Mariyati
Mariyati
Noor Aznidar Aldani
Seiring dengan kemajuan tekhnologi danSeiring dengan kemajuan tekhnologi dan
peruba
perubahan gaya hidup han gaya hidup terutama di kota-kota beterutama di kota-kota besarsar kasus DM meningkat dengan pesat
kasus DM meningkat dengan pesat
Pada tahun 1982 diatas usia 15 tahun hanya 1,7%Pada tahun 1982 diatas usia 15 tahun hanya 1,7%
meningkat menjadi 5,7% Pada tahun 1993. dan meningkat menjadi 5,7% Pada tahun 1993. dan
diperkirakan pada tahun 2020 ada tujuh juta pasien diperkirakan pada tahun 2020 ada tujuh juta pasien DM yang harus di kelola di seluruh indonesia
DM yang harus di kelola di seluruh indonesia
DM adalah sekelompok kelainan yang ditandaiDM adalah sekelompok kelainan yang ditandai
dengan terja
dengan terjadinya dinya peningkatpeningkatan kadar gula darahan kadar gula darah yang
yang disebabkan disebabkan oleh koleh ketidakmampuan etidakmampuan tubuhtubuh
menghasilkan insulin (Brunner dan Suddart, 2006) menghasilkan insulin (Brunner dan Suddart, 2006)
Komplikasi yang dapat terjadi pada DM yaituKomplikasi yang dapat terjadi pada DM yaitu mulai dari yang ring
mulai dari yang ringan seperti an seperti kerontokan kerontokan padapada rambut, ketoasidosis diabetik, hipoglikemia,
rambut, ketoasidosis diabetik, hipoglikemia, mikroangiopati
mikroangiopati , jant, jantung koronerung koroner,,
aterosklerosis, gagal ginjal, retinoangiopati dan aterosklerosis, gagal ginjal, retinoangiopati dan neuroperifer yang berakibat ulkus atau lu
neuroperifer yang berakibat ulkus atau lukaka ganggren (M
ganggren (Misnadiarlyisnadiarly, 200, 2006)6)
Dan apabila telah terjadi ulkuDan apabila telah terjadi ulkus atau s atau gangrengangren diabetik maka lama perawatan bisa mencapai diabetik maka lama perawatan bisa mencapai 28-40 hari dengan angka kematian mencapai 28-40 hari dengan angka kematian mencapai 17-32% dan 15-30% mengalami amputasi
Pasca amputasi penderita DM juga tidakPasca amputasi penderita DM juga tidak
mengalami nasib yang baik, dalam satu tahun mengalami nasib yang baik, dalam satu tahun pasca amputasi 14,8% meninggal dan
pasca amputasi 14,8% meninggal dan
meningkat menjadi 37 % dalam pengamatan meningkat menjadi 37 % dalam pengamatan selama 3 tahun (Antono , 2013)
selama 3 tahun (Antono , 2013)
DM meDM merupakan penyakit yang tidak dapatrupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun penderita DM dapat disembuhkan namun penderita DM dapat hidup dengan baik tanpa komplikasi jika hidup dengan baik tanpa komplikasi jika melakukan u
melakukan upaya-upaypaya-upaya pencegahan a pencegahan terjadinyaterjadinya komplikasi
Cara untuk menghindari komplikasi DMCara untuk menghindari komplikasi DM adalah dengan pengatu
adalah dengan pengaturan ran gula darah melalui:gula darah melalui: 1. pengaturan pola makan,
1. pengaturan pola makan, 2. pen
2. pengukuran kadar gula darahgukuran kadar gula darah 3. Menjaga berat badan ideal, dan 3. Menjaga berat badan ideal, dan 4. Kegiatan
Salah satu jeSalah satu jenis olahraga nis olahraga yang saat ini sedyang saat ini sedang diang di galakkan bagi penderita DM dalam pencegahan galakkan bagi penderita DM dalam pencegahan luka diabetic terutama pada kaki yaitu senam luka diabetic terutama pada kaki yaitu senam kaki
Senam Kaki adalah kegiatan atau latihan yangSenam Kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki melancarkan peredaran darah bagian kaki (Sumarsudjono
(Sumarsudjono, , 1996)1996)
Tujuan senam kaki:Tujuan senam kaki:
1. Membantu sirkulasi darah 1. Membantu sirkulasi darah 2.
2. Memperkuat otMemperkuat otot-otot kot-otot kecil ecil kakikaki
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki 3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
Indikasi : Dapat dilakukan kepada seluruhIndikasi : Dapat dilakukan kepada seluruh penderita DM tipe 1 maupun 2. namun
penderita DM tipe 1 maupun 2. namun sebaiknya di berikan sejak terdiagnosa sebaiknya di berikan sejak terdiagnosa menderita DM sebagai pencegahan dini menderita DM sebagai pencegahan dini
Kontraindikasi: pasien yang mengalamiKontraindikasi: pasien yang mengalami
perubahan fisiologis seperti dipsnea atau nyeri perubahan fisiologis seperti dipsnea atau nyeri dada,
Duduk secara benar diatas kursi denganDuduk secara benar diatas kursi dengan
meletakkan kaki dilantai. Dapat juga dilakukan meletakkan kaki dilantai. Dapat juga dilakukan dengan posisi berbaring dengan
dengan posisi berbaring dengan meluruskanmeluruskan kaki.
Dengan meletakkan tumit dilanDengan meletakkan tumit dilantai tai jari-jari dijari-jari di kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali
dibengkokkan kembali kebawkebawah sebanyak 10ah sebanyak 10 kali.
Dengan meletakkan tumit dilantai, angkatDengan meletakkan tumit dilantai, angkat telapak kaki keatas. Kemudian jari-jari kaki telapak kaki keatas. Kemudian jari-jari kaki diletakakan dilantai dengan tumit kaki
diletakakan dilantai dengan tumit kaki
diangkatkan keatas. Cara ini di ulangi sebanyak diangkatkan keatas. Cara ini di ulangi sebanyak 10 kali.
TTumit kaki dileumit kaki diletakkan dilantai. takkan dilantai. Bagian depanBagian depan kaki diangkat keatas dan buat putaran 360° kaki diangkat keatas dan buat putaran 360° dengan pe
dengan pergerrgerakan pada pergelangan kakiakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Jari-jari ka Jari-jari kaki diletki diletakkan akkan dilantai. dilantai. TTumitumit diangkat
diangkat dan buat dan buat putaraputaran 360°n 360° dengandengan pergerakan pada per
pergerakan pada pergelangan kaki sgelangan kaki sebanyak 10ebanyak 10 kali
Kaki diangkat keatas dengan meluruskan lutut.Kaki diangkat keatas dengan meluruskan lutut. Buat p
Buat putarautaran dengan 36n dengan 360°0° dengan perdengan pergergerakanakan pada pergelagann kaki sebanyak sepuluh kali. pada pergelagann kaki sebanyak sepuluh kali.
Lutut diluruskan lalu dibengkokkan kembaliLutut diluruskan lalu dibengkokkan kembali kebawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini kebawah sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelahnya.
Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai. Bentuk kertasLetakkan sehelai kertas surat kabar dilantai. Bentuk kertas
itu menjadi seperti bo
itu menjadi seperti bola dengan kla dengan kedua belah kaki, edua belah kaki, kemudiankemudian buka bola itu menjadi lembaran seperti semula dengan
buka bola itu menjadi lembaran seperti semula dengan menggunakan kedua belah kaki.
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini hanya dilakukanCara ini hanya dilakukan sekali saja, lalu robek koran menjadi dua bagian, pisahkan sekali saja, lalu robek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kedua bagian koran. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki. Pindahkan sobekan-sobekan kecil-kecil dengan kedua kaki. Pindahkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kai lalu letakkkan sobekkan tersebut tersebut dengan kedua kai lalu letakkkan sobekkan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan kertas pada bagian dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan kertas pada bagian kertas yang utuh. Bungkus sem
kertas yang utuh. Bungkus semuanya dengan kuanya dengan kedua kakiedua kaki menjadi bentuk bola.
Penelitian yang dilakukan oleh Harding dan PriPenelitian yang dilakukan oleh Harding dan Pricece
dengan judul “ pengaruh olahraga terhadap perfusi dengan judul “ pengaruh olahraga terhadap perfusi kaki diabetes” hasil penelitian : penderita DM
kaki diabetes” hasil penelitian : penderita DM
mengalami peningkatan perbaikan sirkulasi
mengalami peningkatan perbaikan sirkulasi lebihlebih signifikan
signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Goldsmith dkk,Penelitian yang dilakukan oleh Goldsmith dkk,
mengata
mengatakan kan dengan dengan menggambamenggambar r alphabealphabethth dengan kaki dan melakukan
dengan kaki dan melakukan dorsofdorsofleksi, supinasi,leksi, supinasi, dan
dan rotasi pergrotasi pergelangan kaki elangan kaki selama 10 selama 10 kali kali yangyang dilakukan dua kali sehari dapat menurunkan dilakukan dua kali sehari dapat menurunkan
kekakuan sendi pada penderita neuropati perifer kekakuan sendi pada penderita neuropati perifer DM sehingga membantu meningkatkan jangkauan DM sehingga membantu meningkatkan jangkauan gerak kaki, mengurangi tekanan dan mencegah
gerak kaki, mengurangi tekanan dan mencegah kerusakan
Penelitian yang dilakukan oleh putri di RSPenelitian yang dilakukan oleh putri di RS Ungaran Semarang (2013)
Ungaran Semarang (2013)
Hasil : sebelum dilakukan latihan senam kakiHasil : sebelum dilakukan latihan senam kaki 6,3% merasakan nyeri dalam skala 4, 25 %
6,3% merasakan nyeri dalam skala 4, 25 % dalam skala 5, 50 % dalam skala6 dan 18,8 % dalam skala 5, 50 % dalam skala6 dan 18,8 % dalam skala7 dan ses
dalam skala7 dan sesudahnya skala nudahnya skala nyeri 3yeri 3
sebanyak 18,8%, skala 4 sebanyak 37,5%, skala 5 sebanyak 18,8%, skala 4 sebanyak 37,5%, skala 5 sebanyak 25 % dan skala 6 sebanyak 6,3
Penelitian yang dilakukan Edriyanto (2012) diPenelitian yang dilakukan Edriyanto (2012) di RSUD Arifin
RSUD Arifin Achmad yAchmad yang menguji ang menguji tentangtentang efektivitas senam kaki dengan menggunakan efektivitas senam kaki dengan menggunakan koran t
koran terhadap sensitiviterhadap sensitivitas kakias kaki
Hasil penHasil penelitian didapat belitian didapat bahwa ahwa ada perbedaanada perbedaan yang
yang signifikan rsignifikan rata-raata-rata ta sensitivitas sensitivitas kakikaki setelah dilakukan senam kaki DM
Di DuniaDi Dunia T
Telah banyak di dirikan klielah banyak di dirikan klinik-klinnik-klinik khusuik khusus untuks untuk peraw
perawatan kakatan kaki.i.
Di IndonesiaDi Indonesia
Di kota-kota besar seperti jakar
Di kota-kota besar seperti jakarta, surabaya, medanta, surabaya, medan dll telah ada klinik khus
dll telah ada klinik khusus untuk para us untuk para penderitpenderita DMa DM yang includ
yang include e pada pada RS (cth RS (cth poliklinik poliklinik kaki kaki diabetes diabetes didi RS mitra Keluarga, RS OMNI International, RSCM RS mitra Keluarga, RS OMNI International, RSCM dll)
dll)
Di AcehDi Aceh T
Telah di terapkan di Poliklinielah di terapkan di Poliklinik Endokrin k Endokrin RSUZA.RSUZA. Untuk RS daerah kelompok belum menemukan RS Untuk RS daerah kelompok belum menemukan RS daerah di Aceh