• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Keunggulan Produk terhadap Minat Membeli Ulang Produk Starbucks Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Keunggulan Produk terhadap Minat Membeli Ulang Produk Starbucks Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The successful marketing of a product is often not enough just to offer a

variety of advantages possessed by the product. Indeed, the most important is

whether the provision of these products are in accordance with the wishes and can

meet the needs of customers so as to improve customer satisfaction. The marketing

success can only be achieved through the implementation of marketing strategies

involving the company and the customers so as to encourage customers to buy the

interest back. The research objective was to determine consumer perceptions

towards excellence Starbucks Starbucks coffee products, and to analyze the effect of

product excellence (product advantage) against interest buy Starbucks again

(repurchase intention) Starbucks consumers. Sampling technique was purposive

sampling, and analysis techniques by using regression analysis, and there are

signifikana influence between product advantage (product advantage) against

interest buy Starbucks again (repurchase intention) Starbucks consumers, the

magnitude of the effect is equal to 0.284 or 28.4 %.

(2)

ABSTRAK

Keberhasilan pemasaran suatu produk sering tidak cukup hanya dengan

menawarkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Justru yang

terpenting adalah apakah penyediaan produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan

dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan. Keberhasilan pemasaran tersebut hanya bisa dicapai melalui penerapan

strategi pemasaran yang melibatkan perusahaan dan pelanggan sehingga mendorong

minat pelanggan untuk membeli ulang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui

persepsi konsumen Starbucks terhadap keunggulan produk kopi Starbucks, dan untuk

menganalisis pengaruh keunggulan produk (product advantage) Starbucks terhadap

minat membeli ulang (repurchase intention) konsumen Starbucks. Teknik

pengambilan sampel adalah Purposive Sampling, dan teknik analisis dengan

menggunakan alat analisis regresi, dan ada pengaruh secara signifikana antara

keunggulan produk (product advantage) Starbucks terhadap minat membeli ulang

(repurchase intention) konsumen Starbucks, besarnya pengaruh tersebut adalah

sebesar 0,284 atau 28,4%.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... -

Halaman Pengesahan ... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... ii

Surat Pernyataan Mengadakan Penelitian Tidak Menggunakan Perusahaan... iii

Surat Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstract ... vii

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Bauran Produk ... 6

2.1.1. Tingkatan Produk ... 6

2.1.2. Klasifikasi Produk ... 7

2.1.3. Klasifikasi Barang konsumen ... 9

2.1.4. Dimensi Bauran Produk ... 22

2.2. Atribut Produkl ... 24

2.3. Keunggulan Produk ... 25

2.4. Startegi Produk ... 30

2.5. Kepuasan Pelanggan ... 33

(4)

2.7. Pengaruh Keunggulan Produk Terhadap minat Membeli

Ulang ... 37

2.8. Model Pemikiran ... 40

2.9. Pengembangan Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 41

3.2. Metode Pengambilan Sampel ... 41

3.3. Metode Pengumpulan data ... 43

3.4. Operasional Variabel ... 44

3.5. Dimensionalisasi Keunggulan Produk ... 46

3.6. Dimensionalisasi Minat Membeli Ulang ... 47

3.7. Penentuan Variabel Dependen dan Independen ... 48

3.8. Pengujian Instrumen Penelitian ... 48

3.8.1. Pengujian Validitas Penelitian ... 48

3.8.2. Pengujian Reliabilitas Penelitian ... 49

3.8.3. Pengujian Regresi ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Karakteristik Responden ... 52

4.1.1 Jenis Kelamin ... 52

4.1.2 Usia ... 52

4.1.3 Pekerjaan ... 53

4.1.4 Pendidikan ... 54

4.1.5 Pengeluaran Responden ... 54

4.1.6 Frekuensi Membeli Kopi ... 55

4.1.7 Kendaraan Yang Digunakan Konsumen ... 57

4.2. Analisis Hasil Kuesioner Penelitian Mengenai Keunggulan Produk ... 58

4.2.1 Pemakaian Produk yang Tahan Lama ... 58

(5)

4.2.3 Hasil Yang Lebih Baik dari Pesaing ... 62

4.3. Analisis Hasil Kuesioner Penelitian Mengenai Minat Membeli Ulang ... 66

4.3.1 Perasaaan Puas Bila Sudah Menggunakan Produk ... 66

4.3.2 Loyalitas Pelanggan ... 67

4.3.3 Kebiasaan Pelanggan ... 69

4.4. Analisis Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 70

4.4.1 Uji Validitas ... 70

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 71

4.5. Analisis Hasil Pengujian Pengaruh Keunggulan Produk Terhadap Minat Membeli Ulang ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 75

5.2.Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

F3

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar. 1 Model Penelitian ... 40

Gambar. 2 Model Variabel Keunggulan Produk ... 46

Gambar. 3 Model Variabel Minat Membeli Ulang ... 47

Gambar. 4 Pengaruh Keunggulan Produk Terhadap Minat Membeli

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Defenisis Operasional Variabel dan indikator Penelitian .. 44

Tabel II Penentuan Variabel Dependen dan Independen ... 48

Tabel III Jenis Kelamin Responden ... 52

Tabel IV Usia Responden ... 52

Tabel V Pekerjaan Responden ... 53

Tabel VI Pendidikan Responden ... 54

Tabel VII Pengeluaran Responden... 54

Tabel VIII Frekuensi Membeli Kopi ... 55

Tabel IX Kendaraan Yang digunakan Untuk Membeli Kopi ... 57

Tabel X Peralatan Kopi Starbucks Memiliki Kualitas dan Mutu Produk Yang Baik (KP1) ... 58

Tabel XI Starbucks Menyediakan Produk Kopi Bubuk Untuk Dikonsumsi Di Luar Starbucks (KP2) ... 58

Tabel XII Konsumen Percaya Bahan-Bahan Starbucks Yang Digunakan Higienis (KP3) ... 59

Tabel XIII Aroma Minuman Kopi Starbucks Menggugah Selera Konsumen (KP4) ... 60

Tabel XIV Konsumen Puas Dengan Layanan Pegawai Starbucks Dalam Menyiapkan Minuman Kopi (KP5) ... 60

Tabel XV Konsumen Puas Dengan Kualitas Minuman Kopi Di Gerai Starbucks (KP6)... 61

Tabel XVI Konsumen Tidak Kesulitan Dalam Memilih Minuman Kopi Starbucks (KP7) ... 61

Tabel XVII Konsumen Puas Terhadap Variasi Minuman Kopi Yang Ditawarkan Starbucks (KP8) ... 62

Tabel XVIII Rasa Minuman Kopi Starbucks Lebih Nikmat (KP9)... 62

Tabel XIX Harga Minuman Kopi Starbucks Sesuai Dengan Kualitas Kopinya (KP10) ... 63

(8)

Tabel XXI Kualitas Rasa Kopi Strabucks Lebih Unggul (KP12) ... 64

Tabel XXII Tampilan Minuman Kopi Starbucks Unik dan Menarik (KP13) ... 65

Tabel XXIII Starbucks Memiliki Beragam Varian Rasa Minuman kopi (KP14) ... 65

Tabel XXIV Konsumen Akan Memilih Kopi Starbucks Dari Pada Merek Kopi yang Lain (MBU1) ... 66

Tabel XXV Konsumen Akan Membeli Kembali Minuman Kopi Starbucks (MBU2) ... 67

Tabel XXVI Konsumen Akan Mencari Informasi Lebih Banyak Mengenai Produk Minuman Starbucks (MBU3) ... 67

Tabel XXVII Konsumen Enggan Berpindah Ke Merek Minuman Kopi yang Lain (MBU4) ... 68

Tabel XXVIII Konsumen Membeli Produk Kopi Starbucks Dalam Frekuensi yang Tinggi (MBU5) ... 69

Tabel XXIX Konsumen Merasa Produk Kopi Starbucks Sebagai Suatu Kebutuhan yang Perlu Dipenuhi (MBU6) ... 69

Tabel XXX Validitas Keunggulan Produk ... 70

Tabel XXXI Minat Membeli Ulang ... 71

Tabel XXXII Uji Reliabilitas Keunggalan Produk... 71

Tabel XXXIII Uji Reliabilitas Minat Membeli Ulang ... 72

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN B ISI DATA KUESIONER

(10)

Bab 1 Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara umum, organisasi bisnis mempunyai perhatian besar pada kepuasan

konsumen, banyak memfokuskan pada masalah bagaimana mempekerjakan dan

melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun

demikian pendekatan tersebut tidak lagi cukup. Hal itu dikarenakan oleh konsumen

yang tidak hanya mengutamakan kualitas layanan namun juga mengutamakan

keunggulan produk. Situasi perekonomian yang kompetitif saat ini semakin

menunjukkan ketatnya persaingan antar perusahaan. Para pengusaha sebagai

produsen tidak saja sekedar bertugas untuk menciptakan suatu produk atau jasa

semata, tetapi juga disertai kemampuan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan

konsumen akan suatu produk atau jasa. Pengusaha semakin bersaing untuk mencari

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk, kemudian

menyusun strategi pemasaran yang tepat agar dapat memperpanjang kelangsungan

hidup suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan menjalin hubungan dengan

pelanggan sehingga terjalin hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dalam

jangka panjang dan mampu mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara

berkesinambungan merupakan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan tersebut

(Engel, Blackwell, Minard, 1993; 96). Berkaitan dengan gambaran situasi persaingan

tersebut membuat perusahaan-perusahaan khususnya yang bergerak di bidang

produk, perlu merumuskan kembali strategi yang ditempuh untuk meningkatkan

(11)

Bab 1 Pendahuluan

Pihak konsumen dituntut untuk semakin kritis dalam memilih barang

kebutuhannya, karena begitu banyak pilihan di pasaran. Salah satu cara untuk

mengenali keadaan konsumen yang menjadi sasaran penjualan adalah dengan

mempelajari bagaimana perilaku mereka dalam membeli suatu barang atau produk

tertentu. Menurut Kotler (2009), ada tiga keputusan yang mempengaruhi konsumen

dalam membeli produk, pertama yaitu kemampuan untuk membeli yang dipengaruhi

tingkat kekayaan dan pendapatan, kedua adalah pengaruh lingkungan dan ketiga

adalah persepsi dan pendapat pribadinya, hal ini berkembang melalui berbagai

pengalaman dan hubungan serta pandangan terhadap produk yang akan dibeli. Pada

akhirnya konsumen akan semakin selektif dalam memilih produk terutama dalam hal

mempertimbangkan keunggulan produk.

Produk menjadi instrumen vital untuk mencapai kesuksesan dan kemakmuran

pada perusahaan modern. Perkembangan teknologi, peningkatan persaingan global,

serta dinamika kebutuhan dan keinginan pasar, mengharuskan perusahaan melakukan

pengembangan produk terus menerus. Hanya ada 2 pilihan yaitu sukses dalam

pengembangan produk sehingga menghasilkan produk yang unggul, atau gagal

dalam pencapaian tujuan bisnisnya karena produk yang tidak mampu bersaing

dipasar (Cooper dan Kleinschmidt, 2000). Penelitian Triwahyuni (2002),

menunjukkan hasil bahwa kualitas produk memiliki pengaruh total lebih besar

daripada keunikan dan merek terhadap persepsi konsumen dalam minat beli sehingga

perlu menciptakan suatu keunggulan produk untuk mampu bersaing dan

meningkatkan penjualan produk di pangsa pasar.

Starbucks merupakan suatu bisnis waralaba kopi yang menyediakan

(12)

Bab 1 Pendahuluan

Starbucks telah hadir di lebih dari 59 negara, termasuk Indonesia yang dikelola oleh

PT Sari Coffee Indonesia (www.starbucks.co.id). Dikenal sebagai gerai kopi dengan

harga premium, Starbucks Indonesia hadir di lokasi-lokasi pusat perbelanjaan atau

perkantoran strategis dengan menyasar segmen konsumen premium/

eksekutif/ekspatriat yang tinggal di Indonesia. Produk-produk yang ditawarkan

sangat bervariasi, mulai dari varian minuman kopi, minuman teh, peralatan kopi &

teh, biji kopi dan daun teh hingga souvenir Starbucks. Perkembangan gaya hidup dan

lingkungan kehidupan masyarakat modern di kota-kota besar Indonesia, mendorong

pertumbuhan bisnis minuman kopi mulai dari café kopi lokal hingga sekelas gerai

kopi internasional Starbucks di Indonesia. Sebagai salah satu waralaba internasional,

Starbucks tidak tinggal diam dan bersantai dalam industri kopi di Indonesia.

Persaingan industri kopi merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh

Starbucks Indonesia, dalam komitmennya untuk menyediakan kopi dengan kualitas

terbaik di dunia, membina hubungan dengan pelanggan dan komunitas secara

bertanggung jawab.

Keberhasilan pemasaran suatu produk sering tidak cukup hanya dengan

menawarkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Justru yang

terpenting adalah apakah penyediaan produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan

dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan. Keberhasilan pemasaran tersebut hanya bisa dicapai melalui penerapan

strategi pemasaran yang melibatkan perusahaan dan pelanggan sehingga mendorong

minat pelanggan untuk membeli ulang. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal

pertama yang harus dinilai adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang

(13)

Bab 1 Pendahuluan

(Thamrin, 2003) sehingga perusahaan dapat bertahan, bersaing dan menguasai

pangsa pasar. Thamrin, (2003) menyatakan bahwa minat beli ulang suatu produk

dipengaruhi langsung oleh keunggulan produk dan kepuasan pelanggan suatu merek

produk yang diakumulasikan melalui waktu. Anderson et al (1994) menyatakan

bahwa apabila pelanggan puas terhadap produk atau layanan yang diberikan, akan

menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga membuat pelanggan melakukan

pembelian ulang (repurchase) di masa yang akan datang, menurunkan elastisitas

harga, menghambat pesaing menarik pelanggan karena pelanggan enggan berpindah

(switching), menurunkan biaya dan waktu transaksi berikutnya, menurunkan biaya

penanganan ketidaksesuaian produk/jasa, menurunkan biaya pencarian pelanggan

baru karena pelanggan akan cenderung menginformasikan kepada calon pelanggan

lainnya, karena perusahaan memiliki produk dan layanan yang memuaskan, sehingga

reputasi perusahaan turut terangkat.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang

akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Beberapa permasalahan itu antara

lain:

1. Bagaimana persepsi konsumen Starbucks terhadap keunggulan produk kopi

Starbucks?

2. Seberapa besar keunggulan produk (product advantage) Starbucks

mempengaruhi minat membeli ulang (repurchase intention) konsumen

(14)

Bab 1 Pendahuluan

1.3. Tujuan dan Kegunaan 1.3.1. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi konsumen Starbucks terhadap keunggulan produk

kopi Starbucks.

2. Untuk menganalisis pengaruh keunggulan produk (product advantage)

Starbucks terhadap minat membeli ulang (repurchase intention) konsumen

Starbucks.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan bidang pemasaran khususnya mengenai keunggulan produk

(Product Advantages) dan minat membeli ulang (repurchase intention).

2. Manfaat praktis

Mengembangkan keunggulan produk sebagai bahan acuan penelitian dimasa

yang akan datang dan akan diketahui faktor mana yang dominan dari

faktor-faktor keunggulan produk yang berpengaruh terhadap minat membeli ulang

(15)

Bab 5 Kesimpulan

BAB V

KESIMPULAN

5.1

Kesimpulan

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh keunggulan produk terhadap

minat membeli ulang produk Starbucks Bandung, adapun kesimpulan dari penelitian

tersebut adalah:

1.

Persepsi konsumen Starbucks terhadap keunggulan produk kopi Starbucks

adalah baik, dimana dalam penelitian ini keunggulan produk dilihat dari

beberapa dimensi, yaitu Pemakaian produk yang tahan lama, Bahan baku

berkualitas dan SDM profesional yang terlatih, dan Hasil yang lebih baik

daripada gerai kopi yang lain. Mayoritas respon responden mengenai

keunggulan produk Starbucks Bandung adalah baik.

2.

Ada pengaruh secara signifikan antara keunggulan produk (

product advantage

)

Starbucks terhadap minat membeli ulang

(repurchase intention)

konsumen

Starbucks, besarnya pengaruh tersebut adalah sebesar 0,284 atau 28,4%.

5.2

Saran

Dari hasil dan kesimpulan yang telah didapatkan peneliti, maka peneliti ingin

menyarankan beberapa hal baik kepada perusahaan maupun bagi akademisi, yaitu :

1.

Bagi perusahaan :

a.

Perusahaan perlu memperhatikan dan memperbaiki keunggulan produk kopi

(16)

Bab 5 Kesimpulan

kopi, karena masih ada konsumen yang tidak melakukan pembelian ulang

pada Kopi Starbucks.

b.

Perusahan hendaknya memperhatikan tentang harga yang dilakukan

perusahaan kepada konsumen, harga yang ditetapkan harus sesuai dengan

apa yang diterima konsumen dan harus dapat bersaingan dengan produk lain

yang melakukan penjualan kopi.

c.

Perusahaan juga sebaiknya terfokus pada produk kopi dengan rasa-rasa yang

terbaru atau yang lagi digemari saat ini, dalam meningkatkan minat beli

konsumen.

2.

Bagi akademisi :

a.

Penelitian ini juga menunjukan hasil bahwa keunggulan produk

mempengaruhi minat beli konsumen, dengan hasil sebesar 0,284 atau

28,4%, sehingga perlu ditingkatkan lagi dengan memperhatikan dimensi

dari keunggulan produk. Oleh sebab itu dimensi-dimensi lain yang

mempengaruhi minat beli dalam perusahaan ini maupun sejenis dapat

diteliti lebih dalam pada penelitian selanjutnya.

b.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan sebagai penelitian

lebih lanjut mengenai pengaruh keunggulan produk terhadap minat beli

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Simon P, Goeree, Jacob K, Ramer, Roald. 1997. Location, Location, Location. Journal of Economic Theory.

Ariyastuti, Triwahyuni. 2002. Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Persepsi Konsumen dalam Minat Beli Shampoo Kao Feather. Universitas Diponegoro: Semarang.

Aryani,D.,dan Rosinta,F.(2010).Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,17(2) Mei-Agustus, hal. 114-126.

Cooper R. G and E. J kleinschmidt (1987), “What Makes a New Product a Winner: Success Factors at The Project Level”, R & D Management, 175-189.

Engel, James F. Roger D. Blackwell and Paul W. Minard (1993). Consumer Behavior. 6 th edition. New York: Dryden Press.

Frank, G., Kristof, G., Maggie, G., dan Bert, W. (2011). Increasing Choice Satisfaction Through Goal-Based Labeling.Springer Science. Springer Science + Business media, 23(1), hal.119-136.

Hendra, T., dan Ronny,A.R (2000) Blog Kabar Pendidikan, diakses dari

http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/pengertian-bauran-produk.html

pada tanggal 16 Januari 2013.

Jogiyanto.(2007).Metodologi Penelitian Bisnis.Penerbit BPFE.Yogyakarta.

Kaveh, M. (2011). Role of Trust in Explaining Repurchase Intention. African Journal of Business Management, 6 (14) April, hal. 5014-5025.

Kotler,P., dan Armstrong Gary.(2008).Prinsip-Prinsip Pemasaran.Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga,Jakarta.

Kotler,P., dan Keller Kevin.(2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas, PT Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.

(18)

Lupiyoadi,R.(2001).Manajemen Pemasaran Jasa :Teori Dan Praktik. Edisi Pertama,Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Marzuki.(1977).Metodologi Riset.Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

Mittal, V., and Kamakura, W.A.(2001).Satisfaction, Repurchase Intent, and Repurchase Behavior: Investigating the Moderating Effect of Customer Characteristics.Journal of Marketing Research, Vol. XXXVIII, February, hal. 131-142.

M.N. Nasution.2005.Manajemen Mutu Terpadu .Edisi Kedua,Penerbit Ghalia Indonesia.

Mochammad, I., Gatot,I., Djoko, D.K. (2011).Pengaruh Persepsi Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Rokok Merek Gudang Garam Surya Professional Mild. Studi Mahasiswa, Program sarjana Manajemen Universitas Negri: Malang.

Mullins, J.W., Walker, Jr., O.C., and Boyd, Jr., H.W. (2008). Marketing Management: A Strategic Decision-Making Approach, 6th Edition, McGraw-Hill/Irwin, New York.

Musanto,Trisno.(2004).Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan:Studi Kasus pada CV.Sarana Media Advertising Surabaya.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 6(2) September, hal.123-136.

Narbuko,C.,dan Achmadi,H.A.(2001).Metodologi Penelitian. Edisi Ketiga, Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Rahayu, Sri (2005). SPSS Versi 12.00 Dalam riset pemasaran, Bandung: Alfabeta.

Saladin,Djaslim.(2002).ManajemenPemasaran:Analisis,Perencanaan,Pelaksanaan, dan Pengendalian.Penerbit Linda Karya.Bandung.

Stock, R.M. (2011). How Does Product Program Innovativeness Affect Customer Satisfaction? A Comparison of Goods and Services. Journal of the Academic Marketing Science, 39(1), hal. 813-827.

Sugiyono.(2009).Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Suliyanto.(2005).Metode Riset Bisnis.Penerbit Andi .Yogyakarta.

(19)

Tjiptono,Fandy.(1997).Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Vargo, S. L., Nagao, K., He, Y., and Morgan, F.W. (2007). Satisfiers, Dissatisfiers, Criticals, and Neutrals: A Review of Their Relative Effects on Customer (Dis)Satisfaction. Academy of Marketing Science, 11 (2), hal. 1-19.

“Starbucks: dari wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas” (http://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks). Starbucks Corporation. 17 Maret 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/starbucks. Diakses pada 17 Maret 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Dan juga kepada abangda Fitrayadi Eka Wardhana, S.E beserta kakanda Sunarseh, abangda Dwiyanto Setiawan, S.T beserta kakanda Yani Farahdina Nasution, S.P, yang juga telah

Solusi yang ditawarkan yaitu dengan membuat alat yang bisa membaca nilai ketebalan kampas dengan menggunakan sensor potensio, yang terhubung dengan nodeMCU yang dikirim ke

berfungsi sebagai fasilitator. Siswa lebih dituntut aktif dalam membangun.. pengetahuannya sehingga konsep pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat tertanam secara

Akad yang terjadi pada praktik jual beli akun Transportasi online di Grup Gojek Jual beli Akun Surabaya melalui fitur Facebook dilakukan di dalam grup tanpa bertatap muka

Dalam tahap komersialisasi dimulai dengan kegiatan peluncuran produk baru yang telah lolos dalam tahap pengujian, dari sini top manajemen dan direktur marketing, serta

Sebelum ditambahkan constraint pada tabel krs, cobalah untuk menambahkan data pada krs, dimana nim yang dimasukkan tidak terdapat pada tabel mahasiswa dan kdmtk juga tidak

Isjoni (2011:41) menejelaskan bahwa ada lima hal yang membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok lainnya, yaitu (1) positive independence, (2) interaction

Dalam Image Steganography dengan menggunakan teknik Least Significant Bit (LSB) yang digunakan untuk menyembunyikan pesan, dilakukan dengan cara mengganti bit-bit