BUPATI KATINGAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN
NOMOR 8
TAHUN 2OL4TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA
TAHUN 2OL4-2OI8
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang :
a.BUPATI KATINGAN,
bahwa sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan pendanaan
danmemperlancar kegiatan dunia usaha,
perlumengalokasikan dana penyertaan modal
padaPerseroan Terbatas Katingan Mandiri
Persada sebagaimanadibentuk dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Katingan Nomor 6 Tahun 2OL3;bahwa untuk mendukung struktur
permodalan,meningkatkan kapasitas usaha,
kompetensipertumbuhan dan perkembangan
Perseroan TerbatasKatingan Mandiri
Persadadalam
rangkameningkatkan perekonomian daerah
danmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah,
makaPemerintah Daerah Kabupaten Katingan
perlumelakukan penyertaan modal pada
Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada;bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalamhuruf a
danhuruf b
diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Katingan;Pasal 18 ayat (6)
Undang-UndangDasar
Negara Republik IndonesiaTahun
L945;Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentangPerbankan
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 1992 Nomor 31, Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor
3472l,, sebagaimanatelah diubah
dengan Undang-UndangNomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 7 Tahun L992
TentangPerbankan
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 1998 Nomor 182, Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor
379a\
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2OO2 tentangPembentukan Kabupaten Katingan,
KabupatenMengingat :
L.b.
c.
2.
3.
Page 1
of
107.
8.
4.
5.
6.
9.
10.
11.
12.
13.
Seruyan, Kabupaten Sukamara,
KabupatenLamandau, Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Pulang Pisau, KabupatenMurung
Raya, KabupatenBarito Timur di Provinsi Kalimantan
Tengah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2OO2Nomor
18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);Undang-Undang
Nomor 17 Tahun
2OO3 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tatrun 2OO3 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42861;Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2OO4 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor
5,Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia Nomor a355hUndang-Undang
Nomor 15 Tahun
2OO4 tentangPemeriksaan,
Pengelolaandan Tanggung
JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 66,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaOA\
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun
2OOT tentangPenanaman Modal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor67,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora72$;
Undang-Undang
Nomor 40 Tahun
2OO7 tentang PerseroanTerbatas (Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2AO7 Nomor 106,
Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor a7561;Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2AlL
tentangMata Uang
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 20ll Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5223l';Undang-Undang
Nomor L2 Tahun 2O1l
tentangPembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2OLL Nomor53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomorS%al;
Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2Ol4
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OL4 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2OO5tentang
Pengelolaan KeuanganDaerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia Nomor a578);Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2OO7tentang
PembagianUrusan
Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
dan PemerintahanDaerah KabupatenlKota (kmbaran
Negara Republik Indonesia
Tahun
2OOT Nomor 82,Tambahan Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia Nomor a7371;Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2OOTtentang
Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasarna Daerah 14.(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2AA7Nomor ll2,
Tarrrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora76ll;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
2OO8Tentang Investasi Pemerintah (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor
L4,Tambahan l,embaran
NegaraRepublik
Indonesia Nomor 48L2l;16. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor
3Tahun 2OO8 tentang Pembagian
UrusanPemerintahan yang menjadi
KewenanganPemerintah Kabupaten Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan Tahun 2011
Nomor
3);L7. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor
1Tahun
2OO9tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan KeuanganDaerah
(LembaranDaerah
Kabupaten Katingan Tahun 2OOgNomor
1);18. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor
6Tahun 2OL3 tentang perubahan bentuk
BadanHukum
Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandirimenjadi Perseroan terbatas Katingan
Mandiri(Lembaran Daerah Kabupaten Katingan
Tahun 2OL4 Nomor 6);Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKII,AN RAICTAT DAERAH KABUPATEN KATINGAN dan
BUPATI KATINGAN MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN
TENTANG PEI{YERTAAN MODAL
PEMERINTAHKABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN
TERBATAS KATINGAN MANDIRI
PERSADA TAHUN
2AL4-20L8.
BAB
IKETENTUAN UMUM Dalam Peraturan yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
PemerintahDaerah dan
DPRDmenurut
asasotonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dua prinsip Negara Kesatuan
RepublikIndonesia
sebagaimanadimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun
L945.2.
Pemerintah Daerahadalah Bupati dan
PerangkatDaerah
sebagaiunsur
Penyelenggara Pemerintah Daerah.Daerah adalah Kabupaten Katingan.
Bupati adalah Bupati Katingan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Katingan sebagaiunsur
Penyelenggara Pemerintahan Daerah.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnyadisingkat APBD adalah suatu rencana Keuangan Daerah
yang3.
4.
5.
6.
Page 3
of
10ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belaqia Daerah Kabupaten Katingan.7.
RapatUmum
Pemegang Saham selanjutnyadisebut
RUPS, adalah Rapat Umun Pemegang Saham Perseroan Terbatas Katingan Mandiri Persada.8. Rapat Umum
PemegangSaham-Luar Biasa yang
selanjutnyadisingkat
RUPS-LB adalah RapatUmum
Pemegang Saham Lainnyayang dapat diadakan
setiapwaktu
berdasarkankebutuhan untuk
kepentingan Perseroan.9.
PenyertaanModal adalah
PenyertaanModal Pemerintah
Daerah Kabupaten Katingan pada PT. Katingan Mandiri Persada.1O. Perseroan
Terbatas Katingan Mandiri
Persadayang
selanjutnyadisebut
PT.Katingan Mandiri Persada adalah
badanusaha
yangdidirikan dan dimiliki oleh
PemerintahKabupaten Katingan
dan Pemegang Saham lainnya yang bergerakdi
bidang keuangan.I L. Deviden
adalah
pendapatandari
pembagranlaba yang
diperolehPemerintah Kabupaten Katingan dari Penyertaan Modal
padaPT. Katingan Mandiri Persada.
BAB
II
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2
Maksud
t1) Penyertaan Modal dan penambahan Penyertaan
Modaldimaksudkan untuk turut serta meningkatkan daya
saingperbankan daerah dalam perkembangErn ekonomi nasional mampun global;
(21 Turut serta memperkuat struktur permodalan dalam
upayamemperluas wilayah dan produk usaha perbankan;
(3) Turut
serta membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembanguna.n daerah;Pasal 3 T\.1juan
(1)
PenyertaanModal Daerah pada PT. Katingan Mandiri
Persadabertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
danmeningkatlan
PendapatanAsli
Daerah dalamrangka
memajukankesej ahteraan masyarakat.
(2)
Mendapatkan Penerimaan Daerah yang bersumber dari Deviden.BAB
III
SUMBER PERMODALAN Pasal 4
Sumber Dana Penyertaan Modal dapat berasal
dari
:APBD;
Deviden terdahulu;
Sumber-sumber lainnya yang sah.
Pasal
5Penyertaan
Modal
PemerintahDaerah
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal4 dinyatakan dalam bentuk uang dan Aset
Daerahyang
telah disetqiui DPRD serta dianggarkan dalam APBD.a.
b.
c.
Pasal
6Penyertaan Modal yang
ditanamkan
pada PT. Katingan Mandiri Persada merupakan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.BAB TV
PEI\TYERTAAN MODAL
Pasal
7(U
PenyertaanModal Pemerintah Kabupaten Katingan yang
harusdipenuhi pada PT. Katingan Mandiri
Persadamulai tahun 2Ol4
sampaitahun
2O18;(21 Guna
memenuhi
kewajiban Penyertaan Modal Pemerintah Daerahyang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)Pemerintah Daerah
menganggarkan/mengalokasikan Penyertaan Modal pada PT. Katingan Mandiri Persada dalam APBDuntuk tahun 2At4
sampai dengantahun
2018.(3) Jumlah
Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1| dan ayat (21 sebesar Rp17.5OO.OOO.OOO,-(Tujuh belasmilyar lima
ratusjuta
rupiah).(41 Penyertaan Modal dimaksud
pada
ayat (21 dan ayat (3) disesuaikan dengan Kemampuan Keuangan Daerah dan ditetapkan setiaptahun melalui Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah.(5) Penyertaan Modal dalam bentuk Aset Pemerintah
Daerah diputuskan melalui RUPS dan setelah mendapat persetujuan DPRD.BAB V
BENTUK DAN PET{YALURAN MODAL Pasal 8
Penyaluran Penyertaan Modal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
7dilakukan oleh Kepala Daerah sesuai dengan Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal
9Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham mempunyai hak dan
turut serta menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh
PT. Katingan Mandiri Persada.Pasal
10Pemerintah
Daerah
sebagai pemegang sahammempunyai hak untuk
mengusulkan RUPS - LB dalamhal
dirasa perlu.Pasal
11Pemerintah
Daerah
sebagai pemegangsaham mempunyai
kewajibanuntuk
mentaati semua keputusan yang telahdiambil
dalam RUPS dan atau RUPS-
LB.Page 5
of
10Pasal 12
(1)
Pengelolaan modalyang disetor
Pemerintah Daerahwqjib
dikelola secaraprofesional dan proporsional
sehinggadapat
memberikanmanfaat yang
sebesar-besarnyabaik kepada Pemerintah
Daerah maupun kepada masyarakat Kabupaten Katingan.(21 Pengelolaan
modal yang disalurkan
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengurusPl.
KatinganMandiri Persada dalam rangka menciptakan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang efektif, efesien, transparan
danakuntabel.
(3)
Pertanggungjawaban
pengelolaan modal yang disetor sebagaimanadimaksud pada ayat
(21harus disampaikan kepada
PemerintahDaerah
sesuai denganketentuan
Peratrrran Perundang-Undangan yang berlaku.BAB VII
BAGI HASIL KEUNTUNGAN Pasal 13
Pemerintah Daerah
sebagai pemegangsaham PT. Katingan
Mandiri Persada memperolehbagian
deviden sebandingdengan nilai
saham yang disertakan.Pasal 14
(1)
Bagian deviden sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 13disetor
ke Kas Daerah Kabupaten Katingan sebagai Pendapatan Asli Daerah . (21 Bagran deviden sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
dimasukandalam APBD.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal
15Peraturan Daerah
ini
mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerahini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Katingan.Ditetapkan di Kasongan pada
tanggal e4'12 -
>ot4BUPATI KATJ}IgAN,
AHMAD YANTENGLIE Diundangkan di Kasongan
pada
>4 - la -
>otqDAERAH KABUPATEN KATINGAN,
EMUS
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2014 NOMOR
PENJEI,ASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN
NoMoR o reHuN
2aL4 TENTANGPEI\TYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN PADA PERSEROAN TERBATAS KATINGAN MANDIRI PERSADA
TAHUN 2OL4-2OT8
I.
PENJELASAN UMUMPenyelanggara€rn
fungsi
Pemerintah Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelanggaraanurusan
Pemerintahdiikuti
dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yangcukup
kepada Daerah.Daerah diberikan hak
untuk
mendapatkan sumber keuangan antaralain berupa
kepastian tersedia pendanaandari
Pemerintah sesuai dengan urusan Pemerintah yang diserahkan.Untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang
sah sepertidalam hal
Penyertaan Modal Daerahadalah dalam
rangkameningkatkan
sumber-sumber penerimaandaerah,
meningkatkandaya saing dan
operasionaldalam
mengembangkan pertumbuhan setiap perusahaan daerah serta meningkatkan sumber Pendapatan Daerah Asli Daerah.Pemerintah Daerah dapat melakukan Penyertaan Modal pada suatu
Badan Usaha Milik
PemerintahDaerah dan
Swasta sebagaimanadimanfaatkan dalam Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor
58Tahun 2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
dimanaPenyertaan Modal Pemerintah Daerah
dapat dilaksanakan
apabilajumlah yang akan disertakan dalam tahun
anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerahyang erat
berkaitannya dengan Peraturan Daerah tentang APBD.Dengan
demikian
pengaturan mengenai Penyertaan Modal Daerahmerupakan salah satu acuan yang dapat dipedomani
oleh Pemerintah Daerah maupun pihak BUMD danpihak
swasta lainnya.Dalam Peraturan Daerah
ini
penyertaan modal Pemerintah Daerahdimaksudkan untuk lebih memperkuat lembaga
keuanganPemerintah Daerah pada PT. Katingan Mandiri Persada.
Undang-undang
Nomor L Tahun 2At4 tentang
Perbendaharaan Negara mengamanatkanPemerintah untuk melakukan
investasidengan ftrjuan memperoleh manfaat ekonomi, manfaat
social,meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi.
Investasitersebut merupakan wujud dari peran
Pemerintahdalam
rangkamemajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat
dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun
1945.Dalam rangka melaksanakan
ketentuan
Pasal4l
ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2OO4tentang
Perbendaharaan Negara, mengamanatkan bahwa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah padaPage 7
of
1OPerusahaan Negara/Daerah/Swasta
ditetapkan dengan
PeraturanDaerah,
sehinggadengan demikian diharapkan dapat
menjamin terlaksananyatertib
administrasi dan pengelolaan penyertaan modaldaerah kepada Badan Usaha swasta dalam bentuk
PerseroanTerbatas Katingan Mandiri Persada.
Disamping itu untuk memperluas Investasi Pemerintah
Daerahkhususnya dalam bentuk investasi langsung yaitu
melalui PenyertaanModal Daerah, dan memberikan peluang
kerjasamadalam berinvestasi, serta menjamin Badan Usaha
dalambekerjasama berinvestasi
disadari perlunya
membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah.Penyertaan
Modal Daerah
sebagaimanadiatur dalam
PeraturanDaerah
ini
dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagaiberikut
:a.
asas fungsional,yaitu
pengambilankeputusan dan
pemecahan masalah dibidang Investasi Pemerintah dilaksanakan oleh KepalaDaerah, Kepala
SKPD, Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerahselaku Bendahara Umum Daerah, dan Badan Usaha
sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.b.
asaskepastian hukum, yaitu
penyertaanmodal daerah
harusdilaksanakan berdasarkan hokum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. asas efisien, yaitu penyertaan modal diarahkan agar
danapenyertaan modal digunakan sesuai
batasan-batasan standarkebutuhan yang diperlukan dalam rangka
menunjangpenyelanggaraan
tugas pokok dan fungsi pemerintah
secara optimal.d. asas akuntabilitasi, yaitu setiap kegiatan penyertaan
modaldaerah harus dapat dipertanggungiawabkan kepada
rakyat dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.e. asas kepastian nilai, yaitu penyertaan modal daerah
harusdidukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai
yangdisertakan dalam rangka optimalisasi
pemanfaatandana
dan pen5rusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah.Penyertaan modal daerah merupakan salah satu
sumberpendapatan daerah dan merupakan suatu langkah yang
efektipuntuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.Dengan demikian penetapan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah dimaksudkan
untuk
mendapatkan manfaat ekonomi, social, meningkatkan kapasitasdan
kemampuan teknologi dengantujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
danmeningkatkan pendapatan daerah dalam rangka
memqjukankesej ahteraan masyarakat.
Hal ini menunjukan bahwa pemerintah daerah telah
melakukanupaya dalam pengelolaan dan mendayagunakan asset
potensidaerah berupa kekayaan daerah atau investasi dalam
rangkameningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah untuk
kesejahteraarl masyarakatdan meningkatkan
perekonomian serta pembangunan daerah.Salah
satu
upaya mendorong pembangunan daerah tersebut perludidukung
dengan sumber pembiayaan daerah melalui ekstensilikasisumber-sumber pendapatan daerah, yaitu dari hasil
kegiatan pengelolaankekayaan daerah atau insvestasi melalui
peryataanmodal daerah kepada badan
usaha/atau
badan Hukum lainnya.Dengan
dibentuknya
PerseroanTerbatas adalah dengan
maksuduntuk memberikan wadah usaha secara lebih terarah
danterorganisir dalam rangka menunjang kegiatan
Perekonomian Daerah dan sebagai salah satu upayauntuk
meningkatkan sumber PendapatanAsli
Daerah (PAD).Dalam kondisi
Perseroan Terbatas pada saatini
umumnya masih belum seperti yang yang diharapkanhal ini disebabkan karena berbagai faktor dan kendala
yang dihadapi.Sementara
itu kita melihat
banyaknya peluangbisnis yang cukup
menguntungkan bagi Perseroan Terbatasuntuk
melaksanakan kerja sama denganpihak
swasta tetapi halini
kadang-kadang terkandala oleh faktor modal.Peluang bisnis yang sangat menjanjikan adalah bisnis Rotan karena sebagaimana
kita ketahui bahwa Kabupaten Katingan
sangat dikenal dengan potensi Rotannyaini
memaksimalkanindustri
Rotan yang ada di Hampangenuntuk
mengolah Rotan setengahjadi.
Perusahaan daerah Katingan
Jaya mandiri
padatatrun
2OOT telahmerintis dan
mendapatkanQuota Export
sebanyak 6Oton
RotanAsalan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dan
untrrk tahun
2OO8 DewanDireksi telah
merencanakan bahwa disamping Rotan Asalanjuga
Rotan setengahjadi
yangakan
dieksporke luar
negeri dengan
tujuan
Negara Cina, Hongkong, Thailand dan Jepang,II.
PENJELASAN PASAL DEMI PASALPasal
1Cukup jelas Pasal 2
Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (21
Cukup jelas Ayat (3)
Cukup jelas Pasal 3
Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (2)
Cukup jelas Pasal 4
Cukup jelas Pasal 5
Cukup jelas Pasal 6
Page 9
of
1OCukup jelas Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (2)
Pemerintah daerah mempunyai
kewajibanmenganggarkan/mengalokasikan penyertaan
modalsetiap tahun yang dimulai sejak tahun 2OI4
sampai dengantahun
2018.Ayat (3)
Cukup jelas Ayat (a)
Penyertaan modal dimaksud harus berdasarkan
kemampuan keuangan daerah untuk dialokasikan
pada
penyertaan modal tiap
tahunnya yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah tentang APBD, dengan memperhatikan
pula progres perkembangan yang telah dilakukan
PT. Katingan Mandiri Persada yang dibahas
secarabersama-sama oleh Pemerintah Daerah dan
DewanPerwakilan Ralryat Daerah.
Ayat (5)
Cukup jelas Pasal 8
Cukup jelas Pasal 9
Cukup jelas Pasal 10
Cukup jelas Pasal 11
Cukup jelas Pasal 12
Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (21
Cukup jelas Ayat (3)
Cukup jelas Pasal 13
Cukup jelas Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas Ayat (2)
Cukup jelas Pasal 15
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN