• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ORGANISASI KEMAHASISWAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

A.

Pengertian 1. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar pada salah satu jurusan di lingkungan STBA LIA Jakarta.

2. Kegiatan Kemahasiswaan Kegiatan kemahasiswaan terdiri atas a. Kegiatan Kurikuler

Kegiatan kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kampus STBA LIA Jakarta, sesuai dengan program yang telah ditetapkan pada awal semester (Kartu Rencana Studi-KRS)

b. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan di luar kegiatan akademik yang meliputi pengembangan penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa, dan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan kemahasiswaan ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti tersebut di bawah dan menunjang kegiatan kurikulum, tetapi tidak dimaksudkan untuk memperoleh SKS.

1) Penalaran dan Keilmuan

Kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sesuai dengan tugas utama sebagai mahasiswa. Kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan penalaran dan keilmuan berupa simposium, sarasehan, seminar, diskusi ilmiah, debat ilmiah dalam bahasa Inggris atau bahasa Jepang, lomba karya ilmiah, dan sebagainya.

2) Minat dan Bakat

Kebutuhan pokok yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan, apresiasi seni, dan kesegaran jasmani. Kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan minat dan bakat berupa, kegiatan olah raga,

(2)

W a k e t 3 2 kesenian, media terbitan kampus, pecinta alam, koperasi mahasiswa, dan sebagainya.

3) Kesejahteraan Mahasiswa

Kebutuhan pokok untuk memenuhi kesejahteraan jasmani dan rohani sehingga mahasiswa menjadi intelektual yang berbudi dan bertakwa kepada Tuhan. Untuk kesejahteraan jasmani dilakukan berbagai usaha agar memperoleh beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi atau membutuhkan. Kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan kesejahteraan berupa koperasi mahasiswa, kegiatan kerohanian, dan sebagainya.

4) Pengabdian Masyarakat

Kebutuhan pokok untuk mengembangkan aktualisasi diri, menyalurkan aspirasi, dan melakukan pengabdian sebagai masyarakat.

Kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan pengabdian pada masyarakat berupa kegiatan pelatihan (pelatihan bahasa Inggris untuk anak-anak, Community English Program-CEP), penyuluhan, bantuan materi dan tenaga kepada masyarakat.

3. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan STBA LIA Jakarta merupakan wahana dan sarana pengembangan diri, kreativitas, dan kemandirian mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan diharapkan dapat menampung dan memenuhi kebutuhan akan pengembangan penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan, serta pengabdian pada masyarakat.

4. Pembina Organisasi Kemahasiswaan

a. Pembina organisasi kemahasiswaan adalah Pimpinan STBA LIA Jakarta dan para dosen STBA LIA Jakarta yang ditugaskan untuk membina kegiatan organisasi kemahasiswaan melalui surat tugas dari jurusan untuk satu masa periode tertentu

(3)

W a k e t 3 3 b. Karyawan yang ditunjuk membantu kelancaran kegiatan organisasi

kemahasiswaan melalui surat keputusan Ketua STBA LIA Jakarta.

5. Fasilitas Mahasiswa

Fasilitas mahasiswa merupakan sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan untuk melaksanaan kegiatan kemahasiswaan, yaitu:

a. Ruang kuliah;

b. Perpustakaan;

c. Laboratorium Bahasa d. Laboratorium Penerjemahan e. Laboratorium Komputer f. Teknologi Informasi

• Program SIAK

Hotspot g. Kantin

h. Ruang Serba Guna i. Musholla

j. Lapangan basket/futsal k. Lapangan voli

l. Toko Koperasi Karyawan m. Toko Koperasi Mahasiswa n. Poliklinik

o.

Kantor cabang pembantu bank Bukopin

(4)

W a k e t 3 4

B.

Struktur Organisasi Kemahasiswaaan

Keterangan:

Garis komando dan koordinasi Garis koordinasi

Warna merah: Belum dibentuk PIMPINAN STBA

BEM

UKM JURUSAN

UKM UKM

HMJ

DPM

(5)

W a k e t 3 5

1.

Unsur Organisasi Kemahasiswaan

1) Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM)

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan sebagai lembaga legislatif tertinggi yang mengawasi pelaksanaan program kegiatan organisasi kemahasiswaan di STBA LIA Jakarta 1. 2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Badan Eksekutif Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan sebagai lembaga eksekutif tertinggi di STBA LIA Jakarta. Karena masalah teknis, untuk sementara BEM tidak berada di bawah pengawasan DPM, tetapi berada di bawah pengawasan dan berkoordinasi dengan Pimpinan STBA LIA Jakarta.

3) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi kemahasiswaan sebagai lembaga eksekutif di tingkat jurusan yang hanya melaksanakan kegiatan penalaran dan keilmuan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya di jurusan masing-masing.

HMJ berada di bawah pengawasan BEM dan berkoordinasi dengan Ketua Jurusannya masing-masing dalam melaksanakan kegiatan. HMJ di STBA LIA Jakarta terdiri atas Himpunan Mahasiswa Jurusan Inggris (HMJI) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Jepang (HMJJ). Dalam melaksanakan kegiatan HMJ berkoordinasi dengan Jurusan.

4) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi pelaksana dalam bidang peminatan dan bakat yang bertanggung jawab penuh kepada Badan Eksekutif Mahasiswa. UKM di lingkungan STBA LIA Jakarta terdiri atas

1 Karena alasan teknis, untuk sementara STBA LIA Jakarta tidak memiliki DPM.

(6)

W a k e t 3 6 UKM bidang olah raga (Futsal, Catur dan Basket), kesenian (Teater, Tari, dan Musik), pecinta alam, kerohanian (Islam dan Kristen), koperasi mahasiswa, dan pers.

C.

PROGRAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN DAN SISTEM KREDIT PARTISIPASI

1. Program Kegiatan Kemahasiswaan

Program kegiatan kemahasiswaan STBA LIA Jakarta disusun menyesuaikan dengan kalender kegiatan akademis dan kegiatan pengembangan untuk mencapai sasaran yang telah disepakati dan ditetapkan. Kegiatan Kemahasiswaan STBA LIA Jakarta adalah segala aktivitas ekstrakurikuler dan non kurikuler yang memperoleh ijin dari Ketua STBA LIA Jakarta, atau pejabat yang diberi wewenang oleh Ketua STBA LIA Jakarta, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, norma agama dan norma kesusilaan. Kegiatan ekstrakurikuler dan non kurikuler dimaksud meliputi kegiatan dalam bidang kegiatan organisasi dan kepemimpinan;

bidang kegiatan minat dan bakat; bidang kegiatan penalaran dan keilmuan, bidang kegiatan pengabdian masyarakat dan kesejahteraan mahasiswa, serta bidang kegiatan penunjang. Organisasi kemahasiswaan STBA LIA Jakarta adalah organisasi mahasiswa yang dibentuk dari oleh, dan untuk mahasiswa pada tingkat institusi dan program studi di dalam kampus yang merupakan wahana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan perguruan tinggi.

2. Sistem Kegiatan Kemahasiswaan

Sistem kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan dengan Sistem Kredit Partisipasi. Materi kegiatan yang dapat diikuti mahasiswa diberikan

(7)

W a k e t 3 7 meliputi: Bidang kegiatan organisasi dan kepemimpinan; Bidang kegiatan minat dan bakat; Bidang kegiatan penalaran dan keilmuan, Bidang kegiatan Pengabdian Masyarakat, serta Bidang kegiatan penunjang.

3. Pengertian Sistem Kredit Partisipasi

Sistem Kredit Partisipasi (SKP) adalah sistem untuk menyatakan pengakuan prestasi pengembangan soft skills kemahasiswaan dengan beban kegiatan mahasiswa dinyatakan dalam satuan kredit partisipasi (disingkat skp).

4. Pengertian Satuan kredit partisipasi

Satuan kredit partisipasi adalah nilai kredit yang ditetapkan sebagai penghargaan kepada mahasiswa setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan.

5. Tujuan Sistem Kredit Partisipasi

Tujuan penerapan Sistem Kredit Partisipasi di STBA LIA Jakarta untuk:

a. Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan;

b. Meningkatkan kemampuan soft skills mahasiswa;

c. Memberikan pengakuan dan atau penghargaan terhadap aktivitas pembelajaran dan prestasi mahasiswa di luar kegiatan kurikuler;

d. Mengetahui semua aktivitas yang pernah diikuti dan semua prestasi yang pernah diperoleh setiap mahasiswa selama menempuh pendidikan di STBA LIA Jakarta;

e. Menyediakan dokumen yang disertai bukti-bukti otentik tentang segala aktivitas dan semua prestasi yang penting bagi penerima lulusan ketika memasuki dunia kerja.

(8)

W a k e t 3 8 6. Karakteristik Sistem Kredit Partisipasi

a. Setiap kegiatan kemahasiswaan memiliki satuan kredit partisipasi (skp) yang berlainan tergantung pada bobot kegiatan SKP yang diikuti.

b. Besaran satuan kredit partisipasi (skp) untuk masing-masing kegiatan kemahasiswaan ditentukan atas besarnya usaha untuk mengikuti aktivitas dan prestasi yang diperoleh dalam bidang-bidang kegiatan kemahasiswaan.

7. Kedudukan dan Distribusi Nilai Kegiatan satuan kredit partisipasi a. Kedudukan

Nilai skp merupakan akumulasi nilai kegiatan ekstrakurikuler yang dinyatakan dalam bentuk Transkrip Kegiatan Mahasiswa (TKM) pada akhir masa studi. Nilai pada TKM merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian skripsi, ULMKP, atau laporan PKL. TKM dan Transkrip Akademik dipakai dalam penentuan wisudawan terbaik;

b. Distribusi Nilai Kegiatan satuan kredit partisipasi

Distribusi nilai skp terdiri atas nilai kegiatan wajib universitas, dan skp dalam kegiatan lainnya yaitu bidang organisasi dan kepemimpinan; penalaran dan keilmuan; minat, bakat dan kegemaran;

bidang kepedulian sosial, serta bidang kegiatan penunjang.

(9)

W a k e t 3 9

Pencapaian Prestasi mahasiswa STBA LIA Periode tahun 2007 - 2011

No Nama Kegiatan & Waktu Penyelenggaraan

Tingkat ( Lokal, Nasional, Internasional)

Prestasi yang Di dapat 1 Pertukaran Pemuda Antar

Negara yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jaya.

Tingkat Lokal Lolos Seleksi ke

Negara Canada 2 Lomba pidato Bahasa Jepang

tingkat Jabodetabek pada tanggal 12 Mei 2007, yang diselenggarankan oleh The Japan Foundation Jakarta.

Tingkat Lokal Juara III

3 Lomba Cover wajah majalah Femina tahun 2007, Jakarta.

Tingkat Nasional Finalis 4 Pekan Olahraga Mahasiswa

Nasional X tahun 2007, Cabang Olahraga Karate, Maret 2007, Samarinda

Tingkat Nasional Juara III

5 Kejuaran Karate “UPN Veteran Cup I”, Desember 2007, Yogyakarta

Tingkat Nasional Juara I

6 Lomba Dance dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008, Jakarta

Tingkat Lokal Juara II

7 Lomba Menulis dalam acara Festival Bahasa Inggris, UNAS, Januari 2009,

Tingkat Lokal Juara I

8 Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat SMA Se-Jabodetabek

& Perguruan Tinggi Tingkat

Tingkat Lokal Juara II

(10)

W a k e t 3 1 0 Nasional 7-8 Agustus 2010,

Jakarta

9 Lomba Kanji Kontes III Bahasa Jepang Tingkat Universitas se-Jabodetabek 14 Nopember 2010,

Tingkat Lokal Juara III

10 Lomba Kana Kontes tingkat mahasiswa pada Olimpiade Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat Nasional tahun 2011 yang diadakan oleh Universitas Padjajaran, Bandung.

Tingkat Nasional Juara I

11 Lomba Kanji Kontes IV Bahasa Jepang Tingkat Universitas se-Jabodetabek 14 Nopember 2011

Tingkat Regional Juara Harapan I

12 Lomba Cheerleading World Championship Tingkat Dunia di Hongkong Nopember 2011

Tingkat Internasional Peringkat 6 Dunia 13 Lomba Pidato Bahasa Jepang

Tingkat Prefektur Chiba, Jepang di Kanda University, 1 Desember 2011

Tingkat Internasional Juara II dan Juara Favorit

Referensi

Dokumen terkait

Makna tugas menjelaskan bahwa pekerjaan dapat berpengaruh penting pada kehidupan orang lain, sehingga subjek BS merasa kata-kata flight instructor dalam licence merupakan

Berikut beberapa hasil uji coba yang dilakukan pada penelitian ini untuk proses deteksi dan penghitungan jumlah manusia pada video pengunjung kantor Kecamatan Tarakan

Sebagai kelanjutan dari proses pengumuman ini, akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan Surat Pesanan. Demikian untuk diketahui dan

Kegiatan Fasilitasi Perkembanagan Keragaman Budaya 115.410.000 Labuaan Bajo, Swakelola oleh Daerah (Mengikuti Jambore Pariwisata Tk. Provinsi NTT) Manggarai Barat instansi

metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai objek penelititan, atau data dari.

Dengan demikian penggunaan media gambar dalam kegiatan menebalkan bentuk geometri mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan hasil yang sesuai harapan.

23.3 Sekiranya pegawai menjalankan tugas rasmi luar pejabat dan dalam tempoh berkenaan, pegawai tidak dibekalkan Kereta Rasmi Jawatan, pegawai yang menggunakan kenderaan

Adanya faktor pengganggu yaitu kadar glukosa darah yang