• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Penagihan Pajak Parkir pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Penagihan Pajak Parkir pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This research was conducted at the Department of Local Revenue Cimahi which is an element in the field of implementation of the Local Government fund raising to finance regional development whose job is to carry out the collection of local taxes and provide services to the community especially the taxpayers in carrying out the duties and obligations. This study focuses on the parking tax, which is one form of local taxes as a source of local revenue. To carry out its function as a fundraiser, Revenue Office has parking tax revenue target set out in the Regional Budget, which in achieving the tax revenue target parking required for a tool that a Revenue Office of Internal Control Structure. This study aims to determine the role of the internal control structure of the parking tax revenue in Cimahi Revenue Office. The author conducted research with descriptive method of analysis which aims to provide a clear picture of the study and then conducted the analysis of the research object with a case study approach. Data collected through field studies, ie questionnaires, interviews, observation and study of literature. The results of the research study showed that the “internal control structure of the parking tax effective, reasonably contribute to tax revenues parking”.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah kota Cimahi yang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah dibidang pengumpulan dana guna membiayai pembangunan daerah yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan pemungutan pajak daerah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya para wajib pajak dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Penelitian ini berfokus pada pajak parkir yang merupakan salah satu bentuk dari pajak daerah sebagai sumber pendapatan daerah. Untuk melaksanakan fungsinya sebagai pengumpul dana, Dinas Pendapatan Daerah memiliki target penerimaan pajak parkir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dimana dalam upaya pencapaian target penerimaan pajak parkir ini diperlukan suatu alat bantu bagi Dinas Pendapatan Daerah yang berupa Struktur Pengendalian Internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan struktur pengendalian internal terhadap penerimaan pajak parkir di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi. Penulis melakukan penelitian dengan metode deskriftif analisis yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian dan kemudian dilakukan analisis terhadap objek penelitian tersebut dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan, yaitu kuesioner, wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa “struktur pengendalian internal pajak parkir yang efektif, cukup berperan terhadap penerimaan pajak parkir”.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Struktur Pengendalian Internal ... 10

2.2 Pengertian Struktur Pengendalian Internal...………. 11

2.2.1 Tujuan Struktur Pengendalian Internal……..………….. 15

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Sifat-sifat Struktur Pengendalian Internal ... .. 25

2.2.4 Keterbatasan Struktur Pengendalian Internal……… 27

2.3 Pajak………... 30

2.3.1 Pengertian Pajak... 31

2.3.2 Fungsi Pajak ... 34

2.3.3 Syarat Pemungutan Pajak ... 35

2.3.4 Asas-asas dalam Pemungutan Pajak.………. ... 37

2.3.5 Tata Cara dalam Pemungutan Pajak ... 39

2.3.6 Hambatan dalam Pemungutan Pajak ... 43

2.3.7 Pengelompokan Pajak ... 44

2.4 Pengertian Pajak Daerah ... 47

2.4.1 Sistem Pemungutan Pajak Daerah ... 48

2.4.2 Pengertian Pajak Parkir ... 49

2.4.3 Obyek dan Subyek pajak Parkir ... 50

2.4.4 Dasar Perhitungan dan Penetapan Pajak Parkir………… 51

2.5 Target penerimaan Pajak Parkir ... 52

2.5.1 Peranan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Pajak parkir……….. ... 53

2.6 Kerangka pemikiran ... 55

2.7 Hipotesis………. 56

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 57

3.1 Objek Penelitian ... 57

3.1.1 Sejarah Singkat Pemerintahan Kota Cimahi ... 57

(5)

xi

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas pendapatan ... 60

3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Cimahi ... 61

3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Cimahi…... 61

3.1.6 Deskripsi Jabatan Dinas Pendapatan Kota Cimahi…….. 64

3.2 Metode Penelitian ... 69

3.2.1 Metode Pengumpulan Data……….. 70

3.2.2 Penentuan Responden……… .. 71

3.2.3 Pengembangan Instrumen……… ... 72

3.2.4 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran……… 72

3.2.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………. 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 81

4.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal Pajak Parkir Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi………. 81

4.1.1 Lingkungan Pengendalian Internal………. 81

4.1.2 Penaksiran Risiko……… 86

4.1.3 Aktivitas Pengendalian……… 86

4.1.4 Informasi dan Komunikasi………. 88

4.1.5 Pemantauan……… 91

4.2 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Pajak Parkir……… 92

4.3 Realisasi Penerimaan Pajak Parkir………. . 93

4.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian……….. ... 94

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha 4.4.2 Analisis Deskriptif Indikator Komponen Pengendalian

Internal (X1) ... 97

4.4.3 Analisis Deskriptif Indikator Tujuan Pengendalian Internal (X2) ... 99

4.4.4 Analisis Deskriptif Variabel Sistem Penerimaan Pajak Parkir Yang Efektif (Y) ... 102

4.4.5 Analisis Deskriptif Peranan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Penerimaan Pajak Parkir……… 104

4.5 Uji Hipotesis ... 106

4.6 Pembahasan……….. 107

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 108

5.1 Simpulan ... 108

5.2 Saran………. ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110

LAMPIRAN ... 112

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Operasional Variabel………. 74 Table 4.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Parkir………. 94 Table 4.2 Item-item Pertanyaan Pada Variabel Struktur Pengendalian

Internal (X)………..……. 95

Table 4.3 Item-item Pertanyaan Pada Indikator Komponen

Pengendalian Internal (X1)………... 97 Table 4.4 Item-item Pertanyaan Pada Indikator Tujuan Pengendalian

Internal (X2)………. 100 Table 4.5 Item-item Pertanyaan Pada Variabel Sistem Penerimaan

Pajak Parkir Yang Efektif (Y)………... 102 Table 4.6 Hasil Keseluruhan Jawaban Kuisoner Peranan Struktur

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan suatu rangkaian pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, pemerintah memajukan kebijakan untuk mengembangkan suatu konsep desentralisasi sebagai upaya untuk meningkatkan peranan daerah dalam pembangunan nasional atau dikenal dengan otonomi daerah. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembentukan daerah otonomi dimaksudkan untuk memungkinkan daerah bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintah dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Oleh sebab itu, untuk kelancaran roda pemerintahan sangat bergantung kepada kemampuan daerah untuk menggali serta memanfaatkan segala potensi sebagai sumber keuangan yang ada di daerahnya.

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Daerah otonom itu sendiri mengandung arti bahwa kepada daerah diberi kewenangan untuk mengurus sendiri rumah tangganya. Salah satunya kewenangan dalam bidang keuangan daerah yang meliputi: pemungutan sumber-sumber pendapatan daerah; menyelenggarakan pengurusan dan pertanggungjawaban serta pengawasan keuangan daerah; mengadakan anggaran pendapatan; dan belanja daerah serta perhitungannya.

Peranan pendapatan daerah merupakan yang sangat penting karena merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan volume, kekuatan, dan kemampuan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah.

Sumber-sumber pendapatan daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 157 Tentang Pemerintahan Daerah, terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu: 1. Hasil pajak daerah;

2. Hasil retribusi daerah;

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 4. Lain-lain PAD yang sah.

b. Dana perimbangan; dan

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Berdasarkan uraian di atas, maka pajak daerah merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, karena pendanaan dan pembiayaan yang dipungut dari sektor pajak sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pembangunan di daerah.

Dalam pemungutan pajak yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 82 yang kini telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 158 Tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut:

1. Pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang-undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Perda;

2. Pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan atau dengan sebutan lain di luar yang telah ditetapkan undang-undang;

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 huruf a angka 3 dan lain-lain PAD yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 huruf a angka 4 ditetapkan, dengan Perda berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan penetapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis pajak daerah Kabupaten/Kota terdiri dari:

a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame;

e. Pajak Penerangan Jalan;

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha g. Pajak Parkir;

h. Pajak Air Tanah;

i. Pajak Sarang Burung Walet;

j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Pajak parkir ini diberikan untuk meningkatkan pendapatan daerah, juga merupakan kemakmuran rakyat dalam pembangunan daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dijelaskan lebih lanjut bahwa pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 8 Tahun 2004 Bab 2 Pasal 2 mengenai obyek pajak, yaitu:

1. Pajak parkir dipungut atas setiap penyelenggaraan fasilitas parkir kendaraan.

2. Obyek adalah setiap penyelenggaraan parkir diluar badan jalan baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha.

3. Fasilitas parkir sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, yaitu: a. Gedung parkir

b. Pelataran parkir

c. Garasi yang disewakan d. Tempat penitipan kendaraan

(13)

BAB I Pendahuluan 5

a. Kendaraan bermotor truk gandengan/trailer/kontainer. b. Kendaraan bermotor bus/truk

c. Kendaraan bermotor angkutan barang sejenis boks d. Kendaraan bermotor roda 4 (empat)

e. Kendaraan bermotor roda 3 (tiga) f. Kendaraan bermotor roda 2 (dua)

Menurut Pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 Kota Cimahi mengenai Subyek pajak, yaitu:

- Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan hukum yang menyelenggarakan fasilitas parkir di luar lahan milik/dikuasai Pemerintah Daerah.

Menurut pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 Kota Cimahi Tentang Pajak Parkir, bahwa setiap orang atau badan hukum yang menyelenggarakan fasilitas parkir diwajibkan:

a. Melakukan pembukuan atas jasa parkir yang diselenggarakan; b. Menyimpan alat bukti penarikan jasa parkir.

Dasar pengenaan pajak parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat parkir. Dasar pengenaan pajak parkir dapat ditetapkan dengan peraturan daerah. Tarif pajak parkir sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dimana tarif pajak parkir ditetapkan paling tinggi sebesar 30% setiap bulan dari penerimaan penyelenggaraan, pengusahaan tempat parkir.

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha pelayanan kepada masyarakat khususnya para wajib pajak dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan daerah telah menetapkan target tertentu dalam upaya memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak parkir. Proses pencapaian target itu sendiri mengalami berbagai hambatan diantaranya adalah kesadaran yang rendah dari wajib pajak dan pelayanan yang diberikan aparat pemungut pajak yang belum maksimal.

Selain menetapkan target, untuk memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak parkir diperlukan juga struktur pengendalian internal yang baik. Struktur pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang di tetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik dapat di capai. Tujuan pengendalian internal munurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, dan Alvin A. Arens,

dalam bukunya “Jasa Audit dan Assurance” (2011:316) adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan:

1. Keandalan laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun

laporan keuangan bagi para investor, kreditor, dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesional untuk menyakinkan bahwa informasi disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti misalnya (General Accepted Accounting Principle) GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini.

2. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu

(15)

BAB I Pendahuluan 7

efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan nonkeuangan mengenai kegiatan operasiperusahaan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusanoleh para pengguna laporan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan

nonpublik, maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil. Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

Struktur pengendalian internal menjadi salah satu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi yang berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi yang berwujud maupun tidak. Pengendalian internal penting dalam pemungutan karena dapat digunakan sebagai sarana eveluasi kinerja organisasi dengan meneliti apakah sistem telah sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan dan menjamin bahwa setiap penerimaan yang diperoleh telah dicatat dan diorganisasi dengan baik serta disetorkan seluruhnya ke kas Negara.

(16)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha kompleks, dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, serta prosedur yang rumit dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat mengakibatkan tidak maksimalnya penerimaan pajak parkir yang disebabkan oleh kecurangan, penyelewengan, dan kesalahan data akuntansi. Dengan maraknya masalah tersebut mutlak adanya suatu pengendalian internal yang baik atas penerimaan pajak parkir, sehingga Dinas Pendapatan Daerah dapat lebih maksimal dalam upaya pencapaian target penerimaan pajak parkir.

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan dituangkan kedalam skripsi dengan judul:

“PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus Penagihan Pajak Parkir pada Dinas

Pendapatan Daerah Kota Cimahi)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Struktur Pengendalian Internal dijalankan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, khususnya pajak parkir?

(17)

BAB I Pendahuluan 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui Struktur Pengendalian Internal yang dijalankan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, khususnya pajak parkir.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap penerimaan pajak parkir pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1. Perusahaan (Dinas Pendapatan Derah Kota Cimahi)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan pengendalian internal di masa yang akan datang.

2. Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai tambahan pengetahuan di bidang pemerintahan daerah khususnya pengendalian internal dan pajak parkir.

3. Penulis

(18)

108

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai PERANAAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PARKIR (Studi kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi), yang penulis uraikan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur pengendalian internal berperan terhadap penerimaan pajak parkir di Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi.

2. Terdapat peranan sebesar 74,77% pada struktur pengendalian internal terhadap penerimaan pajak parkir maka dapat disimpulkan bahwa tingkat penerimaan pajak parkir pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi cukup berperan, artinya penerimaan pajak parkir sudah cukup efektif.

5.2 Saran

Dengan adanya kelemahan yang terdapat pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi, penulis mengambil suatu inisiatif untuk memberikan masukan, yaitu :

1. Dinas Pendapatan Daerah harus memperhatikan informasi yang dibutuhkan oleh pegawainya supaya lebih tepat waktu dan memadai.

(19)

BAB V Simpulan dan Saran 109

(20)

110

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin O. Perpajakan pusat dan daerah. Bandung: Penerbit humaniora; 2010. Agoes S. Auditing: Petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik. Edisi

ke-4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat; 2012

Arrens AA, Elder RJ, Beasley MA. Auditing dan Jasa Assurance.Edisi ke-12. Jilid ke-1. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2008.

Andryana, Ryan.. Manfaat Pengendalian Internal Dalam Pencapaian Target Penerimaan Pajak parkir Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. 2005 Skripsi, Universitas Widyatama, Bandung

http://adiriyadi.wordpress.com/pengertian-struktur-pengendalian-intern http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak

Mardiasmo. Perpajakan edisi revisi 2011. Yogyakarta: Penerbit ANDI; 2011. Mulyadi. Auditing. Edisi ke-6. Buku-1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat; 2002.

Komara A. Cara mudah memahami Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Jakarta: Penerbit: Bee Media Indonesia; 2012

Rahayu SK, Suhayati E. Perpajakan teori dan teknis perhitungan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2010.

Resmi S. Perpajakan teori dan kasus. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat; 2011.

Suandy E. Hukum pajak. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Salemba Empat; 2013.

(21)

111

Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2004 tentang Pajak Parkir, Pemerintah Kota Cimahi 2004.

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2004 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah”. Penerbit Laksan.

Referensi

Dokumen terkait

PC link adalah sebuah alat yang dapat mengkomunikan sinyal dari mic kondensor ke PC sehingga informasi yang diperoleh dapat diolah oleh PC dan dapat menghitung

adalah tindakan yang dilakukan suami agar janin dan istrinya sehat, agar istrinya tenang menjalani kehamilannya, tindakan suami dalam menghadapi istri sakit dan mengenai kecukupan

Penyaringan adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media saring (filter) yang hanya

Secara umum, Karya-karya terjemahan tersebut dapat menjadi pijakan bagi peneliti dan penerjemah Tao Te Ching berbahasa Indonesia di masa yang akan datang, sehingga karya

Perlakuan yang diukur adalah kitosan dengan konsentrasi kitosan 1% dan kitosan 1% dengan penambahan ekstrak bawang putih sebesar 2%, kemudian kombinasi kitosan tersebut

Program yang digunakan adalah program homogenisasi sel dengan data library JFS-3-J33 dari JAEA ( Japan Atomic Energy Agency ) yang menghasilkan nilai penampang

[r]

Meskipun wayang suket sebagai karya seni bukan merupakan faktor yang menjadi pertimbangan utama, namun, bila dikaitkan dengan temuan di atas tentang pentingnya kualitas