PANWASLIH ACEH BARAT
MENGAWASI
LAPORAN KINERJA PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT
Diterbitkan oleh:
PANWASLIH
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN KABUPATEN ACEH BARAT
ii
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Copyright© 2019
Hak Cipta Dilindungi Undang Undang All Right Rerserved
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit
Judul
PANWASLIH ACEH BARAT MENGAWASI
LAPORAN NINERJA PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT Penulis
Aryos Nivada, M.A Zulkarnaini Muktar Romi Juliansyah, SE, M.Si Bakhtiar, S.Pd.I
Marzalita, SE, M.Si Editor
Saifullah Abdulgani
Cover & Layout : Ampondek & Muhibut Thibri Edisi/Cetakan
Cetakan 1, 2019
ISBN : 978-623-92653-0-4 Diterbitkan Oleh :
PANWASLIH
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN KABUPATEN ACEH BARAT
PANWASLIH KABUPATEN ACEH BARAT Jl. Manekroo No. 35 B
Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh
Tlp : (0655) 7111 2921 Email : panwasluacehbarat17@gmail.com Website : acehbarat.bawaslu.go.id
iii
KATA PENGANTAR
Pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil di Indonesia. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 serta sesuai dengan Pasal 96 point c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berkewajiban menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik atau berdasarkan kebutuhan. Begitu pula Bawaslu provinsi berkewajiban menyampaikan laporan pengawasan kepada Bawaslu Pusat berdasarkan Pasal 100 point c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum. Hal yang sama juga berlaku untuk Bawaslu Kabupaten/Kota wajib melaporkan hasil pengawasan kepada Bawaslu Provinsi sesuai Pasal 104 point c Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Perwujudan Pemilu yang baik melalui azas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber
iv
Jurdil) dapat diwujudkan dengan pengawasan Pemilu.
Proses pengawasan Pemilu dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum yang diberikan mandat kepada Bawaslu untuk memastikan tegaknya azas-azas Pemilu yang Luber dan Jurdil.
Kontribusi utama pengawasan Pemilu, selain mendorong terwujudnya pelaksanaan Pemilu yang berkualitas secara teknis, juga merupakan bagian yang penting bagi keberlanjutan demokratisasi di Indonesia.
Pemilu yang dijalankan tanpa mekanisme dan iklim pengawasan yang bebas dan mandiri menjadikan proses pembentukan kekuasaan yang rentan kecurangan terutama dalam proses Pemilu. Hal itu membuat Pemilu kehilangan legitimasinya dan pemerintahan yang dihasilkan sesungguhnya tidak memiliki integritas sekaligus akuntabilitas.
Bahwa dalam upaya merefleksikan proses perjalanan pengawasan Pemilu tahun 2019 diperlukan laporan hasil pengawasan. Laporan hasil pengawasan Pemilu ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas dari kerja-kerja pencegahan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu. Tujuan penyusunan laporan hasil pengawasan ini, yaitu merekam proses, capaian dan praktik baik dalam pengawasan Pemilu serentak tahun 2019,
v
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan pengawasan Pemilu; dan memperoleh umpan balik bagi perencanaan, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan tugas dan kewenangan Bawaslu.
Laporan yang disusun menjadi buku ini berdasarkan tahapan penyelenggaran Pemilu tahun 2019, meliputi semua kegiatan pengawasan yang dilakukan, baik Bawaslu Kabupaten/Kota maupun Bawaslu Provinsi. Laporan komprehensif pengawasan akan menjadi bagian dari upaya Bawaslu menjadi pusat kajian publik tentang Pemilihan Umum.
Bawaslu Kabupaten Aceh Barat
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
C. Maksud dan Tujuan 5
D. Ruang Lingkup 6
BAB II TUGAS WEWENANG DAN KEWAJIBAN
BAWASLU KABUPATEN/KOTA 9
A. Tugas 9
B. Wewenang 14
C. Kewajiban 15
BAB III SDM DAN ORGANISASI BAWASLU
KABUPATEN/KOTA 17
A. Program dan Anggaran 17
B. Pembagian Tugas dan Fungsi 23
C. Pembentukan Unit 27
1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan 27 2. Pembentukan Panwaslu Desa 34 3. Pembentukan Pengawas TPS 37 D. Pelatihan Saksi Peserta Pemilu 41 E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas 45
vii
F. Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Pendaftaran
Pemantau Pemilu 49
BAB IV PENGAWASAN DAN PENCEGAHAN
DUGAAN PELANGGARAN PEMILU 51 A. Koordinasi Antar Lembaga 51 B. Pusat Pengawasan Partisipasi Masyarakat 56 C. Sosialisasi Produk Hukum 61 D. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan 63
1. Pengawasan Pemutakhiran Data dan
Daftar Pemilih 63
2. Pengawasan Tahapan Pencalonan 97 3. Pengawasan Uji Mampu Baca Al-
qur’an 109
4. Pengawasan Tahapan Kampanye 123 5. Pengawasan Tahapan Pengadaan
dan Distribusi Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara 139 6. Pengawasan Tahapan Dana
Kampanye 167
7. Pengawasan Tahapan Pemungutan,
Penghitungan dan Rekapitulasi Suara 183 8. Pengawasan Tahapan Penetapan
Anggota DPRD Kabupaten Aceh Barat 195 9. Pengawasan Non Tahapan Politik
Uang 207
viii
10. Pengawasan Non Tahapan Politik
SARA 210
11. Pengawasan Non Tahapan Aparatur
Sipil Negara (ASN) 212
E. Supervisi Bawaslu Kabupaten/Kota 214
BAB V PENINDAKAN PELANGGARAN PEMILU 217 A. Temuan Pelanggaran Pemilu 217 1. Pelanggaran Administrasi Pemilu 227 2. Pelanggaran Kode Etik
Penyelenggara Pemilu 235 3. Tindak Pidana Pemilu 236 4. Pelanggaran Hukum Lainnya 241 B. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 242 1. Pelanggaran Administrasi Pemilu 244 2. Pelanggaran Kode Etik
Penyelenggara Pemilu 244 3. Tindak Pidana Pemilu 245 4. Pelanggaran Hukum Lainnya 251 5. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 251 C. Pengambil Alihan Temuan/Laporan
Dugaan Pelanggaran Pemilu 252 D. Supervisi dan Pendampingan
Penanganan Dugaan Pelanggaran Pemilu 253 E. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran
Pemilu 255
F. Sentra Gakkumdu 257
ix
BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU 261 A. Permohonan Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu 262
B. Putusan Penyelesaian Sengketa Proses 264
C. Tindak Lanjut 266
D. Penyelesaian Sengketa Cepat 266
BAB VII ADVOKASI 267
A. Bantuan Hukum 267
B. Pemberian Keterangan pada Sengketa
Hasil Pemilu (PHPU) 267
C. Pengawasan atas Tindak Lanjut
Pelaksanaan Putusan 275
1. Mahkamah Konstitusi 275
2. Peradilan 275
3. Bawaslu 275
BAB VIII PENUTUP 277
A. Kesimpulan 277
B. Rekomendasi 278
1| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanat amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengisyaratkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang.
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi atau kabupaten/kota berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk memilih calon legislatif (DPR, DPD, DPRD) dan eksekutif (presiden dan wakil presiden).
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai lembaga pengawas berkewajiban melaksanakan tugas pengawasan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan
Pendahuluan | 2 Umum dan lebih teknisnya diatur dalam berbagai Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum berdasarkan tahapan Pemilu itu sendiri.
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum memberikan kewenangan lebih kepada Panitia Pengawas (Panwas) pasca berubah status dari lembaga Ad-Hoc menjadi lembaga yang permanen. Dulu Bawaslu kewenangannya hanya sebatas mengeluarkan rekomendasi, jelas sangat berbeda dengan kewenangan Bawaslu saat ini yang tidak hanya sekedar mengeluarkan rekomendasi, tapi bisa mengeluarkan putusan lewat proses sidang, baik sidang penanganan administratif Pemilu maupun sidang penyelesaian sengketa proses Pemilu.
Secara umum pelaksanaan seluruh tahapan Pemilu serentak tahun 2019 di Kabupaten Aceh Barat berjalan dengan baik, tanpa ada hambatan yang berarti terutama menyangkut kondisi keamanan dalam pelaksanaan Pemilu. Meskipun dari sudut lain masih menyisakan beragam persoalan dan harus menjadi bahan evaluasi untuk ke depan, terutama tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya dan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam rangka mengawasi jalannya semua rangkaian tahapan, baik itu tahapan Pemilu maupun Pilkada.
3| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi B. Dasar Hukum
Adapun dasar hukum dalam penyusunan laporan yang menjadi buku ini, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum;
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 Tentang, Tugas, Kedudukan, Fungsi, Wewenang Oragnisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jendral Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
3. Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panita Pengawas Pemilihan Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri dan Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara;
4. Perbawaslu nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan
Pendahuluan | 4 Umum Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri, Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara sebagaimana telah diubah dengan Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Keluarahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri, Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara;
5. Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan; dan 6. Surat Edaran Bawaslu Nomor: 0303/K.Bawaslu/
TU.00.01/VII/2019, tentang laporan komprehensif hasil pengawasan pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019.
5| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi C. Maksud dan Tujuan
Naskah komprehensif yang dibukukan ini dimaksudkan sebagai penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Pemilu Tahun 2019 yang telah dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Aceh Barat kepada Panwaslih Provinsi Aceh. Penyusunan dan penyampaian laporan ini sendiri bertujuan, sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi amanat UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum sebagaimana yang diatur dalam pasal 144 ayat (2) yang mewajibkan Bawaslu Kabupaten atau Kota menyampaikan laporan kinerja dan pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan kepada Bawaslu Republik Indonesia melalui Bawaslu Provinsi.
2. Sebagai bahan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Umum serentak tahun 2019, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD atas keseluruhan pelaksanaan tugas sejak dimulainya tahapan Pemilu 2019 di Kabupaten Aceh Barat.
3. Memberikan gambaran umum hasil kerja pengawasan seluruh tahapan Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Aceh Barat.
Pendahuluan | 6 4. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pengawasan Pemilu dan Pilkada serta menjadi pertimbangan untuk perbaikan pelaksanaan tugas Panwaslih di masa yang akan datang.
D. Ruang Lingkup
Penulisan buku ini merupakan hasil laporan komprehensif dari pengawasan Pemilu tahun 2019, khususnya di Kabupaten Aceh Barat yang disajikan dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan tabel dan grafik.
Ruang lingkup penulisan dibatasi sesuai dengan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor: 0303/K.BAWASLU/
TU.00.01/VII/2019 tentang Laporan Komprehensif Hasil Pengawasan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019.
Naskah yang disajikan ini akan tersusun dalam 8 (delapan) bab pembahasan. Bab I adalah Bab Pendahuluan, menyajikan latar belakang; dasar hukum penyusunan; maksud dan tujuan penulisan; dan ruang lingkup penulisan. Bab II memaparkan Tugas,
7| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
Wewenang dan Kewajiban Bawaslu Kabupaten sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
Bab III membahas SDM dan Organisasi Bawaslu Kabupaten Aceh Barat termasuk di dalamnya gambaran komprehensif Divisi SDM dan Organisasi yang meliputi Program dan Anggaran; Pembagian Tugas dan Fungsi; Pembentukan Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS; Pelatihan Saksi Peserta Pemilu; Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas; dan Pemantau Pemilu.
Bab IV, memaparkan tentang Pengawasan dan Pencegahan Dugaan Pelanggaran Pemilu. Bab ini menyajikan gambaran Divisi Pengawasan dan Pencegahan Dugaan Pelanggaran Pemilu, meliputi Koordinasi antar Lembaga; Sosialisasi Produk Hukum;
Pengawasan Tahapan; dan Supervisi Bawaslu Kabupaten.
Bab V menguraikan Penindakan Pelanggaran Pemilu yang menyajikan Temuan dan Dugaan Pelanggaran Pemilu, baik Pelanggaran Administrasi Pemilu, Tindak Pidana Pemilu, dan Pelanggaran Hukum Lainnya; Pengambil Alihan Temuan/Laporan Pelanggaran Pemilu; Supervisi dan Pendampingan Penanganan Dugaan Pelanggaran Pemilu; Tindak
Pendahuluan | 8 Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu; dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
Bab VI menyajikan Penyelesaian Sengketa Pemilu. Bab ini lebih jauh memaparkan Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu; Putusan Penyelesaian Sengketa Proses; Tindak Lanjut; dan Penyelesaian Sengketa Acara Cepat.
Bab VII tentang Advokasi yang menyajikan Bantuan Hukum; Pemberian Keterangan Pada Sengketa Hasil Pemilu (PHPU); dan Pengawasan Atas Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan.
Akhirnya, BAB VIII Penutup berisi kesimpulan dari Hasil Pengawasan Pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 dan Rekomendasi untuk bahan pertimbangan bagi pelaksanaan pengawasan di masa yang akan datang.
9| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
BAB II
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN BAWASLU KABUPATEN/KOTA
A. Tugas
Sesuai dengan ketentuan Pasal 101 dan 102 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, tugas Panwaslih Kabupaten sebagai berikut:
a. Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah kabupaten/kota terhadap:
1. pelanggaran Pemilu; dan 2. sengketa proses Pemilu;
b. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/
kota, yang terdiri atas:
Tugas, Wewenang & Kewajiban Bawaslu Kab/Kota | 10 1. pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar
pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;
2. pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan anggota DPRD Kabupaten/Kota;
3. penetapan calon anggota DPRD Kabupaten/
Kota;
4. pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;
5. pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
6. pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara proses penghitungan suara hasil Pemilu;
7. pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah kerjanya.
8. pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
9. proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dari seluruh kecamatan;
10. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan
11. proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRD Kabupaten/Kota;
11| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
c. Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kabupaten/kota;
d. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;
e. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:
1. putusan DKPP;
2. putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;
3. putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota;
4. keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota; dan
5. keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang ini;
f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/
kota;
Tugas, Wewenang & Kewajiban Bawaslu Kab/Kota | 12 h. Mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah
kabupaten/kota; dan
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tugas pencegahan pelanggaran, meliputi:
(1) Dalam melakukan pencegahan pelanggaran Pemilu dan pencegahan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/Kota bertugas:
a. mengidentifikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/
kota;
b. mengoordinasikan, memantau, menyupervisi, membimbing, mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
c. melakukan koodinasi dengan instansi pemerintah dan pemerintahan daerah terkait;
dan
d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah kabupaten/
kota.
(2) Dalam melakukan penindakan pelanggaran Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/Kota bertugas:
a. menyampaikan hasil pengawasan di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui
13| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
Bawaslu Provinsi atas dugaan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu dan/atau dugaan tindakan pidana Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
b. menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/
kota;
c. memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
d. memeriksa, mengkaji, dan memutuskan pelanggaran administrasi Pemilu; dan
e. merekomendasikan tindak lanjut pengawasan atas pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi.
(3) Dalam melakukan penindakan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/Kota bertugas:
a. menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/
kota;
b. menverifikasi secara formal dan materiel permohonan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
c. melakukan mediasi antarpihak yang bersengketa di wilayah kabupaten/kota;
Tugas, Wewenang & Kewajiban Bawaslu Kab/Kota | 14 d. melakukan proses adjudikasi sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota apabila mediasi belum menyelesaikan sengketa proses Pemilu; dan
e. memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota.
B. Wewenang
Adapun Wewenang Panwaslih Kabupaten/Kota menurut Pasal 103 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, yaitu:
a. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu;
b. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;
c. Menerima, memeriksa, mediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
d. Merekomendasikan pada instansi yang bersangkutan mengenai hasil pegawasan di Kabupaten/Kota terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;
15| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
e. Mengambil alih sementara tugas, wewenang dan kewajiban Panwaslih Kecamatan setelah mendapat pertimbangan Bawaslu Provinsi apabila Panwaslih Kecamatan berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;
g. Membentuk Panwaslih Kecamatan dan mengangkat serta memberhentikan anggota Panwaslih Kecamatan dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi; dan
h. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. Kewajiban
Kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota menurut Pasal 104 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, yaitu:
a. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenang;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya;
Tugas, Wewenang & Kewajiban Bawaslu Kab/Kota | 16 c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Provinsi sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;
d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Provinsi berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota yang mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat kabupaten/kota;
e. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Mengembangkan pengawasan Pemilu partisipatif;
dan
g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
17| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
BAB III
SDM DAN ORGANISASI BAWASLU
KABUPATEN/KOTA
A. Program dan Anggaran
1. Program dan Kegiatan Bawaslu Kabupaten Aceh Barat dalam Pelaksanaan Pemilu
Semua program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat sesuai Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) tahun 2017 dan tahun 2019, semua berlangsung dengan lancer. Kegiatan yang telah dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM dari semua bidang teknis kerja, baik di tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan hingga tingkat pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS).
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 18 2. Realisasi Anggaran dan Penggunaan
Semenjak mulai tahapan Pemilu tahun 2019, Panwaslih Kabupaten Aceh Barat telah melaksanakan sejumlah item kegiatan, baik yang berkaitan dengan tahapan Pemilu maupun yang berkaitan dengan teknis pendukung lainnya, sesuai dengan alokasi anggaran sebagaimana tercantum dalam POK tahun 2017 hingga tahun 2019. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Realisasi anggaran dan kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Adapun dalam Tabel 3.1, semua uraian kegiatan tersebut tercantum beserta realisasi anggaran yang sudah terpakai.
19| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 20
21| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
3. Program dan Kegiatan yang Tidak Terlaksana Sehubungan dengan padatnya kegiatan selama proses tahapan Pemilu 2019 yang telah dimulai dari tahun 2017, sejumlah program dan kegiatan Panwaslih Kabupaten Aceh Barat tidak terlaksana, yaitu:
a) Sosialisasi Pemilu kepada Pemilih Pemula
Dalam rangka upaya peningkatan pengetahuan tentang Pemilu terhadap pemilih pemula, Panwaslih Kabupaten Aceh Barat telah merencanakan kegiatan sosialisasi kepada siswa dan mahasiswa yang dikemas dalam program Bawaslu go to school dan go to campus. Kegiatan ini tidak maksimal terealisasi karena tidak tersedianya alokasi anggaran.
b) Sosialisasi Pemilu kepada Masyarakat
Beberapa perubahan mengenai sistem dan tatacara pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019 perlu peningkatan pemahaman, baik mengenai tatacara pelaksanaan pemilihan umum maupun tatacara pelaporan dugaan pelanggaran Pemilu kepada seluruh kalangan masyarakat. Sosialisasi ini perlu dilakukan secara masif dengan turut melibatkan unsur penyelenggara Pemilu, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan media. Pelaksanaan sosialisasi Pemilu kepada masyarakat yang dilakukan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat belum maksimal,
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 22 hanya kepada kalangan yang mewakili beberapa unsur masyarakat dan di beberapa wilayah tertentu saja, karena terbatas anggaran dan waktu.
c) Sosialisasi Pelanggaran Pemilu kepada ASN dan Aparatur Gampong
Sosialisasi mengenai penyelenggaraan pemilihan umum dan ketentuan yang mengikat aparatur sipil negara (ASN) dan aparatur gampong terkait kewajiban netralitas dilaksanakan di tingkat kecamatan oleh Panwascam se-Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan sosialisasi ini belum maksimal memberikan pemahaman terkait kewajiban netralitas ASN dan aparatur gampong karana tidak ada alokasi anggaran.
d) Program yang Belum Dapat Anggaran
Program kerja yang belum dapat anggaran, yakni fasilitasi Alat peraga Kampanye (APK). Pelaksanaan penertiban APK harus terkoordinasi dengan unsur aparat Satpol PP, kepolisian dan penyelenggara Pemilu. Bawaslu/Panwaslih Kabupaten Aceh Barat sebagai leading sector kegiatan memerlukan dukungan alokasi anggaran yang cukup, baik untuk keperluan kegiatan rapat koordinasi maupun aksi penertiban APK di lapangan.
23| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
e) Masalah Lain terkait Anggaran dan Organisasi Selama tahapan Pemilu berlangsung, Panwaslih Kabupaten Aceh Barat terdapat beberapa kendala di bidang keuangan untuk mendukung program-program kegiatan yang dilaksanakan, diantaranya terlambat masuknya anggaran sehingga beberapa proses kegiatan tertunda.
B. Pembagian Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 16 Tentang Rapat Pleno Bawaslu Kabupaten/Kota yang diselenggarakan dalam rangka mengambil keputusan mengenai:
1. Pemilihan ketua Bawaslu Kabupaten/Kota.
2. Penetapan rencana kegiatan penyelenggaraan pengawasan Pemilu.
3. Tindak lanjut temuan laporan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.
4. Pengusulan calon kepala sekretariat.
5. Pengesahan laporan pertahapan dan laporan akhir pengawasan penyelenggaraan Pemilu.
6. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan/Desa dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi.
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 24 7. Kebijakan yang bersifat strategis sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan.
Setelah pelantikan Komisioner Bawaslu Kabupaten/Kota seluruh Indonesia tanggal 15 Agustus 2018 di Jakarta, sesuai dengan peraturan, maka tahap selanjutnya memilih ketua Panwaslih Kabupaten/Kota periode 2018-2023, memilih koordinator divisi, dan memilih koordinator wilayah. Pemilihan ini berlangsung secara tertutup pada hari Jumat, 17 Agustus 2018 di kantor secretariat Panwaslih Kabupaten Aceh Barat.
Hasil rapat pleno tersebut, Romi Juliansyah, S.E., M.Si dipilih menjadi Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat periode 2018-2023 yang dituangkan dalam Berita Acara Nomor: 001/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/
VIII/2018 tentang Pemilihan dan Penetapan Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat. Pada waktu bersamaan juga dilakukan pembagian divisi sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Nomor:
002/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018, yaitu:
1. Marzalita, S.E., M.Si sebagai Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga.
2. Romi Juliansyah, S.E., M.Si sebagai Koordinator Divisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa.
25| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
3. Bakhtiar, S.Pd.I sebagai Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Data Informasi.
Pembagian wilayah kerja anggota Panwaslih Kabupaten Aceh Barat masa jabatan 2018-2023 berdasarkan Berita Acara Nomor: 003/BA.PLENO /PANWASLIH-KAB.AC/VIII/2018.
Tabel 3.2
Koordinator Wilayah dan Pembagian Kecamatan
NO NAMA
KOORDINATOR WILAYAH/
KECAMATAN
1. Romi Juliansyah, S.E., M.Si
Johan Pahlawan Woyla
Pante Ceureumen Arongan Lambalek
2. Marzalita, S.E., M.Si
Meureubo kaway XVI Woyla Barat Samatiga
3. Bakhtiar,S.Pd.I
Panton Reu Bubon Woyla Timur Sungai Mas Sumber: Panwaslih Kabupaten Aceh Barat 2019
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 26 1. Tugas Koordinator Wilayah
Tugas koordinator wilayah Panwaslih Kabupaten Aceh Barat, sebagai berikut:
a. Mengkoordinir tugas pengawasan yang dilakukan oleh anggota Panwaslih pada masing-masing wilayah kerja yang telah dibagi bedasarkan Berita Acara Nomor: 003/BA.PLENO/PANWASLIH-KAB.
AC/VIII/2018.
b. Melakukan supervisi dan pembinaan terhadap kecamatan masing-masing wilayah kerja.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Panwascam di masing-masing wilayah kerja.
2. Fungsi Koordinator Wilayah
Fungsi koordinator wilayah Panwaslih Kabupaten Aceh Barat, yaitu:
a. Mempermudah dan mempercepat koordinasi antara Panwaslih Kabupaten dengan Panwascam di masing-masing wilayah kerja.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan Panwascam di masing-masing wilayah kerja.
c. Efisiensi dan efektifitas monitoring dan evaluasi kinerja Panwascam di masing-masing wilayah kerja.
27| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
Khusus untuk Aceh, penyebutan nomenklatur penamaan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota diganti dengan dengan penyebutan Panwaslih Aceh dan Panwaslih Kabupaten/Kota. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 557 huruf b Undang-Undang Pemilu, disebutkan bahwa Kelembagaan Penyelenggara Pemilu di Aceh, selain Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh dan Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota, juga terdapat Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh dan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota yang merupakan satu kesatuan kelembagaan yang hierarkis dengan Bawaslu.
C. Pembentukan
1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan
a) Pelaksanaan Pembentukan Panwaslu Kecamatan Dalam rangka melaksanakan amanat Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian, dan Pergantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi,
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 28 Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan, dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.
b) Seleksi Administrasi
Pada hari Senin tanggal 13 November 2017 bertempat di Sekretariat Panwaslu Kabupaten Aceh Barat, Pokja pembentukan calon anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Aceh Barat memeriksa kelengkapan berkas persyaratan bakal calon anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam). Hasil pelaksanaan seleksi administrasi pembentukan Panwascam dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Jumlah Peserta Seleksi Calon Anggota Panitia Pengawas Kecamatan
No Nama Kecamatan Jumlah Pendaftar
Jumlah Peserta Lulus
1 Johan Pahlawan 49 49
2 Samatiga 22 22
3 Bubon 14 14
4 Arongan Lambalek 26 26
5 Woyla 21 21
29| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi No Nama Kecamatan Jumlah
Pendaftar Jumlah Peserta Lulus
6 Woyla Barat 18 18
7 Woyla Timur 15 15
8 Sungai Mas 10 10
9 Panton Reu 17 17
10 Pante Ceureumen 27 27
11 Kaway XVI 23 23
12 Meureubo 17 17
Jumlah 259 259
Sumber: Panwaslih Kabupaten Aceh Barat 2019
Tabel 3.3 menggambarkan jumlah keseluruhan peserta pendaftaran seleksi Panitia Pengawas Kecamatan yang dinyatakan lulus tahap administrasi di Kabupaten Aceh Barat.
c) Seleksi Tertulis
Pada hari Jumat tanggal 17 November 2017 di Aula Kampus STIMI Meulaboh, Pokja pembentukan calon anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Aceh Barat melakukan tes tulis calon anggota Panwaslu Kecamatan.
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 30 Sesuai Berita Acara Nomor: 04/BA/PANWASLU- AB/XI/2017, pada hari senin, tanggal 20 November 2017, di Kantor Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabuapten Aceh Barat, dihadiri oleh seluruh Pokja pembentukan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan mengumumkan hasil tes tulis sebagaimana diatur dalam peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 yang telah diubah dengan Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pembentukan, Pemberhentian dan Pergantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri. Adapun hasil pelaksanaan seleksi tes tulis pembentukan Panwascam dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Jumlah Peserta Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan
No Nama Kecamatan Jumlah Peserta tes
tulis
Jumlah Peserta Lulus
1 Johan Pahlawan 48 6
2 Samatiga 19 6
31| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi No Nama Kecamatan
Jumlah Peserta tes
tulis
Jumlah Peserta Lulus
3 Bubon 13 6
4 Arongan Lambalek 25 6
5 Woyla 19 6
6 Woyla Barat 16 6
7 Woyla Timur 13 6
8 Sungai Mas 9 6
9 Panton Reu 17 6
10 Pante Ceureumen 26 6
11 Kaway XVI 23 6
12 Meureubo 15 6
Jumlah 243 72
Sumber: Panwaslih Kabupaten Aceh Barat 2019 d) Seleksi Hasil Tes Wawancara
Tanggal 27 November 2017 bertempat di Hotel Meuligo Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Pokja melakukan penilaian pelaksanaan tes wawancara terhadap calon anggota Panwaslu Kecamatan se- Kabupaten Aceh Barat. Dalam pelaksanaan seleksi tes wawancara Panwaslu Kecamatan, semua proses
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 32 berlangsung dengan baik. Tabel 3.5 menggambarkan hasil pelaksanaan seleksi wawancara pembentukan Panwascam.
Tabel 3.5
Nama-Nama yang Lulus Seleksi Panitia Pengawas Kecamatan
No Nama
Kecamatan No. Peserta Keterangan
1 Johan
Pahlawan 244/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
239/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
008/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
2 Samatiga 094/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
122/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
005/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
3 Bubon 226/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
233/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
150/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
4 Arongan
Lambalek 023/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
207/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
022/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
5 Woyla 062/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
33| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
No Nama
Kecamatan No. Peserta Keterangan 011/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
064/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
6 Woyla Barat 078/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
090/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
034/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
7 Woyla Timur 018/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
220/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
106/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
8 Sungai Mas 093/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
250/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
243/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
9 Panton Reu 030/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
200/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
035/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
10 Pante
Ceureumen 066/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
234/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
050/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 34
No Nama
Kecamatan No. Peserta Keterangan 11 Kaway XVI 006/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
002/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
224/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
12 Meureubo 081/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
140/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
255/PANWASLU-
AB/2017 Lulus
Sumber: Panwaslih Kabupaten Aceh Barat 2019 2. Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa
Proses penjaringan calon Panwas Pemilu Kelurahan/Desa (PPD) merupakan tahapan setelah terbentuknya Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang belaku.
PPD adalah ujung tombak terdepan dalam pengawasan di tingkat kelurahan/desa pada setiap pelaksanaan Pemilu di Indonesia Proses penjaringan calon PPD harus benar-benar berpedoman pada azas- azas penyelenggaraan pemilihan, yakni mandiri, transparan, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas. Sehingga terpilih calon yang
35| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
benar-benar mampu memikul tanggung jawab pengawasan di tingkat paling bawah.
Berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 yang telah diubah sehingga menjadi Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri. Adapun jumlah pendaftar dan kelulusan Pengawas Pemilihan Kelurahan/Desa (PPD) dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Rekapitulasi Jumlah Peserta Seleksi Panitia Pengawas Pemilihan Desa
NO Nama Kecamatan Jumlah Desa
Jumlah Pendaftar
Jumlah Lulus
1 Johan Pahlawan 21 65 21
2 Meureubo 26 80 26
3 Kaway XVI 43 112 43
4 Panten Reu 19 42 19
5 Pante
Ceureumen 25 78 25
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 36 NO Nama Kecamatan Jumlah
Desa Jumlah
Pendaftar Jumlah Lulus
6 Sungai Mas 18 43 18
7 Woyla 43 122 43
8 Woyla Timur 26 58 26
9 Woyla Barat 24 64 24
10 Bubon 17 46 17
11 Sama Tiga 32 102 32
12 Arongan Lambalek 27 89 27
Jumlah 321 901 321
Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019 Hambatan selama proses perekrutan PPD, yakni banyak calon peserta PPD yang mendaftar, tapi tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam Surat Edaran Bawaslu RI diantaranya, sebagai berikut:
1) Tidak terpenuhinya umur minimal 25 tahun saat mendaftar.
2) Tidak memiliki ijazah sesuai kriteria yang ditetapkan minimal ijazah SMA.
3) Ada beberapa desa yang tidak mendaftar calon PPD, karena tidak tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.
4) Banyak calon PPD terlibat partai politik peserta Pemilu.
37| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi 3. Pembentukan Pengawas TPS
Berdasarkan amanah UU bahwa Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) adalah bagian dari perangkat Pengawas Pemilu. Tugas, wewenang, kewajiban Pengawas TPS sangat penting sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, maka pengawas Pemilu tingkat TPS salah satu yang sangat dibutuhkan. Dalam perundang-undangan memberikan wewenang kepada Panwaslu Kecamatan untuk membentuk, mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS di tingkat TPS setiap desa.
Penjaringan calon Pengawas TPS se-Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat merupakan tahapan akhir dalam rekrutmen Panitia Pengawas Pemilihan Umum berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. PTPS juga merupakan ujung tombak terdepan selama proses pengawasan pelaksanaan Pemilu di Indonesia. Dalam proses penjaringan PTPS harus berdasarkan pada azas penyelenggaraan yang mandiri, transparan, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsional, akuntabilitas, efisien, dan efektifitas, sehingga nantinya terpilih calon PTPS yang benar-benar bisa memikul tanggung jawab pengawasan di tingkat paling bawah.
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 38 Proses penjaringan PTPS merupakan tanggung jawab panitia pengawas di tingkat kabupaten, pelaksanaannya diberikan wewenang kepada panitia pengawas tingkat kecamatan untuk melaksanakan kewajiban penjaringan dan penetapan calon PTPS di wilayah Kabupaten Aceh Barat. Panwaslih telah melaksanakan proses penjaringan Pengawas TPS sesuai dengan aturan dan tahapannya. Adapun tahapannya, sebagai berikut:
a. Sosialisasi petunjuk teknis pembentukan PTPS kepada koordinator divisi SDM, organisasi dan data informasi kecamatan se-Kabupaten Aceh Barat.
b. Pembentukan Pokja tingkat kecamatan.
c. Penyebaran pengumuman pendaftaran dan penerimaan berkas calon PTPS.
d. Pemeriksaan berkas dan pengumuman lulus administrasi calon PTPS.
e. Pelaksanaan tes wawancara calon PTPS.
f. Pengumuman dan penetapan calon PTPS.
Setelah melalui proses penjaringan sejak tanggal 11 Febuari 2019 hingga 21 Febuari 2019, akhirnya terbentuk PTPS se-Kabupaten Aceh Barat dengan jumlah 628 orang. Tabel 3.7 mendeskripsikan daftar nama kecamatan, jumlah desa, jumlah PTPS se- Kabupaten Aceh Barat.
39| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi Tabel 3.7
Rekapitulasi Jumlah TPS Per Desa
No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah TPS
1 Johan Pahlawan 21 158
2 Meureubo 26 80
3 Kaway XVI 43 71
4 Panten Reu 19 27
5 Pante
Ceureumen 25 41
6 Sungai Mas 18 21
7 Woyla 43 55
8 Woyla Timur 26 28
9 Woyla Barat 24 31
10 Bubon 17 23
11 Sama Tiga 32 52
12 Arongan Lambalek 27 41
JUMLAH 321 628
Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019 Dalam proses perekrutan PTPS juga terdapat beberapa kendala dan hambatan. Salah satunya di daerah-daerah terpencil, kendala yang dihadapi, yaitu persyaratan peserta yang tidak memenuhi kriteria sesuai dengan Surat Edaran Bawaslu RI. Selanjutnya, Panwascam se-Kabupaten Aceh Barat menetapkan
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 40 calon PTPS yang dinyatakan lulus menjadi PTPS di wilayah kerjanya masing-masing. Adapun daftar nama kecamatan, jumlah pengawas TPS yang dinyatakan lulus di Kabupaten Aceh Barat sebagaimana tertera pada Tabel 3.8 yang juga menunjukkan jumlah seluruh anggota Panitia Pengawas Tempat Pemungutan Suara di Kabupaten Aceh Barat.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Jumlah PTPS per Desa
No Kecamatan Jumlah
Desa Jumlah TPS
1 Johan Pahlawan 21 158
2 Meureubo 26 80
3 Kaway XVI 43 71
4 Panten Reu 19 27
5 Pante Ceureumen 25 41
6 Sungai Mas 18 17
7 Woyla 43 55
8 Woyla Timur 26 28
9 Woyla Barat 24 31
10 Bubon 17 23
11 Sama Tiga 32 52
12 Arongan Lambalek 27 41
JUMLAH 321 624
Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019
41| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi D. Pelatihan Saksi Peserta Pemilu
Berdasarkan Undang-Undang 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, Saksi dibutuhkan di TPS untuk partai politik (Parpol) peserta Pemilu tahun 2019 dalam pemilihan DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD.
Panwaslih Kabupaten Aceh Barat mulai melaksanakan pelatihan kepada saksi partai politik (Parpol) yang bertugas di TPS pada tanggal 07 April 2019.
Tabel 3.9
Timeline Pelatihan Saksi Partai Politik
No Nama
Kecamatan
Tanggal Pelatihan
Waktu Golkar PA 1 Johan Pahlawan 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 2 Meureubo 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 3 Kaway XVI 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 4 Panten Reu 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 5 Pante Ceureumen 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 6 Sungai Mas 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 7 Woyla 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 8 Woyla Timur 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 42
No Nama
Kecamatan
Tanggal Pelatihan
Waktu Golkar PA 9 Woyla Barat 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 10 Bubon 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 11 Sama Tiga 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 12 Arongan Lambalek 07 April 2019 09:00-
12:00 14:00- 17:00 Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019
Kegiatan pelatihan saksi Parpol ini berlangsung dengan baik, sehingga semua materi penting yang harus dipahami saksi tersampaikan dengan baik. Materi ini dipaparkan oleh komisioner Panwascam masing- masing kecamatan.
Di Kabupaten Aceh Barat, minat saksi Parpol masih rendah partisipasinya dalam mengikuti pelatihan.
Dari 20 partai nasional dan lokal, hanya ada 2 (dua) Parpol, yaitu Partai Aceh (PA) dan Partai Golongan Karya (Golkar) yang menyerahkan nama-nama saksi ke Bawaslu untuk dilatih oleh Panwascam, jumlah saksi terdaftar sebanyak 1.255 orang. Jumlah peserta yang diterima oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat untuk pelatihan saksi tercermin pada Tabel 3.10.
43| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi Tabel 3.10
Rekapitulasi Jumlah Peserta Pelatihan Saksi Partai Politik
No Kecamatan Nama Partai
PA Golkar
1 Johan Pahlawan 158 158
2 Meureubo 80 79
3 Kaway XVI 71 71
4 Panten Reu 27 27
5 Pante Ceureumen 41 41
6 Sungai Mas 21 21
7 Woyla 55 55
8 Woyla Timur 28 28
9 Woyla Barat 31 31
10 Bubon 23 23
11 Sama Tiga 52 52
12 Arongan Lambalek 41 41
JUMLAH 628 627
1.255
Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019 Pelaksanaan pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) saksi Parpol peserta Pemilu 2019 di semua kecamatan di Kabupaten Aceh Barat dilakukan secara serentak pada tanggal 07 April 2019 di Aula Kantor
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 44 Camat, Gedung Serba Guna dan Aula Kantor Panwascam. Panwaslih menyurati semua Parpol peserta Pemilu agar menyerahkan nama-nama saksi untuk dilatih dan Bimtek di masing-masing kecamatan.
Upaya yang dilakukan oleh Panwaslih kabupaten dan Panwascam sudah maksimal. Diharapkan pengetahuan dan pemahaman saksi peserta Pemilu terkait aturan UU Pemilu benar-benar maksimal sehingga mampu menyukseskan pemilihan umum 17 April 2019. Adapun jumlah peserta saksi yang mengikuti pelatihan saksi dan Bimtek yang diselenggarakan oleh Panwascam dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Rekapitulasi Jumlah Peserta yang Hadir dalam Pelatihan Saksi Partai Politik
No Kecamatan Nama Partai
PA Golkar
1 Johan Pahlawan 11 37
2 Meureubo 32 60
3 Kaway XVI 52 20
4 Panten Reu 11 13
5 Pante Ceureumen 20 18
6 Sungai Mas 17 15
7 Woyla 25 35
45| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
8 Woyla Timur 4 10
9 Woyla Barat 26 24
10 Bubon 18 11
11 Sama Tiga 26 32
12 Arongan Lambalek 22 17
JUMLAH 264 292
556
Sumber: Panitia Pengawas Kecamatan se-Aceh Barat 2019 Dari jumlah peserta yang diutus oleh masing- masing Parpol diketahui bahwa peserta Pemilu masih kurang serius melakukan pembinaan dan pelatihan untuk para saksi. Terbukti minimnya jumlah saksi Parpol mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat.
E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas
Pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan lembaga demi meningkatkan produktifitas kinerja. Pengembangan dan peningkatan SDM dilakukan dalam rangka membantu para staf atau pegawai untuk memperbaiki kapasitas produktifitas.
Dengan SDM berkualitas tentu akan meningkatkan kinerja yang baik. Pengembangan kualitas dari setiap staf menjadi unsur penting dari Panwaslih Kabupaten Aceh Barat untuk meningkatkan kapasitas personil.
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 46 Pengembangan SDM penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap atau tingkah laku dari setiap staf dan pegawai.
Pengembangan SDM yang baik di Panwaslih Aceh Barat menjadi keharusan. Pendekatan yang dilakukan diantaranya melalui pendekatan motivasi kerja. Para personil/staf perlu motivasi dari pimpinan untuk meningkatkan kembali kinerja dan meningkatkan kapasitas yang produktif agar tercapai tujuan.
Tujuan Panwaslih Kabupaten Aceh Barat sulit tercapai, apabila para staf dan pegawai tidak menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk bekerja semaksimal mungkin. Motivasi dari pimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai sehingga pegawai tetap bekerja dengan baik dan selalu memberikan prestasi terbaik. Staf dan pegawai sangat berperan dalam mengembangkan kegiatan kelembagaan, baik sebagai tenaga operasional teknologi maupun teknisi. Dalam proses perkembangannya, motivasi diperlukan oleh setiap staf dan pegawai dalam menunjang dan meningkatkan produktivitas kerja.
Tabel 3.12 menunjukkan kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan dalam ruang lingkup Panwaslih Kabupaten Aceh Barat.
47| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 48
49| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Panwaslih Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2017 hingga tahun 2019 yang berlangsung dengan lancar dan tidak ada kendala.
F. Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Pendaftaran Pemantau Pemilu
Pemantau Pemilu adalah orang-orang yang menghimpun diri dalam lembaga atau komunitas untuk mengkaji, memberikan saran dan rekomendasi, mengkritik, melapor dan mengawasi seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu. Pemantau Pemilu harus memenuhi berbagai syarat administrative yang diatur dalam regulasi Pemilu. Pemantau Pemilihan Kepala Daerah, aturan teknisnya dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Sedangkan untuk pemantauan Pemilu diatur sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017. Lembaga pemantau Pemilu harus terdaftar dan terakreditasi oleh Badan Pengawas Pemilu. Aturan teknis diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pemantauan Pemilu.
Masyarakat bisa melihat langsung lembaga pemantau Pemilu di Indonesia yang terdaftar, baik di KPU maupun di Bawaslu. Selain dari yang terdaftar dan terakreditasi, pemantauan Pemilu hanya bersifat kepentingan pribadi atau kelembagaan, karena
SDM & Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota | 50 pemantau Pemilu merupakan pemilih yang sadar politik dan memiliki keuntungan menggugat hasil Pemilu sebagai subjek hukum yang diatur peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 6 Tahun 2017.
Pada Pemilu Serentak Tahun 2019, khususnya Kabupaten Aceh Barat, tidak ada membentuk pemantau Pemilu karena tidak tersedia anggaran.
Selain itu, tidak ada lembaga pemantau Pemilu yang melaporkan dana tau mendaftar ke Panwaslih Kabupaten Aceh Barat, baik secara lisan maupun tulisan.
51| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
BAB IV
PENGAWASAN DAN PENCEGAHAN DUGAAN PELANGGARAN PEMILU
A. Koordinasi Antar Lembaga
Dalam menunjang fungsi pengawasan pada Pemilu tahun 2019, Panwaslih Kabupaten Aceh Barat menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga. Kerja sama ini dilakukan untuk mensosialisasikan produk hukum tentang pengawasan Pemilu agar fungsi pengawasan dapat dijalankan bersama oleh semua lembaga. Targetnya terciptaPemilu yang berintegritas, jujur dan berkeadilan.
Tabel 4.1 menguraikan kegiatan koordinasi antar lembaga.
Pengawasan dan Pencegahan | 52 Tabel 4.1
Uraian Kegiatan Koordinasi Antar Lembaga NO Kegiatan Tgl Sasaran Uraian
1.
Sosialisasi FGD (Partisipas iPemilu 2019)
14/11/
2017 LSM
Kegiatan ini dilakukan guna memberi
informasi kepada LSM &
menerima
masukan, guna bersama-
sama paham aturan main Pemilu 2019
2. Rapat Koordinasi
3/10/
2018
Kepolisian dan
Kejaksaan
Rapat ini bertujuan guna mensinkronisasi kan aturan hukum yang berlaku jika terjadi
pelanggaran Pemilu yang bersifat Administrasi &
Pidana. Target dari Rapat terbentuknya Gakkumdu
3.
Koordinasi Antar Instansi
15/11/
2018
Satpol PP, Kepolisian, KIP dan Kesbangpol
Bertujuan mensinkronisasi kan tentang Pemasangan
53| Panwaslih Aceh Barat Mengawasi
NO Kegiatan Tgl Sasaran Uraian Alat Peraga Kampanye yang melanggar dan akan ditindak lanjuti
4.
Sosialisasi Netralitas ASN dan Aparatur Desa
28/11/
2018
Kepala Desa, Caleg dan ASN
Bertujuan sosialisasikan pemahaman tentang larangan keterlibatan ASN, aparatur desa dalam kampanye.
Targetnya agar mereka
memahami aturan hukum dan tindak pidana hukum jika terlibat dalam kampanye Pemilu 2019
5.
Rapat Koordinasi Pemilu
7/12/
2018
FORKOPIM DA
Bertujuan mensinkronisasi kan aturan main
Pengawasan dan Pencegahan | 54 NO Kegiatan Tgl Sasaran Uraian
Legislatif, Presiden
& Wakil Presiden
dalam Pemilu 2019. Target yang dicapai agar semua Pimpinan Daerah ikut serta dalam menjaga netralitas jajarannya dan menjunjung tinggi Integritas
6. Pemilu Damai
Kepolisian Kabupaten Aceh Barat
Bertujuan untuk memantapkan seluruh stakeholder hingga tingkat kecamatan sama-sama menjaga kedamaian, aman dan tentram pada Pemilu 2019
7.
Rapat Koordinasi Pengawas
6/2/
2019
Kajari, Kodim, Polres,
Guna
memantapkan dan menyatukan