PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP
Happy Wijayanti; Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected]Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah strategi Mind Mapping berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika; (2) mengapa pembuatan Mind Map berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematika. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII E-G SMP. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII G yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes koneksi matematika dan lembar observasi pembuatan Mind Map yang masing-masing telah memenuhi syarat validitas, serta pedoman wawancara. Analisis data kuantitatif menggunakan uji-t untuk sampel tidak terpisah (non independent sample t-test) dan analisis data kualitatif menggunakan model Miles and Huberman. Dari hasil analisis data tersebut disimpulkan bahwa: 1) strategi Mind Mapping berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika; 2) penerapan strategi Mind Mapping berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika karena dalam strategi tersebut siswa dilibatkan untuk membuat Mind Map. Dengan Mind Map materi menjadi lebih ringkas karena disajikan dalam satu lembar sehingga siswa bisa melihat secara keseluruhan keterkaitan konsep-konsep, selain itu struktur Mind Map mengikuti proses berpikir otak sehingga siswa lebih mudah untuk mengingat materi.
Kata kunci: strategi Mind Mapping, koneksi matematika, uji-t untuk sampel tidak terpisah
PENDAHULUAN
Berdasarkan Permendiknas No.22 Tahun 2006, salah satu tujuan mata
pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Tujuan
tersebut selaras dengan karakteristik matematika yang tersusun secara hierarki
sehingga dalam pembelajaran matematika terdapat konsep yang menjadi prasyarat
untuk mempelajari konsep lain. Untuk memahami keterkaitan antar konsep ini
dibutuhkan kemampuan koneksi matematika. Namun pada kenyataannya, dalam
pembelajaran matematika siswa masih sulit menghubungkan materi yang mereka
pelajari dengan materi prasyarat yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Hasil
siswa SMP tergolong rendah yakni baru mencapai rata-rata 53,8%. Hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 33 Purworejo, menyatakan bahwa siswa masih sulit memahami materi matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata, apalagi untuk memahami materi matematika yang berkaitan dengan konsep yang telah diajarkan sebelumnya.
Koneksi matematika merupakan istilah yang dipopulerkan oleh NCTM (National Council Of Teacher Of Mathematics) pada tahun 1989 dan dijadikan salah satu standar kurikulum yang bertujuan untuk membantu pembentukan persepsi siswa dengan melihat matematika sebagai suatu keseluruhan yang padu, bukan sebagai materi matematika yang berdiri sendiri-sendiri. NCTM (2000: 64) mengindikasikan bahwa koneksi matematika terbagi dalam 3 kelompok “When students can connect mathematical ideas, their understanding is deeper and more lasting. They can see mathematical connection in the rich interplay among mathematical topics, in contexts that relate mathematics to another subject, and in their own interests and experience”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematika merupakan kemampuan untuk memahami hubungan dalam matematika baik antar konsep matematika itu sendiri, dengan ilmu lain, maupun dengan kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mengasah dan mengeksplorasi kemampuan koneksi matematikanya
melalui berbagai latihan dalam pembelajaran. Adapun strategi pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini untuk meningkatkan koneksi matematika adalah
strategi Mind Mapping. Mind Mapping merupakan cara yang diterapkan untuk
menyajikan dan mencatat materi dengan Mind Map. Hasil Mind Mapping berupa Mind
Map. Mind Map dikembangkan oleh Tony Buzan sebagai cara untuk mempermudah
dalam mengingat, memahami, serta mengorganisasi sesuatu, karena cara mencatat ini
dikembangkan berdasarkan penelitian tentang proses kinerja otak manusia. DePorter
(2008: 175) berpendapat bahwa peta pikiran (Mind Map) dapat membantu kita
mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, serta
membantu mengorganisasi materi. Dengan menerapkan strategi pembelajaran Mind
Mapping memungkinkan siswa dapat melihat matematika secara keseluruhan sebagai
suatu kesatuan sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antar konsep dalam matematika.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah strategi Mind Mapping berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika; (2) mengapa pembuatan Mind Map berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematika.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) yakni kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif yang digunakan adalah pre-eksperimental design bentuk One Group Pre-test Post-test Design. Metode penelitian kualitatif yang digunakan merupakan desain deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII E-G SMP Negeri 33 Purworejo tahun ajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII G SMP N 33 Purworejo yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah tes koneksi matematika (soal Pre-test dan Post-test) dan lembar observasi pembuatan Mind Map yang masing-masing telah memenuhi syarat validitas, serta pedoman wawancara. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan uji-t untuk sampel tidak terpisah (non independent sample t-test) dan analisis data kualitatif dengan menggunakan model Miles and Huberman.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Pre-test dan nilai post-test kemampuan koneksi matematika. Kedua nilai tersebut masing-masing diuji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors. Hasil dari perhitungan tersebut dirangkum seperti pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No. Nilai
Lhitung LtabelKeputusan Uji Keterangan
1 Pre-test 0,1078 0,1591 H
0diterima Normal 2 Post-test 0,1061 0,1591 H
0diterima Normal
Tampak bahwa hasil dari L
hitung< L
tabelsehingga H
0diterima. Dapat disimpulkan bahwa
dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk sampel tidak terpisah (non independent sample t-test). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh t
hitung= 20,245 > t
tabel= 1,697, sehingga H
0ditolak. Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Mind Mapping berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa.
Data kualitatif yang diperoleh adalah data hasil observasi dan wawancara.
Untuk lebih jelas data hasil observasi dan wawancara tersebut disajikan dalam bentuk bagan pada Gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1. Data Hasil Observasi dan Wawancara
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembuatan Mind Map dalam kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Langkah-langkah membuat Mind Map terpenuhi dengan baik, mulai dari membuat gagasan utama, membuat cabang dari gagasan utama, melengkapi cabang dengan kata kunci. Data hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematikanya karena dengan membuat Mind Map materi menjadi lebih ringkas dan siswa menjadi lebih mudah mengingat materi. Materi menjadi lebih ringkas karena dengan Mind Map materi dapat disajikan dalam satu lembar atau halaman sehingga siswa bisa melihat hubungan atau keterkaitan konsep-konsep. Selain itu materi menjadi lebih mudah dihafal karena struktur Mind Map mengikuti cara berpikir otak yang mengingat dalam bentuk kata, gambar, angka, logika, bunyi, warna dan proses berpikir yang memancar dari tengah seperti struktur Mind Map yang radial hierarchi. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan Strategi Mind Mapping kemampuan koneksi matematika siswa meningkat karena siswa sudah dapat membuat Mind Map dengan baik dan dengan membuat Mind Map materi menjadi lebih ringkas dan lebih mudah dihafal.
Observasi
Wawancara
Sebagian besar siswa sudah dapat membuat Mind Map dengan baik. Siswa sudah dapat membuat gagasan utama, membuat cabang dan melengkapi cabang dengan kata kunci.
Pada awalnya siswa masih kesulitan untuk menghubungkan konsep-konsep dalam matematika. Namun dengan menerapkan strategi pembelajaran Mind Mapping dapat membantu siswa dalam menghubungkan konsep-konsep matematika. Dengan Mind Map materi bisa menjadi lebih ringkas, selain itu siswa juga menjadi lebih mudah mengingat materi.
Dengan menerapkan strategi Mind Mapping siswa dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematikanya.
Siswa dapat membuat Mind Map dengan baik, dari membuat gagasan utama, membuat cabang dan melengkapi cabang dengan kata kunci , sehingga dari kegiatan membuat Mind Map tersebut langkah- langkah mengkoneksikan terpenuhi dengan baik.