PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
UKUR TANAH PADA SISWA KELAS X
SMK NEGERI BINAAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajuan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
HARDIANSYAH PUTRA
5103111017
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Ukur Tanah Kelas X
TGB Tahun Ajaran 2013/2014 ... 4
Tabel 2. Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 32
Tabel 3. Kisi-kisi instrumen Menerapkan jenis-jenis peralatan survei dan pemetaan siklus I & siklus II ... 36
Tabel 4. Observasi Aktivitas Siswa Selama Belajar siklus I ... 38
Tabel 5. Observasi Aktivitas Siswa Selama Belajar siklus II ... 39
Tabel 6. Perolehan Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 50
Tabel 7. Kriteria Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ... 53
Tabel 8. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 55
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 56
Tabel 10. Perolehan Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 62
Tabel 11. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 65
ABSTRAK
Hardiansyah Putra. Nim 5103111017, “ Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ukur Tanah Pada Siswa Kelas X SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara T.A 2016/2017¸ ”. Skripsi, Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru bidang studi ukur tanah yaitu kurang aktif siswa dalam belajar dibuktikan dengan melakukan pengamatan sewaktu observasi serta hasil belajar siswa yang masih perlu ditingkatkan lagi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah pada kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan melalui penerapan model pembelajaran group investigation pada siswa kelas X SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 29 orang.
Prosedur penelitian dilakukan dalam dua siklus pembelajaran dimana pada siklus pertama dan siklus kedua mempelajari alat ukur jarak dan alat ukur sederhana, pengenalan alat ukur optik, serta mengoperasikan alat ukur optik. Dimana masing-masing siklus dilakukan empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi selanjutnya setiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Hasil uji coba instrumen yang dilakukan pada siklus I dan siklus II dari 60 soal diperoleh 31 soal yang dinyatakan valid, dari data yang telah valid dilakukan reliabilitas tes memperoleh nilai 0,936 (sangat tinggi). Kemudian uji indek kesukaran dari data yang valid diperoleh 27 soal dinyatakan sedang dan 4 soal lainnya dinyatakan sulit, uji daya beda diperoleh 2 soal jelek, 11 soal cukup, 17 soal baik, 1 soal sangat baik. Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa memperoleh nilai 3,00 sekurang-kurangnya 70% pada kelas dengan baik dalam pembelajaran pada kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I siswa yang dinyatakan lulus untuk hasil belajar sebanyak 72,41 % dan 27,59% tidak lulus. Dari keseluruhan siswa yang lulus mendapat nilai minimal 3,00 sebanyak 15 siswa atau 51,72% sedangkan aktivitas belajar didapat 58,62% diakhir siklus I. Hasil yang diperoleh belum memenuhi harapan yang telah direncanakan dan perlu perbaikan lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan siklus ke dua, dari hasil belajar yang diperoleh di siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapakan nilai minimal 3,00 sebanyak 22 siswa atau 75,86% dan untuk aktivitas belajar siswa diperoleh 86.20% diakhir siklus II. Disimpulkan dari hasil penelitian diatas dan hipotesis penelitian model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ukur tanah siswa kelas X semester 1 SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara dapat diterima.
ABSTRACT
Hardiansyah Son. Nim 5103111017, "Application of Learning Model Group Investigation Activities To Improve Learning Outcomes Measure And Land In Class X SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara Academic Year 2016/2017". Essay, Faculty of Engineering - University of Medan. 2016
This classroom action research conducted to address the problems faced by teachers in land surveying are less active students in learning as evidenced by observing observation and learning outcomes of students who still need to be improved. The purpose of this study was to determine the increase in activity and student learning outcomes in subjects land surveyor to the basic competence to apply the types of equipment for survey and mapping through the implementation of learning model group investigation in class X SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara semester of Academic Year 2016 / 2017 amounted to 29 people.
The procedure of research conducted in two cycles of learning in which the first cycle and the second cycle of study and distance measuring instrument measuring instrument is simple, the introduction of optical measuring instruments, and operating optical measuring instruments. Wherein each cycle made of four stages: planning, implementation, monitoring and further reflection each cycle performed in two meetings.
The results of trials conducted instruments in the first cycle and the second cycle of 60 questions about the otherwise obtained 31 valid from valid data that has been carried out reliability tests scored 0.936 (very high). Then test difficulty index of valid data obtained revealed about 27 moderate and 4 other matter otherwise difficult, test different power obtained two ugly problems, a matter of considerable 11, 17 about the well, one question very well. The study is successful is measured by the average cumulative activity and student learning outcomes gained 3.00 value of at least 70% in class well in learning the basic competence to apply the types of surveying and mapping equipment. The results showed in the first cycle of students who passed to the learning outcomes as much as 72.41% and 27.59% did not pass. Of the total students who pass receive a value of at least 3.00 as many as 15 students or 51.72%, while 58.62% of learning activities acquired at the end of cycle I. The results obtained do not meet the expectations that have been planned and need repair again. Therefore, it is necessary to cycle to two, from learning results obtained in the second cycle showed that the students were assigned the value of at least 3.00 as many as 22 students or 75.86% and for the learning activities of students obtained 86.20% at the end of the second cycle. It was concluded from the above results and the research hypothesis Group Investigation learning model can improve the activity and land measuring learning outcomes 1st semester students of class X SMK North Sumatra Provincial Patronage acceptable.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah,
rahmat dan kasih sayang-Nya yang diberikan kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Ukur Tanah Pada Siswa Kelas X SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara T.A 2016/2017” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan, Fakultas Teknik.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui
kesempatan ini peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
demi kesempurnaan skripsi ini.
Selama proses penyusunan proposal ini, peneliti banyak mendapat
bimbingan, arahan, kritik, saran, serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun
materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd., selaku dosen pembimbing dan sekaligus Ketua
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyempurnaan
skripsi ini.
2. Drs. Kristian, ST., M.Pd., selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi kepada peneliti sehingga dapat
ii
3. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
5. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
7. Pihak SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara khususnya Drs. Mahdinur
Girsang, selaku guru mata pelajaran yang telah membantu untuk mengadakan
observasi dan penelitian.
8. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Herninggiar (Ibu) dan Sugeng (ayah)
yang saya sayangi, selalu mendo’akan, memberikan dukungan serta kasih
sayangnya yang tak terhingga. Adik (Duwi Nopita Sari dan Nurul Hasanah)
yang tercinta, selama ini telah banyak memberikan semangat dan dukungan
penuh sehingga menjadi sumber motivasi dalam penyelesaian skripsi
penelitian ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan: Fandi, Kadir,
Chita, Evi, Windi, Angga, Nosta dan teman-teman kelas Pendidikan Teknik
Bangunan reguler/ekstensi 2010 yang telah banyak memberikan masukan,
motivasi dan inspirasi buat peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
iii
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia
pendidikan. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat.
Medan, November 2016
Peneliti,
HARDIANSYAH PUTRA
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDULLEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 11
1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 11
2. Hakikat Hasil Belajar Ukur Tanah ... 12
3. Hakikat Model Pembelajaran Group Investigation ... 17
v
b. Tahapan-Tahapan Menerapkan Model Pembelajaran Group
Investigation ... 21
B. Penelitian Relevan ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 23
1. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Aktivitas Belajar Ukur Tanah ... 23
2. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ukur Tanah ... 24
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26
B. Subjek Dan Objek Penelitian ... 26
C. Partisipan Penelitian ... 26
D. Definisi Operasional... 27
E. Desain Penelitian ... 28
F. Kegiatan Penelitian ... 30
G. Teknik Pengumpulan Data ... 36
1.. Tes Hasil Belajar Ukur Tanah ... 36
2.. Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 37
H. Uji Coba Instrumen ... 40
1.. Validitas Tes ... 40
2.. Realibilitas Tes ... 42
vi
4.. Daya Pembeda Soal ... 44
I. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I ... 47
1. Perencanaan ... 47
2. Pelaksanaan ... 47
a. Pertemuan Pertama ... 48
b. Pertemuan Kedua ... 49
3. Pengamatan ... 50
4. Refleksi ... 57
B. Siklus II ... 58
1. Perencanaan ... 59
2. Pelaksanaan ... 59
a. Pertemuan Ketiga ... 60
b. Pertemuan Keempat ... 61
3. Pengamatan ... 62
4. Refleksi ... 67
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70
B. Implikasi ... 71
C. Saran .. ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 75
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I & Siklus II ... 83
Lampiran 3. Soal Siklus I & Siklus II ... 96
Lampiran 4. Jawaban Soal Siklus I & Siklus II ...101
Lampiran 5. Tabel Validitas Tes ...102
Lampiran 6. Tabel Reliabilitas Tes ...103
Lampiran 7. Tabel Indeks Kesukaran Soal ...104
Lampiran 8. Tabel Daya Pembeda Soal ...105
Lampiran 9. Permohonan Judul Skripsi
Lampiran 10. Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 11. Surat Pernyataan Guru
Lampiran 12. Permohonan Izin Observasi
Lampiran 13. Surat Balasan Selesai Observasi
Lampiran 14. Permohonan Izin Uji Coba Instrumen
Lampiran 15. Izin Uji Coba Instrumen
Lampiran 16. Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 17. Izin Penelitian
Lamporan 18. Selesai Penelitian
Lampiran 19. Kartu Bimbingan
Lampiran 20. Daftar Revisi Proposal Penelitian Skripsi
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29
Gambar 2. Grafik Perolehan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 52
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 56
Gambar 4. Grafik Perolehan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 64
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 66
Gambar 6. Grafik Perbandingan Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus I & II ... ... 67
Gambar 7. Grafik Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I & II ... ... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang memang dirancang khusus
sebagai sarana pengajaran bagi para siswa di bawah pengawasan guru. Secara
fundamental sekolah berfungsi untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan,
keterampilan, kemampuan serta sebagai sarana untuk mempersiapkan individu agar
memperoleh suatu pekerjaan, alat transmisi kebudayaan, mengajarkan peranan
sosial, penyedia tenaga pembangunan, membuka kesempatan untuk memperbaiki
nasib, dan sebagai alat integrasi sosial.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Binaan Provinsi Sumatera
Utara merupakan salah satu lembaga formal yang bertujuan untuk menunjang
kemajuan siswa dalam ilmu pengetahuan serta membekalinya dengan
keterampilan, sikap mandiri, etos kerja, kreatif dan teknologi pada masing-masing
Program Keahlian. Di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara memiliki
beberapa jurusan teknik, diantaranya Jurusan Teknik Bangunan dengan program
keahlian Teknik Gambar Bangunan. SMK memiliki tiga jenis penggolongan mata
pelajaran yang digilongkan menjadi : mata pelajaran normatif, adaptif dan
produktif.
Mata Pelajaran Normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk siswa menjadi pribadi utuh, memiliki norma-norma kehidupan
sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial anggota masyarakat, baik
2
berisi mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap meliputi : Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Sejarah Indonesia, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan.
Mata Pelajaran Adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk siswa sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan luas dan kuat
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,
lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata Pelajaran Adaptif berisi mata pelajaran yang
lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan siswa untuk memahami,
menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari atau melandasi pengetahuan dalam bekerja. Mata pelajaran
adaptif meliputi : Matematika, Bahasa Inggris, Prakarya dan Kewirausahaan,
Fisika, Kimia.
Mata Pelajaran Produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) untuk bersaing di dunia kerja setelah lulus dari
sekolah. Mata pelajaran produktif berdasarkan program keahlian teknik gambar
bangunan meliputi : Mekanika teknik, Ukur tanah, Konstruksi bangunan, Gambar
konstruksi baja, Gambar interior Dan Esterior bangunan gedung, Menggambar
dengan perangkat lunak, Rencana anggaran biaya, Menggambar dengan perangkat
lunak, Simulasi digital, Gambar teknik.
3
dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Pada dasarnya tujuan pengukuran adalah untuk menentukan letak atau kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat (umumnya dipergunakan apa yang disebut sistem koordinat geodetis). Dalam pelaksanaan pengukuran itu sendiri yang dicari dan dicatat adalah angka-angka, jarak dan sudut. Jadi koordinat yang akan diperoleh adalah dengan melakukan pengukuran-pengukuran sudut terhadap sistem koordinat geodetis tersebut” (Sosrosodarsono, 1997 : 1).
Waterpas adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur permukaan
tanah (survey dan pemetaan). Fungsi waterpass di lapangan di antaranya digunakan
untuk mengukur elevasi atau ketinggian tanah. Biasanya digunakan pada proyek
perataan tanah, pembuatan lapangan bola, cross dan long section pada jalan atau
sungai, untuk marking elevasi pada bowplank atau patok, penentuan elevasi bantu
pada kolom bangunan dan sebagainya.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara kelas XI pada tanggal 4 s/d 13 Desember 2014 dan pada tanggal 19
s/d 29 Januari 2015. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi
mengungkapkan bahwa selama ini Ia mengajar menggunakan metode ceramah serta
praktek langsung dilapangan menggunakan alat survey seperti waterpas dan
theodolit. Ia menambahkan bahwa kendala dalam mengajar dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya : pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
diajarkan masih rendah, kurangnya kemampuan siswa membaca rambu/bak ukur,
siswa yang kurang memahami langkah-langkah kerja mengoprasikan alat serta
ketidak pedulian siswa pada aspek keselamatan kerja. Hasil belajar pada mata
pelajaran Ukur Tanah dikelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Gambar
4
kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan ketuntasan belajar
pengetahuan dan keterampilan ditetapkan dengan sekor rerata 2,67.
Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Ukur Tanah Kelas X TGB Tahun Ajaran 2013/2014
Tahun Ajaran Nilai Predikat Jumlah Siswa Persentase (%)
2013/2014
<2,67 C - -
2,67-2,84 B- 18 78,26
2,85-3,17 B 3 13,04
3,18-3,50 B+ 2 8,70
Jumlah 23 100
Sumber : Daftar nilai ulangan harian siswa SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara
Dari jumlah seluruh siswa 23 orang pada ujian ulangan harian kompetensi
dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan diperoleh nilai siswa
adalah 18 orang memperoleh nilai 2,7-2,84 atau memperoleh predikat B-, 3 orang
memperoleh nilai 2,85-3,17 atau memperoleh predikat B , dan 2 orang memperoleh
nilai 3,18-3,50 atau memperoleh predikat B+ yang bersumber dari guru bidang
studi. Namun ada baiknya bila nilai yang dapat dicapai siswa minimal 3,00
mencapai 70 % dari jumlah keseluruhan siswa, hasil inilah yang diharapkan oleh
guru mengingat materi pelajaran yang belum terlalu sulit.
Hasil belajar yang diperoleh siswa disebabkan oleh beberapa faktor
dianataranya : kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran rendah, aktivitas siswa
dalam proses belajar masih rendah dilihat dari pengamatan sewaktu observasi di
5
proses belajar masih rendah dengan siswa yang banyak sedangkan alat waterpas
yang dapat dioprasikan dengan maksimal ada 4 dan theodolit 1 buah.
Aktivitas siswa yang rendah dibuktkan sewaktu observasi disekolah siswa
masih banyak yang diam dan tidak aktif misalnya bertanya pada guru tentang materi
pelajaran yang tidak dipahami sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
memperoleh hasil belajar yang masih rendah. Siswa yang cenderung pasif dalam
proses belajar mengajar mengakibatkan kelas hanya didominasi oleh beberapa
orang saja yang sedikit lebih pintar dan lebih cepat dalam menyerap pelajaran yang
diajarkan oleh guru. Hal ini perlu perhatian untuk perbaikan kedepannya agar
mampu membuat siswa minimal setengah dari keseluruhan jumlah siswa di kelas
menjadi aktif dalam proses belajar mengajar dengan perbaikan aktivitas belajar
siswa di kelas.
Dari aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah maka diperlukan
perbaikan oleh guru dalam cara Ia mengajar di kelas sehingga dapat memudahkan
siswa dalam belajar serta meningkatkan aktivitas belajar siswa, sebagai langkah
alternatif pemecahan masalah di kelas dapat dilakukan suatu penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran group investigation di dalam
kelas tersebut. Ekawarna (2013 : 4) mengatakan bahwa PTK adalah penelitian
tindakan kelas yang dilakukan di kelas, PTK berfokus pada kelas atau proses
pembelajaran yang terjadi di kelas. Sedangkan Arikunto (2006 : 135), menyebutkan
bahwa PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
6
Model pembelajaran yang akan diterapkan ini merupakan pembelajaran
yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil sehingga akan
terjadi kondisi belajar yang maksimal. Model pembelajaran group investigation
menuntut siswa untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya dan sekaligus
membuat siswa untuk berpikir kreatif selama proses pembelajaran kelompok kecil.
Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhan sikap positif pada diri siswa,
yaitu dengan cara menghormati antar sesama, sikap demokratis, menghargai
perbedaan, tanggung jawab, menjalin kebersamaan dan kerja sama yang baik. Dan
hal ini diharapkan siswa dapat memecahkan masalah bersama-sama.
Dalam model pembelajaran group investigation siswa diberi kebebasan
belajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif serta
siswa sebagai objek pembelajar ikut terlibat dalam penentuan pembelajaran. Proses
pembelajaran yang berlangsung secara demokrasi dan kesepakatan antara siswa dan
guru membuat jalannya proses belajar mengajar tidak monoton, hal ini sangat
menarik untuk diterapkan pada mata pelajaran Ukur Tanah di kelas X (sepuluh)
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara. Dari uraian diatas, maka pantas untuk diketahui bagaimana hasil
belajar siswa bila diterapkannya model pembelajaran Group Investigation di kelas
tersebut dan mengangkatnya dalam suatu penelitian dengan judul : “Penerapan
Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Ukur Tanah Pada Siswa Kelas X SMK Negeri Binaan Provinsi
7
B.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang ada, ialah sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah
2. Hasil belajar mata pelajaran Ukur Tanah masih rendah.
3. Penerapan metode ceramah dan praktek pembelajaran yang dilakukan
guru masih belum mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa.
4. Siswa belum sepenuhnya dapat mengoprasikan waterpas, theodolit, dan
membaca rambu/bak ukur dengan benar.
5. Waterpas ada 5 buah, theodolit 5 buah tetapi hanya 4 Waterpas dan 1
theodolit yang dapat digunakan.
6. Model pembelajaran group investigation belum pernah diterapkan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
C.Pembatasan Masalah
Berdasakan identifikasi masalah di atas, maka agar memperkecil ruang
lingkup pembahasan untuk itu diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Menerapkan model pembelajaran group investigation untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran ukur tanah.
2. Menerapkan model pembelajaran group investigation untuk
8
3. Model pembelajaran group investigation mengajak siswa untuk
menumbuhkan sifat positif dengan cara menghormati antar sesama,
sikap demokratis, menghargai perbedaan, tanggung jawab, menjalin
kebersamaan dan kerja sama yang baik.
4. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran ukur tanah dengan
kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan
pemetaan.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan permasalahan yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran group investigation
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur
tanah untuk kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey
dan pemetaan siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara
2. Apakah dengan menerapakan model pembelajaran group investigation
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah
untuk kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan
pemetaan siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara.
E.Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan
9
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran ukur tanah kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis
peralatan survey dan pemetaan siswa kelas X (sepuluh) Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ukur tanah untuk kompetensi dasar menerapkan jenis-jenis peralatan
survey dan pemetaan siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dari berbagai
pihak, diantaranya :
1. Manfaat penelitian ini untuk pihak sekolah adalah sebagai pemberi
informasi sekaligus refrensi untuk meningkatkan proses pembelajaran
di sekolah ke arah yang lebih baik.
2. Manfaat penelitian ini untuk guru, diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan guru untuk mengajar didalam kelas.
3. Manfaat untuk siswa adalah lebih dapat mengoptimalkan kemampuan
siswa baik itu kelompok ataupun secara individu.
4. Manfaat bagi peneliti adalah menambah ilmu pengetahuan dalam
10
5. Manfaat lain adalah sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
peneliti yang lain dikemudian hari serta sebagai bahan informasi
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat tarik kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran group investigation mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah untuk kompetensi dasar
menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan siswa kelas X (sepuluh)
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan aktivitas belajar siswa
yang mengalami peningkatan, yakni pada siklus I dengan nilai rata-rata 2,17
dengan persentase keaktivan 58,62% menjadi 2,87 dengan persentase
keaktivan sebesar 86,2% pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah untuk kompetensi dasar
menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan siswa kelas X (sepuluh)
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan Provinsi
Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang di peroleh siswa pada
siklus I dengan persentase siswa memperoleh nilai ≥ 3,00 sebesar 51,72% (8
siswa tidak tuntas, 21 siswa tuntas) dengan 15 siswa yang mempeoleh nilai ≥
3,00 sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentse siswa
memperoleh nilai ≥ 3,00 sebesar 75,86% (seluruh siswa tuntas) dengan 22
71
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dapat dilihat bahwa ada
hubungan yang positif antara model pembelajaran group investigation dengan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ukur tanah untuk kompetensi
dasar menerapkan jenis-jenis peralatan survey dan pemetaan siswa kelas X
(sepuluh) Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri Binaan
Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
pembelajaran group investigation mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Dengan menggunakan model pembelajaran group investigation siswa
menjadi lebih aktiv ditunjang dengan keharusan bekerja secara team yang
memperlukan komunikasi dan koordinasi antar siswa dalam satu team. Yang
menarik dalam penerapan model pembelajaran group investigation adalah antar
siswa dapat menjadi mentor sebaya, karena bila ada kelompok yang kurang paham
maka rekan kelompok lain yang telah paham dapat menjelasakannya melalui
persentasi dan juga dituntut berdiskusi dalam membuat laporan tertulis tentang apa
yang telah dikerjakan dalam proses belajar.
C.Saran
Setelah melihat hasil dari penelitian yang telah dilakuakan maka saran dari
peneliti adalah sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah. Diharapkan terus mendukung penelitian lainnya sebagai
refrensi bagi guru meta pelajaran di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera
72
pembelajaran disekolah terutama pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
2. Bagi guru. Sebaiknya guru menjadikan model pembelajaran group
investigation sebagai cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ukur tanah. Namun pada penerapannya, guru diharuskan
memiliki persiapan yang baik dan membantu setiap siswa dalam proses belajar.
3. Bagi siswa. Diharapkan siswa untuk lebih serius dalam proses belajar dan harus
lebih sering membaca modul/materi pelajaran yang telah diberikan guru.
Dengan siswa yang sudah memiliki pemahaman dasar dalam materi yang akan
dipelajari maka akan lebih mudah guru dalam menerapkan model pembelajaran
73
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Adijaya.2004. Hakekat Belajar, Prestasi Belajar dan Aktivitas Belajar. (Online). (http://susilofy.wordpress.com/2010/09/28/hakikat-belajar-prestasi-belajar-dan-aktivitas-belajar/) di akses 27 Desember 2014
Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Depdikanas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta : Depdiknas
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ekawarna. (2013). Penelitian tindakan kelas. Jambi : GP Press Group
Frick, Heinz. (1979). Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara
Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Iskandar. (2008). Teknik Survei dan Pemetaan. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Jani, Ahmad. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigationdalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Pokok Bahasan Peradilan Islam Kelas XI IPA 2 MA Kartayuda Wado Kedungtuban Blora Tahun Pelajaran 2010/2011. skripsi, tidak diterbitkan. Semarang : IAIN Walisongo
Krismanto. (2003). Model Pembelajaran. (Online). (http://heroeducation.blogspot.in/2012/03/model-pembelajaran.html) di akses 8 januari 2015
Maimunah. (2005). Pembelajaran Voleme Bola dengan Belajar Kooperatif Model GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM. Tesis tidak diterbitkan. Malang : Pascasarjana Universitas Negeri Malang
74
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Setiawan. (2006). Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) dalam Pembelajaran Sejarah. (Online).
(http://rizaasyiyah.blogspot.in/2014/12/penerapan-model-pembelajaran.html) di akses 8 januari 2015
Sitohang, Martinus M . (2012) . Skripsi : Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pekerjaan Konstruksi Pada Siswa Kelas XI Program Teknik Keahlian Konstruksi Batu dan Tahun Ajaran 2011/2012 . Medan : Universitas Negeri Medan
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning Theory Research and Practice. Terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Dua
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Winataputra. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: UT Jakarta