• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahwa sebagai salah satu upaya untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "bahwa sebagai salah satu upaya untuk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KATINGAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

NOMOR 8

TAHUN 2OL4

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA

TAHUN 2OL4-2OI8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang :

a.

BUPATI KATINGAN,

bahwa sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan pendanaan

dan

memperlancar kegiatan dunia usaha,

perlu

mengalokasikan dana penyertaan modal

pada

Perseroan Terbatas Katingan Mandiri

Persada sebagaimana

dibentuk dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Katingan Nomor 6 Tahun 2OL3;

bahwa untuk mendukung struktur

permodalan,

meningkatkan kapasitas usaha,

kompetensi

pertumbuhan dan perkembangan

Perseroan Terbatas

Katingan Mandiri

Persada

dalam

rangka

meningkatkan perekonomian daerah

dan

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,

maka

Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan

perlu

melakukan penyertaan modal pada

Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada;

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana dimaksud dalam

huruf a

dan

huruf b

diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Katingan;

Pasal 18 ayat (6)

Undang-Undang

Dasar

Negara Republik Indonesia

Tahun

L945;

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang

Perbankan

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan

Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor

3472l,, sebagaimana

telah diubah

dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun L992

Tentang

Perbankan

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan

Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor

379a\

Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2OO2 tentang

Pembentukan Kabupaten Katingan,

Kabupaten

Mengingat :

L.

b.

c.

2.

3.

Page 1

of

10

(2)

7.

8.

4.

5.

6.

9.

10.

11.

12.

13.

Seruyan, Kabupaten Sukamara,

Kabupaten

Lamandau, Kabupaten Gunung Mas,

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten

Murung

Raya, Kabupaten

Barito Timur di Provinsi Kalimantan

Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO2

Nomor

18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

Undang-Undang

Nomor 17 Tahun

2OO3 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tatrun 2OO3 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42861;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2OO4 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor

5,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor a355h

Undang-Undang

Nomor 15 Tahun

2OO4 tentang

Pemeriksaan,

Pengelolaan

dan Tanggung

Jawab

Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 66,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaOA\

Undang-Undang

Nomor 25 Tahun

2OOT tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor

67,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

a72$;

Undang-Undang

Nomor 40 Tahun

2OO7 tentang Perseroan

Terbatas (Lembaran Negara

Republik

Indonesia Tahun 2AO7 Nomor 106,

Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor a7561;

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2AlL

tentang

Mata Uang

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun 20ll Nomor 64, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5223l';

Undang-Undang

Nomor L2 Tahun 2O1l

tentang

Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OLL Nomor

53,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

S%al;

Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2Ol4

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

2OO5

tentang

Pengelolaan Keuangan

Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor a578);

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2OO7

tentang

Pembagian

Urusan

Pemerintahan Antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi

dan Pemerintahan

Daerah KabupatenlKota (kmbaran

Negara Republik Indonesia

Tahun

2OOT Nomor 82,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor a7371;

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun

2OOT

tentang

Tata

Cara Pelaksanaan Kerjasarna Daerah 14.

(3)

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2AA7

Nomor ll2,

Tarrrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

a76ll;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun

2OO8

Tentang Investasi Pemerintah (Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor

L4,

Tambahan l,embaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor 48L2l;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor

3

Tahun 2OO8 tentang Pembagian

Urusan

Pemerintahan yang menjadi

Kewenangan

Pemerintah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2011

Nomor

3);

L7. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor

1

Tahun

2OO9

tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan

Daerah

(Lembaran

Daerah

Kabupaten Katingan Tahun 2OOg

Nomor

1);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor

6

Tahun 2OL3 tentang perubahan bentuk

Badan

Hukum

Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandiri

menjadi Perseroan terbatas Katingan

Mandiri

(Lembaran Daerah Kabupaten Katingan

Tahun 2OL4 Nomor 6);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKII,AN RAICTAT DAERAH KABUPATEN KATINGAN dan

BUPATI KATINGAN MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH KABUPATEN

KATINGAN

TENTANG PEI{YERTAAN MODAL

PEMERINTAH

KABUPATEN KATINGAN PADA

PERSEROAN TERBATAS KATINGAN

MANDIRI

PERSADA TAHUN

2AL4-20L8.

BAB

I

KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan yang dimaksud dengan :

1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah

Daerah dan

DPRD

menurut

asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

seluas-

luasnya dalam sistem dua prinsip Negara Kesatuan

Republik

Indonesia

sebagaimana

dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun

L945.

2.

Pemerintah Daerah

adalah Bupati dan

Perangkat

Daerah

sebagai

unsur

Penyelenggara Pemerintah Daerah.

Daerah adalah Kabupaten Katingan.

Bupati adalah Bupati Katingan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Katingan sebagai

unsur

Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya

disingkat APBD adalah suatu rencana Keuangan Daerah

yang

3.

4.

5.

6.

Page 3

of

10

(4)

ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang

Anggaran Pendapatan dan Belaqia Daerah Kabupaten Katingan.

7.

Rapat

Umum

Pemegang Saham selanjutnya

disebut

RUPS, adalah Rapat Umun Pemegang Saham Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada.

8. Rapat Umum

Pemegang

Saham-Luar Biasa yang

selanjutnya

disingkat

RUPS-LB adalah Rapat

Umum

Pemegang Saham Lainnya

yang dapat diadakan

setiap

waktu

berdasarkan

kebutuhan untuk

kepentingan Perseroan.

9.

Penyertaan

Modal adalah

Penyertaan

Modal Pemerintah

Daerah Kabupaten Katingan pada PT. Katingan Mandiri Persada.

1O. Perseroan

Terbatas Katingan Mandiri

Persada

yang

selanjutnya

disebut

PT.

Katingan Mandiri Persada adalah

badan

usaha

yang

didirikan dan dimiliki oleh

Pemerintah

Kabupaten Katingan

dan Pemegang Saham lainnya yang bergerak

di

bidang keuangan.

I L. Deviden

adalah

pendapatan

dari

pembagran

laba yang

diperoleh

Pemerintah Kabupaten Katingan dari Penyertaan Modal

pada

PT. Katingan Mandiri Persada.

BAB

II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Maksud

t1) Penyertaan Modal dan penambahan Penyertaan

Modal

dimaksudkan untuk turut serta meningkatkan daya

saing

perbankan daerah dalam perkembangErn ekonomi nasional mampun global;

(21 Turut serta memperkuat struktur permodalan dalam

upaya

memperluas wilayah dan produk usaha perbankan;

(3) Turut

serta membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembanguna.n daerah;

Pasal 3 T\.1juan

(1)

Penyertaan

Modal Daerah pada PT. Katingan Mandiri

Persada

bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan

meningkatlan

Pendapatan

Asli

Daerah dalam

rangka

memajukan

kesej ahteraan masyarakat.

(2)

Mendapatkan Penerimaan Daerah yang bersumber dari Deviden.

BAB

III

SUMBER PERMODALAN Pasal 4

Sumber Dana Penyertaan Modal dapat berasal

dari

:

APBD;

Deviden terdahulu;

Sumber-sumber lainnya yang sah.

Pasal

5

Penyertaan

Modal

Pemerintah

Daerah

sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal

4 dinyatakan dalam bentuk uang dan Aset

Daerah

yang

telah disetqiui DPRD serta dianggarkan dalam APBD.

a.

b.

c.

(5)

Pasal

6

Penyertaan Modal yang

ditanamkan

pada PT. Katingan Mandiri Persada merupakan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.

BAB TV

PEI\TYERTAAN MODAL

Pasal

7

(U

Penyertaan

Modal Pemerintah Kabupaten Katingan yang

harus

dipenuhi pada PT. Katingan Mandiri

Persada

mulai tahun 2Ol4

sampai

tahun

2O18;

(21 Guna

memenuhi

kewajiban Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1)

Pemerintah Daerah

menganggarkan/mengalokasikan Penyertaan Modal pada PT. Katingan Mandiri Persada dalam APBD

untuk tahun 2At4

sampai dengan

tahun

2018.

(3) Jumlah

Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1| dan ayat (21 sebesar Rp17.5OO.OOO.OOO,-(Tujuh belas

milyar lima

ratus

juta

rupiah).

(41 Penyertaan Modal dimaksud

pada

ayat (21 dan ayat (3) disesuaikan dengan Kemampuan Keuangan Daerah dan ditetapkan setiap

tahun melalui Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Daerah.

(5) Penyertaan Modal dalam bentuk Aset Pemerintah

Daerah diputuskan melalui RUPS dan setelah mendapat persetujuan DPRD.

BAB V

BENTUK DAN PET{YALURAN MODAL Pasal 8

Penyaluran Penyertaan Modal sebagaimana

dimaksud dalam Pasal

7

dilakukan oleh Kepala Daerah sesuai dengan Ketentuan

Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal

9

Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham mempunyai hak dan

turut serta menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh

PT. Katingan Mandiri Persada.

Pasal

10

Pemerintah

Daerah

sebagai pemegang saham

mempunyai hak untuk

mengusulkan RUPS - LB dalam

hal

dirasa perlu.

Pasal

11

Pemerintah

Daerah

sebagai pemegang

saham mempunyai

kewajiban

untuk

mentaati semua keputusan yang telah

diambil

dalam RUPS dan atau RUPS

-

LB.

Page 5

of

10

(6)

Pasal 12

(1)

Pengelolaan modal

yang disetor

Pemerintah Daerah

wqjib

dikelola secara

profesional dan proporsional

sehingga

dapat

memberikan

manfaat yang

sebesar-besarnya

baik kepada Pemerintah

Daerah maupun kepada masyarakat Kabupaten Katingan.

(21 Pengelolaan

modal yang disalurkan

sebagaimana

dimaksud

pada ayat (1) sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengurus

Pl.

Katingan

Mandiri Persada dalam rangka menciptakan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang efektif, efesien, transparan

dan

akuntabel.

(3)

Pertanggung

jawaban

pengelolaan modal yang disetor sebagaimana

dimaksud pada ayat

(21

harus disampaikan kepada

Pemerintah

Daerah

sesuai dengan

ketentuan

Peratrrran Perundang-Undangan yang berlaku.

BAB VII

BAGI HASIL KEUNTUNGAN Pasal 13

Pemerintah Daerah

sebagai pemegang

saham PT. Katingan

Mandiri Persada memperoleh

bagian

deviden sebanding

dengan nilai

saham yang disertakan.

Pasal 14

(1)

Bagian deviden sebagaimana

dimaksud dalam

Pasal 13

disetor

ke Kas Daerah Kabupaten Katingan sebagai Pendapatan Asli Daerah . (21 Bagran deviden sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

dimasukan

dalam APBD.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal

15

Peraturan Daerah

ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah

ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Katingan.

Ditetapkan di Kasongan pada

tanggal e4'12 -

>ot4

BUPATI KATJ}IgAN,

AHMAD YANTENGLIE Diundangkan di Kasongan

pada

>4 - la -

>otq

DAERAH KABUPATEN KATINGAN,

EMUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2014 NOMOR

(7)

PENJEI,ASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

NoMoR o reHuN

2aL4 TENTANG

PEI\TYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA

TAHUN 2OL4-2OT8

I.

PENJELASAN UMUM

Penyelanggara€rn

fungsi

Pemerintah Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelanggaraan

urusan

Pemerintah

diikuti

dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang

cukup

kepada Daerah.

Daerah diberikan hak

untuk

mendapatkan sumber keuangan antara

lain berupa

kepastian tersedia pendanaan

dari

Pemerintah sesuai dengan urusan Pemerintah yang diserahkan.

Untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang

sah seperti

dalam hal

Penyertaan Modal Daerah

adalah dalam

rangka

meningkatkan

sumber-sumber penerimaan

daerah,

meningkatkan

daya saing dan

operasional

dalam

mengembangkan pertumbuhan setiap perusahaan daerah serta meningkatkan sumber Pendapatan Daerah Asli Daerah.

Pemerintah Daerah dapat melakukan Penyertaan Modal pada suatu

Badan Usaha Milik

Pemerintah

Daerah dan

Swasta sebagaimana

dimanfaatkan dalam Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor

58

Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

dimana

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

dapat dilaksanakan

apabila

jumlah yang akan disertakan dalam tahun

anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah

yang erat

berkaitannya dengan Peraturan Daerah tentang APBD.

Dengan

demikian

pengaturan mengenai Penyertaan Modal Daerah

merupakan salah satu acuan yang dapat dipedomani

oleh Pemerintah Daerah maupun pihak BUMD dan

pihak

swasta lainnya.

Dalam Peraturan Daerah

ini

penyertaan modal Pemerintah Daerah

dimaksudkan untuk lebih memperkuat lembaga

keuangan

Pemerintah Daerah pada PT. Katingan Mandiri Persada.

Undang-undang

Nomor L Tahun 2At4 tentang

Perbendaharaan Negara mengamanatkan

Pemerintah untuk melakukan

investasi

dengan ftrjuan memperoleh manfaat ekonomi, manfaat

social,

meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi.

Investasi

tersebut merupakan wujud dari peran

Pemerintah

dalam

rangka

memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat

dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun

1945.

Dalam rangka melaksanakan

ketentuan

Pasal

4l

ayat (5) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun

2OO4

tentang

Perbendaharaan Negara, mengamanatkan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada

Page 7

of

1O

(8)

Perusahaan Negara/Daerah/Swasta

ditetapkan dengan

Peraturan

Daerah,

sehingga

dengan demikian diharapkan dapat

menjamin terlaksananya

tertib

administrasi dan pengelolaan penyertaan modal

daerah kepada Badan Usaha swasta dalam bentuk

Perseroan

Terbatas Katingan Mandiri Persada.

Disamping itu untuk memperluas Investasi Pemerintah

Daerah

khususnya dalam bentuk investasi langsung yaitu

melalui Penyertaan

Modal Daerah, dan memberikan peluang

kerjasama

dalam berinvestasi, serta menjamin Badan Usaha

dalam

bekerjasama berinvestasi

disadari perlunya

membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah.

Penyertaan

Modal Daerah

sebagaimana

diatur dalam

Peraturan

Daerah

ini

dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai

berikut

:

a.

asas fungsional,

yaitu

pengambilan

keputusan dan

pemecahan masalah dibidang Investasi Pemerintah dilaksanakan oleh Kepala

Daerah, Kepala

SKPD, Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah

selaku Bendahara Umum Daerah, dan Badan Usaha

sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.

b.

asas

kepastian hukum, yaitu

penyertaan

modal daerah

harus

dilaksanakan berdasarkan hokum dan peraturan

perundang-

undangan yang berlaku.

c. asas efisien, yaitu penyertaan modal diarahkan agar

dana

penyertaan modal digunakan sesuai

batasan-batasan standar

kebutuhan yang diperlukan dalam rangka

menunjang

penyelanggaraan

tugas pokok dan fungsi pemerintah

secara optimal.

d. asas akuntabilitasi, yaitu setiap kegiatan penyertaan

modal

daerah harus dapat dipertanggungiawabkan kepada

rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

e. asas kepastian nilai, yaitu penyertaan modal daerah

harus

didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai

yang

disertakan dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan

dana

dan pen5rusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah.

Penyertaan modal daerah merupakan salah satu

sumber

pendapatan daerah dan merupakan suatu langkah yang

efektip

untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan demikian penetapan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah dimaksudkan

untuk

mendapatkan manfaat ekonomi, social, meningkatkan kapasitas

dan

kemampuan teknologi dengan

tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan

meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka

memqjukan

kesej ahteraan masyarakat.

Hal ini menunjukan bahwa pemerintah daerah telah

melakukan

upaya dalam pengelolaan dan mendayagunakan asset

potensi

daerah berupa kekayaan daerah atau investasi dalam

rangka

meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah untuk

kesejahteraarl masyarakat

dan meningkatkan

perekonomian serta pembangunan daerah.

Salah

satu

upaya mendorong pembangunan daerah tersebut perlu

didukung

dengan sumber pembiayaan daerah melalui ekstensilikasi

(9)

sumber-sumber pendapatan daerah, yaitu dari hasil

kegiatan pengelolaan

kekayaan daerah atau insvestasi melalui

peryataan

modal daerah kepada badan

usaha/atau

badan Hukum lainnya.

Dengan

dibentuknya

Perseroan

Terbatas adalah dengan

maksud

untuk memberikan wadah usaha secara lebih terarah

dan

terorganisir dalam rangka menunjang kegiatan

Perekonomian Daerah dan sebagai salah satu upaya

untuk

meningkatkan sumber Pendapatan

Asli

Daerah (PAD).

Dalam kondisi

Perseroan Terbatas pada saat

ini

umumnya masih belum seperti yang yang diharapkan

hal ini disebabkan karena berbagai faktor dan kendala

yang dihadapi.

Sementara

itu kita melihat

banyaknya peluang

bisnis yang cukup

menguntungkan bagi Perseroan Terbatas

untuk

melaksanakan kerja sama dengan

pihak

swasta tetapi hal

ini

kadang-kadang terkandala oleh faktor modal.

Peluang bisnis yang sangat menjanjikan adalah bisnis Rotan karena sebagaimana

kita ketahui bahwa Kabupaten Katingan

sangat dikenal dengan potensi Rotannya

ini

memaksimalkan

industri

Rotan yang ada di Hampangen

untuk

mengolah Rotan setengah

jadi.

Perusahaan daerah Katingan

Jaya mandiri

pada

tatrun

2OOT telah

merintis dan

mendapatkan

Quota Export

sebanyak 6O

ton

Rotan

Asalan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dan

untrrk tahun

2OO8 Dewan

Direksi telah

merencanakan bahwa disamping Rotan Asalan

juga

Rotan setengah

jadi

yang

akan

diekspor

ke luar

negeri dengan

tujuan

Negara Cina, Hongkong, Thailand dan Jepang,

II.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal

1

Cukup jelas Pasal 2

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (21

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 3

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 4

Cukup jelas Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Page 9

of

1O

(10)

Cukup jelas Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Pemerintah daerah mempunyai

kewajiban

menganggarkan/mengalokasikan penyertaan

modal

setiap tahun yang dimulai sejak tahun 2OI4

sampai dengan

tahun

2018.

Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (a)

Penyertaan modal dimaksud harus

berdasarkan kemampuan keuangan daerah

untuk dialokasikan

pada penyertaan modal

tiap

tahunnya yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah tentang APBD, dengan memperhatikan

pula progres perkembangan yang telah dilakukan

PT. Katingan Mandiri Persada yang dibahas

secara

bersama-sama oleh Pemerintah Daerah dan

Dewan

Perwakilan Ralryat Daerah.

Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 8

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas Pasal 10

Cukup jelas Pasal 11

Cukup jelas Pasal 12

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (21

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 13

Cukup jelas Pasal 14

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 15

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

NOMOR

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam pengelolaannya, khususnya aktiva lancar yang terdapat dalam manajemen modal kerja adala cara yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan penjualan

Kegiatan berjalan dengan lancar karena sebagian besar anak-anak dikelas B sudah dapat menjalankan tugas dengan benar sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh

Disisi lain, pertumbuhan pendapatan di segmen Data internet masih sesuai ekspektasi kami bahwa selama masa PSBB transisi perseroan akan terus membukukan pertumbuhan

Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang merupakan salah satu bagian Program Kegiatan Revitalisasi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup

e) Adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan, maka kerugian konstitusional yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi; 2.. jaminan perlindungan

[r]

• Askeskin telah memberikan dampak yang besar pada peningkatan rawat inap di RSU pemerintah. • Namun Askeskin memberikan dampak yang kurang signifikan pada peningkatan

Secara keseluruhan, kondisi yang paling signifikan yang tergambar pada segmen-segmen trotoar dengan kondisi trotoar yang baik adalah segmen trotoar yang memiliki konflik yang