• Tidak ada hasil yang ditemukan

Current Issue Vol. 06, No. 05, November 2018 Published:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Current Issue Vol. 06, No. 05, November 2018 Published:"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Current Issue

Vol. 06, No. 05, November 2018 Published: 2018-10-24

Articles

PERTANGGUNGJAWABAN BANK TERHADAP NASABAH YANG IDENTITASNYA DIPAKAI TANPA IZIN DALAM KREDIT FIKTIF

Ni Luh Wayan Kori Agustini, Cok Istri Anom Pemayun, Dewa Gede Rudy 1-17 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN BORAKS PADA BAKSO

Komang Giri Arta, I Ketut Markeling 1-16

PDF

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DIDALAM PERJANJIAN PERDATA

Intan Kayoza Rahmadita, I Nyoman Suyatna 1-13

PDF

KEPEMILIKAN HAK MILIK ATAS TANAH WARGA NEGARA INDONESIA DALAM PERKAWINAN CAMPURAN

Nila Sari, A.A. Sri Indrawati, I Nyoman Darmadha 1-13

PDF

EFEKTIFITAS UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN BERKAITAN DENGAN PHK PADA PERUSAHAAN YANG DI AKUISISI

I Gede Ivan Wiryana Aditya, Ida Ayu Sukihana 1-17

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA JASA LAUNDRY DI DESA KETEWEL KECAMATAN SUKAWATI

I Gusti Lanang Ngurah Tri Wahyudi Putra, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-13 PDF

PENERAPAN PRINSIP CUSTOMER DUE DILIGENCE DAN ENHANCED DUE DILIGENCE DALAM PENCEGAHAN PENCUCIAN UANG PADA BANK RAKYAT INDONESIA

Kadek Adnan Dwi Cahya, Desak Putu Dewi Kasih, Ida Bagus Putu Sutama 1-15 PDF

PELAKSANAAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRODUK KADALUARSA DI PROVINSI BALI

I Gusti Agung Dewi Megawathi, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra 1-16

PDF

KONTRAK BISNIS PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PEMERINTAH KOTA DENPASAR

Jiyestha Kartika Shandra, Suatra Putrawan 1-13

PDF

TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA DALAM LAYANAN JASA PENGIRIMAN BARANG YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN (STUDI PADA PT POS INDONESIA CABANG UBUD)*

I Gusti Ngurah Krisna Aribhuana Putra, Ida Bagus Putra Atmadja, Ni Putu Purwanti 1-15 PDF

KEDUDUKAN HUKUM PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA PENGAMBILALIHAN PERSEROAN

Made Ariputri Kusumadewi, I Nyoman Darmadha 1-13

PDF

CARA-CARA PENAGIHAN UTANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA

Putu Gandiyasa Wijartama, Ibrahim R 1-16

(3)

Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-XI/2011 ( Studi Kasus di : PT Mandala Security )

I Gusti Agung Yoga Bhaskara Susila, I Made Udiana 1-15

PDF

PELAKSANAAN PENARIKAN ROYALTI OLEH YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA WILAYAH BALI PADA RESTORAN DI KABUPATEN GIANYAR ATAS PENGGUNAAN KARYA CIPTA LAGU DAN MUSIK

Made Angga Adi Suryawan, Made Gde Subha Karma Resen 1-13

PDF

PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA LAUNDRY TERHADAP KONSUMEN YANG KEHILANGAN BARANG DI KUTA

Putu Gede Krisna Mahayana, Made Gde Subha Karma Resen 1-13

PDF

PERALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH APABILA PENYEWA MENGULANG SEWAKAN RUMAH SEBELUM BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU

Ni Luh Yulia Puspadanti, I Nengah Suantra 1-6

PDF

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT JAMINAN PERORANGAN TERKAIT DEBITUR WANPRESTASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

Anak Agung Intan Wulan Sari, Ida Bagus Putra Atmadja, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-15 PDF

IMPLEMENTASI PENGATURAN PENATAAN RUANG DI KABUPATEN BANGLI

Anak Agung Ayu Sri Wulandari, I Ketut Sudiarta, Kadek Sarna 1-15

PDF

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA PADA RESTAURANT BEBEK TEPI SAWAH UBUD

A.A Sagung Galuh Rismayanti. P, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN YANG CACAT AKIBAT PEMAKAIAN CREAM PELEMBAB WAJAH ILEGAL DI KOTA DENPASAR

Dewa Gede Agung Oka Dharma Palguna, Desak Putu Dewi Kasih, Suatra Putrawan 1-15 PDF

HAK EKSEKUTORIAL PEMEGANG JAMINAN HAK TANGGUNGAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPAILITAN

Dewa Ayu Dian Sawitri, I Gusti Ngurah Dharma Laksana 1-15

PDF

PENGAWASAN PENGGUNAAN PEKERJA ASING PADA HOTEL MERCURE DI KOTA DENPASAR

I Gede Angga Dananjaya, I Ketut Markeling, I Nyoman Mudana 1-14

PDF

KEDUDUKAN PEGAWAI KONTRAK PADA BADAN PENAGGULANGAN BENCANA DAERAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

I Ketut Candra Wistara, I Made Sarjana, I Ketut Markeling 1-12

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM BAGI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI DALAM GAGAL BANGUNAN

Andrew Timothy, I Wayan Wiryawan, Ni Putu Purwanti 1-15

PDF

PERJANJIAN NOMINEE BERDASARKAN HUKUM POSITIF INDONESIA

A.A. Ratih Saraswati, I Ketut Westra 1-15

PDF

(4)

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DEKSTROMETORFAN DI INDONESIA (KAJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN)

Sayu Surya Ayu Wedari, I Ketut Westra 1-19

PDF

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERJANJIAN KERJA PADA KANTOR ADVOCATE & LEGAL CONSULTANT AKA LAW FIRM?

Ni Nyoman Ayu Anggarina Atmasari, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi 1-12 PDF

PELAKSANAAN PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PENGUSAHA BAGI PEKERJA WAKTU

TERTENTU YANG TIDAK TERDAFTAR PROGRAM BPJS MENGALAMI KECELAKAAN KERJA PADA MARS CITY HOTEL DENPASAR

I Gusti Agung Ngurah Bagus Wiranata, Dewa Gde Rudy, Ida Bagus Putu Sutama 1-12 PDF

PENGATURAN PESAWAT UDARA SEBAGAI OBYEK JAMINAN KREDIT

I Nyoman Ganang Bayu Weda, I Made Sarjana, Suatra Putrawan 1-14

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PEMBERI KERJA KARENA FORCE MAJEURE

Anak Agung Ngurah Wisnu Manika Putra, I Made Udiana, I Ketut Markeling 1-15 PDF

PELAKSANAAN PENJAMINAN GADAI ATAS DEPOSITO BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SINGARAJA

Komang Indra Suputra, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-12

PDF

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP PEKERJA KARENA PERKAWINAN DENGAN SESAMA PEKERJA DALAM SATU PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR: 13/PUU-XV/2017)

Made Pramita Arimanu Putri, I Nyoman Darmadha, I Made Dedy Priyanto 1-15 PDF

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TRAVEL ATAS KERUSAKAN BARANG BAWAAN MILIK PENGGUNA JASA PADA PT. BALI SINAR PERMATA TOUR & TRAVEL DI DENPASAR

I Made Surya Adhitthana, I Ketut Markeling, A.A. Ketut Sukranatha 1-15 PDF

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI FRANCHISOR DALAM PERJANJIAN WARALABA (PADA EDAM BURGER DI DENPASAR)

Made Martarina Kusumayanti, I Wayan Wiryawan, Suatra Putrawan 1-15 PDF

PELAKSANAAN SUBROGRASI DALAM PRAKTEK KREDIT DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Anak Agung Ngurah Gede Rama Satyawan, Dewa Gde Rudy, A A Sri Indrawati 1-13 PDF

EKSISTENSI MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DALAM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS

Made Pramanaditya Widiada, Desak Putu Dewi Kasih, Ni Putu Purwanti 1-17 PDF

PERAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

INDONESIA

(5)

Yosephine Marcella, Komang Pradnyana Sudibya 1-15 PDF

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENINDAKAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PRODUK KANGEN WATER TANPA IZIN EDAR DI WILAYAH KOTA DENPASAR

Jerry Ary Murti, I Made Udiana, I Gusti Ayu Putri Kartika 1-18

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAHAM MINORITAS PADA PT DELINA

Wayan Wiryantara, Ida Bagus Putra Atmadja, Ida Ayu Sukihana 1-7

PDF

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG FIKTIF

Ni Luh Dery Suanjani, I Ketut Markeling 1-12

PDF

KETENTUAN TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN OLEH JAKSA TERHADAP HAK WARIS ANAK DALAM HUKUM PERKAWINAN

Kadek Mitha Septiandini, I Wayan Wiryawan 1-16

PDF

PERTANGGUNGJAWABAN PENYEDIA JASA PENGANGKUTAN BARANG DALAM HAL TERJADINYA KERUSAKAN OBJEK PENGANGKUTAN PADA TIKI

Ida Bagus Putu Bayu Kumara Manuaba, I Ketut Markeling 1-18

PDF

PENCEGAHAN KREDIT MACET DENGAN PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENYALURAN KREDIT PERBANKAN

Elisabeth Stevani Wijaya, A. A. Ketut Sukranatha 1-13

PDF

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA RUANG DI LINGKUNGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI

Anak Agung Ayu Wulandari, I Made Udiana, I Made Dedy Priyanto 1-15

PDF

Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Melalui Online

Rai Agustina Dewi, I Nyoman Suyatna 1-13

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT PENJUALAN PRODUK MAKANAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA

Nyoman Kamajaya, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-12

PDF

KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG TELAH DILEGALISASI OLEH NOTARIS

Jesse Adam Suparman, Suatra Putrawan 1-12

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM KEGIATAN INVESTASI MENGGUNAKAN VIRTUAL CURRENCY DI INDONESIA

Anak Agung Ngurah Dwi Juniadi, I Ketut Markeling 1-15

PDF

LEGALITAS BITCOIN SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DI INDONESIA

Made Santrupti Brahmi, I Nyoman Darmadha 1-15

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT KETIDAKJUJURAN KARYAWAN

PADA STRUK BELANJA

(6)

I Kadek Adi Suhardiyana, A.A.Ketut Sukranatha 1-13 PDF

PERLINDUNGAN HUKUM USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999

Putu Putri Nugraha, A. A Gede Agung Dharmakusuma 1-15

PDF

AKIBAT HUKUM PENYITAAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA OLEH NEGARA

I Dewa Gde Oka Wibawa, Komang Pradnyana Sudibya 1-11

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MENYUSUI ANAK SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA BAGI PEKERJA PEREMPUAN

Ni Putu Rosita Novanda, I Ketut Rai Setiabudhi 1-14

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AIR MINUM ISI ULANG DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN* (Studi kasus: Desa Peliatan, Kecamatan Ubud)

I Made Putra Sedana, I Wayan Bela Siki Layang 1-14

PDF

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA SEORANG DOKTER DALAM KASUS MALPRAKTEK

Kadek Riska Ernika, Komang Pradnyana Sudibya

PDF

PELAKSANAAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA DI BIDANG PEMBAJAKAN SINEMATOGRAFI ( FILM/VIDEO)

Gusti Agung Putri Krisya Dewi, I Wayan Novy Purwanto 1-19

PDF

KAJIAN YURIDIS PERJANJIAN SEBELUM PERKAWINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

I Gusti Ngurah Adi Prabawa, I Ketut Sudiarta 1-15

PDF

TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

Nadya Karunia Normayunita, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-17

PDF

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 8/PDT.SUS-PHI/2015/PN DPS) TERKAIT PHK SEPIHAK DALAM PKWT

Ida Ayu Wedanti, Anak Agung Ketut Sukranatha 1-15

PDF

KEKUATAN HUKUM AKTA JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

Ni Nyoman Ayu Adnyaswari, Suatra Putrawan 1-14

PDF

PELAKSANAAN PERMENDAG NOMOR 20/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGAWASAN BARANG DAN/ATAU JASA BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DISDAGPERIN PROVINSI BALI MENGENAI SNI

Ni Made Dwi Ayusafitri, Putu Tuni Cakabawa Landra 1-17

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DALAM REZIM HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA

I Made Aria Kurniawan, I Ketut Markeling 1-13

(7)

PERANAN DINAS KOPERASI KABUPATEN BADUNG DALAM PEMBUBARAN BADAN HUKUM KOPERASI

I Nyoman Restuin Mangdalena, Dewa Gede Rudy 1-15

PDF

PENGAWASAN TERHADAP PERUSAHAAN YANG MENGEDARKAN OBAT-OBATAN IMPOR TANPA IZIN EDAR

G. Eka Putra Pratama Arnawa, Ni Ketut Supasti Dharmawan 1-15

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SUBJEK DALAM POTRET YANG DIUNGGAH KE AKUN MEDIA SOSIAL

Ni Putu Mella Manika, Ida Ayu Sukihana 1-16

PDF

PENGATURAN PERLINDUNGAN KARYA CIPTA FOTOGRAFI YANG DI AMBIL TANPA IZIN MELALUI MEDIA SOSIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Dewa Ayu Pringga Aristya Dewi, A.A Sagung Wiratni Darmadi 1-14

PDF

PELAKSANAAN PP NO 24 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN JABATAN PPAT OLEH NOTARIS SEBAGAI PPAT

I Gusti Ayu Mas Maha Dewi, Suatra Putrawan 1-12

PDF

(8)

1

Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-

XI/2011

( Studi Kasus di : PT Mandala Security )

Oleh :

I Gusti Agung Yoga Bhaskara Susila I Made Udiana

Program Kekhususan Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

ABSTRACT

In this scientific paper, In this thesis the title of Legal Protection Against Security Outsourcing Rights According to the Constitutional Court Decision No. 27 / PUU-XI / 2011(case studi at : PT. Mandala Security). The problems studied are; 1). What is the form of legal protection for the rights of security outsourcing at PT.

Mandala Security. 2). What is the impact of the decision of the Constitutional Court No. 27 / PUU-IX / 2011 on the rights of security outsourcing workers at PT. Mandala Security

This study belongs to the category of Empirical Law research. The data used are primary data and secondary data. Data were collected through the procedure of identification and identification and classification according to research problem. The process of analysis in this study using qualitative analysis methods.

The results showed; 1). Legal protection for outsourced workers at PT. Mandala Security is not only limited to the provision of wages, but the protection of workers' rights such as the participation of workers in the BPJS program, the protection of occupational safety and health. 2). From the cases of irregularities in the rights of outsourcing workers that occurred in PT. Mandala Security, the Decision of the Constitutional Court No. 27 / PUU-XI / 2011 serves to strengthen the position of Outsourcing workers in a company to obtain all rights in accordance with applicable regulations

Keywords: Settlement, Security, Outsourcing

ABSTRAK

(9)

2 Pada karya ilmiah skripsi ini mengambil judul Perlindungan Hukum Terhadap Hak-hak Security Outsourcing Menurut Putusan MK.NO.27/PUU-XI/2011 (Studi kasus di: PT. Mandala Security).

Permasalahan yang diteliti adalah ; 1). Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak security outsourcing di PT.

Mandala Security. 2). Apakah dampak putusan MK.No.27/PUU- IX/2011 terhadap hak-hak pekerja security outsourcing di PT.

Mandala Security.

Penelitian ini termasuk penelitian Hukum Empiris, data yang dipergunakan adalah data primer dan sekunder. Data dikupulkan melalui prosedur inventarisasi dan identifikasi serta klasifikasi sesuai permasalahan penelitian. Proses analisa dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan : 1). Bentuk perlindungan Hukum bagi tenaga kerja outsourcing di PT. Mandala Security tidak hanya terbatas pada pemberian upah saja, melainkan perlindungan hak-hak pekerja seperti keikutsertaan pekerja dalam program bpjs, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. 2).

Dari kasus penyimpangan hak-hak tenaga kerja outsourcing yang terjadi di PT.mandala Security maka Putusan MK.No.27/PUU- XI/2011 berfungsi memperkuat kedudukan pekerja Outsourcing dalam suatu perusahaan untuk memperoleh seluruh hak-hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kata kunci : Perlindungan Hukum, Security, Outsorcing

(10)

3 I. PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Dalam dunia usaha persaingan sangat ketat, setiap perusahan berusaha untuk melakukan efisensi biaya produksi ( Cosf of Production ). Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan sistem Outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam pembiayaan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Imam Soepomo, pengertian tenaga kerja dapat diartikan sangat luasssss.

1

Dalam bidang ketenagakerjaan, outsourcing di artikann untuk pemanfaatan tenaga kerja agar memproduksi atau melaksanakan suatu pekerjaann oleh perusahhan, melalluii perusaha an penyediia / pengaarah tenagaakerja. Hal itu berartii aada perusaha an yang secarra khusus melaatih / mem persiapkan, menyedia kan, memp erkerjakan tenaga akerja unttuk kepentinngan perusahaaan lain. Peerusahaan ini lah yaang mem punyai huubungan pek erjaan secaara langsun g dengan pekerja / buruuh yang di pekerjaka n

2

. Dasar hukum sistem outsourcing dapat ditemukan dalam pasal 64 UU Ketenagakerjaan. Serta pengertian outsourcing juga dapat ditemukan dalam pasal tersebut

3

Istilah Outsourcing juga sering disebut sistem kerja kontrak. bagi sebagian orang yang tidak setuju beranggapan bahwa outsourcing hampir sama dengan perbudakan modern, karena banyak calon pekerja diwajibkan membayar sejumlah uang

1

Imam Soepomo, 2003, Pengantar Hukum Perburuhan, Djammbatan, Jakarta, hal.27

2

Lalu Husni, 2008,Penganta r Hukum Keetenagakerjaan Iindonesia, Raja Grafindo, Jakarta. h 177.

3

H.Zulkarnain Ibrahim, 2005, Praktek Outsourcing dan Perlindungan

Hak – Hak Pekerja, Simbur Cahaya, Jakarta, hal.80

(11)

4 bahkan dipotong gajinya perbulan selama di kontrak. Nampaknya hal ini juga terjadi pada PT Mandala Security, dimana para calon pekerja dikenakan biaya sebesar Rp. 1,5 Juta untuk biaya pelatihan dan setiap bulan diwajibkan untuk membayar sebesar Rp.50.000 untuk BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) dan Rp.200.000 untuk biaya Sukaduka. Sedangkan pemotongan upah atau gaji ini tidak tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pekerja dengan PT. Mandala Security. Hal ini yang mengakibatkan rasa ketidak puasan oleh para pekerja. Seorang pekerja diberhentikan atau terjadi pemecatan karena pekerja tersebut menuntut agar tidak ada pemotongan untuk gajinya. Begitu juga nampaknya ada diskriminasi terhadap pekerja terkait dengan pemberian kelengkapan kerja, seperti petugas security yang ada di pos Kantor DPRD Tabanan tidak diberikan kelengkapan pentongan seperti yang dipakai temannya yang bertugas di pos II Kantor belakang Bupati Tabanan.

tentangg perlindunggan hukum peekerja outsourciing yang

diatuur dalam UU No. 13 Tahun 2003 baik mengenai uupah,

kesejahtraan, syaarat – syarat jam kerrja dan lain – lainnya

banyak yang beluum jelas, dikarenakan di tentukan minimal sama

dengan yang beerlaku pada peerusahaan yang memberi pekerjaan

atau seesuai pperaturan perunndang – undanggan, se bagaimana

ketentuan Pasaal 65 ayat (4) dan Pasaaal 66 ayat (2)c UU No.13

Tahun 20003. Namun perusahaan dalam setiap kebijakan

bisnisnya selalu berorientasi pada keuntungan, bahkan

bertentangan dengan Unndang – Undang No. 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan dan Putuusan MK. No 27/PUU-IX/2011

berkaitan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT )

dimaana tenagga kerja outsourcing dengan mudah diipekerjakan

(12)

5 jika diibutuhkan dan diputus hubungan kerjanya ketika tidak dibutuhhkan lagi sehingga jaminan kerja menjadi hilang.

Dari kenyataan ini maka perlindungan hukum bagi pekerja outsourcing sangat diperlukan mengingat kedudukannya yang lemah. Pekerja adalah bagian dari rakyat Indonesia yang perlu dilindungi. Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia adalah prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada Pancasila dan prinsip negara hukum yang berdasarkan Pancasila.

1.2 TUJUAN

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji tentang bentuk perlindungan hukum terhadap hak – hak pekerja security outsourcing di PT. Mandala Security. Serta untuk mengetahui dan mengkaji dampak Putttusan MK. No. 27/PUU- IX/20111, terhadap hak – hak pekeerja security outsourcing di PT.

Mandala Security.

II. ISI MAKALAH

2.1 METODE PENELITIAN

dalam penelitian ini memakai jenis penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, maka jenis pen ndekatan yang dilakukan addalah Pendeekatan Kaasus ( The Case Approach) dan Pendekaatan Perundang Undangan ( The Statute Approach). Data bersumber dari data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

adalah teknik wawancara dan studi dokumen. Dalam penelitian

ini setelah data terkumpul, diolah secara kualitatif yaitu data

bersangkutan dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya

Selanjutnya hasil pengolahan data disajikan secara deskriptif

(13)

6 analisis yaitu data tersebut digambarkan secara jelas dan disusun secara teratur, kemudian dianalisis dan diambil suatu simpulan untuk mendapatkan kebenaran.

2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

2.2.1 BENTUK PERLINDUNGAN HAK-HAK SECURITY OUTSOURCING DI PT. MANDALA SECURITY

Hak atas pekerjaan merupakan suatu hak asasi manusia karena

kerja adalah aktifitas tubuh dan pikiran, kerja merupakan

perwujudan diri manusia. Melalui kerja manusia merealisasikan

dirinya sebagai manusia dan membangun hidup dalam

linkungannya. Hak atas kerja merupakan hak asasi manusia

karena berkaitan dengan hak atas hidup yang layak. Sebagai

pekerja/ buruh maka hak atas upah yang adil merupakan hak

legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak para

pekerja/buruh mengikatkan diri untuk bekerja pada suatu

perusahaan baik pada perusahaan swasta maupun Instansi

Pemerintahan. Dengan hak atas upah yang adil sesungguhnya

merupakan penegasan bahwa setiap pekerja berhak mendapat

upah, artinya setiap pekerja berhak untuk dibayar karena setiap

pekerja berhak memperoleh dan menikmati hasil kerjanya, hal

inilah merupakan tuntutan yang harus dipenuhi. Dan setiap

pekerja tiddak hannya ber hak menperoleh uuupah saja tetapi ber

hak untu k mendapatkan upah atau gaji yang adil, artinya

mendapatkan upaaah yang se banding dennngan tenaaga yang

ttelah disumbangkan. Berdasarkan pasal – pasal didalam Undang

– Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa

hak – hak pekerja diantaranya adalah:

(14)

7 a. Menerima upah ( upppah terkecil, upah kerja lemmbur, upah tiddak bekkerja karena berh alangan, upah tidak massuk kerja karrena melakukan aktifitas laain diluar pekerjaan nya, upah karena menj alankan hak waktu istiraahat kerja nya, bentuk dan cara pemmbayaran upah, denda dan potoongan upah, hal yang dapat dipe rhitungkan dengan upah, struuktur dan skala pengupahan yang pro porsional, upah untuk pembayaran pesangon dan upah untuk perrehitungan pajak penghassilan).

b. Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai – nilai agama.

c. Mendapatkan waktu istirahat dan cuti d. Mendapatkan jaminan keselamatan

e. Mendaapatkan kesempatan yang secukupnya untuk melaksanaakan ibadah yang diwajibkan oleh agama nya.

f. Memperoleh jaminan sosial tenaga kerja

g. Mendapat fasilitas kesejahtraan sesuai kemampuan perusahaan

h. Membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja / serikat buruh

i. Melakukan mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan

j. Memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.

Berkenaan dengan hak – hak pekerja. Aries Harianto

mengatakan bahwa, Kaaum kapital semaakin sadar bahwa ke

untungan menjadi sasaran mereka tidak dapat dengan memeras

dan me nindas pekerja karena dapat menjadi boomerang bagi

mereka. Jadi mereka sadar bahwa koondisi pekerja harus dip

(15)

8 erbaiki. Dian taranya hal pekerja harus di akui, dihargai, di perhatikan dan di jamin. Pekerja tidak selalu dianggap sebaagai alat atau sarana produksi melainkan meruupakan mmitra yang sangat mmenentukan keberhasilan dan kelangsungan bisnis suatu perusahaan

4

. Soepomo mengatakan, per lindungan tenaga kerja bedakan menjadi 3 ( Tiga ) , yaitu:

1. Per lindungan ekonomis, iyalah perlindungan tenagakerja didalam bentuk penghaasilan yang cukup, termasuk bila tenagakerja bisa bekerja diiluar kehendak nya.

2. Perl indungan Sosial, ialah perlindungan tenagakerja didalam bentuk jamminan kesehatankerja, dan kebeba san berserikat dan perlindungan hak untuk beroorganisasi.

3. Perlinndungan teknis merupakan perlindungan tenagakerja dalam bentuk keamanan dan keselamatan kerja

5

.

Salahsatu aspek yang penting dalam pem bangunan hukum di Indonesia adalah mngenai perlindungan hukum bagi setiap warga Negara Indonesia. Halini tidak kalah penting nya dengan masalah keadilan, kepastian huukum, dan penegakan hukum yang sering mennjadi bahan kajian untuk teoritis maupun praktisi hukum.

6

Bentuk perlindungan hukum bagi pekerja di PT. Mandala Security disebutkan, bahwa pekerja atau buruh outsourcing

4

Aries Harianto, 2016, Hukum Ketenagakerjaan Makna Kesusilaan dalam Perjanjian Kerja, LaksBang Pressindo,Yogyakarta, h.219.

5

Abdul Khakim,2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Jakarta, h.61

6

DwiMayasari, I DewaAyu. (2015). PerlindunganHukumTerhadap Perusahaan Factor DalamPenagihanPiutangDagangPadaTransaksiAnjakPiutang (Factoring). Jurnal Magister HukumUniversitasUdayana.Volume 4. Nomor 2.

Juli 2015.

(16)

9 mempunyai kepentingan yang telah dituangkan kedalam haak pekerja atau pekerja yang oleh hukum perlu untuk dilindungi oleh pengusaha. Bentuk perlinduungan hukum peekerja outsorcing tidak terbatas pemberian upah saja, melainkan juga perlindungan hak – hak pekerja atau buruh sebagaimana yang diatur dalam perundangundangan, seperti keikutsertaan pekerja dan keluarga nya pada program BPJS, perlinndungan keselamatan dan kesehatan kerja.

Hal ini terkait dengan teori perlindungan hukum yang diungkap oleh Sutjipto Raharjo, yang menyatakan bahwa Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia ( HAM ) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat dinikmati semua hak – hak yang diberikan oleh hukum. Jadi hal tersebut sebagai bentuk perlinddungan hukum ter hadap hak pekerja sepatutnya pihak PT. Mandala Security membayarkan upah atau gaji sesuai dengan isi Surat Perjanjian Kerja tanpa ada potongan lagi baik untuk pembayaran BPJS ataupun untuk biaya Sukaduka, dan juga memberikan kelengkapan kerja, karena kewajiban dari Pengusaha terhadap pekerja setelah si pekerja menjalankan tugasnya adalah pengusaha tersebut wajib memberikan upah atau gaji, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai bentuk pengayoman pihak PT. Mandala Security terhadap para pekerjanya.

Berkaitan dengan Pelaksa naan kewajiban penggusaha

kepada pekerja atau pekerja outsourcing, sudah tercantum di Pasal

65 ayat (4) yang menyebuutkan Perlindu ngan kerja dan syarat

kerja bagi pekerja/ buruh pada perusaha lain sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) sekurang – kurangnya sama dengan

(17)

10 perlindungan kerja dan syarat – syarat kerja pada peru sahaan pemberipekerjaan atau sesuai dengan peraturan perundang – undangan yaang berlaku

Kenyataan dilapangan dari hasil wawancara dengan beberapa orang security yang bertugas di Pemkab Tabanan merasa keberatan dalam pemenuhan hak – haknya sebagai pekerja outsourcing. Walaupun gajinya dibayar sesuai dengan UMK namun sebagai tenaga security merasa keberatan karena ada pemotongan gaji sebesar Rp.50.000,- setiap bulannya yang digunakan untuk pembayaran BPJS, dan Rp.200.000 untuk biaya Sukaduka. Bahkan sampai terjadi pemecatan terhadap salah seorang pekerja yang berani menuntut tentang pemotongan gaji tersebut. Sedangkan pemotongan upah seperti ini tidak tercantum dalam Surat Perjanjian PT. Mandala Security dengan Tenaga kerja. Begitu juga dengan kasus tidak diberikannya beberapa pekerja security kelengkapan kerja berupa pentongan.

Ini merupakan diskriminasi terhadap pekerja karena tidak mendapatkan keadilan dari perusahaan.

2.2.2 DAMPAK PUTUSAN MK.NO27/PUU-XI/2011 TERHADAP HAK-HAK PEKERJA SECURITY OUTSOURCING DI PT MANDALA SECURITY.

Sebagai Negara hukum, masyarakat Indonesia mempunyai

kewajiban dalam menjaga dan menegakkan ketertiban hukum

serta keadilan masyarakat. Hukum dan keadilan harus selaras

dengan laju pembangunan di era reformasi global. Keselarasan

dalam kedua aspek tersebut harus tetap memperhatikan 3 ( tiga )

cita hukum yang melandasi pilar – pilar penegakan hukum, yaitu :

(18)

11 1. Aturan hukum, dimana fungsi hukum menjaga ketentraman, ketertiban dan aturan hukum, selain memberikan perlindungan hak, atau kepentingan yang dibenarkan hukum;

2. Penegakan hukum, dimana fungsi hukum harus dapat memberikan kontribusi atau keuntungan, serta kegunaan bagi kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara;

3. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum, fungsi hukum harus mempunyai kualitas keadilan, walaupun tolak hukum keadilan pada tingkat implementasi ( pelaksanaannya) masih beraneka ragam

7

.

Mahkamah berasumsi pekerja yang melakukan pekerjaan dalam perus ahaan outsourcing tidak boleh kehhilangan haknya yang dilindungi konstitusi. Jadi Mahkamah memastikan aturan tersebut dapat menjamin ada nya hubungan kerja yang melinduungi hak pekerja outsourcing tiddak disalah gunakan perusahaan.Dalam hubungan kerja outsorcing para pekerja ada dalam posisi lemah karena kabanyakan pekerja outsourcing apabila kontrak kerja telah berakhir maka para pekerja itu akan tidak dipekerjakan lagi dengan alasan kontrak dengan perusahaan tertentu telah selesai.

Mahkamah menyebutkan posisi buruh outsourcing dalam hubun gannya dengan perusahaan menghadapi ke tidak pastian ke lanjutan kerja jika hubungankerja dilaksanakan berdasar Perjanjian Kerja Waktu tertentu ( PKWT ). Perjanjian kerja ini memberikan dampak jika hubungan kerja antara perusahaan pemberikerja dengan perusahaaan outsourcing berahir, maka berahir pula masa kerja buruh tersebut. Buruh juga mengalami

7

Bagir Manan, 2003, Penegakan Hukum dan Keadilan, Varia Peradilan,Jakarta, h.8

(19)

12 ketidakpastian waktu kerja kerena tidak dipeerhitung kan secara jelas karena sering bergantinya perusaha an penyedia jasa outsourcing. Akibat hal tersebut adalah hiilangnya kessempatan pekerjaoutsourcing memperoleh pendapat an, tunjaangan yang sesuai masa kerja dan pengabdia nnya. Ini karena Undang – Undang Ketenagaker jaan tidak membberikan jaminan keppastian bagi pekerjaburuh outsourrcing guna bekerja dan mendapat upah dan perlakuan yang layak dalam hubungan kerja serta tidak adanya jaminan bagi parapekerja.

Dampak Putusan MK. No.27/PUU-IX/2011 terhadap Hak – Hak pekerrja security outsourcing di PT. Mandala Security, berkaitan dengan bentuk hubungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud adalah diatur dalam perjanjian kerja secara tertulis antara PT. Mandala Security dengan Tenaga Kerja yang dipekerjakan berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), sesuai dengan persyaratan yang berlaku antara pekerja security outsourcing dengan PT. Mandala Security. Namun kasus Pemecatan terhadap salah seorang anggota security yang merasa tidak puas dan menanyakan prihal pemotongan gaji untuk BPJS dan uang Sukaduka dan kasus diskriminasi sebenarnya bertentangan dengan Surat PKWT dan Surat Perjanjian antara Pemkab. Tabanan denganPT.Mandala Security dalam Syarat – Syarat Khusus Kontrak (SSKK).

Berdasarkan teori hukum pada bagian asas legalitas

mewajibkan seluruh penyelenggara negara dan warga negara

dalam bertindak harus berdasarkan hukum yang berlaku serta

tidak terjadi kesewenang-wenangan. Dampak dari kasus yang

terjadi di PT.Mandala Security, ada rasa ketidak puasan dan

ketidak adilan para pekerja karena hak – haknya sebagai pekerja

(20)

13 tidak terpenuhi sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja yang telah disepakati.

III. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perlindungan terhadap hak-hak pekerja Security outsourcing di PT.

Mandala Security, mengenai surat dan persyaratan memang sudah sesuai dengan segala peraturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan, namun dalam pelaksanaan di lapangan masih terdapat penyimpangan, hal ini dapat dilihat dari penelitian yang telah penulis lakukan dengan hasil wawancara dengan beberapa tenaga kerja kontrak ( Oustourcing ) masih ditemukannya beberapa kasus yang berkaitan dengan hak-hak tenaga kerja Outsourcing, mulai dari adanya pemotongan upah pekerja, pemecatan, dan diskriminasi para pekerja, hal ini menyebabkan hilangnya hak- hak para pekerja yang telah diatur dalam Undang-undang no.13 tahun 2003 yang diperkuat juga dengan Putusan MK.No 27/PUU- XI/2011.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut :

1. Dimohonkan kepada Perusahaan penyedia jasa pekerja

benar – benar memberikan perlindungan hukum dan

memberikan upah atau gaji yang sesuai dengan surat

perjanjian tanpa ada pemotongan yang tidak sesuai dengan

(21)

14 surat perjanjian yang telah disepakati oleh perusahaan penyedia tenaga kerja dengan para pekerjanya.

2. Berkenaan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi yang merupakan tafsir atas isi ketentuan pasal atau Ayat Undang – Undang yang diajukan pengujiannya terhadap Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maka perlu ditegaskan didalam perjjanjian kerja yang ber bentuk(PKWT) tentangperalihan perlindungan, hak – hak bagi pekerja dalam hal objek kerjanya tetap ada dan harus men jamin keber langsungan pekerjaan dan pekerja diperlakuan secara adil dan layak didalam kaitan kerja guna mendapatkan hasil yang setimpal dengan pekerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Aries Harianto, 2016, Hukum Ketenagakerjaan Makna Kesusilaan Dalam Perjanjian Kerja,Laks Bang Pressindo, Yogyakarta.

Abdull Khakim, 2003, Pengantar Hukum Ketenaga kerjaan Indonesia, Ciiitra Aditya Bakti, jakartaa.

Bagir Manan, 2005, “Penegakan Hukum dan Keadilan”,Varia Peradilan, Jakarta.

H.ZulkarnainIbrahim, 2005, Prakteek Outsourcing dan Per lindungan Hak Pekerja, Siimbur Cahayya, Jakarta.

Imam Soepomo, 2003, Pengantar Hukum Perburuhan, Djammbatan, Jakartaa.

Lalu Husni, 2008,Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Raja Grafindo, Jakarta.

JURNAL

Dwi Mayasari, I Dewa Ayu. Perlindungan Hukum Terhadap

Perusahaan Factor Dalam Penagihan Piutang Dagang Pada

(22)

15 Transaksi Anjak Piutang (Factoring). Jurnal Magister Hukum Universitas Udayana. Volume 4. Nomor 2. Juli 2015

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

UndangUndang Republlik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Putusan Mahkam ah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/2011

Referensi

Dokumen terkait

3214 bahwa indikator apresiasi atas perkerjaan yang dilakukan memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3,77 hal ini menunjukan bahwa SMP Taman Sastra lebih meningkat

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabanan,

Praktik Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia adalah permasalahan bangsa yang belum terselesaikan, yang merupakan kejahatan dimana uang hasil dari transaksi

Penelitian hukum normatif yang dimaksud adalah terjadi adanya suatu konflik norma antara Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Syarat Dan Tata Cara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh beban kerja terhadap burnout dengan role stress sebagai variabel mediasi pada karyawan Rumours Restaurant

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat diperoleh simpulan bahwa leverage yang diproksikan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan

Sumpah Suppletoir atau sumpah tambahan ini terdapat pada Pasal 155 Herzien Inlandsch Reglement (HIR) yang berbunyi “Jika kebenaran gugatan atau kebenaran pembelaan atas itu

Perkembangan teknologi ini sangat mempengaruhi pihak atau pelaku untuk melakukan berbagai cara untuk melakukan kejahatan itu sendiri, maka dalam tindak pidana