• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Bandung dengan Konsep Modern Mugunghwa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Bandung dengan Konsep Modern Mugunghwa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Laporan tugas akhir ini membahas tentang perancangan pusat kebudayaan Korea Selatan di Bandung dengan mengusung konsep dan tema modern mugunghwa. Konsep dan tema modern mugunghwa diambil berdasarkan bunga

mugunghwa yang menjadi simbol negara Korea Selatan. Mugunghwa dalam bahasa korea memiliki arti abadi, yang dimaksudkan meski zaman terus berkembang, tetapi budaya Korea Selatan tidak akan punah dan harus terus

diterapkan turun temurun. Sehingga dalam perancangan, desain yang digunakan tetap modern sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi unsur budaya Korea Selatan tetap terasa. Dalam perancangan pusat kebudayaan ini, fasilitas yang disediakan antara lain cafe, perpustakaan, galeri, kelas bahasa, kelas memasak, area komersil, kelas tradisi, serta fasilitas ruang penunjang lainnya.

Perancangan pusat kebudayaan ini dibuat dengan penggunaan material yang modern dengan tidak menghilangkan unsur Korea Selatan, seperti penggunaan ornamen yang biasa digunakan oleh negara Korea Selatan. Aspek kenyamanan perancangan dapat terpenuhi dari berbagai macam segi, diantaranya : penggunaan material, bentuk, warna, ergonomi, penghawaan, pencahayaan, sirkulasi, serta akustik. Aspek tersebut dapat terpenuhi dengan penerapan konsep

modern mugunghwa pada perancangan desain, khususnya penggunaan warna serta material. Ada beberapa kendala dalam kondisi bangunan, tetapi dapat diselesaikan dengan pencapaian beberapa aspek penunjang dalam perancangan ini.

Kata kunci :

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This final assignment transversed about Korean cultural center in Bandung design with modern mugunghwa as a concept. Modern mugunghwa concept, based on mugunghwa flower as become a country symbol. Mugunghwa in South Korea has a meaning is everlasting, thats mean even though the era continues to evolve, but the Korean culture never be ending and must be apllied hereditary. So that in design, used modern style accordance with the times, but the Korean culture elements still can be felt. In this Korean cultural center design facilitied provide, among others : cafe, library, gallery, language class, cooking class, comercil area, tradition class, and the others facilities.

This cultural center design made with modern materials application, and not eliminate the elements of South Korea such as the use of Korean ornament commonly used. Comfort design aspects can be met from various aspects, such as : materials application, colors application, ergonomic, cooling, lighting, circulation, and acoustic. These aspects can be met with the application of the modern mugunghwa in design, especially colors and material apllication. There are some constraints in building condition, but can be solved with supporting the achievment aspects in these design.

Key words :

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR SKEMA... xiv

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang... 1

I.2 Identifikasi Masalah... 3

I.3 Ide/Gagasan Perancangan... 3

I.4 Rumusan Masalah... 4

I.5 Tujuan Perancangan... 4

I.6 Manfaat perancangan... 4

I.7 Batasan Perancangan... 5

I.8 Sistematika Penulisan... 5

BAB II TINJAUAN TEORI... 7

II.1 Pengertian “Pusat Kebudayaan”... 7

II.2 Ragam Budaya Korea Selatan... 8

II.2.1 Pakaian adat Korea Selatan... 8

II.2.2 Alat musik tradisional Korea Selatan... 10

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

II.3 Kebiasaan Masyarakat Korea Selatan... 13

II.4 Bunga Mugunghwa... 14

II.5 Desain Interior Korea Selatan Modern... 15

II.6 Standar Fasilitas di “Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Bandung”... 16

II.6.1 Dimensi area ballroom........ 17

II.6.2 Dimensi area gallery... 17

II.6.3 Dimensi area lobby... 18

II.6.4 Dimensi area perpustakaan... 19

II.6.5 Dimensi area cafe... 21

II.6.6 Dimensi area ruang pelatihan bahasa Korea... 22

II.8 Sistem Pencahayaan... 23

II.9 Sistem Penghawaan... 27

II.10 Studi Banding... 27

BAB III DESKRIPSI PROYEK STUDI... 33

III.1 Deskripsi Proyek... 33

III.2 Deskripsi Site... 34

III.2.1 Analisa Fungsi... 35

III.2.2 Analisa Site... 36

III.3 Identifikasi User... 40

III.4 Flow Activity, Kebutuhan Ruang, Bubble Diagram, Zoning, Blocking.,... 40

III.5 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi... 48

BAB IV DESKRIPSI PERANCANGAN... 52

IV.1 Perancangan Umum... 52

IV.2 Perancangan Khusus... 56

IV.2.1 Lobby Area... 56

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

IV.2.3 Korean Traditional Dance... 65

IV.2.4 Korean Tea Ceremony Classroom... 67

IV.2.5 Korean Art and Craft Classroom... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 73

V.1 Kesimpulan... 73

V.2 Saran... 75

STUDI PUSTAKA

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

BAB II TINJAUAN TEORI

Gambar II.1 Contoh baju hanbok laki-laki dan

perempuan... 9

Gambar II.2 Contoh jeogori ... 9

Gambar II.3 Contoh chima ... 9

Gambar II.4 Contoh pakaian adat hwarot ... 10

Gambar II.5 Contoh pakaian adat wonsam... 10

Gambar II.6 Alat musik tradisional haegeum... 11

Gambar II.7 Alat musik tradisional janggu ... 11

Gambar II.8 Alat musik tradisional gayageum... 12

Gambar II.9 Alat musik tradisional ajaeng ... 12

Gambar II.10 Tarian tradisional Korea Selatan ... 13

Gambar II.11 Bunga mugunghwa... 14

Gambar II.12 Suasana rumah Korea modern... 15

Gambar II.13 Suasaa rumah Korea modern... 16

Gambar II.14 Suasana ruang desain modern rumah Korea... 16

Gambar II.15 Floor plan ballroom Okura hotel ... 17

Gambar II.16 Contoh layout gallery ... 18

Gambar II.17 Standar ergonomi antara jarak meja ke kursi ... 20

Gambar II.18 Standar ukuran ergonomi sirkulasi manusia dengan rak buku ... 20

Gambar II.19 Contoh layout cafe... 22

Gambar II.20 Contoh penerapan layout ruang belajar... 23

Gambar II.21 Contoh general lighting ... 24

Gambar II.22 Contoh sistem pencahayaan setempat ... 24

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar II.24 Contoh sistem pencahayaan dekoratif ... 25

Gambar II.25 Contoh sistem penerangan valance ... 26

Gambar II.26 Contoh sistem pencahayaan suasana ... 26

Gambar II.27 Area mutifunction hall yang ada di Korean cultural center ….. 29

Gambar II.28 Area IT showroom yang ada di Korean cultural center …….... 30

Gambar II.29 Area perpustakaan yang ada di Korean cultural center …….... 30

Gambar II.30 Area ruang kelas yang tersedia di Korean cultural center …... 31

Gambar II.31 Area ruang istirahat yang terdapat di Korean cultural center ... 31

Gambar II.32 Interior Lotte Shopping Avenue………... 32

BAB III DESKRIPSI PROYEK STUDI Gambar III.1 Fungsi lobby awal grand pasific hotel... 34

Gambar III.2 Fasad bangunan Grand pasific hotel ... 34

Gambar III.3 Implementasi bentukan organis... 48

Gambar III.4 Implementasi bentukan organis... 49

Gambar III.4 Skema warna... 49

Gambar III.5 Skema material... 50

Gambar III.6 Suasana penggabungan bentukan organis dan geometris pada interior ruang... 51

BAB IV DESKRIPSI PERANCANGAN Gambar IV.1 General plan GF... 53

Gambar IV.2 General plan 1 st floor... 53

Gambar IV.3 General plan 2nd floor... 54

Gambar IV.4 General plan 3rd & 4th floor... 54

Gambar IV.5 General plan 5th floor... 55

Gambar IV.6 General plan 6th floor... 55

Gambar IV.7 Layout furniture lobby area………... 56

Gambar IV.8 Section A lobby area... 57

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar IV.15 Interior element- Korean words display wall... 60

Gambar IV.16 Interior element- Information center... 60

Gambar IV.17 Traditional door frame... 61

Gambar IV.26 Layout furniture Korean traditional dance classroom... 65

Gambar IV.27 Section A Korean traditional dance classroom... 66

Gambar IV.28 Section B Korean traditional dance classroom... 66

Gambar IV.29 Section C Korean traditional dance classroom... 66

Gambar IV.30 Section D Korean traditional dance classroom... 67

Gambar IV.31 Korean traditional dance classroom locker... 67

Gambar IV.32 Layout furniture Korean tea ceremony classroom... 68

Gambar IV.33 Section A Korean tea ceremony classroom... 68

Gambar IV.34 Section B Korean tea ceremony classroom... 68

Gambar IV.35 Section C Korean tea ceremony classroom………... 68

Gambar IV.36 Section D Korean tea ceremony classroom... 69

Gambar IV.37 Tea table... 69

Gambar IV.38 Layout furniture Korean art and craft classroom………... 70

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar IV.40 Section B Korean art and craft classroom... 71

Gambar IV.41 Section C Korean art and craft classroom………... 71

Gambar IV.42 Section D Korean art and craft classroom... 72

Gambar IV.43 Korean art and craft chair... 72

DAFTAR SKEMA

BAB III DESKRIPSI PROYEK STUDI Skema III.1 Site Grand pasific hotel... 37

Skema III.2 Struktur organisasi Pusat kebudayaan Korea Selatan di Bandung... 40

Skema III.3 Flow activity pekerja “Pusat kebudayaan Korea Selatan di Bandung” ... 41

Skema III.4 Flow activity pengunjung “Pusat kebudayaan Korea Selatan di Bandung” ... 41

Skema III.5 Buble Diagram Bangunan + desain... 44

Skema III.6 Zoning dan blocking lantai GF... 44

Skema III.7 Zoning dan blocking lantai 1 ... 45

Skema III.8 Zoning dan blocking lantai 2... 45

Skema III.9 Zoning dan blocking lantai 3 ... 46

Skema III.10 Zoning dan blocking lantai 4 ... 46

Skema III.11 Zoning dan blocking lantai 5... 47

Skema III.12 Zoning dan blocking lantai 6 ... 47

DAFTAR TABEL

BAB III DESKRIPSI PROYEK STUDI Tabel III.1 Tabel analisa site... 38

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dunia kini telah berada pada era globalisasi yang memberi pengaruh pada seluruh lapisan masyarakat di dunia. Saat ini, setiap orang mudah untuk mengakses informasi dari berbagai media. Informasi yang tersedia saat ini sangat terbuka dan diketahui oleh siapa saja. Teknologi yang sangat cepat merupakan salah satu faktor penunjang bagi manusia untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat. Internet merupakan salah satu sistem teknologi yang berkembang pesat saat ini. Dari

media internet berbagai ilmu bisa di informasikan baik dengan berita, video, musik, blog, dan lainnya.

Salah satu aspek yang dipengaruhi melalui kemajuan teknologi informasi saat ini adalah pengaruh negara Korea Selatan dengan adanya hallyu wave

(11)

2 Universitas Kristen Maranatha Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki antusias hallyu wave terbesar diantara negara lainnya. Hallyu wave masuk ke Indonesia sejak tahun 2002, .“Winter sonata” merupakan judul drama Korea Selatan pertama yang menarik antusiasme masyarakat Indonesia. Perkembangan selanjutnya dimulai tahun 2004 di saat dunia musik hiburan Korea Selatan mulai masuk ke Indonesia seperti super junior dan SNSD merupakan boyband dan girlband yang terkenal sampai saat ini. Masyarakat Indonesia dapat menggemari dan mempelajari budaya Korea Selatan karena memperhatikan seluruh tampilan yang ada dalam hiburan tersebut, sehingga mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi, dan ingin mencari informasi latar belakang budaya semakin dalam.

Di Indonesia hingga saat ini acara- acara yang bertema Korea sering

diselenggarakan seperti cover dance (kompetisi menari ala bintang Korea), singing cover (kompetisi menyanyi ala bintang Korea), acara fanbase (gathering fans-fans bintang Korea), acara budaya, dan lainnya di kota- kota besar, salah satunya adalah Bandung. Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki antusias yang besar terhadap perkembangan Korea Selatan, masyarakat ingin mempelajari tetapi belum ada fasilitas yang mewdahi, daripada itu perancangan pusat kebudayaan Korea Selatan dirancang khusus di area Bandung.

Di Jakarta sudah ada fasilitas bagi masyarakat yang sekedar ingin mendapatkan informasi maupun mempelajari budaya Korea Selatan, yaitu Korean cultural center yang bertempatkan daerah SCBD. Berdasarkan hasil studi banding yang didapat fasilitas pendukung dalam perancangan akan disesuaikan dengan pusat kebudayaan Korea Selatan yang ada di Jakarta dengan penambahan beberapa area komersial yang belum ada di Bandung. Seperti, kosmetik, pakaian, merchandise

yang berasal dari Korea Selatan, sehingga diharapkan bangunan ini berfungsi secara maksimal dalam aspek yang berkaitan dengan budaya Korea Selatan.

(12)

3 Universitas Kristen Maranatha

I.2 Identifikasi Masalah

Dalam membuat perancangan interior dari berbagai macam aspek yang ada di atas, terdapat beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Masuknya era globalisasi ke Indonesia, sehingga dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia lebih berkembang untuk menerima informasi dari negara-negara lain, salah satunya Korea Selatan,

2. Hiburan yang berasal dari Korea Selatan selalu menampilkan unsur budaya mereka di dalamnya,

3. Pengaruh Korea Selatan di bidang hiburan terhadap masyarakat Indonesia, membuat antusiasme masyarakat Indonesia untuk mempelajari budaya Korea Selatan semakin pesat,

4. Tidak ada tempat khusus untuk menjadi sumber informasi mengenai budaya

Korea Selatan yang formal di Bandung, sehingga masyarakat Bandung yang ingin mempelajari budaya Korea Selatan di Bandung kesulitan mendapat informasi yang akurat.

5. Pusat kebudayaan Korea Selatan ini memiliki keunikan, yaitu seluruh aspek

perancangan di desain dengan konsep yang berbeda dengan pusat kebudayaan Korea Selatan lain, yaitu membuat suasana Korea Selatan terasa di dalam perancangan dengan gaya modern.

I.3 Ide/ Gagasan Perancangan

Ide perancangan didasari dari bentukan interior dan arsitektur Korea Selatan. Gaya modern dalam perancangan desain membuat bentukan desain yang lebih inspiratif tanpa menghilangkan unsur Korea Selatan. Gagasan yang di dapat berdasarkan permasalahan masyarakat Indonesia yang menyukai hal yang dikaitkan dengan Korea Selatan yang dilatar belakangi aspek hibura. Dari hiburan Korea Selatan tersebut, masyarakat Indonesia ingin mengetahui lebih dalam mengenai budaya mereka.

Mayoritas pengunjung adalah masyarakat Bandung, Indonesia yang ingin mendapatkan informasi atau mempelajari budaya Korea Selatan, perancangan desain lebih menekankan pada bentukan-bentukan modern Korea Selatan yang

(13)

4 Universitas Kristen Maranatha

I.4 Rumusan Masalah

Perancangan desain ini berdasarkan banyaknya antusiasme masyarakat Bandung terhadap budaya Korea Selatan. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menerapkan konsep perancangan pada seluruh aspek interior pusat kebudayaan ini, dari layout hingga furniturnya ?

2. Bagaimana merancang pusat kebudayaan Korea Selatan dengan mengusung gaya modern, dan pengunjung dapat merasakan suasana Korea Selatan ?

3. Bagaimana pengaplikasian material terhadap perancangan pusat Korea Selatan, sehingga dapat membuat suasana kental akan unsure tradisinya?

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan desain interior “PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI BANDUNG” ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya Korea Selatan terhadap

masyarakat yang ada di Bandung, serta untuk membuka pandangan masyarakat dalam menerima budaya dari negara lain

2. Untuk mengetahui sistem budaya Korea Selatan serta siklus kehidupan dan

sosialnya,

3. Untuk memberi informasi dan pusat belajar mengenai budaya Korea Selatan pada

masyarakat Indonesia secara lengkap dan informatif.

I.6 Manfaat Perancangan

Manfaat yang didapat pada perancangan desain interior “PUSAT KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI BANDUNG” ini adalah sebagai berikut : 1. Agar masyarakat Bandung memiliki wadah untuk mendapatkan informasi serta

mempelajari budaya Korea Selatan,

2. Agar masyarakat bisa merasakan atmosfer Korea Selatan dengan kemasan modern,

3. Membuka pandangan masyarakat secara luas dalam wawasan budaya dari negara

(14)

5 Universitas Kristen Maranatha

I.7 Batasan Perancangan

Dalam merancang sebuah desain interior, terdapat beberapa batasan perancangan. Dilihat dari latar belakang permasalahan , beberapa fasilitas inti yang akan dirancang sebagai berikut :

Lobby : Peletakan lobby dalam interior bangunan, biasanya terdapat pada bagian awal setelah pintu utama. Dalam pengertiannya, lobby merupakan pencitraan utama dari keseluruhan bangunan tersebut. Dalam perancangan desain ini, lobby menjadi batasan perancangan karena diharapkan pengunjung dapat merasakan konsep yang dibuat dari awal mereka masuk ke pintu utama.

Cafe : Cafe merupakan tempat berkumpul yang di desain unik untuk menarik pengunjung datang. Cafe dijadikan sebagai salah satu batasan perancangan karena dalam perancangan cafe akan dibuat suasana cafe

modern Korea Selatan, sehingga pengunjung cafe merasakan suasana yang kental dengan unsur budaya, yang tidak menyampingkan unsur modern.

• Kelas Tradisi : Dalam perancangan desain terdapat tiga kelas tradisi. Kelas

tradisi dijadikan sebagai salah satu batasan perancangan karena tradisi Korea Selatan khususnya budaya tradisional, sampai saat ini masih mereka lestarikan. Karena tradisi merupakan salah satu dari bagian budaya Korea Selatan, maka tradisi perlu di informasikan kepada masyarakat Bandung yang ingin mempelajari budaya Korea Selatan. Kelas tradisi yang disediakan pada perancangan ini antara lain kelas cara minum teh ala Korea, kelas menari tradisional Korea, serta kelas kerajinan dan kriya Korea.

• Serta fungsi ruang lain, seperti : kelas bahasa, laboratorium bahasa, kelas memasak, perpustakaan, ballroom, galeri, area komersil, sauna, pantry, back office, toilet, ruang ibadah, serta rooftop garden.

I.8 Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika penulisan laporan “Pusat Kebudayaan

Korea Selatan di Bandung” : 1. BAB 1 PENDAHULUAN

(15)

6 Universitas Kristen Maranatha 2. BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang pengertian-pengertian yang diperlukan dalam merancang desain “Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Bandung”, pengertian tentang budaya dan sosial Korea Selatan secara luas, Pengertian secara mendalam tentang Eksterior maupun interior rumah tradisional Korea Selatan, pengertian tentang konsep perancangan, beberapa literatur penunjang standar ergonomi mengenai fasilitas yang akan digunakan dalam perancangan, sistem pencahayaan yang akan digunakan pada perancangan desain, serta hasil studi banding yang dilakukan.

3. BAB III DESKRIPSI PROYEK STUDI

Bab ini berisi uraian tentang deskripsi proyek yang di ambil, deskripsi site (analisa fungsi dan analisa site disertakan dengan dokumentasi foto), identifikasi user, flow activity, kebutuhan ruang, zoning & blocking, serta ide implementasi konsep pada objek studi (penjelasan konsep dan tema, implementasi konsep dan tema, konsep keseluruhan).

4. BAB IV DESKRIPSI PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang bahasan perancangan pusat kebudayaan Korea Selatan yang dikaitkan dengan rumusan masalah serta konsep dan tema yang dipilih dalam bentuk penjelasan gambar desain yang diterapkan dalam seluruh aspek interior perancangan.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

73 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Pusat kebudayaan merupakan sumber informasi berbagai hal yang berkenaan tentang budaya dari suatu daerah/ negara. Pusat kebudayaan untuk jangka panjang sangat dibutuhkan, karena budaya merupakan tradisi yang ada sejak lama berawal dari kebiasaan masyarakat di masa lampau. Pada zaman modern saat ini, banyak daerah/ negara yang memiliki budaya, tetapi banyak masyarakat tidak dapat melestarikannya sehingga budaya itu hilang termakan oleh waktu. Di sisi lain, ada beberapa masyarakat yang ingin mempelajari suatu budaya dari berbagai pandangan, sehingga perlunya pusat kebudayaan itu penting sebagai sumber informasi suatu budaya. Pusat kebudayaan dari berbagai negara dan daerah sudah banyak di tempatkan di Indonesia khususnya, tetapi fasilitas yang dibuat dalam pusat kebudayaan tersebut tidak ada fasilitas yang lebih menunjang ke arah pembelajaran budayanya, seperti kelas tradisi, serta perancangan desain yang tidak terdapat ciri dari unsur budaya itu sendiri.

Pusat kebudayaan Korea Selatan yang berlokasi di Bandung ini,

(17)

74 Universitas Kristen Maranatha mendaftar menjadi peserta dan mengetahui tradisi-tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan pada umumnya. Terdapat 3 jenis kelas tradisi, di antaranya : kelas perjamuan minum teh, kelas tari tradisional Korea Selatan, dan kelas seni kriya Korea Selatan. Kelas tradisi ini, merupakan unsur penting dalam perancangan karena 3 jenis tradisi ini merupakan tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat Korea Selatan.

Konsep yang diterapkan dalam pusat kebudayaan ini yaitu modern mugunghwa, yang diambil dari simbol negara Korea Selatan itu sendiri. Dalam bahasa Korea mugunghwa merupakan bunga abadi, sehingga harapan masyarakat korea, walaupun zaman terus berkembang tetapi budaya mereka tidak akan termakan oleh waktu. Jika dikaitkan dengan konsep perancangan, seluruh unsur yang berkaitan

dengan perancangan di desain dengan aplikasi modern tetapi unsur Korea Selatan tersebut tetap terasa. Contoh dalam desain, bentukan-bentukan desain penggabungan bentukan interior Korea Selatan dengan implementasi dari bentukan bunga, serta pemakaian material yang modern tetapi unsur Korea Selatan tetap terasa.

Pusat kebudayaan ini didesain dengan unsur yang sama pada tiap lantainya, karena mengacu pada konsep awal yaitu mugung/ abadi, yang dimana lebih menekankan kesinambungan satu sama lain, sehingga menghasilkan kesan ruang yang seimbang dan selaras. Penggunaan konsep warna pada perancangan lebih menggunakan warna netral dipadukan dengan warna krem, serta warna gradasi pink

yang di adaptasi berdasarkan warna bunga itu sendiri. Karena bangunan ini merupakan pusat kebudayaan Korea Selatan maka, seluruh aspek yang ada di dalamnya dari bentukan desain furnitur, pola lantai, plafon, dinding dikaitkan dengan budaya Korea Selatan itu sendiri.

Dalam membuat perancangan ini, hal yang terpenting adalah ergonomi desain. Karena fungsi bangunan ini untuk publik, maka perancangan desain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, yang didesain dengan pemakaian material yang membuat kesan nyaman dan tenang, beberapa kendala pada kondisi bangunan dapat di siasati dengan penggunaan wall treatment

(18)

75 Universitas Kristen Maranatha

V.2 Saran

Melalui perancangan pusat kebudayaan Korea Selatan di Bandung, didapat beberapa saran yang disampaikan dalam merancang pusat kebudayaan. Dalam merancang pusat kebudayaan ini, seluruh aspek perancangan disesuaikan dengan tradisi masyarakat Korea Selatan sendiri, yang mengacu pada konsep modern yang dimaksudkan menyesuaikan dengan desain yang ada pada masa sekarang. Apabila pembaca ingin merancang ulang pusat kebudayaan ini dengan memasukan unsur tradisi Korea Selatan itu sendiri, diharapkan menggali lebih dalam unsur- unsur kebudayaan yang ada pada negara Korea Selatan, yang pada dasarnya masyarakat umum beranggapan mudah, tetapi banyak unsur-unsur yang memang harus di gali lebih dalam.

(19)

Universitas Kristen Maranatha

STUDI PUSTAKA

Buku Referensi :

Akmal, Imelda. Lighting. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Darmaprawira W.A., WARNA Teori dan Kreativitas Penggunaannya edisi Ke-2.

Bandung : ITB, 2002.

Susanta, Gatut. Lantai. Depok : Penebar Swadaya, 2007.

Mediastika, Ph.D., Christina E., Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi Pada Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2009.

Unsoo, Kim., Iwatate, Marcia., Koreastyle, Singapore ; Periplus

Jong Ho, Prof. Dr. Cheo., Korean Patterns, South Korea

Dang, Ji Moon., KoreanWave, South Korea ; The Korea Herald, 2008

HANOAK Traditional Korean Homes, South Korea ; Hollym

Website :

Sczcepanski, Kallie. 2013. Tradional Korean Masks.[online].

http://asianhistory.about.com. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Shik, Cheo Kwang. 2012. Korea hopes to create more cultural figures like PSY. [online]. http://timesofindia.indiatimes.com. Diakases pada tanggal 1 Maret 2013.

Yong Chan, Kim. 2011. Culture of Korea and South Korean culture. [online].

(20)

Universitas Kristen Maranatha Jeowono, Benn y, N. 2012. MENDIKBUD RESMIKAN POJOK BUDAYA KOREA. [online]. http://www.kompas.com/. Diakses tanggal 1 Maret 2013.

Curtis, Cathy. 1988. Namsadang : The people's choice in Korea. [online].

http://www.latimes.com/. Diakses tanggal 1 Maret 2013.

KOREA TOURISM ORGANIZATION. 2013. Official site of Korea tourism. [online]. http://www.visitkorea.or.kr/ena/OO/OO_EN_13_11.jsp. Diakses tanggal 18 Maret 2013.

Korea Culture Service Indonesia. 2013. Korean Cultural Center. [online].

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum

Selain itu, kerja sama dengan ASPERINDO yang merupakan kumpulan perusahaan jasa ekspedisi juga tak kalah pentingnya bagi pengawasan pengiriman barang dari luar dan dalam

Draft RUU keperawatan yang sampai saat ini masih berada di tangan DPR ini sendiri/ telah mengalami sekitar 19 kali perubahan// Dan di draft yang ke 20 inilah/

internasional// Selain itu/ diperlukannya negara yang kuat/ supaya fungsi negara dapat digunakan dengan baik//. Serta perlu adanya Negara yang tidak terus menerus melakukan

Predictors: (Constant), X4Coping, X2Adaptability, X3Spontanety, X1Recovery.

Tingkat Pengetahuan, Sikap, Tindakan (Perilaku) Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kalimantan Selatan.. Achmadi, Umar Fahmi,

Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Komite Audit, Kualitas Auditor, Dewan

Dengan dibangunya sistem pakar berbasis web ini dapat memberikan kebebasan akses dimanapun dalam membantu pelanggan untuk bisa mendiagnosis kerusakan pada laptop sebelum