• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud membuat penyandaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai usahatani bunga krisan potong dan potensi serta kendala usahatani bunga krisan potong di Desa Sidomulyo. Penelitian ini bersifat non experimental sehingga metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif kuantitatif. Deskripsi kualitatif akan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah penelitian sesuai dengan fakta yang akurat dan sistematis dimana menjelaskan kondisi pertanian bunga krisan potong, potensi usahatani bunga krisan potong, kendala dan penanganan apa saja yang dilakukan terhadap budidaya bunga krisan potong di Desa Sidomulyo. Deskripsi kuantitatif menjelaskan keadaan yang ada dengan menggunakan angka yang menggambarkan karakteristik sebagaimana adanya seperti menjelaskan kontribusi usahatani terhadap pendapatan keluarga petani dengan menghitung semua pendapatan dari berbagai sumber yang berbeda, analisis data menggunakan persentase kontribusi sumber pendapatan yang berbeda pada rumah tangga petani.

3.2 Metode Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan di Kota Batu khususnya Desa Sidomulyo merupakan salah satu sentra produksi bunga krisan potong di Jawa Timur dengan perkembangan cukup

(2)

pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan mulai dari Maret 2017 hingga April 2017. Tempat dan waktu penelitian bermanfaat untuk membatasi daerah dan waktu dari variabel variabel yang diteliti.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi keseluruhan petani Desa Sidomulyo adalah 1.578 petani, sebanyak 72 petani membudidayakan bunga (bunga hias dan bunga potong). Responden yang dipilih adalah petani bunga krisan potong di Desa Sidomulyo. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan metode sensus, dimana seluruhan petani bunga krisan potong di Desa Sidomulyo dijadikan sebagai responden penelitian. Jumlah petani bunga krisan potong di Desa Sidomulyo sebanyak 34 dimana satu petani merupakan satu rumah tangga petani yang mengelola usaha tani bunga krisan potong, jadi ada sebanyak 34 rumah tangga petani yang mengelola usaha tani bunga krisan potong dimana semua anggota keluarga yang sudah memiliki penghasilan tetap atau sudah bekerja dalam satu rumah tangga petani digunakan sebagai sampel penelitian.

3.4 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, namun dalam penelitian ini digunakan sebagai salah satu data penunjang. Data sekunder penelitian ini antara lain data geografis, data perkembangan produksi, data kependudukan, data keanggotaan petani pada kelompok tani krisan dan data jumlah petani. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber tidak melalui

(3)

perantara, data primer yang digunakan seperti data yang berkaitan dengan usaha tani, data pendapatan keluarga petani, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga petani, data hasil opservasi mengenai potensi dan kendala usahatani krisan potong di Desa Sidomulyo.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.

a. Wawancara adalah metode pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari subjek penelitian untuk lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur terdapat responden menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun terlebih dahulu yaitu daftar pertanyaan yang disusun menjadi kuisioner. Kuisioner yang diajukan kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan semi tertutup yaitu responden menjawab pertanyaan yang ada sesuai pengetahuan dan pengalaman responden, beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban sehingga responden memilih salah satu jawaban yang tersedia.

b. Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala – gejala yang diteliti. Observasi dilakuan dengan meninjau kondisi tempat penelitian secara langsung untuk mencari informasi mengenai pertanian krisan.

(4)

c. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal yang dibutuhkan dalam penelitian, data bisa berupa catatan, gambar dan suara yang berkenaan dengan objek penelitian.

d. Studi kepustakaan adalah pengmpulan data dengan cara melihat dan mencatat bahan yang diperlukan dan berkaitan dengan pembahasan penelitian, sumber studi kepustakaan yang digunakan antaralain jurnal dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis usahatani dan analisis kontribusi pendapatan.

3.6.1 Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis pendapatan usaha tani krisan potong adalah penerimaan dikurangi dengan biaya yang dijeluarkan selama satu tahun. Formulasi untuk menghitung pendapatan adalah sebagai berikut :

Y = TR – TC TR = P . Q TC = TFC + TVC Keterangan :

Y = Pendapatan (Rp) TR = Total penerimaan (Rp) TC = Total biaya (Rp) P = Harga produk (Rp/ikat) Q = Jumlah produksi (ikat)

(5)

TFC = Total biaya tetap (Rp) TVC = Total biaya variabel (Rp) 3.6.2 Analisis Biaya Usahatani

Biaya produksi diklasifikasikan kedalam biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan biaya total (total cost). Biaya tetap adalah seluruh biaya yang besar kecilnya tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi yang berubah ubah sesuai dengan perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Total biaya adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan proses produksi.

Persamaan yang digunakan untuk analisis biaya adalah sebagai berikut : TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC = Total cost (biaya total)

TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)

TVC = Total Variabel Cost (total biaya tidak tetap) 3.6.3 Analisis Pendapaan Rumah Tangga Petani

Pendapatan rumah tangga berasal dari tiga sumber yaitu suami, istri, anak atau sumber lainnya dalam satu lingkup keluarga. Pendapatan rumah tangga petani di Desa Sidomulyo dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :

TI = IF + INF Keterangan :

TI = Total Income (Total Pendapatan Keluarga Petani) IF = Income farm (Pendapatan Keluarga dari Usahatani)

(6)

INF = Income Non Farm (Pendapatan Keluarga Petani dari Non Usahatani)

Pendapatan rumah tangga petani dapat berasal dari pendapatan usahatani dan pendapatan non usahatani. Usahatani dalam penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu usahatani bunga krisan potong dan usahatani non krisan potong.

Pendapatan non ushaatani adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar usahatani seperti wiraswasta, pegawai, pedagang dan jasa.

3.6.4 Analisis Kontribusi Pendapatan Usahatani Krisan Potong

Kontribusi adalah besarnya sumbangan yang diberikan oleh satu sumber pendapatan terhadap keseluruhan pendapatan. Formulasi untuk mengetahui besaran kontribusi pendapatan usaha tani terhadap pendapatan rumah tangga petani adalah sebagai berikut :

Kontribusi pendapatan usahatani krisan potong = (pendapatan usahatani krisan potong / total pendapatan keluarga petani) x 100%

Kontribusi pendapatan digunakan untuk mengetahui persentase pendapatan terhadap keseluruhan pendapatan keluarga dari sumber pendapatan yang berbeda, sehingga diperoleh persentase pendapatan usahatani bunga krisan potong, usahatani non krisan potong dan kegiatan non usahatani terhadap total keseluruhan pendapatan rumah tangga petani.

3.7 Analisis Usahatani Budidaya Krisan Potong / 1000 m2

Jumlah lahan produktif yang digunakan dalam budidaya bunga krisan potong setiap 1.000 m2 adalah 600 m2 sedangkan 400 m2 digunakan untuk keperluan lain seperti jalan, jarak bedengan dengan saluran irigasi dan saluran irigasi. Kapasitas

(7)

bibit untuk luas lahan 1.000 m2 adalah 60.000 dalam satu masa tanam persentase kematian bibit sebanyak 0,5% atau 300 bibit. Biaya yang dikeluarkan adalah biaya tetap, biaya variabel dan biaya tenaga kerja. Biaya yang dikeluarkan untuk penanaman krisan per 1.000 m2 adalah total fix cost sebesar Rp 2.677.636 total variable cost Rp 15.130.000 biaya tenaga kerja Rp 1.980.000 sehingga diperoleh total cost sebesar Rp 19.787.363 / masa panen.

Penerimaan usahatani bunga krisan potong diperoleh dari hasil panen yang diterima dikali dengan harga bunga krisan potong. Rata – rata hasil panen yang didapat dari kapasitas 60.000 bibit adalah 80% kualitas A dan 5% kualitas B sementara itu 15% dari kapasitas bibit sudah termasuk kematian bibit pada masa awal tanam dan tanaman yang tidak terpanen karena memiliki kualitas tidak sesuai standar. Estimasi hasil panen yang didapat per 1.000 m2 adalah 4.800 ikat grade A dan 300 ikat grade B dimana harga grade A Rp 10.000 / ikat dan grade B Rp 5.000 / ikat diperoleh penerimaan sebesar Rp 48.000.000 / masa panen. Perkiraan pendapatan yang diperoleh dari usahatani dengan luas lahan 1.000 m2 adalah sebesar Rp 29.712.346 / masa panen.

3.8 Deskripsi Potensi Usahatani Bunga Krisan Potong di Desa Sidomulyo Deskripsi potensi usahatani bunga krisan potong di Desa Sidomulyo bertujuan untuk menjelaskan kondisi usahatani bunga krisan potong sehingga dapat diperoleh informasi yang reliabel dan valid berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh. Diskripsi potensi usahatani yang dilakukan meliputi potensi usahatani bunga krisan potong mulai dari pra tanam (pengadaan input produksi, penyiapan lahan untuk budidaya dan penyaluran sarana produksi bunga krisan potong), tahap

(8)

pembudidayaan bunga krisan potong (awal penanaman hingga panen), penanganan pasca panen dan pemasaran hasil panen bunga krisan potong. Usahatani krisan tidak terlepas dari kendala. Kendala yang dialami petani dijelaskan sesuai kondisi faktual.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret