Gambaran Hasil Pemeriksaan Pap Smear Dengan Sistem Bethesda Di Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat Periode 2004-2005.

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DENGAN SISTEM

BETHESDA DI YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH JAWA BARAT PERIODE 2004-2005

Mochamad Harmi Harun, 2007, Pembimbing I : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes.

Telah dilakukan penelitian retrospektif deskriptif terhadap 1678 sampel kunjungan baru laporan hasil pemeriksaan pap smear yang menggunakan sistem Bethesda di Yayasan Kanker Indonesia wilayah Jawa Barat selama periode 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2005. Dari 1678 sampel yang diperoleh, 1591 sampel adekuat untuk dilakukan analisa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data hasil pemeriksaan pap smear mulai dari negatif keganasan sampai abnormalitas sel epitel yang dihubungkan dengan umur pasien, paritas dan mikroorganisme.

Dari hasil penelitian terhadap 885 sampel pap smear tahun 2004 didapatkan 757 (85.54%) negatif lesi intraepitelial atau keganasan (NILM) dan 128 (14.46%) abnormalitas epitel, sedangkan pada tahun 2005 didapatkan 631 (89.38%) negatif intraepitelial dan keganasan dan 75 (10.62%) abnormalitas epitel. Terdapat penurunan abnormalitas epitel pada tahun 2005 sebanyak 3.88% dibandingkan dengan tahun 2004.

Pada tahun 2004 dan 2005 HSIL didapatkan tertinggi pada kelompok usia 40-49 tahun masing masing (0.11%) dan (0.28%). Karsinoma skuamosa invasif pada tahun 2004 tidak ditemukan, pada tahun 2005 didapatkan 2 kasus (0.28%) pada kelompok paritas 3-4 dan paritas NHGXD-duanya disertai tanda infeksi HPV. Mikroorganisme yang terbanyak adalah coccobacilli (8.86%).

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pelaporan pap smear menggunakan sistem Bethesda dapat memberikan interpretasi hasil yang mempunyai korelasi dengan penatalaksanaan klinis dan memberikan informasi tentang mikroorganisme yang menyertainya, selain itu sistem pelaporan Bethesda mengurangi angka negatif palsu dengan adanya persyaratan adekuasi sampel.

(2)

ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF PAP SMEAR EXAMINATION BY BETHESDA METHOD IN YAYASAN KANKER INDONESIA, WEST JAVA

PERIOD OF 2004-2005

Mochamad Harmi Harun, 2007 Tutor I: Sri Nadya, dr., M.Kes.

A descriptive retrospective study of 1678 pap smear sample by Bethesda method in Yayasan Kanker Indonesia, West Java, from January 1, 2004 to December 31, 2005 was conducted. Of 1676 sample, 1591 are adequate to put in analysis.

The aim of this study is to obtain the result of Pap smear examination from Negative Intraepithelial Lesion or Malignancy to epithelial cell abnormalities in relation to patient age group, parity, and microorganism. Based on this study of 885 Pap smear sample in 2004, 757 (85.54%) negative intraepithelial lesions or malignancy (NILM) and 128 (14,46%) epithelial cell abnormalities was documented. In 2005, 631 (89.38%) negative intraepithelial lesion or malignancy and 75 (10.62%) epithelial cell abnormalities were verified. In 2005, there was decrease in epithelial cell abnormalities as much as 3.88%.

During the period of 2004 to 2005, the highest HSIL shown to age group between 40 and 49 are 0.11% and 0.28%, respectively. In 2004, invasive squamous carcinoma was not yet recovered, in 2005, there were 2 cases (0, 28%) of parity group 3-4 and parity 5, both were accompanied by HPV infection. The most frequent microorganism are coccobacilli (8.86%). Based on this study, the conclusion may be drawn that Pap smear report using Bethesda system can provide the interpretation that correlate to clinical management and give some informations of accompanying microorganism. In addition, Bethesda adequacy criteria may decrease the negative false result.

(3)

DAFTAR ISI

Judul dalam... (i)

Surat pernyataan ... (ii)

Abstrak ... (iv)

Abstract ... (v)

Prakata ... (vi)

Daftar Isi... ... (viii)

Daftar Tabel ... …. (xi)

Daftar Gambar ... ... (xii)

DaftarLampiran ... …. (xiii)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...1

1.2 Identifikasi masalah...3

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 4

1.5 Metodologi... 4

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Embriologi, Anatomi, Histologi dan histologi serviks………...5

2.1.1 Embriologi Serviks………..5

2.1.2 Anatomi Serviks………..5

2.1.3 Histologi Serviks………...6

2.1.4 Sitologi Serviks………...7

(4)

2.4.3 Faktor Etiologi... 15

2.4.4 Gambaran Klinik dan Diagnosa………...16

2.4.5 Patologi Kanker Serviks ... 17

2.4.6 Penyebaran Kanker Serviks... 18

2.4.7 Penanganan Kanker Serviks……….19

2.5 Pap Smear……….19

2.5.1 Manfaat Pap Smear………...20

2.5.2 Ketepatan Diagnosis Pap Smear... 21

2.5.3 Indikasi Pemeriksaan Pap Smear ……….22

2.5.4 Interval Pemeriksaan Pap Smear ……….23

2.5.5 Ragam Terminologi Pelaporan Pap Smear………...24

2.5.6 Sistem Bethesda………26

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Pemeriksaan………30

3.2 Metode Penelitian... 30

3.3 Analisis Data………..30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….31

4.2 Pembahasan ……….38

4.2.1. Hubungan Hasil Pemeriksaan Pap Smear Dengan Usia... 38

4.2.2. Hubungan Hasil Pemeriksaan Pap Smear Dengan Paritas…...42

4.2.3. Hubungan jenis mikroorganisme dengan abnormalitas sel epitel………..42.

4.2.4. Jenis mikroorganisme dihubungkan dengan usia………43

4.2.5. Adekuasi sampel………..44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...45

(5)

DAFTAR PUSTAKA………47

LAMPIRAN………..50

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1. Hasil Pemeriksaan Abnormalitas Sel Epitel

Dihubungkan Dengan Usia Tahun 2004. ... 31

Dihubungkan Dengan Usia Tahun 2005. ... 32

Dihubungkan Dengan Paritas Tahun 2004... 33

Dihubungkan Dengan Paritas (2005) ... 34

Tabel 4.1.5. Jenis Mikroorganisme Dihubungkan Dengan

Abnormalitas Sel Epitel (2004) ... 34

Tabel 4.1.6. Jenis Mikroorganisme Dihubungkan Dengan

Abnormalitas Sel Epitel.(2005). ... 35

Tabel 4.1.7. Jenis Mikroorganisme Dihubungkan

Dengan Usia (2004)... 35

Tabel 4.1.8. Jenis Mikroorganisme Dihubungkan

Dengan Usia (2005)... 36

Tabel 4.1.9. Hasil Pemeriksaan Pap Smear Tahun 2004 & 2005 ... 36

(7)

DAFTAR DIAGRAM

Grafik 4.1. Perbandingan Persentase NILM

dan Abnormalitas Epitel Tahun 2004 & 2005... 37

.

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar Hasil Pemeriksaan Pap Smear... 50

(9)

LAMPIRAN

Lampiran 1

Gambar hasil pemeriksan pap smear.

(10)

Actinomyces

(11)

Sel parabasal.

(12)

ASC-US

(13)

LSIL

(14)

Squamous Cell Carcinoma keratinizing

(15)

Lampiran 2: Perhitungan Statistik.

TABEL FREKUENSI UNTUK DATA TAHUN 2005

PENGULANGAN & ADEKUAT

1480 88.2 88.2 88.2

111 6.6 6.6 94.8

87 5.2 5.2 100.0

1678 100.0 100.0

pengulangan Tdk Adekuat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

KATEGORI USIA

10 .6 .6 .6

187 11.1 11.1 11.7

593 35.3 35.3 47.1

625 37.2 37.2 84.3

216 12.9 12.9 97.2

41 2.4 2.4 99.6

6 .4 .4 100.0

1678 100.0 100.0

< 20 thn 20- 29 thn 30 - 39 thn 40 - 49 thn 50 - 59 THN 60 - 69 thn > 70 thn Total Valid

Cumulative Percent

KATEGORI PARITAS

118 7.0 7.0 7.0

870 51.8 51.8 58.9

584 34.8 34.8 93.7

106 6.3 6.3 100.0

1678 100.0 100.0

P-0

P-1 sampai dengan P-2 P-3 sampai dengan P-4 >P-5

Total Valid

(16)

MIKROORAGNISME

62 3.7 3.7 3.7

51 3.0 3.0 6.7

148 8.8 8.8 15.6

168 10.0 10.0 25.6

31 1.8 1.8 27.4

10 .6 .6 28.0

1176 70.1 70.1 98.1

1 .1 .1 98.2

31 1.8 1.8 100.0

1678 100.0 100.0

actinomyces candida coccen cocobacilli duderlein hpv negatif strepto trichomonas Total Valid

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (NILM)

290 17.3 17.3 17.3

1388 82.7 82.7 100.0

1678 100.0 100.0

Tidak ada ada Total Valid

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (ASC-US)

1527 91.0 91.0 91.0

151 9.0 9.0 100.0

1678 100.0 100.0

Tidak ada Ada Total Valid

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (ASC-H)

1652 98.5 98.5 98.5

26 1.5 1.5 100.0

1678 100.0 100.0

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (LSIL)

1666 99.3 99.3 99.3

12 .7 .7 100.0

1678 100.0 100.0

(17)

HASIL PAPSMEAR (HSIL)

1675 99.8 99.8 99.8

3 .2 .2 100.0

1678 100.0 100.0

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK)

1669 99.5 99.5 99.5

9 .5 .5 100.0

1678 100.0 100.0

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (ADENO CA)

1678 100.0 100.0 100.0

Tidak ada Valid

Cumulative Percent

HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF)

1676 99.9 99.9 99.9

2 .1 .1 100.0

1678 100.0 100.0

Cumulative Percent

(18)

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (NILM) Crosstabulation

10 10

.6% .6%

28 159 187

1.7% 9.5% 11.1%

116 477 593

6.9% 28.4% 35.3%

109 516 625

6.5% 30.8% 37.2%

34 182 216

2.0% 10.8% 12.9%

3 38 41

.2% 2.3% 2.4%

6 6

.4% .4%

290 1388 1678

17.3% 82.7% 100.0%

Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total < 20 thn

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Total

Tidak ada ada

HASIL PAPSMEAR (NILM)

Total

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (ASC-US) Crosstabulation

10 10

.6% .6%

173 14 187

10.3% .8% 11.1%

531 62 593

31.6% 3.7% 35.3%

567 58 625

33.8% 3.5% 37.2%

201 15 216

12.0% .9% 12.9%

39 2 41

2.3% .1% 2.4%

6 6

.4% .4%

1527 151 1678

91.0% 9.0% 100.0%

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (ASC-US)

(19)

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (ASC-H) Crosstabulation

10 10

.6% .6%

187 187

11.1% 11.1%

586 7 593

34.9% .4% 35.3%

613 12 625

36.5% .7% 37.2%

209 7 216

12.5% .4% 12.9%

41 41

2.4% 2.4%

6 6

.4% .4%

1652 26 1678

98.5% 1.5% 100.0%

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (ASC-H)

Total

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (LSIL) Crosstabulation

10 10

.6% .6%

186 1 187

11.1% .1% 11.1%

589 4 593

35.1% .2% 35.3%

620 5 625

36.9% .3% 37.2%

215 1 216

12.8% .1% 12.9%

40 1 41

2.4% .1% 2.4%

6 6

.4% .4%

Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total < 20 thn

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (LSIL)

(20)

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (HSIL) Crosstabulation 10 10 .6% .6% 187 187 11.1% 11.1% 593 593 35.3% 35.3%

622 3 625

37.1% .2% 37.2%

216 216 12.9% 12.9% 41 41 2.4% 2.4% 6 6 .4% .4%

1675 3 1678

99.8% .2% 100.0%

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (HSIL)

Total

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK) Crosstabulation

10 10

.6% .6%

187 187

11.1% 11.1%

589 4 593

35.1% .2% 35.3%

622 3 625

37.1% .2% 37.2%

214 2 216

12.8% .1% 12.9%

41 41

2.4% 2.4%

6 6

.4% .4%

1669 9 1678

99.5% .5% 100.0%

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI

USIA

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK)

(21)

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (ADENO CA) Crosstabulation 10 10 .6% .6% 187 187 11.1% 11.1% 593 593 35.3% 35.3% 625 625 37.2% 37.2% 216 216 12.9% 12.9% 41 41 2.4% 2.4% 6 6 .4% .4% 1678 1678 100.0% 100.0% Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total < 20 thn

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI USIA Total Tidak ada HASIL PAPSMEAR (ADENO CA) Total

KATEGORI USIA * HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF) Crosstabulation 10 10 .6% .6% 187 187 11.1% 11.1% 593 593 35.3% 35.3%

624 1 625

37.2% .1% 37.2%

215 1 216

12.8% .1% 12.9%

41 41

2.4% 2.4%

Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total < 20 thn

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn KATEGORI

USIA

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF)

(22)

CROSSTAB PERBANDINGAN ANTARA KATEGORI PARITAS DENGAN ABNORMALITA SEL EPITEL

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (NILM) Crosstabulation

24 94 118

1.4% 5.6% 7.0%

153 717 870

9.1% 42.7% 51.8%

98 486 584

5.8% 29.0% 34.8%

15 91 106

.9% 5.4% 6.3%

290 1388 1678

17.3% 82.7% 100.0%

Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total P-0

P-1 sampai dengan P-2

>P-5 KATEGORI PARITAS

Total

Tidak ada ada

Total

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (ASC-US) Crosstabulation

106 12 118

6.3% .7% 7.0%

785 85 870

46.8% 5.1% 51.8%

538 46 584

32.1% 2.7% 34.8%

98 8 106

5.8% .5% 6.3%

1527 151 1678

91.0% 9.0% 100.0%

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (ASC-US)

(23)

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (ASC-H) Crosstabulation

117 1 118

7.0% .1% 7.0%

857 13 870

51.1% .8% 51.8%

575 9 584

34.3% .5% 34.8%

103 3 106

6.1% .2% 6.3%

1652 26 1678

98.5% 1.5% 100.0%

Total

Tidak ada Ada

Total

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (LSIL) Crosstabulation

118 118

7.0% 7.0%

866 4 870

51.6% .2% 51.8%

576 8 584

34.3% .5% 34.8%

106 106

6.3% 6.3%

1666 12 1678

99.3% .7% 100.0%

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (LSIL)

Total

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (HSIL) Crosstabulation

118 118

7.0% 7.0%

870 870

51.8% 51.8%

581 3 584

Count % of Total Count % of Total Count P-0

P-3 sampai dengan P-4 KATEGORI

PARITAS

Tidak ada Ada

(24)

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK) Crosstabulation

118 118

7.0% 7.0%

865 5 870

51.5% .3% 51.8%

581 3 584

34.6% .2% 34.8%

105 1 106

6.3% .1% 6.3%

1669 9 1678

99.5% .5% 100.0%

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK)

Total

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (ADENO CA) Crosstabulation

118 118 7.0% 7.0% 870 870 51.8% 51.8% 584 584 34.8% 34.8% 106 106 6.3% 6.3% 1678 1678 100.0% 100.0% Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total P-0

>P-5 KATEGORI PARITAS Total Tidak ada HASIL PAPSMEAR (ADENO CA) Total

KATEGORI PARITAS * HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF) Crosstabulation

118 118

7.0% 7.0%

870 870

51.8% 51.8%

583 1 584

34.7% .1% 34.8%

105 1 106

6.3% .1% 6.3%

1676 2 1678

99.9% .1% 100.0%

Total

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF)

(25)

(26)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (NILM) Crosstabulation

10 52 62

.6% 3.1% 3.7%

7 44 51

.4% 2.6% 3.0%

36 112 148

2.1% 6.7% 8.8%

23 145 168

1.4% 8.6% 10.0%

31 31

1.8% 1.8%

8 2 10

.5% .1% .6%

199 977 1176

11.9% 58.2% 70.1%

1 1

.1% .1%

6 25 31

.4% 1.5% 1.8%

290 1388 1678

17.3% 82.7% 100.0%

Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total actinomyces candida coccen cocobacilli duderlein hpv negatif strepto trichomonas MIKROORAGNISME Total

Tidak ada ada

(27)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (ASC-US) Crosstabulation

57 5 62

3.4% .3% 3.7%

48 3 51

2.9% .2% 3.0%

124 24 148

7.4% 1.4% 8.8%

153 15 168

9.1% .9% 10.0%

31 31

1.8% 1.8%

8 2 10

.5% .1% .6%

1077 99 1176

64.2% 5.9% 70.1%

1 1

.1% .1%

28 3 31

1.7% .2% 1.8%

1527 151 1678

91.0% 9.0% 100.0%

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (ASC-US)

(28)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (ASC-H) Crosstabulation

61 1 62

3.6% .1% 3.7%

50 1 51

3.0% .1% 3.0%

144 4 148

8.6% .2% 8.8%

165 3 168

9.8% .2% 10.0%

31 31

1.8% 1.8%

10 10

.6% .6%

1160 16 1176

69.1% 1.0% 70.1%

1 1

.1% .1%

30 1 31

1.8% .1% 1.8%

1652 26 1678

98.5% 1.5% 100.0%

Tidak ada Ada

(29)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (LSIL) Crosstabulation

60 2 62

3.6% .1% 3.7%

51 51

3.0% 3.0%

147 1 148

8.8% .1% 8.8%

168 168

10.0% 10.0%

31 31

1.8% 1.8%

6 4 10

.4% .2% .6%

1171 5 1176

69.8% .3% 70.1%

1 1

.1% .1%

31 31

1.8% 1.8%

1666 12 1678

99.3% .7% 100.0%

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (LSIL)

(30)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (HSIL) Crosstabulation

62 62

3.7% 3.7%

51 51

3.0% 3.0%

147 1 148

8.8% .1% 8.8%

167 1 168

10.0% .1% 10.0%

31 31

1.8% 1.8%

10 10

.6% .6%

1175 1 1176

70.0% .1% 70.1%

1 1

.1% .1%

31 31

1.8% 1.8%

1675 3 1678

99.8% .2% 100.0%

Tidak ada Ada

(31)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK) Crosstabulation

62 62

3.7% 3.7%

50 1 51

3.0% .1% 3.0%

148 148 8.8% 8.8% 168 168 10.0% 10.0% 31 31 1.8% 1.8% 10 10 .6% .6%

1169 7 1176

69.7% .4% 70.1%

1 1

.1% .1%

31 31

1.8% 1.8%

1669 9 1678

99.5% .5% 100.0%

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (SEL GL ATIPIK)

(32)

(33)

MIKROORAGNISME * HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF) Crosstabulation 62 62 3.7% 3.7% 51 51 3.0% 3.0% 148 148 8.8% 8.8% 168 168 10.0% 10.0% 31 31 1.8% 1.8%

8 2 10

.5% .1% .6%

1176 1176 70.1% 70.1% 1 1 .1% .1% 31 31 1.8% 1.8%

1676 2 1678

99.9% .1% 100.0%

Tidak ada Ada

HASIL PAPSMEAR (CA SKUOMOSA INVASIF)

(34)

CROSSTAB PERBANDINGAN ANTARA MIKROORGANISME DENGAN USIA

KATEGORI USIA * MIKROORAGNISME Crosstabulation

3 1 1 5 10

.2% .1% .1% .3% .6%

3 9 14 20 9 1 126 5 187

.2% .5% .8% 1.2% .5% .1% 7.5% .3% 11.1%

15 20 57 64 9 2 415 11 593

.9% 1.2% 3.4% 3.8% .5% .1% 24.7% .7% 35.3%

39 12 59 72 9 5 413 1 15 625

2.3% .7% 3.5% 4.3% .5% .3% 24.6% .1% .9% 37.2%

5 5 15 9 3 2 177 216

.3% .3% .9% .5% .2% .1% 10.5% 12.9%

2 3 1 35 41

.1% .2% .1% 2.1% 2.4%

1 5 6

.1% .3% .4%

62 51 148 168 31 10 1176 1 31 1678

3.7% 3.0% 8.8% 10.0% 1.8% .6% 70.1% .1% 1.8% 100.0%

20- 29 thn

30 - 39 thn

40 - 49 thn

50 - 59 THN

60 - 69 thn

> 70 thn KATEGORI USIA

Total

actinomyces candida coccen cocobacilli duderlein hpv negatif strepto trichomonas MIKROORAGNISME

Total

(35)

No Sitologi :

Tgl. Diterima:

Tgl. Dijawab:

HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR (BETHESDA SYSTEM)

YTH. : Nama pasien :

Alamat.: Umur :

Alamat :

No. RM :

ADEKUASI BAHAN PEMERIKSAAN ฀ Memenuhi Syarat Evaluasi

฀ ………

………

KATEGORI UMUM

฀ Negatif intraepithelial & keganasan

฀ Kategori lain

฀ Abnormalitas sel epitel

(36)

I N T E R P R E T A S I

NEGATIF LESI

INTRAEPITHELIAL DAN KEGANASAN

Organisme

฀ Trichomonas

฀ Fungi – Candida spp.

฀ Shift in flora suggestive of bacterial vaginosis.

฀ Bakteri

………..

฀ Virus

……….

Non neoplastik lain ฀ Perubahan reaktif

฀ Inflamasi

฀ Radiasi

฀ IUD

฀ Sel epitel kelenjar post Histerektomi

฀ Atrofi

KATEGORI LAIN

Sel endometrium > 40 th

ABNORMALITAS EPITEL Sel skuamosa

฀ Sel skuamosa atipik

Ο ASC-US(Atypical Squamous Cell of Undetermined Significance)

Ο ASC-H( Atypical Squamous Cell cannot Exlude HSIL)

฀ Lesi Intraepithelial Derajat Rendah (LSIL)

Ο HPV

Ο Displasia Ringan (CIN 1)

฀ Lesi Intraepithelial Derajat Tinggi (HSIL)

Ο Displasia sedang (CIN 2)

Ο Displasia Berat (CIN 3)

Ο Karsinoma In Situ (CIS)

Ο Kecurigaan invasi

Ο Karsinoma sel skuamosa

Sel Glandular ฀ Atipik

Ο Endoserviks

Ο Endometrium

Ο Glandular

฀Adenokarsinoma in situ

฀ Adenokarsinoma

Ο Endoserviks

Ο Endometrium

Ο Ekstrauterin

Ο NOS

NEOPLASMA GANAS LAIN

KESIMPULAN :

(37)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Deteksi dini kanker serviks merupakan upaya yang penting untuk dapat

menurunkan insidensi dan kematian akibat kanker ini. Seperti kita ketahui kanker

serviks masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat

kanker pada wanita di negara yang sedang berkembang (Azis, Mangunkusumo,

2000).

Di Indonesia kanker ini masih menduduki peringkat teratas dari keganasan

pada wanita dan sebagian besar penderita datang berobat pada stadium lanjut

(Wagini, Halimun, Sutjahjo Endardjo, 1993). Kanker serviks menyebabkan

beban yang sangat berat baik bagi penderitanya maupun bagi keluarga dan

masyarakat. Selain itu kanker ini sering terjadi pada wanita usia reproduktif

(Roem Soedoko, 1993).

Penelitian terakhir menyatakan penyebab utama kanker ini adalah infeksi

yang berkepanjangan oleh virus HPV. Berbagai faktor predisposisi kanker

serviks telah diketahui dan hampir semua faktor tersebut sebenarnya dapat

dicegah (Mark Oren, 1993).

Perkembangan sampai terjadinya kanker ini juga memerlukan waktu yang

panjang yaitu 5-20 tahun. Perubahan morfologi pada epitel serviks sebelum

menjadi kanker dapat dideteksi dengan pemeriksaan Pap smear yang teratur

(Elizabeth. R. Unger, Eliav Barr, 2004).

(38)

2

Selain untuk mengetahui kelainan prakanker serviks, Pap smear juga

memberi informasi mengenai peradangan dan organisme penyebabnya.

Pemeriksaan Pap smear ini mudah dilakukan, tidak invasif dan tersedia di

berbagai sarana kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Pemeriksaan Pap smear

yang teratur saja tanpa dilakukan tindak lanjut yang tepat terhadap hasil Pap

smear yang abnormal, tidak akan bermanfaat dalam mencegah kanker ini (Roem

Soedoko, 1993).

Pelaporan Pap smear adalah sarana komunikasi antara patolog dan klinisi

sehingga harus dapat memberikan informasi yang akurat, informatif dan

mempunyai korelasi yang jelas dengan sistem pengelolaan klinis serta sesuai

pula dengan perkembangan ilmu (Junita Indarti, 2001).

Sistem pelaporan Pap smear telah berkembang dari tahun ke tahun. Para ahli

sitologi dan klinisi di bidang ginekologi telah menyadari perlunya sistem

pelaporan yang dapat digunakan secara luas dan mempunyai korelasi dengan

pengelolaan klinis. Pertemuan berkesinambungan di Bethesda telah melahirkan

sistem pelaporan yang disebut sebagai sistem Bethesda. Sistem ini telah di

rekomendasikan oleh WHO untuk diterapkan di seluruh dunia dan digunakan

sebagai pengganti sistem pelaporan Papanicolaou yang terbukti tidak layak lagi

digunakan karena selain tidak mempunyai kriteria diagnosis yang jelas juga tidak

sesuai dengan perkembangan ilmu (Crum C. P, Lee. L. R, 2006). POGI telah

menetapkan sistem Bethesda sebagai sistem yang digunakan untuk pelaporan

Pap smear.

Pelaporan Pap smear dengan sistem Bethesda lebih teliti karena

mencantumkan persyaratan adekuasi sampel dan lebih bersifat preventif karena

dapat menemukan kelainan yang lebih dini dibandingkan dengan sistem

(39)

3

1.2 Identifikasi masalah

1. Bagaimanakah persentase dari masing-masing hasil diagnosis Pap

smear yang dilakukan di Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa

Barat periode tahun 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember

2005

2. Bagaimana hasil diagnosis pemeriksaan Pap smear di Yayasan

Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat dihubungkan dengan umur

3. Bagaimana hasil diagnosis pemeriksaan Pap smear di Yayasan

Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat dihubungkan dengan paritas

4. Organisme patogen apa saja yang ditemukan dari hasil pemeriksaan

Pap smear di Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

Maksud penelitian

Dari penelitian ini akan diperoleh data hasil pemeriksaan Pap smear dengan

sistem Bethesda yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai masukan untuk

penelitian selanjutnya dan sebagai informasi dalam upaya penggalakan skrining

Pap smear.

Tujuan penelitian

1. Memperoleh data hasil pemeriksaan Pap smear mulai dari negatif

keganasan, sampai abnormalitas sel epitel.

2. Memperoleh data abnormalitas sel epitel dihubungkan dengan umur

(40)

4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis adalah untuk memberikan informasi mengenai hasil

pemeriksaan Pap smear dengan Sistem Bethesda di Yayasan Kanker Indonesia

pada periode 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2005. Manfaat praktis

adalah sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

1.5 Metodologi penelitian

Penelitian ini bersifat retrospektif deskriptif dengan melakukan pengumpulan

data hasil pelaporan Pap smear (kunjungan baru) yang menggunakan sistem

Bethesda, pada periode 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2005.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat

bertempat di Jl. Kejaksaan No 43 Bandung. Pendataan dilakukan mulai bulan

Agustus sampai dengan Oktober 2006.

(41)

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian terhadap 885 sampel Pap smear tahun 2004 didapatkan

757 (85.54%) negatif lesi intraepitelial atau keganasan (NILM) dan 128

(14.46%) abnormalitas epitel. Sedangkan pada tahun 2005 didapatkan 631

(89.38%) negatif intraepitelial dan keganasan dan 75 (10.62%) abnormalitas

epitel.

2. Kelompok usia 30-59 tahun merupakan kelompok yang rentan untuk

mengalami abnormalitas epitel dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

3. ASC-US dan ASC-H ditemukan terbanyak pada kelompok paritas 1-2

sedangkan lesi intraepitelial terbanyak pada paritas 3-4. Karsinoma skuamosa

invasif diitemukan pada paritas 3-4 dan paritas ≥ 5.

4. Mikroorganisme yang ditemukan adalah Coccobacilli sebanyak 8.86%,

Candida sebanyak 5.64 %, Actinomyces sebanyak 4.02%, Trichomonas

(43)

49

5.2. Saran

1. Perlu diadakan upaya pemasyarakatan Pap smear menggunakan sistem

pelaporan Bethesda untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti sehingga dapat

dilakukan penetalaksanaan yang tepat sebagai upaya menurunkan insidensi

kanker serviks.

2. Pada lesi intraepitelial terutama derajat tinggi bila memungkinkan sebaiknya

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Suardi. 2000. Masalah kanker leher rahim. Simposium Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim. Bandung: Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat.

Amarwati., Tjahdjono. 1993. Peningkatan kualitas, jangkauan dan klasifikasi pap smear. Semiloka Nasional Pap Smear. Yogyakarta: Panitia Konas IAPI Yayasan Kanker Indonesia Wil. DIY. Kan. Wil. Dep.kes. Propinsi DIY.

Cole. S. Y., RN., BSN., RNC. 2005., Older classification system for abnormal pap test., http:// www.docnotes.net/

Crum. C. P., Peter G. R. 2006. Cervical Squamous Neoplasia. In: Houston. M. ed. Diagnostic Gynecologyc and Obstetric Pathology, Philadelphia: Elsevier Saunders. p. 268-297.

Davey., Diane. D., Neal., MargaretH., Wilbur., David. C., et al. 2004., Bethesda implementation and reporting rates: 2003 practices of participants in the college of american pathologist interlaboratory comparism program in cervicovaginal cytology., http:// www.galenicom.com/medline/journal/0003-9985

Elizabeth R., Unger., Eliav.,B. 2004. Human papillomavirus and cervical cancer. http:// www.familydoctor.org/

Fitriyadi Kusuma., Endy M Moegni. 2001. Penatalaksanaan tes pap abnormal. Cermin Dunia Kedokteran: 19-22.

--- Kusuma. 2001. Sitologi Serviks Normal. Dalam: Sjahrul Sjamsuddin., Junita Indarti. Eds. Kolposkopi dan Neoplasia Intraepitel, 2nd ed, Bali:

PPSKI. h. 15-21.

Fried. R. A., Shepherd. J. C. 1995., Preventing Cervical Cancer: The Role Of Bethesda System Include Patient Education Sheet. http:// www. findarticles.com/p/articles/m

Fu. Y. S., Reagan. J. W. 1989. Pathology of The Uterine Cervix Vagina and Vulva. Vol 21. Philadelphia: W. B. Saunders Company. p. 15-32.

(45)

51

Herman Susanto. 2000. Pemeriksaan pap smear sebagai sarana deteksi dini kanker leher rahim. . Simposium Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim. Bandung: Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat.

Junita Indarti. 2001. Pengambilan tes pap yang benar dan permasalahannya. Cermin Dunia Kedokteran:133: 15-8.

Kurman R.J., Solomon D. 1994. The Bethesda System for Reporting Cervical Cytologic Diagnoses, Definitions, Criteria, and Explanatory Notes for Terminology and Specimen Adequacy. New York, N.Y.: Springer-Verlag.

Koss. L. G. 2005. Koss Diagnostic Cytology and Its Histopatologic Bases, 5th, Vol 1. New York: Lippincott Williams & Wilkins. P. 306-308.

London. S. 2003., Cervical cancer risk rises if women HPV also have herpes infection – digest., http:// www.guttmacher.org/archive/searchPSRH.jsp

M. Farid Aziz. 2001. Masalah pada kanker serviks. Cermin Dunia Kedokteran: 5-8.

Naib. Z.M. 1976. Exfoliative Cytopathology, 3nd. Boston: Little, Brown and Company.

Nayar R., Solomon D. 2001. The Bethesda System for Reporting Cervical Cytologic Diagnoses, Definitions, Criteria, and Explanatory Notes for Terminology and Specimen Adequacy. New York, N.Y.: Springer-Verlag.

Nissl. J., RN., BS. 2003., Pap test Screening schedule. http:// www.annfammed.org/

Oren M. 1993. Cervical cancer. http:// www.familydoctor.org/

Reid. R. 1994. Preinvasive Disease. In: Berek. J. S., Hacker. N. F. eds. Practical Gynecologyc Oncologic, 2nd ed, Baltimore: Williams & Wilkins. p. 201-205.

(46)

52

Scully. R. E., Bonfiglio. T. A., Kurnan. R. J., Silverberg. S.G., and Wilkinson. E. J. 1994. Histological Typing of Female Genital Tumours, 2nd, Berlin Heidelberg: Springer Verlag.

S. I. Dewi., Junita Indarti., Fitriyadi Kusuma. 2005. Gambaran tes (HPV) dengan Hybrid capture II pada tes pap abnormal di klinik kolposkopi RSCM tahun 2003-2004. Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia, 1(29): 39-42.

Sjahrul Sjamsuddin. 2001. Pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Cermin Dunia Kedokteran: 9-14.

Solomon D., Davey D., Kurman R., Moriarty A., O’Connor D., Prey M., et al. The 2001 Bethesda System: Terminology for reporting results of cervical cytology. http:// www.familydoctor.org/

Sulaiman. Sastrawinata. 1979. Obstetri Fisiologi. Bandung: Ricopy. H. 40-41.

Sylvia Y Muliawan. 2001. Deteksi dini vaginosis bakterial pada kehamilan dapat menurunkan risiko persalinan preterm. Cermin Dunia Kedokteran: 36-9.

Torrey. B. 2003., ACS recommendations for detection of cervical cancer. http:// www.aafp.org/afp/

---. B. 2003. Recommendation on cancer screening- clinical briefs. http:// www.accessmylibrary.com/coms2/browse_JJ_A268

Wagini. A. M. Halimun., Sutjahjo. Endardjo. 1993. Program Pemasyarakatan Tes Pap Yayasan Kanker Indonesia, Yogyakarta: Semiloka Nasional Papsmear. h. 1-9.

Wawang Setiawan Sukarya. 2000. Perjalanan timbulnya penyakit kanker leher rahim dan faktor risikonya. Simposium Mengenal dan Mencegah Kanker Leher Rahim. Bandung: Yayasan Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat.

Zepf. B. 2003., HPV type 16 vaccine helps prevent cervical cancer. http:// www.familydoctor.org/