• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus globalisasi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia. Dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkannya, persaingan global dan proses demokratisasi, sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan pemahaman berbagai aspek Administrasi pendidikan yang merupakan salah satu kemampuan (kompetensi dasar) yang harus dimiliki setiap kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai Administrator, Kepala Sekolah dituntut meningkatkan wawasan dalam hal administrasi pendidikan pada umumnya dan secara khusus sangat dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hal Administrasi pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.

Sarana prasarana sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan. Bahkan terkadang masyarakat menilai kualitas pendidikan suatu sekolah dengan melihat sarana prasarananya, sekolah yang memiliki gedung yang besar mentereng, peralatan, dan perlengkapan belajar mengajar yang lengkap dan modern seringkali dipandang sebagai sekolah yang berkualitas. Sarana prasarana merupakan fasilitas pendukung yang dapat menunjang proses kegiatan dalam organisasi apa saja termasuk di dalamnya adalah satuan pendidikan atau sekolah. Akan tetapi yang lebih penting adalah proses pengelolaan atau pengelolaan dari sarana prasarana itu sendiri. Proses pengelolaan tersebut dapat

1

(2)

berpengaruh terhadap sukses tidaknya suatu proses kegiatan. “Bagi sebuah organisasi, pengelolaan merupakan kunci sukses, karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi yang bersangkutan” (Arikunto 2008:2). Karena proses pengelolaan sarana prasarana sangat penting dan berpengaruh, maka memahami tentang konsep dasar pengelolaan sarana prasarana dengan baik akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.

Keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) dapat dipengaruhi kondisi sarana prasarana pendidikan yang tersedia. Jika sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, guru dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal dan siswa dapat belajar secara maksimal dengan adanya papan tulis, buku, dan media yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana sekolah merupakan faktor penunjang yang tidak bisa diabaikan jika menginginkan layanan pendidikan yang berkualitas.

Sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa: (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sekolah harus dilengkapi dengan sarana lainnya seperti ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang BK, ruang OSIS dan ruang serbaguna yang dilengkapi dengan sarana

(3)

pembelajaran berbasis TIK. Selain itu juga dilengkapi dengan ruang UKS, kantin, ruang ibadah, WC, koperasi, ruang kesenian, gudang, lapangan upacara dan lapangan olah raga dalam jumlah memadai, berfungsi dan terawat dengan baik.

Alat olah raga dan kesenian juga memenuhi standar tingkat kecukupan kebutuhan meningkatkan prestasi siswa bertaraf internasional (Depdiknas, 2009: 49).

Dalam memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas pemerintah dan swasta berusaha keras untuk melengkapi sarana dan prasarana serta pemeliharaannya sangat besar, sehingga pengelolaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah sangat penting agar tidak terjadi pemborosan untuk itu diperlukan kemampuan dalam pengelolaan sarana dan prasarana tersebut. Sehubungan dengan itu, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah menjadi sangat penting agar tidak terjadi pembororan, juga tidak terjadi gangguan terhadap kelancaran proses belajar mengajar karena tidak tersedia fasilitas yang diperlukan oleh guru dan murid. Ketersediaan sarana prasarana untuk menunjang PBM itu terkadang bukan karena kurang dana, melainkan karena telah terjadi kesalahpahaman Administrasi (mis management).

Administrasi sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pembelajaran, baik oleh guru sebagai pengajar, maupun murid- murid sebagai pelajar.

(4)

Hasil observasi awal di SDN Temas 02 Batu pada tanggal 14 April 2014, peneliti menemukan beberapa tumpukan meja kursi siswa yang bertumpuk di gudang dengan kondisi yang tidak terpakai karena rusak, serta ada ruang guru dan ruang kelas nampak ada yang bocor, kondisi cat tembok juga sudah pudar, dan alat-alat yang digunakan sebagai media pembelajaran juga ada beberapa yang sudah rusak, almari yang isinya sangat padat, sehingga ada yang akan dicari di almari tersebut, susah untuk menemukan. Melihat kondisi ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana di sekolah dasar.

Hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa pengelolaan administrasi sarana dan prasarana di sekolah terfokus pada kegiatan pencatatan hal-hal tertentu saja. Misalnya pengisian daftar hadir siswa dan guru, pembuatan RABS, dan membuat program pembelajaran, sistem pemeliharaan, perawatan kurang mendapat perhatian. Sehingga berbagai masalah yang disampaikan di atas bila tidak di antisipasi secara profesional maka aktivitas pengelolaan administrasi sarana dan prasarana sekolah akan terganggu dan secara umum aktivitas sekolah kurang berjalan secara optimal, serta fungsi sekolah sebagai lembaga penyelenggara kegiatan proses belajar akan terlambat dan kurang mampu memenuhi tuntutan kualitas pendidikan.

Dalam rangka mewujudkan harapan sekolah terhadap siswanya, SDN Temas 02 Batu bekerja sama dengan para orang tua yang terhimpun dalam komite sekolah untuk bekerja sama khususnya dalam pengelolaan administrasi sarana dan prasarana sekolah.

(5)

Kerjasama ini merupakan pernyataan progam kerja sekolah yang telah menjadi kesepakatan bersama antara sekolah dengan para orang tua siswa dan dibantu tokoh masyarakat sekitar. Bertolak dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa, kepala sekolah dalam mengelola administrasi sarana dan prasarana berkaitan langsung dengan segala kegiatan di sekolah. Dengan demikian tanpa kehadiran kepala sekolah, kegiatan pengelolaan administrasi sarana dan prasarana sekolah akan mengalami hambatan. Kondisi ini dapat menimbulkan akibat secara langsung pada aktivitas sekolah seperti: kegiatan proses pembelajaran tidak mulus, dan pengelolaan sekolah berjalan tidak efektif dan efisien. Hasil uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengelolaan Administrasi Sarana Dan Prasarana Di SDN Temas 02 Batu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan pada latar belakang, penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Dasar Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana di SDN.

Temas 02 Batu?

2. Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana di SDN Temas 02 Batu?

3. Hambatan Apa Saja yang Dialami Sekolah dalam Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana di SDN Temas 02 Batu?

4. Bagaimana Solusi dalam Mengatasi Hambatan yang ada di SDN Temas 02 Batu?

(6)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah untuk:

1. Mendiskripsikan dasar pengelolaan administrasi sarana dan prasarana di SDN Temas 02 Batu?

2. Mendiskripsikan pelaksanaan pengelolaan administrasi sarana dan prasarana di SDN Temas 02 Batu?

3. Mendiskripsikan hambatan apa saja yang dialami sekolah dalam pengelolaan administrasi sarana dan prasarana di SDN Temas 02 Batu?

4. Mendiskripsikan solusi dalam mengatasi hambatan di SDN Temas 02 Batu?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis :

Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengelolaan pendidikan bagi penulis khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

2. Manfaat Praktis :

Diharapkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sarana dan prasarana di SDN Temas 02 Batu.

(7)

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi istilah sebagai berikut:

1. Administrasi

Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi merupakan suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.(Daryanto, 2011)

2. Pengelolaan

Pengelolaan adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu. Pengelolaan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap organisasi/institusi modern dari organisasi yang besar sampai organisasi yang sederhana sekalipun. (Saleh &

Komalasari, 2010) 3. Sarana prasarana

Sarana dan prasarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan semua benda yang bergerak maupun

(8)

yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik langsung maupun tidak langsung (Burhanuddin, 2003) 4. Standar Nasional Pendidikan Tentang Sarana dan Prasarana No 19 Tahun

2005

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. (Standar Nasional Pendidikan Tahun 2005)

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan kepala sekolah sebagai manajer pada suatu sekolah sangat diperlukan, sebab di dalam sekolah berkembang berbagai macam pengetahuan, sumber daya manusia yang

Peran kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.. Dapat

Pendidikan menjadikan sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas seperti yang diungkapkan dari Mulyasa (2011:3) bahwa sedikitnya terdapat

Hasil penelitian ini bagi Madrasah Aliyah Negeri Kunir Blitar adalah dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat strategi dalam rangka usaha meningkatkan

Tenaga kerja sebagai sumber manusia merupakan faktor yang terpenting dalam menunjang kinerja yang baik, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan

Pendidikan pada saat ini menjadi fenomena permasalahan yang sangat penting di Indonesia, hal ini dilihat dari keadaan sumber daya manusia bangsa ini yang kurang

Karena divisi keagenan adalah perusahaan jasa yang mengandalkan Sumber Daya Manusia dalam hal bagian operasional yang berkualitas sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik khususnya

Maka dari itu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berpotensial dan berkualitas, baik dari segi pemimpin maupun karyawan pada pola tugas, tanggung jawab, berdaya guna sesuai