• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan mengelola emosi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi : studi deskriptif pada mahasiswa Prodi BK USD angkatan tahun 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kemampuan mengelola emosi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi : studi deskriptif pada mahasiswa Prodi BK USD angkatan tahun 2012."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI

MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi BK USD

Angkatan Tahun 2012

Cicilia Indah Nuraeny Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya dan membuat usulan-usulan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi yang berjumlah 62 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya yang terbagi dalam lima aspek, yaitu kemampuan mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, menunjukan sifat bersungguh-sungguh, menunjukan adaptabilitas, dan kemampuan berinovasi. Kategorisasi kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya berdasarkan kriteria Likert. Terdapat lima tingkat kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya yaitu, sangat tinggi/ sangat mampu, tinggi/ mampu, sedang/ cukup mampu, rendah/ kurang mampu, sangat rendah/ sangat kurang mampu.

(2)

THE ABILITY OF THE STUDENTS WHO ARE WRITING

THE UNDERGRADUATE THESIS

Descriptive Study Of the Students Of Guidance And Counseling

Program At Sanata Dharma University Batch 2012

By:

Cicilia Indah Nuraeny Sanata Dharma University

2016

This research aims to obtain a description of the ability of the students of guidance and counseling study program at Sanata Dharma University batch 2012 who are writing the undergraduate thesis in managing their emotions and make proposals for activities to improve the ability to manage emotions.

(3)

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI

MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi BK USD

Angkatan Tahun 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Cicilia Indah Nuraeny

NIM : 111114069

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Orang yang menabur dengan berlinang air

mata akan menuai dengan bersorak sorai

“To get a success, your courage must be greater than your

fear.”

Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus

lebih besar daripada ketakutanmu.

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah Bapa di Sorga

Ibu tercinta

Almarhum Bapak tercinta

Kakak-kakakku tersayang

Program Studi Bimbingan dan Konseling

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI

MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi BK USD

Angkatan Tahun 2012

Cicilia Indah Nuraeny Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya dan membuat usulan-usulan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosi.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi yang berjumlah 62 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya yang terbagi dalam lima aspek, yaitu kemampuan mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, menunjukan sifat bersungguh-sungguh, menunjukan adaptabilitas, dan kemampuan berinovasi. Kategorisasi kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya berdasarkan kriteria Likert. Terdapat lima tingkat kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya yaitu, sangat tinggi/ sangat mampu, tinggi/ mampu, sedang/ cukup mampu, rendah/ kurang mampu, sangat rendah/ sangat kurang mampu.

(10)

ABSTRAK

THE ABILITY OF THE STUDENTS WHO ARE WRITING

THE UNDERGRADUATE THESIS

Descriptive Study Of the Students Of Guidance And Counseling

Program At Sanata Dharma University Batch 2012

By:

Cicilia Indah Nuraeny Sanata Dharma University

2016

This research aims to obtain a description of the ability of the students of guidance and counseling study program at Sanata Dharma University batch 2012 who are writing the undergraduate thesis in managing their emotions and make proposals for activities to improve the ability to manage emotions.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus penulis ucapkan atas segala rahmat pertolongan, penyertaan, dan bimbinganNya dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa terselesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. RHj. Sinurat, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan waktu, bimbingan, dan masukan dan pembelajaran berharga yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu yang berguna bagi penulis.

4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2012 atas ketersediannya untuk mengisi kuesioner.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vi

ABSTRAK vii

ABSTRACT viii

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 6

D. Rumusan Masalah 6

E. Tujuan Penelitian 6

F. Manfaat Penelitian 7

(14)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10 A. Mahasiswa Sebagai Individu Pada Masa Dewasa Awal 10 1. Definisi Masa Dewasa Awal 10 2. Emosi pada Masa Dewasa Awal 10

B. Mengelola Emosi 11

1. Pengertian Emosi dan Perasaan 11

2. Penggolongan Emosi 14

3. Proses Terjadinya Emosi 16 4. Kegunaan Emosi 18 5. Pengertian Kemampuan Mengelola Emosi 20 6. Aspek Kemampuan Mengelola Emosi 21

7. Cara Mengelola Emosi 23

C. Hasil Penelitian Lain 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32

A. Jenis Penelitian 32

B. Populasi Penelitian 32

C. Kuesioner Penelitian 33

D. Validitas dan Reliabilitas 35

E. Prosedur Pengumpulan Data 39

(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN MAHASISWA PRODI BK USD ANGKATAN TAHUN 2012 BAGI PIHAK PRODI BK USD GUNA MEMBANTU MAHASISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI ... 42

A. Kemampuan Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan Tahun 2012 yang Sedang Mengerjakan Skripsi dalam Mengelola Emosinya ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian Mengenai Kemampuan Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan Tahun 2012 yang Sedang Mengerjakan Skripsi dalam Mengelola Emosi ... 44

C. Usul dari Mahasiswa Prodi BK Angkatan Tahun 2012 untuk Prodi BK USD Guna Membantu Mahasiswa Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi pada saat Mengerjakan Skripsi ... 49

D. Keterbatasan Penelitian ... 53

BAB V PENUTUP ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Mahasiswa 34 Tabel 2. Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid 37

Tabel 3. Kriteria Guilford 39

Tabel 4. Norma Kategorisasi 41

Tabel 5. Kategorisasi Kemampuan Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 2012 yang Sedang Mengerjakan Skripsi dalam Mengelola

Emosinya 43

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

(18)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Mengerjakan skripsi dengan baik membutuhkan keuletan, ketelatenan, niat, dan motivasi yang tinggi. Penulisan skripsi menjadi semakin lama apabila keuletan, ketelatenan, niat dan motivasi yang dimiliki mahasiswa rendah. Waktu yang ideal untuk penyelesaian skripsi adalah sekitar satu semester atau enam bulan. Berdasarkan kurikulum 2006, mahasiswa prodi BK USD harus menempuh sedikitnya 144 SKS dan dapat diselesaikan dalam waktu 8 semester atau paling lambat 10 semester. Namun data yang diambil dari sekretariat program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, menunjukan bahwa sejak angkatan 2008 hingga 2011 mahasiswa prodi BK yang lulus empat tahun sekitar 29 orang dari 310 mahasiswa terdaftar. Data tersebut menunjukkan angka kelulusan mahasiswa yang lulus dalam waktu 4 tahun masih rendah.

(19)

adanya kekhawatiran mahasiswa tidak bisa mencari literatur yang relevan, adanya kecemasan tidak dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu, dan rendahnya kemampuan mengelola emosi. Kurangnya kemampuan untuk menangkap maksud bacaan dengan baik, untuk menyusun tulisan dengan tata tulis yang baik, dan untuk menyusun sebuah kerangka berpikir yang baik untuk melakukan penelitian juga kerap menghambat mahasiwa untuk menyelesaikan skripsinya.

Mahasiswa yang dapat mengelola emosinya dengan baik cenderung terhindar dari stres, kegelisahan, dan keputusasaan. Mahasiswa yang kemampuannya mengelola emosinya rendah akan cenderung mudah stres, mudah tersinggung, mudah kehilangan semangat/putus asa, dsb. Safaria dan Saputra (2009: 8) menegaskan bahwa individu yang memiliki kemampuan mengelola emosi akan lebih cakap menangani ketegangan emosi, akan lebih mampu menghadapi dan memecahkan konflik secara efektif.

(20)

Untuk dapat mengerjakan skripsi dengan baik, mahasiswa perlu memiliki kemampuan mengelola emosi. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan mengarahkan emosinya kepada tindakan yang benar, memiliki sifat bersungguh-sungguh dan sifat dapat dipercaya dengan menunjukan integritas dan sikap tanggung jawab dalam mengelola diri sendiri, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yaitu memiliki adaptabilitas yang tinggi dan luwes memandang sesuatu hal, serta memiliki inovasi dengan cara bersikap terbuka terhadap gagasan, pendekatan baru, dan informasi terkini. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan untuk menyadari segala perasaannya baik positif maupun negatif dan mengarahkan emosinya kepada tindakan yang benar. Individu yang mampu mengelola emosinya akan lebih objektif dan realistis dalam menganalisis permasalahannya (Safaria dan Saputra, 2009:9). Kemampuan mengelola emosi akan membuat seseorang akan merasa lebih bahagia, percaya diri, dan optimis. Seseorang akan merasa lebih tenang dalam menghadapi peristiwa atau keadaan yang membuatnya marah atau sedih apabila yang bersangkutan dapat mengelola emosinya dengan baik. Penyaluran emosi yang tepat dapat membuat seseorang mampu mengarahkan pikiran ke tindakan tepat yang harus dilakukan.

(21)

kepada dosen pembimbing yang dianggap menyulitkan proses pengerjaan skripsi, kesulitan menemukan buku/literatur yang relevan, sulit mengatur waktu antara pertemuan dengan dosen pembimbing, adanya mata kuliah tertentu yang belum lulus, kehilangan semangat sesudah melihat coretan dosen pada skripsi, merasa kecewa sesudah mendengarkan kata-kata dari dosen pembimbing. Berbagai hal tersebut dapat membuat mahasiswa menunda-nunda pengerjaan skripsi; penyelesaian skripsi menjadi semakin lama, dan mahasiswa menjadi stres, kawatir, gelisah.

(22)

Peneliti menduga bahwa ada mahasiswa Prodi BK USD yang sedang menyusun skripsi yang kurang mampu mengelola emosinya dengan baik. Kemampuan mengelola emosi sangat penting dalam proses penyusunan skripsi. Apabila kemampuan mengelola emosi rendah, penyelesaian skripsi dapat menjadi lama.

Kalau ternyata mahasiswa prodi BK angkatan tahun 2012 kurang mampu mengelola emosinya, maka dapat diusulkan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa prodi BK dalam mengelola emosinya. Dalam penelitian ini diungkap juga usul-usul mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 bagi Prodi BK USD guna membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mengelola emosi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengidentifikasi permasalahan yang timbul, sebagai berikut:

1. Kemampuan mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 dalam mengelola emosinya pada saat mengerjakan skripsi rendah.

2. Mahasiswa mengalami berbagai kesulitan dalam menyelesaikan skripsinya. 3. Ada berbagai harapan mahasiswa yang belum terealisasi dalam penyusunan

(23)

C. Pembatasan Masalah

Fokus penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya dan usul-usul mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengelola emosi.

D. Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mahasiswa agar semakin mampu mengelola emosi dengan baik. Pertanyaan yang dicoba dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi kemampuan mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya?

2. Apa usul-usul mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 yang sedang menulis skripsi bagi program studi Bimbingan dan Konseling guna membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mengelola emosi?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa Prodi BK angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya.

(24)

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan informasi dan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya tentang kemampuan mahasiswa prodi BK yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi dosen prodi BK USD

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan bagi prodi BK USD berupa informasi mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya, yang kiranya dapat memberikan inspirasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk membantu mahasiswa mengelola emosinya dengan baik pada saat mengerjakan skripsi.

b. Bagi mahasiswa prodi BK USD

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan emosi mahasiswa prodi BK angkatan tahun 2012 pada saat mengerjakan skripsi.

c. Bagi penulis

(25)

1) Memperoleh pengalaman meneliti kemampuan mengelola emosi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

2) Memperdalam pengetahuan mengenai emosi, khususnya mengelola emosi.

3) Mengetahui usul-usul untuk prodi BK USD untuk membantu mahasiswa mengelola emosi dengan baik pada saat mengerjakan skripsi.

G. Definisi Operasional

1. Mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang

menyusun skripsi

Mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi S1 di Universitas Sanata Dharma yang berada di program studi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2012 yang sedang dalam proses menulis skripsi.

2. Kemampuan untuk mengelola emosi

(26)

sewaktu mengerjakan skripsi, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.

3. Usulan kegiatan meningkatkan kemampuan mengelola emosi

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan mahasiswa sebagai individu yang sedang menjalani masa dewasa awal, mengelola emosi, dan hasil penelitian lain.

A. Mahasiswa Sebagai Individu yang sedang Menjalani Masa Dewasa Awal

1. Definisi Masa Dewasa Awal

Hurlock (1990: 246) berpendapat bahwa istilah adult berasal dari bahasa latin adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau telah menjadi dewasa.” Oleh karena itu

orang dewasa dipandang sebagai individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Hurlock (1990: 246) menemukan bahwa “periode ini dikatakan sulit sebab sebagian anak mempunyai orang tua, teman, sahabat, guru yang dapat membantu mereka untuk penyesuaian diri, namun sekarang sebagai orang dewasa, mereka diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri”.

2. Emosi pada Masa Dewasa Awal

(28)

kelompok usia hampir dewasa atau baru saja dewasa. Pada umumnya pada masa ini orang masih sekolah dan di ambang memasuki dunia pekerjaan. Masa dewasa awal juga merupakan masa dimana mereka ingin mengubah hal-hal yang tidak mereka sukai.

Individu dapat dikatakan mempunyai kematangan emosi apabila tidak meledakan emosinya di hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara yang lebih dapat diterima (Hurlock 1990: 213). Selain itu, Hurlock (1990: 213) menyatakan bahwa petunjuk kematangan emosi yang lain adalah individu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang tidak matang. Individu yang berhasil mengendalikan emosinya akan bahagia karena dapat bersifat terbuka dalam menghadapi kenyataan hidup, tabah menghadapi kesulitan dan persoalan hidup, mampu merasa puas, serta lapang dada.

B. Mengelola Emosi

1. Emosi

a. Pengertian emosi dan perasaan

(29)

1996: 411) mendefinisikan emosi sebagai “Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran -pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 1996: 411). Chaplin (Safaria dan Saputra, 2009: 12) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang merangsang perubahan-perubahan yang disadari seperti perubahan perilaku. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu (Safaria & Saputra, 2009:12). Menurut James (Purwanto dan Mulyono, 2006) emosi adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh.

(30)

manusia menjadi positif. Sebaliknya emosi negatif adalah emosi yang menyusahkan dan tidak menyenangkan seperti marah, dendam, kecewa, depresi, putus asa, frustrasi. Emosi negatif ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi negatif. Ketika manusia gagal menyeimbangkan emosi negatif ini maka keadaan suasana hati menjadi buruk.

(31)

menilai, yaitu menilai suatu hal; misalnya “Saya rasa Susi Susanti

akan memenangkan olimpiade tersebut”. Ungkapan ini menunjukan

bahwa menurut penilaian saya, Susi Susanti akan menjadi pemenang. Melihat berbagai definisi mengenai emosi dan perasaan, dapat disimpulkan bahwa emosi dan perasaan berbeda. Dalam emosi terkandung perasaan. Emosi melibatkan berbagai perubahan tubuh yang tampak dan tersembunyi, baik yang dapat diketahui atau tidak, seperti perubahan dalam pencernaan, denyut jantung, tekanan darah, jumlah hemoglobin, sekresi adrenalin, jumlah dan jenis hormon, malu, sesak nafas, gemetar, pucat, pingsan, menangis, dan rasa mual (Sobur, 2009: 400).

b. Penggolongan Emosi

Goleman (2007: 411) menggolongkan emosi sebagai berikut:

1) Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindakan kekerasan dan kebencian patologis.

2) Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.

(32)

4) Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, senang, riang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali, dan batas ujungnya, mania.

5) Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.

6) Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana.

7) Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. 8) Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati

hancur lebur.

Menurut Ekman dan Friesen (Walgito, 2005: 229) emosi terbagi menjadi tiga macam yang dikenal dengan display rules yaitu

masking, modulation, dan simulation. Masking adalah keadaan

(33)

simulasi (simulation) orang tidak mengalami suatu emosi, tetapi

seolah-olah mengalami emosi dengan menampakan gejala kejasmaniannya.

Mahmud (Sobur, 2009: 410) menyatakan bahwa tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi empat macam atas dasar aktivitasnya, yaitu sebagai berikut:

1) Marah, seseorang menjadi marah karena ia bergerak menentang sumber frustrasi.

2) Takut, kebalikan dari rasa marah, seseorang menjadi takut karena bergerak meninggalkan sumber frustrasi.

3) Cinta, seseorang bergerak menuju sumber kesenangan.

4) Depresi, seseorang yang menghentikan respons-respons terbukanya dan mengalihkan emosi ke dalam dirinya sendiri.

c. Proses terjadinya emosi

(34)

perubahan fisiologis kita secara internal. Ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif, perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif (Safaria dan Saputra, 2009: 15).

Greenberg dan Wastson (Safaria dan Saputra, 2009: 15) menjelaskan proses terjadinya emosi dalam sebuah bagan sebagai berikut

(35)

kejadian. Interpretasi yang kita buat kemudian memunculkan perubahan secara internal dalam tubuh kita, misalnya napas tersengal, mata memerah, keluar air mata, dada menjadi sesak, wajah berubah, intonasi suara meninggi atau melemah, cara menatap menjadi tajam, dan perubahan tekanan darah menjadi tinggi (Safaria dan Saputra, 2009: 14).

d. Kegunaan Emosi

Emosi berguna untuk menuntun kita menghadapi saat-saat kritis dan tugas-tugas berat bila. Emosi akan menawarkan pola persiapan tindakan tersendiri; masing-masing menuntun kita ke arah yang telah terbukti berjalan dengan baik ketika menangani tantangan yang datang berulang-ulang dalam hidup manusia (Goleman, 2009: 4).

Safaria dan Saputra (2009: 16) mengemukakan pendapatnya bahwa emosi dapat digunakan sebagai berikut:

1) Sebagai bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi orang lain. Guratan ekspresi yang terlihat pada raut muka seseorang adalah bagian dari emosi. Guratan ekspresi merupakan bentuk komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata.

(36)

situasi penting karena emosi akan mempersiapkan segalanya untuk dapat melewati rintangan yang ada dalam pikiran dan lingkungan manusia.

Coleman dan Hamen (Sobur, 2009: 400) menjelaskan empat kegunaan emosi sebagai berikut:

1) Emosi adalah pembangkit energi (energizer). Tanpa emosi kita tidak sadar atau mati. Orang yang hidup akan merasai, mengalami, bereaksi, dan bertindak. Emosi membangkitkan dan memobilisasi energi kita; takut menggerakan kita untuk berlari, cinta menggerakan kita untuk saling berdekatan dan bermesraan. 2) Emosi adalah pembawa informasi (messenger). Keadaan diri kita dapat diketahui dari emosi kita. Jika senang, kita berhasil mencapai sebuah tujuan; sedih berarti kita kehilangan sesuatu yang berharga.

3) Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal. Kita mengetahui bahwa pembicaraan di depan umum atau pidato yang melibatkan seluruh emosi dipandang lebih hidup, lebih dinamis, dan lebih meyakinkan.

(37)

mengetahui bahwa kita memperolehnya ketika kita merasakan kenikmatan estetis dalam diri kita.

2. Kemampuan Mengelola Emosi

a. Pengertian kemampuan mengelola emosi

(38)

bingung dan bimbang akan makna dari suasana emosi yang sedang mereka rasakan.

b. Aspek-aspek kemampuan mengelola emosi

Goleman (1999, 512) menjelaskan bahwa kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu aspek yang terkandung pada kecerdasan emosi atau emotional intelligence (kemampuan mengenali perasaan kita sendiri, kemampuan mengenali perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dalam hubungan dengan orang lain). Kelima aspek tersebut pada dasarnya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Kecakapan atau keterampilan emosi seseorang untuk dapat mengendalikan diri, memiliki sifat dapat dipercaya, sifat bersungguh-sungguh, adaptabilitas, dan inovasi (Goleman, 1999: 151). Dalam penelitian ini, peneliti mengikuti aspek-aspek kemampuan mengelola emosi seperti yang dikemukakakan Goleman (1999, 130-151), yaitu:

1) Mengendalikan diri: Orang yang mampu mengendalikan diri artinya mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif, orang yang mampu mengendalikan diri mampu untuk: a) Mengelola dengan baik perasaan-perasaan impulsif dan

(39)

b) Tetap teguh, tetap positif, dan tidak goyah walaupun dalam situasi yang paling berat.

c) Berpikir jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan. 2) Sifat dapat dipercaya: Orang yang memiliki sifat dapat dipercaya

yaitu orang yang mampu menunjukan kejujuran dan integritas, orang yang dapat dipercaya mampu untuk:

a) Bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang.

b) Membangun kepercayaan lewat keandalan diri dan otentisitas. c) Mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatan

tidak etis orang lain.

d) Berpegang pada prinsip secara teguh walaupun bila akibatnya adalah menjadi tidak disukai.

3) Sifat bersungguh-sungguh: Orang yang memiliki sifat bersungguh-sungguh yaitu orang yang mampu diandalkan dan menunjukan sikap bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban, orang yang memiliki kehati-hatian mampu untuk: a) Memenuhi komitmen dan mematuhi janji.

(40)

4) Adaptabilitas: Orang yang memiliki adaptabilitas yaitu orang yang memiliki keluwesan dalam menangani perubahan dan tantangan, orang yang memiliki adaptabilitas mampu untuk:

a) Terampil menangani beragamnya kebutuhan, bergesernya prioritas, dan pesatnya perubahan.

b) Siap mengubah tanggapan dan taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.

c) Luwes dalam memandang situasi.

5) Inovasi: Orang yang memiliki inovasi yaitu orang yang mampu bersikap terbuka terhadap gagasan, pendekatan baru, dan informasi terkini, orang yang memiliki inovasi mampu untuk: a) Selalu mencari gagasn baru dari berbagai sumber.

b) Mendahulukan solusi-solusi yang orisinil dalam pemecahan masalah.

c) Menciptakan gagasan-gagasan baru.

d) Berani mengubah wawasan dan mengambil risiko akibat pemikirannya.

c. Cara Mengelola Emosi

Ada banyak cara untuk mengelola emosi, antara lain mengungkapkan emosi dengan tepat dan melakukan relaksasi:

(41)

Planalp (Safaria dan Saputra, 2009: 81) menjelaskan bahwa pengungkapan emosi adalah upaya mengkomunikasikan status perasaannya yang berorientasi pada tujuan. Johnson (Supratiknya, 1995: 55) menjelaskan bahwa ada dua cara mengungkapkan emosi, yaitu secara verbal dan secara non verbal. Yang dimaksud secara verbal yaitu mengungkapkan emosi dengan menggunakan kata-kata, baik mengatakan perasaan kita secara langsung maupun tidak. Sedangkan pengungkapan emosi secara non verbal adalah mengungkapkan emosi dengan menggunakan isyarat lain selain kata-kata, misalnya sorot mata, raut muka, kepalan tinju, dsb. Menurut Johnson (Supratiknya, 1995: 57) emosi dapat diungkapkan secara jelas dan langsung dengan cara mendeskripsikan emosi tersebut. Ada empat cara mendeskripsikan emosi yaitu:

a) Mengidentifikasikan atau menyebut nama emosi itu. Misalnya, untuk mengungkapkan kesedihan seseorang berkata “Saya

sedang sedih”.

b) Menggunakan kiasan emosi. Misalnya, mengatakan “Hati saya

seperti teriris-iris” untuk mendeskripsikan hati yang pedih akibat tersinggung.

(42)

ingin membelai rambutnya” untuk mendeskripsikan

kekaguman.

d) Menggunakan kiasan kata-kata. Misalnya, mengatakan ”Saya

merasa seperti kehilangan arah” untuk mendeskripsikan

kekecewaan karena kehilangan.

Orang yang tidak mengungkapkan emosinya secara langsung akan mengungkapkannya secara tidak langsung, dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

a) Mencap atau memberikan label: Misalnya, kita tidak senang pada seorang teman yang banyak bicara. Untuk

mengungkapkannya kita mencap teman itu “Si cerewet”.

b) Memerintah: Misalnya, kita merasa kecewa dengan teman, untuk mengungkapkan kekecewaan kita, kita berkata kepada teman itu, “Pergi kau”.

c) Bertanya: Perasaan tersinggung yang disebut pada nomor 2 juga dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan.

Misalnya, “Apakah Anda mengerti apa yang saya

rasakan?”.

(43)

e) Menyindir (sarkasme): Misalnya, seorang gadis merasa iri terhadap barang-barang mewah yang dimiliki seorang temannya. Kemudian gadis itu berkata “Orang kampung semua barang-barangnya dibawa ke sekolah supaya terlihat kaya”.

f) Memuji: Misalnya, seorang murid mengagumi seorang gurunya lalu setiap kali murid itu bertemu dengan gurunya, ia memberikan pujian “Bapak rapi sekali dalam berpakaian”,

“Bapak tampan sekali”, dan sebagainya.

g) Mencela: Misalnya, seorang kakak kelas tidak menyukai sikap adik kelasnya. Kemudian dia mencelanya dengan cara berkata “Aku seniormu, kalau berjalan di depan senior

bilang permisi dong”.

Menurut Adam dan Lenz (1995: 25-29) ada tiga macam pengungkapan emosi, yaitu:

(44)

sendiri. Oleh karena itu banyak orang lain mengambil keuntungan dari mereka, meremehkan masukan-masukan mereka, bahkan memberi mereka lebih banyak pekerjaan. b) Agresif: memenuhi keperluan sendiri tetapi bertindak

demikian dengan mengorbankan orang lain. Orang-orang agresif menyatakan emosi, pendapat, kebutuhannya tetapi dengan cara menghina, mengabaikan atau menyakiti orang lain. Perilaku agresif yang ekstrim dapat membuat hubungan dengan orang lain menjadi rusak. Ada juga perilaku agresif yang pasif, yang dilakukan dengan cara memanipulasi orang lain, membohongi orang lain, atau dengan diam-diam melawan orang lain.

(45)

2) Mengelola emosi dengan melakukan relaksasi

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi adalah melalui relaksasi (Safaria dan Saputra, 2009: 7). Latihan relaksasi memiliki tujuan menurunkan tingkat ketegangan psikis dan fisiologis akibat stresor yang menekan dan menggantinya dengan keadaan santai dan tenang. Jika tubuh kita dalam keadaan santai dan relaks keadaan emosi kita juga akan menjadi relatif santai dan relaks. Salah satu teknik relaksasi yang mudah dan dapat dilakukan sendiri adalah relaksasi cue-controlled. Safaria dan Saputra (2009: 158) menjelaskan bahwa teknik relaksasi cue-controlled

menggabungkan pernapasan dengan kalimat-kalimat atau kata-kata sugestif yang dapat menimbulkan keadaan santai, tenang, dan tenteram. Teknik relaksasi ini dapat dilakukan dengan posisi berbaring atau duduk. Jika kita menerapkannya sambil duduk, posisi punggung harus lurus, jangan sampai membengkok. Jika kita menerapkannya sambil berbaring, gunakan busa sebagai alas, luruskan tangan, dan kaki senyaman mungkin.

Langkah-langkah melakukan teknik relaksasi cue-controlled adalah sebagai berikut:

(46)

dalam hati (1-5) pada hitungan ke 5 katakan dalam hati “seluruh pikiran dan tubuh saya tenang”. Lakukan instruksi di atas sampai kita merasa benar-benar sangat tenang. b) Selama melaksanakan teknik relaksasi ini konsentrasikan

kesadaran kita pada seluruh bagian tubuh rasakan setiap tarikan napas kita, rasakan perubahan-perubahan yang terjadi selama melakukan relaksasi, lupakan sejenak semua masalah yang ada.

c) Kalimat sugesti yang kita ucapkan dapat diganti dengan kalimat lain yang lebih kuat sugestinya seperti kaliamat doa yang dapat menimbulkan rasa damai dan tenang.

C. Hasil Penelitian Lain

(47)

mahasiswa yang ada di program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2004-2009. Data tersebut menunjukan angka kelulusan yang rendah.

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2010 yang sedang menulis skripsi termasuk cukup mampu dalam mengelola emosinya: ada 30 (41,6%) mahasiswa yang sangat tinggi kemampuannya dalam mengelola emosinya, ada 42 (58,3%) mahasiswa yang tergolong cukup mampu (sedang) kemampuannya dalam mengelola emosinya, tidak ada (0%) mahasiswa yang tergolong kurang mampu (rendah) kemampuan mengelola emosinya.

(48)
(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, subjek penilitian, kuesioner penelitian, validitas dan reliabilitas, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian deskripstif adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan sikap atau pendapat terhadap individu (Sangadji & Sopiah, 2010: 21). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi dalam mengelola emosinya.

B. Populasi Penelitian

(50)

C. Kuesioner Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2013: 199). Sedangkan menurut Sangadji dan Sopiah (2010: 47) kuesioner adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau banyak responden. Item kuesioner berisikan dua macam item yaitu item tertutup dan item terbuka. Item tertutup dinamakan

unfavorable yang menunjukan tidak adanya kemampuan dalam mengelola

emosi. Sedangkan item terbuka dinamakan favorable yang menunjukan adanya kemampuan dalam mengelola emosi. Skor dari item favorable yaitu sangat sesuai (4), sesuai (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1). Sebaliknya dari item unfavorable yaitu sangat sesuai (1), sesuai, (2), kurang sesuai (3), tidak sesuai (4). Adapun pembuatan setiap butir item kuesioner bertolak dari lima aspek mengelola emosi yaitu:

1) Pengendalian diri: Mengelola emosi yang merusak dengan efektif. 2) Dapat dipercaya: Menunjukan kejujuran dan integritas.

(51)

Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi

No Aspek Mengelola

Tetap teguh, tetap positif, dan tidak goyah.

5, 7, 9 6, 8, 10 Berpikir dengan jernih dan tetap

terfokus walaupun dalam tekanan

11, 12, 13, 14

2.

Dapat dipercaya

Bertindak menurut etika dan tidak pernah mempermalukan orang lain.

menegur perbuatan orang lain yang tidak etis.

22, 25 23, 24

Berpegang kepada prinsip secara teguh bahkan bila akibatnya tidak disukai. Luwes memandang situasi 50, 51 49 5. Inovasi Selalu mencari wawasan terbaru dari

berbagai sumber.

52 53

Menciptakan gagasan-gagasan baru. 55, 56 54, 57 Berani mengubah wawasan 58, 59 60

(52)

D. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013: 4). Sangadji & Sopiah (2010: 47) berpendapat bahwa “validitas adalah kebenaran suatu pemikiran bahwa

pemikiran benar-benar dilakukan”. Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah derajat jika sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur (Sangadji & Sopiah, 2010: 147).

Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa butir-butir kuesioner adalah teknik korelasi product moment. Rumus teknik korelasi product moment adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010: 171):

Keterangan:

= korelasi product moment X = nilai setiap butir

Y = nilai dari jumlah butir N = jumlah responden

(53)

Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi skor pada butir instrumen dan mentabulasi data dengan menggunakan

microsoft office excel 2013. Data yang telah ditabulasi, dimasukan ke

(54)

Tabel 2. Jumlah item-item yang Valid dan Tidak Valid

a. Mengelola dengan baik perasaan-perasaan yang menekan. b. Membangun kepercayaan dan

keandalan lewat otentisitas.

3 19, 20, 21 c.Mengakui kesalahan sendiri dan

menegur perbuatan orang lain yang b.Bertanggung jawab untuk

memperjuangkan sebuah tujuan

4 32, 33, 34, 35 c. Terorganisasi dengan cermat dalam

bekerja b. Siap mengubah tanggapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan.

b. Menciptakan gagasan-gagasan baru. 4 55, 56, 54, 57 c. Berani mengubah wawasan 3 58, 59, 60

(55)

Uji coba instrumen ini bersifat uji coba terpakai yang berarti peneliti hanya satu kali menyebarkan instrumen untuk dipakai dalam mengumpulkan data penelitian. Butir instrumen yang tidak memiliki daya beda yang baik, yaitu di bawah 0, 30 tidak dipakai dalam analisa data.

2. Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) diartikan sebagai keajegan (consistency) hasil suatu instrumen (Sangadji dan Sopiah, 2010: 47). Masidjo (1995: 209) menjelaskan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus berikut ini.

Keterangan:

= reliabilitas internal seluruh instrumen.

= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

(56)

Tabel 3. Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0, 40 Rendah

5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah

E. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012

yang sedang menulis skripsi.

2. Menjabarkan aspek-aspek kemampuan mengelola emosi ke dalam indikator-indikator.

3. Menyusun butir-butir kuesioner yang sesuai dengan indikator-indikator kemampuan mengelola emosi.

(57)

F. Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan langkah-langkah berikut:

1. Memberi skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable dan unfavorable.

2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor total dari masing-masing item kuesioner dan skor rata-rata butir dengan menggunakan microsoft

office excel.

3. Menghitung validitas instrumen kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang menyelesaikan skripsi dalam mengelola emosinya dengan menggunakan rumus Product Moment dari

Pearson melalui program komputer SPSS 15.

4. Menghitung reliabilitas instrumen kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang menyelesaikan skripsi dalam mengelola emosinya dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half).

(58)

Tabel 4. Norma Kategorisasi

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala Skor maksimum : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian menurut perhitungan skala Standar deviasi (σ / sd) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum

Penghitungan Skor Keterangan

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN MAHASISWA PRODI BK USD ANGKATAN TAHUN 2012 BAGI PIHAK PRODI BK USD

GUNA MEMBANTU MAHASISWA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI

Pada bab ini disajikan hasil penelitian mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya, pembahasan hasil penelitian mengenai kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya, usul-usul mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 bagi pihak prodi BK USD guna membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan mengelola emosi, pembahasan hasil penelitian mengenai usul mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 untuk pihak Prodi BK USD guna membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mengelola emosi, dan keterbatasan penelitian.

A. Kemampuan Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan Tahun 2012 yang

Sedang Mengerjakan Skripsi dalam Mengelola Emosinya

Norma yang digunakan untuk mengelompokkan tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya sudah disajikan dalam bab III. Dengan mengikuti norma kategorisasi tersebut, diperolehlah hasil perhitungan sebagai berikut:

(60)

Luas jarak : 224 – 56 = 168 σ (standar deviasi) : 168 – 6 = 28

µ (mean teoritik) : (224 + 56) : 2 = 140

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapatlah dilihat klasifikasi kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosinya seperti yang disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Kategori Kemampuan Mahasiswa Prodi BK USD angkatan 2012 yang Sedang Mengerjakan Skripsi dalam Mengelola Emosinya.

Formula Kriteria Skor Frekuensi Persentase

(%)

Dari Tabel 5 tampak bahwa:

1. Ada 8 (12,9%) mahasiswa yang tergolong sangat mampu (sangat tinggi) mengelola emosinya.

2. Ada 49 (79,03%) mahasiswa yang tergolong mampu (tinggi) mengelola emosinya.

(61)

4. Tidak ada (0%) mahasiswa yang tergolong kurang mampu (rendah) mengelola emosinya.

5. Tidak ada (0%) mahasiswa yang tergolong sangat kurang mampu (sangat rendah) mengelola emosinya.

Peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan dari sebagian besar mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya termasuk tinggi; sebagian besar mahasiswa prodi BK angkatan tahun 2012 Universitas Sanata Dharma mampu mengelola emosinya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Mengenai Kemampuan Mahasiswa Prodi

BK USD Angkatan Tahun 2012 yang Sedang Mengerjakan Skripsi

dalam Mengelola Emosinya.

(62)

kesungguhan untuk segera menyelesaikan skripsi. Kesan peneliti ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti terhadap mahasiswa yang adalah teman-teman peneliti. Faktor yang mempengaruhi tingginya kesungguhan untuk segera menyelesaikan skripsinya antara lain adalah keinginan yang tinggi untuk dapat segera menyelesaikan skripsinya secara baik. Peneliti juga mendapat kesan bahwa sebagian besar subjek ingin memberikan jawaban yang menyenangkan. Kesan peneliti ini berdasarkan pengamatan peneliti pada saat mengawasi pengisian kuesioner.

Kemampuan mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi dalam mengelola emosinya tergolong tinggi boleh jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti 1) mahasiswa mampu mengendalikan emosi negatif pada saat mengalami situasi dan kondisi yang menekan sewaktu mengerjakan skripsi, 2) mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dengan menunjukan prestasinya sewaktu mengerjakan skripsi, 3) mahasiswa memiliki sikap bersungguh-sungguh untuk dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik, 4) mahasiswa pandai menyesuaikan diri dalam menangani perubahan situasi pada saat mengerjakan skripsi, 5) mahasiswa memiliki inovasi yang tinggi dan tidak terpaku oleh keadaan.

Safaria dan Saputra (2009: 13) menjelaskan bahwa “ketika kita gagal

(63)
(64)

lih. Morgan, dkk (Walgito, 2005: 237) mengemukakan bahwa emosi itu menimbulkan energi untuk motivasi. Seperti yang sudah dijelaskan pada halaman 15 mengenai kegunaan emosi, bahwa “emosi dapat mengorganisasi

dan memotivasi tindakan” (Safaria dan Saputra, 2009: 17). Motivasi yang tinggi membuat mahasiswa mampu mengelola emosinya. Motivasi mengarahkan mahasiswa untuk dapat mencapai tujuannya dengan mengerahkan segala kemampuannya. Motivasi yang tinggi dapat dilihat dari usaha mahasiswa yang selalu menunjukan prestasinya sewaktu mengerjakan skripsi. Mahasiswa menunjukkan prestasinya dengan cara selalu berusaha menunjukan kemajuannya dalam penulisan skripsi dan mempunyai semangat yang tinggi untuk dapat memperbaiki skripsinya apabila ada kesalahan. Sikap ini menunjukan sikap dapat dipercaya. Sikap ini dipengaruhi oleh kesadaran pentingnya motivasi dalam pengerjaan skripsi agar skripsi dapat segera terselesaikan.

(65)

Goleman (1999: 124) menjelaskan bahwa kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan memungkinkan individu bersikap tenang dalam menghadapi berbagai situasi. Selama skripsi, mahasiswa boleh jadi akan selalu dihadapkan pada situasi-situasi yang menuntut dirinya untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak menentu. Keadaan yang tidak menentu tersebut misalnya jadwal bimbingan yang sering berubah-ubah, revisi skripsi, target skripsi yang belum tercapai karena situasi dan kondisi yang berubah tiba-tiba, dsb. Kemampuan untuk merasa nyaman di tengah situasi dan kondisi yang tidak menentu adalah cerminan dari penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian diri mahasiswa dapat ditunjukan dengan dengan kemampuan mahasiswa mencari alternatif-alternatif baru ketika menghadapi perubahan situasi.

Memiliki inovasi dan tidak terpaku oleh keadaan adalah sikap yang sangat penting dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki sikap tersebut boleh jadi ditunjukan oleh selalu berusaha memperbaiki tata tulis konsep skripsinya yang belum tepat, berani mengemukakan ide-ide untuk penulisan skripsinya, tidak terpaku pada arahan dosen.

(66)

menyelesaikan skripsi lebih cepat, mendapatkan kehidupan yang nyaman dan bahagia. Suatu penelitian menunjukan bahwa individu dengan kecerdasan emosi akan cenderung berada dalam kondisi bahagia lebih percaya diri, dan lebih sukses di sekolah (Safaria dan Saputra, 2009: 8). Mahasiswa dapat memelihara kemampuan mengelola emosi dengan berbagai cara, antara lain 1) berusaha untuk mengendalikan emosi negatif dengan cara berpikir positif, 2) meningkatkan motivasi untuk terus menunjukan prestasi, 3) meningkatkan kesungguhan hati, 4) berusaha menyesuaikan diri dengan selalu menyiapkan alternatif-alternatif yang baru ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi, 5) memiliki inovasi dan tidak terpaku oleh keadaan.

C. Usul dari Mahasiswa Prodi BK Angkatan Tahun 2012 untuk Prodi BK

USD Guna Membantu Mahasiswa Meningkatkan Kemampuan

Mengelola Emosi pada saat Mengerjakan Skripsi

(67)

Tabel 6. Usul-usul mahasiswa prodi BK angkatan tahun 2012 untuk prodi BK USD guna membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan mengelola emosi pada saat mengerjakan skripsi

No Usulan Mahasiswa Frekuensi Presentase

1. Diadakan seminar mengenai cara mengelola emosi bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

6 9, 67%

2. Diadakan kegiatan sharing/ bertukar pikiran/ bertukar saran setiap minggu bersama dengan teman-teman dan dosen pembimbing.

8 12, 90%

3. Diadakan kegiatan dinamika kelompok di luar kampus bersama dengan teman-teman dan dosen pembimbing setiap minggu.

7 11, 29%

4. Diadakan kegiatan relaksasi di luar kampus bersama dengan teman-teman dan dosen pembimbing setiap minggu.

4 6, 45%

Ada 13 responden yang tidak memberikan usul.

1) Pembahasan hasil penelitian mengenai usul mahasiswa prodi BK USD

angkatan tahun 2012 untuk pihak Prodi BK USD guna membantu

mahasiswa meningkatkan kemampuan mengelola emosi pada saat

mengerjakan skripsi.

(68)

adalah diadakan kegiatan sharing/ bertukar pikiran/ bertukar saran setiap minggu bersama dengan teman-teman dan dosen pembimbing. Kegiatan tersebut diharapkan dapat rutin diadakan selama proses pengerjaan skripsi agar mahasiswa mampu menyampaikan pendapatnya, mengetahui letak penulisan skripsi yang masih salah dan harus diperbaiki, mencari jalan keluar atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika proses mengerjakan skripsi, berkeluh kesah, dsb. Ketika menghadapi kesulitan, mahasiswa sering mengalami kebingungan harus berkeluh kesah dengan siapa. Mahasiswa juga sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi sehingga timbullah rasa malas untuk mengerjakannya sehingga penyelesaian skripsi menjadi tertunda.

(69)

Usulan dengan presentase ketiga yaitu sebanyak 9, 67% atau ditulis oleh 6 responden adalah diadakan seminar mengenai cara mengelola emosi bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Sebagian Mahasiswa masih belum mampu menyadari pentingnya mengelola emosi pada saat mengerjakan skripsi. Pada saat mengerjakan skripsi mahasiswa akan akan menemui banyak hal yang memicu emosi positif maupun negatif sehingga penting bagi mahasiswa mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengelola emosinya agar mengelola konflik yang terjadi pada saat mengerjakan skripsi dengan efektif.

Usulan dengan presentase keempat yaitu sebanyak 6, 45% atau ditulis oleh 4 responden adalah diadakan kegiatan relaksasi di luar kampus bersama dengan teman-teman dan dosen pembimbing setiap minggu. Usul tersebut bisa jadi di latar belakangi oleh pengalaman mahasiswa yang kerap mengalami stres pada saat mengerjakan skripsi. Mahasiswa membutuhkan keadaan santai dan relaks di samping mengerjakan skripsi yang cukup menghabiskan pikiran dan tenaga.

(70)

dengan usaha mahasiswa untuk berusaha mengelola emosinya dengan sebaik-baiknya sewaktu mengerjakan skripsi. Mahasiswa diharapkan lebih mempersiapkan konsep skripsi dengan matang, rajin membaca, berpikir positif, dan lebih berfokus pada apa yang bisa dilakukannya untuk dapat menyelesaikan skripsi sebaik-baiknya.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak diadakan expert judgement.

Expert judgement yaitu pemeriksaan instrumen penelitian yang dilakukan

(71)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari penelitian. Bagian saran memuat saran untuk beberapa pihak. A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagian besar mahasiswa prodi BK USD angkatan tahun 2012 yang sedang mengerjakan skripsi termasuk mampu mengelola emosinya. B. Saran

Berikut dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian untuk berbagai pihak, yaitu:

1. Prodi BK USD

(72)

pembimbing, dan relaksasi di luar kampus. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Peneliti Lain

Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topik dan subjek penelitian yang sama diharapkan dapat lebih menilik kembali kepada instrumen penelitian, aspek-aspek, indikator-indikator dan item-item yang kata-katanya dapat lebih mudah dipahami oleh responden. Hal ini ditujukan agar instrumen penelitian dapat mengungkap kemampuan mengelola emosi secara lebih mendalam. Selain itu, pada saat memberikan kuesioner kepada responden hendaknya peneliti dapat bertatap muka secara langsung, menjelaskan secara lisan pendahuluan kuesioner agar responden dapat mengerti perintah pengisian kuesioner dan mengawasi subjek dalam mengisi kuesioner.

3. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling

(73)
(74)

Daftar Pustaka

Adams, Linda dan Lenz, Elinor. 195. Jadilah Diri Anda Sendiri. Efektifitas pribadi

dalam hidup dan hubungan anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Albin, Rochelle Semmel. 1986. Emosi: Bagaimana Mengenal, Menerima, dan

Mengarahkannya. Yogyakarta: Kanisius

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. 2016. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Bimo, Walgito. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Bimo, Walgito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Goleman, Daniel. 2007. Emotional Intelligence Kecerdasan Emosional mengapa EI

Lebih Penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 1999. Emotional Intelligence Kecerdasan Emosional mengapa EI

Lebih Penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hurlock, Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Masidjo, 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Purnomo, Elisabeth Pathrisia. 2014. Kemampuan Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2010 yang sedang Menulis Skripsi dalam Mengelola Emosinya dan Implikasinya Terhadap Upaya-upaya Mempercepat Penyelesaian Skripsi (Skripsi).

Yogyakarta: Sanata Dharma.

(75)

Supratiknya. 1995. Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia

(76)
(77)
(78)
(79)

A. Pengantar

Teman-teman yang saya hormati, pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini yang dimaksudkan untuk mengetahui pengalaman Anda dalam menyelesaikan skripsi.

Jawaban teman-teman tidak akan dinilai benar atau salah; semua jawaban adalah benar sejauh sesuai dengan pengalaman Anda. Oleh karena itu, dimohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Untuk menjaga kerahasiaan, teman-teman tidak perlu mencantumkan nama.

Atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

1. Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai pemahaman Anda dalam menyelesaikan studi (menulis skripsi). Seberapa sesuai maksud pernyataan dengan pengalaman Anda? Berilah tanda √ pada kolom alternatif jawaban yang sesuai bagimu. Alternatif jawaban adalah:

SS : Sangat sesuai S : Sesuai AS : Agak sesuai

KTS : Kurang/tidak sesuai

(80)

Sesuai

No Seberapa sesuai maksud masing-masing

pernyataan berikut dengan pengalaman Anda?

SS S AS KTS

1 Saya tetap bersikap ramah kepada dosen pembimbing, walaupun saya sedang kecewa kepadanya.

2 Saya sangat terpuruk ketika dosen pembimbing mencoret-coret konsep skripsi saya.

3 Saya menyadari berbagai macam perasaan yang saya alami ketika menulis skripsi.

4 Saya memendam sendiri perasaan kecewa yang saya alami ketika saya kecewa dengan dosen pembimbing.

5 Saya mampu menyemangati diri saya untuk terus memperbaiki konsep skripsi saya.

6 Saya seperti mau putus asa ketika melihat banyak sekali coretan pada konsep skripsi saya.

7 Saya berkeyakinan bahwa setiap dosen pembimbing akan membimbing mahasiswanya dengan baik. 8 Saya sering merasa heran dan bingung mengapa

konsep skripsi yang saya tulis selalu salah bagi dosen pembimbing saya.

9 Saya mampu mengendalikan rasa kecewa saya saat perkataan dosen pembimbing menyakiti hati saya. 10 Saya larut dalam perasaan yang bercampur aduk

menjadi satu saat dosen membatalkan janji bimbingan padahal saya sudah menunggu lama. 11 Saya bahagia ketika dosen pembimbing saya

memberikan masukan kepada saya sehingga saya tahu apa yang sebaiknya saya lakukan.

12 Saya menyadari bahwa waktu untuk menyelesaikan skripsi terbatas, namun saya tetap fokus dan berpikir jernih untuk menyelesaikannya dengan baik.

13 Saya sadar bahwa apabila saya marah, konsentrasi skripsi saya menjadi terganggu.

14 Saya sering merasa takut kalau-kalau saya tidak dapat menyelesaikan skripsi saya, namun saya tetap bersemangat untuk segera menyelesaikannya.

15 Saya tetap menghormati dosen pembimbing saya meskipun terkadang beliau menyakiti hati saya. 16 Saya menjelek-jelekan dosen pembimbing saya di

depan teman-teman, ketika saya merasa dosen mengecewakan hati saya.

(81)

SS : Sangat Sesuai S : Sesuai AS : Agak Sesuai KTS : Kurang/tidak Sesuai

No Seberapa sesuai maksud masing-masing

pernyataan berikut dengan pengalaman Anda?

SS S AS KTS

18 Saya memberikan komentar apabila pendapat dosen tidak sesuai dengan pendapat saya.

19 Saya selalu berusaha menyelesaikan skripsi saya dengan sebaik-baiknya.

20 Saya menunjukan kemajuan dalam penyelesaian skripsi saya setiap minggunya.

21 Saya sadar bahwa yang menjadi penentu bagi kelulusan saya adalah diri saya sendiri. 22 Saya spontan meminta maaf kepada dosen

pembimbing apabila saya terlambat mengumpulkan revisian konsep skripsi saya.

23 Saya memaksakan pendapat saya dalam membuat konsep skripsi, sebab saya yakin bahwa pendapat saya lebih tepat dari pendapat dosen pembimbing saya.

24 Saya memberikan cap/julukan negatif pada dosen pembimbing saya, ketika beliau membatalkan janji bimbingan.

25 Saya menyatakan perasaan yang saya alami kepada dosen pembimbing dengan cara menyebutkan nama perasaan (seperti saya merasa sedih,dsb)

26 Ketika saya merasa bingung , saya lebih baik pergi ke perpustakaan daripada pergi jalan-jalan.

27 Saya menghabiskan waktu saya untuk mengurusi media sosial saya daripada untuk mengerjakan skripsi saya.

28 Saya tidak tergoda melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan karena saya berfokus pada pengerjaan skripsi.

29 Saya mudah menghalau rasa malas untuk mengerjakan skripsi.

30 Saya selalu mengumpulkan konsep skripsi yang telah saya revisi pada waktu yang telah ditentukan.

31 Saya sering main handphone hingga lupa waktu sehingga konsep skripsi saya terbengkalai. 32 Saya bertanggung jawab penuh untuk dapat

menyelesaikan skripsi saya dengan sebaik-baiknya. 33 Saya memiliki daya juang yang tinggi untuk dapat

menyelesaikan skripsi saya tepat waktu.

(82)

SS : Sangat Sesuai S : Sesuai AS : Agak Sesuai KTS : Kurang/tidak Sesuai

No Seberapa sesuai maksud masing-masing

pernyataan berikut dengan pengalaman Anda?

SS S AS KTS

35 Saya yakin dapat menyelesaikan skripsi saya tepat waktu.

36 Saya menyadari manfaat dan tujuan menulis skripsi. 37 Saya tidak tahu manfaat dan tujuan menulis skripsi. 38. Saya tidak yakin dapat menyelesaikan skripsi saya

secepatnya karena topik yang saya ambil cukup berat.

39. Sejak awal saya memilih judul skripsi dengan penuh pertimbangan.

40. Banyaknya revisian dalam konsep skripsi saya membuat saya semakin bersemangat untuk segera menyelesaikannya.

41. Setelah menunda mengerjakan konsep skripsi saya untuk beberapa waktu, saya kesulitan untuk

membangkitkan semangat saya kembali.

42. Saya dapat menerima dan memaklumi kesibukan dosen saya.

43 Karena kerap membatalkan janji bimbingan, saya merasa dosen pembimbing ingin mempersulit saya. 44. Saya sadar bahwa menulis skripsi tidak mudah,

tetapi saya pantang menyerah untuk dapat segera menyelesaikannya.

45. Saya kerap tidak hadir bimbingan karena saya tidak suka dengan dosen pembimbing saya.

46 Saya berkeyakinan bahwa kritik yang saya terima memampukan saya agar dapat membuat konsep skripsi saya semakin baik.

47. Saya selalu berterima kasih kepada orang yang sudah memberikan kritikan yang jujur kepada saya. 48. Saya mendengarkan dengan baik saran-saran dan

nasihat yang diberikan dosen pembimbing saya. 49 Saya mudah sekali menjadi pesimis ketika saya

gagal mencapai target yang saya tetapkan dalam penulisan konsep skripsi saya.

50. Saya selalu sungguh-sungguh berusaha memahami maksud komentar dosen pembimbing termasuk komentar yang saya anggap negatif.

51. Saya mudah menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal bimbingan.

(83)

SS : Sangat Sesuai S : Sesuai AS : Agak Sesuai KTS : Kurang/tidak Sesuai

No Seberapa sesuai maksud masing-masing

pernyataan berikut dengan pengalaman Anda?

SS S AS KTS

53. Saya mudah sekali merasa kecewa apabila tidak kunjung menemukan literatur yang tepat.

54. Saya sering mengandalkan arahan-arahan dari dosen pembimbing saya, tanpa menemukan sendiri ide-ide yang tepat.

55. Saya berinisiatif untuk memperbaiki tata tulis konsep skripsi saya yang masih belum tepat. 56. Saya menolak keras aksi plagiatisme.

57. Saat pikiran sudah kacau, saya memilih mencontek hasil karya orang lain.

58 Saya selalu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksudkan dengan saran/ tanggapan/ komentar yang diberikan kepada saya.

59. Saya berani mengemukakan ide-ide saya walaupun tidak sesuai dengan dosen pembimbing saya. 60. Saya mengangguk-anggukan kepala agar dosen

mendapat kesan bahwa saya memahami apa yang dimaksudkan dosen.

Pertanyaan terbuka

(84)
(85)

1 Sig. (2-tailed) .000 Valid

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)

Gambar

Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Pengalaman Mahasiswa
Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi
Tabel 2. Jumlah item-item yang Valid dan Tidak Valid
Tabel 3. Kriteria Guilford
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data secara uji laboratorium dan statistik bahwa besar debit aliran pada pipa ventllrimeter melalui pengukllran cara pertama tidak berbeda

Penelitian ini, data penelitian menggunakan instrumen non-tes akan dibandingkan dengan suatu kriteria yang telah ada, sehingga instrument non-tes memerlukan uji

Accumulated results on reduction in aortic cholesterol content in cholesterol-fed ovariectomized rabbits during treatment with HRT or raloxifene compared to

Perlakuan silase jerami padi dengan penambahan level molases 9% menghasilkan pH, jumlah koloni BAL dan diameter zona bening yang lebih baik dibandingkan

KLINIK JB PALEMBANG 1.0 Subsistem Pengguna 2.0 Subsistem Master 3.0 Subsistem Pelayanan 4.0 Subsistem Laporan 1.4 Logout 1.1 Pengguna 1.3 Login 2.2 Dokter 3.1.4 Hapus Data

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN.. PT BPD SUMATERA

Sasaran pemberian bantuan beasiswa ditujukan untuk siswa berprestasi dan siswa tidak mampu yang berada di lingkungan SMK BINA INFORMATIKA. Siswa mampu mempertahankan

Judul DAFTAR GAMBAR ditulis dengan huruf kapital tebal, yang diletakkan di bagian tengah sebelah bawah kertas. Daftar gambar/grafik ini memuat semua gambar atau