• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Anand and Meftahudin (2020), Penelitian ini menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, ketika lingkungan keluarga dapat mempengaruhi seseorang wirausaha, dapat dilihat dari segi faktor pekerjaan orang tua dan orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri maka anaknya akan berwirausaha.

Pendidikan kewirausahan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, ketika seseorang memiliki pendidikan kewirausahaan yang baik akan mendukung menumbuhkan minat berwirausaha. Motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha, hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi mereka maka akan tinggi pula mereka dalam berwirausaha.

Putu et al. (2016), Penelitian ini menunjukan bahwa Pengaruh Sikap, Pendidikan, dan Lingkungan Keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa semakin tinggi sikap, pendidikan, dan lingkungan keluarga yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Wahyuni and Diana (2020), Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa E-Commerce dan Sistem Informasi Akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berwirausaha.

(2)

Trihudiyatmanto (2019), Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat positif E-Commerce dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap minat mahasiswa melakukan wirausaha.

Ernawatiningsih (2019), Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, kebebasan kerja berpengaruh positif terhadap minat berwirausah dan variabel ekpetasi pendapatan tidak memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha.

Paulina and Wardoyo (2012), Hasil penelitian ini menunjukan lingkungan tidak berpengaruh langsung terhadap variabel intensi berwirausaha. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa lingkungan tidak berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

Kurniawan et al. (2016) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga, motivasi, dan kepribadian wirausaha berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui self efficacy sebagai mediasi terhadap minat wirausaha.

L V. Yuhendri (2015), Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan minat berwirausaha mahasiswa menurut pekerjaan orang tua.

Ariyanti (2018) Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan mental berwirausaha memiliki pengaruh signifikan terhadap minat berwiarausaha mahasiswa Program studi S1 Manajemen STIE IPWI Jakarta.

(3)

Wiani, Ahman, and Machmud (2018) Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor lingkungan keluarga sangat mempengaruhi minat berwiarusaha peserta didik SMK di Kabupaten Subang. Jika peserta didik berada dalam lingkungan keluarga yang berwirausaha maka dapat memberikan dorongan pada diri peserta didik untuk dapat melanjutkan usaha keluarga maupun memberikan inspirasi pada diri peserta didik untuk membuka usaha sendiri, serta memberikan dukungan untuk memulai dan menjalankan sebuah usaha.

Anggi Pramiswari and Dharmadiaksa (2017) Penelitian ini menyimpulkan bahwa e-commerce dan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan untuk berwirausaha.

Semakin tinggi pengetahuan mengenai e-commerce dan sistem informasi akutansi semakin meningkat juga minat mahasiswa dalah mengambil keputusan untuk berwirausaha.

Yadewani and Wijaya (2017) Penelitian ini menyimpulkan bahwa e-commerce memiliki pengaruh positif terhap minat berwirausaha

mahasiswa AMIK Jaya Nusa Padang.

Widya Putri (2017) Yang dimana dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

Hendrawan and Sirine (2017) yang mana penilitian ini menyimpulkan bahwa sikap mandiri dan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan tidak berpengaruh

(4)

signifikan terhadap minat berwirausaha. Yang menjadi pengaruh utama dalam membangun minat untuk berwirausaha mahasiswa adalah pengetahuan tentang kewirausahaan yang dimiliki mahasiswa tersebut.

Putu et al. (2016) kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah Pendidikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa hal ini dibuktikan bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Lingkungan keluarga berpengaruh positif signifikan, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi pengaruh lingkungan keluarga yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan mahasiswa untuk berwirausaha.

B. Landasan Teori dan Kajian Pustaka 1. Theory of planned behavior

Theory of planned behavior (TPB) atau teori perilaku rencanaan

merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of reasoned action (TRA) pada teori yang dicetuskan oleh Ajzen, (1991) dalam penelitian (Resa Saputri, 2021). Theory planned behavior (TPB) menyatakan niat diamsusikan sebagai penangkap faktor yang mempengaruhi motivasi yang mempengaruhi perilaku. Niat sendiri adalah tanda seberapa keras orang ingin mencoba, seberapa besar rencana mereka untuk melakukan suatu perilaku. Semakin tinggi niat untuk terlibat dalam perilaku, kemungkinan semakin baik kinerjanya. Niat berperilaku dipengaruhi oleh variabel sikap (attitude), subjektif (subjective norm), dan control perilaku dipersepsikan (perceived behavioral control) (Resa Saputri, 2021).

(5)

Attitude toward the Behaviour atau sikap terhadap perilaku adalah

yang dimana seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan sikap yang dimilikinya terhadap suatu perilaku. Sikap yang dimana dianggap memiliki sifat positif maka itulah keputusan yang akan dipilih dalam kehidupannya.

Subjective Norm atau Norma Subyektif seseorang dapat melakukan suatu

perilaku apabila perilaku yang dilakukan tersebut dapat diterima oleh orang- orang yang dianggapna penting dalam kehidupannya. Perceived Behavioural Control atau control perilaku yang dipersepsikan yang dimana

tiap seseorang dapat mengkontrol perilakunya dibawah kendali individu tersebut atau dalam satu kondisi dapat sebaliknya dimana dalam berperilaku seseorang tidak dapat mengontrol sepenuhnya terhadap perilaku yang telah diperbuat dibawah kendali individu tersebut.

2. Minat Berwirausaha

Minat tidak dibawa sejak lahir, namun minat tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar ada tiga faktor yang mempengaruhi minat yaitu : faktor fisik, faktor psikis, dan faktor lingkungan. Faktor fisik dapat menunjuk kesehatan seseorang yang diperlukan untuk menopang aktivitas berwirausaha. Faktor psikis meliputi kepribadian, motif, perhatiaan, dan perasaan. Sedangkan faktor lingkungan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan linkungan masyarakat (Marini and Hamidah, 2014). Minat berwirausaha menurut Hendrawan and Sirine (2017) adalah kemampuan untuk

(6)

mendorong diri sendiri dan berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup, serta pemecahan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya.

Adapula pengertian minat berwirausaha menurut Trihudiyatmanto (2019) minat berwirausaha adalah ketertarikan dalam hati atau kecenderungan dalam diri seseorang membuat suatu usaha dan mengatur, mengorganisir sampai dengan berani menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang dibuatnya sendiri. Berarti bahwa munculnya suatu kegiatan bisnis dapat berasal dari keinginan seseorang untuk berwirausaha. Menurut Yadewani and Wijaya (2017) Minat berwirausaha merupakan sebuah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk mempelajari, mengetahui dan membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha. Dimana minat berwirausaha muncul karena adanya motivasi, ketertarikan, mempunyai perasaan senang dang mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan risiko untuk menjalankan bisnis atau usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada, dan menciptakan bisnis baru.

3. Lingkungan Keluarga

Pekerjaan orang tua sering terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri maka cenderung anaknya akan menjadi wirausaha.

(7)

Karena peran orang tua sebagai model sangatlah penting dan akan memberikan arah pada pemilihan pekerjaan anak (Alma, 2011). Menurut Kurniawan et al. (2016), Lingkungan Keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama dalam pembentukan kepribadian seorang anak, karena kehidupan seorang anak sebagian besar terjadi dalam sebuah lingkungan keluarga . Adapula menurut Eko Astuti (2021) Teman, keluarga, maupun sahabat bisa mendorong seseorang untuk berwirausaha karena dapat diajak berdiskusi mengenai ide-ide berwirausaha, masalah yang dihadapi serta cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Intruksi Presiden RI No. 4 tahun 1995 “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dana atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dana tau memperoleh keuntungan yang lebih besar”. Ada pula pengertian kewirausahaan menurut Abas Sunarya et al. (2011) adalah hal- hal atau upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauan diri sendiri dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan sendiri.

Menurut Hendrawan and Sirine (2017) Pengetahuan Kewirausahaan adalah Intelektual yang diperoleh dan dimiliki seorang individu melalui pendidikan kewirausahaan yang nantinya bisa membantu seorang individu

(8)

melakukan inovasi dan terjun dalam bidang wirausaha. Adapula menurut Ernawatiningsih (2019) Pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden No. 4 tahun 1995 tentang gerakan Nasional Memasyaratkatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Intruksi ini mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk mengembangkan program- program kewirausahaan.

5. Motivasi

Kata Motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu Motive yang berarti dorongan, daya penggerak, atau kekuatan yang terdapat dalam diri organisasi yang menyebabkan organisasi itu bertindak atau berbuah (Rusdiana, 2014) . Menurut Kurniawan et al. (2016) Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang agar dapat mencapai suatu tujuan. Dalam wirausaha peran motivasi, terutama motivasi untuk berhasil menjadi sangat penting. Menurut Hendrawan and Sirine (2017) Motivasi adalah sebuah dorongan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan. Rusdiana (2014) mengemukakan motivasi mempunyai tiga fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu : a) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikejakan oleh wirausaha. b) Sebagai penentu arah perbuatan. Motivasi membertikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan. c) Menyeleksi Perbuatan yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan.

(9)

Menurut Aidha (2016) Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan untuk melancarnya usaha tersebut. Peran motivasi dalam berwirausah dianalogikan sebagai bahan bakar penggerak mesin. Motivasi berwirausaha yang memadai akan mendorong untuk berprilaku aktif dalam berwirausaha, tetapi motivasi yang telalu kuat justru dapat berpengaruh negativ terhadap keefektifan usaha tersebut. Menurut Ariyanti (2018) Motivasi berwirausaha adalah suatu yang menggerakan dan mengarahkan seseorang untuk melakukan usaha atau kegiatan usaha sebagai upaya untuk mencapai apa yang menjadi keinginannya.

6. E-Commerce

E-Commerce merupakan salah satu hasil perkembangan dan bagian

dari era teknologi Informasi yang dapat menciptakan peluang usaha dan jalur ekonomi baru. Saat ini Internet sangat umum digunakan dalam mencari informasi dagang, promosi dagang, maupun menjalin hubungan dagang secara Internasional. Menurut Trihudiyatmanto (2019) e-commerce merupakan sistem dan cara yang dapat digunakan untuk proses transaksi jual beli dengan menggunakan alat elektronik, khususnya telepon dan internet. Siapapun yang ada jaringan untuk mengakses internet dapat berpartisipasi dalam kegiatan e-commerce secara online dari setiap sudut penjuru dunia.

(10)

Menurut Abas Sunarya et al. (2011) Kegiatan e-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya e-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya :

a. Business to Business (B2B). B2B berarti proses bisnis antara penjual dengan penjual atau produsen dengan produsen, atau produsen dengan grosir, pedagang, agen, dan sejenisnya yang dilakukan secara online.

Mereka dapat melakukan proses bisnis, nulai dari promosi, penawaran ataupun permintaan produk. Tanya jawab antara mereka dapat dilakukan secara online melalui internet atau mobile phone yang memiliki fitur untuk intu.

b. Business to Customer (B2C). B2C merupakan bagian dari e-commerce yang biasanya merupakan sarana yang digunakan untuk bertransaksi atau proses bisnis atau melakukan aktivitas jual beli secara online.

Misalnya untuk mengetahui jumlah produk yang ada dipasar, atau melakukan proses jual beli barang secara langsung. B2C merupakan salah satu model e-commerce yang dimaksudkan untuk membantu perusahaan dan konsumen agar dapat melakukan transaksi secara elektronik atau online di mana saja dan kapan saja.

Sistem Informasi Akuntansi pada e-commerce bersifat transparan dan dapat memberikan kesempatan pada pengguna untuk dapat mengakses sebagian sistem akuntansi pada ecommerce tersebut, yaitu salah satunya pengguna dapat melakukan pemesanan sekaligus persediaan barang yang tersedia.

(11)

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap minat berwirausaha

Wiani et al. (2018) menyimpulkan bahwa faktor lingkungan keluarga sangat mempengaruhi minat berwirausaha, yang dimana jika peserta didik berada dilingkungan keluarga yang berwirausaha maka dapat memberikan dorongan pada diri sendiri untuk dapat melanjutkan usaha keluarga maupun memberikan inspirasi pada peserta didik untuk membuka usaha sendiri, serta memberikan dukungan untuk memulai dan menjalankan sebuah usaha. Putu et al. (2016) juga menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi pengaruh lingkungan keluarga yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan melihat yang dikemukakan Wiani et al. (2018) dan Putu et al. (2016) dapat dikatakan bahwa Variabel Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

H1 : Variabel Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap Minat berwirausaha mahasiswa.

2. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Trihudiyatmanto (2019) Pendidikan kewirausahaan dapat membentuk pola pikir, sikap dan perilaku mahasiswa untuk tertarik menjadi seorang wirausaha (enterpreneur) yang dilakukan secara sadar agar mempunyai sikap, semangat, perilaku, juga kemampuannya sehingga dapat mengarahkan mereka untuk memilih karier menjadi seorang wirausaha

(12)

setelah lulus studinya. Ernawatiningsih (2019) berpendapat bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa menjadi wirausaha, yang berarti semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa tentang kewirausahaan maka semakin tunggi minat mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Trihudiyatmanto (2019) juga membuktikan bahwa semakin mahasiswa menguasai dan memahami teknik berwirausaha melalui proses pembelajaran dapat mempengaruhi sikap dan pola pikir mahasiswa terhadap pilihan karier berwirausaha. Putu et al.

(2016) juga menyimpulkan bahwa pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki mahasiswa maka akan meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan melihat yang dikemukakan oleh, Trihudiyatmanto (2019), Ernawatiningsih (2019), dan Putu et al. (2016) dapat diakatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.

H2 : Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

3. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Berwirausaha

Putri, Lusianingrum, and Wakhidah (2021) menyatakan bahwa motivasi mampu untuk mengubah motif-motif dalam diri menjadi suatu perilaku nyata sebagai upaya mencukupi kebutuhan ataupun mewujudkan minatnya. Kurniawan et al. (2016) menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha, yang

(13)

dimana semakin tinggi motivasi wirausaha maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap minat wirausaha. Dengan adanya melihat yang dikemukakan oleh Kurniawan et al. (2016) maka dapat dikatakan bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

H3 : Variabel Motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

4. Pengaruh E-Commerce terhadap Minat Berwirausaha

Anggi Pramiswari and Dharmadiaksa (2017) Salah satu bentuk teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini adalah penyebaran pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi atau jaringan computer (e-commerce). Tri Wahyuni and Diana (2020) menyimpulkan bahwa e-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berwirausaha. Trihudiyatmanto (2019) berpendapat bahwa e-commerce berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha, yang dimana banyak manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya e-commerce dapat menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen menjadi lebih cepat dan dapat berperan penting untuk berwirausaha. Yadewani and Wijaya (2017) juga berpendapat bahwa e-commerce berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa. Anggi Pramiswari and Dharmadiaksa (2017) juga menyimpulkan bahwa e-commerce berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan untuk berwirausaha, semakin tinggi pengetahuan mengenai electronic commerce semakin meningkat juga minat mahasiswa dalam mengambil keputussan untuk berwirausaha. Dengan melihat yang

(14)

dikemukakan oleh Tri Wahyuni and Diana (2020), Trihudiyatmanto (2019), Yadewani and Wijaya (2017), dan Anggi Pramiswari and Dharmadiaksa (2017) dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara e-commerce terhadap minat berwirausaha.

H4 : Variabel E-Commerce berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. PENANGANAN SATRESKRIM SEMESTER 1

Ketiga karya tersebut memberikan peranan penting terhadap terciptanya kitab setelahnya, yaitu Tafsir al-Hadis. Sebagai pengantarnya, Izzat Darwazah menulis karya yang

Seluruh informan menyatakan bahwa melalui kegiatan pengajian informan dapat memperoleh ilmu/pengetahuan baru terkait dengan keagamaan. Empat informan mengakui bahwa

Pada kondisi ambient, natural gas memiliki berat jenis sekitar 0,6, yang berarti bahwa uap natural gas yang jauh lebih ringan dari udara dan akan

Sesuai dengan tujuan penelitian adalah menentukan model terbaik untuk mengestimasi pengaruh dari PDB Sektoral (PDBSEK), tingkat suku bunga BI (BI_RATE) dan

Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan analisis yang berisikan beberapa masalah, yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya hasil hafalan santri pada juz 30 yang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hormon testosteron tertinggi adalah pada sapi jantan muda yang dipelihara pada kandang kelompok sapi jantan pada

Hari ini aku melihat film yang kedua yang berjudul BM Telephoning.Umm film ini hampir sama dengan film sebelumnya (BM Intro,-red) yang sama-sama mengisahkan tentang kehidupan remaja