Current Issue
Vol. 06, No. 05, November 2018 Published: 2018-10-24
Articles
• PERTANGGUNGJAWABAN BANK TERHADAP NASABAH YANG IDENTITASNYA DIPAKAI TANPA IZIN DALAM KREDIT FIKTIF
Ni Luh Wayan Kori Agustini, Cok Istri Anom Pemayun, Dewa Gede Rudy 1-17 PDF
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN BORAKS PADA BAKSO
Komang Giri Arta, I Ketut Markeling 1-16
• PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DIDALAM PERJANJIAN PERDATA
Intan Kayoza Rahmadita, I Nyoman Suyatna 1-13
• KEPEMILIKAN HAK MILIK ATAS TANAH WARGA NEGARA INDONESIA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN
Nila Sari, A.A. Sri Indrawati, I Nyoman Darmadha 1-13
• EFEKTIFITAS UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN BERKAITAN DENGAN PHK PADA PERUSAHAAN YANG DI AKUISISI
I Gede Ivan Wiryana Aditya, Ida Ayu Sukihana 1-17
• PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA JASA LAUNDRY DI DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI
I Gusti Lanang Ngurah Tri Wahyudi Putra, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-13 PDF
• PENERAPAN PRINSIP CUSTOMER DUE DILIGENCE DAN ENHANCED DUE DILIGENCE DALAM PENCEGAHAN PENCUCIAN UANG PADA BANK RAKYAT INDONESIA
Kadek Adnan Dwi Cahya, Desak Putu Dewi Kasih, Ida Bagus Putu Sutama 1-15 PDF
• PELAKSANAAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRODUK KADALUARSA DI PROVINSI BALI
I Gusti Agung Dewi Megawathi, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra 1-16
• KONTRAK BISNIS PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Jiyestha Kartika Shandra, Suatra Putrawan 1-13
• TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA DALAM LAYANAN JASA PENGIRIMAN BARANG YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN (STUDI PADA PT POS INDONESIA CABANG UBUD)*
I Gusti Ngurah Krisna Aribhuana Putra, Ida Bagus Putra Atmadja, Ni Putu Purwanti 1-15 PDF
• KEDUDUKAN HUKUM PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA PENGAMBILALIHAN PERSEROAN
Made Ariputri Kusumadewi, I Nyoman Darmadha 1-13
• CARA-CARA PENAGIHAN UTANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA
Putu Gandiyasa Wijartama, Ibrahim R 1-16
• Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-XI/2011 ( Studi Kasus di : PT Mandala Security )
I Gusti Agung Yoga Bhaskara Susila, I Made Udiana 1-15
• PELAKSANAAN PENARIKAN ROYALTI OLEH YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA WILAYAH BALI PADA RESTORAN DI KABUPATEN GIANYAR ATAS PENGGUNAAN KARYA CIPTA LAGU DAN MUSIK
Made Angga Adi Suryawan, Made Gde Subha Karma Resen 1-13
• PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA LAUNDRY TERHADAP KONSUMEN YANG KEHILANGAN BARANG DI KUTA
Putu Gede Krisna Mahayana, Made Gde Subha Karma Resen 1-13
• PERALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH APABILA PENYEWA MENGULANG SEWAKAN RUMAH SEBELUM BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU
Ni Luh Yulia Puspadanti, I Nengah Suantra 1-6
• PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT JAMINAN PERORANGAN TERKAIT DEBITUR WANPRESTASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT
Anak Agung Intan Wulan Sari, Ida Bagus Putra Atmadja, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-15 PDF
• IMPLEMENTASI PENGATURAN PENATAAN RUANG DI KABUPATEN BANGLI
Anak Agung Ayu Sri Wulandari, I Ketut Sudiarta, Kadek Sarna 1-15
• EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA PADA RESTAURANT BEBEK TEPI SAWAH UBUD
A.A Sagung Galuh Rismayanti. P, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF
• PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN YANG CACAT AKIBAT PEMAKAIAN CREAM PELEMBAB WAJAH ILEGAL DI KOTA DENPASAR
Dewa Gede Agung Oka Dharma Palguna, Desak Putu Dewi Kasih, Suatra Putrawan 1-15 PDF
• HAK EKSEKUTORIAL PEMEGANG JAMINAN HAK TANGGUNGAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPAILITAN
Dewa Ayu Dian Sawitri, I Gusti Ngurah Dharma Laksana 1-15
• PENGAWASAN PENGGUNAAN PEKERJA ASING PADA HOTEL MERCURE DI KOTA DENPASAR
I Gede Angga Dananjaya, I Ketut Markeling, I Nyoman Mudana 1-14
• KEDUDUKAN PEGAWAI KONTRAK PADA BADAN PENAGGULANGAN BENCANA DAERAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
I Ketut Candra Wistara, I Made Sarjana, I Ketut Markeling 1-12
• PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM BAGI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI DALAM GAGAL BANGUNAN
Andrew Timothy, I Wayan Wiryawan, Ni Putu Purwanti 1-15
• PERJANJIAN NOMINEE BERDASARKAN HUKUM POSITIF INDONESIA
A.A. Ratih Saraswati, I Ketut Westra 1-15
• PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DEKSTROMETORFAN DI INDONESIA (KAJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN)
Sayu Surya Ayu Wedari, I Ketut Westra 1-19
• PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERJANJIAN KERJA PADA KANTOR ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT AKA LAW FIRM?
Ni Nyoman Ayu Anggarina Atmasari, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-12 PDF
• PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PENGUSAHA BAGI PEKERJA WAKTU
TERTENTU YANG TIDAK TERDAFTAR PROGRAM BPJS MENGALAMI KECELAKAAN KERJA PADA MARS CITY HOTEL DENPASAR
I Gusti Agung Ngurah Bagus Wiranata, Dewa Gde Rudy, Ida Bagus Putu Sutama 1-12 PDF
• PENGATURAN PESAWAT UDARA SEBAGAI OBYEK JAMINAN KREDIT
I Nyoman Ganang Bayu Weda, I Made Sarjana, Suatra Putrawan 1-14
• PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PEMBERI KERJA KARENA FORCE MAJEURE
Anak Agung Ngurah Wisnu Manika Putra, I Made Udiana, I Ketut Markeling 1-15 PDF
• PELAKSANAAN PENJAMINAN GADAI ATAS DEPOSITO BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SINGARAJA
Komang Indra Suputra, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-12
• PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA KARENA PERKAWINAN DENGAN SESAMA PEKERJA DALAM SATU PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 13/PUU-XV/2017)
Made Pramita Arimanu Putri, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF
• TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TRAVEL ATAS KERUSAKAN BARANG BAWAAN MILIK PENGGUNA JASA PADA PT. BALI SINAR PERMATA TOUR & TRAVEL DI DENPASAR
I Made Surya Adhitthana, I Ketut Markeling, A.A. Ketut Sukranatha 1-15 PDF
• IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISOR DALAM PERJANJIAN WARALABA (PADA EDAM BURGER DI DENPASAR)
Made Martarina Kusumayanti, I Wayan Wiryawan, Suatra Putrawan 1-15 PDF
• PELAKSANAAN SUBROGRASI DALAM PRAKTEK KREDIT DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI
Anak Agung Ngurah Gede Rama Satyawan, Dewa Gde Rudy, A A Sri Indrawati 1-13 PDF
• EKSISTENSI MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DALAM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS
Made Pramanaditya Widiada, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-17 PDF
• PERAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
INDONESIA
Yosephine Marcella, Komang Pradnyana Sudibya 1-15 PDF
• EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENINDAKAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PRODUK KANGEN WATER TANPA IZIN EDAR DI WILAYAH KOTA DENPASAR
Jerry Ary Murti, I Made Udiana, I Gusti Ayu Putri Kartika 1-18
• PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAHAM MINORITAS PADA PT DELINA
Wayan Wiryantara, Ida Bagus Putra Atmadja, Ida Ayu Sukihana 1-7
• PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG FIKTIF
Ni Luh Dery Suanjani, I Ketut Markeling 1-12
• KETENTUAN TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN OLEH JAKSA TERHADAP HAK WARIS ANAK DALAM HUKUM PERKAWINAN
Kadek Mitha Septiandini, I Wayan Wiryawan 1-16
• PERTANGGUNGJAWABAN PENYEDIA JASA PENGANGKUTAN BARANG DALAM HAL TERJADINYA KERUSAKAN OBJEK PENGANGKUTAN PADA TIKI
Ida Bagus Putu Bayu Kumara Manuaba, I Ketut Markeling 1-18
• PENCEGAHAN KREDIT MACET DENGAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENYALURAN KREDIT PERBANKAN
Elisabeth Stevani Wijaya, A. A. Ketut Sukranatha 1-13
• WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA RUANG DI LINGKUNGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI
Anak Agung Ayu Wulandari, I Made Udiana, I Made Dedy Priyanto 1-15
• Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Melalui Online
Rai Agustina Dewi, I Nyoman Suyatna 1-13
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT PENJUALAN PRODUK MAKANAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA
Nyoman Kamajaya, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-12
• KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG TELAH DILEGALISASI OLEH NOTARIS
Jesse Adam Suparman, Suatra Putrawan 1-12
• PERLINDUNGAN HUKUM KEGIATAN INVESTASI MENGGUNAKAN VIRTUAL CURRENCY DI INDONESIA
Anak Agung Ngurah Dwi Juniadi, I Ketut Markeling 1-15
• LEGALITAS BITCOIN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI INDONESIA
Made Santrupti Brahmi, I Nyoman Darmadha 1-15
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT KETIDAKJUJURAN KARYAWAN
PADA STRUK BELANJA
I Kadek Adi Suhardiyana, A.A.Ketut Sukranatha 1-13 PDF
• PERLINDUNGAN HUKUM USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999
Putu Putri Nugraha, A. A Gede Agung Dharmakusuma 1-15
• AKIBAT HUKUM PENYITAAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA OLEH NEGARA
I Dewa Gde Oka Wibawa, Komang Pradnyana Sudibya 1-11
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN
Ni Putu Rosita Novanda, I Ketut Rai Setiabudhi 1-14
• PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN* (Studi kasus: Desa Peliatan, Kecamatan Ubud)
I Made Putra Sedana, I Wayan Bela Siki Layang 1-14
• ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA SEORANG DOKTER DALAM KASUS MALPRAKTEK
Kadek Riska Ernika, Komang Pradnyana Sudibya• PELAKSANAAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA DI BIDANG PEMBAJAKAN SINEMATOGRAFI ( FILM/VIDEO)
Gusti Agung Putri Krisya Dewi, I Wayan Novy Purwanto 1-19
• KAJIAN YURIDIS PERJANJIAN SEBELUM PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
I Gusti Ngurah Adi Prabawa, I Ketut Sudiarta 1-15
• TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007
Nadya Karunia Normayunita, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-17
• ANALISIS PUTUSAN NOMOR 8/PDT.SUS-PHI/2015/PN DPS) TERKAIT PHK SEPIHAK DALAM PKWT
Ida Ayu Wedanti, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-15
• KEKUATAN HUKUM AKTA JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN
Ni Nyoman Ayu Adnyaswari, Suatra Putrawan 1-14
• PELAKSANAAN PERMENDAG NOMOR 20/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGAWASAN BARANG DAN/ATAU JASA BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DISDAGPERIN PROVINSI BALI MENGENAI SNI
Ni Made Dwi Ayusafitri, Putu Tuni Cakabawa Landra 1-17
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DALAM REZIM HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA
I Made Aria Kurniawan, I Ketut Markeling 1-13
• PERANAN DINAS KOPERASI KABUPATEN BADUNG DALAM PEMBUBARAN BADAN HUKUM KOPERASI
I Nyoman Restuin Mangdalena, Dewa Gede Rudy 1-15
• PENGAWASAN TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGEDARKAN OBAT-OBATAN IMPOR TANPA IZIN EDAR
G. Eka Putra Pratama Arnawa, Ni Ketut Supasti Dharmawan 1-15
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SUBJEK DALAM POTRET YANG DIUNGGAH KE AKUN MEDIA SOSIAL
Ni Putu Mella Manika, Ida Ayu Sukihana 1-16
• PENGATURAN PERLINDUNGAN KARYA CIPTA FOTOGRAFI YANG DI AMBIL TANPA IZIN MELALUI MEDIA SOSIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
Dewa Ayu Pringga Aristya Dewi, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-14
• PELAKSANAAN PP NO 24 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN JABATAN PPAT OLEH NOTARIS SEBAGAI PPAT
I Gusti Ayu Mas Maha Dewi, Suatra Putrawan 1-12
1
Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-
XI/2011
( Studi Kasus di : PT Mandala Security )
Oleh :
I Gusti Agung Yoga Bhaskara Susila I Made Udiana
Program Kekhususan Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana
ABSTRACT
In this scientific paper, In this thesis the title of Legal Protection Against Security Outsourcing Rights According to the Constitutional Court Decision No. 27 / PUU-XI / 2011(case studi at : PT. Mandala Security). The problems studied are; 1). What is the form of legal protection for the rights of security outsourcing at PT.
Mandala Security. 2). What is the impact of the decision of the Constitutional Court No. 27 / PUU-IX / 2011 on the rights of security outsourcing workers at PT. Mandala Security
This study belongs to the category of Empirical Law research. The data used are primary data and secondary data. Data were collected through the procedure of identification and identification and classification according to research problem. The process of analysis in this study using qualitative analysis methods.
The results showed; 1). Legal protection for outsourced workers at PT. Mandala Security is not only limited to the provision of wages, but the protection of workers' rights such as the participation of workers in the BPJS program, the protection of occupational safety and health. 2). From the cases of irregularities in the rights of outsourcing workers that occurred in PT. Mandala Security, the Decision of the Constitutional Court No. 27 / PUU-XI / 2011 serves to strengthen the position of Outsourcing workers in a company to obtain all rights in accordance with applicable regulations
Keywords: Settlement, Security, Outsourcing
ABSTRAK
2 Pada karya ilmiah skripsi ini mengambil judul Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-XI/2011 (Studi kasus di: PT. Mandala Security).
Permasalahan yang diteliti adalah ; 1). Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak security outsourcing di PT.
Mandala Security. 2). Apakah dampak putusan MK.No.27/PUU- IX/2011 terhadap hak-hak pekerja security outsourcing di PT.
Mandala Security.
Penelitian ini termasuk penelitian Hukum Empiris, data yang dipergunakan adalah data primer dan sekunder. Data dikupulkan melalui prosedur inventarisasi dan identifikasi serta klasifikasi sesuai permasalahan penelitian. Proses analisa dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan : 1). Bentuk perlindungan Hukum bagi tenaga kerja outsourcing di PT. Mandala Security tidak hanya terbatas pada pemberian upah saja, melainkan perlindungan hak-hak pekerja seperti keikutsertaan pekerja dalam program bpjs, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. 2).
Dari kasus penyimpangan hak-hak tenaga kerja outsourcing yang terjadi di PT.mandala Security maka Putusan MK.No.27/PUU- XI/2011 berfungsi memperkuat kedudukan pekerja Outsourcing dalam suatu perusahaan untuk memperoleh seluruh hak-hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kata kunci : Perlindungan Hukum, Security, Outsorcing
3 I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia usaha persaingan sangat ketat, setiap perusahan berusaha untuk melakukan efisensi biaya produksi ( Cosf of Production ). Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan sistem Outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam pembiayaan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Imam Soepomo, pengertian tenaga kerja dapat diartikan sangat luasssss.
1Dalam bidang ketenagakerjaan, outsourcing di artikann untuk pemanfaatan tenaga kerja agar memproduksi atau melaksanakan suatu pekerjaann oleh perusahhan, melalluii perusaha an penyediia / pengaarah tenagaakerja. Hal itu berartii aada perusaha an yang secarra khusus melaatih / mem persiapkan, menyedia kan, memp erkerjakan tenaga akerja unttuk kepentinngan perusahaaan lain. Peerusahaan ini lah yaang mem punyai huubungan pek erjaan secaara langsun g dengan pekerja / buruuh yang di pekerjaka n
2. Dasar hukum sistem outsourcing dapat ditemukan dalam pasal 64 UU Ketenagakerjaan. Serta pengertian outsourcing juga dapat ditemukan dalam pasal tersebut
3Istilah Outsourcing juga sering disebut sistem kerja kontrak. bagi sebagian orang yang tidak setuju beranggapan bahwa outsourcing hampir sama dengan perbudakan modern, karena banyak calon pekerja diwajibkan membayar sejumlah uang
1
Imam Soepomo, 2003, Pengantar Hukum Perburuhan, Djammbatan, Jakarta, hal.27
2
Lalu Husni, 2008,Penganta r Hukum Keetenagakerjaan Iindonesia, Raja Grafindo, Jakarta. h 177.
3
H.Zulkarnain Ibrahim, 2005, Praktek Outsourcing dan Perlindungan
Hak – Hak Pekerja, Simbur Cahaya, Jakarta, hal.80
4 bahkan dipotong gajinya perbulan selama di kontrak. Nampaknya hal ini juga terjadi pada PT Mandala Security, dimana para calon pekerja dikenakan biaya sebesar Rp. 1,5 Juta untuk biaya pelatihan dan setiap bulan diwajibkan untuk membayar sebesar Rp.50.000 untuk BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) dan Rp.200.000 untuk biaya Sukaduka. Sedangkan pemotongan upah atau gaji ini tidak tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pekerja dengan PT. Mandala Security. Hal ini yang mengakibatkan rasa ketidak puasan oleh para pekerja. Seorang pekerja diberhentikan atau terjadi pemecatan karena pekerja tersebut menuntut agar tidak ada pemotongan untuk gajinya. Begitu juga nampaknya ada diskriminasi terhadap pekerja terkait dengan pemberian kelengkapan kerja, seperti petugas security yang ada di pos Kantor DPRD Tabanan tidak diberikan kelengkapan pentongan seperti yang dipakai temannya yang bertugas di pos II Kantor belakang Bupati Tabanan.
tentangg perlindunggan hukum peekerja outsourciing yang
diatuur dalam UU No. 13 Tahun 2003 baik mengenai uupah,
kesejahtraan, syaarat – syarat jam kerrja dan lain – lainnya
banyak yang beluum jelas, dikarenakan di tentukan minimal sama
dengan yang beerlaku pada peerusahaan yang memberi pekerjaan
atau seesuai pperaturan perunndang – undanggan, se bagaimana
ketentuan Pasaal 65 ayat (4) dan Pasaaal 66 ayat (2)c UU No.13
Tahun 20003. Namun perusahaan dalam setiap kebijakan
bisnisnya selalu berorientasi pada keuntungan, bahkan
bertentangan dengan Unndang – Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan dan Putuusan MK. No 27/PUU-IX/2011
berkaitan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT )
dimaana tenagga kerja outsourcing dengan mudah diipekerjakan
5 jika diibutuhkan dan diputus hubungan kerjanya ketika tidak dibutuhhkan lagi sehingga jaminan kerja menjadi hilang.
Dari kenyataan ini maka perlindungan hukum bagi pekerja outsourcing sangat diperlukan mengingat kedudukannya yang lemah. Pekerja adalah bagian dari rakyat Indonesia yang perlu dilindungi. Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia adalah prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada Pancasila dan prinsip negara hukum yang berdasarkan Pancasila.
1.2 TUJUAN
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji tentang bentuk perlindungan hukum terhadap hak – hak pekerja security outsourcing di PT. Mandala Security. Serta untuk mengetahui dan mengkaji dampak Putttusan MK. No. 27/PUU- IX/20111, terhadap hak – hak pekeerja security outsourcing di PT.
Mandala Security.
II. ISI MAKALAH
2.1 METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini memakai jenis penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, maka jenis pen ndekatan yang dilakukan addalah Pendeekatan Kaasus ( The Case Approach) dan Pendekaatan Perundang Undangan ( The Statute Approach). Data bersumber dari data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini
adalah teknik wawancara dan studi dokumen. Dalam penelitian
ini setelah data terkumpul, diolah secara kualitatif yaitu data
bersangkutan dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya
Selanjutnya hasil pengolahan data disajikan secara deskriptif
6 analisis yaitu data tersebut digambarkan secara jelas dan disusun secara teratur, kemudian dianalisis dan diambil suatu simpulan untuk mendapatkan kebenaran.
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1 BENTUK PERLINDUNGAN HAK-HAK SECURITY OUTSOURCING DI PT. MANDALA SECURITY
Hak atas pekerjaan merupakan suatu hak asasi manusia karena
kerja adalah aktifitas tubuh dan pikiran, kerja merupakan
perwujudan diri manusia. Melalui kerja manusia merealisasikan
dirinya sebagai manusia dan membangun hidup dalam
linkungannya. Hak atas kerja merupakan hak asasi manusia
karena berkaitan dengan hak atas hidup yang layak. Sebagai
pekerja/ buruh maka hak atas upah yang adil merupakan hak
legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak para
pekerja/buruh mengikatkan diri untuk bekerja pada suatu
perusahaan baik pada perusahaan swasta maupun Instansi
Pemerintahan. Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya
merupakan penegasan bahwa setiap pekerja berhak mendapat
upah, artinya setiap pekerja berhak untuk dibayar karena setiap
pekerja berhak memperoleh dan menikmati hasil kerjanya, hal
inilah merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. Dan setiap
pekerja tiddak hannya ber hak menperoleh uuupah saja tetapi ber
hak untu k mendapatkan upah atau gaji yang adil, artinya
mendapatkan upaaah yang se banding dennngan tenaaga yang
ttelah disumbangkan. Berdasarkan pasal – pasal didalam Undang
– Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa
hak – hak pekerja diantaranya adalah:
7 a. Menerima upah ( upppah terkecil, upah kerja lemmbur, upah tiddak bekkerja karena berh alangan, upah tidak massuk kerja karrena melakukan aktifitas laain diluar pekerjaan nya, upah karena menj alankan hak waktu istiraahat kerja nya, bentuk dan cara pemmbayaran upah, denda dan potoongan upah, hal yang dapat dipe rhitungkan dengan upah, struuktur dan skala pengupahan yang pro porsional, upah untuk pembayaran pesangon dan upah untuk perrehitungan pajak penghassilan).
b. Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai – nilai agama.
c. Mendapatkan waktu istirahat dan cuti d. Mendapatkan jaminan keselamatan
e. Mendaapatkan kesempatan yang secukupnya untuk melaksanaakan ibadah yang diwajibkan oleh agama nya.
f. Memperoleh jaminan sosial tenaga kerja
g. Mendapat fasilitas kesejahtraan sesuai kemampuan perusahaan
h. Membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja / serikat buruh
i. Melakukan mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan
j. Memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.
Berkenaan dengan hak – hak pekerja. Aries Harianto
mengatakan bahwa, Kaaum kapital semaakin sadar bahwa ke
untungan menjadi sasaran mereka tidak dapat dengan memeras
dan me nindas pekerja karena dapat menjadi boomerang bagi
mereka. Jadi mereka sadar bahwa koondisi pekerja harus dip
8 erbaiki. Dian taranya hal pekerja harus di akui, dihargai, di perhatikan dan di jamin. Pekerja tidak selalu dianggap sebaagai alat atau sarana produksi melainkan meruupakan mmitra yang sangat mmenentukan keberhasilan dan kelangsungan bisnis suatu perusahaan
4. Soepomo mengatakan, per lindungan tenaga kerja bedakan menjadi 3 ( Tiga ) , yaitu:
1. Per lindungan ekonomis, iyalah perlindungan tenagakerja didalam bentuk penghaasilan yang cukup, termasuk bila tenagakerja bisa bekerja diiluar kehendak nya.
2. Perl indungan Sosial, ialah perlindungan tenagakerja didalam bentuk jamminan kesehatankerja, dan kebeba san berserikat dan perlindungan hak untuk beroorganisasi.
3. Perlinndungan teknis merupakan perlindungan tenagakerja dalam bentuk keamanan dan keselamatan kerja
5.
Salahsatu aspek yang penting dalam pem bangunan hukum di Indonesia adalah mngenai perlindungan hukum bagi setiap warga Negara Indonesia. Halini tidak kalah penting nya dengan masalah keadilan, kepastian huukum, dan penegakan hukum yang sering mennjadi bahan kajian untuk teoritis maupun praktisi hukum.
6Bentuk perlindungan hukum bagi pekerja di PT. Mandala Security disebutkan, bahwa pekerja atau buruh outsourcing
4
Aries Harianto, 2016, Hukum Ketenagakerjaan Makna Kesusilaan dalam Perjanjian Kerja, LaksBang Pressindo,Yogyakarta, h.219.
5
Abdul Khakim,2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Jakarta, h.61
6
DwiMayasari, I DewaAyu. (2015). PerlindunganHukumTerhadap Perusahaan Factor DalamPenagihanPiutangDagangPadaTransaksiAnjakPiutang (Factoring). Jurnal Magister HukumUniversitasUdayana.Volume 4. Nomor 2.
Juli 2015.
9 mempunyai kepentingan yang telah dituangkan kedalam haak pekerja atau pekerja yang oleh hukum perlu untuk dilindungi oleh pengusaha. Bentuk perlinduungan hukum peekerja outsorcing tidak terbatas pemberian upah saja, melainkan juga perlindungan hak – hak pekerja atau buruh sebagaimana yang diatur dalam perundangundangan, seperti keikutsertaan pekerja dan keluarga nya pada program BPJS, perlinndungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Hal ini terkait dengan teori perlindungan hukum yang diungkap oleh Sutjipto Raharjo, yang menyatakan bahwa Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia ( HAM ) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat dinikmati semua hak – hak yang diberikan oleh hukum. Jadi hal tersebut sebagai bentuk perlinddungan hukum ter hadap hak pekerja sepatutnya pihak PT. Mandala Security membayarkan upah atau gaji sesuai dengan isi Surat Perjanjian Kerja tanpa ada potongan lagi baik untuk pembayaran BPJS ataupun untuk biaya Sukaduka, dan juga memberikan kelengkapan kerja, karena kewajiban dari Pengusaha terhadap pekerja setelah si pekerja menjalankan tugasnya adalah pengusaha tersebut wajib memberikan upah atau gaji, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai bentuk pengayoman pihak PT. Mandala Security terhadap para pekerjanya.
Berkaitan dengan Pelaksa naan kewajiban penggusaha
kepada pekerja atau pekerja outsourcing, sudah tercantum di Pasal
65 ayat (4) yang menyebuutkan Perlindu ngan kerja dan syarat
kerja bagi pekerja/ buruh pada perusaha lain sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) sekurang – kurangnya sama dengan
10 perlindungan kerja dan syarat – syarat kerja pada peru sahaan pemberipekerjaan atau sesuai dengan peraturan perundang – undangan yaang berlaku
Kenyataan dilapangan dari hasil wawancara dengan beberapa orang security yang bertugas di Pemkab Tabanan merasa keberatan dalam pemenuhan hak – haknya sebagai pekerja outsourcing. Walaupun gajinya dibayar sesuai dengan UMK namun sebagai tenaga security merasa keberatan karena ada pemotongan gaji sebesar Rp.50.000,- setiap bulannya yang digunakan untuk pembayaran BPJS, dan Rp.200.000 untuk biaya Sukaduka. Bahkan sampai terjadi pemecatan terhadap salah seorang pekerja yang berani menuntut tentang pemotongan gaji tersebut. Sedangkan pemotongan upah seperti ini tidak tercantum dalam Surat Perjanjian PT. Mandala Security dengan Tenaga kerja. Begitu juga dengan kasus tidak diberikannya beberapa pekerja security kelengkapan kerja berupa pentongan.
Ini merupakan diskriminasi terhadap pekerja karena tidak mendapatkan keadilan dari perusahaan.
2.2.2 DAMPAK PUTUSAN MK.NO27/PUU-XI/2011 TERHADAP HAK-HAK PEKERJA SECURITY OUTSOURCING DI PT MANDALA SECURITY.
Sebagai Negara hukum, masyarakat Indonesia mempunyai
kewajiban dalam menjaga dan menegakkan ketertiban hukum
serta keadilan masyarakat. Hukum dan keadilan harus selaras
dengan laju pembangunan di era reformasi global. Keselarasan
dalam kedua aspek tersebut harus tetap memperhatikan 3 ( tiga )
cita hukum yang melandasi pilar – pilar penegakan hukum, yaitu :
11 1. Aturan hukum, dimana fungsi hukum menjaga ketentraman, ketertiban dan aturan hukum, selain memberikan perlindungan hak, atau kepentingan yang dibenarkan hukum;
2. Penegakan hukum, dimana fungsi hukum harus dapat memberikan kontribusi atau keuntungan, serta kegunaan bagi kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara;
3. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, fungsi hukum harus mempunyai kualitas keadilan, walaupun tolak hukum keadilan pada tingkat implementasi ( pelaksanaannya) masih beraneka ragam
7.
Mahkamah berasumsi pekerja yang melakukan pekerjaan dalam perus ahaan outsourcing tidak boleh kehhilangan haknya yang dilindungi konstitusi. Jadi Mahkamah memastikan aturan tersebut dapat menjamin ada nya hubungan kerja yang melinduungi hak pekerja outsourcing tiddak disalah gunakan perusahaan.Dalam hubungan kerja outsorcing para pekerja ada dalam posisi lemah karena kabanyakan pekerja outsourcing apabila kontrak kerja telah berakhir maka para pekerja itu akan tidak dipekerjakan lagi dengan alasan kontrak dengan perusahaan tertentu telah selesai.
Mahkamah menyebutkan posisi buruh outsourcing dalam hubun gannya dengan perusahaan menghadapi ke tidak pastian ke lanjutan kerja jika hubungankerja dilaksanakan berdasar Perjanjian Kerja Waktu tertentu ( PKWT ). Perjanjian kerja ini memberikan dampak jika hubungan kerja antara perusahaan pemberikerja dengan perusahaaan outsourcing berahir, maka berahir pula masa kerja buruh tersebut. Buruh juga mengalami
7