE - pengusaha yang

menyerahkan barang wajib memungut PPN / PPnBM - Bayar BM KITE

Impor dari LDP, PLB, Kawasan Bebas: Impor dari KB, GB, TPPB, KEK:

11

Terdapat beberapa cara untuk melakukan impor atau pemasukan barang dengan fasilitas KITE, yaitu:

PPFTZ 01 BC 2.8 BC 2.5 KB, GB, TPPB Kawasan Ekonomi Kawasan Bebas PLB KITE LDP / Luar Negeri BC 2.0 Impor Pemasukan

(15)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

1. Pada Kolom 19 diisi Kode 03 (KITE Pembebasan) atau 40 (KITE Pengembalian), cantumkan nomor

dan tanggal SKEP Penetapan Fasilitas KITE (Contoh: 01/WBC.01/2019 tgl 03 Januari 2019)

2. Pada Lembar Lanjutan

 tambahkan kode 998 nomor dan tanggal SKEP Penetapan Fasilitas KITE

 untuk KITE Pembebasan tambahkan nomor dan tanggal STTJ

3. Kolom 33 diisi fasilitas KITE Pembebasan

atau KITE Pengembalian pada setiap item barang

4. Kolom Pungutan KITE Pembebasan:

 BM dibebaskan  BMT dibebaskan  PPN tidak dipungut  PPnBM tidak dipungut

5. Kolom Pungutan KITE Pengembalian:

 BM KITE dibayar  BMT dibayar (jika ada)

Pengisian dokumen pabean harus sesuai

dengan ketentuan (Kode, Kolom, dsb)

DOKUMEN IMPOR

Yang perlu diperhatikan pada saat impor

Jika terdapat ketidaksesuaian jenis barang, fasilitas tidak dapat

diberikan.

Jika terdapat kelebihan jumlah barang, atas kelebihan tersebut

fasilitas tidak dapat diberikan. Jenis barang harus

sesuai dengan SKEP KITE

(BC 2.0) Impor dari Luar Negeri

Menyerahkan jaminan untuk KITE Pembeasan &

Membayar Bea Masuk untuk KITE Pengembalian

Jaminan paling sedikit BM + PPN & PPnBM Jangka waktu jaminan

paling singkat 15 bulan sejak impor

12

6. Impor dengan fasilitas KITE dan FTA :

 Input kode fasilitas KITE (03 atau 40) pada kolom 19 dan tiap seri barang KITE  Input kode fasilitas FTA pada kolom 19 dan tiap seri barang KITE

(16)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

1. Pada Lembar Lanjutan Dokumen dan Pemenuhan Persyaratan/Fasilitas

 tambahkan kode 998 nomor dan tanggal SKEP Penetapan Fasilitas KITE Pembebasan  untuk KITE Pembebasan tambahkan nomor

dan tanggal STTJ

2. Kolom 37 diisi kode 03 fasilitas

KITE Pembebasan atau kode 40 fasilitas KITE Pengembalian pada setiap item barang dengan fasilitas

3. Kolom Pungutan KITE Pembebasan

 BM dibebaskan  PPN tidak dipungut  PPnBM tidak dipungut

BC 2.8

4. Kolom Pungutan KITE Pembebasan

 BM KITE dibayar

1. Pada Lembar Lanjutan Dokumen dan Pemenuhan Persyaratan/Fasilitas

 Cantumkan kode dokumen 998 nomor dan tanggal SKEP Penetapan Fasilitas KITE

 untuk KITE Pembebasan tambahkan nomor dan tanggal STTJ

2. Pada Kolom 12 NIPER dapat diisikan dengan NIPER

atau nomor SKEP (Contoh penulisan nomor SKEP: 01/WBC.01/2019 )

3. Pada setiap item barang cantumkan kode 03 KITE Pembebasan atau kode 40 KITE Pengembalian

4. Kolom Pungutan

 Untuk KITE Pembebasan

BM dibebaskan, PPN dibayar, PPnBM dibayar  Untuk KITE Pengembalian

BM KITE dibayar, PPN dibayar, PPnBM dibayar

BC 2.5

5. Kolom Wajib Bayar

 Pengusaha TPB dan Penerima

Pemasukan dari GB, KB, TPPB

Pemasukan dari PLB

DOKUMEN IMPOR

(17)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Nilai Jaminan

Nilai jaminan yang diserahkan paling sedikit sebesar jumlah nilai BM yang dibebaskan dan PPN/PPnBM yang tidak dipungut untuk impor/pemasukan dari PLB , jika melalui TPB jaminan sejumlah Bea Masuk.

Jangka Waktu Jaminan

Paling singkat selama penjumlahan waktu periode KITE Pembebasan (paling lama 12 bulan), waktu penyampaian laporan BCLKT (1 bulan), Penelitian BCLKT (1 bulan) dan Penyelesaian Jaminan (1 bulan) yaitu 15 bulan.

Jaminan diserahkan ke

Kantor Wilayah / KPPBC

STTJ diterbitkan

oleh Pejabat BC

Mengajukan PIB dan

melampirkan STTJ

JAMINAN

KITE Pembebasan

Penyerahan Jaminan

1 2 3 Impor Penyampaian BCLKT Penelitian BCLKT Penyelesaian Jaminan 12 bulan

(Periode KITE Pembebasan) 3 bulan

1 12 13 14 15

Jenis Jaminan

Jaminan Bank Jaminan Perusahaan Asuransi

Jaminan Perusahaan Penjaminan

Jaminan Indonessia

Eximbank Corporate Guarantee Jaminan Tunai

Perusahaan wajib menyerahkan jaminan setiap kali impor barang dan bahan menggunakan fasilitas KITE Pembebasan.

(18)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

1 3

2. Setiap satu satuan hasil produksi,

perusahaan menambahkan komposisi kandungan barang yang terdiri dari minimal satu bahan baku impor fasilitas atau lebih.

1. Perusahaan menambahkan hasil produksi terlebih dahulu. Setiap nomor konversi

harus mencantumkan minimal satu hasil produksi atau lebih dan masing-masing memiliki kode barang yang unik.

3. Setiap bahan baku dinyatakan berapa

jumlah yang terkandung dan yang tersisa.

Jika terdapat perubahan terhadap

konversi, perusahaan harus

menambahkan konversi baru yang memuat data baru (dengan nomor konversi baru).

Konversi terlambat atau tidak diserahkan

Laporan pertanggungjawaban ditolak atau pengajuan pengembalian Bea Masuk dan fasilitas gugur.

Batas Waktu Penyerahan Konversi

KONVERSI

Impor barang dan bahan

Proses produksi (Olah, rakit, pasang)

Ekspor hasil produksi 1 2 3 Konversi Perubahan Konversi Diserahkan sebelum produksi Diserahkan sebelum ekspor Pembuatan Konversi

5. Konversi dapat dibuat di Modul KITE untuk

dilakukan loading melalui Portal KITE atau KWBC.

6. Konversi dapat dibuat di Portal KITE untuk

dikirim langsung ke sistem.

7. Konversi dapat digunakan berulang kali

selama memenuhi batas waktu penyerahan dan komposisi barang konsisten tidak berubah dari masa ke masa.

1. Bahan baku yang diinput ke dalam konversi hanya bahan baku impor fasilitas. Bahan baku lokal atau impor bayar tidak perlu diinput.

Catatan Penting dalam Penyampaian Konversi

2. Apabila perusahaan selalu menggunakan formula yang sama, konversi tidak perlu disampaikan berulang.

4. Nomor konversi dapat ditunjuk untuk beberapa BCLKT selama memenuhi ketentuan batas waktu penyerahan konversi.

15

3. Perusahaan harus melakukan perubahan konversi, jika terdapat perubahan formula dalam proses produksi.

8. Koefisien adalah jumlah bahan baku yang

dibutuhkan atas setiap hasil produksi

RUMUS= Bahan Baku

Hasil Produksi

4. Satuan hasil produksi sama dengan satuan

(19)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Perubahan konversi setelah ekspor adalah perbaikan konversi yang sudah diserahkan pada CEISA KITE.

Perubahan konversi setelah ekspor hanya diperbolehkan setelah mendapat persetujuan Kantor Wilayah DJBC untuk:

a. kesalahan penulisan kode satuan.

b. kesalahan penulisan karakter pada kode Barang dan Bahan dan/atau kode Hasil Produksi, seperti karakter “1”, tertulis “I”

c. kesalahan penulisan koefisien karena ekuivalensi, seperti “100 cm”, tertulis “1 m”. Selain karena kesalahan tersebut, perubahan konversi setelah ekspor tidak diperkenankan.

Contoh Perubahan Konversi Setelah Ekspor

1. Untuk perubahan konversi setelah ekspor, perusahaan menambahkan kode barang jadi baru (dalam contoh diberi tambahan “R”).

2. Kode barang jadi baru ditambahkan pada baris baru/nomor urut baru pada nomor konversi

yang sama.

3. Jangan me-replace atas baris barang jadi yang lama. Sistem akan menolak jika perusahaan

mengganti isian barang jadi yang lama.

KONVERSI

Perubahan Konversi Setelah Ekspor (Pebaikan)

1. Perusahaan melakukan perubahan konversi dengan menyerahkan nomor konversi baru. 2. Perusahaan memasukkan data komposisi yang terbaru pada konversi baru tersebut. 3. Perubahan konversi wajib diserahkan paling lambat sebelum ekspor.

Perubahan Konversi

(20)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

PROSES PRODUKSI DAN EKSPOR

(21)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Setelah melakukan impor barang dan bahan fasilitas, perusahaan KITE wajib melakukan kegiatan produksi meliputi:

1. kegiatan pengolahan, 2. kegiatan perakitan, atau

3. kegiatan pemasangan/penggabungan

untuk menghasilkan barang Hasil Produksi yang mempunyai nilai tambah.

Proses Produksi

Kegiatan proses produksi tersebut dapat disubkontrakkan kepada penerima subkontrak yang tercantum dalam SKEP KITE atau belum tercantum dengan syarat dan ketentuan berlaku

PROSES PRODUKSI DAN WASTE/SCRAP

Waste/Scrap Proses Produksi KITE Pembebasan

PRODUKSI HASIL PRODUKSI BAHAN BAKU

WASTE/SCRAP

EKSPOR PEMUSNAHAN /

JUAL

Kegiatan produksi yang dilakukan seringkali meninggalkan waste/scrap/sisa proses produksi. Waste/scrap/sisa proses produksi dapat berbentuk sisa material berwujud (serbuk, potongan, dll) atau tidak berwujud (debu, uap, dll) yang tertinggal setelah bahan baku diproses.

Penjualan atau pemusnahan atas waste/scrap dilakukan dengan terlebih dahulu

mengajukan BC 2.4 kepada KPPBC. Untuk penjualan waste/scrap, perusahaan KITE Pembebasan wajib membayar BM dan PDRI berdasarkan harga jual.

Waste/scrap berwujud yang berasal dari bahan baku fasilitas KITE Pembebasan wajib dilakukan penyelesaian. Waste/scrap berwujud disimpan dan dikumpulkan terlebih

dahulu untuk kemudian dilakukan penyelesaian dengan cara dimusnahkan atau dijual. Jika waste/scrap belum ada penyelesaian namun tidak ada secara fisik, perusahaan KITE Pembebasan wajib membayar BM dan PDRI.

Waste/Scrap Proses Produksi KITE Pengembalian

Waste/scrap berwujud yang berasal dari bahan baku fasilitas KITE Pengembalian tidak perlu dilakukan penyelesaian menggunakan BC 2.4.

(22)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

SUBKONTRAK

Subkontrak Seluruh Kegiatan Produksi

Jika terdapat kelebihan kontrak sehingga tidak dapat dikerjakan oleh perusahaan KITE karena seluruh kapasitas produksi sudah terpakai, perusahaan KITE dapat mensubkontrakkan

seluruh kegiatan olah/rakit/pasang dengan kriteria perusahaan:

berstatus perusahaan terbuka yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat;

telah mendapatkan pengakuan sebagai operator ekonomi bersertifikat (authorized

economic operator);

telah ditetapkan sebagai MITA Kepabeanan; atau memiliki kategori risiko rendah.

Subkontrak Sebagian Kegiatan Produksi

Perusahaan KITE dapat mensubkontrakkan sebagian kegiatan produksi kepada penerima subkontrak yang tercantum dalam SKEP KITE.

KITE PROSES PRODUKSI EKSPOR IMPOR SUBKON 19

Untuk penerima subkontrak yang belum tercantum dalam SKEP KITE, perusahaan KITE harus terlebih dahulu menyampaikan permohonan kepada Kepala KWBC penerbit SKEP KITE.

Surat permohonan atau pemberitahuan tersebut hanya berlaku satu kali saja. Surat permohonan atau pemberitahuan harus memuat sekurang-kurangnya profil subkontrak, jenis & jumlah bahan baku yang disubkontrakkan, kegiatan subkontrak, jenis dan jumlah hasil prroduksi.

Untuk dapat melakukan kembali subkontrak sebagian tersebut yang belum tercantum dalam SKEP KITE, perusahaan KITE harus terlebih dahulu melakukan penambahan penerima subkontrak pada SKEP KITE tersebut.

Akan tetapi, jika perusahaan KITE ditetapkan juga sebagai AEO/MITA, perusahaan cukup menyampaikan surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada Kantor Wilayah DJBC.

Untuk melakukan subkontrak seluruh kegiatan tersebut, Perusahaan KITE terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada KWBC yang dilampiri:

paparan mengenai kapasitas produksi, dan

perjanjian kerja sama subkontrak paling kurang memuat uraian pekerjaan yang akan dilakukan.

1 2

(23)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Perusahaan KITE Pembebasan atau KITE Pengembalian mengajukan permohonan

perpanjangan Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor kepada Kepala KWBC

dengan dilampiri:

alasan permohonan perpanjangan;

bukti pendukung alasan perpanjangan; dan

perpanjangan dapat diberikan paling lama 12 bulan.

Perpanjangan Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor

PERIODE KITE PEMBEBASAN

ATAU JANGKA WAKTU EKSPOR

Setelah mendapat perpanjangan Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor, Perusahaan KITE Pembebasan atau KITE Pengembalian dapat melakukan permohonan

perpanjangan kembali kepada Direktur Fasilitas Kepabeanan yang diajukan melalui Kepala KWBC. Surat permohonan tersebut dilampiri dengan:

alasan permohonan perpanjangan;

bukti pendukung alasan perpanjangan; dan

perpanjangan dapat diberikan paling lama 12 bulan.

Perpanjangan Kembali Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor

Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor dapat diberikan perpanjangan dengan alasan sebagai berikut:

terdapat penundaan ekspor dari pembeli,

terdapat pembatalan ekspor atau penggantian pembeli,

terdapat sisa bahan baku karena adanya batas minimal pembelian sehingga belum bisa diproduksi sampai akhir batas waktu,

terjadi kondisi kahar (force majeure) seperti peperangan, bencana alam, atau kebakaran, atau

terdapat kondisi lain sehingga perlu perpanjangan berdasarkan pertimbangan kepala kantor.

Periode KITE Pembebasan / Jangka Waktu Ekspor

Setiap perusahaan KITE diberikan waktu paling lama 12 bulan atau sesuai

dengan yang tercantum dalam SKEP KITE untuk melakukan realisasi ekspor atas hasil produksi bahan baku impor fasilitas KITE yang disebut dengan Periode KITE Pembebasan untuk KITE Pembebasan, atau jangka waktu ekspor untuk KITE Pengembalian.

Perusahaan KITE wajib melakukan proses produksi sampai dengan ekspor hasil produksi dalam kurun periode KITE Pembebasan atau jangka waktu tersebut.

Jika perusahaan KITE Pembebasan tidak melakukan realisasi ekspor sampai dengan periode KITE Pembebasan berakhir, perusahaan KITE Pembebasan wajib membayar BM, PPN/PPnBM, dan sanksi administrasi.

Jika perusahaan KITE Pengembalian tidak melakukan realisasi ekspor sampai jangka waktu ekspor berakhir, permohonan pengembalian tidak dapat diajukan.

20 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3

(24)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Ekspor wajib dilakukan dalam waktu paling lambat 12 bulan sejak

impor bahan baku

P3BET BC 3.3 PLB KITE A LDP / Luar Negeri BC 3.0 Ekspor KITE B BC 3.0 SSTB

EKSPOR HASIL PRODUKSI

Untuk KITE Pembebasan, Perusahaan KITE Pembebasan wajib melakukan ekspor hasil produksi atas seluruh impor bahan baku fasilitas KITE Pembebasan.

Sedangkan untuk KITE Pengembalian, ekspor hasil produksi menjadi persyaratan untuk mengajukan permohonan pengembalian. Pengembalian Bea Masuk akan diberikan sesuai dengan realisasi ekspor yang dilakukan oleh perusahaan.

Ekspor atau penyerahan tersebut dilakukan dalam waktu paling lambat 12 bulan sejak impor bahan baku atau sesuai dengan periode yang telah ditentukan dalam SKEP KITE.

Untuk ekspor hasil produksi yang dilakukan secara langsung ke luar daerah

pabean (LDP) atau luar negeri wajib menggunakan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dengan kategori ekspor fasilitas dan mencantumkan nomor dan tanggal SKEP Penetapan KITE.

Ekspor Hasil Produksi ke Luar Negeri

Pemberitahuan Ekspor Barang

2. Kolom 4 NIPER diisi 0000

1. Pada kolom C Kategori Ekspor pilih

kode 21 KITE Pembebasan atau 22 KITE Pengembalian

3. Pada lembar lanjutan Dokumen Pelengkap Pabean cantumkan nomor

dan tanggal skep penetapan KITE

BC 3.0

(25)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

EKSPOR HASIL PRODUKSI

Ekspor Gabungan

Perusahaan KITE dapat melakukan penggabungan barang dengan perusahaan

KITE lainnya untuk kemudian diekspor ke luar negeri.

KITE A SSTB KITE B EKSPOR Luar Negeri

Untuk dapat melakukan penggabungan, Perusahaan KITE tersebut menyerahkan hasil produksinya kepada perusahaan KITE lainnya dengan menggunakan dokumen Surat Serah Terima Barang (SSTB).

Hasil produksi wajib diekspor sebelum periode pembebasan / jangka waktu ekspor berakhir dan diberitahukan dalam 1 PEB dengan nomor seri yang berbeda dengan mencantumkan nomor dan tanggal SSTB.

Ekspor melalui PLB

Perusahaan KITE dapat melakukan realisasi ekspor melalui PLB untuk dikirim

ke Luar Negeri.

Ekspor dilakukan dengan menggunakan BC 3.3 dan mencantumkan nomor & tanggal SKEP Penetapan KITE. BC 3.3 dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban jika telah diekspor ke Luar Daerah Pabean yang dibuktikan dengan dokumen P3BET. Ekspor tersebut wajib dilakukan sebelum periode pembebasan atau jangka waktu ekspor berakhir.

KITE BC 3.3 PLB P3BET Luar Negeri

(26)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

PENYELESAIAN BAHAN BAKU /

HASIL PRODUKSI REJECT

(27)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

1. Barang dan Bahan Impor

2. Olah, Rakit, Pasang

3. Hasil Produksi Belum Diekspor

Barang dan bahan impor yang rusak diselesaikan dengan cara:

1. dimusnahkan;

2. diekspor kembali kepada supplier; atau

3. dikembalikan kepada pengusaha TPB atau pengusaha di KEK

Barang work in process (WIP) yang rusak

diselesaikan dengan cara:

1. dimusnahkan; atau 2. dirusak

Barang jadi atau hasil produksi yang rusak namun belum diekspor, diselesaikan dengan cara:

1. dimusnahkan; atau 2. dirusak.

Untuk penyelesaian dengan cara dimusnahkan, perusahaan wajib

menyampaikan permohonan terlebih dahulu dengan dilampiri BC 2.4, PIB, dokumen pelengkap pabean, dan daftar rincian barang. Pemusnahan kemudian dilakukan dibawah pengawasan KPPBC.

Jika tidak dapat dimusnahkan, barang diselesaikan dengan cara dirusak. Atas perusakan tersebut, perusahaan wajib menyampaikan BC 2.4 dan membayar:

1. Bea Masuk 5% bila tarif barang dan/atau bahan 5% atau lebih dan sesuai tarif apabila tarif barang dan/atau bahan kurang dari 5%

2. PPN & PPnBM impor berdasarkan harga jual

3. PPN & PPnBM penyerahan dalam negeri sesuai ketentuan perpajakan

Jika sampai dengan jatuh tempo periode pembebasan, barang rusak tidak dilakukan penyelesaian, perusahaan wajib bayar BM, PPN, PPnBM & Sanksi

Administrasi

Setiap proses produksi memiliki peluang atau risiko kerusakan yang dialami pada bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi. Berikut adalah penyelesaian yang dapat dilakukan terhadap barang rusak tersebut:

PENYELESAIAN BAHAN BAKU RUSAK ATAU

HASIL PRODUKSI RUSAK

Barang dan bahan impor yang tidak sesuai spesifikasi diselesaikan dengan cara:

1. diekspor kembali ke supplier di Luar Negeri; atau 2. dikembalikan ke supplier pengusaha TPB/KEK

(28)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

HASIL PRODUKSI REJECT

Alur Kegiatan

Hasil Produksi yang telah diekspor dapat diimpor kembali jika: 1. harus dilakukan pengerjaan ulang atau perbaikan (rework) 2. ditolak oleh pembeli (reject)

3. terjadi kondisi kahar di negara tujuan ekspor (force majeure)

Hasil Produksi tersebut wajib diekspor kembali dalam jangka waktu 3 bulan dan dapat diperpanjang 3 bulan dengan persetujuan kepala KWBC penerbit SKEP KITE

1. Hasil Produksi Telah Diekspor 2. Permohonan Impor Kembali 3. Impor 5. Rework/ SImpan 6. Ekspor 7. Laporan Realisasi Ekspor

Permohonan diajukan ke Kepala KWBC Penerbit SKEP KITE dilampiri dengan:

1. Dokumen pabean ekspor

2. Bukti pendukung alasan impor kembali Perusahaan melakukan impor dengan: 1. menggunakan dokumen pabean impor

2. mencantumkan nomor dan tanggal surat persetujuan impor kembali

3. mengisi pilihan Kode 18 “barang reiimpor yang mendapat fasilitas KITE” pada kolom 33

4. menyerahkan jaminan jika harus diserahkan jaminan

Atas Hasil Produksi yang diimpor kembali dan/atau dimasukkan kembali, berlaku ketentuan:

1. Jika telah dilakukan BCL.KT/pengembalian BM, perusahaan wajib menyerahkan jaminan

2. Jika belum dilakukan BCL.KT/pengembalian BM, diberikan pembebasan BM serta tidak dipungut PDRI

Perusahaan KITE memperbaiki Hasil Produksi atau hanya menyimpan Hasil Produksi untuk mencari pasar baru.

Perusahaan KITE mengekspor kembali Hasil Produksi yang diimpor

Perusahaan KITE wajib menyampaikan laporan realisasi ekspor paling lambat 30 hari sejak jangka waktu ekspor kembali berakhir.

Badan usaha tidak menyampaikan laporan realisasi ekspor: 1. jika sudah dilakukan BCL.KT/pengembalian BM, perusahaan

ditagih BM, PPN/PPnBM, serta sanksi administrasi.

2. jika belum dilakukan BCL.KT/pengembalian BM, BCL.KT / pengembalian BM ditolak.

Setelah hasil produksi diekspor juga terdapat risiko pengembalian atau penolakan yang dilakukan oleh pembeli atau buyer. Perusahaan KITE dapat mengimpor kembali hasil produksi yang dikembalikan atau ditolak tersebut.

(29)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

2. Pada kolom C Kategori Ekspor diisi umum 1. Pada kolom B Jenis Ekspor pilih reekspor

3. Pada lembar lanjutan Dokumen

Pelengkap Pabean cantumkan nomor dan

tanggal pemberitahuan pabean ekspor atas Hasil Produksi yang diberikan persetujuan untuk diimpor kembali

BC 3.0

1. Pada Kolom Pemenuhan

Persyaratan/Fasilitas Impor dan Pada

Lembar Lanjutan (kolom 19) diisi nomor dan

tanggal surat persetujuan impor kembali Hasil Produksi

2. Kolom 33 diisi barang reimpor yang

mendapatkan fasilitas KITE

3. Melampirkan surat persetujuan impor/pemasukan kembali Hasil Produksi 4. Menyerahkan jaminan dalam hal terdapat

penyerahan jaminan

BC 2.0

Impor Kembali

Ekspor Kembali

PENGISIAN DOKUMEN IMPOR / EKSPOR KEMBALI

(30)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

PERTANGGUNGJAWABAN,

DAN PERMOHONAN PENGEMBALIAN

(31)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (BCL.KT-01)

KITE Pembebasan

BCL.KT-01 dapat dibuat menggunakan Modul KITE untuk kemudian

dilakukan loading ke dalam sistem melalui KITE Online atau KWBC.

Yang dilaporkan dalam BCL.KT-01 adalah jumlah hasil produksi serta jumlah

pemakaian bahan baku yang di dalamnya sudah termasuk waste / scrap.

Laporan pertanggungjawaban KITE Pembebasan (BCL.KT-01) pada

dasarnya dibuat sebagai pertanggungjawaban atas penyelesaian bahan baku impor fasilitas KITE Pembebasan.

28

Berikut adalah contoh pengisian BCL.KT-01

Masukan data-data ekspor (hasil produksi) terlebih dahulu yang diambil berdasarkan data pada PEB, kemudian memasukan data-data impor (pemakaian bahan baku) berdasarkan data yang tercantum pada PIB dengan mendasarkan pada konversi yang ditunjuk

Perusahaan juga dapat langsung membuat BCL.KT-01 di KITE online yang langsung dapat dikirimkan ke dalam sistem

BC 2.4 atas waste / scrap tidak perlu dilaporkan dalam BCL.KT-01, namun

ditunjukkan kepada pejabat Bea dan Cukai pada saat pelaksanaan monev atau audit.

Penyelesaian tersebut dapat berupa ekspor hasil produksi, atau

penyelesaian lainnya yang telah dibahas sebelumnya.

Untuk penyelesaian bahan baku dengan cara diekspor, nilai hasil produksi agar memiliki nilai tambah sehingga lebih besar daripada nilai impor bahan baku sebelumnya.

(32)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Yang Perlu Diperhatikan Saat Pembuatan BCL.KT-01

1. Pastikan bahwa satuan bahan baku yang tercantum pada konversi sama dengan

satuan barang yang tercantum pada PIB dan satuan barang jadi pada konversi sama dengan satuan barang pada PEB.

2. Pastikan perhitungan tanggal impor (PIB) sampai ke tanggal ekspor (PEB)

memenuhi ketentuan periode KITE Pembebasan.

3. Pastikan konversi yang akan ditunjuk sudah diserahkan sebelum

produksi dan perubahan konversi diserahkan paling lambat sebelum tanggal ekspor.

5. Fotokopi atau berkas dokumen pendukung berupa

PIB, PEB, LHPRE tidak perlu dilampirkan, karena sudah tersedia dalam sistem.

6. Softcopy bukti pembayaran ekspor seperti bukti

transfer atau devisa hasil ekspor cukup diupload melalui PORTAL KITE.

4. Pastikan mengisi secara teliti data kode bahan baku dan kode hasil produksi pada BCL.KT-01 sesuai kode pada konversi.

7. Menyampaikan/Mengunggah berkas dokumen pabean dan dokumen pendukung yang belum tersedia dalam sistem, BC 2.4

dan Berita Acara Pemusnahan

8. Memilih pilihan penyelesaian ekspor untuk barang dan bahan

yang diselesaikan dengan diekspor.

9. Memilih pilihan penyelesaian lainnya untuk penyelesaian non ekspor seperti

penyelesaian barang rusak.

10. BCLKT atas penyelesaian dengan menggunakan BC 2.4 tidak perlu menunjuk

konversi.

PEMBUATAN BCL.KT-01

KITE Pembebasan

29

(33)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

1. BCLKT divalidasi kelengkapan dan kesesuaian pengisian oleh sistem. Kewajiban penyampaian BCLKT terpenuhi jika sistem sudah menerbitkan respon register.

Selisih konversi lebih / kurang akan timbul jika pemakaian bahan baku yang dilaporkan

lebih banyak / sedikit dari hitungan sistem berdasarkan konversi.

Jika terdapat selisih konversi lebih / kurang, atas selisih tersebut ditagih BM, PPN/PPnBM,

dan denda.

4. Jika BCLKT mendapatkan persetujuan, perusahaan akan diberikan Surat Pemberitahuan

Penyelesaian jaminan (SPPJ).

3. Jika BCLKT ditolak, tetapi periode Pembebasan belum berakhir, maka BCLKT dapat

diajukan lagi.

Penyampaian BCL.KT-01

2. BCLKT yang belum dilengkapi bukti pembayaran ekspor diberi respon pemberitahuan

untuk dilengkapi oleh perusahaan dalam waktu 7 hari.

Tolak + Tagih 1 BCL.KT-01 T Terima? Lengkap? 2 Register Pemberitahuan 3 4 Selisih Konversi? Y T SPPJ SPPJ + Tagih Y T Setuju Penelitian

ALUR BCL.KT-01

KITE Pembebasan 30

(34)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

BCL.KT-02 dapat dibuat menggunakan Modul KITE untuk kemudian

dilakukan loading ke dalam sistem melalui KITE Online atau KWBC. Perusahaan juga dapat langsung membuat BCL.KT-02 di KITE online yang langsung dapat dikirimkan ke dalam sistem.

BCL.KT-02 harus disertai surat permohonan dari perusahaan yang ditandatangani pimpinan perusahaan dan dibubuhi stempel basah. Surat permohonan tersebut diunggah ke dalam KITE Online atau dikirim langsung ke KWBC.

Yang dilaporkan dalam BCL.KT-02 adalah jumlah hasil produksi serta jumlah pemakaian bahan baku. Pengembalian Bea Masuk akan diberikan sebesar nilai bahan baku yang terkandung, tidak termasuk scrap/waste.

Permohonan Pengembalian (BCL.KT-02) pada dasarnya dibuat untuk

melaporkan realisasi ekspor untuk penghitungan pengembalian Bea Masuk. Nilai hasil produksi yang diekspor harus memiliki nilai tambah, sehingga lebih besar daripada nilai impor bahan baku sebelumnya.

Berikut adalah format BCL.KT-02 NAMA PERUSAHAAN ...(1)...

KEPUTUSAN PENETAPAN SEBAGAI PERUSAHAAN KITE PENGEMBALIAN ...(2)... MASA PRODUKSI ...(3)...

PERIODE IMPOR .../S.D/…….(4)

PENYELESAIAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU

NO

DATA DOKUMEN PENYELESAIAN PENUNJANG DATA

NO 1. PIB KODE KANTOR NOMOR SERI BARANG KODE BAHAN BAKU JUMLAH NILAI CIF (Rp) BEA MASUK PEB NOPEN/TGL KODE KANTOR KODE HASIL PRODUKSI JUMLAH NOMOR KONVERSI YANG DIGUNAKAN a. NOMOR AJU/TGL HS b. NOPEN/TGL HS SATUAN URAIAN BARANG SATUAN 2. BC 2.8 NOMOR/TGL 3. BC 2.5 NOMOR/TGL URAIAN BARANG HARGA PER SATUAN NILAI (Rp) 4. PPFTZ NOMOR/TGL 5. DOKUMEN LAINNYA NOMOR/TGL (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Total Nilai CIF:

Total Nilai BM: Pembuat: TTd.: Pemeriksa: TTd.: Diketahui, Pimpinan Perusahaan Materai

Masukan data-data ekspor (hasil produksi) terlebih dahulu yang diambil berdasarkan data pada PEB, kemudian memasukan data-data impor (pemakaian bahan baku) yang terkandung pada hasil produksi tersebut.

Data pemakaian bahan baku yang diinput sesuai dengan yang digunakan pada saat proses produksi. Data yang diinput kemudian akan diperiksa oleh sistem menggunakan konversi yang digunakan pada BCL.KT tersebut.

PERMOHONAN PENGEMBALIAN (BCL.KT 02)

KITE Pengembalian

(35)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Yang Perlu Diperhatikan Saat Pembuatan BCL.KT-02

1. Pastikan bahwa satuan bahan baku yang tercantum pada konversi sama dengan

satuan barang yang tercantum pada PIB dan satuan barang jadi pada konversi sama dengan satuan barang pada PEB.

2. Pastikan perhitungan tanggal impor (PIB) sampai ke tanggal ekspor (PEB)

memenuhi ketentuan periode KITE Pembebasan.

3. Pastikan konversi yang akan ditunjuk sudah diserahkan sebelum

produksi dan perubahan konversi diserahkan paling lambat sebelum tanggal ekspor.

5. Fotokopi atau berkas dokumen pendukung berupa

PIB, PEB, LHPRE tidak perlu dilampirkan, karena sudah tersedia dalam sistem.

6. Softcopy bukti pembayaran ekspor seperti bukti

transfer atau devisa hasil ekspor cukup diupload melalui PORTAL KITE.

4. Pastikan mengisi secara teliti data kode bahan baku dan kode hasil produksi pada BCL.KT-02 sesuai kode pada konversi.

7. Menyampaikan berkas dokumen pabean dan dokumen

pendukung yang belum tersedia dalam system.

8. Memilih pilihan penyelesaian ekspor untuk barang dan bahan

yang diselesaikan dengan diekspor.

9. Permohonan pengembalian Bea Masuk paling lambat diajukan 6 bulan sejak

terbit LHPRE atas ekspor.

PEMBUATAN BCL.KT-02

KITE Pengembalian

(36)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

1. BCLKT divalidasi kelengkapan dan kesesuaian pengisian oleh sistem. Kewajiban penyampaian BCLKT terpenuhi jika sistem sudah menerbitkan respon register.

4. Jika BCLKT mendapatkan persetujuan, perusahaan akan diberikan SKP.FPBM (Surat

Ketetapan Pembayaran Fasilitas Pengembalian Bea masuk)

3. Jika berdasarkan hasil penelitian BCLKT ditolak, Bea Masuk tidak dapat

dikembalikan. Jika jangka waktu ekspor belum berakhir maka perusahaan dapat mengajukan kembali permohonan pengembalian.

Penyampaian BCL.KT-02

2. BCLKT yang belum dilengkapi bukti pembayaran ekspor diberi respon pemberitahuan

untuk dilengkapi oleh perusahaan dalam waktu 7 hari.

1 BCL.KT-02 T Terima? Lengkap? 2 Register Pemberitahuan 3 4 Y T Surat Pemberitahuan Y T Setuju Penelitian SKP.FPBM

Selisih konversi lebih / kurang akan timbul jika pemakaian bahan baku yang

dilaporkan lebih banyak / sedikit dari hitungan sistem berdasarkan konversi.

Jika terdapat selisih konversi lebih / kurang, jumlah Bea Masuk yang dikembalikan

berdasarkan jumlah terkecil.

ALUR BCL.KT 02

KITE Pengembalian

(37)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

PETUNJUK PENGGUNAAN

KITE ONLINE

(38)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Terdapat beberapa fitur yang disedakan di dalam PORTAL KITE kepada pengguna jasa, yaitu: Pembuatan & Penyampaian BCLK.KT-01 Pembuatan & Penyampaian BCLK.KT-02 Pembuatan & Penyampaian KONVERSI Menu MONITORING Menu

BROWSE Menu LHPRE Update PEB

Rekam BCL.KT-01

Perusahaan dapat menyampaikan BCL.KT-01 secara online melalui Portal KITE dengan melakukan perekaman secara langsung ataupun dengan pilihan Loading XML

KITE ONLINE

KITE Pembebasan dan Pengembalian

Masukkan nomor aju BCL.KT atau No Surat / Tgl Permohonan untuk

melakukan pencarian BCL.KT Notifikasi Perbaikan BCL.KT

Klik Rekam Header untuk membuat BCL.KT baru

(39)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

1. Rekam Header BCL.KT-01

Perusahaan dapat menyampaikan BCL.KT-01 secara online melalui Portal KITE dengan melakukan perekaman secara langsung ataupun dengan pilihan Loading XML

List BCL.KT Perusahaan

Tampilan yang muncul setelah klik rekam header adalah:

Petunjuk pengisian rekam header BCL.KT 01:

1.No Aju akan keluar secara otomatis

2.Isikan no surat dan tanggal surat sesuai dengan surat laporan BCL.KT-01. 3.Pemohon diisi dengan nama direktur perusahaan.

4.Klik simpan.

MENU REKAM BCL.KT-01

KITE Pembebasan

Tombol kirim BCL.KT

Tombol tambah barang jadi

Tombol tambah bahan baku Tombol cetak laporan

(40)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

MENU REKAM BCL.KT-01

KITE Pembebasan

Setelah melakukan rekam header, Aju BCL.KT-01 akan muncul di layar

Klik icon “Search” pd kode BJ untuk memilih kode BJ yang sesuai dengan konversinya

Masukan barang jadi dengan klik tombol pada BCL.KT yang dipilih.

• Masukkan parameter pencarian • Pilih kode BJ.

• Catatan: konversi harus disampaikan terlebih dahulu paling lambat sebelum ekspor

Klik Tombol Cari PEB. • Masukkan nomor PEB

dan klik cari.

• Pilih barang jadi yang akan dimasukkan • Data-data akan terisi

otomatis kecuali kolom JML dan KODE

BJ

Masukan jumlah barang

jadi yang akan

dilaporkan.

Kolom nilai akan terisi secara otomatis setelah jumlah dimasukkan.

Periksa kembali data yang telah dimasukkan, klik simpan jika sudah lengkap dan benar.

2. Rekam Barang Jadi

(41)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Klik Cari PIB

• Pilih bahan baku yang akan dilaporkan. • Klik “Simpan” Selanjutnya adalah melakukan perekaman bahan baku dengan klik tombol pada BCL.KT yang dipilih.

• Masukkan jumlah bahan baku yang dilaporkan.

• Setelah jumlah dimasukkan, kolom nilai dan nilai BM akan otomatis terisi.

Pilih Kode bahan baku yang sesuai dengan konversinya.

3. Rekam Bahan Baku

Periksa kembali data yang telah dimasukkan, klik simpan jika sudah lengkap dan benar.

MENU REKAM BCL.KT-01

KITE Pembebasan

(42)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

MENU REKAM BCL.KT 01

KITE Pembebasan

4. Rekam Dokumen Pendukung

Klik Rekam Dok untuk melakukan perekaman Dokumen Pendukung

Klik “Browse” untuk Upload berkas

Sebelum rekam dokumen pendukung, klik item Barang Jadi terlebih dahulu yang akan ditambahkan dokumen pendukung.

Pilih jenis dokumen yang akan diupload

File yang terupload Tombol untuk melihat file terupload

Upload dokumen pendukung sesuai dengan penyelesaian yang dilakukan, contohnya: BC 2.4 dan Berita Acara Pemusnahan untuk pemusnahan barang rusak. Klik simpan jika file sudah terupload.

5. Kirim BCL.KT 01

Setelah BCL.KT 01 selesai dibuat lalu klik kirim, maka muncul kotak dialog seperti di bawah ini dan pilih ya jika sudah yakin dan benar.

(43)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

1. Rekam Header

Masukkan nomor aju BCL.KT dan No Surat / Tgl Permohonan untuk melakukan pencarian BCL.KT

List BCL.KT Perusahaan

Tampilan yang muncul setelah klik tombol rekam header adalah:

Petunjuk pengisian:

1.No Aju akan keluar secara otomatis

2.Isikan no surat dan tanggal surat sesuai dengan surat permohonan pengembalian BM dari perusahaan.

3.Pemohon diisi dengan Direktur nama perusahaan.

4.Upload surat permohonan pada menu upload berkas dengan klik tombol “Browse” 5.Klik simpan.

Tombol kirim BCL.KT

Tombol tambah barang jadi

Tombol cetak laporan

MENU REKAM BCL.KT-02

KITE Pengembalian

(44)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

MENU REKAM BCL.KT 02

KITE Pengembalian

2. Rekam Barang Jadi

Setelah melakukan rekam header, Aju BCL.KT-02 akan muncul di layar

Klik icon “Search” pd kode BJ untuk memilih kode BJ yang sesuai dengan konversinya

Masukan barang jadi dengan klik tombol pada BCL.KT yang dipilih.

• Masukkan parameter pencarian lalu klik tombol cari.

• Pilih kode BJ.

• Catatan: konversi harus disampaikan terlebih dahulu paling lambat sebelum ekspor

Klik Tombol Cari PEB. • Masukkan nomor PEB

dan klik cari.

• Pilih barang jadi yang akan dimasukkan • Data-data akan terisi

otomatis kecuali kolom JML dan KODE

BJ

Masukan jumlah barang

jadi yang akan

dilaporkan.

Kolom nilai akan terisi secara otomatis setelah jumlah dimasukkan.

Periksa kembali data yang telah dimasukkan, klik simpan jika sudah lengkap dan benar. 41

(45)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

3. Rekam Bahan Baku

MENU REKAM BCL.KT 02

KITE Pengembalian

Setelah klik simpan, data barang jadi akan terkirim. Klik pada BCL.KT untuk menampilkan data barang jadi seperti tampilan di bawah.

Selanjutnya adalah melakukan perekaman bahan baku dengan klik tombol pada Barang Jadi yang dipilih.

Klik Cari PIB

• Pilih bahan baku yang akan dilaporkan. • Klik “Simpan”

• Masukkan jumlah bahan baku yang terkandung dalam barang jadi. • Setelah jumlah dimasukkan, kolom nilai dan nilai BM akan otomatis

terisi.

Pilih Kode bahan baku yang sesuai dengan konversinya.

Ulangi langkah di atas jika Bahan Baku lebih dari 1 (satu)

Periksa kembali data yang telah dimasukkan, klik simpan jika sudah lengkap dan benar.

(46)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

MENU REKAM BCL.KT 02

KITE Pengembalian

4. Rekam Dokumen Pendukung

Klik Rekam Dok untuk melakukan perekaman Dokumen Pendukung

Klik “Browse” untuk Upload berkas

Sebelum rekam dokumen pendukung, klik item Barang Jadi terlebih dahulu yang akan ditambahkan dokumen pendukung.

Pilih jenis dokumen yang akan diupload

File yang terupload Tombol untuk melihat file terupload

Upload dokumen pendukung yang tidak tersedia dalam sistem contohnya: bukti pembayaran ekspor.

5. Kirim BCL.KT 02

Setelah BCL.KT 01 selesai dibuat lalu klik kirim, maka muncul kotak dialog seperti di bawah ini dan pilih ya jika sudah yakin dan benar.

(47)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Loading XML BCL.KT

Perusahaan dapat membuat BCL.KT menggunakan Modul KITE, kemudian mengirim ke sistem dengan cara Loading XML

Klik “Loading XML”

Pilih file Laporan BCL.KT perusahaan dengan format XML atau menggunakan Drag and Drop (File yg diupload maksimal 2 MB)

Perbaikan BCL.KT

Perbaikan BCL.KT dilakukan oleh Perusahaan, jika setelah BCL.KT diajukan kepada KWBC dan mendapatkan nomor Register BCL.KT, KWBC memberikan keputusan berupa “Perbaikan”

Klik

“Perbaikan”

Masukkan nomor Register BCL.KT dan No Surat / Tgl Permohonan untuk melakukan pencarian BCL.KT untuk dilakukan perbaikan

Klik Data BCL.KT yang akan diperbaiki

1. Pilih dokumen yang akan diperbaiki

2. Masukkan barang jadi atau bahan baku yang benar

3. Masukkan dokumen pendukung yang diperlukan

MENU LOADING XML DAN PERBAIKAN BCL.KT

KITE Pembebasan dan Pengembalian

(48)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

MENU BCL.KT

KITE Pembebasan dan Pengembalian

45

Konfirmasi BCl.KT01

Digunakan untuk menyampaikan konfirmasi/ penjelasan penyebab adanya selisih konfirmasi dalam hal terdapat selisih konversi lebih dr Rp 10 Juta.

(Contoh : Pernyataan salah input BCLKT/salah konversi dilampiri dengan bukti pendukung)

Klik “Konfirmasi” Masukkan Nomor Register BCL.KT 01 1. Tombol “Aksi” 2. Tombol “Keterangan”

Tanggapan untuk konfirmasi

Upload bukti pendukung

Klik “Simpan”

Jika terdapat PIB double di Portal KITE

PIB double yang dimaksud adalah ketika PIB BCL.KT yang diajukan oleh perusahaan terdapat PIB yang terduplikasi.

Petugas Bea dan Cukai akan memberikan respon perbaikan terhadap BCL.KT yang diajukan perusahaan apabila terdapat PIB double dalam BCL.KT tersebut.

Terhadap respon tersebut yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan perbaikan pada barang jadi yang didalamnya terdapat PIB double dengan cara sebagai berikut:

Pilih BCL.KT yang harus dilakukan perbaikan pada menu perbaikan BCL.KT. Pilih barang jadi yang mengandung PIB double.

Klik edit barang jadi. Klik simpan.

Kirimkan kembali BCL.KT tersebut

1 2 3 4 5

(49)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Browse Konversi

Klik “Browse Konversi”

Masukkan nomor Konversi dan Tgl Konversi untuk melakukan pencarian Konversi untuk dilakukan perbaikan

Cetak

Kirim perbaikan konversi Klik “Browse Konversi”

Rekam Konversi

Klik “Rekam Konversi”

Masukkan nomor Konversi dan Tgl Konversi untuk melakukan pencarian Konversi untuk dilakukan perbaikan

Cetak

Kirim perbaikan konversi Pencarian

Clear

Tambah Barang Jadi

Hapus Barang Jadi Detail

Konversi

MENU KONVERSI

KITE Pembebasan dan Pengembalian

46 Klik apabila ingin melakukan perbaikan konversi.

Setelah klik perbaikan, maka Konversi terkirim ke KWBC untuk menunggu persetujuan Perusahaan dapat melihat konversi yang telah diinput ataupun mengajukan perbaikan konversi, pada tombol Browse Konversi

Perusahaan dapat memilih untuk membuat konversi pada Portal KITE maupun Modul KITE. Jika perusahaan menginginkan data tersimpan pada Portal KITE dan juga Modul KITE, maka sebaiknya perusahaan membuatnya di Modul KITE lalu melakukan loading ke Portal KITE.

(50)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Loading XML Konversi

Klik “Loading XML”

Pilih file Konversi perusahaan dengan format XML atau menggunakan Drag and Drop

MENU KONVERSI

KITE Pembebasan dan Pengembalian

47

Konversi yang dibuat pada Modul KITE dapat dikirim ke KWBC melalui menu Loading XML atau diserahkan langsung

Perbaikan Konversi

Klik “Perbaikan” Masukan Nomor dan Tgl Konversi 1. Tombol “Filter” 2. Tombol “Clear” 3. Tombol “Rekam BJ”

Digunakan untuk memperbaiki konversi setelah dilakukan ekspor dalam hal terdapat keadaan tertentu, yaitu:

1. kesalahan penulisan kode satuan;

2. kesalahan penulisan karakter pada kode Barang dan Bahan dan/atau kode Hasil Produksi, seperti karakter “1”, tertulis “I”; dan/atau

3. kesalahan penulisan koefisien karena

ekuivalensi, seperti “100 cm”, tertulis “1 m”

(51)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Menu Monitoring

Perusahaan dapat mengakses menu:

1. Monitoring BCLKT, untuk melihat riwayat dan status proses BCL.KT.

2. Monitoring Bahan Baku, untuk melihat informasi saldo bahan baku, jatuh tempo periode

pembebasan dan jatuh tempo pelaporan.

3. Monitoring LHPRE, untuk melihat riwayat dan status proses pengajuan LHPRE manual.

Perusahaan akan memperoleh Pemberitahuan I jika sudah memasuki 30 hari sebelum jatuh tempo pembebasan dan Pemberitahuan II jika sudah memasuki 30 hari sebelum jatuh tempo pelaporan:

Klik “Monitoring Bahan Baku”

Untuk melihat jangka waktu, arahkan kursor ke kolom PIB

Pemberitahuan I : H-30 hari sblm akhir periode pembebasan

Pemberitahuan II: H-30 hari sblm batas waktu pelaporan BCL.KT01

PEMBERITAHUAN II

Klik icon untuk melihat History BCL.KT

MENU MONITORING

KITE Pembebasan dan Pengembalian

48 Notifikasi Pemberitahuan I akan terlihat dalam

bentuk warna kuning & Pemberitahuan II dalam bentuk warna orange

(52)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

49

Menu Browse

Perusahaan menelusuri dokumen-dokumen KITE yang menjadi tanggung jawab perusahaan, dengan menggunakan fitur pada menu “Browse”

Klik “Browse”

Kolom Pencarian

Untuk melihat detail dokumen

Browse Respon

Perusahaan dapat melihat dan meng-trace dokumen-dokumen KITE yang telah diajukan, untuk mengetahui posisi dokumen yang diajukan tersebut, dengan menggunakan menu “Browse

Respon” (contoh: untuk mengetahui apakah pengajuan bcl.kt sudah mendapatkan register atau

memperoleh respon penolakan)

• Pilih no aju yang ingin diketahui posisi proses dokumen tersebut.

• Pada kolom respon akan muncul keterangan terkait dengan posisi dokuemn tersebut. Klik

“Browse Respon”

Kolom Pencarian Masukkan Nomor Aju

MENU BROWSE

(53)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Browse PEB

Klik “Browse PEB”

LHPRE akan secara otomatis terekonsiliasi setelah terbit Outward Manifest. Perusahaan dapat memonitor LHPRE tersebut sudah terbit atau belum pada menu Browse PEB

Masukkan NOPEN dan klik “Cari””

Nomor LHPRE akan

muncul di kolom ini Klik baris PEB untuk tampilkan detail Brg

Jika Nomor dan Tanggal LHPRE kosong:

 Tunggu sampai dengan 7 hari sejak tanggal ekspor

 Jika nomor LHPRE masih belum muncul, cek di menu LHPRE -> Rekam LHPRE  Jika PEB muncul pada menu REKAM LHPRE maka berarti data belum rekon dan

dapat diajukan dokumen pendukung untuk rekonsiliasi

*) LHPRE tidak perlu dicetak karena sudah tersedia pada sistem

50

Browse PIB

Klik “Browse PIB”

Masukkan NOPEN dan klik “Cari””

Klik baris PIB untuk tampilkan detail Brg Perusaahaan dapat mencari PIB nya dan melihat detail barang impor dalam PIB tersebut melalui menu Browse PIB

MENU BROWSE

(54)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

Pengajuan Dokumen Pendukung LHPRE

*) Perusahaan harus rutin memantau menu Rekam LHPRE agar tidak

melewati batas jatuh tempo pengajuan dokumen pendukung

Masukkan Nopen PEB, klik “Cari”

Klik “Rekam LHPRE”

Tabel data Notif PEB yg tdk Rekon

Klik baris PEB untuk memilih PEB

Kolom jatuh tempo tunjukan batas waktu perusahaan dpt melampirkan dok. pendukung

MENU LHPRE

KITE Pembebasan dan Pengembalian

(55)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

MENU LHPRE

KITE Pembebasan dan Pengembalian

Klik “DOK PELENGKAP” untuk melihat

Klik untuk upload

dokumen tambahan Pilih History Status untuk

melihat status

sebelumnya

Icon menunjukan

belum ada file diupload

Setelah klik akan muncul tampilan seperti ini: Isi Nomor & Tgl

Dokumen

Klik “Browse” u/ memilih dokumen Klik “Simpan”

Klik untuk Kirim

Proses pengajuan LHPRE dapat dapat dimonitor pada menu Monitoring LHPRE :

Klik “Monitoring LHPRE”

Tabel data PEB dalam

proses pengajuan Status akhir pemeriksaan dokumen pendukung

(56)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

KEWAJIBAN KITE DAN HAL

PENTING UNTUK DIINGAT

(57)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Perusahaan wajib mendaya-gunakan IT Inventory secara

online dan realtime

Online dengan aplikasi berbasis

web, desktop dan dapat diakses Bea Cukai

Realtime supaya data terupdate

pada saat yang sama

Perusahaan wajib

menatausahakan

Barang dan Bahan KITE

Identifikasi barang dan bahan

wajib dibedakan antara fasilitas maupun bukan.

Perusahaan wajib memasang papan nama paling kurang memuat nama

perusahaan dan jenis fasilitas KITE

Perusahaan wajib menyerahkan

laporan keuangan dan laporan dampak ekonomi kepada KWBC

Diserahkan paling lambat pada akhir

bulan ke-4 (empat) setelah akhir tahun pajak.

KEWAJIBAN PERUSAHAAN KITE

54

1

Mendayagunakan IT Inventory sesuai ketentuan

2

Melakukan penatausahaan barang KITE

3

Memasang papan nama

4

Menyampaikan laporan keuangan & Dampak Ekonomi

NAMA PT KITE PEMBEBASAN

Gambar

Tabel data Notif PEB yg tdk Rekon
Tabel data PEB dalam

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perancangan perangka lunak OBDH mengikuti fungsi dari OBDH yaitu untuk memproses akuisisi data telemetri atau data housekeeping dari masing-masing subsistem pada

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Perumahan Di Kecamatan Tasikmadu

Perencanaan ulang (untuk memperbaiki pada siklus pertama dan kegiatan ini menjadi awal siklus kedua, yang dilanjutkan dengan observasi, refleksi, dan perencanaan kembali.

Dalam suatu segitiga, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut lancip samadengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain, dikurangi dengan dua kali hasilkali

Dari sistem penjualan tunai dan cicilan dengan menggunakan komputerisasi ini akan menghasilkan dokumen-dokumen sebagai berikut: Laporan Penjualan Tunai dan Cicilan,

SD/MI, Salah satu contohnya guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kauman dalam mengadakan implementasi penilaian kurikulum 2013 atau penilaian tematik masih banyak yang bingung

 Dengan meletakkan tumit dilan Dengan meletakkan tumit dilantai tai jari-jari di jari-jari di kedua belah kaki diluruskan keatas lalu. kedua belah kaki diluruskan keatas